Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
DENGAN Gangguan
Syaraf Tepi/Perifer
Oleh: Ns. Hendri Budi, M.Kep.
Sp.MB
Segmen servikalis
Segmen thorakalis
Segmen lumbalis
Segmen Sacralis
Coxygeus
11
NERVUS CRANIALIS
Jumlahnya 12 buah
I - Olfactory
II - Optic
III - Oculomotor
IV - Trochlear
V - Trigeminal
VI - Abducens
VII - Facial
VIII - Auditory
IX - Glossopharyngeal
X - Vagus
XI - Accessory
XII - Hypoglassal
MOTORIK
Efferen
SENSORIK
Afferen
MOTORIK
Efferen
11
Segmental Nervus
Spinalis
12
PERIPHERAL NERVOUS
SYSTEM/
SISTEM SYARAF TEPI
Sensory
Neuron
kontrol gerakan
otot rangka
Skin receptors
tubuh
Motor
Neuron
Interneuron
somatosensory
inputs
Reflex volunter
Reflex Skeletal
Muscle
11
18
19
Persarafan kranial
Fungsi Saraf-saraf
Kranial
N. I : Olfaktorius
Fungsi : Sensorik khusus
(menghidu, membau)
N. II : Optikus
Fungsi : Sensorik khusus melihat
Fungsi Saraf-saraf
Kranial
N. III
Okulomotorius
Fungsi : Somatomotorik, visero
motorik
Meninervasi m. Rektus internus
(medialis), m. Rektus superior dan
m. Rektus inferior, m levator
palpebra, serabut visero motorik
mengurus m. Sfingter pupil dan
m. Siliare (lensa mata).
Fungsi Saraf-saraf
Kranial
N. IV
Trokhlearis
Fungsi : Somatomotorik
Menginervasi m. Obliqus
superior. Kerja otot ini
menyebabkan mata dapat
dilirikkan ke bawah dan nasal.
Fungsi Saraf-saraf
Kranial
N. V
Trigeminus
Fungsi : Somatomotorik,
somatosensorik
Bagian motorik : mengurus otototot untuk mengunyah, ayitu
menutup mulut, menggerakkan
rahang ke bahwa dan samping
dan membuka mulut.
Fungsi Saraf-saraf
Kranial
N. VI
Abdusen
Fungsi : Somatomotorik
Meninervasi m. Rektus eksternus
(lateralis).
Kerja mata ini menyebabkan lirik
mata ke arah temporal
Fungsi Saraf-saraf
Kranial
N. VI
Facialis
Fungsi : Pada wajah dan lidah
Somatomotorik,
Viseromotorik,
Viserosensorik,
Pengecapan,
Somatosensorik
Fungsi Saraf-saraf
Kranial
N. VIII Akustikus
Fungsi :
Sensorik khusus pendengaran
dan keseimbangan
Fungsi Saraf-saraf
Kranial
N. IX
Glossofaringeus
Fungsi :
Somatomotorik,
Viseromotorik,
Viserosensorik,
Pengecapan,
Somatosensorik
Fungsi Saraf-saraf
Kranial
N. X
Vagus
Fungsi :
Somatomotorik,
Viseromotorik,
Viserosensorik,
Somatosensorik
Fungsi Saraf-saraf
Kranial
N. XI
aksesorius
Fungsi : Somatomotorik pada otot
bahu dan leher:
Otot sternocleidomastoideus
Otot trapezius
N. XII Hipoglosus
Fungsi : Somatomotorik pada lidah.
Pengertian
Myasthenia gravisadalah
gangguan autoimun yang
merusak komunikasi antara
syaraf dan otot (neuromuscular
junction), mengakibatkan
peristiwa kelemahan otot.
Patofisiologi
Anatomy and
Physiology
36
Neurotransmitter
Acetylcholine
Norepinephrine
Serotonin
Dopamine
GABA
Glycine
Endorphins
Neurotransmitter
Neurotransmitter
Fungsi :
Merupakan cara komunikasi antar
neuron
Setiap neuron melepaskan suatu
transmitter
Zat kimia tersebut menyebabkan
perubahan permeabilitas membran sel
neuron
Hal ini menyebabkan terjadinya
tranmisi impuls (kimia dan listrik)
Neurotransmitter
Norephineprin
Acetilcholin
Dopamin
Serotonin
Glisin
GABA (Asam Gama Amino Butirat)
CARA KERJA
43
Images02 no 10
11
48
Pengertian
Myasthenia gravisadalah
gangguan autoimun yang
merusak komunikasi antara
syaraf dan otot, mengakibatkan
peristiwa kelemahan otot.
Etiologi
Belum diketahui
Diduga :
Neonatal myasthenia
Pendahuluan
Patofisiologi
Patofisiologi
Patofisiologi
Antibodies
Block/destroy muscular junction receptors site
Decreased on number of acetylcholine receptors
Diminished acetylcholine uptake
Diminished impulse transmission
Innervated muscles are less contraction
Respiratory
Manifestations
of myasthenia gravis
Musculoskeletal
Nutritional
Images02 no 10
Pemeriksaan Syaraf
Reflek PADA
PATOLOGIS
Reflek
Reflek Fisiologis
Reflek Patologis
Reflek Fisiologis
Reflek tendon dalam
Derajatnya : 0 = absen reflek
1=Menurun
2 = Normal
3 = Hiperreflek
4 = Hiperreflek dg
klonus
Reflek
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Persarafan segmental
Jaw reflek (N V)
Biceps, brachioradialis ( C 5 & C 6)
Tricep ( C 7 & C 8)
Finger fleksor (Hofman) C 8 & T 1
Platelar reflek ( L 3 & L 4)
Ankle reflek ( L 5,S 1-2 )
Reflek superficial
Reflek kulit perut : epigastrium T 6-9,
abdomen tengah T 9-11, Hiogastrium T 11-L1
Abdomen digores dari arah luar menuju umbilikus
--- kontraksi dinding perut
2. Kremaster ( L 1-2)
Paha bagian dalam digoreskontraksi kremaster
dan penarikan testis ke atas
3. Reflek anus ( S3-4-5)
Pakai sarung tangan ujung jari dimaasukkan
kedalam cincin anus terasa kontraksi spingter
ani
4. Reflek bulbokavernosus
Kulit penis atau glan dicubit terlihat kontraksi
bulbokavernosus
5. Reflek Plantar ( L 5, S 1-5)
Telapak kaki dirangsang akan timbul fleksi jari kaki
seperti pemeriksaan Babinski
1.
Reflek primitive
Grasp di tangan dan kaki
Sentuh telapak tangan atau kaki timbul
reflek menggenggam
Glabelar
Ketok dahi dari belakang pasien timbul
mata berkedip
Reflek patologis
Babinski
Telapak kaki digores dari tumit menyusur bagian
lateral menuju pangkal ibu jari, timbul dorso
fleksi ibu jari dan pemekaran jari-jari lainnya.
Chadock
Tanda babinski akan timbul dengan menggores
punggung kaki dari arah lateral ke depan
Openheim
Mengurut tibia dengan ibu jari, jario telunjuk,
jari tengah dari lutut menyusur kebawah (+ =
babinski)
Reflek Patologis
Gordon
Otot gastroknemius ditekan (+ sama
dengan Babinski)
Scahaefer
Tanda babinski timbul dengan memijit
tendon Achiles
Rosollimo
Mengetok bagian basis telapak jari kaki
(+) fleksi jari-jari kaki
Reflek Patologis
Mendel Rechterew
Mengetok bagian dorsal basis jari kaki
(+) fleksi jari kaki
Hoffman Trommer
Positif timbul gerakan
mencengkram pada petikan kuku
jari telunjuk atau jari tengah
Gejala Misatenia
Gravis
Gejala
Gejala
Diagnostik :
Diagnostik :
Penatalaksanaan
Pengobatan :
PARACETAMOL
tab 3 x 1
BELAPHEN
tab 3x1
MERISLON
tab 3x1
BRAIN ACT
i.v 3 x 500
METHYLPREDNISOLONE i.v
3 X 500 mg
RANITIDINE
i.v 2 x 4 mg
MESTINON : PROSTIGMIN
q 6 hrs ( i.v : s.c )
Askep
Pengkajian
Diagnosa
Intervensi
Implementasi
Evaluasi
Askep ..?
Pengkajian
Diagnosa
Intervensi
Implementasi
Evaluasi
Pengkajian
Anamnesa
Pemeriksaan
fisik
Laboratorium dan
diagnostik
Pemeriksaan Fisik
Neurological
Examination
III ptosis
IV, VI ( diplopia )
V tidak bisa membuka mulut
IX Tidak bisa menelan
XII Tidak bisa menelan
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatan
Rencana Tindakan
TERIMA - KASIH