Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
seperti penyakit influenza dan diare. Selain itu sering muncul gejala-gejala penyakit
degeneratif lain seperti kencing manis, darah tinggi, kelainan kardiovaskuler. Untuk
meminimalkan kelainan yang terjadi pada usia lanjut, perlu dilakukan upaya
pencegahan sejak usia dewasa muda agar selalu mengikuti pola hidup sehat
1.2.3 Masalah-Masalah pada Usia Lanjut
1) Osteoporosis
Adalah penyakit tulang yang ditandai dengan berkurangnya masa tulang akibat
proses menua, yang dapat menyebabkan tulang menjadi kropos dan rapuh
sehingga mudah patah, hal ini terjadi karena adanya penyusutan jaringan tulang
2) Penyakit Jantung Koroner
Kelainan jantung yang disebut penyakit jantung koroner merupakan penyakit
yang banyak ditemukan pada usia lanjut. Dan ternyata penyakit jantung koroner
telah banyak ditemukan pada usia 50 tahun. Terjadinya penyakit jantung koroner
ada kaitannya dengan keadaan tekanan darah yang tinggi, tingginya kadar lemak
dalam darah, tingginya kadar gula darah, dan kelebihan berat badan
4) Memberikan moral dan perhatian yang maksimal agar usia lanjut hidup tenang di
akhir hayat
1.3 Teori Penuaan
Menjadi tua adalah suatu proses natural dan kadang-kadang tidak tampak
mencolok. Meskipun proses menjadi tua merupakan gambaran yang universal, tidak
seorangpun mengetahui penyebab penuaan atau mengapa manusia mejadi tua pada
usia yang berbeda-beda. Secara umum, teori penentuan dibagi menjadi dua kelompok
besar, yaitu teori generic dan teori nongenetik (Pudjiastutik, 2003 : 4-5)
1.3.1
Teori Genetik
Memfokuskan mekanisme penuaan yang terjadi pada nukleus sel
1.3.2
Teori Hayflick
Menurut studi hayflick dan Moorehead (1961), penuaan disebabkan oleh
berbagai faktor, antara lain perubahan fungsi sel, efek kumulatif dari tidak normalnya
sel dan kemunduran sel dalam organ
1.3.3
Teori Rekanaman/Crascription
Merupaan tahap awal dalam pemindahan informasi dari DNA ke sintesis
protein
1.3.4
1.3.5
dan inti melalui reaksi kimia. Hasil reaksi radikal bebas adalah turunnya aktivitas
enzim, kerusakan fungsi membran dan menyebabkan sel sel tidak dapar regenerasi
1.3.6
Teori Autoimun
Diakibatkan oleh antibody yang bereaksi terhadap sel normal dan
merusaknya. Rekasi ini terjadi karena tubuh gagal mengenal sel normal dan
memproduksi antibody yang salah. Akibatnya antibody itu bereaksi terhadap sel
normal, disamping sel abnormal yang menstimulasi pembentukannya
1.3.7
Teori Hormonal
Donner Denkle percaya bahw apusat penuaan terletak pada otak yang
seperti penurunan sistem kekebalan kulit, keriput dan penurunan metabolisme secara
perlahan
1.3.8
tubuh agar tidak cepat tua. Tinggi rendahnya diet mempengaruhi perkembangan
umur dan adanya penyakit.
Selain teori genetik dan non genetik, juga terdapat teori kejiwaan sosial yang
dikutip dari keperawatan gerontik karangan Wahyudi Nugroho (2000 : 18)
Membagi teori kejiwaan sosial menjadi :
I.
Pengertian
Hipertensi adalah tekanan darah sistolik 140 mmHg dan tekanan darah
diastolik 90 mmHg, atau bila pasien memakai obat antihipertensi (Mansjoer, dkk.
2001)
1.5.2
Etiologi
Berdasarkan penyebab hipertensi dibagi menjadi dua golongan, yaitu :
Manifestasi Klinis
Peninggian tekanan darah kadang-kadang merupakan satu-satunya gejala.
Muncul setelah terjadi komplikasi pada ginjal, mata, otak atau jantung. Gejala lain
yang sering timbul adalah sakit kepala, epistaksis, marah, telinga berdengung, rasa
berat di tengkuk, sukar tidur, mata berkunang-kunang dan pusing
1.5.4
Panatalaksanaan
Tujuan deteksi dan penatalaksanaan hipertensi adalah menurunkan risiko
BAB II
LAPORAN KASUS
b. Pengkajian
A. Data Umum
No
1. Nama (KK)
: Tn. Karji
2. Umur :
80 tahun
3. Alamat
4. Pendidikan
: SD
5. Pekerjaan
: Tani
6. Komposisi Keluarga
Nama
Sex
Hubungan
PendiUmur
Dengan KK
dikan
Pekerjaan
Status
Kesehatan
Tn. Karji
KK
80 th
SD
Tani
Sakit
Ny. Tasminah
Istri
75 th
SD
IRT
Sehat
7. Genogram
Keterangan :
: Laki-Laki
: Perempuan
: Laki-laki meninggal
: Perempuan meninggal
: Pasien
: Balita 2 tahun
: Satu rumah
8. Tipe Keluarga : Keluarga Besar
9. Suku Bangsa : Jawa / Indonesia
3.
Riwayat Keluarga
Ny. R mengalami gejala-gejala TBC seperti batuk ada darah, berat badan
menurun.
4.
d. Pengkajian Keluarga
1. Karakteristik Rumah
Luas rumah + lebar 7 m x panjang 12 m terdiri dari 2 kamar tidur, 1
dapur, 1 ruang tamu, 1 kamar mandi, kandang di belakang rumah
Tipe bangunan adalah semi permanen dan berlantai keramik, sumber
air yang digunakan Sumur Bor, kebiasaan masak menggunakan kompor dan
kayu bakar.
Denah rumah :
4
3
2
1
Ket :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Teras
Ruang Tamu
Kamar Tidur
Kamar Tidur
Ruang tengah
Ruang Belakang
Dapur
Kandang
keluarga
mengambil
keputusan
mengenai
tindakan
5. Fungsi Ekonomi
Keluarga berobat dengan biaya sendiri
VI.
VII.
Pola Makan
: 3 x sehari
Nutrisi
Istirahat dan Tidur : Ny. R mengatakan tidak ada kesulitan dalam istirahat dan
tidur
Aktivitas
: 100/70 mmHg
: 80x /menit
RR
: 28x /menit
: Normal
Pendengaran : Normal
IX.
Harapan Keluarga
Keluarga berharap dengan kedatangan petugas kesehatan dapat membantu
menjelaskan cara pencegahan dan cara penularan penyakit TBC
X.
Analisa Data
No
Data
1
Data Subyektif :
Etiologi
keluarga dalam
Masalah
Resiko terjadi
kekambuhan
pada penyakit TB
Paru
menyarankan pergi ke
puskesmas
Data Obyektif :
- TD : 100/70 mmHg
- Nadi: 80x /mnt
- Terlihat pucat, badan kurus
- Mengasuh cucu yang masih
balita
Perumusan Diagnosa Keperawatan Keluarga
1. Resiko terjadi kekambuhan berhubungan dengan Ketidaktahuan keluarga dalam
mengenal masalah pada penyakit TB Paru
PENGHITUNGAN SKOR
Kriteria
1. Sifat Masalah
Penghitungan
2/3 x 1
Skor
2/3
x2
3/3 x 1
2/2 x 1
- Ancaman kesehatan
2. Kemungkinan masalah dapat
diubah
- Sebagian
3. Potensial
masalah
untuk
dicegah
- Tinggi
4. Menonjolnya Masalah
- Masalah berat harus segera
ditangani
Total
3 2/3
Diagnosa Keperawtan
Keluarga
Resiko
ketidaktahuan
Umum
Khusus
kekambuhan
berhubungan
Tujuan
mengenali
mengidentifikasi
dengan kekambuhan
keluarga penyakit
Kriteria Evaluasi
Kriteria
Standar
Verbal
Pengertian TB paru
adanya
TB kekambuhan
penyakit TB paru
di dalam anggota
keluarganya
Rencana Intervensi
dengan
keluarga
mengenai
paru
Cara pencegahan TB
keluarganya
Paru
-
Cara Penularan TB
Paru
Diagnosa Keperawtan
Keluarga
Resiko
ketidaktahuan
Umum
Implementasi
Khusus
terjadi Meningkatkan
kekambuhan
berhubungan
Tujuan
pengetahuan
dengan keluarga
- Menambah
1. Membina
pengetahuan
keluarga
keluarga tentang
hubungan
Evaluasi
saling 1. Keluarga
percaya
2. Mengkaji pengetahuan keluarga
tentang penyakit TB paru
penyakit
paru;
paru
TB
menyebutkan
tentang
tentang
penyakit
mampu
menyebabkan komplikasinya
cara
keluarga
apa
yang
untuk
telah