Vous êtes sur la page 1sur 5

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan nasional pada hakekatnya adalah rangkaian perubahan yang dilakukan
secara menyeluruh terarah dan berencana dalam rangka mewujudkan masyarakat yang dicitacitakan yaitu masyarakat yang memiliki keseimbangan antara kebutuhan lahiriah dan
bathiniah.
Tujuan pembangunan nasional adalah sebagai usaha untuk meningkatkan kesejahteraan
seluruh bangsa Indonesia dan pelaksanaannya bukan hanya menjadi tanggung jawab
pemerintah, tetapi juga merupakan tanggung jawab seluruh rakyat Indonesia. Maksudnya
adalah setiap warga Negara Indonesia harus ikut serta dan berperan dalam melaksanakan
pembangunan sesuai dengan profesi dan kemampuan masing-masing. Pembangunan itu
dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan hidup fisik manusia seperti sandang, pangan,
perumahan, gedung perkantoran, pabrik, pengairan, sarana dan prasarana transportasi,
olahraga, dan permukiman Kartasasmita, (1994).
Penduduk Indonesia berjumlah 200 juta jiwa lebih, kekayaan alam melimpah ruah yang
terbentang diseluruh nusantara. Hal ini merupakan suatu modal yang sangat penting bagi
pelaksanaan pembangunan di Indonesia. Sumber daya manusia di Indonesia sangatlah besar
dan sangat mendukung keberhasilan pembangunan.
Pembangunan pendidikan merupakan salah satu intrumen penting dalam mendukung
pembangunan ekonomi dan sosial, termasuk upaya mengentaskan kemiskinan. Hasil analisis
data survei sosial ekonomi nasional (Susenas) tahun 2008 menunjukkan keterkaitan yang
kuat taraf pendidikan dengan tingkat kemiskinan dan derajat kesehatan penduduk.
Pembangunan pendidikan juga memberikan dampak positif terhadap pembangunan sosial
antara lain dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pembangunan pendidikan juga
memberikan dampak positif terhadap pembangunan soaial, antara lain dalam meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat. Hasil analisis data susenas tersebut juga menunjukkan bahwa
kabupaten dan kota dengan penduduk yang memiliki rata-rata lama sekolah yang tinggi,
cenderung memiliki rata-rata harapan hidup penduduk yang tinggi pula. Sementara itu
peningkatan taraf pendidikan yang diikuti dengan perbaikan kualitas dan relevansi
pendidikan juga memberikan kontribusi pada posisi daya saing Indonesia. The Global

Competitiveness Report 2009-2010 yang diterbitkan oleh World Economic Forum (WEF)
menunjukkan bahwa daya saing Indonesia di tingkat Internasional mengalami peningkatan
dari urutan ke-69 pada tahun 2005 menjadi urutan ke 54 tahun 2009. Pemeringkatan daya
saing tersebut mengacu pada tiga indikator utama, yaitu : (1) Persyaratan dasar yang
mencakup kesehatan dan pendidikan dasar; (2) Penguat efisisensi yang mencakup pendidikan
tinggi dan pelatihan dan (3) Inovasi dan faktor keunggulan yang ditunjukkan oleh kualitas
lembaga penelitian, kerja sama penelitian dan industri, serta ketersediaan ilmuwan dan ahli
tehnik.
Meskipun bangsa Indonesia sudah mencapai banyak kemajuan dalam bidang pendidikan,
namun masih perlu adanya perbaikan dan peningkatan dalam tatakelola dan kualitas layanan
pendidikan. Bangsa Indonesia harus bisa unggul dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi, memiliki integritas dan wawasan kebangsaan yang tinggi dan dapat mengelola
seluruh sumber daya alam dengan baik dan seluas-luasnya untuk kesejahteraan bangsa
Indonesia. Meskipun kita dapat meraih keberhasilan diberbagai bidang, tetapi jika
keberhasilan itu tidak bisa dinikmati oleh warga negara Indonesia, ini bermakna hanya
sekedar mengejar pertumbuhan tapi tidak ada pemerataan. Intinya adalah bagimana bangsa
Indonesia mampu menciptakan insan yang cerdas dan kompetitif. Pendidikan di Indonesia
dapat mengejar target mencetak insan cerdas yang kompetitif dengan cepat jika ada perbaikan
dan peningkatan tatakelola, pencitraan publik dan akuntabilitas pendidikan menuju ke arah
yang lebih baik lagi dengan sarana dan prasarana yang ada saat ini.
B. Rumusan Permasalahan
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka rumusan permasalahan makalah
ini adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana peran pendidikan dalam pembangunan?
b. Bagaimana keadaan permasalahan pendidikan di Indonesia saat ini?
c. Apa

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pembangunan Manusia
Manusia adalah kekayaan bangsa yang sesungguhnya. Tujuan utama dari pembangunan
adalah menciptakan lingkungan yang memungkinkan bagi rakyatnya untuk menikmati umur
panjang, sehat, dan menjalankan kehidupan produktif. Hal ini tampaknya merupakan suatu
kekayaan yang sederhana. Tetapi hal ini seringkali terlupakan oleh berbagai kesibukan jangka
pendek untuk mengumpulkan harta dan uang.
Pada tahun 1990 UNDP (United Nations Development Programme) dalam laporannya
Global Human Development Report memperkenalkan konsep Pembangunan Manusia
(Human Development) sebagai paradigma baru model pembangunan. Menurut UNDP,
pembangunan manusia dirumuskan sebagai perluasan pilihan bagi penduduk (enlarging the
choices of people), yang dapat dilihat sebagai proses upaya ke arah perluasan pilihan dan
sekaligus sebagai taraf yang dicapai dari upaya tersebut. Pada saat yang sama pembangunan
manusia dapat dilihat juga sebagai pembangunan (formation) kemampuan manusia melalui
perbaikan taraf kesehatan, pengetahuan, dan keterampilan; sekaligus sebagai pemanfatan
(utilization) kemampuan/ketrampilan mereka. Konsep pembangunan di atas jauh lebih luas
pengertiannya dibandingkan konsep pembangunan ekonomi yang menekankan pada
pertumbuhan (economic growth), kebutuhan dasar, kesejahteraan masyarakat, atau
pegembangan sumber daya manusia.
Sebagaimana dikutip dari laporan UNDP atau United Nations Development Programme
(1995), ada beerapa konsep penting mengenai pembangunan manusia yaitu sebagai berikut:
a. Pembangunan harus mengutamakan penduduk sebagai pusat perhatian.
b. Pembangunan dimaksudkan untuk memperbesar pilihan-pilihan bagi penduduk,
bukan hanya untuk meningkatkan pendapatan mereka. Oleh karena itu, konsep
pembangunan manusia harus berpusat pada penduduk secara komprehensif dan bukan
hanya pada aspek ekonomi semata.

c. Pembangunan manusia memperhatikan bukan hanya pada upaya meningkatkan


kemampuan atau kapasitas manusia, tetapi juga pada upayaupaya memanfaatkan
kemampuan/kapasitas manusia tersebut secara optimal.
d. Pembangunan manusia didukung empat pilar pokok, yaitu produktivitas, pemerataan,
kesinambungan dan pemberdayaan.
e. Pembangunan manusia menjadi dasar dalam penentuan tujuan pembangunan dan
dalam menganalisis pilihan-pilihan untuk mencapainya.
B. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
IPM merupakan indeks komposit yang dihitung sebagai rata-rata sederhana dari tiga
indeks dasar yaitu indeks harapan hidup, indeks pendidikan, dan indeks standar hidup layak.
Menurut UNDP, Indeks Pembangunan Manusia mengukur capaian pembangunan manusia
berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup. Sebagai ukuran kualitas hidup, IPM
dibangun melalui pendekatan tiga dimensi dasar yaitu:
a. Dimensi umur panjang dan sehat.
b. Dimensi pengetahuan.
c. Dimensi kehidupan yang layak (BPS, 2012).
Ketiga dimensi tersebut memiliki pengertian sangat luas karena terkait banyak faktor.
Untuk mengukur dimensi kesehatan, digunakan angka harapan hidup waktu lahir. Selanjutnya
untuk mengukur dimensi pengetahuan digunakan gabungan indikator angka melek huruf dan
rata-rata lama sekolah. Adapun untuk mengukur dimensi hidup layak digunakan indikator
kemampuan daya beli (Purchasing Power Parity). Kemampuan daya beli masyarakat terhadap
sejumlah kebutuhan pokok yang dilihat dari rata-rata besarnya pengeluaran per kapita sebagai
pendekatan pendapatan yang mewakili capaian pembangunan untuk hidup layak.

BAB III

PEMBAHASAN
A.

Vous aimerez peut-être aussi