Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
SINDROM NEFROTIK
Disusun oleh :
Aniek Marsetyowati
G4A013020
Pembimbing :
dr. Mamun, Sp.PD
LEMBAR PENGESAHAN
Pada tanggal,
Desember 2014
Disusun oleh :
Aniek Marsetyowati
G4A013020
Mengetahui,
Pembimbing
BAB I
PENDAHULUAN
Sindrom
nefrotik
merupakan
salah
satu
manifestasi
klinis
BAB II
LAPORAN KASUS
A. IDENTITAS PASIEN
Nama
: Sdr. I
Usia
:19Tahun
Alamat
Jeniskelamin
: Laki-laki
Status
: belum menikah
Pekerjaan
: penjaga toko
Pendidikan
: SMA
Tanggalmasuk
: 3 November 2014
Tanggalperiksa
: 8 November 2014
No. CM
: 913100
B. ANAMNESIS
1. Keluhanutama :
Bengkak di seluruh tubuh
2. Keluhantambahan :
Sakit kepala
3.
Riwayatpenyakitsekarang
Pasien datang dengan keluhan bengkak di seluruh tubuh sejak 2 minggu
sebelum masuk rumah sakit.Bengkak pertama kali muncul pada kelopak
mata, wajah, perut, kedua kaki dan kedua tangan.Bengkak pada kedua kaki
bertambah jika pasien posisi berdiri atau duduk dalam waktu yang
lama.Keluhan dirasa mengganggu aktivitas pasien.Selain itu, pasien juga
mengeluhkan sakit kepala pada bagian belakang kepala.BAK lancar, tidak
terasa panas, tuntas, dan tidak nyeri.BAB tidak ada keluhan.Sebelum
datang ke rumah sakit, 1 bulan sebelumnya pasien mengalami
kecelakaan lalu lintas ringan yang menyebabkan terjadinya luka
lecet.Pasien mengaku sempat keluar nanah dari luka lecet.Pasien juga
mengaku 1 minggu sebelum bengkak terjadi, pasien sering mengalami
batuk dan pilek.
4. Riwayatpenyakitdahulu
a. Riwayatkeluhanserupa
: disangkal
b.
c.
d.
e.
f.
g.
5.
a
b
c
d
e
f
6.
Riwayatmondok
: disangkal
Riwayathipertensi
: disangkal
Riwayatsakitjantung
: disangkal
RiwayatDM
: disangkal
Riwayatpenyakitginjal
: disangkal
Riwayat alergi
: disangkal
Riwayatpenyakitkeluarga
Keluhan yang sama
: disangkal
RiwayatHipertensi
: disangkal
Riwayat DM
: disangkal
Riwayatpenyakitjantung
: disangkal
Riwayatpenyakitginjal
: disangkal
Riwayat alergi
: disangkal
Riwayatsocialdanexposure
a. Community
Pasien tinggal di lingkunganpadat penduduk. Rumahsatudengan
yang
lainberdekatan.
Hubunganantarapasiendengantetanggadankeluargadekatbaik.Sebelumsa
kit, pasienaktifdalamkegiatankemasyarakatan.
b. Home
Pasientinggal di perkampungandenganluasrumah 7x7 m2bersama
ayah dan ibunya.
c. Occupational
Pasienbekerjasebagaipenjaga tokomulaidari jam 07.00- 17.00.
d. Diet
Pola makan pasien teratur, 3 kali dalam sehari dengan nasi, sayur, lauk,
dan kadang-kadang buah. Pasien mengaku sering minum minuman
bersoda. Pasien tidak pernah minum minuman beralkohol.
e. Drug
Pasien mengaku tidak pernah rutin minum obat-obatan tertentu.
C. PEMERIKSAAN FISIK
Dilakukan di bangsal Mawar RSMS, 8 November 2014
1.
Keadaanumum
: Sedang
2.
Kesadaran
: Composmentis
3.
Tanda vital
Nadi
Respirasi
Suhu
: 84x/ menit
: 20x/ menit
: 36C
4.
BB
: 70 kg
5.
TB
: 160 cm
6.
Status generalis
a. Pemeriksaankepala
Bentuk
: mesocephal, simetris, venektasi temporalis (-)
Rambut
: tidakmudahdicabut, distribusi merata
Mata
: conjungtivaanemis (-/-), sclera ikterik (-/-),edema
palpebra
(-/-),
reflex
cahaya
(+/+)
normal,
pupil
bulatisokor,diameter 3 mm
THT
Mulut
Leher
b. Pemeriksaan dada
Paru
Inspeksi
:Dinding
dada
tampaksimetris,
tidaktampakketertinggalangerakantarahemithoraksdextrada
nsinistra, kelainanbentuk dada (-), eksperiumdiperpanjang
Palpasi
Perkusi
: Perkusiorientasiseluruhlapangparusonor
Batas paru-hepar SIC V LMCD
Palpasi
Perkusi
: batas jantung
kanan atas
: SIC II LPSD
kiri atas
: SIC II LPSS
kanan bawah
: SIC IV LPSD
kiribawah
timpani,
pekak
sisi
(-),
pekak
alih
nyeriketokcostovertebrae (-)
Palpasi
Edema
Sianosis
Akral hangat
Reflekfisiologis
Reflekpatologis
superior
Dextra
Sinistra
+
+
+
+
+
+
-
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
PemeriksaanDarahLengkap
1. Tanggal3 November 2014
Darahlengkap
Hemoglobin : 17,9g/dl
Leukosit
: H12430/uL
Hematokrit : 47 %
Eritrosit
: 6,0 10^6/uL
Trombosit
: 305.000/uL
MCV
: L 77,9fL
MCH
: 29,7 pg
MCHC
: H 38,1%
RDW
: H 15,0%
MPV
: 9,9 fL
HitungJenis
Basofil
Eosinofil
Batang
Segmen
Limfosit
Monosit
: 0,4%
: L 0,4%
: L0,8%
: H 78,9%
: L 13,3%
: 6,2%
Ekstremitas inferior
Dextra
+
+
+
-
Sinistra
+
+
+
-
(-),
Kimia Klinik
Kolesterol total
Ureum
Kreatinin
Glukosasewaktu
: H 534 mg/dL
: 36,0 mg/dL
: 0,87 mg/dL
: 101 mg/dL
: H 389 mg/dL
Urin Lengkap
Fisis
Warna
: kuning
Kejernihan
: keruh
Bau
: khas
Kimia
Berat jenis
: 1.020
pH
: 6.0
leukosit
: negatif
nitrit
: negatif
protein
: 500
glukosa
: normal
keton
: negatif
urobilinogen : normal
bilirubin
: negatif
eritrosit
: 50
Sedimen
Eritrosit
: 5-8
Leukosit
: 15-20
Epitel
: 30-35
Silinder hialin : negatif
Silinder lilin : negatif
Silinder eritrosit: negatif
Silinder leukosit: negatif
Granuler halus: 3-5
Granuler kasar : negatif
Kristal
: negatif
Bakteri
: +2
Trikomonas : negatif
Jamur
: negatif
E. DIAGNOSA BANDING
Gagal ginjal akut
F. DIAGNOSIS
Sindrom Nefrotik
G. TERAPI
1. Non Farmakologis
a. Bed rest
b. Kurangikebiasaanmakanmakananasin
c. Pembatasan cairan
2. Farmakologi
a. IVFD RL 12 tpm
b. Injeksi furosemid 2 x 1 ampul IV
c. Injeksi metil prednisolone 2 x 125 mg IV
d. PO Aspar K 2 x 1 tab
e. PO captopril 3 x 12,5 mg
f. PO simvastatin 1 x 20 mg
3. Monitoring
a. Keadaan umum dan kesadaran
b. Tanda vital
c. Berat badan
d. Evaluasi darah lengkap, elektrolit, kimia klinik, dan urin lengkap
H. PROGNOSIS
ad vitam
: dubia ad bonam
ad sanationam
: dubia ad bonam
ad fungsionam
: dubia ad bonam
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
A Definisi
Sindrom
nefrotik
merupakan
salah
satu
manifestasi
klinis
- Glomerulosklerosis fokal
2. Glomerulonefritis sekunder akibat:
a. Infeksi
- HIV, Hepatitis virus B dan C
- Sfilis, malaria, skistosoma
- Tuberkulosis, lepra
b. Keganasan
- Adenokarsinoma
paru, Adenokarsinoma
Adenokarsinoma
kolon,
limfoma
Hodgkin,
payudara,
mieloma
Permeabilitas MBG
terganggunegative ion pada lapisan sialo-protein gromerulu
hilangnyafixed
Proteinuria
Hipoproteinemia
defisiensi nutrisi
C Patofisiologi
Hipoalbumin
apolipoprotein plasma
produksi
albumin+
VLDL
oleh
sel hepar
tekanan onkotik plasma
Volume plasma
Ekstravasasi cairan plasma ke ruang intertisial
Sekresi renin
edema
Retensi Na+H2O
VLDL
LDL
aktivitas lipase
degradasi lemak
hiperlipidemia
B. Tatalaksana
a. Pengobatan spesifik
Terapi kortikosteroid
Pengobatan dengan kortikosteroid dibedakan antara pengobatan inisial dan
pengobatan relaps. Regimen penggunaan kortikosteroid pada sindrom
nefrotik
bermacam-macam.
Pada
orang
dewasa
menggunakan
untuk
pasien
non-responsif
terhadap
steroid
dapat
BAB IV
KESIMPULAN
1. Sindrom nefrotik merupakan salah satu manifestasi klinis glomerulonephritis
ditandai
dengan
edema
anasarka,
proteinuria
massif
3,5
g/hari,
DAFTAR PUSTAKA
Alpers, A. 2006.Sindrom Nefrotik dalam Buku Ajar Pediatrik Rudolph Edisi ke20. Jakarta: EGC.
Gulati, A., et al. 2010. Efficacy and safety of Treatment with Rituximab for
Difficult Steroid-Resistant and Dependent Nephrotic Syndrome: Multicentric
Report. Clin J Am Soc Nephrol. 5 (12):2207-12
Pramana, P.D., Kadri Mayeti. 2013. Hubungan antara proteinuria dan
hipoalbuminemia pada anak dengan sindrom nefrotik yang dirawat di RSUP
dr. M. Djamil Padang Periode 2009-2012. Jurnal Kesehatan Andalas
2(2).FK Unand Padang.
Rauf, S. 2002. Ctatan Kuliah Nefrologi Anak. Makassar: Bagian Ilmu Kesehatan
Anak FK Universitas Hasanudin.
Silbernagil, S., Florian Lang. 2007. Teks & Atlas Berwarna Patofisiologi. Jakarta:
EGC.
Stevenson, F, Shreelata Datta. 2003. Crash Course Renal and Urinary System
Second Edition. Philadelphia: Elsevier.
Sudoyo, A.W., Bambang S, Idrus A, Marcellus S.K., Siti S. 2006. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV. Jakarta: FKUI.
Sukandar, E. 2006.Nefrologi Klinik Edisi ke-3. Bandung: Bagian Ilmu Penyakit
Dalam FK UNPAD.
Wirya.2002. Sindrom Nefrotik dalam Buku Ajar Nefrologi Anak Jilid 2. Jakarta:
FKUI.