Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas laporan akhir praktikum
mata kuliah Biologi Perikanan semester genap
Disusun oleh :
Indah Nurwulan
230110130087
230110130118
Ina Rahmawati
230110130140
Perikanan B/ Kelompok 10
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI PERIKANAN
JATINANGOR
2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat
taufik dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan Laporan Praktikum yang
berjudul Analisis Aspek Biologi (Pertumbuhan, Reproduksi, Dan Kebiasaan
Makan) Ikan Mas (Cyprinus carpio). Tak lupa salawat teriring salam semoga
tetap tercurah limpah kepada panutan islam nabi besar Muhammad Saw kepada
para keluarganya para sahabat semuanya sampai kepada kita semua selaku
umatnya hingga akhir zaman.
Dalam pembuatan laporan ini penulis tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak, untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih diantaranya, kepada
Dosen Biologi Perikanan, asisten dosen serta semua rekan dan keluarga yang telah
mendukung baik secara moril maupu materil sehingga laporan ini dapat
diselesaikan tepat pada waktunya.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh
dari kesempurnaan, maka saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan
untuk dapat memperbaikinya. Akhirnya kami berharap semoga apa yang ada
dalam laporan ini dapat bermanfaat, untuk kami khususnya, dan untuk pembaca
pada umumnya.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB
Halaman
DAFTAR TABEL..................................................................
DAFTAR GAMBAR.............................................................
DAFTAR LAMPIRAN.........................................................
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................
1.2 Tujuan Praktikum..............................................................
II
10
10
10
11
11
2
2
3
3
5
7
8
8
9
METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat............................................................
3.2 Alat dan Bahan..................................................................
3.2.1 Alat.................................................................................
3.2.2 Bahan.............................................................................
3.3 Prosedur Kerja..................................................................
IV
1
1
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Deskripsi Ikan Mas ..........................................................
2.1.1 Klasifikasi Ikan Mas .....................................................
2.1.2 Habitat dan Distribusi Ikan Mas ...................................
2.2 Hubungan Panjang Berat..................................................
2.3 Tingkat Kematangan Gonad (TKG).................................
2.4 Indeks Kematangan Gonad (IKG)....................................
2.5 Fekunditas.........................................................................
2.6 Posisi Inti Telur.................................................................
2.7 Kebiasaan Makan..............................................................
III
iii
iv
v
14
25
29
32
32
DAFTAR PUSTAKA............................................................
LAMPIRAN..........................................................................
33
34
DAFTAR TABEL
Nomor
1.
2.
3.
4.
5.
Judul
Ikan Mas (Cyrinus carpio)..................................................
Hubungan Panjang dan Berat Ikan......................................
Perbandingan Jenis Kelamin Ikan Mas Angkatan 2013.....
Tingkat Kematangan Gonad Jantan dan Betina..................
Tingkat Kematangan Gonad...............................................
DAFTAR GAMBAR
Halaman
3
14
26
27
28
Nomor
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Judul
Data Kelompo Pertumbuhan dan Rasio Kelompok 10..........
Data Reproduksi Kelompok 10.............................................
Data Food and Feeding Habits Kelompok 10......................
Data KelompokPertumbuhan dan Rasio Angkatan...............
Data Regresi Pertumbuhan Angkatan...................................
Data Reproduksi Angkatan....................................................
Data Food and Feeding Habits Angkatan.............................
Seksualitas..............................................................................
Halaman
14
14
14
15
19
21
23
25
9.
10.
11.
.
Tingkat Kematangan Gonad Jantan dan Betina......................
Tingkat Kematangan Gonad Jantan........................................
Tingkat Kematangan Gonad Betina........................................
26
27
27
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Judul
1.
Dokumentasi Praktikum.......................................................
Halaman
33
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Ikan mas merupakan ikan air tawar yang bernilai ekonomis penting dan
Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini yaitu :
1.
2.
3.
4.
2.1
badan ikan mas berbentuk memanjang dan sedikit pipih ke samping (Compresed)
dan mulutnya terletak di ujung tengah (terminal), dan dapat di sembulkan, di
bagian mulut di hiasi dua pasang sungut dan warna badan sangat beragam ada
merah, abu-abu, kehijauan, dan ada juga yang belang. Ikan mas berbadan panjang
dengan perbandingan antara panjang total dengan tinggi badan 3 : 1 (tergantung
varitas). Bila dipotong di bagian tengah badan memilki perbandingan antara tinggi
badan dan lebar badan 3 : 2 (tergantung varitas) (wikipedia,2014).
Ikan mas memiliki lima buah sirip, yaitu sirip punggung, sirip dada, sirip
perut, sirip dubur, dan sirip ekor. Sirip punggung panjang terletak di bagian
punggung. Sirip dada sepasang terletak di belakang tutup insang, dengan satu jarijari keras, dan yang lainnya berjari-jari lemah. Sirip perut hanya satu terletak pada
perut. Sirip dubur hanya terletak di belakang dubur. Sirip ekor juga hanya satu,
terletak di belakang, dengan bentuk cagak (Omar, 2011).
2.1.1 Klasifikasi Ikan Mas
Ikan mas dapat di klasifikasikan secara taksonomi (Saanin, 1984) sebagai
berikut:
Kingdom
Filum
Kelas
Ordo
Famili
Genu
Species
: Animalia
:Chordata
:Actinopterygii
:Cypriniformes
:Cyprinidae
:Cyprinus
: Cyprinus carpio L
2.1.2
tidak terlalu dalam dan alirannya tidak terlalu deras, seperti di pinggiran sungai
atau danau. Ikan Mas dapat hidup baik di daerah dengan ketinggian 150600
meter di atas permukaan air laut (dpl) dan pada suhu 25-30 C. Meskipun
tergolong ikan air tawar, ikan Mas terkadang ditemukan di perairan payau atau
muara sungai yang bersalinitas (kadar garam) 25-30% (Luthfi, 2012).
Ikan mas dapat tumbuh cepat pada suhu lingkungan berkisar antara 20-28
C dan akan mengalami penurunan pertumbuhan bila suhu lingkungan lebih
rendah. Pertumbuhan akan menurun dengan cepat di bawah suhu 13C dan akan
berhenti makan apabila suhu berada di bawah 5 C (Mones, 2008).
Ikan mas hidup pada perairan tertutup, seperti kolam-kolam air tawar dan
perairan terbuka, seperti danau, sungai, rawa dan waduk. Namun, ikan ini juga
pernah ditemukan di muara sungai berair payau (Susanto, 1999). Ikan ini hidup
pada tempat yang tidak terlalu dalam dan aliran air cenderung tidak terlalu deras.
Ketinggian tempat optimal untuk ikan mas adalah 150-600 m dpl pada suhu 25-30
O
C (Huet, 1971).
2.2
bahwa berat ikan sebagai pangkat tiga dari panjangnya. Tetapi hubungan yang
terdapat pada ikan sebenarnya tidak demikian karena bentuk dan panjang ikan
berbeda-beda. Jika diplotkan panjang dan berat ikan dalam suatu gambar maka
akan didapatkan gambar seperti dibawah ini. Maka hubungan tadi tidak selamanya
mengikuti hukum kubik tetapi dalam suatu bentuk rumus yang umum yaitu:
W = cLn
dimana, W : berat
L : panjang
c, n : konstanta
godan sebelum dan sesudah ikan itu berpijah (Effendi, 2002). Kematangan gonad
ikan dapat digunakan untuk menentukan perbandingan anatara ikan yang telah
masak gonadnya dengan yang belum dalam suatu peraiaran. Beberapa faktor yang
mempengaruhi saat ikan pertama kali mencapai matang gonad antara lain adalah
perbedaan spesies, umur dan ukuran serta sifat-sifat fisiologi individu. Sedangkan
faktor luar yang berpengaruh adalah suhu, arus, adanya individu yang berbeda
jenis klelamin dan tempat berpijah yang sesuai.
Pengamatan kematangan gonad ini dilakukan dengan dua cara, pertama
cara histology dilakukan di laboratorium dan kedua dapat dilakukan di
Dara.
Organ seksual sangat kecil berdekatan di bawah tulang punggung, testes
dan ovarium transparan, dari tidak berwarna sampai abu-abu. Telur tidak
setengah ruang ke bagian bawah. Telur dapat terlihat seperti serbuk putih.
Perkembangan II. Testis berwarna putih kemerah-merahan, tidak ada
sperma kalau bagian perut ditekan. Ovarium berwarna oranye kemerahmerahan. Telur dapat dibedakan dengan jelas, bentuknya bulat telur.
telur.
Salin. Testis dan ovarium kosong dan berwarna merah. Beberapa telur
perkembangan gonad. Umumnya berat gonad pada ikan betina adalah 10-25% dan
pada ikan jantan 5-10% dari berat tubuh. Perkembangan ovarium sering
menyebabkan pertumbuhan ikan terhambat atau menjadi kurus pada fase
reproduksi, bahkan karena ingin mempertahankan populasinya, kematangan
gonadnya yang pertamma terpaksa dipercepat, sehingga ukuran ikan menjadi kecil
(Kordi, 2010).
Perkembangan gonad ikan secara garis besar dibagi atas dua tahap
perkembangan utama, yaitu tahap perkembangan pertumbuhan gonad hingga ikan
mencapai tingkat dewasa kelamin (sexually mature) dan tahap pematangan produk
seksual (gamet).Tahap pertama berlangsung sejak telur menetas atau lahir hingga
mencapai dewasa kelamin dan tahap kedua berlangsung setelah ikan dewasa.
Proses kedua akan terus berlangsung dan berkesinambungan selama fungsi
reproduksi berjalan normal (Kordi, 2010).
Fekunditas
Fekunditas adalah semua telur-telur yang akan dikeluarkan pada waktu
tetapi sering terjadi apabila kondisi perairan baik telur yang sekecilpun akan
dikeluarkan menyusul telur yang besar (Nickolsky dalam Effendi, 1979).
2.6
Posisi Telur
Posisi inti telur dapat digunakan sebagai pertimbangan penentuan tingkat
kematangan gonad. Telur yang sudah matang cenderung memiliki diameter yang
besar. Pada telur yang sudah matang, posisi inti telur cenderung berada pada salah
satu kutub dari telur dan tidak berada ditengah.(Effendi,2002).
2.7
Kebiasaan Makan
Kebiasaan makan ikan (food habits) adalah kualitas dan oleh kuantitas
makanan yang dimakan oleh ikan, sedangkan kebiasaan cara makan (feeding
habits) adalah waktu tempat dan cara makanan itu didapatkan ikan (Nur, 1997
dalam Effendi 2002). Tidak keseluruhan makanan yang ada dalam suatu perairan
dimakan oleh ikan. Beberapa faktor yang mempengaruhi dimakan atau tidaknya
suatu zat makanan oleh ikan diantaranya yaitu ukuran makanan ikan, warna
makanan dan selera makan ikan terhadap makanan tersebut. Sedangkan jumlah
makanan yang dibutuhkan oleh ikan tergantung pada kebiasaan makan,
kelimpahan makanan, nilai konversi makanan serta kondisi makanan ikan
tersebut.
Untuk mengusahakan penangkapan, pemeliharaan dan peternakan ikan
dengan sukses, seringkali diperlukan pengetahuan praktis tentang jenis makanan
yang disukai ikan bersangkutan, baik masih berupa anak-anak, maupun setelah
dewasa. Untuk itu diperlukan penelitian tentang makanan dan kebiasaan makan
ikan, yang didasarkan atas pemeriksaan isi lambung dan usus ikan yang
bersangkutan. Dari hasil studi ini kemudian dapat ditarik suatu kesimpulan apakah
ikan yang bersangkutan itu herbivore, karnivora atau omnivore. Apakah jenisjenis makanan pokoknya dan apa saja yang menjadi makanan sambilannya. Ada
lima cara yang dapat digunakan mempelajari makanan dan kebiasaan makanan
ikan yaitu metode jumlah, metode frekuensi kejadian, metode perkiraan tumpukan
dengan persen, metode volumerikdan metode grafimetrik (Soesono, 1977).
Beberapa faktor yang mempengaruhi makanan atau ada tidaknya suatu zat
makanan oleh ikan yaitu ukuran makanan, warna makanan, selera ikan terhadap
makanan tersebut. Jumlah makanan yang dibutuhkan oleh ikan tergantung dari
kebiasaan makan, kelimpahan makan, suhu dan kondisi umur ikan (Effendi, 2002)
Dalam pengelompokan ikan berdasarkan makanannya, ada ikan sebagai pemakan
plankton, pamakan tumbuuhan, ikan buas dan ikan pemakan campuran.
Berdasarkan jumlah variasi dari makanan yang macamnya sedikit atau sempit dan
ikan monophagus yaitu ikan yang makanannya terdiri dari satu jenis saja (Effendi,
1997).
BAB III
METODOLOGI
3.1
3.2.1
Alat
3.2.2
Bahan
Adapun alat yang digunakan dalam Praktikum Analisis Aspek Biologi
Prosedur Kerja
Prosedur kerja dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :
3.3.1
berikut :
1. Mengambil Ikan.
2. Mengukur panjang ikan, baik TL (Total Length), SL (Standard Length)
dengan menggunakan penggaris, satuan yang digunakan adalah milimeter.
3. Mengukur bobot ikan dengan menggunakan timbangan, satuan yang
digunakan adalah gram.
4. Mencatat dalam tabel pengamatan (terlampir).
10
Rasio Kelamin
berikut :
1. Mengambil ikan, Diamatikan dengan menggunakan penusuk pada bagian
depan kepala ikan.
2. Membedah ikan dengan menggunakan gunting dimulai dari bagian
urogenital melingkar menuju bagian rongga perut depan hingga isi perut
dapat terlihat.
3. Mengambil gonad yang ada didalam perut, hingga terpisah dari organ lain
4. Mengamati gonad tersebut
5. Mencatat pada tabel pengamatan terlampir.
3.3.4
berikut :
1. Mengambil ikan, Diamatikan dengan menggunakan penusuk pada bagian
depan kepala ikan.
2. Menimbang bobot ikan dengan menggunakan timbangan
11
dapat terlihat.
Mengambil gonad yang ada didalam perut, hingga terpisah dari organ lain
Menimbang gonad dengan menggunakan timbanagan.
Mencatat pada tabel pengamatan terlampir.
Menghitung IKG dengan rumus.
Food and Feeding Habits
Prosedur dari praktikum food and feeding habits adalah sebagai berikut :
1. Mematikan ikan dengan menggunakan penusuk pada bagian depan kepala
ikan.
2. Membedah ikan dengan menggunkan gunting dimulai dari bagian
urognital melingkar menuju bagian rongga depan hingga isi peru dapat
terlihat.
3. Mengambil usus ikan, urut usus hingga keluar isi dari usus
4. Mengamati dibawah mikroskop
5. Mencatat pada tabel pengamatan(terlampir)
12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil
Kelompok
: 10
4.1.1
Spesies ikan
Asal ikan
: Waduk Cirata
Nama Praktikan
Indah Nurwulan
Raka Setiawan P
Ina Rahmawati
4.1.2
196
160
176
Kelamin
Berat
(gr)
Jantan
Betina
151
TKG
Telur
Tengah
(m)
(butir)
40
Letak Inti
Menuju
BG
IKG
Bh
HSI
(gr)
(%)
(gr)
(%)
4.4
0.93
0.62
4.1.3
Fekunditas
Kutub
(butir)
Dorman
Melebur
(butir)
Perkem
bangan
2832
13
Pemakan
Fito
plankton
Zoo
Plankton
Bentos
Bagian
Bagian
hewan
tumbuhan
Dentritus
Ikan
Omnivora
4.1.4 Hasil Pengamatan Pertumbuhan dan Ratio Kelamin Angkatan
Tabel 4. Data Kelompok Pertumbuhan dan Rasio Kelamin Angkatan
Kelom
pok
9
10
Nama Praktikan
Ichfar J S
Silfi Nur A
Jason Tri
Annisa Nur
Desi T
M Rizky
Nurma W
M Yogi A
Rian R
Sheila A
Riani A
Rambo
Safira A
Ira S
Susetyo I
Rizka Dwi
Raka Gilang
Gilang N
Jihan R
Debora R
Andi M
Yulida F
Endah Tri L
Ilham P
M Syafarudin
Elisah F
Jamaludin
M Rionaldhie
Desinta A
Pertumbuhan
Panjang (mm)
Berat
FL SL TL
(gr)
Kelamin
Jantan
145
120
185
109
154
130
195
131
145
120
180
98
180
140
200
165
160
135
190
137
150
125
180
127
158
125
197
116
175
160
195
135
160
125
180
106
172
155
193
119
14
Betina
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
Riani Nur
Suci F
Cyntia K
Guntur H
Indri N, Roury A
Ai Siti
Aida
Asep S
Alan A
Setyo W
Adinda Nur
Bella M
Rifki S
Jamil A
Dony A
Dwiki P
Tanti K
Mia Berlia
Siti Sopiah
Rahmat D
Fikri Khairun
T Alwie PS
Elsa Nurhani
Eifa Zilfasani
Eka Harditama
Hana Junita
Ade Reza
Tia Rostiana
Yuyun Y
Rahmat Aji
Annisa L M
Firhan Dwi
Leni M
Jian S
Angga Ekalaya
Moch. Iqbal
Nielam V
Abduyana
Ganisha
Dea F
Refky
Fauziah A
146
135
170
120
185
175
205
143
165
155
195
129
180
155
190
129
185
160
200
157
180
164
203
158
178
162
197
125
140
120
170
94
168
155
187
127
193
175
210
145
187
170
200
142
183
165
210
134
169
146
184
124
156
138
177
111
15
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
Erik R
Luthfan
Taufiq
Puty
Fevi
M. Zais
Zelikha S
Rifki GP
Teguh
Dyah P.U
Wahyu
Rika M
Esti Mutia
Muammar
Rahman A
Raden Nadya
Angga
Ridwan F
Sofie
Fadhil
Ina R
Raka S
Indah N
Anggi
Nawang
Rocela
Sarimanah
Novitasari
Reka
Bastian
Sheilawati
Satria
Adhardiansyah
Nuraya A
Demas F
Sudarsa D
Cleovanya M
Gulam B
Siti Aliyah
Aldwin R
Arisca T
165
138
200
143
188
170
200
162
164
150
170
118
190
175
210
153
180
170
210
165
167
128
187
125
176
160
196
151
169
155
185
145
165
150
190
128
180
175
200
150
184
170
210
128
173
160
185
128
159
140
175
104
16
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
Yuliana R
Candra
Nurul A
Ayu T
Elisa
Agung Rio
Widi R
Eki C
Mediana
Nabila
Hasbi
Dehan A
Santi
Riza
Fauzi
Dea Hari
Satrio
Gun Gun
Shintya
Thesar
M. Aditya
Dzaki
Zulfiqar
Melinda
Dini M
Rayana
Adli
Rury R
Fahri F
Risa M. S
Musa
Dita Tania
Windy
Rizal
Aisyah Dwi
Syarifudin
Fathin
Dhita H
Syifa Z
Dicky
Riana F
193
180
200
134
165
145
180
114
164
155
185
121
178
165
200
115
195
190
200
155
168
150
185
96.45
175
160
198
147.9
184
175
190
139.1
131
120
185
141
190
165
215
153
219
198
165
145
205
165
215
188
185
140
150
133
165
150
185
126
17
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
Hilman
Ardhiansyah
Zahra I
Dyah H
Bagus
Rahma
Aulia R
Galdio
Ali Aji
Rahman
Ruth Maria
Hanna
Bayu R
Ryan
Ayu M
Wildan S
Choky
Aisyah A
Sabil
Fachri A
Resna
Rahmadi
Christoper
Kalysta
Jumaidi
Yuki
Dwi M
Fadhillah A
Agung F
Kartika
Rosa
Taufik I
M. Fahmi
Logica
Ruth Mawar
Gilang T
Geugeuh
Dina A
Kelana
Takbir
Silmi
Sona Y
177
155
195
168
175
158
195
159
176
163
190
122
175
170
200
130
165
150
180
98
170
160
190
130
145
135
165
80
153
139
164
98
183
175
195
139.96
177
155
193
135.26
175
143
185
144.28
170
160
190
156.32
190
182
205
170
178
155
190
140.16
18
66
Reyhan A
Eva A
Deny S
Shafwan H
Fahira
Chervin O
185
160
200
160.8
SL
(mm
)
120
130
120
140
135
125
125
160
125
155
135
175
155
155
160
164
162
120
155
175
170
165
146
138
138
170
150
175
Berat
(gr)
log L
log W
Log L x log
W
(Log L)^2
109
131
98
165
137
127
116
135
106
119
120
143
160
129
157
158
125
94
127
145
142
134
124
111
143
162
118
153
2.0792
2.1139
2.0792
2.1461
2.1303
2.0969
2.0969
2.2041
2.0969
2.1903
2.1303
2.2430
2.1903
2.1903
2.2041
2.2148
2.2095
2.0792
2.1903
2.2430
2.2304
2.2175
2.1644
2.1399
2.1399
2.2304
2.1761
2.2430
2.0374
2.1173
1.9912
2.2175
2.1367
2.1038
2.0645
2.1303
2.0253
2.0755
2.0792
2.1553
2.2041
2.1106
2.1959
2.1987
2.0969
1.9731
2.1038
2.1614
2.1523
2.1271
2.0934
2.0453
2.1553
2.2095
2.0719
2.1847
4.3230
4.4688
4.3230
4.6059
4.5383
4.3970
4.3970
4.8581
4.3970
4.7976
4.5383
5.0312
4.7976
4.7976
4.8581
4.9055
4.8820
4.3230
4.7976
5.0312
4.9749
4.9172
4.6844
4.5791
4.5791
4.9749
4.7354
5.0312
4.2362
4.4758
4.1401
4.7590
4.5519
4.4115
4.3290
4.6955
4.2469
4.5461
4.4294
4.8345
4.8278
4.6229
4.8400
4.8697
4.6332
4.1025
4.6080
4.8480
4.8006
4.7168
4.5309
4.3767
4.6122
4.9282
4.5086
4.9003
19
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
170
128
160
155
150
175
170
160
140
180
145
155
165
190
150
44
160
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
175
120
165
198
165
140
150
155
158
163
170
150
170
135
139
175
155
143
160
182
155
160
Jumlah
165
125
151
145
128
150
128
128
104
134
114
121
115
155
96.45
147.9
3
139.1
4
141
153
145
188
133
126
168
159
122
110
98
130
80
98
140
135
144
156
170
140
161
2.2304
2.1072
2.2041
2.1903
2.1761
2.2430
2.2304
2.2041
2.1461
2.2553
2.1614
2.1903
2.2175
2.2788
2.1761
2.2175
2.0969
2.1790
2.1614
2.1072
2.1761
2.1072
2.1072
2.0170
2.1271
2.0569
2.0828
2.0607
2.1903
1.9843
4.9749
4.4403
4.8581
4.7976
4.7354
5.0312
4.9749
4.8581
4.6059
5.0863
4.6715
4.7976
4.9172
5.1927
4.7354
4.9460
4.4186
4.8027
4.7341
4.5855
4.8811
4.7000
4.6445
4.3288
4.7972
4.4457
4.5620
4.5696
4.9912
4.3180
2.2041
2.1701
4.8581
4.7831
2.2430
2.0792
2.2175
2.2967
2.2175
2.1461
2.1761
2.1903
2.1987
2.2122
2.2304
2.1761
2.2041
2.1303
2.1430
2.2430
2.1903
2.1553
2.2041
2.2601
2.1903
2.2041
144.194
2.1435
2.1492
2.2856
2.1614
2.2742
2.1239
2.1004
2.2253
2.2014
2.0864
2.0414
1.9912
2.1139
1.9031
1.9912
2.1461
2.1303
2.1584
2.1931
2.2304
2.1461
2.2068
140.063
5.0312
4.3230
4.9172
5.2747
4.9172
4.6059
4.7354
4.7976
4.8341
4.8938
4.9749
4.7354
4.8581
4.5383
4.5925
5.0312
4.7976
4.6455
4.8581
5.1079
4.7976
4.8581
315.2045
4.8078
4.4686
5.0682
4.9639
5.0429
4.5581
4.5706
4.8742
4.8401
4.6154
4.5532
4.3331
4.6594
4.0542
4.2672
4.8138
4.6661
4.6520
4.8339
5.0410
4.7007
4.8641
306.1392
20
6
1
Hasil Pengamatan Reproduksi Angkatan
Tabel 6. Data Angkatan Reproduksi
4.1.6
Kelompo
k
TKG
BW
(gr)
BG
(gr)
PG
(mm)
Perkembangan 2
109
14.3
3
140
Bunting
131
18
120
Perkembangan 2
98
3.47
140
Bunting
165
17
135
Bunting
137
1.71
170
Mijah
127
1.4
130
Mijah
116
150
Mijah
135
18
135
Mijah
106
8.43
140
10
Bunting
119
9.29
120
11
Mijah
120
9.2
170
12
Dara
143
3.62
60
13
Bunting
160
14
Mijah
129
15
Dara
157
1.26
135
16
Dara
158
1.5
290
17
Bunting
125
18
Mijah
94
19
Mijah
127
11.55
130
20
Mijah
145
8.23
70
21
Perkembangan 2
142
9.45
110
22
Bunting
134
16
60
23
Dara
Berkembang
124
24
Bunting
111
11
140
143
60
162
25
118
12
25
26
27
Dara
Berkembang
Dara
Berkembang
Dara
Berkembang
10.7
6
12.4
3
13.2
8
10.6
3
65
140
130
120
IKG
(%)
15.14
15.93
3.67
11.49
1.26
1.11
7.41
15.38
8.64
8.47
8.30
2.60
7.21
10.66
0.81
0.96
11.89
12.75
10.00
6.02
7.13
13.56
1.64
11.00
2.88
18.25
11.32
Berat
Hati
Panjang
Hati
(mm)
0.26
20
30
0.67
40
0.35
35
0.25
65
0.74
25
45
0.51
30
0.58
25
0.54
20
0.54
30
0.79
40
0.42
24
0.43
19
0.75
40
0.47
60
0.16
25
0.34
25
0.35
35
0.35
20
0.46
30
0.239
Fekundita
s
Diameter
Telur
3200
Tengah
(butir)
Menuju
Kutub
(butir)
Melebur
(butir)
44
0.769
0.688
0.213
0.183
0.586
0.870
0.379
0.550
0.456
0.452
0.556
0.263
0.43
0.480
0.298
0.128
0.363
0.276
0.242
0.325
0.127
0.17
0.283
0.35
0.25
2.7
1.5
0.226
1.924
0.621
1
0.8
Letak Inti
HSI (%)
0.683
21
28
29
30
Dara
Berkembang
Dara
Berkembang
Dara
Berkembang
153
62
165
8.2
125
12.5
31
Perkembangan 2
151
4.4
40
32
Bunting
145
19
70
33
Dara
128
40
34
Bunting
150
10
35
Dara
128
36
Mijah
128
37
Mijah
104
38
Bunting
134
39
Mijah
114
40
Mijah
121
41
Dara
115
42
Mijah
155
43
Bunting
44
Bunting
45
Bunting
46
Mijah
47
96.4
5
147.
9
139.
1
11
11
12.0
4
16.1
8
15.2
9
4.03
14.5
5
15.3
5
2.68
5.23
6.84
3.00
15.08
1.59
7.14
90
65
110
70
60
14
55
85
70
21.4
15.5
10.8
7
6.5
141
68
165
Bunting
193
13
155
48
Bunting
145
23
95
49
Bunting
188
16
120
50
Perkembangan 2
133
90
51
Dara
126
2.43
50
52
Bunting
168
15
10.5
53
Mijah
159
13.2
8
70
54
Dara
Berkembang
122
4.17
39
55
Mijah
110
11
150
56
Mijah
98
10.3
135
57
Dara
Berkembang
130
2.56
40
58
Mijah
80
5.66
110
59
Bunting
98
7.87
116
3.23
9.40
11.83
9.87
16.54
14.46
3.61
10.36
18.93
16.91
8.47
93.15
7.22
18.85
9.30
4.72
1.97
9.80
9.11
3.54
11.11
11.74
2.01
7.61
8.73
0.32
15
0.4
0.66
0.93
25
0.65
29
0.5
20
0.210
2832
40
1400
66
15
0.243
0.531
0.620
0.450
0.392
0.671
1
0.41
0.321
20
0.298
0.38
15
0.15
10
1.01
25
0.53
30
0.53
2.7
0.82
15
0.88
20
0.3
15
0.72
0.61
1.5
0.63
25
0.65
23
32
0.6
20
0.5
35
0.34
20
1.24
0.8
35
0.14
15
0.32
25
0.5
25
0.2
0.41
20
0.28
14
0.144
0.759
0.467
0.440
0.71
0.571
0.312
0.489
0.440
0.449
0.338
0.694
0.320
0.377
0.271
0.744
0.506
0.115
0.292
0.513
0.154
0.515
0.287
22
6.37
60
Bunting
140
8.38
57
61
Mijah
135
10.2
8
82
62
Bunting
144
9.76
117
63
Bunting
156
64
Bunting
170
65
66
Perkembangan 2
Mijah
25.2
2
23.3
6
140
9.24
10.6
3
161
4.1.7
8.24
100
7.27
19.28
15.93
92
7.07
63
7.07
84
0.34
22
0.67
18
0.26
12
0.46
15
0.18
19
0.32
0.243
67
17
10
1111
60
15
1912
52
17
0.499
0.181
0.296
0.106
0.229
25
0.45
1356
0.280
35
Kelompok
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Fito
Zoo Benthos
Jenis Pakan
Bagian
Bagian
Hewan Tumbuhan
23
Detritus
Ikan
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
24
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
2.1500
Linear ()
2.1000
2.0500
2.0000
2.0000 2.1000 2.2000 2.3000 2.4000
Panjang
R^2
0.4476
0.7662
0.0154
0.1241
25
Tabel 8. Seksualitas
Jantan
54
Betina
12
54
66
x 100 % = 82 %
Betina
12
66
x 100 % = 18 %
18%
Betina
Jantan
82%
26
JUMLAH
7
9
0
6
23
21
0
0
0
Dara; 7
Mijah; 21
Dara berkembang; 9
Perkembangan II; 6
Bunting; 23
Dara
Total
Dara
Total
20
Mijah Mijah
salin
20
20
20
15
Jantan
9
10
5
0
Betina
3
2
0
27
Salin
0
Salin
0
9
54
x 100 % = 16,67 %
Perk. 1
0
54
x 100 % = 0 %
Perk. 2
3
54
x 100 % = 5,55 %
Bunting
20
54
x 100 % = 37,03 %
Mijah
20
54
x 100 % = 37,03 %
Mijah Salin
0
54
x 100 % = 0 %
Salin
0
54
x 100 % = 0 %
4
12
x 100 % = 33 %
Dara berkembang
1
12
x 100 % = 8,5 %
Perk. 1
0
12
x 100 % = 0 %
Perk. 2
3
12
x 100 % = 25 %
Bunting
3
12
x 100 % = 25 %
Mijah
1
12
x 100 % = 8,5 %
Mijah Salin
0
12
x 100 % = 0 %
Salin
0
12
x 100 % = 0 %
Dara
28
4.3
Pembahasan
4.3.1
amati memiliki panjang total (TL) 196 mm dan SL 160 mm dan bobot 151 gram
dan berjenis kelamin jantan. Untuk data angkatan, didapatkan bahwa bobot ikan
yang paling besar yaitu 193 gram (Kelompok 47) sedangkan bobot ikan yang
terkecil yaitu 80 gram (Kelompok 58). Sedangkan untuk panjang total, ikan
terpanjang yaitu 215 mm (Kelompok 47) sedangkan panjang ikan yang terkecil
yaitu 150 mm (Kelompok 50). Rata-rata ikan berjenis kelamin jantan, dengan
perbandingan 82% jantan (54 ekor) dan 18% betina (12 ekor) dari total ikan
sebanyak 66 ekor. Dapat dikatakan bahwa rasio kelamin dari seluruh sampel
angkatan adalah 5 : 1. Pertumbuhan ikan dari seluruh kelompok rata-rata bersifat
Alometrik negatif (b =0.7748), artinya pertambahan berat lebih kecil dari pada
pertambahan panjang. Hasil ini sesuai dengan morfologi ikan mas tersebut berupa
badan yang
diketahui bahwa sebagian besar ikan yang diamati merupakan benih yang dapat
digunakan dalam usaha budidaya. ikan mas biasanya berukuran 10-12 cm atau
berbobot sekitar 80-100 gram per ekor. Secara umum indukan ikan mas betina
yang ideal untuk dipijahkan berumur 1,5-2 tahun dengan bobot tubuh 2-3 kg.
Sedangkan untuk ikan mas jantan lebih cepat memasuki masa matang gonad,
yaitu pada umur 10-12 bulan dengan bobot tubuh 0,6 kg.Ukuran benih sebesar ini
diharapkan sudah cukup kuat untuk dibesarkan. Sehingga resiko kegagalan bisa
ditekan dengan lama pembesaran ikan mas berkisar 2-3 bulan (Anonim. 2014).
4.3.2
Pembahasan Reproduksi
Berdasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan, didapatkan data TKG
yaitu pada tahap Perkembangan 2 , dimana pada tahap ini menurut Kesteven
(Bagenal dan Braum, 1968) testes berwarna puih kemerahan, tidak ada sperma
29
kalau perut ditekan, ovarium warna oranye kemerahan, telur dapat dibedakan,
bentuk bulat telur, ovarium mengisi dua pertiga ruang bawah.
Sementara itu, untuk IKG (Indeks Kematangan Gonad) didapatkan nilai
sebesar 3 % dari berat ikan mas tersebut (151 gram). Nilai IKG tersebut
menunjukkan bahwa Ikan mas yang kami amati belum siap untuk memijah
dimana sesuai dengan nilai TKG nya yang masih pada tahap Perkembangan 2.
Ikan siap dipijahkan bila IKG >19 % (Anonim.2014).
Bila dibandingkan dengan data angkatan didapatkan hasil TKG ikan mas sebagai
berikut :
TKG
Dara
Dara berkembang
Perkembangan I
Perkembangan II
Bunting
Mijah
Mijah salin
Salin
Tidak Diketahui
JUMLAH
6
10
0
6
23
21
0
0
0
4.2.3
jenis pakan yang dimakan oleh sampel ikan mas terdiri dari fitoplankton dan
zooplankton. Berdasarkan data angkatan didapatkan bahwa 29 % ikan mas
sebagai omnivora (pemakan segala), 5 % ikan mas sebagai karnivora (pemakan
daging), 27 % tidak terdeteksi dan 39 % ikan mas sebagai herbivor (pemakan
tumbuhan). Dari keseluruhan data menunjukkan bahwa ikan mas tersebut
termasuk jenis ikan omnivora cenderung herbivor . Ikan mas dapat memakan
30
segala termasuk jenis hewan dan tumbuhan. Makanan bagi ikan Mas juga tidak
sulit, karena ia mau menyantap segala jenis makanan alami maupun buatan
(pelet), termasuk jagung atau jenis padi-padian (Santoso. 1993).
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang kami analisis dapat dismpulkan
bahwa :
1. Perbandingan jumlah ikan Mas Jantan dan betina yang diperoleh adalah
82% jantan dan 18% betina
2. Ditinjau dari kematangan gonad (TKG) ikan mas yang diamati sebagian
besar jantan dan betina dalam kondisi bunting dan mijah
3. Untuk Indeks kematangan Gonadnya bervariasi, karena untuk IKG
berhubungan dengan berat bobot dari tiap spesies
4. Karena hasil perhitungan menunjukkan mas b = 0.7662, artinya b 3
maka pertumbuhan ikan mas adalah allometrik. Dan karena kurang dari 3
maka termasuk allometrik negatif
31
Saran
Lebih baik lagi bila keseluruhan data yang didapatkan dari hasil praktikum
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2014. Panduan Lengkap Budidaya Ikan Mas
alamtani.com/budidaya-ikan-mas.html diakses 5 Maret 2015 Pukul
14.56 WIB
Anonim, 2014, Laju Pertumbuhan Ikan
http://www.aplesi.com/2012/04/laju-pertumbuhan-ikan.html diakses
pada 19 Februari 2015 pukul 21.45 WIB
Anonim. 2015. Ikan Mas
www.wikipedia.com diakses 5 Maret 2015 Pukul 17.56 WIB
Budi Santoso. 1993. Petunjuk praktis budidaya ikan. Kanisius, Yogyakarta.
Effendi, Moch Ichsan. Biologi Perikanan. 1997. Yayasan Pustaka Nusantara
Effendi, Moch Ichsan. Biologi Perikanan. 2002. Yayasan Pustaka Nusantara
Huet, M. 1971. Text Book of Fish Culture Breeding and Cultivation of Fish
Fishing (New Book) Ltd. London.
Kordi, 2000. Budidaya Ikan Nila. Dahara Prize. Semarang. 205 halaman.
Lagler, K.F., J. E. Bardech, R.R. Miller,. D.R. Dassino. 1977. Ichthyologi. Jhon
Wiley and Sons, inc. New York. 506 p.
Luthfi. 2012. Pembudidayaan Ikan Mas.
http://file.upi.ac.id diakses 5 Maret 2015 Pukul 17.26 WIB
32
Mones, R. A. 2008. Gambaran Darah pada Ikan Mas (Cyprinus carpio Linn)
Strain Majalaya Yang Berasal Dari Daerah Ciampea Bogor. Fakultas
Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Omar, S. 2011. Iktiologi. Fakultas Ilmu Perikanan dan Kelautan.
Slamet Soeseno. 1977. Dasar-Dasar Perikanan Umum. Jakarta: CV Yasaguna.
Saanin, H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Jilid I dan II. Bina Cipta.
Bandung.
33
Membedah Ikan
34
35