Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
KONTROL pH
4.3
ASAM
Memiliki rasa masam; misalnya cuka mempunyai rasa dari asam
asetat, dan lemon serta buah-buahan sitrun lainnya mengandung
asam sitrat.
Asam menyebabkan perubahan warna pd zat warna tumbuhan.
Bereaksi dg logam tertentu menghasilkan gas oksigen.
2HCl (aq) + Mg (s)
Basa
Memiliki rasa pahit.
Basa terasa licin; misalnya sabun yang mengandung basa
memiliki sifat ini.
Menyebabkan perubahan warna pada zat warna tumbuhan.
Larutan basa dalam air menghantarkan arus listrik.
4.3
4.3
4.3
basa
asam
asam
basa
Asam monoprotik
HCl
H+ + Cl-
HNO3
H+ + NO3-
CH3COOH
H+ + CH3COO-
Asam diprotik
H2SO4
H+ + HSO4-
HSO4-
H+ + SO42-
Asam triprotik
H3PO4
H2PO4HPO42-
Asam Brnsted
CH3COOH (aq)
H3PO4 (aq)
Basa Brnsted
Asam Brnsted
Basa Brnsted
4.3
Reaksi Penetralan
asam + basa
garam + air
4.3
Titrasi Asam-Basa
Dlm. percobaan titrasi suatu larutan yg konsentrasinya diketahui
secara pasti (larutan standar) ditambahkan secara bertahap ke
larutan lain yg konsentrasinya tdk diketahui, sampai reaksi kimia
antar kedua larutan tsb berlangsung sempurna.
4.7
asam
25,00 mL x
mol asam
reaksi
koef.
2H2O + Na2SO4
mol basa
2 mol NaOH
1 mol H2SO4
M
basa
volume basa
1.000 ml larutan
1,420 mol NaOH
= 158 mL
4.7
pH
= -log[H+]
pOH = -log[OH-]
Jadi masalah pH atau pOH adalah masalah mencari
atau mendapatkan [H+] atau [OH-] dari larutannya.
4.7
[H ] = [HA]
[OH ] = [BOH]
+
Contoh Soal:
Tentukan pH dan pOH larutan berikut:
a. 100 mL HCl 0,1 M b. 50 mL NaOH 0,2 M
Jawab:
a. HCl 0,1 M [H+] = 0,1 pH = -log 0,1 = 1
b. NaOH 0,2 M [OH-] = 0,2 pOH = -log 0,2 =
1- log 2
pH = 14 (1-log 2) = 13 + log 2 = 13,3
SISTEM BUFFER
Buffer system
ialah larutan dari pada senyawa atau campuran
senyawa-senyawa yang dapat menahan perubahan
pH, baik bila larutan tersebut ditambahkan asam atau
basa atau bila diencerkan.
HAc + H2O
H2O + Ac-
Persamaan Buffer
a. Persamaan buffer untuk asam lemah dengan
garamnya
Persamaan Buffer dipakai untuk mengetahui pH
suatu larutan buffer serta perubahan pH yang di-sebabkan
karena penambahan suatu asam atau basa.
Jika larutan yang mengandung asam lemah, misalnya
HAc, ditambahkan elektrolit kuat yang mempunyai ion
sejenis dengan asam lemah tsb, misalnya NaAc, maka
protolisa dari asam tersebut akan tertahan dan konsentrasi
ion yang tidak sejenis akan berkurang hal ini disebut
pengaruh ion sejenis (common ion effect).
(1)
(H3O )( Ac )
Ka
(HAc)
NaAc
Na+ + AcAc- + (H3O+)
HAc + H2O
(HAc)
(H3O ) Ka
( Ac )
(2)
(3)
(4)
(asam)
( garam)
(5)
Kb
(NH4 )(OH )
(NH3 )
-
(OH ) K b
(NH3 )
(NH4 )
(9)
(10)
KONTROL pH
Saat olah raga, otot menggunakan oksigen untuk mengkonversi glukosa
menjadi energi mekanik. O2 berasal dari hemoglobin dalam darah, CO2
dan H+ dihasilkan pada saat penguraian glukosa, dan pindah dari otot
melalui darah.
Produksi dan perpindahan CO2 dan H+, bersama-sama dengan
penggunaan dan transport O2, menyebabkan perubahan kimia dalam
darah. Perubahan kimia ini, mempengaruhi fungsi fisiologi lainnya, karena
pH darah menurun.
Jika pH tubuh terlalu rendah (di bawah 7,4) (krn diabetes, ggl ginjal, over
dosis aspirin, keracunan alkohol), dihasilkan kondisi yang disebut asidosis .
Hal ini dapat menjadi sangat serius, karena banyak reaksi-reaksi kimia di
dalam tubuh, terutama yang melibatkan protein, tergantung pada pH.
KONTROL pH
Idealnya,
pH darah harus dipertahankan 7,4 (7,35 7,45).
Jika pH turun di bawah 6.8 atau naik di atas 7,8 (mis. krn banyak muntah,
overdosis bikarbonat, stress, sakit ginjal), kematian dapat terjadi.
Untungnya, terdapat bufer dalam darah untuk melindungi perubahan pH.
Ekskresi oleh ginjal merupakan proses yang relatif lambat (misalnya, saat
olah raga).
Dalam keadaan ini paru-paru membantu mempercepat kontrol pH darah,
yaitu dengan meningkatkan kecepatan pernafasan, mengeluarkan CO2.
K=Ka/K2
pH = pK - log
[CO 2]
[ HCO3 ]