Vous êtes sur la page 1sur 14

ANESTESI UMUM

BY : YOUSTIANA DWI RUSITA

ANESTESI UMUM
Definisi

:
Hilangnya rasa sakit secara sentral
disertai hilangnya kesadaran (reversibel)

d e a l : Trias anestesi
Sedasi
Analgesi
Relaksasi

Pemberian

anestesi :
Absorbsi rektum
Parenteral ( IM & IV)
Inhalasi

Syarat anestetika
umum :
Berbau
enak
dan
tdk
merangsang selaput lendir
Mula
kerja cepat tanpa efek
samping
Sadar kembalinya tanpa kejang
Berkhasiat
analgetik baik dg
melemaskan otot2 seluruhnya
Tdk
menambah
pendarahan
kapiler slma wktu pembedahan

Obat pembantu/pendukung :
Sebelum
narkose
[Premedikasi]
Diberikan obat2 sedatif
(klorpromazin,
morfin,pethidin)
guna
meniadakan kegelisahan
Diberikan
obat2
parasimpatolitik
(atropin)
guna
menekan
sekresi
ludah yg berlebihan

Lanjutan obat
pendukung

Selama narkose diberikan obat2 relaksasi


otot (tobokurarin,galamin,dll)

Setelah narkose [post medikasi] diberikan *


obat2 analgetika (methampyron,dll)
* obat2 sedativa (luminal,dll)
* obat2 anti emetika (klorpromazin HCl)

Kdgkala dipakai kombinasi dr


anestetika pokok dg suatu anestetika
lanjutan untuk memperpanjg lamanya
narkose spt : N2O,
siklopropan,barbital

Efek samping
Menekan pernafasan,plg kcil pd
N2O,eter,trikloretiken
Mengurangi kontraksi
jantung,terutama halotan &
metoksifluran,yg plg ringan pd eter
Merusak hati sdh tdk digunakan lg:
kloroform
Merusak ginjal, khususnya
metoksifluran

Penggolongan

Menurut penggunaanya dibagi 2 :


Anestetika

injeksi : diazepam, barbital ultra


short acting (tiopental,heksobarbital,dll)
Anestetika inhalasi diberikan sbg uap mll
sal.pernafasan : eter,dll

Teknik pemberian
anest.inhalasi:

Sistem terbuka penetesan langsung ke


atas kain kasa yg menutupi mulut atau
hidung pendrta : eter, trikloretilen
Sistem tertutup menggnakn alat khusus yg
menyalurkan camp.gas dg oksigen dmn
sejumlah CO2 yg dikeluarkn dimasukkn kmbli
(betujuan
memperdlm
pernafasan
&
mencegah berhntinya pernfasan yg dpt
terjadi bila dberikan dg sist.terbuka
Insuflasi gas uap atau gas ditiupkan ke
dlm mulut, batang tenggorokan atau trachea
dg memakai alat khusus spt pd operasi
amandel

klasifikasi
Anestesi inhalasi
Onset lambat
Tidak menyenangkan
untuk pasien
Menggunakan
sungkup(masker)
Gas : nitros oksida
(N2O)
Cair : dietileter, halotan,
Enfluran, isofluran &
metoksifluran

Anestesi Intravena
Onset lebih cepat
Lebih menyenangkan untuk
pasien
Diberikan intravena
Golongan barbiturat
(tiopental), ketamin, fentanil,
etomidat, propofol &
benzodiazepin (diazepam,
midazolam).

Anestesi Inhalasi

Metabolisme di hati
Eksresi di paru-paru
Potensi anestesi inhalasi MAC 50%;
semakin kecil MAC, semakin poten
MAC lebih tinggi pada orang dewasa :
bayi
MAC menurun jika diberikan bersama
obat depresan napas
ES : muntah, depresi pusat napas (hatihati pemberian bersama analgetik
opioid)

lanjutan
Menurunkan kontraksi jantung (efek
paling ringan nitros oksida, paling
berat halotan)
Gangguan fungsi hati (tu halotan)
Toksik ke ginjal (metoksifluran >
enfluran)
Anemia megaloblastik (nitros oksida)

Anestesi Intravena

Onset ditentukan oleh perfusi


- Propofol & etomidat detik
Benzodiazepin menit

Durasi ditentukan kecepatan


redistribusi
Tidak memiliki efek relaksasi otot &
analgetik (kecuali ketamin)

EFEK SAMPING:
Ketamin mimpi buruk (dikurangi diberikan
bersama
benzodiazepin
dosis
rendah),
amnesia, analgetik,
Tiopental
depresi napas, menurunkan
ambang nyeri
Diazepam depresi napas (KI: PPOM)
Midazolam depresi KV, amnesia
Etomidat nyeri lokal daerah injeksi, mual,
muntah, HT, laringospasme, aritmia
Propofol depresi napas & KV (KI: obstetri
keamanan janin?)
Opioid
depresi napas, mual, muntah,
hipotensi pada pemberian cepat, kekakuan
otot napas (diperlukan pelemas otot sebelum

Vous aimerez peut-être aussi