Vous êtes sur la page 1sur 6

ASKEP PERIKARDITIS

http://wwwhimdekalovers-himdeka.blogspot.com/2010/12/askepperikarditis.html#!/2010/12/askep-perikarditis.html
PERIKARDITIS
A. Pendahuluan
Perikarditis adalah peradangan perikard parietal, perikard viseral atau kedua-duanya.
Perikarditis dibagi atas perikarditis akut, perikarditis subakut,,perikarditis kronik mempunyai
etiologi , manifestasi klinis, pendekatan diagnostik dan pengobatan yang sama.
B. Jenis-jenis perikarditis
1. Perikarditis akut
Trias klasik perikarditis akut adalah nyeri dada , pericardial friction rup dan abnormalitas
EKG yang khas.
2. Perikarditis Subkutan dan Kronik
Sindrom perikarditis subakut (6 minggu sampai 6 bulan) menyerupai perikarditis kronik
dalam hal etiologi , manifestasi klinis, diagnosis dan pengobatannya. Variasi patologis berupa
:
Perikarditis kontriktif
Perikarditis kronik rekurens tanpa efusi/kontriksi
Perkarditis kronik bisa muncul dalam 4 bentuk, yaitu : 1) efusiperikardial kronik, 2) efusi
kontriktif, 3) kontriktif dan 4) adhesif.
a. Efusi perikardial kronik
Kecurigaan efusi perikardial kronik timbul bila ditemukan adanya kombinasi sebagai
berikut : pembengkakan bayangan jantung pada foto rontgen, tekanan vena meningkat , bunyi
jantung lemah tapi tanpa adanya kegagalan jantung.

b. Perikarditis Efusi-Kontriktif
Jenis ini ditandai oleh penebalan perikard serta efusi, sehingga terjadi konstriksi akibat
penebalan dan tamponade akibat efusi. Biasanya diketahui setelah aspirasi cairan perikard,
sedangkan tanda-tanda kompresi masih tetap ada.
Penyebap paling sering ialah radiasi. Penyebap lain adalah neoplasma atau tuberkolusis.
Manifestasi klinis berupa lelah (fatique), dysnea deffot dan perasaan berat perikardial.
Gejalanya meliputi peninggian tekanan vena, tekanan nadi normal atau sedikit menurun,
pulpus paradoksus. Foto rontgen dada menunjukan adanya pembesaran bayangan jantung
sedang EKG sama seperti perikarditis konstritif.

c. Perikarditis Kontriktif
Perikarditis kontriktif terjadi bila jaringan parut (sikatriks) perikard viseral dan atau parietal
cukup berat sehingga menghambat pengembangan volume jantung pada fase diastolik.
Manifestasi klinis sangat bervariasi, bergantung pada berat, distribusi dan kecepatan
terjadinya sikatriks.
d. Perikarditis Adhesif
Perikarditis adhesif merupakan akibat perlengkatan di antara kedua lapis perikard atau
dengan jaringan sekeliling mediastinum. Peradangan kronik biasanya tidak ada. Gangguan
hemodinamik biasanya juga tidak ada.

C. Etiologi
Penyebap perikarditis akut sangat banyak , yaitu penyakit idiopatik (benigna), infeksi nonspesifik virus, tubercolusis , jamur, bakterial, penyakit kolagen seperti artritis reumatoid ,
systemic lupus erithematosus (SLE) , neoplasma seperti mesotelioma primer, tumor
metastasis, trauma, radiasi, uremia , infark miokard akut, dresslers syndrome (pasca infark
miokard), sindrom pascaperikardiatomi, dan diseksi aorta.
Walaupun begitu banyak penyebab perikarditis akut , namun peyenyebab paling sering sesuai
dengan urutan adalah : infeksi virus, infeksi bakteri, uremia, trauma, sindrom pascainfark
miokard, sindrompascaperikardiatomi, neoplasma, dan idiopatik.
Urutan etiologi pada 96% perikarditis akut menurut Friedberg sebagai berikut : demam
reumatik 40,6% , infeksi bakterial 19,8% , tubercolusis 7,3% , perikarditis nonspesifik jinak
10,4%, uremia 11,5% dan penyakit kolagen 2,1%.
D. Manifestasi klinis
Pasien perikarditis akut biyasanya mengeluh sakit dada substernal atau parasternal , kadangkadang menjalar kebahu, menjadi lebih ringan apabila pasien duduk .
Pada pemeriksaan jasmani ditemukan pericardial friction rub dan pembesaran jantung. Tandatanda temponade, tekanan vena meningkat , hepatomegali dan edma kaki juga dapat
ditemukan. Bunyi jantung lemah, tapi dapat juga normal bila efusi perikard berada
dibelakang. Ewarts sign, yaitu perkusi sejak pekak dibawah angulus skapula kiri bila efusi
perikard banyak .
Foto rontgen dada bisa normal bila efusi perikard hanya sedikit , tetapi dapat tampak
bayangan jantung membesar separti waterbottle dengan vaskularisasi paru normal bila efusi
perikard banyak.
Elektrokardiografi memperlihatkan elefasi segmen ST tanpa perubahan resi prokal , voltase
QRS yang rendah ( low voltage) tapi EKG bisa juga normal atau hanya terdapat gangguan
irama berupa febrilasi atrium.
Paemeriksaan ekokardiografi M-Mode atau dua dimensi sangat baik untuk memastikan
adanya efusi perikard dan memperkirakan banyaknya cairan perikard.
E. Penatalaksanaan

Tirah baring sampai keadaan membaik


Analgetik dapat diberikan untuk mengurangi nyeri
Kortikosteroid untuk mengontrol gejala dan mencegah efusi perikard
Perikarditis akibat tuberculosis di obati dengan,isomiasid,etambutol
hidroklorid,rifampin,dan streptomisin,
Bila kondisi pasien sudah membaik aktivitas harus ditingkatkan secara bertahap. Tetapi bila
nyeri ,demam atau friction rub kembali muncul, pasien harus segera tirah baring.

F. Askep perkarditis
1. Pengkajian
-riwayat keperawatan
Keluhan utama
Riwayat penyakit dulu dan sekarang
-pemeriksaan fisik
Inspeksi : ritme nafas
Palpasi : eksparsi paru
Auskultasi : adanya bunyi tambahan
Perkusi : thorak anterior & posterior (normal resonan)
-Pemeriksaan diagnostik
EKG
Ekokardiogram
2. Diagnosa
Diagnosa keperawatan
Berdasarkan pada data pengkajiaan, diagnosa keperawatan utama yang mencakup ini:
-Nyeri berhubungan dengan peradangan pericardium
Masalah kolaborasi/komplikasi potensial
Berdasarkan pada data pengkajian, komplikasi potensial yang mengkin terjadi mencakup
-Efusi pericardium
-Temponade jantung
3. perencanaan dan implementasi
Tujuan utama mencangkup berkurangnya nyeri kehilangan komplikasi potensial di interfensi
kurangi rasa nyeri
pantau dan tangani komplikasi potensial
implementasi
membaringkan pasien ketempat tidur / kursi istirat tergantung mana yang lebih nyaman
memberikan pengobatan untuk perikarditis seprti analgetik, antibiotic atau kartikasoid
memantau dan mencatat kondisi pasien

memantau dan mengetahui kondisi pasien


memantau dan menangani komplikasi potensial
4. Evaluasi
Hasil yang di harapkan
1) Pasien bebas dari nyeri
Melakukan aktifitas hidup sehari hari dengan nyaman
Suhu badan pasien kembali kebatas normal pasien
Tidak ditemukan lagi ferticto rob pericardium
2) Tidak mengalami komplikasi
Tekanan darah tetap dalam keadaan normal
Bunyi jantung keras dan dapat di auskultasi
Tidak terjadi disentri vena leher
G. Pathway
Inflamasi,tumor,invasi,kuman pericardium Trauma ,pasca infark,pasca pembeddahan jantung
Perlengketan,klasifikasi Ruptur jantung,pembentukan eksudat perikardium
Perikarditis kontriktif Efusi perikardium
Pergerakan fase diastole dan distolik menurun Tempo nade jantung

Tekanan ventrikal naik


Pengisian diastolic nenurun
Volume sekuncup menurun
Curah jantung menurun
Aliran darah koroner
Iskemia miokard
Nyeri dada

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN PERIKARDITIS
Kasus XI
Ibu Amanah (45 thn)dirawat dirumah sakit kerena mengalami perikarditis.Hasil pengkajian di
dapatkan data ibu aminah mengeluh nyeri dada menjalar ke lengan kiri dan punggung,hasil

EKG ditemukan elevasi segmen ST,depresi segmen PR,dan sinus takikardi,hasil pemeriksaan
laboratoium leukosit dan LED meningkat. Foto toraks jantung tanpak normal, karena efusi
perikardnya sedikit.
1. Pengkajian
Biodata :
Nama : Ny.A
Umur : 45 tahun
Pengelompokan data:
DS : Ny. A mengeluh Nyeri dada menjalar ke lengan kiri dan punggung
DO : Hasil EKG ditemukan elevasi segment ST, depresi segmen PR, dan sinus tamikardi
Laboratorium leukosit & LED
ANLISA DATA
No Data Penyebab Masalah
1 Ds : DO : foto toraks jantung tampak normal, karena efusi perikardinya sedikit. Akumulasi cairan
dalam jantung pericardia. Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung
2 Ds : Ny. A mengeluh nyeri dada menjalar kelengan kiri dan punggung
Do : hasil EKG ditemukan elevasi segment ST depresi segmen PR. Inflamasi pericardium.
Gangguan rasa nyaman nyeri

INTERVENSI
NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1 Resiko tinggi terhadap penurunan curah jantung b/d akumulasi cairan dalam kanong
pericardia ditandai dengan
DS: DO : foto toraks jantung tampak normal, karena efusi perikardinya sedikit.
Sinus takikardi Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3X24 jam pasien akan
mengalami penurunan curah jantung ditandai dengan:
-tidak ada takikardi
-curah jantung normal 1. kaji dan laporkan tanda penurunan curah jantung

2. Palpasi nadi perifer

3. obserfesi adanya nadi yand dapat hipotensi peningkatan JVP, perubahan suara jantung dan
penurunan tingkat kesadaran 1. kejadian mortalitas dan morbibitas sehubungan dengan MI
yang lebih dari 24 jam pertama.
2. penurunan curah jantung dapat menunjukan menurunnya nadi radial,, folited, dorsalis
perdis dan postigal
3. manisfestasi klinis takitras diam temponade yang mungkin terjadi pada perikarditis kotak
akumulasi cairan eksudat pada rongga pericardial menggurangi penggisian jantung dan
kardiam out put
2 Gangguan rasa aman nyaman, nyeri b/d inflamasi perkardium ditandai dengan :
DS : Ny. A mengeluh nyeri dada menjalar kelengan kiri dan punggung
DO : hasil EKG ditemukan elevasi sagmen ST depresi sgmen PR Seetelah di lakukan
tindakan keperawatan selama 3X24 jam pasien akan mengalami penurunan rasa nyeri dengan
criteria
-nyeri dada yang menjalar ke lengan kiri dan punggung berkurang 1. selidiki keluhan nyeri
dada, perhatikan awiwitan dan faktor pemberat atau penurun.perhatikan petunjuk non Verbal
dari ketidak nyamanan misalnya: berbaring dengan diam dan gelisah
2. berikan lingkungan yang tenang dan tindakan nyaman

3. Berikan oksigen supelmen sesuai dengan inikasi 1.Nyeri perikarditis secara khas terletak
subternal dan dapat menyebar keleher dan punggung. Pada nyeri ini menjadi buruk jika
berbaring

2.Tindakan ini dapat menurunkan ketidak nyamanan fisik dan emosional pasien.
3.memksimalkan ketersediaan oksigen untuk menurunkan beban kerja jantung dan
menurunkan ketidaknyamanan

daftar pustaka
Arif muttaqin, 2009. Askep klien dengan gangguan system kardiofaskuler & hematologi.
Jakarta. Salemba medika.
Noer ssaifoellah, 1996. Ilmu penyakit dalam. Jakarta. Gaya baru.
Dongoes emarilyan
Brunner & suddarth.2002.Buku ajar medikal bedah edisi 8 vol.2 Jakarta:Buku kedokteran
EGC

Vous aimerez peut-être aussi