Vous êtes sur la page 1sur 10

BAB lll

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian


3.1.1 Populasi
Populasi adalah jumlah keseluruhan dari pengamatan yang
menyusun kelompok tertentu, setiap sifat khusus yang berhubungan
dengan sebuah populasi disebut sebagai parameter. (Jones, 2010).
Populasi dalam penelitian ini adalah tanaman suruhan (Peperomia
pellucida (L.) Kunth) yang berasal dari Kabupaten Cirebon,
3.1.2

Kabupaten Indramayu dan mencit (Mus Musculus).


Sampel
Sampel adalah kelompok pengamatan yang relatif kecil yang
di ambil dari populasi yang ditetapkan. (Jones, 2010). Sampel pada
penelitian ini adalah tanaman suruhan (Peperomia pellucida (L)
Kunth) dan mencit (Mus Musculus).

3.1.3

Variabel dan Operasional Variabel


Variabel merupakan objek yang terdapat dalam penelitian
yang saling berkaitan dan memiliki sifat-sifat. Variabel terdiri dari
variabel bebas dan terikat. Variabel bebas yaitu variabel yang bersifat
mempengaruhi sedangkan variabel terikat yaitu variabel yang
dipengaruhi. (Sugiyono, 2006)
Kontrol positif adalah variabel kendali positif yang
mengendalikan atau sebagai pembanding yang bekaitan dengan
variabel bebas. Sedangkan kontrol negatif adalah variabel kendali
41

negatif yang digunakan sebagai variabel netral atau variabel dengan


perlakuan netral dalam penelitian.
Variabel dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel bebas yaitu salep esktrak tanaman suruhan
konsentrasi 10% dan 5%.
2. Variabel terikat yaitu efek antiinflamasi dari ekstrak tanaman
suruhan dan salep ekstrak tanaman suruhan.
3. Variabel kontrol / terkendali, pada penelitian ini adalah :
Kontrol positif (K+) = Betadine salep
Kontrol negatif (K-) = Basis salep

Sedangkan gambar operasional variabel dapat dilihat pada


gambar 3.1 sebagai berikut :
X1
X2
Y
K+
K-

Gambar 3.1 Operasional Variabel

Keterangan :
X1 = Salep ekstrak dengan konsentrasi 10%

42

X2 = Salep ekstrak dengan konsentrasi 5%


K+ = Betadine salep
K- = Basis salep
Y = Efek antiinflamasi pada mencit
3.2 Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Jenis penelitian
ini digunakan untuk melakukan suatu percobaan (experiment research) yang
bertujuan untuk mengetahui suatu gejala atau pengaruh yang timbul
terhadap variabel yang timbul terhadap variabel experimen, sebagai akibat
dari adanya perlakuan tertentu dari suatu percobaan. (Sugiyono, 2006)
3.3 Desain Penelitian
Daerah

Pengumpulan Bahan

Kab.Cirebon &

Determinasi

Kab. Indramayu

Pembuatan Simplisia
Serbuk Simplisia Tanaman Suruhan

Ekstrak Secara Maserasi Dengan Etanol 96%


Pembuatan Salep ekstrak tanaman suruhan
Uji Stabilitas Salep
Uji Organoleptis
Uji pH
Uji Homogenitas
Uji Daya Sebar
Pemberian Salep Ekstrak
Tanamana Suruhan dan kontrol

Uji Pendahuluan

Uji Efektivitas

Antiinflamasi

Antiinflamasi

Mencit Dibagi 4 kelompok


Mencit Disayat
Uji Kesembuhan luka
pada hari 1, 2, 3, 4,5, 6,

7.8, 9, 10, dst


Pengolahan Data Secara Anava One Way

43

Gambar 3.2 Desain Penelitian


3.4 Prosedur Penelitian
3.4.1 Alat yang digunakan
1. Alat untuk membuat ekstrak tanaman suruhan :
Timbangan, anak timbangan, maserator, kertas saring, batang

3.4.2

pengaduk, corong kaca, beaker glass., blender.


2. Alat untuk membuat salep ekstrak tanaman suruhan :
Timbangan, autoklaf, mortir+stemper, pot salep.
3. Alat Uji Antiinflamasi :
Sarung tangan, cotton buds, pisau bisturi, alat cukur
Bahan yang digunakan
Bahan yang digunakan adalah sebagai berikut :

3.4.3

1. Tanaman suruhan
2. Etanol 70%
3. Aquadest steril
4. Nipagin
5. Vaselin album
6. Betadine Salep
Hewan Percobaan
Hewan percobaan yang digunakan pada penelitian ini adalah
mencit sebanyak 18 ekor. 6 ekor untuk uji pendahuluan antiinflamasi
ekstrak tanaman suruhan dan 12 ekor untuk uji efektivitas
antiinflamasi salep ekstrak tanaman suruhan.

3.5 Langkah Kerja


3.5.1 Determinasi Tanaman
Determinasi tanaman bertujuan untuk memastikan kebenaran
dari tanaman suruhan (Peperomia pellucida (L.) Kunth) dengan
mencocokan ciri-ciri morfologis yang ada pada tanaman suruhan
(Peperomia pellucida (L.) Kunth) tersebut. Determinasi Tanaman

44

dilakukan di Laboratorium Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati


Institut Teknologi Bandung (ITB).
3.5.2

Pembuatan Simplisia
Menyiapkan tanaman suruhan (Peperomia pellucida (L.)
Kunth) yang segar, kemudian dicuci dengan air mengalir kemudian
dikeringkan pada suhu ruangan.

3.5.3

Pembuatan Ekstrak Tanaman Suruhan


1. Tanaman suruhan yang telah dikeringkan (simplisia), kemudian
diserbukan dengan blender, didapat simplisia sebanyak 100 g.
2. Masukkan kedalam maserator.
3. Menambahkan etanol 70% sebanyak 75 bagian.
4. Mengaduk selama 20 menit, tutup dan diaduk sesering mungkin
kemudian disimpan selama lima hari.
5. Menyerkai dengan kain flanel.
6. Menampung filtrat, kemudian ampas ditambahkan pelarut etanol
70% sampai 100 bagian.
7. Mengaduk sesering mungkin dan simpan kembali selama 2 hari
untuk tahap yang kedua.
8. Menyerkai kembali dan tampung filtrat yang kedua, setelah itu
jadikan satu dengan filtrat pertama.
9. Menguapkan hasil filtrat sampai 1/3 bagian hingga diperoleh

ekstrak kental.
3.5.4 Pembuatan Ekstrak Tanaman Suruhan Konsentrasi 100% dan
Konsentrasi 10%
1. Konsentrasi 100%
Ambil ekstrak kental tanaman suruhan secukupnya lalu simpan
dalam wadah tanpa melalui proses pengenceran terlebih dahulu..
2. Konsentrasi 10%
Misal ambil 1 gram ekstrak kental tanaman suruhan kemudian
ditambahkan dengan 9 ml Aquades lalu simpan dalam wadah.

45

3.5.5 Uji Pendahuluan Antiinflamasi Ekstrak Tanaman Suruhan


Konsentrasi 100% dan Konsentrasi 10%
1. Mengambil 6 ekor mencit dan diberi tanda nomor 1 sampai 6
Dibagi menjadi 2 kelompok, masing-masing kelompok berisi 3
ekor mencit.
2. Tiap mencit dihilangkan/dicukur bulunya dengan menggunakan
pisau cukur pada kulit punggung dengan diameter 3-5 cm.
3. Sayat bagian mencit yang sudah dicukur dengan menggunakan
pisau bisturi, sampai timbul luka atau robek pada bagian kulit
luarnya.
4. Perlakuan
a. Pada mencit kelompok I dioleskan ekstrak tanaman suruhan
konsentrasi 100% secukupnya ( 0,25 mg). Dioleskan dua
kali sehari.
b. Pada mencit kelompok II dioleskan ekstrak

tanaman

suruhan konsentrasi 10% secukupnya ( 0,25 mg).


Dioleskan dua kali sehari.
5. Perkembangan hasil olesan pada luka tadi diamati setiap hari
sampai sembuh.
6. Amati reaksi yang terjadi pada masing-masing kelompok yang
sudah diberikan bahan uji dan catat perubahan yang terjadi pada
masing-masing kelompok.

1.

3.5.6 Formula Salep Ekstrak Tanaman Suruhan


R/
Ekstrak tanaman suruhan
10%

46

2.

R/

Nipagin

0,1%

Vaselin album ad

50 g

M.F.Ungt
Ekstrak tanaman suruhan
Nipagin
Vaselin album ad
M.F.Ungt

5%
0,1%
50 g

Tabel 3.1 Formulasi Salep Ekstrak Tanaman Suruhan


1

Formula

Ekstrak konsentrasi

Ekstrak

si

10%

konsentrasi 5%

Ekstrak

5g

2,5 g

Nipagin

0,05 g

0,05 g

Vaselin

44,95 g

47,45 g

50 g

50 g

album
m.f.ungt
ad

3.5.7 Pembuatan Salep Ekstrak Tanaman Suruhan


Sedian salep ekstrak tanaman suruhan dibuat dalam 2
konsentrasi yang berbeda, yaitu konsentrasi 10% dan 5%. Berikut
cara pembuatannya :
Masukan vaselin album pada mortir tambahkan nipagin
gerus ad homogen. Teteskan sedikit demi sedikit ekstrak, gerus ad

47

homogen. Masukan sisa vaselin album gerus ad homogen, kemas


dan beri tanda masing-masing konsentrasi
3.5.8 Uji Antiinflamasi Salep Ekstrak Tanaman Suruhan
1. Mengambil 12 ekor mencit dan diberi tanda nomor 1 sampai 12.
Dibagi menjadi 4 kelompok, masing-masing kelompok berisi 3
ekor mencit.
2. Tiap mencit dihilangkan/dicukur bulunya dengan menggunakan
pisau cukur pada kulit punggung dengan diameter 3-5 cm.
3. Sayat bagian mencit yang sudah dicukur dengan menggunakan
bisturi, sampai timbul luka atau robek pada bagian kulit luarnya.
4. Perlakuan
a. Pada mencit kelompok I dioleskan sediaan salep ekstrak
tanaman suruhan konsentrasi 10% secukupnya ( 0,25 mg).
Dioleskan dua kali sehari.
b. Pada mencit kelompok II dioleskan sediaan salep ekstrak
tanaman suruhan konsentrasi 5% secukupnya ( 0,25 mg).
Dioleskan dua kali sehari.
c. Pada mencit kelompok V dioleskan Betadine salep
secukupnya ( 0,25 mg). Dioleskan dua kali sehari.
d. Pada mencit kelompok VI dioleskan sediaan basis salep
secukupya ( 0,25 mg). Dioleskan dua kali sehari.
5. Perkembangan hasil olesan pada luka tadi diamati setiap hari
sampai sembuh.
6. Amati reaksi yang terjadi pada masing-masing kelompok yang
sudah diberikan bahan uji dan catat perubahan yang terjadi pada
masing-masing kelompok.
3.5.9 Uji Stabilitas Sediaan
Sediaan yang di uji stabilitas yaitu salep esktrak tanaman
suruhan 10%, salep ekstrak tanaman suruhan 5%, kontrol positif dan
kontrol negatif. Uji stabilitas meliputi yaitu :

48

a. Uji Organoleptis
Pengujian organoleptis dilakukan dengan mengamati
sediaan dari bentuk, warna sediaan, dan bau.
b. Uji pH Salep
Sebanyak 0,2 g sediaan diencerkan dengan 2 ml aguades,
kemudian pH stik dicelupkan selama 1 menit perubahan warna
yang terjadi pada pH stik menunjukan nilai pH dari salep.

c. Uji Homogenitas
Sediaan pada bagian atas, tengah

dan bawah diambil

kemudian diletakkan pada plat kaca arloji lalu digosok dan


diraba dengan parameter ada gumpalan dan tidak ada gumpalan.
d. Uji Daya Sebar
Sebanyak 0,2 g sediaan diletakan diatas kaca arloji yang
berdiameter 15 cm, kaca lainnya diletakan diatasnya dan
dibiarkan selama 1 menit. Diameter sebar salep diukur.
Setelahnya, ditambahkan 100 g beban tambahan dan didiamkan
selama 1 menit lalu diukur diameter yang konstan.
3.6 Sumber Data dan Alat Pengumpulan Data
Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini terbagi menjadi 2
bagian yaitu:
1. Sumber Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari objek yang
diteliti. Dalam penelitian ini data primer yang diperoleh dari hasil
penelitian langsung yang dilakukan di laboratorium STF YPIB Cirebon
dengan menguji efek antiinflamasi salep ekstrak tanaman suruhan pada
mencit.
2. Sumber Data Sekunder

49

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dalam bentuk data yang
sudah jadi, seperti data dalam dokumen dan publikasi. Adapun sumber
data yang diperoleh penulis yaitu data yang didapatkan dari berbagai
macam bahan pustaka dan jurnal penelitian ilmiah yang berhubungan
dengan uji efek antiinflamasi.
Sumber data yang digunakan adalah sumber primer yaitu
eksperimen dan sumber sekunder yaitu, artikel ilmiah dan buku. Alat
pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara eksperimental
laboratorium.
3.7 Teknik Pengolahan Data
Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
dengan skala Linkert. Dari data hasil penelitian tersebut kemudian diolah
secara ANOVA (Analysis Of Variance) satu arah. Sebelum menganalisa data
dengan ANOVA satu arah dan uji paired sampel test, dilakukan uji
normalitas dan uji homogenitas terlebih dahulu. Uji normalitas data
digunakan untuk

data yang dihubungkan berdistribusi normal. Uji

homogenitas data digunakan untuk data yang dibandingkan sejenis. Uji


ANOVA bertujuan untuk membandingkan perbedaan mean lebih dari dua
kelompok dan uji paired sampel test untuk mengetahui mana yang lebih
efektif dari semua kelompok perlakuan dengan derajat kemaknaan = 0,01.

50

Vous aimerez peut-être aussi