Vous êtes sur la page 1sur 8

KULIAH PRA NIKAH:

Membentuk Keluarga SAKINAH


menuju Kebahagiaan Haqiqi
Oleh
Syakir Jamaluddin, MA
LPPI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Pengertian
Menurut pengertian para Ahli Fiqh, perkawinan adalah :

Perikatan yg mengandung ketentuan hukum ttg kebolehan


bersenggama dg lafal nikah / tazwij / yg semakna dg keduanya.

Pengertian ini belumlah cukup dikarenakan hanya melihat dari satu


segi saja, yakni dari segi keabsahan hukum dalam bersenggama.
Untuk itu, pengertian perkawinan dalam Islam yang lebih
mencakup adalah:
"Perikatan untuk menghalalkan hubungan kelamin antara lakilaki dan perempuan dalam rangka mewujudkan kebahagiaan
hidup keluarga yang diliputi rasa tentram dan kasih sayang
dengan cara yang diridhai Allah SWT."

Kedudukan Perkawinan dlm Islam


Hidup berpasang2an mrpkan qodrat yg telah ditetapkan Allah thd
semua makhluk-Nya, termasuk manusia. Allah SWT berfirman:

)(QS. 51: 49

)QS.

(Yasin/36: 36
Dg hidup berpasang2an inilah maka kehidupan manusia dpt terus
berlangsung & terpelihara dari satu generasi ke generasi.

Agar hidup berpasang-pasangan bagi manusia itu bisa berlangsung


dg baik & teratur, maka Islam memberikan tuntunan perkawinan.
Nabi saw bersabda:










...

Sedemikian pentingnya perkawinan maka Allah memerintahkan


untuk mencarikan jodoh thd muslim/ah yang masih sendirian
namun sdh layak (shalihin) untuk menikah meskipun tidak cukup
modal (faqir) dari sisi ekonomi. Allah berfirman:

Tujuan perkawinan dlm Islam:

Memenuhi seruan Allah & sunnah Rasul-Nya


Melangsungkan keturunan
Menyalurkan kebutuhan biologis di tempat
yang dibenarkan Syari`at dan sekaligus
memelihara diri dari kerusakan.
Menumbuhkan rasa tentram (sakinah), cinta
dan kasih sayang dalam keluarga dan antar
sesama manusia.
Mendidik sikap tanggungjawab terhadap
keluarga.

Hukum Melaksanakan Perkawinan


Meskipun pd dasarnya Islam menganjurkan perkawinan,
namun bila ditinjau dr keadaan org yg akan melakukannya
mk hukumnya bisa wajib, sunat, haram, makruh & mubah.
1. Wajib menikah bagi org yg tlh memliki kemauan & kemampuan
utk nikah, & jika tdk nikah dikhawatirkan terjerumus ke zina.
2. Sunat menikah bagi yg mempunyai kemauan & kemampuan,
tapi bila tidak nikah tidak dikhawatirkan berbuat zina.
3. Haram menikah bg org yg bila nikah justru akan mnrlantarkan
istri & keluarganya. Dasarnya QS. 2: 195.
4. Makruh menikah bg org yg mempunyai cukup kemampuan utk
menikah, mampu menahan diri dari zina, namun belum ada
kemauan yg kuat untuk menikah.
5. Mubah menikah bagi orang yang mempunyai kemampuan untuk
menikah, tetapi apabila tidak melakukannya tidak khawatir
berbuat zina dan apabila menikah juga tidak akan menelantarkan
istrinya.

Rukun & Syarat Perkawinan


1. Adanya ke-2 calon mempelai laki2 & perempuan. Syarat2nya:
a) Yg nikah jelas laki2 dg prempuan;
b) Bukan kafir (Non-muslim) (60: 10) aplgi musyrik (QS. 2: 221)
c) Sudah pasti/tertentu orangnya.
d) Tdk ada keharaman utk menikah, spt: krn ada hub mahram (yi:
senasab, sesusuan/semenda), krn sdh beristri 4 (QS. 4: 3), atau
mempunyai istri yg hrm dimadu dg calon istri (4: 23) spt: sdri
istr/bibinya. Utk cal-plai prm: tdk dlm iktn perkwn yg sah, atau
dlm masa iddah
2. Wali dari mempelai prmpuan, kecuali ia berstatus sbg janda. Nabi
( HR. 5). Wali sgt diutamakn:
saw bersabda:


ayah, ayah dr ayah, sdra kandung, dst dg syarat muslim, aqil &
baligh.
3. Dua orang saksi. Saksi disyaratkan hrs laki2 muslim, baligh,
berakal, adil, & keduanya melihat, mendengar serta faham akan
maksud akad nikah tersebut.
4. Akad nikah atau ijab-qabul.

Hak & Kewajiban Suami-Istri


1. Hak-Hak Bersama :
a. Berhak untuk dipergauli dengan baik oleh pasangan
sahnya, baik secara lahir maupun batin (QS. Al-Nisa'/4: 19).
b. Berhak saling mewarisi (QS. Al-Nisa'/4 : 12)
c. Berhak atas anak yang lahir dari perkawinan yang sah.
2. Hak-hak Istri :
a. Hak atas materi, misalnya: mahar (QS. Al-Nisa'/4: 4 &
24), nafkah (QS. Al-Baqarah/2: 233; Al-Thalaq/65: 6, 7)
b. Hak non materi, misal: dihargai, dihormati, dilindungi,
mendapat bimbingan, & dipenuhi kebutuhan biologisnya.
3. Hak-hak suami :
Hak-hak suami yang wajib dipenuhi istri hanyalah yang
bersifat non materi dan bukan pada materi, misalnya:
a. Berhak untuk ditaati
b. Berhak memberi pelajaran bila istri mbangkang (QS.
4: 34)

Vous aimerez peut-être aussi