Vous êtes sur la page 1sur 5

Integrasi Akhlak, Syariah dan Akidah

Achmad Anggawirya Alimin


1406564912
Fakultas Teknik/ Teknik Kimia
Sumber :
1) Penulis
:Dr. KH Zakky Mubarak, MA
Judul : Menjadi Cendekiawan Muslim
Penerbit/Kota/Tahun : Yayasan Ukwah Insaniyah/ Jakarta/ 2014
2) Penulis
:Dr. Marzuki, M.Ag.
Judul : Kerangka Dasar Ajaran Islam
Penerbit/Kota/Tahun : Universitas Negeri Yogyakarta/ Yogyakarta/ 20Pendahuluan
Kerangka dasar ajaran Islam memiliki tiga konsep kajian pokok yakni akidah,
syariah dan akhlak. Dimana akidah berarti keyakinan, syariah berarti aturan dan
akhlak berarti tingkah laku. Ketiga konsep ini tak bisa dipisahkan dan saling
terintegrasi didalam diri seorang muslim. Karena muslim yang baik adalah orang
yang memiliki aqidah yang lurus dan kuat yang mendorongnya untuk melaksanakan
syariah yang hanya ditujukan kepada Allah sehingga tergambar akhlak yang mulia
dalam dirinya.
Pengertian Akhlak
Secara etimologis, kata akhlak berasal dari bahasa Arab al-akhlaq yang
merupakan bentuk jamak dari kata khuluq yang berarti budi pekerti, perangai,
tingkah laku, atau tabiat (Hamzah Yaqub, 1988: 11). Sinonim dari kata akhlak ini
adalah etika, moral, dan karakter. Sedangkan secara terminologis, akhlak berarti
keadaan gerak jiwa yang mendorong ke arah melakukan perbuatan dengan tidak
menghajatkan pikiran. Inilah pendapat yang dikemukakan oleh Ibnu Maskawaih.
Sedang al-Ghazali mendefinisikan akhlak sebagai suatu sifat yang tetap pada jiwa
yang daripadanya timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah, dengan tidak
membutuhkan kepada pikiran (Rahmat Djatnika, 1996: 27). Adapun ilmu akhlak
oleh Dr. Ahmad Amin didefinisikan suatu ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk,
menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh sebagian manusia kepada
sebagian lainnya, menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia dalam
perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang harus
diperbuat (Hamzah Yaqub, 1988: 12).
Pengertian Akidah
Secara etimologis, aqidah berarti ikatan, sangkutan, keyakinan. Aqidah
secara teknis juga berarti keyakinan atau iman. Dengan demikian, aqidah
merupakan asas tempat mendirikan seluruh bangunan (ajaran) Islam dan menjadi

Kerangka Dasar Ajaran Islam sangkutan semua hal dalam Islam. Aqidah juga
merupakan sistem keyakinan Islam yang mendasar seluruh aktivitas umat Islam
dalam kehidupannya. Aqidah atau sistem keyakinan Islam dibangun atas dasar
enam keyakinan atau yang biasa disebut dengan rukun iman yang enam.
Pengertian Syariah
Secara etimologis, syariah berarti jalan ke sumber air atau jalan yang harus
diikuti, yakni jalan ke arah sumber pokok bagi kehidupan. Orang-orang Arab
menerapkan istilah ini khususnya pada jalan setapak menuju palung air yang tetap
dan diberi tanda yang jelas terlihat mata (Ahmad Hasan, 1984: 7). Adapun secara
Kerangka Dasar Ajaran Islam terminologis syariah berarti semua peraturan agama
yang ditetapkan oleh Allah untuk kaum Muslim baik yang ditetapkan dengan alQuran maupun Sunnah Rasul (Muhammad Yusuf Musa, 1988: 131). Mahmud Syaltut
mendefinisikan syariah sebagai aturan-aturan yang disyariatkan oleh Allah atau
disayariatkan pokok-pokoknya agar manusia itu sendiri menggunakannya dalam
berhubungan dengan Tuhannya, dengan saudaranya sesama Muslim, dengan
saudaranya sesama manusia, dan alam semesta, serta dengan kehidupan (Syaltut,
1966: 12). Syaltut menambahkan bahwa syariah merupakan cabang dari aqidah
yang merupakan pokoknya. Keduanya mempunyai hubungan yang sangat erat yang
tidak dapat dipisahkan. Aqidah merupakan fondasi yang dapat membentengi
syariah,sementara syariah merupakan perwujudan dari fungsi kalbu dalam
beraqidah (Syaltut, 1966: 13).
Integrasi Antara Akidah, Syariah dan Akhlak
Aqidah, syariah, dan akhlak mempunyai hubungan yang sangat erat, bahkan
merupakan satu kesatuan yang tidak dapt dipisah-pisahkan. Meskipun demikian,
ketiganya dapat dibedakan satu sama lain. Aqidah sebagai konsep atau sistem
keyakinan yang bermuatan elemen-elemen dasar iman, menggambarkan sumber
dan hakikat keberadaan agama. Syariah sebagai konsep atau sistem hukum berisi
peraturan yang menggambarkan fungsi agama. Sedangkan akhlak sebagai sistem
nilai etika menggambarkan arah dan tujuan yang hendak dicapai oleh agama. Oleh
karena itu, ketiga kerangka dasar tersebut harus terintegrasi dalam diri seorang
Muslim. Integrasi ketiga komponen tersebut dalam ajaran Islam ibarat sebuah
pohon, akarnya adalah aqidah, sementara batang, dahan, dan daunya adalah
syariah, sedangkan buahnya adalah akhlak.
Penerapan nilai-nilai karakter keagamaan : kedisiplinan, toleransi,
kejasama, transparansi dan kejujuran

Disiplin berarti sikap mentaati peraturan dan ketentuan yang telah


ditetapkan tanpa pamrih.

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, taatlah kamu kepada Allah dan taatlah
kepada rasul-Nya dan kepada Ulil Amri dari (kalangan) kamu (An Nisa: 59)

Kejujuran yaitu mengatakan sesuatu sesuai kenyataan, tanpa mengurangi


ataupun menambahinya. Lawan kata jujur yaitu dusta. Kejujuran merupakan
karakter yang diajarkan dalam agama. Salah satu sahabat nabi, Abu Bakar
Ash-Shiddiq yang dijanjikan surge karena kejujurannya.

Dalam agama Islam sangat dianjurkan, karena dapat mempererat


silaturrahmi.

Toleransi dalam Islam sangat komprehensif dan serba-meliputi. Baik lahir


maupun batin. Toleransi tak akan tegak jika tidak lahir dari hati.

Transparansi merupakan nilai-nilai yang pada hakikatnya sejalan dengan


kejujuran, dalam agama juga manusia selalu diserukan untuk berbuat jujur
dan tabayyun ( mengkondirmasi kembali).

Tantangan akhlak dalam kehidupan

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dialami oleh manusia


sekarang ini tidak sedikit dampak negatifnya terhadap sikap hidup dan
perilakunya, baik sebagai manusia beragama maupun sebagai makhluk
individual dan sosial. Dampak negatif yang paling berbahaya terhadap
kehidupan manusia atas kemajuan itu ditandai dengan adanya
kecenderungan
menganggap
bahwa
satu-satunya
yang
dapat
membahagiakan hidup adalah material. Sehingga manusia terlampau
mengejar materi, tanpa menghiraukan nilai-nilai spiritual yang sebenarnya
berfungsi untuk memelihara dan mengendalikan akhlak manusia.
Nilai nilai spiritual yang dimaksudkan dalam Islam adalah ajaran
agama yang berwujud perintah, larangan dan anjuran, yang semuanya
berfungsi untuk membina kepribadian manusia dalam kaitannya sebagai
Hamba Allah dan anggota masyarakat.
Gaya hidup-pun menjadi tantangan agar lebih dapat mengontrol diri.
Gaya hidup yang dimaksud disini adalah gaya hidup hedonis atau foya-foya,
dan kebarat-baratan. Seperti kita tahu selain tidak baik, Allah sangat
membenci segala sesuatu yang berlebihan. Gaya hidup ini cenderung hanya
mementingkan kesenangan semata, menghambur-hamburkan materi dalam
jumlah banyak secara sia-sia karena sebenarnya tidak ada keuntungan yang
bisa didapat dari itu melainkan hanya kesenangan sesaat. Padahal kalau kita
memiliki aqidah yang kokoh dan akhlak yang terpuji, tidak seharusnya kita
berlaku seperti itu melainkan lebih memilih untuk berbagi terhadap sesama
karena akan lebih terasa manfaatnya.

Metode peningkatan kualitas akhlak


1.

Uswatun Hasanah

Metode ini mengutamakan melihat atau mencontoh seseorang yang kualitas


akidahnya baik. Seperti halnya para Nabi dan Rasul. Sebagaimana Firman Allah SWT
dalam surah Al-Ahzab ayat 21.
Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari
kiamat dan dia banyak menyebut Allah.(QS Al-Ahzab:21)
2. Ganjaran (Reward) bagi yang berakhlak mulia
Orang yang berbuat baik atau memiliki akhlak yang baik akan memperoleh
pahala yang tak ada batasnya. Sebagaimana firman Allah SWT yang Artinya :
Barang siapa membawa amal yang baik maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat
amalnya, dan barang siapa yang membawa perbuatan yang jahat maka ia tidak di
beri pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya, sedang mereka
sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).(QS Al-Anam : 160)
3. Hukuman (Punishment) bagi yang berakhlak buruk
Diatas telah dikatakan bahwa orang yang berahklak mulia akan diberikan
ganjaran yang amat tinggi dan mendapat derajat yang tinggi pula disisi Allah SWT.
diakhirat nanti. Maka sebaliknya, orang yang berakhlak buruk akan diberikan
hukuman oleh Allah SWT. di akhirat nanti. Allah SWT. Berfirman yang Artinya : Apa
saja nikmat yang kamu peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang
menimpamu, maka dari (kesalahan) dirimu sendiri. Kami mengutusmu menjadi
Rasul kepada segenap manusia. Dan cukuplah Allah menjadi saksi. (QS An-Nisa :
79)
4.

Nasehat yang baik

Nasehat mempunyai beberapa bentuk dan konsep yang sangat penting yaitu,
pemberian nasehat berupa penjelasan mengaenai kebenaran dan kepentingan
sesuatu dengan tujuan orang diberi nasehat akan menjauhi maksiat.
Peran akidah syariah dan akhlak dalam pembentukan manusia takwa
Kerangka dasar ajaran Islam merupakan dasar-dasar pokok ajaran Islam yang
membekali setiap orang untuk bisa mempelajari Islam yang lebih luas dan
mendalam. Memahami dan mengamalkan kerangka dasar ajaran Islam merupakan
keniscayaan bagi setiap Muslim yang menginginkan untuk menjadi seorang Muslim
yang kaffah. Tiga kerangka dasar Islam, yaitu aqidah, syariah, dan akhlak, tidak bisa
dipisah-pisahkan. Dengan kidah yang mantap manusia tidak akan tersesat dalam
ibadahnya, serta dalam ibadah akan membentuk manusia berakhlak karimah.
Karena itu, tidak dimungkinkan bagi seorang Muslim memilih sebagiannya dan
meninggalkan sebagiannya yang lain.

Vous aimerez peut-être aussi