Vous êtes sur la page 1sur 5

Uhuk!uhuk! Bu, ini asap apa?

seorang anak terlihat sedang menutup


hidungnya. Asap yang mengelilingi pemukimannya tampak membuat dia sulit
untuk bernapas. Asap yang berasal dari kebakaran hutan di daerahnya membuat
daerah tersebut dipenuhi dengan polusi udara.
Indonesia adalah negara yang lahan hutannya termasuk luas di dunia. Pada tahun
2012, diketahui bahwa kawasan hutan mencapai 130,61 juta ha. Mengejutkannya,
angka itu menunjukkan 68,6% dari total luas daratan Indonesia sehingga hutan
menjadi sesuatu yang krusial untuk dilestarikan. Namun, dewasa ini, lahan hutan
di Indonesia semakin zaman semakin berkurang. Salah satu faktor yang
menyebabkannya adalah kebakaran hutan. Kebakaran hutan di Indonesia bukanlah
hal yang langka. Setiap tahun, tingkat kebakaran hutan di Indonesia semakin
meningkat baik yang terbakar akibat suhu yang makin meningkat ataupun akibat
tangan-tangan nakal yang tidak bertanggungjawab yang sengaja membakarnya
demi kepentingan pribadi. Padahal, kita tahu bahwa hutan memiliki banyak sekali
manfaat terutama dalam hal menjaga keseimbangan alam.
Kebakaran hutan yang sempat mencuri perhatian dunia baru-baru ini adalah
kebakaran hutan yang terjadi di Riau. Bagaimana tidak? Asap yang dihasilkan dari
kebakaran ini tidak saja meluas hanya pada beberapa provinsi di Sumatera tetapi
juga sampai ke negara tetangga termasuk Malaysia dan Singapura. Asap ini
terbawa akibat pola pergerakan angin sehingga bisa sampai ke negara tetangga.
Namun, penekanan aspek yang akan dibahas bukanlah mengenai kebakaran hutan
tetapi masalah yang diakibatkan oleh kebakaran hutan khususnya di bidang
kesehatan. Masalahnya, asap akibat kebakaran hutan ini menyebabkan polusi
udara yang tentu saja dapat merugikan kesehatan terutama Infeksi Saluran
Pernapasan Atas (ISPA). Seperti yang dilansir oleh World Resources Institute,
pada tanggal 21 Juni 2014, Singapura mengukur Indeks Standar Polusi (ISP).
Hasilnya, jumah polusi yang terjadi meningkat sampai angka 400. Angka ini
merupakan angka paling besar yang terjadi di Singapura mengalahkan ISP pada
tahun 1998 yang berkisar 226. Padahal, batas maksimum suatu udara dapat

dikatakann sehat adalah 100 sehingga angka 400 itu jauh sekali di atas angka 100
yakni 4 kali lipat. Dapat dibayangkan bagaimana asap polusi ini membahayakan
kesehatan termasuk ISPA?
Kebakaran Hutan Tingkatkan Polusi Udara
menurut SK. Menhut. No. 195/Kpts-II/1996, kebakaran hutan adalah suatu
keadaan dimana hutan dilanda api sehingga mengakibatkan kerusakan hutan dan
hasil hutan yang menimbulkan kerugian ekonomi dan lingkungannya. Dewasa ini,
kebakaran hutan di Indonesia sudah menjadi hal yang biasa. Pasalnya, tiap tahun,
kebakaran hutan kerap kali terjadi di Indonesia. Ini menunjukkan bahwa
persebaran polusi udara akibat kebakaran hutan pun terjadi setiap tahun. Seperti
kita ketahui, polusi akibat pencemaran udara yang diakibatkan oleh kebakaran
hutan dapat mempengaruhi tingkat kesehatan. Asap dari kebakaran hutan ini
menghasilkan asap, jelaga, hidrokarbon yang tidak terbakar, karbondioksida, dan
debu.b Asap hitam ini mengandung polusi CO, CO 2, NO (x), NH4, dan bakteri
seperti Streptococcus.c Polusi ini tentu saja mengakibatkan gangguan pernapasan
dan mengganggu kegiatan sehari-hari. Polusi ini dapat menyebabkan efek jangka
panjang maupun jangka pendek terhadap kesehatan.
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan Hubungannya dengan
Kebakaran Hutan Riau
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah infeksi yang disebabkan oleh
masuknya virus atau bakteri ke saluran pernapasan. ISPA sendiripun sering
disalahartikan oleh masyarakat sebagai infeksi saluran pernapasan atas. Padahal,
penyakit-penyakit yang meliputi ISPA termasuk infeksi akut pernapasan bawah
dan ineksi akut pernapasan atas. Walaupun banyak diderita oleh anak-anak, orang
dewasa juga bisa terkena penyakit ini. Untuk infeksi saluran pernapasan atas,
dapat disebabkan oleh bakteri dan virus. Penyakit yang berhubungan seperti
nasofaringitis (common cold), faringitis akut, uvulitas akut, rhinitis, nasofaringitis
kronis, sinusitis. Sedangkan untuk infeksi saluran pernapasan akut bawah telah
terjadi akibat infeksi saluran pernapasan atas. Yang termasuk dalam infeksi ini
adalah bronkitis akut, bronkitis kronis, bronkiolitis, dan pneumonia aspirasi.

Pada beberapa bulan lalu, kita tahu bahwa terjadi kebakaran hutan Riau yang
cukup menarik perhatian dunia. Hal ini karena asap dari kebakaran hutan ini juga
sampai ke negara tetangga yaitu Malaysia dan Singapura. Asap hasil kebakaran ini
mengandung partikel-partikel polusi yang mengganggu kesehatan khususnya
ISPA. Hal ini terlihat dari meningginya jumlah penderita ISPA. Penanggalan 27
Februari 2014, jumlah penderita naik ISPA sebesar 172%. Terhitung sampai
tanggal 14 Maret 2014, penderita ISPA sejumlah 50.000 jiwa. Tentu saja ini
menjadi situasi yang perlu diperhatikan. Hal ini karena peningkatan ISPA di Riau
akan menurunkan tingkat kesejahteraan dan kesehatan di Riau. Selain itu,
kebakaran hutan yang terjadi akan mempengaruhi lingkuangan yang juga akan
berdampak pada sanitasi sehingga bisa menimbulkan penyakit-penyakit yang
tidak diinginkan.

b. world health organization. 2006. Bahaya bahan kimia pada kesehatan manusia
dan lingkungan. Jakarta:EGC.
c.Herman Hidayat.2008. Politik Lingkungan: Pengelolaan Hutan Masa Orde Baru
dan Reformasi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
d.

Vous aimerez peut-être aussi