Vous êtes sur la page 1sur 10

HOME CARE

Home Care

2.1.1 Pengertian Home Care

Perawatan kesehatan di rumah merupakan salah satu jenis dari perawatan jangka panjang
(Long term care) yang dapat diberikan oleh tenaga profesional maupun non profesional yang
telah mendapatkan pelatihan. Perawatan kesehatan di rumah yang merupakan salah satu
bentuk pelayanan kesehatan adalah suatu komponen rentang pelayanan kesehatan yang
berkesinambungan dan komprehensif diberikan kepada individu dan keluarga di tempat
tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan atau memulihkan
kesehatan serta memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan akibat dari penyakit
termasuk penyakit terminal. Pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pasien individual dan
keluarga, direncanakan, dikoordinasi dan disediakan oleh pemberi pelayanan yang diorganisir
untuk memberi home care melalui staf atau pengaturan berdasarkan perjanjian atau
kombinasi dari keduanya (Warhola C, 1980).
Sherwen (1991) mendefinisikan perawatan kesehatan di rumah sebagai bagian integral dari
pelayanan keperawatan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu individu, keluarga dan
masyarakat mencapai kemandirian dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang mereka
hadapi. Sedangkan Stuart (1998) menjabarkan perawatan kesehatan di rumah sebagai bagian
dari proses keperawatan di rumah sakit, yang merupakan kelanjutan dari rencana pemulangan
(discharge planning), bagi klien yang sudah waktunya pulang dari rumah sakit. Perawatan di
rumah ini biasanya dilakukan oleh perawat dari rumah sakit semula, dilaksanakan oleh
perawat komunitas dimana klien berada, atau dilaksanakan oleh tim khusus yang menangani
perawatan di rumah.
Menurut American of Nurses Association (ANA) tahun 1992 pelayanan keseatan di rumah
adalah perpaduan perawatan kesehatan masyarakat dan ketrampilan teknis yang terpilih dari
perawat spesialis yang terdiri dari perawat komunitas, perawat gerontologi, perawat psikiatri,
perawat maternitas dan perawat medikal bedah. Berdasarkan definisi di atas, dapat
disimpulkan perawatan kesehatan di rumah adalah :
Suatu bentuk pelayanan kesehatan yang komprehensif bertujuan memandirikan klien dan
keluarganya,
Pelayanan kesehatan diberikan di tempat tinggal klien dengan melibatkan klien dan
keluarganya sebagai subyek yang ikut berpartisipasi merencanakan kegiatan pelayanan,
Pelayanan dikelola oleh suatu unit/sarana/institusi baik aspek administrasi maupun aspek
pelayanan dengan mengkoordinir berbagai kategori tenaga profesional dibantu tenaga non
profesional, di bidang kesehatan maupun non kesehatan (Depkes, 2002).

2.1.2 Pelayanan keperawatan Home Care Meliputi :


Pelayanan keperawatan yang diberikan meliputi pelayanan primer, sekunder dan tersier yang
berfokus pada asuhan keperawatan klien melalui kerjasama dengan keluarga dan tim
kesehatan lainnya. Perawatan kesehatan di rumah adalah spektrum kesehatan yang luas dari
pelayanan sosial yang ditawarkan pada lingkungan rumah untuk memulihkan
ketidakmampuan dan membantu klien yang menderita penyakit kronis (NAHC, 1994).

2.1.3 Perkembangan Perawatan Kesehatan di Rumah


Sejauh ini bentuk-bentuk pelayanan kesehatan yang dikenal masyarakat dalam sistem
pelayanan kesehatan adalah pelayanan rawat inap dan rawat jalan. Pada sisi lain banyak
anggota masyarakat yang menderita sakit karena berbagai pertimbangan terpaksa dirawat di
rumah dan tidak dirawat inap di institusi pelayanan kesehatan. Faktor-faktor yang mendorong
perkembangan perawatan kesehatan di rumah adalah :
Kasus-kasus penyakit terminal dianggap tidak efektif dan tidak efisien lagi apabila dirawat
di institusi pelayanan kesehatan. Misalnya pasien kanker stadium akhir yang secara medis
belum ada upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai kesembuhan,
Keterbatasan masyarakat untuk membiayai pelayanan kesehatan pada kasus-kasus penyakit
degeneratif yang memerlukan perawatan yang relatif lama. Dengan demikian berdampak
pada makin meningkatnya kasus-kasus yang memerlukan tindak lanjut keperawatan di
rumah. Misalnya pasien pasca stroke yang mengalami komplikasi kelumpuhan dan
memerlukan pelayanan rehabilitasi yang membutuhkan waktu relatif lama,
Manajemen rumah sakit yang berorientasi pada profit, merasakan bahwa perawatan klien
yang sangat lama (lebih 1 minggu) tidak menguntungkan bahkan menjadi beban bagi
manajemen,
Banyak orang merasakan bahwa dirawat inap di institusi pelayanan kesehatan membatasi
kehidupan manusia, karena seseorang tidak dapat menikmati kehidupan secara optimal
karena terikat dengan aturan-aturan yang ditetapkan,
Lingkungan di rumah ternyata dirasakan lebih nyaman bagi sebagian klien dibandingkan
dengan perawatan di rumah sakit, sehingga dapat mempercepat kesembuhan (Depkes, 2002).

2.1.4 Tujuan Perawatan Kesehatan Home Care


Perawatan kesehatan di rumah bertujuan :
1. Membantu klien memelihara atau meningkatkan status kesehatan dan kualitas hidupnya,
2. Meningkatkan keadekuatan dan keefektifan perawatan pada anggota keluarga dengan
masalah kesehatan dan kecacatan,
3. Menguatkan fungsi keluarga dan kedekatan antar keluarga,
4. Membantu klien tinggal atau kembali ke rumah dan mendapatkan perawatan yang
diperlukan, rehabilitasi atau perawatan paliatif,

5. Biaya kesehatan akan lebih terkendali.

2.1.5 Ruang Lingkup Keperawatan Home Care


Secara umum lingkup perawatan kesehatan di rumah dapat di kelompokkan sebagai berikut :
1. Pelayanan medik dan asuhan keperawatan
2. Pelayanan sosial dan upaya menciptakan lingkungan yang terapeutik
3. Pelayanan rehabilitasi dan terapi fisik
4. Pelayanan informasi dan rujukan
5. Pendidikan, pelatihan dan penyuluhan kesehatan
6. Higiene dan sanitasi perorangan serta lingkungan
7. Pelayanan perbaikan untuk kegiatan sosial

Menurut Rice R (2001) jenis kasus yang dapat dilayani pada perawatan kesehatan di rumah
meliputi kasus-kasus yang umum pasca perawatan di rumah sakit dan kasus-kasus khusus
yang di jumpai di komunitas.
Kasus umum yang merupakan pasca perawatan di rumah sakit adalah:
Klien dengan penyakit obstruktif paru kronis,
Klien dengan penyakit gagal jantung,
Klien dengan gangguan oksigenasi,
Klien dengan perlukaan kronis,
Klien dengan diabetes,
Klien dengan gangguan fungsi perkemihan,
Klien dengan kondisi pemulihan kesehatan atau rehabilitasi,
Klien dengan terapi cairan infus di rumah,
Klien dengan gangguan fungsi persyarafan,
Klien dengan HIV/AIDS.
Sedangkan kasus dengan kondisi khusus, meliputi :
Klien dengan post partum,
Klien dengan gangguan kesehatan mental,
Klien dengan kondisi usia lanjut,
Klien dengan kondisi terminal.

2.1.6 Pembiayaan dan Pola Tarif


Kebijaksanaan Tarif dalam Perawatan Kesehatan di rumah
Mengacu pada prinsip-prinsip yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan sebagai berikut :
Pemerintah dan masyarakat bertanggung jawab dalam memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.
Tarif pelayanan kesehatan Perawatan Kesehatan di Rumah harus memperhatikan kemampuan
keuangan dan keadaan sosial ekonomi masyarakat.
Penetapan tarif pelayanan kesehatan Perawatan Kesehatan di Rumah meskipun
dimungkinkan untuk mencari laba namun harus secara seimbang memperhatikan kepentingan
masyarakat berpenghasilan rendah dengan azas gotong royong.
Tarif pelayanan kesehatan Perawatan Kesehatan di Rumah untuk golongan masyarakat yang
pembayarannya dijamin oleh pihak penjamin (asuransi kesehatan, JPKM,dll) ditetapkan atas
dasar saling membantu melalui suatu ikatan tertulis.
Tarif pelayanan kesehatan Perawatan Kesehatan di Rumah harus mencakup seluruh unsur
pelayanan secara proporsional.
Jenis Pelayanan yang dikenakan tarif dalam Perawatan Kesehatan di Rumah
Selain memperhatikan kebijakan yang telah disebutkan, penetapan tarif ditetapkan
berdasarkan pertimbangan antara lain kategori tindakan dari yang sederhana sampai dengan
yang kompleks/canggih. Selain itu pertimbangan klasifikasi pelayanan dari yang biasa atau
sederhana sampai dengan yang dapat dikategorikan mewah. Semua itu dapat dijadikan
pertimbangan dalam memperhitungkan tarif yang layak.
Jenis Pelayanan yang dikenakan tarif meliputi :
Jasa pelayanan kesehatan dan non kesehatan.
Adalah imbalan yang diterima pelaksanaan pelayanan atas jasa yang diberikan kepada klien
dalam rangka pelayanan meliputi :
1). Pelayanan medik meliputi : konsultasi dan tindakan medik
2). Pelayanan Keperawatan dan Kebidanan meliputi konsultasi asuhan dan tindakan
keperawatan serta tindakan medik yang dilimpahkan.
3). Pelayanan Penunjang Medik (Laboratorium, Radiologi, Fisioterapis, Terapi wicara,
refraksionis, dll) meliputi konsultasi dan tindakan penunjang medik.
4). Pelayanan Penunjang Non Medik meliputi konsultasi oleh petugas sosial profesional dan
pelayanan psikologi dan jiwa.
Jasa pelayanan sarana/prasarana
Adalah imbalan-imbalan yang diterima oleh pengelola atas pemakaian sarana, fasilitas, alat
kesehatan, obat dan bahan habis pakai yang digunakan langsung terhadap klien baik dengan
sistem sewa maupun membeli. Kegiatannya meliputi sewa peralatan medik, peralatan

keperawatan dan alat kesehatan lainnya, transportasi klien, konsultasi per telepon dan sarana
komunikasi lainnya, tindakan perbaikan lingkungan dalam rangka menciptakan lingkungan
terapeutik

Contoh daftar tarif jasa perawatan


TINDAKAN TARIF 1 X TINDAKAN
1 Rawat luka 45.000 60.000
2 Nebulizier 35.0000
3 Angkat jahitan 45.000
4 Penanganan nyeri 50.000
5 Pemantauan KKP 50.000
6 Pemantauan Hipertensi 35.000
7 Pemantauan CVA 50.000
8 Pemantauan DM 30.000 50.000

Contoh Rincian biaya Perawatan luka gangren


Bahan habis pakai Alat/bahan Jasa perawat
Kassa steril 2 box Pinset anatomi Jasa perawat dan transport
H2O2 1 btl Pinset cirurgie
Na Cl 1 fls Gunting verban
Verban roll 2 bj Gunting nekrotomi
Spuit 5 cc 2 bj Bak instrumen
Handscoen 1 ps Biaya perawatan alat Rp 10.000,Rp 30.000,- Rp 50.000,Biaya keseluruhan untuk perawatan luka gangren 1 kali tindakan sebesar Rp 90.000,Contoh daftar tarif sewa alat :
No Alat Tarif
1 Set rawat luka 30.000-40.000
2 Nebulizier 40.000
3 Set angkat jahitan 35.000
4 Set hipertensi 10.000 20.000

5 Set oksigen + isi 1 m3 60.000


6 Set DM 20.000 30.000
Contoh daftar tarif transport
No Transport Tarif
1 Dalam kota Pasuruan 5.000 25.000
2 Luar Kota Pasuruan 30.000/km

2.1.7 Jenis Institusi Pelayanan Homecare


Ada beberapa jenis institusi yang dapat memberikan layanan homecare antara lain Institusi
pemerintah Di Indonesia pelayanan home care yang telah lama berlangsung dilakukan adalah
dalam bentuk perawatan kasus/keluarga resiko tinggi (baik ibu, bayi, balita maupun lansia)
yang dilaksanakan oleh tenaga keperawatan puskesmas (digaji oleh pemerintah). Klien yang
dilayani oleh puskesmas biasanya adalah kalangan menengah ke bawah. Di Amerika hal ini
dilakukan oleh visiting nurse. Institusi sosial yang melaksanakan pelayanan home care
dengan sukarela dan tidak memungut biaya Biasanya dilakukan oleh LSM atau organisasi
keagamaan dengan penyandang dananya dari donatur, misalnya bala keselamatan yang
melakukan kunjungan rumah kepada keluarga yang membutuhkan sebagai wujud pengabdian
pada Tuhan. Institusi swasta dalam bentuk praktik mandiri baik perorangan maupun
kelompok yang menyelenggarakan pelayanan home care dengan menerima imbalan jasa baik
secara langsung dari klien maupun pembayaran melalui pihak ketiga (asuransi). Sebagaimana
layaknya layanan kesehtan swasta tentu tidak berorientasi not for profit services.
Hospital home care. Merupakan perawatan lanjutan pada klien yang telah dirawat di rumah
sakit, keluarga masih memerlukan bantuan layanan keperawatan, maka dilanjutkan di rumah.

2.1.8 Bagaimana Merencanakan Institusi Homecare Swasta


Institusi home care swasta baik didirikan secara individu maupun kelompok, baik untuk satu
jenis layanan maupun layanan yang bervariasi.. Untuk itu diperlukan perencanaan yang
berdasarkan kebutuhan pasar. Perencanaan berdasarkan kebutuhan pasar mengharuskan kita
untuk melakukan analisa eksternal dan internal.
Analisa eksternal memperhitungkan kecenderungan kebutuhan pasar mengharuskan kita
untuk melakukan analisa eksternal dan internal.
Analisa eksternal memperhitungkan kecenderungan kebutuhan pasar baik jenis maupun
jumlahnya. Misalnya bila kita berada di daerah yang penduduknya kebanyakan berusia
produktif, maka sudah dapat diperkirakan bahwa pasar membutuhkan layanan keperawatan
yang berhubungan dengan masalah reproduksi, bayi serta balita. Analisa eksternal juga harus
melihat pesaing yang ada di sekitar daerah tersebut baik jumlah, jenis maupun kondisinya.
Analisa internal memperhitungkan tentang ketersediaan sumber (alam, manusia, dana ) baik
yang aktual maupun potensial. Selain ketersediaan dana juga perlu dianalisa komitmen

personal yang ada terhadap rencana pembentukan institusi home care. Komitmen personal
merupakan persyaratan mutlak yang harus dimiliki untuk mengawali suatu bisnis baru.
Agar pelanggan loyal terhadap suatu institusi home care maka home care harus
memperhatikan hal berikut :
1. Kemudahan meliputi kemudahan untuk dihubungi, untuk mendapatkan informasi, dan
kemudahan untuk membuat janji.
2. Selalu tepat janji, sangat penting untuk membina hubungan saling percaya antara
masyarakat dengan institusi home care swasta
3. Sesuai standar yang telah ditetapkan. Hal ini merupakan ciri profesional
Bersifat responsif terhadap keluhan, kebutuhan dan harapan klien.
4. Mengembangkan hubungan kerjasama secara internal dan eksternal untuk memperbaiki
kualitas layanan.

2.1.9 MEKANISME PERAWATAN KESEHATAN DI RUMAH


Pasien/ klien yang memperoleh pelayanan keperawatan di rumah dapat merupakan rujukan
dari klinik rawat jalan, unit rawat inap rumah sakit, maupun puskesmas . namun pasien/ klien
dapat langsung menghubungi agensi pelayanan keperawatan di rumah atau praktek
keperawatan per orangan untuk memperoleh pelayanan.
Mekanisme yang harus di lakukan adalah sebagai berikut:
1. Pasien / klien pasca rawat inap atau rawat jalan harus diperiksa terlebih dahulu oleh dokter
untuk menentukan apakah secara medis layak untuk di rawat di rumah atau tidak.
2. Selanjutnya apabila dokter telah menetapkan bahwa klien layak dirawat di rumah, maka di
lakukan pengkajian oleh koordinator kasus yang merupakan staf dari pengelola atau agensi
perawatan kesehatan dirumah, kemudian bersama-sama klien dan keluarga, akan menentukan
masalahnya, dan membuat perencanaan, membuat keputusan, membuat kesepakatan
mengenai pelayanan apa yang akan diterima oleh klien, kesepakatan juga mencakup jenis
pelayanan, jenis peralatan, dan jenis sistem pembayaran, serta jangka waktu pelayanan.
3. Selanjutnya klien akan menerima pelayanan dari pelaksana pelayanan keperawatan
dirumah baik dari pelaksana pelayanan yang dikontrak atau pelaksana yang direkrut oleh
pengelola perawatan dirumah. Pelayanan dikoordinir dan dikendalikan oleh koordinator
kasus, setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh tenaga pelaksana pelayanan harus diketahui
oleh koordinator kasus.
4. Secara periodic koordinator kasus akan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap
pelayanan yang diberikan apakah sudah sesuai dengan kesepakatan.

2.1.10 Fase- Fase Keperawatan Home Care


1.fase persiapan

Struktur organisasi, yang didalamnya ada pimpinan home care, manager administrasi,
manager pelayanan, koordinator kasus dan pelaksana pelayanan.
Perizinan
Mekanisme perizinan pendirian home care sebagai berikut : Berbadan hukum yg ditetapkan
dlm akte notaris Mengajukan ijin usaha Home care kpd Dinkes Kab/Kota setempat dg
melampirkan :
a. Rekomendasi dari PPNI
b. Ijin lokasi bangunan
c. Ijin lingkungan
d. ijin usaha
e.. Persyaratan tata ruang bangunan meliputi :
- ruang direktur
- ruang menajemen pely
- gudang sarana dan peralatan
- sarana komunikasi
- sarana transportasi
f. Ijin persyaratan tenaga meliputi ijin praktek profesi dan sertifikasi home care
Daftar tarif dibuat berdasarkan dengan memperhatikan standar harga di wilayah tempat
berdirinya home care dengan memperhatikan golongan ekonomi lemah Sarana dan Prasarana,
meliputi set alat yang sering dipakai seperti perawatan luka, perawatan bayi, nebulizier,
aksigen, suction dan juga peralatan komputer dan perlengkapan kantor.
Format askep, meliputi format register, pengkajian, tindakan, rekap alat/bahan yang terpakai,
evaluasi dari perawat ataupun dari pasien/keluarga.
Form informed consent, meliputi persetujuan tindakan dari pasien dan keluarga, persetujuan
pembiayaan dan keikutsertaaan dalam perawatan.
Surat Perjanjian kerjasama antara profesi lain seperti misalnya fisioterapi, dokter,
laboratorium, radiologi dan juga dinas sosial.Transportasi terutama untuk perawat home care
dan juga transportasi pasien bila sewaktu-waktu perlu rujukan ke rumah sakit atau tempat
pelayanan lainnya. Sistem gaji/upah personil home care. Sistem ini harus lebih berorientasi
pada kepentingan perawat pelaksana bukan keuntungan manajemen semata. Sistem
penggajian bisa dalam bentuk bulanan atau dibuat dalam setiap kali selesai merawat pasien.
2. Fase implementasi
Case manager menugaskan surveyor untuk melakukan pengkajian kebutuhan klien dan
perawat pelaksana untuk merawat klien. Hasil pengkajian awal sebagai referensi untuk
merencanakan kebutuhan klien selanjutnya dan dibuat kesepakatan dengan keluarga (waktu,
biaya dan sistem perawatan yg dipilih). Surveyor memantau pelaksanaan pelayanan
keperawatan oleh perawat pelaksana.

3.Fase terminasi
Perawat menyelesaikan tugas sesuai kontrak yg disepakati surveyor menyerahkan rekap
peralatan dan biaya selama perawatan. Kolektor melak kunjungan ke klg untuk penyelesaian
administrasi.
4. Fase pasca kunjungan
Evaluasi pelayanan home care pada pasien/keluarga dengan
- angket
- pertelepon
- lewat email
- Kunjungan
Mengenai : pely perawtan, komunikasi, sarana, dll
3. REKAP ALAT / BAHAN YANG TERPAKAI
1. Tensi meter
2. Stetoskop
3. Penimbang berat badan
4. Spuit
5. Infus set
6. Obat-obatan
Dll.
4. EVALUASI
1. Evalusi Perawat
2. Evaluasi pasien / keluarga
FORMAT INFORM CONCENT
Persetujuan dari pasien dan keluarga
Persetujuan pembiayaan dan keikutsertaaan dalam perawatan
Persetujuan sistem gaji/upah personil home care.
2.2.3.2. Fase implementasi
Rencana kebutuhan klien
Waktu :
Biaya:
Pemantauan Hipertensi 35.000 1 x tindakan

Daftar tarif sewa alat


Set hipertensi 10.000 20.000
Set oksigen + isi 1 m3 60.000
Penanganan nyeri 50.000
Tarif transportasi
1 Dalam kota kepanjen 1.500 15.000
2 Luar Kota kepanjen 20.000/km

Vous aimerez peut-être aussi