Vous êtes sur la page 1sur 17

ANALISA TEKNIK KEBUTUHAN ALAT MUAT DAN ANGKUT

PADA TAMBANG GAMPING PT. SEMEN

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Oleh :

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
1997

A. JUDUL

ANALISA TEKNIK KEBUTUHAN ALAT MUAT DAN ANGKUT


PADA TAMBANG GAMPING PT. SEMEN GRESIK (PERSERO)
JAWA TIMUR
B. ALASAN PEMILIHAN JUDUL
Pada kegiatan penambangan keberadaan akan alat mekanis sangat dibutuhkan
guna menunjang keberhasilan penambangan itu sendiri disamping meningkatkan
efisiensi dan produktivitas. Walaupun demikian dalam penggunaan perlu dilakukan
perhitungan secara tepat, agar kemampuan alat dapat digunakan secara optimal serta
mempunyai tingkat efisiensi yang tinggi.
Sehubungan dengan hal tesebut, maka sekiranya perlu diadakan analisa teknik
terhadap kebutuhan alat muat dan angkut pada penambangan batu gamping di Kuari
PT. SEMEN GRESIK. Hal ini dikarenakan berdasarkan kenyataan yang ada
dilapangan masih sering terjadinya tidak keserasian kerja antara alat muat dan alat
angkut, dimana alat muat kerja secara terus menerus sedang alat angkut ada yang
antri dalam waktu yang cukup lama untuk menunggu giliran pemuatan.
Masalah yang dihadapi pada saat sekarang bagaimana mengupayakan agar
penggunaan alat muat dan angkut dapat diserasikan, sehingga penggunaannya dapat di
optimalkan dengan mendasarkan pada jam operasi yang tersedia saat sekarang
C. TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengetahui kebutuhan alat muat dan angkut yang akan digunakan untuk
mencapai target yang diinginkan, mencari kombinasi dan berikut cara kerja alat
tersebut baik pemuatan maupun pengangkutan, sehingga dapat diketahui sejauh mana
efisiensi operasi tambang tersebut.

D. PERUMUSAN MASALAH
1. Mengetahui kebutuhan alat muat dan angkut yang

digunakan pada operasi

penambangan dengan memperhatikan hal-hal yang berpengaruh terhadap


kebutuhan peralatan, yaitu kondisi lapangan, sifat material, iklim dan cuaca .
2. Mengombinasikan penggunaan alat muat dan angkut, yaitu untuk mencapai
keserasian kerja alat yang sangat ditentukan oleh pemilihan alat yang akan
digunakan. Untuk menentukan jenis alat yang akan dioperasikan perlu diketahui
endapan gamping yang akan digali, tinggi maksimum jenjang yang masih
diperbolehkan bagi endapan gamping. Setelah diketahui kita dapat menentukan
jenis peralatan yang akan digunakan ( Excavator Back Hoe sebagai alat muat dan
Dump Truck sebagai alat angkut ).
E. PENYELESAIAN MASALAH
I. Dasar Teori
Langkah-langkah dalam pemilihan alat-alat mekanis adalah :
1. Analisa tempat kerja
Medan kerja sangat berpengaruh sekali, karena apabila medan kerja buruk akan
mengakibatkan peralatan mekanis sulit untuk dapat dioperasikan secara optimal.
Kondisi suatu medan kerja tercipta oleh keadaan alam dan jenis material yang
ada didalamnya seperti ketinggian tempat kerja serta sifat fisik dari material itu
sendiri. Sifat fisik material berpengaruh besar terhadap peng operasian alat-alat, terutama dalam menentukan jenis alat yang akan digunakan
dan taksiran kapasitas produksinya serta perhitungan volume pekerjaan.

Beberapa sifat fisik material yang perlu diperhatikan dalam pemilihan peralatan
adalah :
a. Pengembangan dan penyusutan ( swell factor )
Pengembangan dan penyusutan material adalah perubahan yang berupa
penambahan atau pengurangan volume material, apabila material tersebut
diganggu dari bentuk aslinya ( digali, diangkut atau dipadatkan ). Untuk
menghitung swell faktor digunakan rumus 6)
- swell factor ( faktor pengembangan )
V insitu
SF =

x 100%
V loose

- shringkage factor (faktor penyusutan )


V compt
Sh = ( 1 -

) x 100%
V loose

dimana :
V insitu = volume material dalam keadaan asli ( BCM )
V loose = volume material dalam keadaan lepas ( LCM )
V compt= volume material dalam keadaan padat (CCM)
b. Berat material
Berat adalah suatu sifat yang dimiliki oleh setiap material. Kemampuan
6)

Angka menunjukkan daftar urut pustaka

alat mekanis untuk melakukan pekerjaan seperti mendorong, mengangkat,


menarik, mengangkut dan lainnya sangat dipengaruhi oleh berat material
tersebut. Pada umumnya setiap alat berat mempunyai batasan kapasitas,

volume tertentu. Berat material akan berpengaruh trerhadap volume yang


diangkat/didorong dan biasanya dihitung dalam keadaan asli atau lepas.
c. Bentuk material
Bentuk material ini didasarkan pada ukuran butir material, yang akan
mempengaruhi susunan butir-butir material dalam suatu satu kesatuan
volume dan tempat. Material yang kondisi butirnya halus dan seragam
kemungkinan isinya sama dengan ruang yang ditempati, sedangkan
material yang berbutir kasar dan berbongkah-bongkah akan lebih kecil
dari nilai ruangan yang ditempati, hal tersebut terjadi karena material ini
akan membentuk rongga-rongga udara yang akan memakan sebagian dari
ruangan tersebut. Ukuran butir disini akan berpengaruh dalam pengisian
bucket.
d. Kohesivitas material
Kohesivitas material adalah daya lekat atau kemampuan saling mengikat
diantara butir-butir material itu sendiri. Material dengan kohesivitas tinggi
akan mudah menggunung. Jadi apabila material ini berada pada
suatrutempat, akan munjung. Volume material yang menempati ruangan
ini akan ada kemungkinan bisa melebihi volume ruangan. Kohesivitas ini
berhubungan dengan daya dukung tanah, dimana semakin tinggi
kohesivtas semakin tinggi pula daya dukung tanah.
e. Kekerasan material
Material yang keras akan lebih sukar untuk dikoyak, digali atau dikupas
oleh alat mekanis. Hal ini akan menurunkan produktivitas alat. Material
yang umumnya keras adalah batu-batuan (beku, sedimen atau metamorf )

f. Daya dukung tanah


Daya dukung tanah adalah kemampuan tanah untuk mendukung alat yang
berada diatasnya. Apabila suatu alat berada diatas tanah, maka alat
tersebut akan memberikan Ground Pressure, sedangkan perlawanan
yang akan diberikan tanah adalah Daya Dukung. Jika daya dukung
relatif lebih kecil maka alat tersebut akan terbenam. Daya dukung tanah
dapat dirumuskan sebagai berikut 8) :
q = c Nc + DNq + 1/2 BN
dimana :
q = daya dukung keseimbangan
B = lebar jejak ban luar alat
D = dalamnya jejak ban terhadap tanah
= berat isi tanah
c = kohesi

g. Keadaan jalan angkut


Pemilihan alat-alat mekanis untuk transportasi sangat ditentukan oleh
jarak yang dilalui. Fungsi jalan adalah untuk menunjang operasi tambang
terutama dalam kegiatan pengangkutan. Secara geometri yang perlu
diperhatikan dan dipenuhi dalam penggunaan jalan angkut7) :
- Lebar jalan angkut

Lebar jalan angkut minimum yang dipakai sebagai jalur ganda atau lebih
menurut Aasho Manual Rural High-Way pada jalan lurus adalah :
L(m) = n . Wt + (n + 1)(1/2 . Wt)
dimana :
L(m) = lebar minimum jalan angkut ,m
n

= jumlah jalur

W(t) = lebar alat angkut, m


- Lebar jalan angkut pada belokan
Lebar jalan angkut pada tikungan selalu lebih besar dari pada jalur lurus.
Untuk jalur ganda, lebar minimum pada tikungan dihitung dengan
mendasarkan pada :
i. Lebar jejak ban
Lebar juntai atau tonjolan alat angkut bagian depan dan belakang saat
membelok.
W = 2 ( U + Fa + Fb + Z ) + C
U + Fa + Fb
Z =
2
dimana :
W = lebar jalan angkut pada tikungan, m
U = jarak jejak roda, m
Fa = lebar juntai depan, m
Fb = lebar juntai belakang, m
Z

= lebar bagian tepi jalan, m

= total lateral clearance, m

ii. Jari-jari tikungan


Jari-jari tikungan jalan angkut berhubungan dengan konstruksi
kendaraan atau alat angkut yang digunakan, dimana jari-jari
lingkaran yang dijalani oleh roda belakang dan roda depan
berpotongan di pusat C dengan sudut sama terhadap sudut
penyimpangan roda depan.
W
R=
Sin
dimana :
R = jari-jari tikungan jalan angkut, m
W= jarak antara poros depan dan belakang, m
= sudut penyimpangan roda depan (derajat )
h. Curah hujan dan waktu yang tersedia
Dalam memilih alat-alat mekanis harus diperhatikan pula adalah iklim dan
curah hujan, hal ini perlu untuk mengetahui sampai batasan mana landasan
kerja bila terkena air hujan akan rusak atau tidak, dan untuk mengetahui
jumlah hari kerja yang benar-benar tersedia didaerah bersangkutan.
2. Penambangan
Penambangan yang dilaksanakan disesuaikan dengan kondisi yang ada,
misalnya letak endapan andesit, lebar jenjang, tinggi jenjang.
3. Jenis alat dan sistem kerja yang digunakan

Sistem kerja dan jenis alat yang digunakan disesuaikan dengan kondisi kerja
yang ada, karena jika tidak sesuai akan menyebabkan berkurangnya
produktivitas.
4. Memeperkirakan kapasitas produksi alat muat dan angkut
a. Kemampuan ideal
- Alat muat ( Excavator Back Hoe )
Qi = ( 60/Ct ) x Cm x F , BCM/ jam
- Alat angkut ( Dump truck )
Qi = ( 60/Ct ) x Cb x F , BCM
dimana :
Qi = kemampuan ideal
Cb = kapasitas bilah
Ct = waktu edar, menit

Cm= kapasitas mangkuk


F = faktor pengembangan
b. Kemampuan nyata
- Alat muat ( Excavator Back Hoe )
Qi = ( 60/Ct ) x Cm x F x Eu , BCM/jam
- Alat angkut ( Dump truck )
Qi = ( 60/Ct ) x Cb x F x Eu , BCM/jam
dimana :
Qi = kemampuan nyata
Cb = kapasitas bilah

Ct = waktu edar, menit


Cm= kapasitas mangkuk
F = faktor pengembangan
Eu = penggunaan efektif
5. Estimasi jumlah alat yang diperlukan
Untuk dapat mengestimasikan jumlah alat yang diperlukan, maka harus
diketahui terlebih dahulu :
a. volume pekerjaan, dinyatakan dalam m3/ton
b. waktu penyelesaian pekerjaan, dinyatakan dalam jam kerja
c. taksiran kapasitas produksi alat yang digunakan, dinyatakan dalam m3/jam
atau ton/jam.
Dari ketiga data tersebut maka dapat dihitung jumlah alat yang diperlukan,
dengan memasukkan kepersamaan 5) :
Vp / Wp
N =

TVp
atau

Kp

N=
Kp

dimana :
Vp = volume pekerjaan
Wp = waktu penyelesaian
Tvp = target volume pekerjaan ( Tvp = Vp/Wp )
Kp = kapasitas produksi alat
6. Keserasian kerja alat muat dan alat angkut
Untuk menilai keserasian kerja alat muat dan alat angkut digunakan
menggunakan Mitch Factor yang dirumuskan :
n H x Lt
MF =

dengan

nL x cH
dimana :
nH

= jumlah alat angkut

Lt = waktu yang diperlukan alat muat untuk mengisi alat angkut sampai penuh.
nL

= jumlah alat muat

cH

= waktu edar alat angkut diluar waktu tunggu

Adapun cara menilainya adalah :


- MF < 1 , artinya alat muat bekerja kurang dari 100%, sedang alat angkut
bekerja 100% sehingga terdapat waktu tunggu bagi alat muat karena
menunggu alat angkut yang belum datang.
- MF = 1 , artinya alat muat dan angkut bekerja 100%, sehigga tidak terjadi
waktu tunggu dari kedua jenis alat tersebut.
- MF > 1 , artinya alat muat bekerja 100%, sedangkan alat angkut bekerja
kurang dari 100%, sehingga terdapat waktu tunggu bagi alat angkut
II. Pencatatan Data
Dalam pencatatan data disini meliputi antara lain :
a. Data lokasi /daerah penambangan
- iklim dan curah hujan
- litologi dan stratigrafi
- kondisi medan kerja
- jumlah hari kerja dan jam kerja
b. Data untuk perhitungan
- waktu penyelesaian pekerjaan
- volume gamping yang digali
- spesifikasi alat

- kapasitas produksi alat


- target produksi
c. Data pendukung
Data-data yang dapat mendukung data-data lapangan guna menganalisa
permasalahan yang ada untuk mencari alternatif penyelesaian masalah. Data
pendukung dapat diambil antara lain dari laporan eksplorasi, brosur-brosur dari
perusahaan, data dari instansi terkait dan dari literatur-literatur.
d. Analisa data
Data-data

yang

telah

diperoleh

selanjutnya

diolah/diterapkan

dengan

menggunakan rumus-rumus, tabel, grafik .


F. METODOLOGI PENELITIAN
1. Studi literatur
Studi literatur dilakukan dengan mencari bahan-bahan pustaka yang menunjang,
yang diperoleh dari :
- instansi terkait
- perpustakaan
- brosur-brosur
- peta, grafik, tabel dan spesifikasi alat
2. Pengamatan dilapangan
Dilakukan dengan melakukan peninjauan lapangan untuk melakukan pengamatan
langsung terhadap topografi daerah, vegetasi dan cuaca yang akan diambil datanya.
3. Pengambilan data
Data yang diambil harus akurat dan relevan dengan permasalahan yang ada.Cara
pengambilan data dilakukan dengan pengamatan langsung dilapangan dan juga

data-data yang diambil dari literatur yang berhubungan dengan permasalahan yang
ada.
4. Pengelompokan data
Pengelompokan data bertujuan untuk :
- menggumpulkan data dan mengelompokkannya agar penganalisaan lebih mudah.
- mengetahui keakuratan data sehingga kerja menjadi efisien
- mengolah nilai karakteristik data-data yang mewakili obyek pengamatan
5. Pengolahan data
Dilakukan

dengan

melakukan

beberapa

perhitungan

dan

penggambaran,

selanjutnya disajikan dalam bentuk tabel, grafik, atau rangkaian perhitungan pada
penyelesaian dalam suatu proses tertentu.
6. Analisa hasil pengolahan data
Dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh kesimpulan sementara. Selanjutnya
kesimpulan sementara ini akan diolah lebih lanjut pada bagian pembahasan.
7. Kesimpulan
Diperoleh setelah dilakukan korelasi antara hasil pengolahan dengan permasalahan
yang diteliti. Kesimpulan ini merupakan hasil akhir dari semua masalah yang
dibahas.

G. RENCANA DAFTAR PUSTAKA


1. Drevdahal Jr., ER, Profitable Use of Excavation Equipment , Technical
Publication, Desert Laboratories Inc., Tueson Arizona, 1961.
2. Howard L. Hartman,Introductory Mining Engineering, John Willey and
Sons, 1987.
3. Pfleider, E.,Surface Mining, The American Institute of Mining, talurgical and
Petroleum Engineering Inc., New York, 1968.
4. Partanto Prodjosumarto, Pemindahan Tanah Mekanis, Departemen
Tambang , ITB, Bandung, 1986.
5. Partanto Prodjosumarto, Tambang Terbuka, Jurusan Teknik Pertambangan,
Fakultas Teknologi Mineral, ITB, Bandung, 1986.
6. Rochmanhadi, Ir., Alat-alat Berat dan Penggunaannya, Cetakan IV, badan
Penerbit Pekerjaan Umum, Jakarta, 1992.
7. Suyono, Beberapa Geometri Penting Yang Akan Mempengaruhi Keadaan
Jalan Angkut pada Tambang Terbuka, BTM No.79, Edisi November,
1993.
8. Wesley LD, Ir, Mekanika Tanah, Cetakan IV, Badan Penerbit Pekerjaan
Umum, Jakarta, 1977.
9. ............., Teknik Dasar Pemilihan Alat-alat Besar, Salah satu Aspek Penting
Dalam Mencapai Optimasi Return on Invesment, PT. United Tractors,
1984.

H. JADWAL KEGIATAN

No
September

Waktu Kegiatan

Juli
1

Agustus
2

4
1.

Studi Literatur

2.

Pengamatan

3.

Pengambilan data

4.

Pengolahan data

XXXX
XXXXXX
XX

XXXXXXXX
XXXX

5.
XXXXXXXX

I. RENCANA DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
Bab
I. PENDAHULUAN
II. TINJAUAN UMUM
A. Lokasi
B. Topografi, Geografi dan Curah Hujan
C. Kegiatan Penambangan
D. Sasaran Produksi
III. DASAR TEORI
A. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan
Alat Muat dan Angkut
B. Faktor-faktor yang mempengaruhi Produksi Alat
C. Pemilihan dan Perhitungan Alat Muat dan Angkut
IV. PEMBAHASAN

XXXX

Penyusunan

Draft

A. Analisa Kesediaan Alat Muat


B. Analisa Kesediaan Alat Angkut
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Vous aimerez peut-être aussi