Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
SENI BUDAYA
Erni Wahyuni
Niarisa Rudi A
Tri Widia Astuti
Amelia Wulandari
(201310410311051)
(201310410411053)
(201310410311054)
(201310410311060)
Seni islam merupakan sebagian daripada kebudayaan islam dan perbedaan antara
seni islam dengan bukan islam ialah dari segi niat atau tujuan dan nilai akhlak
yang terkandung dalam hasil seni islam.
Dari segi fungsi, seni merupakan media mensyukuri nikmat Allah yang telah
menganugerahi manusia dengan berbagai potensi baik potensi diri maupun potensi
indrawi(panca indra). Fungsi seni yang lain ialah menghayati kebesaran Allah baik
yang terdapat di alam maupun yang terdapat pada kreasi manusia.
Konsep kesenian dan kebudayaan dalam Islam berbeda dengan peradaban Islam
yang lain.
Dalam pembangunan seni, kerangka dasarnya mestilah menyeluruh dan meliputi
aspek-aspek akhlak, iman, masalah keagamaan dan falsafah kehidupan manusia.
Seni mestilah merupakan satu proses pendidikan yang bersifat positif mengikut
kaca mata Islam, menggerakkan semangat, memimpin batin dan membangunkan
akhlak. Artinya seni mestilah bersifat "Al-Amar bil Ma'ruf dan An-Nahy 'an Munkar"
(menyuruh berbuat baik dan mencegah kemungkaran) serta membangunkan
akhlak masyarakat, bukan membawa kemungkaran dan juga bukan sebagai
perusak akhlak ummat.
Seni Tari:
Seni tari sudah dikenal dimasa Rasulullah, seperti tarian Habasyah yang
dipertunjukkan oleh orang-orang Habasyah (ethiopa sekarang) ketika mereka
menari meluapkan kegembiraan menyambut kedatangan Rasulullah di kota
madinah, bahkan suatu saat Rasulullah pernah mengizinkan Aisyah untuk
menonton pertunjukan tarian habasyah yang sangat sederhana dengan
menjinjitkan kaki.
Namun di kalangan ulama persoalan seni tari ini masih menjadi perdebatan
antara yang membolehkan dengan syarat sesuai dengan adab-adab Islam,
ataupun yang sama sekali tidak membolehkan. Hal ini berdasarkan fenomena
yang ada di masyarakat bahwa seni tari yang dikenal saat ini cenderung
mengarah kepada tindakan tabarruj (memamerkan diri di kalangan yang bukan
mahrom), maupun ikhthilath (campur baur laki-laki dan wanita dalam satu
majelis tanpa mengindahkan adab-adab Islam).
Mubah
Sunnah
Haram
Makruh
Sunnah
Makruh
Haram
TERIMA KASIH