Vous êtes sur la page 1sur 3

ALAT UKUR LISTRIK

A. TUJUAN
Membuktikan besar arus listrik (I) dan tegangan (V) pada rangkaian seri dan paralel

B. LATAR BELAKANG
Alat ukur untuk mengukur arus listrik dinamakan amperemeter, untuk mengukur tegangan listrik dinamakan
voltmeter, dan untuk hambatan listrik dinamakan ohmmeter.
1. Alat ukur arus
Amperemeter adalah alat untuk mengukur arus yang mengalir melalui suatu komponen listrik.
Amperemeter harus dirangkai seri dengan komponen yang akan diukur arusnya. Yakinkan bahwa kutubkutub positif amperemeter dan baterai serta kutub-kutub negative keduanya telah dihubungkan dengan
kabel. Umumnya amperemeter yang anda gunakan di lab adalah basicmeter. Basicmeter memiliki
beberapa batas ukur (range) dan dapat digunakan untuk mengukur arus dan tegangan DC. Batas ukur arus
: 0 10mA 100mA 1A -5A
2. Alat ukur tegangan listrik
Alat untuk mengukur tegangan adalah voltmeter (v). Voltmeter harus dihubungkan parallel pada
komponen listrik yang akan diukur tegangannya. Untuk memasang voltmeter dalam suatu rangkaian,
perhatikan bahwa titik yang potensialnya lebih tinggi harus dihubungkan ke kutub positif dan titik yang
potensialnya lebih rendah harus dihubungkan ke kutub negatif. Tidak seperti amperemeter, untuk
memasang voltmeter anda tidak perlu memotong rangkaian. Cukup langsung menghubungkan ujungujung komponen yang akan diukur beda potensialnya ke kutub-kutub voltmeter dengan polaritas yang
benar.
3. Cara membaca skala voltmeter-amperemeter (V-A)
Skala V-A terletak dibawah skala ohmmeter, cirinya adalah angka 0 berada disebelah kiri dan

sebelahnya ada tanda V-A.


Berbeda dengan ohmmeter, skala V-A biasanya ada lebih dari satu berdasarkan batas ukur yang ada.
Cara pembacaannya langsung menentukan nilai sesuai dengan angka yang ditunjukkan pada jarum

penunjuk dengan memperhatikan ukuran skala mana yang dipakai.


Missal kita menggunakan batas ukur 2.5 maka ukuran skala yang dipakai adalah yang skala 250 V.
lalu angka yang ditunjukkan oleh jarum penunjuk dibagi dengan 100. Angka 100 diperoleh dari 250V
dibagi 2.5

C. DASAR TEORI
Resistor merupakan komponen elektronika yang berfungsi menghambat aliran alur listrik. Resistor dibuat
dengan ukuran badan yang mencerminkan kemampuan terhadap daya lesap yang diterimanya jika dialiri
listrik yang disebut dengan kemampuan daya listrik.
Rangkaian seri adalah salah satu rangkaian listrik yang disusun secara sejajar (seri). Jumlah hambatan total
rangkaian seri sama dengan jumlah hambatan tiap-tiap komponen (resistor)
Rangkaian arus searah adalah arus listrik yang nilainya hanya positif atau hanya negatif saja. Elemen pada
rangkaian ini meliputi baterai, hambatan, dan kawat penghantar.

Hukum 1 kirchhoff sangat berperan dalam hal ini. karena sesuai dengan bunyinya, pada rangkaian listrik ini,
jumlah kuat arus yang masuk pada suatu titik cabang sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik
cabang itu.

D. ALAT DAN BAHAN

1 Multimeter
3 resistor
2 baterai
Kabel + -

E. GAMBAR RANGKAIAN
A. Seri

B. Paralel

R1
R2

R3

F. TABEL PENGAMATAN
NO

Rangkaian

R1
(100 Ohm)

R2
(150 Ohm)

R3
(150 Ohm)

Seri

I 1 = 1,8 A

I 2 = 1,8 A

I 3 = 1,8 A

Paralel

V 1 = 180 V
I 1 = 0,02 A

V 2 = 270 V
I 2 = 0,013 A

V 3 = 270 V
I 3 = 0,013 A

V1 = 2 V

V2 = 2 V

V3 = 2 V

G. ANALISIS DATA
Semua didasari oleh rumus V= I x R

Seri

Percobaan pertama jarum pada multimeter menunjukkan hambatan sebesar 100 ohm, sedangkan kuat arus
sebesar 1,8 A. sehingga menghasilkan tegangan 180 V.

Percobaan kedua jarum pada multimeter menunjukkan hambatan sebesar 150 ohm, sedangkan kuat arus
sebesar 1,8 A. sehingga menghasilkan tegangan 270 V.
Percobaan ketiga jarum pada multimeter menunjukkan hambatan sebesar 150 ohm, sedangkan kuat arus
sebesar 1,8 A. sehingga menghasilkan tegangan 270 V.

Parallel

Percobaan pertama jarum pada multimeter menunjukkan hambatan sebesar 100 ohm, sedangkan tegangan
yang digunakan sebesar 2 V. sehingga menghasil kuat arus sebesar 0,02 A.
Percobaan kedua jarum pada multimeter menunjukkan hambatan sebesar 150 ohm, sedangkan tegangan
yang digunakan sebesar 2 V. sehingga menghasil kuat arus sebesar 0,013 A.
Percobaan ketiga jarum pada multimeter menunjukkan hambatan sebesar 150 ohm, sedangkan tegangan
yang digunakan sebesar 2 V. sehingga menghasil kuat arus sebesar 0,013 A.

H. KESIMPULAN
a. Persamaan atau rumus V= IxR terbukti benar, walaupun terdapat sedikit perbedaan antara hasil
percobaan dengan teori
b. Persamaan I= I1+I2+I3 terbukti benar untuk membuktikan bahwa jumlah kuat arus listrik yang masuk
ke suatu titik cabang sama dengan arus listrik yang keluar dari titik tersebut. (hukum 1 kirchoff)
c. Terdapat perbedaan yang signifikan terhadap rangkaian seri dan parallel anatara hasil percobaan
dengan teori yang seharusnya harus sama keduanya.

Oleh:

X-8

Amelia Asha

02

Debby Sylvania

08

Fauzan R.

14

Meutia Azisa

20

M. Rezza Ifmanur

26

Vina April Liana

32

Vous aimerez peut-être aussi