Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Pengertian refraksi:
Fisika:
sensitibilitas kornea
LASIK (Laser Assisted Insitu Keratomileusis). Prinsip kerja
dari LASIK adalah mengurangi daya refraksi kornea. Daya refraksi
Palpebra
Kongenital
Ptosis Kongenital
Kelopak mata tidak dapat dielevasi sejak lahir. Dapat disebabkan
oleh paralisis m. levator palpebra, akibat kelumpuhan n.okulomotor
Berat ringannya ptosis kongenital bergantung pada seberapa luas
palpebra menutupi pupil
Tatalaksana: Membuka mata 4-5x/menit selama 15-30 menit (orang
normal berkedip 4-5x/menit)
Pada ptosis bilateral, terdapat defense mechanism sebagai usaha
untuk dapat melihat. Defense mechanism berupa ekstensi colli,
mengangkat alis mata
Koloboma
Kelainan kongenital dimana terdapat celah/notch pada margo
palpebra
Keadaan ini dapat membuat kornea kering karena pada saat
menutup mata celah makin besar akibat kontraksi m.orbicularis
oculi
Tatalaksana: Pemerataan air mata pada saat mata menutup,
palpebra superior dipijat dengan telunjuk dari temporal ke nasal
agar air mata keluar dan merata ke seluruh permukaan mata
Infeksi palpebra
Hordeolum
Infeksi supuratif akut kelenjar palpebra
Hordeolum dibagi menjadi 2, yaitu:
- Hordeolum Internum: mengenai kelenjar Meibom
- Hordeolum eksternum: mengenai kelenjar Zeiss dan Moll
Tatalaksana:
o Kompres air hangat 10-15 menit selama 3-4x/hari untuk
vasodilatasi
o Antibiotik topikal dan sistemik
o Apabila dalam stadium supuratif (terdapat abses) dilakukan
insisi.
Blefaritis
ketombe
Blefaritis dapat disebabkan oleh Demodex folliculorum, untuk
memeriksanya maka bulu mata dicabut sampai ke akarnya,
diberikan minyak immers, dilihat dibawah mikroskop dengan
pembesaran 100x
Tatalaksana: dibersihkan dengan wash benzene atau alkohol 70%
Konjungtivitis
Oftalmia neonatorum
Infeksi konjungtiva pada bayi baru lahir sampai dengan usia 3 hari
berturut-turut
Apabila tidak membaik maka harus dipikirkan:
o Resistensi obat
o Kesalahan cara pemberian (salep tidak sampai ke forniks)
Komplikasi: Oftalmia neonatorum akibat gonokokus dapat
menyebabkan perforasi kornea karena enzim proteolitik yang
dimiliki oleh bakteri tersebut
Konjungtivitis vernalis
KORNEA
Infeksi pada kornea
Keratitis
Keratitis berdasarkan kedalamannya dapat dibagi menjadi 2:
o Keratitis superfisialis (Cth: keratitis pungtata)
Biasanya disebabkan oleh infeksi, sehingga tatalaksananya
dengan memberikan antibiotik, antivirus
o Keratitis profunda (Cth: keratitis disiformis, keratitis
numularis)
Biasa disebabkan oleh proses autoimun, sehingga tatalaksana
diberikan steroid
Ulkus
o Ulkus marginal
Biasa di limbus karena pada limbus sering terjadi pertukaran
antigen-antibodi
Cth: ulkus Mooren: tatalaksana: peritomi, memotong
konjungtiva
o Ulkus Sentral
Disebabkan oleh :
Bakteri
Jamur: ada lesi satelit, lesi satelitnya aktif
Tatalaksana: amfoterisin (harus fresh), ketokonazol,
scraping, spooling betadine
UVEITIS ANTERIOR
Peradangan pada iris dan badan siliar (iridosiklitis), biasa karena ada
fokal infeksi di tempat lain seperti TBC, infeksi gigi, hidung,
HIFEMA
iridis mayor
Tatalaksana:
o Rawat minimal 5 hari, karena setelah ahri kelima bisa terjadi
rebleeding atau perdarahan sekunder
o Kepala dielevasi 30-45 agar darah tidak menutupi pupil,
karena apabila menutupi pupil bisa terjadi pupillary block, dan
dapat menyebabkan glaukoma
o Antifibrinolitik untuk mencegah lisisnya koagulum.
o Kortikosteroid apabila pada hifema penuh, untuk
menyelamatkan makula, karena keadaan makula tidak
diketahui
Parasentesis dilakukan apabila mulai ada tanda-tanda awal
komplikasi
Komplikasi:
o Glaukoma akibat pupillary block (darah membeku di pupil)
o Bekuan darah pada sudut COA dapat menyebabkan glaukoma
o Imbibisio kornea: masuknya hemosiderin ke dalam kornea
(staining)
GLAUKOMA
remang-remang, emosi
Tata laksana:
o Topikal
Pilokarpin 2% (miotikum) tiap menit selama 5 menit,
humor) 2x/hari
o Oral
Acetazolamide (inhibitor carbonic anhidrase,
mengurangi produksi aqueous humor) 4x250mg,
ditambah dengan pemberian suplementasi kalium
Gliserin 50% (glycerin oral solution) 1ml/kgBB
o Parenteral
Manitol 20%
o Bedah
Trabekulektomi: prinsip trabekulektomi adalah filtrasi
ABLASIO RETINA
Lepasnya sel batang dan sel kerucut dari sel epitel pigmen retina
Terdapat 3 jenis:
o Ablasio retina regmatogenosa
Terdapat robekan pada retina, menyebabkan cairan vitreus
dapat masuk ke ruang subretina
o Ablasio retina eksudatif
Terjadi penimbunan eksudat di bawah retina sehingga retina
terangkat
o Ablasio retina traksi
Lepasnya jaringan retina akibat tarikan dari jaringan parut
KATARAK
Berdasarkan maturitasnya:
o Katarak insipien
o Katarak imatur
o Katarak matur
o Katarak hipermatur
Yang dapat menyebabkan glaukoma:
o Katarak imatur
Terjadi hidrasi lensa, sehingga lensa semakin cembung di
bagian anteroposterior dan menyebabkan blok pupil, sehingga
menyebabkan glaukoma
o Katarak hipermatur
Korteks lensa mencair dan keluar dari kapsul akibat proses
degeneratif, lensa ini bersifat toksik dan mengakitfkan
makrofag. Makrofag ini akan menyumbat sudut COA sehingga
terjadi glaukoma
Single perforation
Double perforation