Vous êtes sur la page 1sur 31

Apendisitis Akut

DIAN KUSUMA WARDANI

DEFINISI
Peradangan pada apendiks
Apendisitis akut adalah penyebab paling umum
untuk bedah abdomen darurat

EPIDEMIOLOGI
Apendisitis dapat ditemukan pada semua umur
namun <1 tahun jarang dilaporkan
Insidens tertinggi pada kelompok umur 20-30
tahun
Insidens laki-laki dan perempuan sebanding, utk
kelompok usia 20-30 tahun lebih serin laki-laki

ETIOLOGI
Infeksi bakteri:
Bacteroides fragilis, bakteri anaerob, gram negatif
dan Escherichia coli, bakteri gram
negatif, facultative anaerob.Sedangkan bakteri
lainnya yaitu: Peptostreptococcus, Pseudomonas,
Klebsiela, dan Klostridium, Lactobacillus, dan
B.splanchnicus.
Erosi mukosa apendiks
Fekalit
Benda asing yang tertelan
Diet rendah serat

FAKTOR PREDISPOSISI

Sumbatan lumen apendiks


Asupan serat dalam makanan yang rendah
Hiperplasia jaringan limfoid
Tumor apendiks
Cacing askaris

Klasifikasi

Klasifikasi Apendisitis Akut


AppendicitisAkutSederhana(Cataral
Appendicitis)
Proses peradangan baru terjadi di mukosa dan sub
mukosa disebabkan obstruksi. Sekresi mukosa
menumpuk dalam lumen appendiks dan terjadi
peningkatan tekanan dalam lumen yang
mengganggu aliran limfe, mukosa appendiks jadi
menebal, edema, dan kemerahan. Gejala diawali
dengan rasa nyeri di daerah umbilikus, mual,
muntah, anoreksia, malaise, dan demam ringan

AppendicitisAkutPurulenta(Supurative Appendicitis)
Tekanan dalam lumen yang terus bertambah disertai edema
menyebabkan terbendungnya aliran vena pada dinding
appendiks dan menimbulkan trombosis. Keadaan ini
memperberat iskemia dan edema pada apendiks.
Mikroorganisme yang ada di usus besar berinvasi ke dalam
dinding appendiks menimbulkan infeksi serosa sehingga
serosa menjadi suram karena dilapisi eksudat dan fibrin.
Ditandai dengan rangsangan peritoneum lokal seperti nyeri
tekan, nyeri lepas di titik Mc Burney, defans muskuler, dan
nyeri pada gerak aktif dan pasif. Nyeri dan defans muskuler
dapat terjadi pada seluruh perut disertai dengan tanda-tanda
peritonitis umum.

AppendicitisAkutGangrenosa
Bila tekanan dalam lumen terus bertambah,
aliran darah arteri mulai terganggu sehingga
terjadi infrak dan ganggren. Selain didapatkan
tanda-tanda supuratif, appendiks mengalami
gangren pada bagian tertentu. Dinding
appendiks berwarna ungu, hijau keabuan atau
merah kehitaman. Pada appendicitis akut
gangrenosa terdapat mikroperforasi dan
kenaikan cairan peritoneal yang purulen.

Manifestasi Klinis
Gejala
Nyeri samar-samar dan
tumpul di daerah epigastrium
di sekitar umbilikus
Mual muntah
Nafsu makan berkurang
Dalam beberapa jam nyeri
akan berpindah ke titik
Mc.Burney
Konstipasi

Tanda:
Demam
Kembung
Mc. Burney sign
Obturator sign
Rovsing sign
Psoas sign

Lokasi nyeri

Dengan palpasi Mc Burney


sign :
Nyeri tekan
Nyeri lepas
Defans muskular lokal,
defans muscular
menunjukkan adanya
rangsangan peritoneum
parietal

Rovsing sign : perut


kiri bawah ditekan ,
akan terasa nyeri pd
perut kanan bawah

Obturator sign:
fleksi dan endorotasi sendi
panggul

Rectal touche

Nyeri abdomen kanan


bawah pada jam 9-12

Pemeriksaan penunjang
Laboratorium
Leukositosis

Penunjang lain:
Appendicogram(foto barium usus buntu)
USG
CT scan

Alvarado score

INTERPRETASI
Skor 1-4: tidak dipertimbangkan mengalami
apendisitis akut
Skor 5-6: dipertimbangkan kemungkinan dx
apendisitis akut tetapi tidak membutuhkan
operasi segera atau dinilai ulang
Skor 7-8: dipertimbangkan dx apendisitis akut
Skor 9-10: hampir definitif mengalami dx
apendisitis akut dan dibutukan tindakan bedah

Diagnosis banding

Gastroenteritis
Demam dengue
Kelainan ovulasi
Infeksi panggul
Kehamilan ektopik
Kista ovarium terpuntir
Endometriosis ovarium
externa
urolitiasis

Divertikulitis Meckel
Perforasi tukak duodenum
Kolesistitis akut
Pankreatitis
Perforasi kolon
Karsinoid
Mucocele apendiks

PENATALAKSANAAN
Open appendectomy:
Gridiron insisi
Rocky-Davis insisi

Antibiotik
- Pada apendisitis gangrenosa/perforata
- Preoperatif, antibiotik broad spectrum intravena
diindikasikan untuk mengurangi infeksi pasca
bedah

Post operatif, diteruskan selama 24 jam tanpa


komplikasi, diteruskan selama 5-7 hari kasus
apendisitis ruptur/dengan abses, diteruskan
sampai 7-10 hari kasus apendisitis ruptur
dengan peritonitis difus
Pencegahan
- Diet tinggi serat
- Defekasi yang teratur

Komplikasi
Perforasi
Peritonitis
Masa periependikuler

Prognosis
Apendiktomi yang dilakukan sebelum perforasi
prognosisinya baik.
Setelah operasi masih dapat terinfeksi pada 30%
kasus apendiks perforasi/gangrenosa
Serangan berulang dapat terjadi bila apendiks
tidak diangkat

Apendisitis Kronik

Appendicitis kronis merupakan lanjutan


appendicitis akut supuratif sebagai proses
radang yang persisten akibat infeksi
mikroorganisme dengan virulensi rendah,
khususnya obstruksi parsial terhadap lumen.

Diagnosa appendicitis kronis baru dapat


ditegakkan jika ada riwayat serangan nyeri
berulangdiperutkananbawahlebihdari
duaminggu, radang kronik appendiks secara
makroskopik dan mikroskopik

Secarahistologis, dinding apendiks menebal,


sub mukosa dan muskularis propia mengalami
fibrosis.
Terdapat infiltrasi sel radang limfosit dan
eosinofil pada sub mukosa, muskularis propia,
dan serosa. Pembulus serosa tampak berdilatasi.

Vous aimerez peut-être aussi