Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
ISSN : 1410-0177
kematian, memperlambat
diabetik.
Banyaknya golongan antidiabetik dan
antihipertensi
yang
mempunyai
mekanisme kerja, efektifitas, efek
samping
yang berbeda menjadi
tantangan
bagi
farmasis
untuk
memberikan informasi secara jelas dan
menyeluruh secara individual dalam
rangka meningkatkan keberhasilan
pengobatan dan meminimalkan efek
samping yang terjadi (Murdiana:2007).
Obat-obat
yang
digunakan
dalam terapi diabetes (antidiabetik)
merupakan salah satu obat yang perlu
dievaluasi karena obat-obat diabetes
merupakan obat yang digunakan untuk
jangka panjang. Penggunaan obat
diabetes dikombinasikan dengan obat
lain
seperti
obat
hipertensi
(Siregar:2005.
Dari hasil observasi dilapangan,
dokter meresepkan obat dengan
kombinasi yang berbeda-beda untuk
terapi hipertensi dengan Diabetes
189
MOTODOLOGI
Sumber data meliputi rekam
medik pasien yang menjalani terapi obat
antihipertensi dan antidiabetes serta
wawancara pasien atau keluarga pasien
di bangsal rawat inap Penyakit Dalam
RSUD Raden Mattaher Jambi.
190
HASIL
Hasil yang diperoleh dari
penggunaan obat antidiabetes dan obat
antihipertensi pada penderita hipertensi
Diabetes Melitus tipe 2 dengan pada
rawat inap di bangsal Penyakit Dalam
RSUD Raden Mattaher Jambi selama
bulan Februari sampai dengan April
tahun 2011, adalah sebagai berikut :
1. Persentase jenis obat antidiabetes
yang digunakan.
Berdasarkan data yang diperoleh,
diketahui bahwa obat antidiabetes
yang banyak digunakan adalah jenis
obat
generik
yang
sesuai
formularium RSUD Raden Mattaher
Jambi
yakni sebesar 68,75 %,
191
PEMBAHASAN
Tabel 1. Persentase ketepatan penggunaan obat antihipertensi dan antidiabetik pada
pasien hipertensi dan Diabetes Melitus type II rawat inap di bangsal Penyakit
Dalam RSUD Raden Mattaher Jambi
No
Jenis Ketepatan
Jumlah (n=31)
Persentase (%)
1.
Indikasi
27
87,10
2.
Penderita
31
100
3.
Obat
31
100
192
4.
Dosis
23
74,12
Saat penggunaan
14
45,16
Interval
25
80,65
Rute Pemberian
31
100
Persentase (%)
87,1
100
100
80,65
45,16
100
74,12
Indikasi
Penderita
Obat
Dosis
Saat penggunaan
Interval
Rute Pemberian
193
194
awal
yang
rendah
kemudian
ditingkatkan secara bertahap untuk
mencapai hasil yang optimal. Pada
kasus ketoasidosis akut atau keadaan
gawat regular insulin diberikan dengan
dosis awal 6 UI/ jam secara iv (Dollery
vol 2:1991). Berikutnya diberikan dosis
pemeliharaan sesuai dengan kadar gula
darah, biasanya diambil dosis lazim
yaitu 3x8 UI secara sc dan dapat
ditingkatkan bertahap sesuai kebutuhan
pasien, misalnya 3x12 UI (Dollery vol
1:1991). Dimana ditemukan pasien YE,
S, R yang mendapatkan terapi insulin
diberikan 2x sehari, berdasarkan
literatur bahwa setiap 6 jam GDS harus
diperiksa dan diberikan insulin setiap 6
jam (3 kali sehari)
Glibenklamid diberikan dengan
dosis awal 1,25mg - 2,5 mg, terutama
pada pasien lanjut usia karena obat ini
memiliki masa kerja lama yakni hingga
24 jam. Dosis pemeliharaannya 5-10
mg
sebagai
dosis
tunggal
(Katzung:1997). Dosis awal metformin
adalah 500 mg 1000 mg. Jika kontrol
gula darah sudah dicapai dosis harus
dikurangi.
Dosis
glikazid
yang
direkomendasikan adalah 40-320 mg
per hari (Dollery :1991). Dosis awal
glimepirid adalah 1 mg sehari dalam
dosis tunggal, maksimal 6 mg sehari
(Dollery : 1991).
Dari data yang diperoleh, tidak
ditemukan
ketidaktepatan
rute
pemberian OAD (0 %). Insulin pada
umumnya diberikan secara sub kutan,
karena absorpsi biasanya terjadi secara
lambat dan konstan sehingga efeknya
bertahan lama. Tetapi, pada keadaan
tertentu seperti pada saat pre operasi
diberikan secara iv atau pada pasien
dengan ketoasidosis akut diberikan
195
KESIMPULAN
Penggunaan obat antidiabetes dan anti
hipertensi pada penderita rawat inap di
bangsal Penyakit Dalam RSUD Raden
Mattaher Jambi selama bulan Maret
sampai Mei tahun 2010 sudah
mendekati tepat penggunaan (rasional),
yang dapat dilihat dari persentase
ketepatan yang besar yaitu tepat
penderita 100 % ; tepat indikasi 87,10
%; tepat obat 100% ; tepat dosis 74,12
%; tepat rute pemberian 100 % , tepat
saat pemberian 45,16 % dan tepat
interval pemberian 80,65 %.
DAFTAR PUSTAKA
Dollery SC., 1991, Therapeutic Drugs,
Volume I, Churchill Livingstone,
Edinburg London.
Guyton., Hall., 2004, Buku Ajar Fisiologi
Kedokteran,
Penerbit
Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.
196
197