Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A.
DEFINISI ANTIEMETIK
Antiemetik adalah obat-obatan yang digunakan dalam penatalaksanaan mual dan muntah.
diperkirakan tidak masuk ke ASI. Sama halnya dengan semua jenis obat, kewaspadaan perlu
digunakan selama kehamilan dan laktasi.
Dronabinol disetujui untuk penatalaksanaan mual dan muntah yang berkaitan dengan
kemoterapi kanker jika pasien tidak berespons terhadap pengobatan lain. Mekanisme kerja obat
ini masih belum diketahui dengan cepat. Obat ini merupakan zat yang dikendalikan kategori CIII, dan harus digunakan di bawah pengawasan ketat karena adanya kemungkinan perubahan
status mental. Obat ini diabsobsi dengan mudah dan dimetabolisme dalam hati dengan ekskresi
melalui empedu dan urine.
B. Perfenazin (trilafon)
Sediaan :Tablet.
Kelompok Obat: Antipsikotik(antiemetik)
Mekanisme Kerja: Tidak begitu jelas, diduga menghambat reseptor dopamine pada
mesokortikal-mesolimbik otak depan, nigrostriatal, dan sel mamotropi hipofise anterior.
Indikasi: Skizofrenia kronis atau akut, ansites berat, ansietas yang disertai depresi, depresi
karena penyakit organis, antiemetic terutama pasca operasi.
Kontraindikasi: Wanita hamil dan menyusui, depresi SSP atau koma, sindrom Reye,
anak-anak, MCI. Hati-hati pemberian pada penyakit hati.
Efek samping: Pandangan kabur, salivasi, hidung tersumbat, sakit kepala,
reaksi ekstrapiramidal, dikinesia tardif.
Interaksi Obat: Tidak boleh diberikan bersama penghambat MAO karena menimbulkan
hiperpiretik krisis. Epinefrin tidak boleh diberikan bersama karena mengantagonis obat ini.
Simetidin menurunkan metabolism perferazin. Paralitik ileus dapat terjadi bila digabung
dengan obat antikolinergik.
Dosis
Skizofernia: dewasa: 8-32 mg/hari dosis terbagi.
Antiemetic: dewasa: oral: 4-6 x 2-4 mg/hari.
IM: 5 mg atau 10 mg
BAB II
MEKANISME
C. Farmakologi
Perfenazin merupakan obat anitiemetik yang paling sering diresepkan karena obat ini
dapat diberikan peroral, intramuskular, dan per rektal.
D. Farmakokinetika
Absorpsi bentuk padat oral dari perfenazin tidak menentu, tetapi bentuk cairnya lebih
stabil dan laju absorpsinya lebih cepat. Presentase peningkatan pada protein dan waktu paruhnya
tidak diketahui. Perfenazin dimetabolisme oleh hati dan mukosa gastrointestinal dan kebanyakan
dari obat diekskresikan ke dalam urine.
E. Farmakodinamik
Perfenazin menghambat dopamin pada CTZ, sehingga mengurangi perangsangan CTZ
pada pusat muntah. Obat ini juga dipakai sebagai antipsikotik. Mula kerja dari perfenazin oral
bervariasi dari 2 sampai 6 jam, dan lama kerjanya dari 6 sampai 12 jam. Mula kerja dari
perferazin intravena dan intramuskular cepat, dan lama kerjanya sama dengan preparat oral.
BAB III
SPESIFIKASI OBAT
F. Khasiat
Untuk Skizofrenia kronis atau akut, ansites berat, ansietas yang disertai depresi, depresi
karena penyakit organis, antiemetic terutama pasca operasi.
H. Efek Samping
Efek samping antiemetik penotiazin adalah sedasi sedang, hipotensi gelaja
ekstrapirmidal, yang seperti perkinsonisme, efek SSP (kegelisahan, kelemahan, reaksi distonik,
agitasi), dan gejala antikoligenik ringan (mulut kering, retensi air kemih,konstipasi). Karenan
dosis obat ini untuk muntah lebih ringan daripada dosis psikosis, maka efek samping yang
ditimbulkan juga tidak seberat bila dipakai untuk psikosis.
I.
beratnya depresi susunan saraf pusat (SSP) jika obat ni dipakai bersama dengan alkohol,
narkotik, hipnotik-sedatif, dan anestetik umum. Efek antikoligenik akan menigkat jika perfenazin
dikombinasikan dengan antihistamin, antikoligenik seperti atripin, dan fenotiazin lainnya. Hasil
pemeriksaan laboraturium dapat menunjukkan penigkatan kadar enzim hati dan jantung,
kolesterol dan gula darah dalam serum.
J.
Dosis
Dosis umum: 8-16 mg/hari PO dalam dosis terbagi; 5-10 mg IM untuk pengontrolan yang cepat,
setiap 6 jam; 5 mg IV dalam dosis terbagi, secara perlahan.
II.
c.
2.
3.
a.
b.
c.
d.
Tropisetron
Obat jenis ini digunakan pada mual karena kemoterapi atau muntah pada
anak. Indikasi dari obat ini adalah mencegah mual pasca operasi.
Golongan Antagonis Dopamin
Golongan obat ini di otak dan digunakan untuk mengobati rasa mual dan
muntah karena penyakit kanker, sakit akibat radiasi, obat golongan opiat,
obat sitotoksik dan anstesi umum. Selain dopamin, ada juga obat yang
disebut Metoclopramide yang juga bekerja pada salura pencernaan sebagai
prokinetik namun kurang berguna pada rasa ingin muntah karena sitotoksik
dan anastesi umum.
Yang harus diperhatikan sebelum mengkonsumsi metoclopramid adalah:
Konsultasikan ke dokter mengenai obat resep dan non-resep yang anda
konsumsi yang mengandung amobarbital, insulin, narkotika, phenobarbital,
sedative, transquilizer, dan vitamin.
Kemukakan pada dokter bila anda pernah mengidap atau masih mengidap
tumor adrenal, penyakit kejiwaan, parkinson, hipertensi, penyakit hati, liver
atau ginjal.
Kemukakan pada dokter tentang kehamilan maupun rencana kehamilan dan
menyusui anda.
Saat anda masa operasi termasuk operasi dentist, kemukakan pada sentist
tersebut mengenai konsumsi metoclopramid anda.
Obat ini menekan saraf sadar anda sehingga dapat menyebabkan kantuk,
jadi usahakan untuk tidak berktivitas berkendara selama mengkonsumsi
obat ini dan jangan mengkonsumsi alkohol bersama obat ini.
Golongan Antihistamines
Golongan antihistamin ini juga disebut golongan antagonis reseptor
H1 histamin. Obat ini efektif untuk beberapa kondisi seperti mabuk
perjalanan dan rasa mual di pagi hari pada ibu hamil.
Dimenhydramine selain sebagai anti emetik juga mengatasi vertigo.
Pyrathiazine
Promethazine pada penderita penyakit jantung atau kegagalan fungsi hati
perlu pengawasan yang ketat sewaktu minum obat ini atau bila tidak perlu,
dianjurkan untuk tidak meminum obat ini. Selain itu anak-anak juga
dianjurkan tidak meminum obat ini karena dapat menyebabkan Sindron Reye
dan dapat menyebabkan konvulsi, halusinasi bahkan kematian pada anak.
Obat ini juga menyebabkan kantuk dan tidak dianjurkan pada BUMIL dan Ibu
Menyusui.
Betahistine
Betahistin dihidroklorida adalah obat yang sangat mirip senyawa histamin
alami. Betahistine bekerja secara langsung berikatan dengan reseptor
histamin yang terletak pada dinding aliran darah, termasuk didalam telinga.
o
o
o
o
a.
b.
c.
a.
b.
c.
Anti emetik atau obat mual adalah obat yang digunakan untuk mengatasi rasa mual dan
muntah. Anti emetik terbagi atas Golongan Antagonis Reseptor 5HT 3-, Golongan
Antagonis Dopamin, Golongan Antihistamines, Penghambat Channel Kalsium.
Golongan Antagonis Reseptor 5HT3- terbagi atas :
Granisteron
Ondansentron
Tropisetron
Golongan Antihistamines terbagi atas :
Dimenhydramine
Promethazine
Betahistine