Vous êtes sur la page 1sur 4

ANALISIS DATA KEKAR

A.

Kekar
Kekar merupakan retakan retakan pada batuan yang belum mengalami

pergeseran, biasanya terbentuk karena adanya gaya tektonik sepert tension, stress
dan lainnya. Kekar terdapat pada semua jenis batuan. Klasifikasi kekar di bagi
menjadi 2, yaitu genetis dan geometris.
1.

Klasifikasi Genetis
a. Kekar Gerus
b. Kekar Tarik
c. Kekar Kolom

2.

Klasifikasi Geometris
a. Berdasarkan kedudukan terhadap lapisan batuan.

Strike joint : jurus kekar dan jurus perlapisan saling sejajar.


Dip joint : jurus kekar sejajar dengan arah kemiringan lapisan

batuan.
Diagonal/oblique joint : jurus kekar dan jurus perlapisan batuan

saling memotong.
Bedding joint : bidang kekar dan bidang lapisan saling sejajar.

b. Berdasarkan pola kekar.

B.

Kekar sistematik .
Kekar tidak sistematik.
Berdasarkan ukuran.

Analisis Kekar

Penganalisisan data kekar sangat penting dilakukan dalam hubungannya


dengan menentukan sumbu lipatan dan gaya gaya yang bekerja pada batuan
daerah tersebut. Hubungan antara kekar, sesar ,lipatan dikemukakan oleh moody
dan Hill (1956).
Dalam menganalisis kekar dapat dikerjakan dengan menggunakan tiga
metode,yaitu:
a. Histogram
b. Diagram kipas
c. Stereografis
Dalam analisis kekar dengan histogram dan diagram kipas yang dianalisis
hanyalah jurus dan kekar dengan mengabaikan besar dan analisis arah kemiringan,
sehingga analsis ini akan mendekati kebenaran apabila kekar-kekar yang
dianalisis mempunyai dip yang cukup besar atau mendekati 90 .Gaya yang
bekerja dianggap lateral, karena arah kemiringan kekar diabaikan, maka dalam
perhitungan kekar yang mempunyai arah N180 E dihitung sama dengan N65 W .
Jadi semua pengukuran dihitung ke dalam interval N 0 E- N 90 E Dan N 0 W
N 90 W.
Untuk analisis statistik , data yang diperkenankan umumnya 50 data , tetapi
30 data masih diperkenankan . Dalam analisis ini kekar gerus dan kekar tarik
dipisahkan , karena gaya yang bekerja untuk kedua jenis kekar tersebut berbeda.

1. Buat tabulasi data dari hasil pengukuran kekar berdasarkan jurus kekar ke
dalam tabel , kemudian buat interval misalnya 5 derajat . Hitung frekuensi

dan prosentase masing-masing interval. Prosentase dihitung masing-masing


interval terhadap pengukuran.
2. Membuat histogram
a. Buat sumbu datar untuk jurus kekar dan sumbu tegak lurus sebagai
prosentase
b. Sumbu datar terdiri dari interval N 0 E- N 90 E Dan N 0 w N 90 W.
Buat skala sesuai interval.
c. Buat balok masing-masing interval sesuai dengan besar prosentase
msing-masing interval.
3.

Membuat diagram kipas


a. Buat setengah lingkaran bagian atas dengan jari-jari menunjukan besar
prosentase terbesar dari interval yang ada, misal 24%.
b. Busur dibagi menurut interval (jika interval 5 derajat maka dibagi
menjadi 18 segmen). Plot jurus kekar sesuai interval.
c. Buat busur lingkaran dengan jari-jari sama dengan prosentase masingmasing interval mulai dari batas bawah interval , hingga atas interval .
Misal N 0E N 5 W prosentase 20%, maka buat busur lingkaran dari
sumbu dekat (N 0E) hingga sama N 5W dengan jari-jari skala 20%.

4.

Interpretasi
Arah gaya membentuk kekar membagi dua sudut lancip yang dibentuk oleh

kedua kekar.
a. Pada diagram kipas arah gaya pembentuk kekar adalah besarnya sudut (jenis
kekar) yang terbaca pada busur lingkungan , yang diperoleh dengan membeagi
dua dari dua maksima (interval dengan prosentase terbesar) yang berjarak
kurang dari 90 derajat.

b. Pada Hsitogram, arah gaya sama dengan sudut yang terbaca pada sumbu datar
yang merupakan titik tengah antara dua maksima yang berjarak kurang dari 90
derajat.
c. Bila ingin mencari arah sumbu lipatan , tambahkan 90 derajat dari arah gaya ,
searah atau berlawanan jarum jam.

Vous aimerez peut-être aussi