Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama
dengan keterikatan aturan dan emosional serta individu mempunyai peran
masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga (Friedman: 1998).
Keluarga sebagai pranata social terkecil dalam masyarakat dan Negara
selalu mencuri perhatian baik kalangan pimpinan atau tokoh informasi
maupun pemerintah. Banyak kejadian merisaukan sekarang ini, seperti
kenakalan remaja, kasus gizi kurang, selalu dikaitkan dengan makin kurang
berfungsinya pranata keluarga, antara lain dalam memfasilitsi tumbuh
kembang anak dan menanamkan nilai-nilai luhur seperti saling menghormati,
cinta kasih, toleransi, dan empati.
Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks
dengan menggunakan pendekatan sistematik untuk bekerjasama dengan
keluarga dan invidu sebagai anggota keluarga.
B. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk lebih mengetahui
tentang Dokumentasi Asuhan Keperawatan Keluarga
BAB II
PEMBAHASAN
A. KONSEP DASAR KELUARGA
1. Pengertian Keluarga
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup
bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu
mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga.
(Friedman 1998).
Keluarga adalah suatu ikatan / persekutuan hidup atas dasar
perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama
atau seorang laki-laki atau seorang perempuan yang sudah sendirian
dengan atau tanpa anak, baik anaknya sendiri atau adopsi, dan tinggal
dalam sebuah rumah tangga.(Sayekti 1994).
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas
kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu
atap dalam keadaan saling ketergantungan. (Effendy, 1998)
2. Bentuk / Type Keluarga
a. Keluarga inti (nuclear family)
Keluarga yang hanya terdiri ayah, ibu, dananak yang diperoleh
dari keturunannya, adopsi atau keduanya.
b. Keluarga besar (extended family)
Keluarga inti ditambah anggota keluarga lain yang masih
mempunyai hubungan darah (kakek-nenek, paman bibi).
c. Keluarga bentukan kembali (dyadic family)
Keluarga baru yang bentuk terbentuk dari pasangan yng
bercerai atau kehilangan pasangannya.
d. Orang tua tunggal (single parent family)
Keluarga yang terdiri dari salah satu orang tua dengan anakanak akibat perceraian atau ditinggal pasangannya.
tetap
memperhatikan
kondisinya
.Sosialisasi
sangat
pertolongan
keluarga,dengan
yang
tepat
pertimbangkan
sesuai
siapa
diantara
dengan
keadaan
keluarga
yang
masalah
kesehatan
dapat
dikurangi
bahkan
teratasi.
Sumber
informasi
dari
tahapan
pengkajian
mengguanakan metode :
a. Wawancara keluarga
b. Observasi fasilitas rumah
c. Pemeriksaan fisik terhadapa anggota keluarga (head to toe)
d. Data sekunder, misalnya hasil laboratirium
dapat
oleh
keluarga
serta
kendala
mengapa
tugas
mengenai
karakteristrik
tetengga
dan
keluaarga
mengendalikan
dan
2) Fungsi sosialisasi
Hal yang perlu dikaji bagaimana interaksi atau hubungan
dalam keluarga,sejauh mana anggota keluarga belajar disiplin,
norma, budaya, dan prilaku
3) Fungsi perawat kesehatan
Menjelaskan
sejauh
mana
keluarga
menyediakan
dapat
dilihat
dari
kemampuan
keluarga
dalam
keluarga
kurang
percaya
terhadap
tenaga
kesehatan
(8) Apakah keluarga mendapat informasi yang salah terhadap
tindakan dalam mengatasi masalah
c) Mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang sumber / fasilitas kesehatan yang ada di
masyarakat, yang perlu dikaji adalah :
(1) Apakah keluarga mengetahui sifat dan perkembangan
perawatan
yang
dibutuhkan
untuk
menanggulangi
masalahkesehatan / penyakit
(2) Apakah keluarga mempunyai sumber daya dan fasilitas
yang diperlukan untuk perawatan
(3) Keterampilan keluarga mengenai mcam perawatan yang
diperlukan memadai
(4) Apakah
keluarga
mempunyai
pandangan
negative
keluarga
mempunyai
upaya
peningkatan
(10)
apa
yang
digunakan
keluarga
dalam
upaya
koping
yang
digunakan
keluarga
bila
dihadapi
permasalahan
4) Strategi adaptasi disfunsional
Strategi adapatasi disfungsional yang digunakan keluarga bila
menghadapi permasalahan
g. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan
fisik
dilakukan
terhadap
semua
anggota
keluarga
dapat
ditingkatkan.
Khusus
untuk
diagnosa
3
4
KRITERIA
Sifat masalah
Actual (tidak / kurang sehat)
Ancaman Kesehatan
Keadaan Sejahtera
Kemungkinan masalah dapat diubah
Mudah
Sebagian
Tidak dapat
Potensi masalah untuk dicegah
Tinggi
Sedang
Rendah
Menonjolnya masalah
SKOR
3
2
1
2
1
0
3
2
1
BOBOT
1
1
1
2
1
0
Skoring :
Skor
X Bobot
Angka Tertinggi
Catatan : Skor dihitung bersama dengan keluarga
Faktor yang dapat mempengaruhi penentuan prioritas
a. Kriteria I
Siafat masalah : bobot yang lebih berat diberikan pada tidak / kurang
sehat karena yang pertama memerlukan tindakan segera dan biasanya
disadari dan dirasakan oleh keluarga
b. Kriteria II
Kemungkinan masalah dapat diubah, perawat perlu memperhatikan
terjangkaunya factor factor sebagai berikut :
c. Kriteria III
Potensi masalah dapat dicegah factor factor yang perlu diperhatikan :
d. Kriteria IV
perencanaan
mengenai
diagnosa
yang
telah
dibuat
bulan
: analisa dari hasil yang telah dicapai dengan mengacu kepada
Diagnosa
Keperawatan
Keluarga
Tujuan
Umum
Kriteria Evaluasi
Khusus
Kriteria
Rencana
Intervensi
Standar
Diagnosa
Keperawatan
Keluarga
Tujuan
Khusus
Tanggal
Implementasi
BAB III
PENUTUP
C. Kesimpulan
Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks
dengan menggunakan pendekatan sistematik untuk bekerjasama dengan
keluarga dan invidu sebagai anggota keluarga.
Keluarga sebagai pranata social terkecil dalam masyarakat dan Negara
selalu mencuri perhatian baik kalangan pimpinan atau tokoh informasi
maupun pemerintah. Banyak kejadian merisaukan sekarang ini, seperti
kenakalan remaja, kasus gizi kurang, selalu dikaitkan dengan makin kurang
berfungsinya pranata keluarga, antara lain dalam memfasilitsi tumbuh
kembang anak dan menanamkan nilai-nilai luhur seperti saling menghormati,
cinta kasih, toleransi, dan empati.
Evaluasi