Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
ASSESMENT
I.1 Terapi pasien
Nama Obat
Dosis
Praxion drop
4x1 ml
Amoxan drop
3x1 ml
Alco drop
3x0,4 ml
I.2
SUBYEKTIF dan
TERAPI
DRP
MEDIK
Nyeri dan
OBYEKTIF
Subyektif : seperti
praxion drop
Dose too
sumer
kesakitan apabila
(mengandung
high
telinga kanannya
paracetamol micronized
disentuh, demam
100 mg/mL)
Amoxan drop
dengan adanya
(mengandung
peningkatan suhu
amoxicillin 100
mg/mL)
Wrong drug
Pilek
Subyektif : pasien
Alco drop
Unnecessary
(mengandung
drug therapy
diperlukan terapi analgesik dan antipiretik dalam penanganannya. Pada kasus, terapi analgesik
dan antipiretik yang diberikan adalah Praxion (mengandung paracetamol micronized 100
mg/mL). Terapi ini sudah tepat indikasi namun terdapat Drug Related Problem (DRP) pada
kasus ini, dimana dosis regimen yang diberikan adalah terlalu tinggi (dose too high). Dosis
parasetamol adalah 10-15 mg/kg p.o 4-6 jam (Pediatric Decision Support Tool, 2014). Apabila
disesuaikan dengan berat badan anak dan umur anak maka dosis maksimum anak perhari adalah
200 mg (Depkes RI, 1979). Oleh karena itu, maka pemberian parasetamol dapat dirubah menjadi
2x1 mL.
4.3.2 Infeksi Bakteri
Terapi antibiotik diperlukan dalam mengeradikasi bakteri penyebab infeksi. Pada kasus,
diberikan antibiotik amoksisilin. Pemberian anoksisilin pada kasus ini sudah tepat indikasi
karena amoksisilin merupakan first choise antibiotika dalam penanganan OMA. Namun, hal
yang perlu diperhatikan pada kasus ini adalah terdapatnya Drug Related Problem (DRP) berupa
dose too low. Pada kasus pasien diberikan Amoxan drop (mengandung amoxicillin 100 mg/mL)
dengan dosis 3x1 mL. Menurut Burrows et al (2013), pemberian amoksisilin pada anak dengan
usia < 4 tahun adalah 80 mg/kg/hari BID dengan durasi pemberian 5-10 hari. Oleh karena hal
tersebut, maka pemberian amoksan drop dengan berat pasien 9,1 kg seharusnya 720 mg/hari BID
sehingga pemberian amoxan diganti menjadi 2x4 mL. Pada resep terdapat antibiotik lainnya
yakni Ottopain ear drop (mengandung Polymyxin B sulfate 10000 UI, Neomycin sulfate 5 mg,
Fludrocortisone acetate 1 mg, Lidocaine HCL 40 mg) yang bukan first choise antibiotika dalam
penanganan OMA.
4.3.3 Pilek
Pada kasus pasien diberikan Alco syr. (mengandung pseudoefedrin HCl 7,5 mg) untuk
mengatasi keluhan pilek pasien. Terdapat DRP pada pemberian terapi ini, dimana terapi ini
memiliki unnecessary drug therapy dimana pasien dapat diberikan apabila terdapat kongesti dan
obat ini memiliki berupa efek samping obat yang merugikan pasien. Adapun Efek samping obat
yang terjadi adalah seperti bad temper, cepat emosi, pusing, general malaise dan tidur yang
buruk (Bonney and Goldman, 2014). Berdasarkan adverse drug reaction tersebut, maka
pemberian terapi Alco syr. tidak direkomendasikan karena memiliki efektivitas yang buruk.
V.
5.1
PLAN
Care Plan
A. DRP dari terapi dengan Praxion drop diatasi dengan intervensi pada dokter (penulis
resep) bahwa dosis yang digunakan untuk terapi Praxion drop (mengandung parasetamol
yaitu 100 mg/mL) terlalu tinggi sehingga dosis disesuaikan menjadi 2x1 mL.
B. DRP dari terapi dengan Amoxan drop diatasi dengan intervensi pada dokter (penulis
resep) bahwa dosis yang digunakan untuk terapi Amoxan drop (Amoksisilin 100mg/mL)
terlalu rendah sehingga dosis disesuaikan menjadi 2x4 mL/hari.
C. DRP dari terapi dengan Alco drop (Pseudoefedrin HCl 7,5 mg) diatasi dengan konsultasi
kepada dokter (penulis resep) bahwa pemberian Alco drop tidak perlu diberikan karena
dapat menyebabkan efek samping seperti bad temper, cepat emosi, pusing, general
malaise dan tidur yang buruk kepada pasien.
antibiotik, maka ibu pasien diberikan KIE agar penggunaan Amoxan drop harus sampai
habis.
C. Dilakukan konsultasi kepada dokter penulis resep mengenai terapi Alco drop bahwa
pemberian Alco drop tidak perlu diberikan karena dapat menyebabkan efek samping
seperti bad temper, cepat emosi, pusing, general malaise dan tidur yang buruk kepada
pasien.
.
DAPUS
Burrows, H. L. et al. 2013. Otitis Media. North America: University of Michigan. Page: 1-12
Pediatric Decision Support Tool. 2014. Pediatric Acute Otitis Media. CNRBC. Page: 1-9
Bonney, A. G. and R. D. Goldman. 2014. Antihistamines for Children with Otitis Media. Child
Health Update. Vol. 60; 43-46.