Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Oleh : Hasanudin, Mahasiswa Program Magister Kajian Islam & Psikologi-Universitas Indonesia
Muqaddimah :
Dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tiada memperhatikan
(QS. Adz Dzaariyaat [51]: 21).
Syahdan tersebutlah sebuah kota di Phacis, Yunani Tengah, pada zaman purba, di lereng gunung
Parnassos, dikenal dengan nama : Delphi, pusat ibadat Apollo, tempat orakel Delphi yang terkenal.
Pada orakel dipahatkan sebuah kalimah berhikmah, yang konon berasal dari ucapan SOKRATES
(470-399 SM), seorang filsuf besar Yunani. Kalimah berhikmah itu berbunyi Gnothi Seauthon!
(Kenalilah Dirimu). Sokrateslah filosof Yunani yang pertama mengundang perhatian manusia untuk
memperhatikan dirinya sendiri. Dengan perkataan lain, SOKRATES mengundang perhatian
pada segala yang dimasalahkan oleh manusia itu dengan dimulai dari manusia sendiri sebagai
2
masalah .
Man arafa nafsahu faqad arafa rabbahu : Barang siapa yang mengenal dirinya sendiri (Kenalilah
Dirimu), berarti dia mengenal Tuhannya
Neurosains,secarasederhanaadalahilmuyangkhususmempelajariNeoron(selsaraf).Selselsarafinimenyusunsistem
saraf,baiksusunansarafpusat(orakdansaraftulangbelakang)maupunsaraftepi(31pasangsarafspinaldan12pasang
sarafkepala).Selsarafsendiribukanunitterkecillagidariselsaraf,unitterkecildariselsaraf(neuron)adalah sinapsis
yaitutitikpertemuan2selsarafyangmemindahkandanmeneruskaninformasi neurotransmitter.Padatingkatbiologi
molekuler,unitterkecilnyaadalahsepertigengen(kajiangenetika).Umumnyaparaneurosaintismemfokuskanpadasel
sarafyangadadiotak.Sebagaiilmuyangmasihterusakanberkembangcakupandanrelasinyadengandisiplinilmulain,
termasukdenganilmupsikologicakupannyacukupluassebagaimanadigambarkandalamkamuswikipidia(internet
searching)diberikutini: Neuroscienceisafieldthatisdevotedtothescientificstudyofthenervoussystem.Such
studies span the structure, function, evolutionary history, development, genetics, biochemistry, physiology,
pharmacology,informatics,computationalneuroscienceandpathologyofthenervoussystem.Traditionallyitisseenas
abranchofbiologicalsciences.However,recentlytherehasbeenasurgeintheconvergenceofinterestfrommanyallied
disciplines,includingcognitiveandneuropsychology,computerscience,statistics,physics,andmedicine.Thescopeof
neurosciencehasnowbroadenedtoincludeanysystematicscientificexperimentalandtheoretical investigationofthe
central and peripheral nervous system of biological organisms. The empirical methodologies employed by
neuroscientistshavebeenenormouslyexpanded,frombiochemicalandgeneticanalysisofdynamicsofindividualnerve
cellsandtheirmolecularconstituentstoimagingrepresentationsofperceptualandmotortasksinthebrain.Manyrecent
theoreticaladvancesinneurosciencehavebeenaidedbytheuseofcomputationalmodeling .
2
EndangSaifuddinAnshari,Ilmu,FilsafatdanAgama,Jakarta:PT.BinaIlmu,1983,h.34.
Sebenarnyabukanhadits,SeyyedHosseinNasrmengutipnyadalamEnsiklopediTematisSpiritualitasIslam
hal.385,denganmengatakanbahwapenjelasanhadisinidinisbahkankepadaIbn Arabi,tetapissungguhnyaditulis
olehAuhadAlDinBalyani,WhoseKnowethhimself......terj.T.H.Weir(London:Beshara,1976).
1
Konsep Akal ; Tinjauan Al Quran dan Neurosains .
Maka tidak heran, jika ada yang menyamakan makna antara otak dan akal, begitu juga yang
membedakannya. Harun Nasution termasuk orang yang membedakan, dan menyatakan bahwa akal
dalam pengertian Islam bukanlah otak , melainkan daya berfikir yang terdapat dalam jiwa
manusia;
dengan
Otak adalah organ tubuh yang bukan hanya manusia, binatangpun memilikinya. Ketika otak
bekerja dan salah satu kerja otak itu adalah berpikir, maka otak yang bekerja atau berfungsi tersebut
disebut AKAL. Orang yang tidak berotak adalah orang yang tidak menggunakan otaknya berfungsi
atau berpikir. Otak yang berfungsi dan disebut akal inilah yang membedakan manusia dengan
binatang melata, dan manusia
adalah hewan yang berpikir
secara tersirat dan tersurat sejak 14 abad yang lampau di dalam QS. Al Anfaal [8]: 22, dimana Allah
berfirman :
MuhammadIzzududdinTaufik,DalilAnfusAlQur andanEmbriologi,Solo:TigaSerangkai,2006,h.209
2
Konsep Akal ; Tinjauan Al Quran dan Neurosains .
Sesungguhnya, seburuk-buruk makhluk melata di sisi Allah ialah mereka (manusia) yang tuli dan bisu,
yang tidak menggunakan akalnya (la ya qiluun) . [QS.Al-Anfaal/6 : 22]
Menurut Allah SWT kelebihan manusia dengan binatang, tumbuhan dan manusia lainnya
adalah terletak pada berfungsi atau tidaknya otak untuk berpikir.
Ibnu Sina (980-1037), filosof muslim yang terkenal di timur dan di barat menyatakan bahwa
manusia mempunyai tujuh kemampuan, yaitu : 1) makan, 2) tumbuh, 3) berkembang biak, 4)
pengamatan hal-hal yang istimewa, 5) pergerakan di bawah kekuasaan, 6) ketahuan (mengetahui)
dari hal-hal yang umum, 7) memiliki kehendak memilih yang bebas. Tumbuh-tumbuhan hanya
memiliki kemampuan 1, 2 dan 3, sedangkan hewan memiliki kemampuan 1, 2, 3, 4, dan 5.
Kemampuan 6 & 7 inilah yang sangat potensial membudi dayakan otak untuk berfikir yang tidak
dimiliki oleh makhluk ciptaan Allah lainnya dan membedakannya, bahkan juga membedakan antar
sesama manusia ketika manusia tidak mau mempergunakan otaknya untuk berfikir seperti yang
dijelaskan Allah SWT dalam firmanNya tersebut di atas. Bahkan Allah SWT menjelaskan bahwa
kedudukan manusia yang tidak mau mempergunakan otaknya untuk berpikir lebih rendah/hina dari
binatang ternak sebagaimana disebutkan dalam QS. Al A raaf [7]: 179 ;
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahanam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka
mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata
(tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga
(tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan
mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai .
Ibnu Khaldun (1332-1406), cendekiawan muslim yang sangat ahli dalam ilmu sejarah,
sosiologi dan politik adalah sosilog muslim pertama yang sangat terkenal dan fenomenal dengan
karyanya Muqaddimah , mengatakan :
dengan kesanggupan berpikir, sumber dari segala kesempurnaan, dan puncak dari segala kemuliaan
3
Konsep Akal ; Tinjauan Al Quran dan Neurosains .
dan ketinggian di atas lain-lain makhluk. Sebabnya ialah karena pengertian, yaitu kesadaran dalam
diri tentang yang terjadi di luar dirinya, hanyalah ada pada hewan saja, tidak terdapat pada lain-lain
barang ( yang makhluk). Sebab hewan menyadari akan apa yang ada di luar darinya dengan
perantaraan panca indra (pendengaran, penglihatan, pembauan, perasaan lidah dan penyentuhan)
yang diberikan Allah kepadanya. Sekarang manusia memahami ini dengan kekuatan memahami apa
yang ada di luar dirinya dengan perantaraan pikirannya yang ada di balik panca indranya. Pikiran
bekerja dengan perantaraan kekuatan yang ada di tengah-tengah OTAK yang memberi kesanggupan
kepadanya menangkap bayangan benda-benda yang biasa diterima oleh panca indra, dan
mengembalikan benda-benda itu dalam ingatannya sambil meringkasnya lagi bayangan-bayangan
lain dari bayangan benda-benda itu. Refleksi terdiri dari penjamahan bayangan-bayangan ini (dibalik
perasaan) oleh AKAL, yang memecah atau menghimpun bayangan-bayangan itu (untuk membentuk
bayangan-bayangan lain) ...........(jilid II, muka 364).
Menurut Imam Al Ghazali (1058-1111) , seorang pemikir besar Islam, dengan mengacu pada
pengertian kerja atau fungsi akal menyatakan bahwa akal itu tidak bertempat, baik di dalam maupun
di luar badan manusia, bersifat immaterial, dan tidak terbagi bagi. Akal berhubungan dengan badan
dalam bentuk : (1) muqbil ala al-badan (menghadap badan), mufid lahu (memberi keuntungan), dan
(3) mufidh
alaih (mengalir kepadanya). Tiga bentuk ini menitik beratkan pada fungsi, proses atau
kegiatan.
Akal sebagai organ yang mengikat dan menahan secara filosofis
pemikir Islam dari Malaysia, Syed Muhammd Naquib Al Attas, adalah sesuatu
menahan
Ini menunjukkan pada fakta yang sama dan bermakna sama dari apa yang ditunjuk oleh kata : qalb,
ruuh, dan nafs. Sebagaimana Al Ghazali, Al-Attas berpendapat bahwa keempat kata itu bermakna
sama. Kesemuanya menunjukkan realitas yang bertingkat-tingkat (maraatib al wujuud).
Pada masa pra-Islam, akal hanya berarti kecerdasan praktis yang ditunjukan seseorang dalam
situasi yang berubah-ubah. Akal, menurut pengertian pra-Islam itu, berhubungan dengan pemecahan
masalah. Karena itu, ia bersifat praktis saja. Akal seperti itu, menurut istilah psikologi kogntif, adalah
problem solving capacity (kemampuan untuk memecahkan masalah dan menemukan jalan keluar
dalam situasi apa pun juga
EndangSaifuddinAnshari,Op.cit.,h.6.
dalamTaufikPasiak,Op.cit.,h.205.
8
TaufikPasiak,op.cit,h.194.
ToshihikoIzutsu,RelasiTuhandanManusiaPendekatanSemantikTerhadapAlQuran,
Yogyakarta:PenerbitTiaraWacana,1997.DikutipdalamTaufikPasiak,Op.cit.,h.197.
Ibid,h.65.DikutipdalamTaufikPasiak,Op.cit.,h.197.
10
Selama seseorang menggunakan kecerdasannya (wa huwa ya qilu) maka tidak akan tarjadi
peristiwa yang memalukan ketika ia tidak tahu apa yang harus dilakukan, entah ketika ia
berada di jalan yang akan ia tuju, atau tergesa melepaskan diri dari sesuatu yang dibencinya.
Dengan contoh syair itu, tampak bahwa kata aql sudah sangat tua . Ia termasuk kata
tradisional pra-Islam yang dipinjam Islam melalui Al-Quran. Kata-kata itu merupakan kata yang
biasa dipakai oleh masyarakat Arab pra-Islam.
Izutsu mengkaitkan akal dengan kecerdasan, maka akal adalah Kecerdasan praktis atau
mengikat dan menahan adalah makna dasar kata itu sebagaimana ia dipakai oleh orang Arab praIslam. Ia lebih cocok atau lebih dekat dengan kegiatan penalaran logis, sebuah cara berpikir yang
mengandalkan fakta dan langkah-langkah rasional. Untuk makna ini, kata aql lebih mungkin disebut
reason (Inggris), rasio (Latin), verstand (Jerman), dan Dianoia (Yunani). Dari prosedur kerjanya,
11
kata ini cocok untuk menyebut cara kerja dari otak kiri yang berpikir secara vertikal .
Baik Harun, Gozali, maupun Al-Attas membedakan dan memisahkan otak dan akal, bahkan
cenderung menyiratkan bahwa pengertian akal itu kerja jiwa (qalb, ruuh dan nafs), sedangkan Izutsu
lebih meyiratkan bahwa secara historis pra-Islam akal itu kerja kognitif otak sebagaimana juga
dinyatakan oleh Ibnu Khaldun bahwa akal itu kerja otak baik kognitif maupun imajinatif dan dengan
jelas tersirat dan tersurat pada Al Quran Surah Al Anfaal {8}: 22 dan Surah Al Araaf [9]: 179.
Dengan demikian bahwa akal itu adalah fungsi otak yang jika bekerja akan berpikir atau
salah satu kerja otak adalah berpikir. Allah SWT dalam Surah Al Anfaal [8]: 22 tidak menggunakan kalimat
yang tidak menggunakan otaknya , adalah hikmah tersembunyi untuk memotivasi manusia agar
memperhatikan dirinya, menggunakan otaknya untuk meneliti (men-tafakuri dan men-tadabburi) tentang
organ otak . Juga untuk memahami bagaimana bekerjanya dan berfungsinya otak manusia; apakah otak
sama dengan akal, bagaimana kaitan otak dengan akal, jiwa (qalb), ruuh dan nafs serta bagaimana
memaksimalkan otak berpikir manusia untuk mentafakkuri dan mentadabburi ayat-ayat Allah baik yang
tertulis dalam al-Quran maupun yang tidak tertulis di seantero jagat alam semesta ini,
menjadi obyek penelitian, pengamatan dan penjelajahan otak manusia. Allah SWT telah memotivasi
manusia sejak 14 abad yang lampau melalui lisan nabi Muhammad SAW sebagaimana dijelaskan
dalam al-Quran Surat Ali-Imran ayat 190-195 :
190
191
11
TaufikPasiak,Op.cit.,h.198.
5
Konsep Akal ; Tinjauan Al Quran dan Neurosains .
192
193
194
195
OTAK MANUSIA
Akal dan pikiran adalah produk organ otak. Kadangkala kita mengatakan akal pikiran, karena
otak yang berpikir pertanda otaknya berfungsi dan menunjukkan eksistensi akal atau pikiran,
sebagaimana pernah dikatakan Plato bahwa bepikir itu berpusat di kepala, begitu juga dengan Rene
Descartes yang mengatakan bahwa pusat jiwa ada di kelenjar pineal otak, maka cogito ergo sum
6
Konsep Akal ; Tinjauan Al Quran dan Neurosains .
(aku berpikir, sebab itu aku ada). Sedangkan Michael Persinger dan Vilyanur Ramachandran, ahli
bedah otak dari Amerika pada dekade akhir abad 20 ini dalam penelitiannya tentang otak
menyimpulkan ada fenomena God Spot dalam lobus temporalis otak (sekitar pelipis).
12
Pada dekade otak (1990-2000) , dimana penemuan Moleculer Biology of Cognition (MBC),
telah mampu mencitrakan kemampuan otak organ ciptaan Tuhan melampaui apa yang diketahui
selama ini, termasuk apa yang sebelumnya diketahui oleh Ibn Sina dan Ibn Rusyd, yang menjelaskan
daya-daya berfikir manusia dan Ibnu Khaldun yang menjelaskan peran otak dalam proses berpikir serta
Rene Descartes yang berkata tentang Cogito (pikiran) manusia. Penemuan MBC tersebut memperlihatkan
bahwa hal-hal kejiwaan manusia seperti berpikir, merasa, emosi, ingatan, persepsi, yang dahulu menjadi
lahan mutlak para filosof dan psikolog dan karena itu sangat spekulatif kini dapat ditelaah secara
lebih lugas dan jelas. Begitu juga penemuan tentang neurotransmiter, amigdala, dan sistem limbik
pada otak memberikan pengetahuan mengenai apa yang disebut
akal itu.
Tentang hubungan otak dan jiwa , beberapa puluh tahun lalu, ahli otak John Eccles dalam
bukunya, The Understanding of the Brain (1973:193), mengatakan,
menggunakan konsep 3 dunia dari Karl Popper untuk menjelaskan hubungan otak dan jiwa manusia.
Neurosaintis Erick Kandel, yang memperoleh Nobel Kedokteran, membuktikan hubungan otak dan
jiwa melalui risetnya soal memori siput Apylasia californica. Ia berhasil membuktikan secara
molekuler, kejadian pada sel-sel saraf untuk menguatkan teori psikologi mazhab Behaviourisme,
terutama penemuan Ian Pavlov. Pavlov terkenal dengan Classical Conditioning yang menyatakan
bahwa respons makhluk hidup (ketika meneliti, ia menggunakan hewan percobaan berupa anjing)
dapat dikondisikan melalui pengkondisian stimulus. Penemuan Pavlov yang semula masuk ke wilayah
psikologi kini masuk wilayah molekuler. Perilaku anjing (kondisi psikologi) terjadi karena adanya
pelepasan molekul saraf di ujung sel-sel saraf (kondisi neurobiologi).
13
Otak kita secara jasmani/fisik tidak lebih besar dari seuntai anggur Australia, jauh lebih kecil
dari sebuah kol sayur yang tergeletak di pasar tradisional, memiliki berat kurang dari 1,5 kg., namun
kemampuannya berjuta kali lebih hebat dari komputer manapun yang ada dan terhebat di dunia. Otak
kita bekerja mirip seperti CPU (Central Processing Unit) dalam sistem komputer. (lihat gambar 1)
Jika seekor lalat buah memiliki 100.000 sel aktif, seekor tikus memiliki 5 juta sel aktif, seekor
kera 10 miliar sel aktif, maka manusia memiliki sekitar 100 miliar sel aktif sejak lahir. Dan sejak hari
pertama kehidupan sel-sel tersebut membentuk koneksi belajar (atau sinapsis) dengan kecepatan
14
12
TaufikPasiak,Op.cit.,hh.1901.
13
TaufikPasiak,ManajemenKecerdasan,Bandung:Mizan,2006,h.21.
14
GordonDryden&Dr.JeannetteVos,RevolusiCaraBelajar,Bandung:Kaifa.2000,h.113.
7
Konsep Akal ; Tinjauan Al Quran dan Neurosains .
Gambar 2 & 3 : Triliunan Sel Otak (Neuron) ada di dalam kepala kita.
Gambar 4 & 5 : Sel Otak (Neuron) bekerja membentuk jaringan koneksi (sinapsis), dimana neurotransmitter
sangat berperan membawa informasi antar jaringan, membuat otak kita berfungsi optimal (berfikir) dan
menunjukkan bagaimana akal berfungsi.
triliunan sel otak. Setiap sel otak adalah seperti gurita kecil yang begitu kompleks. Ia memiliki sebuah
pusat, dengan banyak cabang, dan setiap cabang memiliki banyak koneksi. Tiap-tiap sel otak tersebut
jauh lebih kuat dan canggih dari kebanyakan komputer di planet ini. Setiap sel tersebut berhubungan
dengan ratusan ribu sampai puluhan ribu sel yang lain. Dan mereka saling bertukar
8
Konsep Akal ; Tinjauan Al Quran dan Neurosains .
Informasi. Ini sering disebut sebagai jaringan paling mempesona, benda yang begitu kompleks dan
indah. Dan setiap orang memilikinya.
15
Roger Sperry, pemenang Nobel Prize, tahun 1981 dalam penelitian tentang otak menemukan
perbedaan kemampuan fungsi otak berdasarkan 2 belahannya yaitu otak kiri dan otak kanan .
(lihat Tabel 1 & gambar 6 & 7). Secara umum, otak kiri memainkan peranan dalam pemprosesan
logika, kata-kata, matematika, dan urutan
otak kanan berurusan dengan irama, rima, musik, gambar dan imajinasi yang disebut dengan
aktivitas intuitif-keatif. Kedua sisi belahan otak terebut terhubung melalui / oleh jembatan corpus
callosum sistem saklar saraf yang sangat rumit dengan 300 juta neuron aktifnya bekerja secara
konstant menyeimbangkan pesan-pesan atau informasi yang datang, dan menggabungkan gambar
yang abstrak dan holistik dengan pesan/informasi yang konkret dan logis .
dan
tampak
terlihat
oksipetal
yang
Otak Manusia memiliki empat bagian tingkatan otak dalam satu kesatuan yang berbeda (lihat
gambar 8) yaitu di bagian bawah : Batang Otak anda, dekat bagian atas leher, disebut
OTAK
REPTILIA , karena mirip dengan otak reptil berdarah dingin. Bagian ini mengendalikan sebagian
besar fungsi naluriah tubuh, seperti bernafas dan detak jantung. Di bagian tengah : OTAK MAMALIA,
(Sistim Limbik / Cincin / Kerah) mirip otak mamalia berdarah panas. Bagian ini mengendalikan emosi,
keinginan/kesenangan terhadap lawan jenis dan memori /ingatan anda. Di bagian atas : KORTEKS,
atau disebut juga OTAK MANUSIA; Otak untuk berfikir, berbicara, melihat, mendengar dan mencipta.
Lapisan CEREBELLUM (Serebelum): OTAK KECIL yang berperan penting dalam penyimpanan
Memori Gerak (naik sepeda, berolahraga).
15
GordonDryden&Dr.JeannetteVos,RevolusiCaraBelajar,Bandung:Kaifa.2000,h.113.
9
Konsep Akal ; Tinjauan Al Quran dan Neurosains .
Pikiran
Gaya Berfikir
Bahasa
Kemampuan
memutuskan
Kekhususan fungsi
Waktu
Orientasi Spasial
OT
AK
KIR
I
Kon
kret,
Lini
er,
Ana
litis
Ras
iona
l,
logi
s
Kay
a
kata
kata
,
kali
mat
dan
tata
bah
asa
yan
g
baik
berkehen
dak,
berinisiatif,
mengena
l
diri,
berfokus
pada
pohon
Membac
a,
menulis,
aritmatik
a,
ketrampil
an
motorik
dan
sensoris
Sekuensi
al,
terukur
Kurang
bagus
OTAK
KANAN
Abstrak,
holistik
Intuitif,
artistik,
abstrak
Tidak ada
tata bahasa
dan kalimat,
sedikit katakata
Kuang
mengenal
diri, kurang
inisiatif,
berfokus
pada hutan
Musik,
mimpi yang
dalam,
imajinasi
Seumur
hidup, tak
berwaktu
Bagus
Intr
sekali,
osp
terutama
eksi
untuk ruang
,
dan gambar
Respon melawan
lari Brain
an atauTriune
tah Paul
memp
Tabel 2 : Tiga Otak menurut
McLean
yang membagi otak
un
erkena
menjadi tiga lapis (lihat
19
lkan
BATANG OTAK
Tabel 2 & Gambar 8).
dan
(Otak Reptil)90
Beliau adalah kepala
Dr. menge
dari The
Fungsi motorik sensoris
Pa mbang
P
Kelangsungan hidup :
Laboratory for Brain
ul
kan
a
- makan
Mc teori Evolution and
d
- reproduksi
Behavior pada
a tinggal .Le The
- tempat
National Institute for
Menthal
Health di
Amerika
d
e
n
g
Serikat. Teori
a
ini
n
merupakan
pengembang
G
an dari teori
e
yang
n
dikembangka
e
n oleh Selye
r
tahun 1952
a
yang dikenal l
Ad
apt
ion
Sy
ndr
om
e
(G
AS
)
ata
u
dis
eb
ut
denga
n
Fight
or
Flight
proses evolusi
perkembangan otak
dalam tiga tahapan
atau tiga lapisan.
16
Respo
16
TaufikBahaudin,
nse.
BrainwareManagement,
Teori
Jakarta:PT.ElexMedia
The
Komputindo,2001,h.41.
Triune
Brain
10
memb
Konsep Akal ; Tinjauan Al
agi
Quran dan Neurosains .
Lapis pertama yang terletak dibagian luar dan muncul paling terakhir dalam evolusi biologis ini
adalah otak berpikir . Lapis ini secara molekuler juga bersifat unik, yaitu menata fungsi-fungsi kognisi
manusia, seperti bahasa dan memori kognitif. Jika lapisan ini rusak, kita akan kehilangan kemampuan
berpikir tingkat tinggi, terutama yang menggunakan bahasa dan kalkulasi matematis. Lapisan ini
membentuk rasionalitas kita. Dibandingkan dengan sistim limbik (lapisan kedua), lapisan
otak
berpikir ini relatif memiliki kemampuan untuk memilih respons. Tidak ada respons fight atau flight.
Perbedaan paling bermakna antara lapisan otak berpikir dan otak binatang adalah
kemampuan
memilih
oleh
berpikir
ini
kebebasan
otak
adalah
untuk
stimulus
yang
masuk.
Gambar 8 & 9 : Tingkatan Otak dan Sistem Limbik
Jika ada seseorang mencela atau menghina Anda, maka otak berpikir yang berfungsi bagus
akan memandu anda memilih respons; Anda bisa marah lalu memukulnya, Anda bisa tertawa karena
menganggap hinaan itu lucu, atau Anda bisa berdiam diri karena menganggap bahwa membuang
waktu dan tenaga jika harus merespons hal-hal kecil seperti ini. Pilihan atas tiga respons itu
menunjukan bahwa kita betul-betul menggunakan otak berpikir . Jadi, jika sekiranya Anda depresi
dan stres berat karena hinaan orang, itu berarti Andalah yang menciptakaan perasaan tidak nyaman
itu. Bukan stresor dan si penghina yang membuat anda tersiksa, tetapi anda sendirilah yang membuat
diri Anda tidak nyaman karena telah memilih respons yang salah. Kebebasan memilih respons ini
menandai kemanusiaan dan kedewasaan kita. Tidak semua manusia menjadi dewasa sejalan dengan
bertambahnya usia. Jika ia membesarkan dan menyuburkan otak binatang dalam kepalanya, maka
ia akan hidup dengan cara binatang. Bentuk tubuhnya seperti manusia, tetapi cara berpikirnya seperti
binatang. Hilangnya fungsi otak berpikir , dan diambil oleh otak binatang , dicirikan oleh nafsu tak
tekendali yang bersifat kepemilikan dan seksualitas. Jika kita terlalu bernafsu untuk memiliki barang-
barang, menumpuk-numpuk tanpa manfaat yang bermakna, itu juga artinya otak binatang kita
sedang bekerja. Persis seperti perilaku nenek moyang kita yang menyimpan dan menimbun barang
dan binatang hasil buruan. Demikian juga ketika kita mengumbar hawa nafsu seks secara tak
terkendali tanpa memperhatikan aturan main dan norma, itu berarti otak binatang kita sedang
bekerja. Persis seperti nenek moyang kita dulu yang bebas melakukan hubungan seks dengan
pasangan berganti-ganti. Lapisan ketiga adalah otak vegetasi , bagian otak
11
Konsep Akal ; Tinjauan Al Quran dan Neurosains .
17
Ketiga bagian otak bekerja sebagai satu kesatuan dalam diri kita. Secara sederhana, proses
kerja otak yang normal dapat kita gambarkan sebagai berikut;
1. Sinyal-sinyal elektris berisi informasi dari seluruh bagian tubuh akan disampaikan melalui saraf
tulang belakang ke batang otak. Di sini sinyal tersebut akan diputuskan apakah akan direnspon
menjadi gerakan refleks atau diteruskan.
2. Dari batang otak informasi tersebut akan diteruskan ke Thalamus, bagian di otak yang berfungsi
sebagai ruang kontrol untuk mengenal jenis informasi, memilah, dan mengelompokan informasi
tersebut sesuai dengan pembagian fungsi yang ada pada sistem limbik dan korteks. (Kecuali
informasi mengenai penciuman yang langsung dikirim ke bagian korteks terkait tanpa di kontrol
oleh Thalamus ini)
3. Thalamus mengirimkan dan menyebarkan informasi ke sel-sel otak yang tepat, yaitu;
1. Amigdala, bagian otak pada sistem limbik yang merupakan pusat emosi dan memberikan
respon terhadap informasi yang diterima dari sudut emosi
2. Hipocampus, bagian otak pada sistem limbik yang merupakan pusat memori dan akan
membahas segala sesuatu berdasarkan memori dari kebiasaan kita, kejadian-kejadian,
bahkan ingatan-ingatan traumatik yang pernah kita alami.
3. Berbagai lobus di korteks, di mana setiap lobus dan area-area pada lobus mempunyai peran
dan pendekatan analisis yang berbeda. Informasi yang dikirim ke korteks akan dibahas
berdasarkan nalar (otak kiri) dan intuisi (otak kanan).
4. Setiap sel yang menerima informasi dari Thalamus selanjutnya akan saling berkomunikasi dengan
sel-sel lainnya dalam bentuk pengiriman zat kimia (neurotransmiter). Interaksi antar sel ini dapat
menimbulkan miliaran komunikasi per detik, sebelum adanya penetapan kesimpulan atau
pengambilan keputusan terhadap satu informasi yang diterima. Proses komunikasi atau berpikir
ini menimbulkan gelombang di otak (getaran sel saraf karena tersentuh muatan listrik dari ujung
sel saraf) yang terdeteksi melalui EEG (Elektro Ensefalo Grafi), yaitu;
1.
Ketika setiap sel atau setiap area korteks memberikan hasil analisis dan alternatif solusi
yang paling bertentangan atau dari berbagai sudut pandang (persepsi) yang berbeda dan
independen. Kondisi ini menunjukan bahwa kita sedang membahas sesuatu yang kompleks
17
TaufikPasiak,BrainManagementforSelfImprovement,Bandung:Mizan,2007,hh.714.
12
Konsep Akal ; Tinjauan Al Quran dan Neurosains .
dan kontradiktif. Sehingga proses komunikasi di otak akan menimbulkan gelombang 13-30
Hz yang disebut sebagai gelombang Beta pada otak.
2.
Ketika kita sedang membahas sesuatu yang meskipun kompleks namun ada sistematika
dan tingkatan prioritas yang jelas. Sehingga walaupun terdapat beberapa alternatif solusi
namun kita telah mempunyai payung solusi yang lebih terarah. Proses komunikasi di otak
pada kondisi ini akan menimbulkan gelombang 7-13 Hz yang disebut sebagai gelombang
Alpha pada otak.
3.
Ketika kita sedang terpengaruh oleh rasa ngantuk, terhipnotis atau sedang tidak membahas
informasi yang serius alias sedikit ngelamun. Aktivitas otak yang demikian menimbulkan
gelombang 4-7 Hz yang disebut gelombang Teta pada otak.
4.
Ketika kita sedang tidur, otak tetap beraktivitas pada gelombang 1-4 Hz yang disebut
gelombang Delta pada otak.
5. Hasil komunikasi antar sel (proses nalar) akan menghasilkan kesimpulan, yang selanjutnya akan:
1.
disimpan dalam tujuh serial memori jangka pendek yang disimpan selama 20 detik untuk
proses nalar berikutnya
2.
Disimpan sebagai memori kesimpulan dan network (jaringan) komunikasi pada setiap sel
atau pada beberapa bagian korteks
3.
4.
Dikirim ke otak motorik untuk diterjemahkan menjadi keputusan kegiatan yang harus
dilakukan oleh tubuh
6. Otak motorik akan memberikan perintah kepada sel-sel otot di seluruh tubuh. Perintah ini dikirim
dalam bentuk sinyal-sinyal elektrik melalui sistem saraf tulang belakang. Dengan menerima sinyal
tersebut, otot akan berkontraksi mengembang atau mengkerut, sehingga terlihat gerakan tangan
melambai atau mulut bersiul atau kaki berjingkat.
7. Setelah tubuh melaksanakan kegiatan yang diperintahkan, hasil dari kegiatan ini akan menjadi
informasi baru; yang dikirim kembali dalam bentuk sinyal-sinyal elektris menuju otak. Sebagian
akan menjadi memori jangka panjang di hipocampus dan atau diproses kembali oleh otak kita
(kembali ke proses otak no 1 di atas).
Memori jangka panjang di hipocampus juga diinformasikan ke korteks bila memori tersebut bersikap
deklaratif, yaitu untuk mengingatkan hal dan masalah yang pernah dipelajari. Memori deklaratif
meliputi ingatan tentang hal-hal yang berkaitan dengan waktu, tempat, kata, konsep, kategori, dsb.
Selain itu memori jangka panjang di hipocampus juga akan diinformasikan ke otak kecil (serebelum)
bila memori tersebut bersifat prosedural, yaitu untuk mengingat keterampilan motorik yang pernah
dipelajari. Memori prosedural meliputi ingatan tentang hal-hal seperti kemampuan mengendarai
sepeda motor, memainkan suling, memasak rawon, kaifiyat salat, dsb .
18
18
RajendraKartawiria,12langkahMembentukmanusiaCerdas,Jakarta:Hikmah,2004,hh.2832.
13
Konsep Akal ; Tinjauan Al Quran dan Neurosains .
fungsi
aktivitas
tubuh.
LOBUS
LOBUS
OKSIPETAL,
adalah
pusat
yang
berperan
penting
dalam
tik/keyboard
GERBANG,
amigdala,
komputer.
hipocampus,
PENJAGA
caudate
Penemuan God Spot oleh Persinger dan Ramachandran yang kemudian ditindaklanjuti oleh
Danah Zohar dan Ian Marshal, - seorang psikolog dan fisikawan yang juga suami isteri ini tentang
penelitiannya yang mengungkap bahwa pada diri setiap manusia, apapun agama dan rasnya Tuhan
telah menganugrahi suatu potensi Kecerdasan Spiritual , - yang meneliti tentang kecerdasan
spiritual (SQ) pada manusia melengkapi kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosional (EQ)
yang sudah diketahui sebelumnya semakin menunjukkan bahwa sebenarnya ada relasi kuat antara
pikiran-pikiran yang bersifat rasional , intuisional (emosional) dan spiritual . Temuan God Spot ini
semakin membuktikan kebenaran Al Qur an sebagai mu jizat abadi tentang fitrah ber-Tuhan
(dalam arti mengakui adanya kekuatan spiritual-Tuhan) yang secara inheren sudah given diberikan Allah
kepada setiap anak manusia yang lahir, siapapun dia dengan latar belakang budaya, ras dan agama
apapun, sebagaimana yang diinformasikan Tuhan dalam Al Quran Surah Al-A raaf [7]: 172 ;
14
Konsep Akal ; Tinjauan Al Quran dan Neurosains .
Dan (ingatlah) , ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil
kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfiman):
Betul
(Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi . (Kami melakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak
mengatakan : Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang lengah terhadap ini (Keesaan Tuhan) .
19
dokter medis
IQ/EQ/SQ,
dan
mengatakan bahwa
Al
Antara
Qur an ,
sekalipun masih
lagi,
setidak-tidaknya
GOD
SPOT
potensi
hardware
Tuhan
spiritualitas
dan
3) God Spot dalam daerah temporal (sekitar pelipis) yang ditemukan oleh Michael Persinger dan
Vilyanus Ramachandran, dan
4) Somatic Marker (penanda somatik) dari Antonio Damasio.
Dari berbagai hasil penelitian mutakhir yang dilakukan para ahli, disimpulkan oleh Taufik Pasiak
(2004) bahwa otak manusia mempunyai tiga fungsi yaitu : 1) Fungsi Kognisi-Rasional Logis,
2) Fungsi Emosional-Intuitif, dan 3) Fungsi Spiritual.
19
TaufikPasiak,Op.cit.,h.275.
15
Konsep Akal ; Tinjauan Al Quran dan Neurosains .
20
mengembangkan instrumen praktis yaitu Whole Brain Technology atau Herrmann Brain
Dominance Instrument (HBDI) yang di launching ke publik pada Agustus 1979 di Lembaga
Pengembangan Manajemen dari General Electric. The Whole Brain Management menurut Herrmann
adalah dengan membagi otak dalam empat kuadran (kuadralitas otak) yang memberikan gambaran
lebih sempurna untuk memahami kecenderungan perilaku seseorang berdasarkan suatu penelitian
terhadap 113.000 responden dari berbagai bangsa, ras, posisi jabatan, jenis pekerjaan, industri, dan
jenis kelamin. Hasilnya membuktikan bahwa ternyata dominasi kecenderungan otak ini tidak terkait
dengan ras atau bangsa, tetapi terkait dengan jenis kelamin, jenis pekerjaan, posisi jabatan, dan
industri. Kuadralitas Otak Model Ned Herrmann dikembangkan berdasarkan teori otak kiri dan otak
kanan model Roger Sperry dan
The
Triune
McLean.
Sperry
Brain
Dualitas
hanya
belahan
dari
Paul
Otak
Roger
melibatkan
dua
saja,
tidak
otak
memperhatikan
atau
meng-
memang
tersembunyi
di
posisinya
bagian
dalam
kortex.
Sedangkan model Kuadralitas Otak Nedd Hermann (HDBI) atau The Whole Brain
Management menempatkan sistem limbik sebagai bagian dari kuadran otak, dan merupakan model
dasar untuk menjelaskan bagaimana otak bekerja dengan empat ciri otak yaitu : spesialisasi,
situasional, iterasi, dan keterkaitan. Setiap kuadran mempunyai spesialisasi masing-masing, namun
dalam bekerja satu sama lain terkait erat. Proses kerjanya tergantung situasi yang ada dan dalam
proses kerjanya terjadi juga iterasi. Namun dari empat kuadran tersebut ada satu atau lebih kuadran
yang dominan.
Konsep The Whole Brain Management berangkat dari konsep dominasi otak. Dominasi otak
memberikan dasar untuk mengetahui perbedaan dan sekaligus sebagai ukuran mengenai perilaku
20
TaufikBahaudin,op.cit.,hh.10615.
16
Konsep Akal ; Tinjauan Al Quran dan Neurosains .
seseorang. Struktur dan prinsip berpikir pada otak manusia menunjukkan adanya ciri-ciri. The Whole
Brain Management dengan Whole Brain Technology-nya didasarkan pada fisiologis dari otak berpikir
(the thinking brain) atau cortex, yang didalamnya terdapat neuron, sinapsis dan bagian terkait lainnya.
Secara keseluruhan otak terbagi dalam dua belahan kiri dan kanan, juga sistem limbik kiri dan kanan,
yang memiliki spesialisasinya masing masing. Spesialisasi inilah yang menimbulkan adanya dominasi
dari belahan otak tersebut, dimana tingkat dominasi otak menjadi bukti kecenderungan mental yang
terlihat pada seseorang. Prinsip dasar dalam teknik pengukuran yang dipergunakan
HBDI didasarkan atas data electroencephalographic
(EEG) dengan teknologi yang disebut elektroensefalograf
ini dapat melipat gandakan sampai sejuta kali kegiatan
listrik otak, sehingga dapat direkam pada permukaan
kepala. Dari hasil rekaman yang menunjukkan adanya
perbedaan gelombang listrik pada otak tersebut dapat
diketahui perbedaan kondisi atau perilaku seseorang.
Gambar 14 : Hubungan antara Sistem Limbik dengan Kulit
Otak
17
Konsep Akal ; Tinjauan Al Quran dan Neurosains .
Gambar 16 :
The Whole Brain Model
Konsep yang dikembangkan oleh Ned Herrmann ini membagi otak dalam empat kuadran,
yaitu Kuadran A, Kuadran B, Kuadran C, dan Kuadran D. Kuadran A yaitu bagian otak kiri atas,
disebut sebagi Analis (analyzer) dengan dominasi terhadap berfikir logis, analisis fakta, memproses
angka-angka. Kuadran B yaitu bagian otak kiri bawah, disebut sebagai Organisator (organizer)
dengan dominasi terhadap perencanaan, mengorganisir hal-hal teknis, dan segala sesuatu dengan
rinci. Kuadran C yaitu bagian otak kanan bawah, disebut Personalis (personalizer) dengandominasi
terhadap hubungan interpersonal, intuisi, dan ekspresif. Kuadran D yaitu bagian otak kanan atas,
disebut sebagai Strategis / Visualis (strategizer / visualizer) dengan dominasi terhadap konsepkonsep, imajinasi, gagasan-gagasan stra-tegis. Berdasarkan konsep ini dikembangkan oleh Ned
Herrmann suatu model yang disebut The Whole Brain Model yang selanjutnya dengan menggunakan
HDBI bagaimana profil otak seseorang merefleksikan profil potensi dan perilakunya.
Tabel 3 : Empat Otak menurut Ned Herrmann
LETAK OTAK
GAYA BERPIKIR
APLIKASI
Kiri Atas
(Analytic Thinking)
Logika,
Analitikal,
Matematik,
Pengukuran, Teknik, Saintifik
Kiri Bawah
(Implementation Thinking)
Kanan Atas
(Future Thinking)
Kanan Bawah
(Social Thinking)
Hubungan
Spiritualitas.
Sosial,
Emosional,
Penelitian Ned Herrmann ini ternyata menunjukkan bahwa distribusi dominasi otak yang
tertinggi adalah pada Dua Dominasi (double dominant) sekitar 60%, disusul oleh Tiga Dominasi (triple
18
Konsep Akal ; Tinjauan Al Quran dan Neurosains .
dominant) sekitar 30%, kemudian Satu Dominasi (single dominant) sekitar 7%, dan terakhir adalah
Empat Dominanasi (quadruple dominant) sekitar 3%. Dari hasil penelitian profil dominasi otak
tersebut dapat disampaikan sebagai berikut :
5. Individu dengan profil dominasi yang sama cenderung lebih mudah berkomunikasi satu sama
lain walaupun menghadapi batasan/perbedaan budaya.
6. Orang-orang memiliki profil dominasi yang sama cenderung bergabung dalam satu kelompok.
7. Masalah-masalah dalam kelompok dapat lebih mudah diselesaikan bila mereka mengerti profil
dominasinya satu sama lain.
8. Banyak norma profesi yang tidak dibatasi oleh perbedaan budaya karena sifat pekerjaannya
sama.
21
Kamus-kamus bahasa Arab memberikan arti akal (secara harfiah) dengan pengertian
al-imsak (menahan), al-ribath (ikatan), al-hijr (menahan), al-nahy (melarang) dan man u
(mencegah)
22
. Sedangkan Ibn Manzhur, mengartikan al- aql dengan 6 macam: (1) akal
pikiran, Inteligensi, (2) menahan, (3) mencegah, (4) membedakan, (5) tambang pengikat, dan
23
21
DepartemenPendidikandanKebudayaan,KamusBesarBahasaIndonesia,edisi2,Jakarta:BalaiPustaka,1991,
22h.15.DikutipdalamTaufikPasiak,Op.cit.,h.193.
Ma anZidadat,dkk.AlMausu
atAlfalsafiyat.DikutipdalamAbdulMudjib,FitrahdanKepribadianIslam,
PenerbitDarulFalah,1999.hh.646,LihatjugaAlRaghibAlIsfahani,Mu
janMufradatAlFazhAlQur an,
PenerbitDarAlMaktabAl
Ilmiyah,BeirutLibanon,cetakanke1,1998.DikutipdalamTaufikPasiak,Revolusi
IQ/EQ/SQAntaraNeurosainsdanAlQuran,Bandung:PenerbitPT.MizanPustaka,2004,h.193.
23
IbnuManzhur,LisanulArabJilidII,(DaralMa rif,t.t)hh.4589.DikutipdalamTaufikPasiak,Op.cit.,h.193.
19
24
dan
membatasi . Pilihan makna ini berkaitan dengan penciptaan alam semesta oleh
Tuhan. Tuhan dianggap tak terbatas, tak terjangkau. Namun, ketika ia ber-tajalli, maka setiap
ciptaan-Nya senantiasa terbatas. Ciptaan itu mengikat dimensi Tuhan yang tak terbatas itu.
Jadi, akal cenderung berkaitan dengan segala ciptaan Tuhan, bukan Tuhan sendiri yang
25
(ilmu tanda) yang begitu populer di kalangan ahli sastra. Betapapun watak semulanya untuk
perbincangan ilmu sastra dan bahasa, sebagaimana itu dimaksudkan oleh Ferdinand de
Saussure (1857-1913) dan Charles Sanders Pierce (1839-1913), semiotika sangat berguna
bagi semua disiplin ilmu. Makna dasar semeion (Yunani), yakni tanda , memiliki kaitan erat
dengan ayat yang hanya dapat dipahami oleh akal. Akal dalam jenis ini yang oleh Al-Farabi
dibedakan dengan intelek
26
potensi
dalam diri
manusia yang disiapkan untuk memperoleh pengetahuan. Kata itu semakna dengan
kekuatan berpikir (al-quwwah al- aqilat), pemahaman (al-fahm), tempat berlindung (al27
malja ), menahan (mana ah), hati (al-qlb) dan ingatan (dzakirah) . Makna
dasar dan makna sinonim itu menunjukkan bahwa akal adalah sesuatu yang memang
sengaja disiapkan Tuhan dalam diri manusia untuk menjalani kehidupannya di dunia, dimana
keberhasilan penggunaan akal sangat ditentukan oleh seberapa besar potensi itu di
aktualkan.
Toshihiko Izutsu berpendapat,
28
adalah kata yang semitransparan . Maksudnya, sebuah kata yang belum begitu jelas makna
sesugguhnya. Kata Arab telefun dan dimuqratiyyah, adalah kata yang transparan dan
24
TaufikPasiak,op.cit.,h.193
25
TaufikPasiak,Op.cit.,hh.1934.
26
h.98.
LihatOsmanBakar,HierarkiIlmu:MembangunRangkaPikirIslamisasiIlmu,Bandung:PenerbitMizan,1977,
DikutipdalamTaufikPasiak,Op.cit.,h.196.
27
AlRaghibAlIsfahani,Op.cit.,h382.Bdk.denganKamusAlMunawwar,ArabIndonesiaterlengkapedisike2oleh
AW.Munawwar,ditashiholehK.H.AliMaksumdanK.H.ZainalAbidin,Yogyakarta:PustakaProgresif,1977.Bdk.juga
denganMu jamLughatulFuqaha(ArabiIngglisiAlfaransi)olehMuhammad
28
ToshihikoIzutsu,Op.Cit.,h.67..DikutipdalamTaufikPasiak,Op.cit.,h.199.
20
Konsep Akal ; Tinjauan Al Quran dan Neurosains .
mudah dimengerti karena diadopsi dari kata Inggris telephon dan democracy. Walaupun sejauh
menyangkut persoalan telefon, terdapat kata arab hatif yang bersifat semitransparan .
Untuk dapat mengerti kata aql itu, maka ia harus dibuat transparan . Kata nous
dalam bahasa Yunani dianggap dapat mewakili kata akal yang telah dibuat transparan itu.
Nous itu tepat sekali dimaknai sebagai intelek. Kata intelek
ditransparansi itu memiliki makna intelektual dan spiritual. Kata lain yang semakna dengan itu
29
pancaindra, maka aql dalam pengertian intelek (atau nous) melebihi semua itu .
Dalam Al-Quran, kata itu mendapat kualifikasi religius sebagai keyakinan dan
31
intelektualitas. Seyyed Hossein Nasr , menyebut akal (di dalam kepala) sebagai proyeksi
atau cermin dari hati (qalb), tempat keyakinan dan kepercayaan manusia. Dengan itu, akal
bukan hanya instrumen untuk mengetahui, melainkan juga menjadi wadah bagi penyatuan
Tuhan dan manusia. Teori Akal Aktif dari Ibn Sina dan Al-Kindi maupun hierarki ilmu dari
Al-Farabi dapat menjelaskan hal itu. Dalam diri manusia, akal bersifat potent yang
kemudian mewujud dalam bentuk jiwa (spirit). Menurut Rhenis Meister Echart, di
dalam jiwa seseorang terdapat sesuatu yang tidak diciptakan dan tidak mungkin dibentuk.
Sesuatu itu adalah intelect
32
Dengan mencermati keluasan makna, pada akhirnya secara umum diketahui bahwa
penggunaan kata al- aql dalam posisi sebagai kata maupun kalimat mengandung dua
potensi dan kecenderungan yang bersifat rasional dan intuitif
29
30
31
TaufikPasiak,Op.cit.,h.199
Kata
Nous berasaldaribahasaYunaninousataunoos(pikiran,akalbudi,intelek).LihatLorens
Bagus,KamusFilsafat,Jakarta:GramediaPustakaUtama,2000,hh.7268.DikutipdalamTaufikPasiak,
Op.cit.,h.199.
Seyyed
Hossein Nasr, Pengetahuan dan Kesucian, Yogyakarta: Penerbit Pustaka PelajarCIIS, 1977. Dikutip
dalamTaufikPasiak,Op.cit.,hh.199200.
32
Cyril Glasse, Ensiklopedi Islam, Terjemahan Indonesia diterbitkan oleh PT.Raja Grafindo Perkasa,
Jakarta:1999.DikutipdalamTaufikPasiak,Op.cit.,h.200.
21
Konsep Akal ; Tinjauan Al Quran dan Neurosains .
sekarang (present tense). Penyebutannya meliputi : aqluh 1 kali, ta qiluun 24 kali, na qil 1
kali, ya qiluhaa 1 kali dan ya qiluun 22 kali
33
Menurut Yusuf Qardhawi penyebutan kata al aql dalam bentuk istifham inkari
(pertanyaan retoris) -seperti afala ta qiluun- adalah hal yang mencolok dari Al Quran. Itu
terjadi karena Al Qur an bermaksud menarik perhatian manusia dan bertujuan memotivasi,
34
keji, menurut konteks ayat diatas, hanya dilakukan oleh orang-orang yang tidak bermoral.
Orang-orang yang akalnya tidak baik.
Op.cit.,204.
YusufQardhawi,Op.cit.,h.19.DikutipdalamTaufikPasiak,Op.cit.,h.205.
35
TaufikPasiak,Op.cit.,h.200.
22
Konsep Akal ; Tinjauan Al Quran dan Neurosains .
Inventarisasi ayat-ayat Al Qur an yang memakai kata akal dapat diklasifikasikan dalam
3 bagian: (1) terkait dengan teologis, terdapat 14 ayat bersangkut paut dengan
38
keimanan, (2) terkait dengan kosmologis, terdapat 6 ayat menyangkut pemahaman dan
36
M.QuraishShihab.WawasanAlQuran:TafsirMaudhu iatasPelbagaiPersoalanUmat,Bandung:Penerbit
37
Mizan,1977,h.294.DikutipdalamTaufikPasiak,Op.cit.,h.201.
TaufikPasiak,Op.cit.,hh.2034
38
TopikTeologis,meliputi:empatbelasayatyangberkaitandengankeimanan(QSAlBaqarah[2]:76;QSHud
[11]:51:QSAlAnbiya[21]:67;QSAlQashash[28]:60;QSYaSin[36]:62;2:170,QSAlBaqarah[2]:171;QSAl
Maidah[5]:103;QSYunus[10]:100;QSAlFurqon[25]:44;QSAlZumar[39]:43;QSAlHujurat[49]:4;danQSal
Hasyr
[59]:14,limaayatberkaitandengankitabsuci(QSYusuf[12]:2;QSAlBaqarah[2]:44;QSAliImran[3]:65;QSAl
23
Konsep Akal ; Tinjauan Al Quran dan Neurosains .
39
41
Menurut Yusuf Qardhawi, dalam Al Qur an akal disebut pula dengan term fu ad, baik
dalam bentuk tunggal maupun jamak. Karena, ia termasuk dalam salah satu dari tiga
perangkat pokok ilmu pengetahuan : pendengaran, penglihatan, dan fu ad (kalbu).
Allah SWT berfirman :
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati ((fu ad) semuanya itu akan diminta
pertanggungjawabannya (QS.Al-Israa : 36).
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu
apapun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati (fu ad) agar kamu
bersyukur (QS.An-Nahl : 78).
Bentuk-bentuk sama pendengaran , abshar penglihatan, dan af idah - kalbu - disebut
dalam Al Qur an dalam beberapa surat. Begitu juga dengan qalb - hati - sebagai ganti fu ad
juga terdapat dalam beberapa ayat dalam Al Qur an. Seperti dalam firman Allah SWT berikut
ini :
Anbiya[21]:10;QSalZukhruf[43]:3),3tigaayatberkaitandengankehidupanakhirat(QSAlMulk[67]:10;QSAl
Baqarah[2]:32;QSYunus[10]:16);dansatuayatyangberhubungandenganshalat(QSAlMaidah[5]:58).Dikutip
dalamTaufikPasiak,Op.cit.,h.206.
39
TopikKosmologis,meliputienamayatyangberhubungandengantandakebesaranTuhan(QS.AlBaqarah[2]:73
dan242,QS.AlAn am[6]:32;QS.Al Ankabut[29]:35,QS.AlRuum[30]:28,danQS.AlSyu araa[26]:28),tujuh
ayatyangberhubungandenganpemahamanprosesdinamikmanusia(QS.AlHajj[22]:46;S.Yusuf[12]:109;QS.
Huud[11]:51;QS.AlAnfaal[8]:22;QS.YaaSiin[36]:68;QS.Yunus[10]:10;danQS.AlNuur[24]:61,dan12ayat
yangberhubungandenganpemahamanalamsemesta(QS.AlBaqarah[2]:164;QS.AlMu minuun[23]:70;QS.Al
Qashash[28]:60;QS.AlShaaffaat[37]:138;QS.AlMulk[67]:10;QS.AlSyu ara[26]:28;QS.AlHadiid[57]:170;
QS.AlRa d[13]:4;QS.AlNahl[16]:12dan67;QS.Al Ankabut[29]:63;QS.AlRuum[30]:24).Dikutipdalam
40 TaufikPasiak,Op.cit.,h.206
TopikMoralitas,ditemukanpada1ayatsaja(QS.AlAn am[6]:151).DikutipdalamTaufikPasiak,Op.cit.,h.206
41DarulSebagaimana
dikutip
oleh dalam
Abdul Taufik
Mudjib,Pasiak,
M.Ag dalam
falah, 1999, h.66.
Dikutip
Op.cit.,karyanya
h.207. Fitrah dan Kepribadian Islam, Jakarta:
24
Konsep Akal ; Tinjauan Al Quran dan Neurosains .
Allah telah mengunci mati hati (qulubihim) dan pendengaran mereka, dan penglihatan
mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat. (QS. Al Baqarah : 7).
Katakanlah, Terangkanlah kepadaku jika Allah mencabut pendengaran dan penglihatan
serta
menutup
hatimu
(qulubikum),
siapakah
Tuhan
selain
Allah
yang
kuasa
42
Qardhawi melihat kata fu ad dalam beberapa ayat-ayat tersebut terkait kuat atau
merupakan satu kesatuan dengan fungsi pendengaran dan penglihatan yang merupakan
fungsi organik dari akal. Sedangkan term fu ad dan af idata, af idati, af idatu yang lain dan
tidak tersirat dalam fungsi organik akal, - tercantum dalam Al-Qur an seperti : QS.14:37,
QS.23:78, QS.32:9, QS.46:26, QS.67:23, QS.104:7, & QS.6:113 dan QS.28:10, QS.53:11,
QS.11:120, & QS.25:32 -tidak dijelaskan oleh Qardhawi.
Di samping menggunakan kata-jadian dari akal, Al-Quran juga menggunakan
beberapa kata, yang berada dalam medan semantik
43
44
. Selain tujuh kata itu, masih ada kata-kata lain yang, dari segi fungsi yang ditunjukkannya,
memiliki kemiripan dengan kata akal. Yang paling mendekati adalah kata al-qalb (dalam arti
pengganti fu ad dan dikaitkan dengan fungsi organik akal), seperti yang sudah dijelaskan
Qardhawi sebelumnya di atas.
Dalam bahasa Persia dan Urdu, kata al-Qalb disebut del dan dalam bahasa Inggris
disebut Heart . Dalam bahasa Arab, al-Qalb diartikan secara beragam. Ia juga diartikan
organ kenyal yang berada di samping kiri dada. Kata Qalb juga diartikan jantung. Dalam Al
Qur an, kata Qalb digunakan untuk menunjuk kepada sesuatu yang berfungsi sebagai
42
YusufQardhawi,AlQur anBerbicaratentangAkaldanIlmuPengetahuan,Jakarta:GemaInsaniPress,1998,h.40.
43
25
Konsep Akal ; Tinjauan Al Quran dan Neurosains .
pengendali pikiran dan kehendak, yang kita sebut akal. Dalam al-Kafi, kata Qalb dalam surah
Qaf ayat 37 ditafsirkan sebagai akal (al- aql).
45
Berikut ini beberapa contoh lain dalam Al Qur an tentang al Qalb yang memiliki arti
secara tersirat dengan kata akal
46
, yaitu :
Tidaklah mereka merenungkan isi Al-Quran, ataukah hati mereka sudah terkunci? .
(QS Muhammad [47]:
24)
Contoh ayat di atas memperlihatkan bagaimana sinonim kata aql, juga dipakai untuk
melukiskan pekerjaan-pekerjaan akal manusia. Luas dan banyaknya pilihan kata (diksi) ini
menunjukan perhatian yang sangat dalam terhadap kegiatan berfikir manusia. Sinonim itu
juga menunjukan tingkatan-tingkatan berfikir. Dari yang sederhana, seperti melihat dan
berfikir praktis, sebagaimana diwakili oleh kata nadzar, sampai pemikiran-pemikiran yang
mendalam, seperti diwakili kata fakkara. Bahkan, lebih dari sekadar berfikir, manusia disuruh
untuk mengambil pelajaran dan merenungkan apa yang dipikirkannya, sebagaimana ini
diwakili oleh kata dabbara, taddabur.
Terma-terma lainnya yang berada dalam medan semantik kata akal sebagaimana
47
Kata Al Fikr. Dalam bahasa Indonesia kata ini menjadi pikir dan pakar berasal dari Al
Fikr yang dalam Al Qur an menggunakan istilah fakkara dan tafakkaruun. Menurut
dalamTaufikPasiak,Op.cit.,h.207.
46
TaufikPasiak,Op.cit.,h.20910.
47
TaufikPasiak,Op.cit.,h.21017.
26
Konsep Akal ; Tinjauan Al Quran dan Neurosains .
Quraish Shihab, kata fikr berasal dari kata fark dalam bentuk faraka yang dapat
berarti : (1) mengorek sehingga apa yang dikorek itu muncul, (2) menumbuk sampai
hancur, dan (3) menyikat (pakaian) sehingga kotorannya hilang. Salah satu bentuk
berfikir adalah tafakur. Kata ini telah mengalami pemadatan makna melebihi sekedar
makna harfiahnya, sebagaimana yang diungkapkan oleh Al Fudhail bahwa tafakur
adalah cermin yang akan memperlihatkan padamu kebaikan dan keburukanmu. Ibnu
Qayyim Al-Jauziy juga berpendapat bahwa bertafakur merupakan pekerjaan hati yang
paling utama dan paling bermanfaat. Kegiatan berfikir yang diselingi dengan refleksi
berupa tafakur akan mengarahkan seseorang kepada kedalaman makna obyek ilmu
pengetahuan. Dengan bertafakur dapat dipahami adanya hubungan yang erat antara
pikiran dan perasaan
Kata Al Dzikr. Hanna Kassis (1983) melihat hubungan organik antara fikr dan dzikr
melalui penulusuran kata fakkara. Kata itu, disamping bermakna seperti disebut di
atas, juga mengandung arti to reflect (merenung) sehingga dalam proses berpikir
terkandung juga kegiatan yang bersifat refleksi (permenungan) terhadap obyek yang
dipikirkan itu. Ketika seseorang berpikir, ia tidak hanya memperoleh informasi (datadata atau fakta-fakta) saja. Ia juga dan ini yang paling utama- memperoleh hikmah
dan kebijaksanaan. Banyak orang memiliki ilmu, tetapi sedikit saja yang memiliki
kebijaksanaan. Dan seutama-utamanya berfikir adalah berpikir menuju hikmah itu.
Semakin dalam seseorang berpikir, semakin tajam kekuatannya, dan itu berarti
semakin bijaksanalah dia. Al Quran berulang-ulang menandaskan bahwa hikmah itu
dapat diberikan kepada siapa saja. Siapa yang telah memperoleh hikmah, ia
sesungguhnya telah diberi nikmat yang banyak (QS Al Baqarah [2]: 269). Tadzakkur
adalah salah satu tugas akal yang paling tinggi. Dan dzakirah (ingatan) adalah tempat
penyimpanan
pengetahuan
dan
informasi
yang
diperoleh
manusia
untuk
dipergunakannya pada saat dibutuhkan. Manusia, menurut Qardhawi, tidak bisa hidup
tanpa tadzakkur dan dzakirah. Entah di dunia, entah di akhirat.
Ada perbedaan penekanan makna antara tafakkur dan tadzakkur. Untuk memperoleh
pengetahuan
baru
dan
segar,
maka
tafakur
diperlukan.
Sedangkan
untuk
mengingatnya, supaya tidak lupa dan lalai, tadzakkur diperlukan. Imam Al-Ghazali
mempertegas posisi keduanya,
27
Konsep Akal ; Tinjauan Al Quran dan Neurosains .
terdapat dalam Surah Makkiyah dan Madaniyah secara seimbang dengan semua kata
jadiannya: sebagai kata benda, kata kerja, atau kata keterangan.
Kata itu digunakan dalam arti proses percarian pengetahuan dan objek pengetahuan.
Dari segi bahasa, ilm berarti kejelasan. Setiap turunannya termaktub makna
kejelasan itu. Misalnya, alam (bendera), ulmat (bibir sumbing), a lam (gununggunung), alamat (alamat). Tiap-tiap kata itu menjadi penjelas bagi apa yang ditunjuk.
Misalnya, gunung menjadi jelas karena langsung terlihat pada bibir seseorang.
Makna dasar lain dari kata ilm adalah, menjangkau sesuatu sesuai dengan keadaan
yang sebenarnya. Ia juga dipakai untuk menyebut suatu pengenalan yang sangat jelas
terhadap suatu objek. Karena itu, menurut pandangan Al-Quran, seseorang yang
menjangkau sesuatu dengan benaknya, tetapi jangkauannya itu masih disertai
keraguan, maka ia tidak bisa disebut sebagai orang yang mengetahui apa yang
dijangkaunya itu. Kondisi ini bukan ilm, tetapi zhann. Secara semantik, jalan yang
dilalui kata ilm sedikit berbeda dengan kata aql. Bila kata aql mengalami pemadatan
makna dalam makna dasarnya, maka kata ilm justru dalam makna relasionalnya.
Makna dasar kata ilm sama pada setiap sistem yang memakainya, baik pra-Islam, AlQuran, maupun teologi Islam. Namun, makna relasionalnya menjadi berbeda sejauh
menyangkut sumber ilmu itu sendiri.
Kata Nazhar . Kata ini oleh Quraish Shihab, diartikan sebagai nalar . Kata ini
digunakan secara tegas sebagai memandang dengan mata kepala dan mata hati .
Secara harfiah, kata itu dekat dengan kata al fahsu (penyelidikan) atau kontemplasi (
al-ta ammul). Juga semakna dengan melihat (ra yu) dan memandang dengan mata
(bashar). Secara istilah, ia menggambarkan proses pengertian terhadap sesuatu hal
atau objek. Mula-mula melalui pandangan mata (kepala) yang memaksa seseorang
memperhatikan suatu objek . Setelah itu, ia akan berpikir untuk meyakinkan dirinya
tentang kebenaran objek tersebut. Mungkin makna itu dapat diwakili oleh kalimat
pleonastis berikut: melihat dengan mata kepala sendiri. Seseorang akan betul-betul
yakin terhadap sebuah objek jika ia melihat secara langsung dengan mata kepalanya
sendiri. Metode empiris dalam ilmu pengetahuan dapat dijelaskan melalui penelusuran
kata nazhar itu. Pengetahuan yang dihasilkan melalui metode ini cukup akurat, karena
telah melalui penyelidikan yang mendalam (al-ma rifat hashila al-ba da fahshi).
28
Konsep Akal ; Tinjauan Al Quran dan Neurosains .
48
antonim dari kulit . Seakan-akan Al Quran ingin menunjukkan bahwa manusia terbagi
atas dua bagian yaitu kulit dan isi. Bentuk fisik bagian luar manusia adalah kulit
sedangkan isi nya manusia adalah akal . Menurut Imam al-Biqa i berkata, Albab adalah
yang memberi manfaat kepada pemiliknya dengan memilah sisi substansial dari kulitnya .
Al Harali berkata, Ia adalah sisi terdalam akal yang berfungsi untuk menangkap perintah
Allah dalam hal-hal yang dapat diinderai, seperti halnya sisi luar akal yang berfungsi untuk
menangkap hakikat-hakikat makhluk, mereka adalah orang-orang yng menyaksikan Rabb
mereka melalui ayat-ayatNya (lihat tafsir Nuzhumud Dhurar [3/32]). Term ulul albaab atau
ulil albaab terulang dan disebut dalam Al Quran sebanyak 16 kali, 9 diantaranya dalam
ayat-ayat Makkiyah, tujuh lainnya terdapat dalam ayat-ayat Madaniyah. Empat ayat
Madaniyah diantaranya dengan redaksi memanggil yaa ulil-albaab
yaitu : 1). QS al
Baqarah [2]: 179, 2) QS. QS al Baqarah [2]: 197, 3) QS al Maa idah [5]: 100, dan 4) QS al
Thalaq [65]: 10-11.
48
YusufQardhawi,Op.cit.,hh.301
29
Konsep Akal ; Tinjauan Al Quran dan Neurosains .
Daftar Kepustakaan :
Al Qur an dan Terjemahnya, Cetakan Saudi Arabia
Anshari, Endang Saifuddin, Ilmu, Filsafat Dan Agama, Surabaya : Bina Ilmu, 1982
Audah, Ali, Konkordansi Qur an, Jakarta : Pustaka Litera AntarNusa, 1991.
Dryden, Gordon & Vos, Dr. Jeannette, Revolusi Cara Belajar, Bandung : Kaifa. 2000.
Kartawiria, Rajendra, 12 Langkah Membentuk Manusia Cerdas, Jakarta : Hikmah, 2004
Labib, Muhsin, Mengurai Tasawuf Irfan & Kebatinan, Jakarta : Penerbit Lentera, 2004
Pasiak, Taufik, Revolusi IQ/EQ/SQ Antara Neurosains dan Al Quran, Bandung: Penerbit
PT.Mizan Pustaka, 2004.
Taufik, Muhammad Izzuddin, Dalil Anfus Al Qur an dan Embriologi, Solo : Tiga Serangkai,
2006.
Pasiak, Taufik, Manajemen Kecerdasan, Bandung: Penerbit PT.Mizan Pustaka, 2006.
Pasiak, Taufik, Brain Management for Self Improvement, Bandung: Penerbit PT.Mizan
Pustaka, 2007.
Qardhawi, Yusuf, Al-Qur an Bicara tentang Akal dan Ilmu Pengetahuan, Jakarta: Gema
Insani Press, 1998.
30
Konsep Akal ; Tinjauan Al Quran dan Neurosains .