Vous êtes sur la page 1sur 5

1.

Homeostasis
Homeostasis adalah suatu kondisi keseimbangan internal yang ideal, di mana semua
sistem tubuh bekerja dan berinteraksi dalam cara yang tepat untuk memenuhi semua
kebutuhan dari tubuh. Semua organisme hidup berusaha untuk homeostasis. Ketika
homeostasis terganggu (misalnya sebagai respon terhadap stressor), tubuh mencoba untuk
mengembalikannya dengan menyesuaikan satu atau lebih proses fisiologis dari mulai
pelepasan hormon-hormon sampai reaksi fisik seperti berkeringat atau terengah-engah.
Sebagai contoh sederhana dari homeostasis, tubuh manusia menggunakan beberapa
proses untuk mengatur suhu agar tetap dalam rentang yang optimal untuk kesehatan.
Kenaikan atau penurunan suhu tubuh mencerminkan ketidakmampuan untuk
mempertahankan homeostasis, dan masalah terkait.
Stres berat atau lama dapat menyebabkan ketidakseimbangan parah kondisi
keseimbangan ini. Hal ini dapat menyebabkan tidak hanya tekanan psikologis tetapi juga
gangguan psikosomatis.

2. Konsep Stres
Stress adalah suatu ketidakseimbangan diri/jiwa dan realitas kehidupan setiap hari yang
tidak dapat dihindari perubahan yang memerlukan penyesuaian Sering dianggap
sebagai kejadian atau perubahan negatif yang dapat menimbulkan stress, seperti cedera,
sakit atau kematian orang yag dicintai, putus cinta Perubahan positif juga dapat
menimbulkan stress, seperti naik pangkat, perkawinan, jatuh cinta
JENIS STRESS :
a. Stress fisik
b. Stress kimiawi
c. Stress mikrobiologis
d. Stress fisiologis
e. Stress proses tumbuh kembang
f. Stress psikologis atau emosional
g. Pengalaman stress dapat bersumber dari :Lingkungan, Diri dan tubuh Pikiran
h. Reaksi Psikologis terhadap stress
a. Kecemasan
Respon yang paling umum Merupakan tanda bahaya yang menyatakan diri dengan
suatu penghayatan yang khas, yang sukar digambarkan Adalah emosi yang tidak
menyenangkan istilah kuatir, tegang, prihatin, takutfisik jantung
berdebar, keluar keringat dingin, mulut kering, tekanan darah tinggi dan susah tidur
b. Kemarahan dan agresi Adalah perasaan jengkel sebagai respon terhadap
kecemasan yang dirasakan sebagai ancaman.Merupakan reaksi umum lain terhadap
situasi stress yang mungkin dapat menyebabkan agresi, Agresi ialah kemarahan yang

meluap-luap, dan orang melakukan serangan secara kasar dengan jalan yang tidak
wajar.Kadang-kadang disertai perilaku kegilaan, tindak sadis dan usaha membunuh
orang
c. Depresi Keadaan yang ditandai dengan hilangnya gairah dan semangat. Terkadang
disertai rasa sedih
RESPON FISIOLOGI TERHADAP STRESS
Hans Selye (1946,1976) telah melakukan riset terhadap 2 respon fisiologis tubuh
terhadap stress : Local Adaptation Syndrome (LAS) dan General Adaptation Syndrome
(GAS).
1. Local Adaptation Syndrom (LAS)
Tubuh menghasilkan banyak respons setempat terhadap stress. Respon setempat ini
termasuk pembekuan darah dan penyembuhan luka, akomodasi mata terhadap cahaya,
dll. Responnya berjangka pendek.
Karakteristik dari LAS :
1. respon yang terjadi hanya setempat dan tidak melibatkan semua system
2. respon bersifat adaptif; diperlukan stressor untuk menstimulasikannya.
3. respon bersifat jangka pendek dan tidak terus menerus.
4. respon bersifat restorative.
Mungkin anda bertanya, apa saja yang termasuk ke dalam LAS ?. sebenarnya respon
LAS ini banyak kita temui dalam kehidupan kita sehari hari seperti yang diuraikan
dibawah ini :
a. Respon inflamasi
respon ini distimulasi oleh adanya trauma dan infeksi. Respon ini memusatkan diri hanya
pada area tubuh yang trauma sehingga penyebaran inflamasi dapat dihambat dan proses
penyembuhan dapat berlangsung cepat. Respon inflamasi dibagi kedalam 3 fase :
fase pertama :
adanya perubahan sel dan system sirkulasi, dimulai dengan penyempitan pembuluh darah
ditempat cedera dan secara bersamaan teraktifasinya kini,histamin, sel darah putih. Kinin
berperan dalam memperbaiki permeabilitas kapiler sehingga protein, leucosit dan cairan
yang lain dapat masuk ketempat yang cedera tersebut.
Fase kedua :
pelepasan eksudat. Eksudat adalah kombinasi cairan dan sel yang telah mati dan bahan
lain yang dihasilkan ditempat cedera.
Fase ketiga :
Regenerasi jaringan dan terbentuknya jaringan parut.
b. Respon refleks nyeri
respon ini merupakan respon adaptif yang bertujuanmelindungi tubuh dari kerusakan
lebih lanjut. Misalnya mengangkat kaki ketika bersentuhan dengan benda tajam.
Bagaimana dengan GAS. Gas merupakan respon fisiologis dari seluruh tubuh terhadap
stres. Respon yang terlibat didalamanya adalah sistem saraf otonom dan sistem endokrin.
Di beberapa buku teks GAS sering disamakan dengan Sistem Neuroendokrin.
2. General Adaptation Syndrom (GAS)
a. Fase Alarm ( Waspada)
Melibatkan pengerahan mekanisme pertahanan dari tubuh dan pikiran untuk menghadapi

stressor. Reaksi psikologis fight or flight dan reaksi fisiologis. Tanda fisik : curah
jantung meningkat, peredaran darah cepat, darah di perifer dan gastrointestinal mengalir
ke kepala dan ekstremitas. Banyak organ tubuh terpengaruh, gejala stress memengaruhi
denyut nadi, ketegangan otot dan daya tahan tubuh menurun
Fase alarem melibatkan pengerahan mekanisme pertahanan dari tubuh seperti pengaktifan
hormon yang berakibat meningkatnya volume darah dan akhirnya menyiapkan individu
untuk bereaksi. Hormon lainnya dilepas untuk meningkatkan kadar gula darah yang
bertujuan untuk menyiapkan energi untuk keperluan adaptasi, teraktifasinya epineprin
dan norepineprin mengakibatkan denyut jantung meningkat dan peningkatan aliran darah
ke otot. Peningkatan ambilan O2 dan meningkatnya kewaspadaan mental.
Aktifitas hormonal yang luas ini menyiapkan individu untuk melakukan respons
melawan atau menghindar . Respon ini bisa berlangsung dari menit sampai jam. Bila
stresor masih menetap maka individu akan masuk ke dalam fase resistensi.
b. Fase Resistance (Melawan)
Individu mencoba berbagai macam mekanisme penanggulangan psikologis dan
pemecahan masalah serta mengatur strategi. Tubuh berusaha menyeimbangkan kondisi
fisiologis sebelumnya kepada keadaan normal dan tubuh mencoba mengatasi faktorfaktor penyebab stress. Bila teratasi gejala stress menurun tau normal
tubuh kembali stabil, termasuk hormon, denyut jantung, tekanan darah, cardiac out put.
Individu tersebut berupaya beradaptasi terhadap stressor, jika ini berhasil tubuh akan
memperbaiki sel sel yang rusak. Bila gagal maka individu tersebut akan jatuh pada
tahapa terakhir dari GAS yaitu : Fase kehabisan tenaga.
c. Fase Exhaustion (Kelelahan)
Merupakan fase perpanjangan stress yang belum dapat tertanggulangi pada fase
sebelumnya. Energi penyesuaian terkuras. Timbul gejala penyesuaian diri terhadap
lingkungan seperti sakit kepala, gangguan mental, penyakit arteri koroner, dll. Bila usaha
melawan tidak dapat lagi diusahakan, maka kelelahan dapat mengakibatkan kematian.
Tahap ini cadangan energi telah menipis atau habis, akibatnya tubuh tidak mampu lagi
menghadapi stres. Ketidak mampuan tubuh untuk mepertahankan diri terhadap stressor
inilah yang akan berdampak pada kematian individu tersbut.]
Faktor yg mempengaruhi stres :
1. FAKTOR DALAMAN
(a) Perwatakan
Jika dilihat seperti contoh yang diberikan di awal tadi, perwatakan manusia ini berbezabeza. Oleh kerana itu adalah anugerah Allah yang tidak ternilai. Manusia adalah unik,
iaitu jika dilihat kadang-kadang kita meminati mata pelajaran Bahasa Melayu dan tidak
meminati mata pelajaran matematik. Ada pula manusia yang meminati mata pelajaran
Geografi tapi bukan Bahasa Melayu dan sebagainya lagi. Ini yang dikatakan bahawa
manusia mempunyai pelbagai kecenderungan, pelbagai minat dan nilai dan
seumpamanya lagi. Ada manusia begitu cepat mengalami stress dan ada pula manusia
yang lambat mengalaminya. Oleh itu sebagai manusia kita perlu kenal di mana
kedudukan atau tahap kedudukan stress yang ada pada diri kita.
(b) Kendiri yang terlalu ideal
Manusia mempunyai cita-cita dan impian yang tersendiri. Impian atau cita-cita ini

selalunya akan menjadi kenyataan apabila manusia berusaha untuk mencapai impian
tersebut. Yang menjadi masalahnya ialah apabila manusia bertingkah laku yang langsung
tidak mengejar impian tersebut. Tegasnya di sini ialah apabila kendiri ideal terlalu tinggi
tetapi dari segi kendiri sebenarnya(tingkah lakunya) tidak memaparkan usaha ke arah
pencapaian tersebut. Sebagai contoh kita melihat pencapaian pelajaran rakan kita, atau
orang yang telah berjaya, tetapi kita sedikitpun tidak berusaha ke arah itu, malah kita
masih bertabiat lama seperti meniru kawan, membuang masa dan sebagainya. Oleh itu
adalah tidak tepat kiranya kita tidak menyeimbangkan antara usaha dan cita-cita.
(c) Kognitif
Kognitif adalah pemikiran yang wujud dalam diri manusia. Manusia mengalami
ketegangan disebabkan kognitif atau banyak berfikir perkara-perkara yang negatif.
Manusia kadang-kadang merasakan dirinya lemah, tidak mempunyai bakat dan potensi.
Ini disebutkan sebagai faktor kognitif yang begitu menekan. Manusia-manusia ini mudah
dihinggapi stress kerana berfikiran lemah. Justeru itu kita tidak dapat menimbangkan
antara rasional dan tidak rasional. Stress mudah datang pada manusia ini. Oleh yang
demikian kita perlu memberikan perhatian dari sudut itu.
(f) Tidak selaras personaliti
Stress hadir apabila manusia tidak mempunyai keselarasan antara personaliti diri dan
minat dalam kerjaya. Sebagai contoh manusia yang mempunyai minat di bidang sosial
iaitu menjadi guru dan sebagainya tetapi bekerja sebagai Jurutera. Ini menunjukkan tiada
keselarasan antara minat dan personaliti yang ada. Perkara ini sering berlaku kepada kita
lantaran kita tidak mengenal pastinya sungguh-sungguh.
(d) Kelemahan dalam komunikasi dan berbahasa
Stress juga terjadi kepada manusia yang mempunyai masalah berkomunikasi dan
berbahasa. Kegagalan berkomunikasi menyebabkan seseorang sukar untuk berinteraksi
dengan seseorang yang lain. Dengan itu segala maklumat yang ingin disampaikan tidak
diterima oleh pendengar dengan berkesan. Ini akan menimbulkan masalah dan sekiranya
ia tidak dapat diatasi, stress pasti akan berlaku.
(e) Keperluan dan kemahuan
- Status - Kuasa - Kasih Sayang - Prestasi - Kesihatan - Keselamatan diri
2. FAKTOR LUARAN
(a) Sosial dan tempat kerja
Selalunya manusia tidak terlepas dari hubungan dengan manusia lain. Manusia juga
bekerja dan di tempat kerja sudah pasti manusia berkomunikasi dengan orang lain.
Justeru hubungan sentiasa berlaku. Dalam hubungan ini selalunya berlakulah komunikasi
yang mencetuskan masalah. Lumrah hidup di dunia masalah tidak boleh lari. Sebenarnya
masalah yang datang boleh mematangkan manusia. Jika kita lari dari masalah maka kita
lari dari proses membina kematangan diri. Manusia yang berani menghadapi masalah
ialah manusia yang berani menghadapi kenyataan. Apabila hubungan negatif berlaku
dengan orang lain, ini juga boleh menjadi penyumbangkepada stress. Maka hadapilah
masalah ini dengan penuh kerjasama.
(b) Hubungan dengan keluarga
Ramai orang mengalami stress kerana hubungan antara suami-isteri, ibu-anak, ibu bapaanak-anak yang tidak baik. Kekalutan yang berlaku di dalam hubungan kekeluargaan
boleh mencetuskan hasil yang tidak baik. Misalnya ibu tidak lagi memberi penghargaan

kepada anak-anak. Anak-anak tidak lagi menghormati ibu dan ayah sebagaimana
sewajarnya dihormati. Komunikasi dua hala sudah terkubur dan inilah bibit-bibit yang
mencetuskan kehancuran institusi keluarga dan seterusnya menyebabkan stress berlaku.
Justeru itu perkara ini perlu diberi perhatian. Maka kita perlu mencorakkan satu
hubungan yang penuh empati dan memahami antara satu sama lain. Hubungan ini
dijalinkan berdasarkan kepada kasih sayang, hormat menghormati dan menghargai
individu lain.
(c) Persekitaran
- Cuaca
- Bising
- Sibuk
- Kawalan tempat belajar
Pengertian adaptasi

Vous aimerez peut-être aussi

  • Bagan
    Bagan
    Document1 page
    Bagan
    Siti Nurjannah
    Pas encore d'évaluation
  • KLB KDB Kota Bekasi
    KLB KDB Kota Bekasi
    Document346 pages
    KLB KDB Kota Bekasi
    adhi
    Pas encore d'évaluation
  • Tugas Bpjs Bu Rosida
    Tugas Bpjs Bu Rosida
    Document5 pages
    Tugas Bpjs Bu Rosida
    Siti Nurjannah
    Pas encore d'évaluation
  • Satuan Acara Penyuluhan
    Satuan Acara Penyuluhan
    Document8 pages
    Satuan Acara Penyuluhan
    Siti Nurjannah
    Pas encore d'évaluation
  • Perencanaan Keperawatan
    Perencanaan Keperawatan
    Document5 pages
    Perencanaan Keperawatan
    Siti Nurjannah
    Pas encore d'évaluation
  • RPP Perawatan Kulit
    RPP Perawatan Kulit
    Document6 pages
    RPP Perawatan Kulit
    Siti Nurjannah
    Pas encore d'évaluation
  • Bab I
    Bab I
    Document9 pages
    Bab I
    R4hayu
    Pas encore d'évaluation
  • Sap Bermain 3-6 Bulan 2
    Sap Bermain 3-6 Bulan 2
    Document8 pages
    Sap Bermain 3-6 Bulan 2
    Siti Nurjannah
    Pas encore d'évaluation
  • Satuan Acara Penyuluhan
    Satuan Acara Penyuluhan
    Document5 pages
    Satuan Acara Penyuluhan
    Siti Nurjannah
    Pas encore d'évaluation
  • Cover
    Cover
    Document1 page
    Cover
    Siti Nurjannah
    Pas encore d'évaluation
  • Cover
    Cover
    Document1 page
    Cover
    Siti Nurjannah
    Pas encore d'évaluation
  • Tugas Kelompok Senam Nifas
    Tugas Kelompok Senam Nifas
    Document23 pages
    Tugas Kelompok Senam Nifas
    Siti Nurjannah
    Pas encore d'évaluation
  • Cover
    Cover
    Document1 page
    Cover
    Siti Nurjannah
    Pas encore d'évaluation
  • Sosiologi
    Sosiologi
    Document24 pages
    Sosiologi
    Siti Nurjannah
    Pas encore d'évaluation
  • Motivasi Dan Emosi
    Motivasi Dan Emosi
    Document19 pages
    Motivasi Dan Emosi
    Siti Nurjannah
    Pas encore d'évaluation
  • Bab III 1
    Bab III 1
    Document7 pages
    Bab III 1
    Nanda Mirani
    Pas encore d'évaluation
  • Pengkajian 2015
    Pengkajian 2015
    Document17 pages
    Pengkajian 2015
    Siti Nurjannah
    Pas encore d'évaluation
  • Sap Cedera Kepala
    Sap Cedera Kepala
    Document10 pages
    Sap Cedera Kepala
    Rudi Bae
    Pas encore d'évaluation
  • Diksi
    Diksi
    Document3 pages
    Diksi
    Siti Nurjannah
    Pas encore d'évaluation
  • Sap Bermain 3-6 Bulan 2
    Sap Bermain 3-6 Bulan 2
    Document8 pages
    Sap Bermain 3-6 Bulan 2
    Siti Nurjannah
    Pas encore d'évaluation
  • Konsep Stress
    Konsep Stress
    Document5 pages
    Konsep Stress
    Siti Nurjannah
    Pas encore d'évaluation
  • Pengkajian 2015
    Pengkajian 2015
    Document17 pages
    Pengkajian 2015
    Siti Nurjannah
    Pas encore d'évaluation
  • Pengkajian 2015
    Pengkajian 2015
    Document17 pages
    Pengkajian 2015
    Siti Nurjannah
    Pas encore d'évaluation
  • Ariyani
    Ariyani
    Document138 pages
    Ariyani
    Siti Nurjannah
    Pas encore d'évaluation
  • PNEUMONIA
    PNEUMONIA
    Document1 page
    PNEUMONIA
    Siti Nurjannah
    Pas encore d'évaluation
  • Decision Making
    Decision Making
    Document3 pages
    Decision Making
    Siti Nurjannah
    Pas encore d'évaluation
  • Stroke
    Stroke
    Document34 pages
    Stroke
    Siti Nurjannah
    Pas encore d'évaluation
  • Kasus Bayi Kurang Bulan
    Kasus Bayi Kurang Bulan
    Document99 pages
    Kasus Bayi Kurang Bulan
    Siti Nurjannah
    Pas encore d'évaluation
  • Anemia
    Anemia
    Document1 page
    Anemia
    Siti Nurjannah
    Pas encore d'évaluation
  • Bab I Pendahuluan
    Bab I Pendahuluan
    Document28 pages
    Bab I Pendahuluan
    Siti Nurjannah
    Pas encore d'évaluation