Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Praktikum Audit Energi mengenai Heat Pump yang dilakukan di Laboratorium Teknik Energi
Atas ini dilakukan untuk memenuhi salah satu praktikum pada mata kuliah Audit Energi. Praktikum
ini dilakukan sebagai aplikasi dari teori bahwa audit energi diperlukan untuk langkah konservasi
energi dengan tanpa mengurangi produktivitas dan kenyamanan. Laboratorium Teknik Energi Atas
adalah fasilitas perkuliahan di Jurusan Teknik Konversi Energi yang berfungsi sebagai tempat
pelaksanaan praktikum bagi .mahasiswa Jurusan Teknik Konversi Energi khususnya di bidang
kelistrikan.
HVAC (Heating Ventilating and Air Conditioning) merupakan sebuah mesin yang berfungsi
sebagai alat pengkondisi udara yaitu memanaskan atau mendinginkan udara. Laboratorium Teknik
Energi Atas mempunyai HVAC berupa Heat Pump yang digunakan untuk praktikum Kuliah
Perpindahan Panas dan Kuliah Mesin Thermal. Audit energi pada Heat Pump penting dilakukan untuk
mengetahui kinerja Heat Pump tersebut dengan cara membandingkan COP aktual dengan COP
standar.
1.2
Tujuan
Tujuan dari Praktikum Audit Energi pada Heat Pump di Laboratorium Teknik Energi Atas
yaitu :
1. Melakukan observasi pada objek audit energi.
2. Melakukan audit energi pada Heat Pump di Laboratorium Teknik Energi Atas;
3. Menentukan nilai COP dan membandingkan COP dengan standar
4. Memberikan rekomendasi terhadap kinerja Heat Pump di Laboratorium Teknik Energi Atas
1.3
Fluida Kerja
Sumber Panas
Pendingin
: Air
Kompresor
Kondensor
: Fitted with three speed fan giving maximum air flow of 0,37
m3 /sec.
Measurement points for wet bulb and dry bulb temperature at inlet and
Outlet. Fitted with air flow measurement orifice 0,2 m diameter, on a
removeable inlet duct. Exhaust duct fitted with silencer. Unit houses direct
Design Conditions
25 C
20o C
10o C
m3
s
Dimensions
20o C
maximum
Weight
: 250 kg
Mounting Requirements: The unit is mounted on four eastors and requires no special mounthings
on foundations
1.4
Sistem Pengukuran
a. Audit Heat Pump
1.4.1
Gambar Rangkaian
Ad
a 14 titik temperatur pada saluran yang diamati yang ditunjukan dengan digital, yaitu :
TA1 = temperatur bola kering udara masuk
TA2 = temperatur bola basah udara masuk
TA4 = temperatur bola kering udara keluar
TA5 = temperatur bola basah udara keluar
Tw7 = temperatur air masuk kondensor
Tw8 = temperatur air keluar kondensor
Tf 1 = temperatur fluida bahan pendingin masuk ke kompresor
Empar meter tekanan yang berkerja secara analog terpasang seperti dalam rangkaian untuk
Pada peralatan mesin pompa panas ini dilengkapi juga dengan sembilan katup kendali yaitu
V101 = katup kendali aliran air
V102 = katup untuk menghentikan keluaran fluida kerja dari kondensor
V103 = katup untuk menghentikan keluaran fluida kerja dari kompresor
V104 = katup untuk menghentikan masukan fluida kerja ke kompresor
V105 = katup seperti katup V104
V106 = katup ekspansi
V107 = katup untuk mengisi kembali fluida kerja
V108 = katup ekspansi otomatis
Katup V101, katup kendali air. Katup ini yang diatur selama pengujian untuk mendapat laju aliran air.
Katup ini yang diatur selama pengujian untuk mendapatkan laju aliran air yang dikehendaki.
1.4.2
Prosedur Percobaan
a. Persiapan percobaan
1. Periksalah level minyak pada pelumas kompresor atau pompa pada kaca
penduga.
2. Periksa fluida manometer, kalibrasi manometer tersebut
3. Periksa air untuk mengukur termperatur bola basah masukan dan keluaran dari
udara yang mengalir dalam evavorator
4. Siapkan tabel pengukuran
b. Prosedur percobaan
1. Hidupkan pompa pemasok air laboratorium
2. Hidupkan saklar MCB
3. Setting saklar fan
4. Jalankan motor penggerak
c. Pengamatan
1. Setelah system beroperasi amati temperatur bola basah dan bola kering pada
evaporator
2. Ukur laju aliranudara di evaporator dan air di kondensor
3. Amati perbedaan tekanan di kompresor
4. Amati daya yang di hasilkan kompresor
mu
= 0,083 ( u . p ) 0,5
5. Coeffisien Of Performance
COP =
PF =
PF
Qud . ev
Wk
Qa
Wk
No
Qc
Tw7
TA2
TA3
TA4
1
2
3
1
(kW)
0,929
0,930
0,922
0,935
(oC)
26
26
26
26
(oC)
28
28
28
29
(oC)
28
28
28
29
(oC)
25
26
26
26
(oC)
25
25
25
26
(mmHg)
8,2
8,1
8,2
11,8
(L/min)
12
12
12
12
(oC)
28
28
28
28
II
2
3
1
2
3
III
Speed
II
III
0,926
0,946
0,957
0,962
0,950
26
26
27
27
27
No
Trata-rata (oC)
1
2
3
1
2
3
1
2
3
26
26
26
26
26
26
27
27
27
29
29
29
29
29
12
12
12
12
12
28
29
28
28
28
28
29
28
28
28
89,8
89,8
89,8
93,5
93,5
94,5
89,8
89,8
89,8
76,9
76,9
76,9
80,5
80,5
79,5
79,5
80,5
80,5
PERHITUNGAN
Speed 1
Qev = mo . h
= 0.083 x
x p
x h
= 3,386 kW
Qkon = x Cp x T
= F x air x Cp x T
3
12 x 10
=
x 995,75 x 4,178 x (28 - 26)
60 s
= 1,66 kW
COP =
=
Q Ev
Q kom
3,386
0,926
= 3,64 kW
Neraca Energi
Qevaporator + Qkompresor = Qkondensor + Qloss
3,386
+ 0,926
= 1,66
+ Qloss
26
27
27
26
26
26
26
26
26
26
11,6
11,8
14,5
14,8
14,6
u (kg/m3)
Cp (kJ/kg.oC)
1,13
1,13
1,13
1,126
1,13
1,125
1,13
1,13
1,13
4,178
4,178
4,178
4,178
4,178
4,178
4,178
4,178
4,178
Qloss
= 2,652 kW
Tabel hasil perhitunga
Speed
No
Trata-rata
(oC)
I
II
III
1
2
3
1
2
3
1
2
3
26
26
26
26
26
26
27
27
27
Qloss
(kW)
COP
3,386
3,239
3,259
3,9331
3,9
4,54
3,46
3,16
3,14
2,652
2,509
2,521
2,37
2,33
2,98
2,75
2,46
2,43
3,64
3,48
3,53
4,2
4,2
4,79
3,62
3,28
3,31
1,66
1,66
1,66
2,5
2,5
2,5
1,66
1,66
1,66
0,929
0,93
0,922
0,935
0,926
0,946
0,957
0,962
0,950
COP
6
5
4
3
2
1
0
COP
Analisa
Dari data praktikum, kita mengetahui semua parameter pengukuran. Disini kami ingin menganalisa
dan mengaudit performa dari HVAC. Sebelumnya kami mengukur pada kecepatan kecepatan
tertentu dan membaginya menjadi 3 kecepatan (3 speed). Setelah dipahami dan dihitung didapat nilai
dari Qevaporator, Qkondensor, Qkompresor dan Qloss, perbandingan antara Qevap dan Qkomp
dinamakan COP (performa/kinerja HVAC).
Setelah COP didapat kami mencoba membandingkan nilai cop berdasarkan P nya lalu dibuatlah
grafik COP VS P. Di grafik terlihat potret kinerja HVAC yang berfluktuasi. Pada saat P
maksimum ternyata nilai COP nya paling rendah dan saat nilai COP maksimum P ada pada nilai
pertengahan yakni 11,8. Dari grafik tersebut ternyata nilai COP terpengaruhi oleh besarnya nilai
Qkomp ataupun Q evap dan bisa saja kinerja dari HVAC sudah menurun sehingga butuh
pengefisienan dari komponen alat yang berkaitan dengan HVAC.
Rekomendasi
Tabel Standar Internasional COP
Efisiensi level
Heating COP
EWT
Cooling COP
Standar
Medium
high
2,8
3,2
4,0
3,5
4,5
5,5
Rata rata nilai COP pada HVAC dari 9 kali percobaan sebesar 3,78, nilai COP pada HVAC
berdasarkan nilai COP standar High internasional cukup jauh, ini dikarenakan HVAC tersebut sudah
berusia lama sehingga performa HVAC. Rekomendasi kami menaikan Qevaporator dengan menaikan
nilai h1 , menaikan efisiensi kondensor sehingga mengurangi Qloss atau mengurangi kerja kompresor
dengan seefisien mungkin sehingga akan mendapakan nilai COP yang besar.