Vous êtes sur la page 1sur 86

Kelompok 5

3A D3 Teknik Kimia
Asep Jumria H
(101411007)
Dedi Sugiyanto
(101411009)
Nilam Nurfaza R

(101411021)

Tyas Hastya C
(101411029)

BIOMASSA

Biomassa adalah material biologis yang berasal dari


suatu kehidupan, atau organisme yang masih hidup
yang berstruktur karbon dan campuran kimiawi bahan
organik yang mengandung hidrogen, nitrogen, oksigen,
dan sejumlah kecil dari atom - atom & elemen-elemen
lainnya.

Contoh

biomassa

antara

lain

adalah

tanaman,

pepohonan, rumput, ubi, limbah pertanian, limbah


hutan, tinja dan kotoran ternak.

ENERGI BIOMASSA

Energi biomassa adalah energi yang dihasilkan dari zat


organik. Kunci

kekuatan

biomassa

terletak

pada

energi

matahari.

Sumber energi biomassa mempunyai beberapa kelebihan


antara lain merupakan sumber energi yang dapat diperbaharui

Potensi Biomassa di
Indonesia
Pemanfaatan dari bioenergi di Indonesia

saat ini baru

mencapai kisaran angka 1.618MW.

Indonesia memiliki produksi kelapa sawit terbesar di dunia

Potensi melalui industri gula

Diperkirakan,

melalui

pemanfaatan

potensi

biogas,

Indonesia dapat menghemat sekitar 700 ribu ton elpiji, atau


setara dengan 900 juta liter

Saat ini kapasitas terpasang biodiesel yang berasal dari


kelapa sawit sudah mencapai 3,9 juta KL per tahun

SUMBER BIOMASSA

Tanaman penghasil energi

Limbah pertanian

Limbah makanan

Tanaman Penghasil
Energi

Tanaman penghasil
energi berotasi
pendek
Rumput & tanaman tanaman penghasil
energi non kayu
Tanaman - tanaman
pertanian penghasil
energi
Tanaman yang hidup
di air / tanaman
hidroponik

Limbah Pertanian
Residu dari panen atau pengolahan pertanian
terdiri dari berbagai macam jenis, yang paling signifikan
adalah :
Residu

kering, terkandung dalam jerami atau sekam

seperti ampas dari produksi tebu dan sekam dari bijibijian


Residu

basah, seperti kotoran hewan, pupuk kandang

dan silase (makanan ternak yang di fermentasi)

Limbah Makanan
Limbah makanan adalah residu dan
limbah

dari

pengolahan,

proses
penanganan

awal
dan

produksi,
distribusi

sampai pascakonsumsi dari hotel, restoran


dan rumah tangga

Limbah Makanan

Proses pemasakan makanan meninggalkan


residu dan limbah

Sisa makanan juga dapat dibagi menjadi


limbah kering dan basah, namun sebagian
besar mempunyai kadar air yang relatif tinggi

Limbah dengan tingkat gula atau pati yang


tinggi

PEMANFAATAN
BIOMASSA

Biofuel

Biogas

Biodiesel

Bioetanol

Gasifikasi

BIOFUEL
Biofuel dapat secara luas didefinisikan
sebagai padatan, cairan atau gas bakar yang
mengandung atau diturunkan dari biomassa.
Definisi yang lebih sempit mendefinisikan
biofuel sebagai cairan atau gas yang berfungsi
sebagai

bahan

bakar

berasal dari biomasssa.

transportasi

yang

BIOGAS
Biogas adalah gas yang dihasilkan dari
perombakan/penguraian bahan organik oleh
bakteri. Penguraian ini terjadi diruang yang
kedap

udara

atau

tanpa

udara,

prosesnya terjadi secara anaerobic.

jadi

BIODIESEL

Biodiesel merupakan suatu nama dari Alkyl Ester


atau rantai panjang asam lemak yang berasal dari
minyak nabati maupun lemak hewan.

Biodiesel dapat digunakan sebagai bahan bakar


pada mesin yang menggunakan diesel sebagai
bahan bakarnya.

Biodiesel tidak mengandung petroleum diesel atau


solar.

BIOETANOL
Bioetanol merupakan bahan bakar yang
dibuat

dari

fermentasi

tanaman

yang

mengandung jumlah kandungan gula, pati


atau selulosa yang tinggi sehingga dapat
diperoleh etanol murni untuk digunakan
sebagai bahan bakar transportasi.

GASIFIKASI
Gasifikasi adalah suatu proses dimana
sumber karbon seperti batubara atau
biomassa diurai (gasifikasi) menjadi karbon
monoksida, hidrogen, karbon dioksida dan
molekul hidrokarbon dalam reaktor kimia
menggunakan oksigen dan atau uap untuk
menghasilkan campuran gas

PROSES KONVERSI
BIOMASSA

Pembakaran langsung

Biogas

Biodiesel

Bioetanol

gasifikasi

Pembakaran langsung

Biogas

Biogas
adalah
proses
anaerobic digestion yaitu
proses dengan melibatkan
mikroorganisme
tanpa
kehadiran oksigen dalam
suatu digester.
Proses
ini
bisa
diklasifikasikan menjadi dua
macam
yaitu
anaerobic
digestion kering dan basah.

Biogas

Sumber energi : kotoran ternak sapi,


kerbau, babi, dan kuda

produk biogas :
60% metana (CH4)
38% karbon dioksida (CO2)
2% gas H2, N2, O2 dan H2S

Kesetaraan biogas dengan


sumber energi lain

1 m biogas setara dengan :

Skema Biogas

Zat organic

CH4 + CO2 +H2S

mikroorganisme

Anaerobik Digester

Biodiesel

Biodiesel merupakan bahan bakar alternatif


yang digunakan sebagai pengganti solar

Terbuat dari minyak nabati seperti minyak


sawit, minyak kelapa, minyak jarak pagar, dan
sebagainya.

Reaksi

dalam

pembuatan

biodiesel

diantaranya adalah reaksi esterifikasi dan


reaksi transesterifikasi

Proses Transesterifikasi

Biodiesel dari jarak


pagar

Jarak

pagar

mudah

tumbuh

dan

dapat

dikembangkan sebagai bahan penghasil bbm


alternatif (biodiesel)

Kandungan minyak pada biji jarak cukup tinggi


yaitu sekitar 30 50 %

Tidk termasuk kategori minyak untuk makanan


sehinggasangat prospektif untuk dimanfaatkan
sebagai bahan baku biodiesel

BIOETANOL

Bioetanol adalah etanol yang berasal dari sumber


hayati.

Bioetanol bersumber dari gula sederhana, pati dan


selulosa.

Bioetanol

dihasilkan

melalui

proses

fermentasi dari bahan berpati, bergula dan


berselulosa
organisme.

dengan

bantuan

mikro

BIOETANOL

Proses fermentasi berarti pemecahan senyawa


organik oleh mikroba yang berlangsung dalam
suasana anaerob dengan menghasilkan energi

Mikro organisme tersebut contohnya khamir


(Saccharomyces

cerevisiae)

adalah

fungi

uniseluler yang digunakan untuk fermentasi tapai,


minuman beralkohol, roti, dll.

Bahan Baku

Nira bergula (sukrosa): nira tebu, nira sorgum


manis, nira kelapa, nira aren, nira siwalan, saribuah mete
Bahan berpati: tepung-tepung sorgum biji
(jagung cantel), sagu, singkong/gaplek, ubi jalar,
ganyong, garut, umbi dahlia.
Bahan berselulosa (lignoselulosa):kayu, jerami,
batang pisang, bagas, dll.

KONVERSI BIOMASSA MENJADI


ETANOL
Bahan Baku

Jenis

Kandungan
gula dalam
bahan Baku

Jumlah
Hasil
Konversi

Pebandinga
n bahan
baku dan
Bioethanol

(Kg)

(liter)

Ubi Kayu

Konsumsi
(Kg)
1000

250 300

166.6

6.5 : 1

Ubi Jalar

1000

150 200

125

8:1

Jagung

1000

600 700

200

5:1

Sagu

1000

120 160

90

12 : 1

Tetes

1000

500

250

4:1

PEMBUATAN BIOETANOL

Persiapan bahan baku

Fermentasi

Pemurnian (destilasi)

Persiapan
Baku

Bahan

baku

Bahan
awal

harus

digiling

untuk

mengesktrak gula

Tepung

dan

dihancurkan

material
untuk

selulosa

memecahkan

harus
susunan

tepungnya agar bisa berinteraksi dengan air


secara baik (bubur).

Pemanasan akan merubah tepung menjadi


gula sederhana melalui proses pemecahan
gula kompleks (sakarifikasi).

Tahap

sakarifikasi

kompleks

(pemecahan

menjadi

gula

gula

sederhana)

melibatkan proses sebagai berikut:


1. Pengaturan suhu dan pH optimum enzim
2. Penambahan enzim amilase secara tepat
3. Mempertahankan pH dan temperature pada

rentang

50

sakarifikasi

sd

60

selesai

sampai

(dilakukan

proses
dengan

pengetesan gula sederhana yang dihasilkan)

Fermentasi
Proses fermentasi ini akan
menghasilkan etanol dan CO2.
Terjadi dalam kondisi anaerob
Reaksi :
C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2 + 2 ATP
Katalis :
enzim pada Saccharomyces
cerevisiae (ragi).

Pemurnian

Titik didih etanol murni adalah 78 oC sedangkan air adalah


100 oC (Kondisi standar). Sehingga etanol dapat dipisahkan.

Pada umumnya hasil fermentasi adalah bioetanol atau alkohol yang


mempunyai kemurnian sekitar 7-9%.

Pada hasil fermentasi yang mengandung alkohol 7-9 %, proses


destilasi sederhana pada suhu 79-82 oC akan menghasilkan alkohol
kadar 40-45 %.

Alkohol 40% ini apabila di destilasi lagi akan menghasilkan kadar


60-70%.

MANFAAT BIOETANOL

Sebagai bahan bakar kendaraan

Sebagai bahan dasar minuman beralkohol

Sebagai bahan bakar Direct-ethanol fuel cells (DEFC)

Sebagai bahan bakar roket

Sebagai bahan kimia dasar senyawa organik

Sebagai antiseptik

Sebagai antidote beberapa racun

Sebagai pelarut untuk parfum, cat dan larutan obat

Digunakan untuk pe,buatan beberapa deodoran

Digunakan untuk pengobatan untuk mengobati depresi


dan obat bius

Pemanfaatan
Bioetanol

Sebagai bahan bakar substitusi BBM pada motor


berbahan bakar bensin; digunakan dalam bentuk
diblending dengan premium

Gasohol bisa digunakan langsung pada mobil


bensin

biasa

dimodifikasi).

(tanpa

mengharuskan

mesin

GASIFIKASI

proses pengubahan materi yang mengandung karbon seperti


batu bara , minyak bumi, maupun biomassa kedalam bentuk
karbon

monoksida

(CO)

dan

hydrogen

(H2)

dengan

mereaksikan bahan baku yang digunakan pada tempratur


tinggi dengan jumlah oksigen yang di atur.

mengubah unsur-unsur pokok

dari bahan bakar yang

digunakan ke dalam bentuk gas yang mudah dibakar, sehingga


hanya menyisahkan abu dan sisa-sisa material (inert).

PRINSIP GASIFIKASI

Prinsip gasifier biomassa dilakukan dengan cara


melakukan pembakaraan secara tidak sempurna
didalam sebuah ruangan yang mampu menahan
tempratur tinggi yang disebut gasifikasi.

Proses pembakaran yang terjadi menyebabkan


reaksi termokimia yang menghasilkan CO, H 2,
dan gas metan(CH4).

PROSES GASIFIKASI

Pengeringan

Pirolisis

Oksidasi (Pembakaran)

Reduksi (Gasifikasi)

PIROLISIS

Pada pirolisis, pemisahan volatile matters (uap air, cairan


organik, dan gas yang tidak terkondensasi) dari arang atau
padatan karbon bahan bakar juga menggunakan panas yang
diserap dari proses oksidasi.

Proses pirolisis dimulai pada temperatur sekitar 230 C,


ketika komponen yang tidak stabil secara termal, seperti
lignin pada biomassa dan volatile matters pada batubara,
pecah dan menguap bersamaan dengan komponen lainnya.

PIROLISIS

Produk cair yang menguap mengandung tar dan PAH


(polyaromatic hydrocarbon).

Produk pirolisis umumnya terdiri dari tiga jenis, yaitu


gas ringan (H2, CO, CO2, H2O, dan CH4), tar, dan
arang.

OKSIDASI
(PEMBAKARAN)

Pembakaran

mengoksidasi

kandungan

karbon dan hidrogen yang terdapat pada


bahan bakar dengan reaksi eksotermik.

Proses

ini

panas

yang

endotermik.

menyediakan
dibutuhkan

seluruh energi
pada

reaksi

OKSIDASI
(PEMBAKARAN)

Hasil reaksi tersebut adalah CO2 dan H2O yang secara


berurutan

direduksi

ketika

kontak

dengan

arang

yang

diproduksi pada pirolisis. Reaksi yang terjadi pada proses


pembakaran adalah:
C + O2 --> CO2 + 393.77 kJ/mol karbon

Reaksi pembakaran lain yang berlangsung adalah oksidasi


hidrogen yang terkandung dalam bahan bakar membentuk
kukus. Reaksi yang terjadi adalah:
H2 + O2 --> H2O + 742 kJ/mol H

REDUKSI (GASIFIKASI)

Reduksi atau gasifikasi melibatkan suatu


rangkaian reaksi endotermik yang
disokong oleh panas yang diproduksi dari
reaksi pembakaran.

Produk yang dihasilkan pada proses ini


adalah gas bakar, seperti H2, CO, dan CH4.

REDUKSI (GASIFIKASI)

Reaksi berikut ini merupakan empat reaksi yang


umum telibat pada gasifikasi.
C + H2O --> H2 + CO 131.38 kJ/kg mol karbon
CO2 + C --> 2CO 172.58 kJ/mol
CO + H2O --> CO2 + H2 41.98 kJ/mol
C + 2H2 --> CH4 + 74.90 kJ/mol karbon

Faktor yang
mempengaruhi

Kandungan energy bahan reactor yang


digunakan

Kandungan air dari bahan reactor yang


digunakan

Distribusi ukuran bahan reactor.

Tempratur reactor gasifikasi

APLIKASI GASIFIKASI

Pemanasan Langsung

Pembangkit Listrik

Syngas untuk Metanol dan Amoniak

Biofuel merupakan sumber energi terbarukan


yang lebih ramah lingkungan dibandingkan bahan
bakar fosil.

Biofuel pasokan konstan dan aman karena dapat


tumbuh didalam negeri tanpa harus diimpor.

Menstimulasi ekonomi

Kekurangan Biofuel

Kehilangan lahan karena digunakan


sebagai bahan baku biofuel.

Membutuhkan banyak air.

Menghasilkan bau yang tidak diinginkan.

Energi yang dihasilkan lebih rendah.

Kelebihan Biogas

Masyarakat tak perlu menebang pohon.

Proses memasak jadi lebih bersih.

Kandang hewan menjadi semakin bersih.

Sisa

limbah

yang

dikeluarkan

dari

biodigester dapat dijadikan pupuk.

Dapat berkontribusi menurunkan emisi gas


rumah kaca.

Kekurangan Biogas

Memerlukan dana tinggi untuk aplikasi


dalam bentuk instalasi biogas.

Tenaga kerja tidak memiliki kemampuan


memadai terutama dalam proses produksi.

Belum dikenal masyarakat.

Tidak dapat dikemas dalam bentuk cair


dalam tabung.

Kelebihan Biodiesel

Biodiesel ramah lingkungan.

Biodiesel tidak mengandung Sulfur.

Dapat diproduksi secara banyak.

Biodiesel melepas emisi dalam jumlah


sedikit.

Kekurangan Biodiesel

Kekurangan pangan.

Biodiesel lebih mahal.

Energi yang dihasilkan lebih sediit.

Biodiesel memiliki kualitas oksidasi yang


buruk.

Rentan terkontaminasi oleh air.

Kelebihan Bioetanol

Bahan baku tidak terbatas.

Nilai oktan yang tinggi.

Emisi gas buang tidak begitu


berbahaya.

Mengurangi ketergantungan pada


minyak impor.

Kekurangan Bioetanol

Bahan baku mengganggu harga


pangan.

Perlu modifikasi mesin.

Etanol cenderung korosif.

Efisiensinya lebih kecil.

Kelebihan Gasifikasi

Mempergunakan sampah basah


sebagai bahan utama.

Menghasilkan energi terbaharukan.

Pemberdayaan manusia.

Kekurangan Gasifikasi

Terbatasnya sampah sebagai bahan


baku.

Perlu penimbunan terlebih dahulu.

Perlu pengolahan lanjutan untuk hasil


samping.

Kendala Biomassa di
Indonesia

Pertentangan karena bahan baku biomasa harus


bersaing dengan pangan.

Kurangnya

minat

dari

insinyur

untuk

mengembangkan energi biomassa.

Harus membuka lahan pertanian yang lebih


besar.

Dampak ekonomi akibat pengaruh harga minyak


mentah dunia.

Pertanyaan - 1
Oleh : Ari Novanto Rahman
a)

Mengapa dalam konversi biomassa menjadi


biogas

debit

kotoran

yang

digunakan

sebagai bahan baku tidak boleh lebih atau


kurang setiap harinya?
b)

Bagaimana

efisiensi

yang

dihasilkan

berdasarkan jenis kotoran yang digunakan?

Jawaban 1a
Oleh : Nilam Nurfaza R
Dalam
biogas

konversi

debit

biomassa

kotoran

yang

menjadi
digunakan

sebagai bahan baku tidak boleh lebih atau


kurang

setiap

harinya

karena

untuk

mengoptimalisasi penggunaan bahan baku


terhadap produk yang diinginkan.

Berdasarkan Desain
perancangan
Perancangan operasional meliputi

kemampuan

operator untuk memastikan perawatan fasilitas


biogas berjalan rutin dan terpenuhinya suplai bahan
baku biogas setiap harinya.
Perancangan
reaktor.

operasional

meliputi

volume

Suplai bahan baku ditentukan sesuai

dengan kapasitas volume reaktor yang digunakan.

Berdasarkan efisiensi gas


metana
Bahan baku kotoran yang digunakan tidak
boleh melebihi maupun kurang dari debit yang
ditentukan

karena

akan

mempegaruhi

kandungan gas metana yang dihasilkan.


Selain itu bila kapasitasnya tepat, maka
aktifitas bakteri juga akan optimal. Sehingga
efisiensi gas metana yang dihasilkan juga
akan optimal.

Jawaban 1b
Oleh : Nilam Nurfaza Rasyid

Pertanyaan - 2
Oleh : Jejen Zaenudin
a)

Bagaimana pengolahan bahan baku yang digunakan


(kotoran) pada biogas sebelum masuk ke dalam
proses fermentasi?

b)

Fungsi

oksigen

pada

biodiesel

dan

perbedaan

biodiesel dibandingkan dengan petroleum solar?


c)

Mengapa oksidasi yang buruk pada proses pembuatan


biodiesel akan mengakibatkan pembentukan gel?

Jawaban 2a
Oleh : Nilam Nurfaza Rasyid
Komposisi kotoran padat dari kotoran
sapi terdiri dari 80% kandungan cair dan
20% kandungan padat.
Bahan kering yang telah diperoleh tadi
harus ditambahkan air sebelum masuk
digester agar bakteri dapat tumbuh dan
berkembang
dengan
optimum.
Perbandingan komposisi antara bahan
kering dengan air adalah 1:4.

Kandungan bakteri pada kotoran tentunya sangat


banyak

seperti

bakteri

metanogen

yaitu

Mathanobacterium, Mathanobacillus, Methanosacaria,


dan

Methanococcus

serta

kadungan

pengotor

lainnya.
bakteri metanogen digunakan untuk menghasilkan
gas metana pada kondisi anaerob sedangkan pada
proses fermentasi ini zat pengotornya tidak begitu
berpengaruh besar terhadap konversi biogas.

Jawaban 2b
Oleh : Tyas Hastya C

Biodiesel mengandung oksigen, sehingga titik nyalanya (flash


point) lebih tinggi dari solar sehingga tidak mudah terbakar.

Biodiesel juga tidak menghasilkan uap yang membahayakan


pada suhu kamar, sehingga Biodiesel lebih aman daripada
solar dalam penyimpanan dan penggunaannya.

Biodiesel mengandung sekitar 11%


berat

yang

keberadaan

oksigen dalam persen

mengakibatkan

monoksida, partikulat,hidroksida dan jelaga.

berkurangnya

Karakteristik biodiesel

Biodiesel mengandung oksigen, sehingga titik nyalanya


(flash point) lebih tinggi dari solar sehingga tidak mudah
terbakar.

Biodiesel juga tidak menghasilkan uap yang membahayakan


pada suhu kamar, sehingga Biodiesel lebih aman daripada
solar dalam penyimpanan dan penggunaannya.

Biodiesel mengandung sekitar 11% oksigen dalam persen


berat

yang

keberadaan

mengakibatkan

monoksida, partikulat, hidroksida dan jelaga.

berkurangnya

Karakteristik biodiesel

Biodiesel tidak mengandung nitrogen dan senyawa


aromatik dan hanya mengandung kurang dari 15 ppm
sulfur, sehingga Biodiesel merupakan bahan bakar yang
lebih bersih dan lebih mudah ditangani dibandingkan
dengan solar

Kandungan energi kira kira 10% lebih rendah dari solar.

Biodiesel memiliki viskositas yang tinggi dibandingkan


dengan solar

perbandingan sifat fisik dan kimia


biodiesel dan solar
Sifat fisik / kimia

Biodiesel

Solar

Komposisi

Ester alkil

Hidrokarbon

Densitas, g/ml

0,8624

0,8750

Viskositas, cSt

5,55

4,6

Titik kilat, oC

172

98

Angka setana

62,4

53

Energi
dihasilkan

yang 40,1 MJ/kg

45,3 MJ/kg

Senyawa emisi

Biodiesel

Solar

SO2, ppm

78

NO, ppm

37

64

NO2, ppm

CO, ppm

10

40

Partikulat, mg/Nm3

0,25

5,6

Benzen, mg/Nm3

0,3

5,01

Toluen, mg/Nm3

0,57

2,31

Xilen, mg/Nm3

0,73

1,57

Etil benzen, mg/Nm3

0,3

0,73

Jawaban 2c
Oleh : Asep Jumria H
Karakteristik tersebut sangat tergantung pada bahan baku
untuk memproduksi biodiesel yaitu kandungan asam lemak
tak-jenuh yang terdapat dalam bahan baku. Dari beberapa
penelitian menunjukkan bahwa senyawa-senyawa tidakjenuh (adanya ikatan rangkap) merupakan penyebab
ketidak stabilan biodiesel karena mudah teroksidasi oleh
udara (oksigen) membentuk polimer-polimer.

Hidrogenasi

Proses hidrogenasi dimaksudkan untuk


menjenuhkan senyawa ikatan rangkap.

Proses hidrogenasi dilakukan dalam


reaktor

batch

berpengaduk.

Kondisi

operasinya pada temperatur 80oC.

Pertanyaan - 3
Oleh : Ilham asyaufi
mengapa biogas tidak dapat
disimpan di dalam suatu kemasan?

Jawaban 3
Oleh : Asep Jumria H
Gas yang dihasilkan belum dapat dikemas dalam
tabung karena gas dari kotoran sapi adalah jenis
metana (CH4). Sementara gas yang dapat dikemas
dalam tabung merupakan gas yang bisa dicairkan,
yang berasal dari jenis butana (C4H10) dan pentana
(C5H12).

Gas yang dapat dicairkan bisa masuk dalam tabung


dengan volume jauh lebih banyak dibandingkan
dengan gas yang tidak dapat dicairkan.

Gambar Penampung Gas

Pertanyaan - 4
Oleh : M Iqbal Suherman
Jelaskan bagaimana pengembangan
dalam

penyediaan

energi

dapat

bersaingan

dengan

pangan?

biomassa
produk

Jawaban 4
Oleh : Dedi Sugianto
Bahan

baku

utama

energi

biomassa

kelapa

sawit,

dalam

adalah

dimana

pembuatan

glukosa

bahan-bahan

dan
ini

diperoleh dari bahan pangan sehari-hari.


Pembuatan biomassa dari bahan pangan
lama

kelamaan

akan

persediaan pangan dunia.

menghabiskan

Jawaban 4
Tetapi

lama

kelamaan

pembuatan

bioetanol dari kayu menimbulkan masalah


yang serius, seperti yang terjadi di mexico.
Pembuatan

etanol

di

mexico

sangatlah

berlebihan. Sehingga menghabiskan hutan di


sana. Banyak hutan yang ditebang dan lahan
menjadi

tandus.

Banyak

negara

yang

mengecam tindakan negara tersebut hingga


akirnya pembuatan etanol dihentikan.

Jawaban 4
Dari semua permasalahan tersebut, dapat
diartikan bahwa sintesis biomassa tidak dapat
dibuat dari bahan yang masih berguna bagi
kehidupan manusia. Jika ingin memperoleh
energi

biomassa<

haruslah

yang

maka

tidak

lagi

bahan

bakunya

berguna

bagi

manusia, seperti sampah, limbah industri,


limbah

pertanian

dll,

sehingga

mengganggu ekosistem yang ada.

tidak

Thanks for your


attention

Vous aimerez peut-être aussi