Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Produk makanan
Rp.317.000.000
Rp. 95.000.000
Rp. 86.000.000
Rp. 498.000.000
Rp. 572.000.000
87,1%
Oleh karena persentase tersebut 75%, maka tidak ada lagi segmen
operasi yang harus dilaporkan terpisah. Jika persentase tersebut < 75% , maka
diperlukan segmen operasi tambahan untuk diperlakukan sebagai segmen
dilaporkan sampai uji 75% tersebut.
Pertimbangan Lainnya
Batasan praktis dibatasi hanya 10 segmen, jika lebih dari 10 segmen
informasi tambahan bisa menjadi terlalu rinci dan berlebihan. Sebuah
perusahaan yang memiliki lebih dari 10 segmen harus mempertimbangkan
untuk mengagregasikan segmen yang berkaitan. PT. Induk dan PT.Anak
harus ada 3 segmen yang dilaporkan. Selain iu perusahaan harus
mempunyai pertimbangaan untuk memutuskan apakah masing-masing
segmen harus dilaporkan. Sebagai contoh, suatu segmen dapat memenuhi
atau tidak memenuhi suatu uji tertentu, karena beberapa situasi tidak
umum. Seperti laba atau rugi tinggi yang tidak normal atas kontrak satu
waktu. Konsep perbandingan antar periode harus diikuti dalam menentukan
apakah suatu segmen perlu diungkap atau tidak untuk periode sekarang.
Perusahaan diharuskan untuk mengindikasikan mengapa suatau
segmen dilaporkan tidak diungkapakan. Jika suatu segmen menjadi
dilaporkandalam periode-periode sebelumnya , maka pengungkapan
komparatif segen tahun-tahun sebelumnya yang dimasukkan dalam tahun
berjalan harus dinyatakan kembali untuk menghasilkan data keuangan yang
dapat diperbandingkan.
Produk makanan
Plastic dan
pengepakan
Kesehatah dan
keilmuan
Lain-lain
gabungan
317.000.000
95.000.000
86.000.000
74.000.000
572.000.000
6.000.000
18.000.000
4.000.000
28.000.000
Pendapatan bunga-antarsegmen
12.000.000
12.000.000
Beban bunga-nonafisiliasi
30.000.000
30.000.000
12.000.000
12.000.000
Depresiasi
10.000.000
5.000.000
9.000.000
12.000.000
36.000.000
198.000.000
59.000.000
22.000.000
(34.000.000)
245.000.000
Aset segmen
411.000.000
375.000.000
310.000.000
180.000.000
1.276.000.000
48.000.000
21.000.000
29.000.000
22.000.000
120.000.000
522.000.000
Pendapatan lain-lain
78.000.000
(28.000.000)
572.000.000
279.000.000
(34.000.000)
(10.000.000)
(45.000.000)
32.000.000
222.000.000
1.096.000.000
Aset lain-lain
180.000.000
(10.000.000)
Wesel antarsegmen
(100.000.000)
100.000.000
Investasi ekuitas
184.000.000
Totalaset konsolidasi
1.450.000.000
karakteristik dan sumber utama resiko dan imbal hasil perusahaan. Jika
resiko dan imbal hasil perusahaan utamanya dipengaruhi oleh diferensiasi
produk atau jasanya, maka perusahaan akan melaporkan semen usaha
terlebih dahulu , dan informasi keduanya melaporkan berdasarkan kondisi
geografis. Jika risiko dan imbal hasil perusahaan utamanya diperngaruhi
oleh perbedaan kondisi operasional di berbagai Negara dan wilayah
geografis, maka perusahaan akan meloporkan segmen geografisterlebih
dahulu dan karakterisktik dari informasi keduanya adalah segmen usaha.
Struktur organisasi perusahaan dan struktur manajemen seperti juga
system pelaporan keuangan internal kepada pihak yang berwenang dapat
digunakan untuk menentukan sumber utama dan karakteristik dari resiko
daan imbal hasil perusahaan. Sekaligus juga dapat digunakan untuk
menentukan jenis pelaporan segmen primer dan sekunder, kecuali dalam
kondisi debgai berikut :
a. Jika resiko dan imbal hasil perusahaan sangatdipengaruhi oleh dua
elemen berikut ini :
1. Perbedaan dalam produk atau jasa yang dihasilkan, dan
2. Perbedaan operasional wilayah perusahaan, yang diindikasika
dengan pendekatan matriks pada system pelaporan internal
kepada pihak yang berwenang , maka perusahaan harus
menggunakan segmen usaha sebagai segmen primer dan segmen
geografir sebagai segmen sekunder.
b. Jika srtuktur organisasi perusahaan dan struktur manajemen seperti
juga system pelaporan keuangan internal kepada pihak yang
berwenang tidak didesain berdasarkan produk atau jasa secara
individual atau secara kelompok dan juga tidak didasarkan atas
wilayah tertentu, maka manajemen perushaan harus menentukan
risiko dan imbal hasilperusahaan yang mana yang berhubungan erat
dengan produk dan jasa yang dihasilkan atau juga secara wilayah.
1. Tidak lebih dari hari terakhir bulan pertama setelah tanggal laporan
keuangan tengah tahunan, jika tidak diaudit.
2. Tidak lebih dari hari terakhir bulan kedua setelah tanggal laporan
keuangan tengah tahunan jika direviuw secara terbatas oleh auditor.
3. Tidak lebih dari hari terakhir bulan ketiga setelah tanggal laporan
keuangan tengah tahunan jika diaudit.
Permasalahan Akuntansi
Pelaporan interim menimbulkan bebrapa persoalan pengukuran teknis
dan konseptual untuk seorang akuntan. Sebagian besar persoalan tersebut
berpusat pada konsep akuntansi periodisasi dan pembagian periode tahunan
ke dalam periode interim. Sebagai catata, laporan keuangan interim
memasukkan laporan keuangan untuk bebrapa periode yang kurang dari
setahun, bisa berbentuk laporan bulanan, kuartal, atau bagian lain dari
periode satu tahun.
Penggunaan laporan kuartal atau tengah tahua untuk menyediakan
informasi yang tepat waktu adalah perkembangan yang relative baru.
Banyak perusahaaan yang memulai mempublikasikan laporan kuartal
laba rugi keuartal kedua. Akan tetapi, berdasarkan pandangan integral, biaya
iklan awalnya dapat dicatat sebagai biaya ditangguhkan dan
dobebankanselama periode interim kedua, ketiga dan keempat. Alokasi
terhadap masing-masinf periode dapat dilakukan berdasarkan volume
penjualan yang dihasilkan atau dasae yang lain. Menurut pandangan
integral, satu periode interim tidak akan menanggung seluruh beban yang
memberikan keuntungan lebih dari satu periode interim.
Pajak penghasilan
Perubahan akuntansi
1. Perubahan pada prinsip
akuntansi
3. kesalahan
Pendapatan
Salah satu elemen paling signifikan dari laporan laba rugi interim
adalah pendapatan dari penjualan. Investor ingin menilai kemampuan
entitas dalam menghasilkan pendapatan , seingga mereka membandingkan
pendapatan dari periode interim berjalan dengan pendapatan dari periode
interim yang sama tahun sebelumnya. Pendapatan dari penjualan produk
atau penyediaan jasa harus diakui telah diperoleh selama periode interim
menggunakan dasar yang sama dengan periode setahun penuh. Jadi,
pendapatan harus diakui dan dilaporkan pada periode diperolehnya dan
tidak dapat ditangguhkan ke periode lain untuk menyajikan arus pendapatan
yang lebih stabil.
Untuk memberikan yang lebih besar pada penggunaan laporan
keuangan maka laporan interim harus disajikan secara komparatif dengan
periode sebelumnya dengan kondisi sebagai berikut :
1. laporan keuangan interim dibandingkan dibandingkan dengan laporan
keuangan interim periode sebelumnya untuk mengetahui
kecenderungan posisi keuangan.
2. Laporan keuangan inerim dibandingkan dengan laporan keuangan
interim yang sama dalam periode akuntansi yang lalu, untuk
mengetahui kecenderungan berulang musiman dari kegiatan usaha.
3. Laporan keuangan interim dibandingkan dengan laporan komulatif dari
awal tahun buku sampai dengan tanggal laporan keuangan interim