Vous êtes sur la page 1sur 9

ANALISIS, VALIDITAS DAN RELIABILITAS DATA

Dalam penelitian analisis data merupakan kegiatan setelah seluruh data terkumpul,dan di
kelompokkan berdasarkan variabel dan jenis responden.Teknik analisis data dalam penelitian
menggunakan statistik. Statistik yamg biasanya di gunakan untuk menganalisis data ada dua
macam yaitu, Statistik deskriptif dan Statistik Inferensial.
Setelah Analisis data selesai dilakukan maka di lakukannya validitas dan reabiliitas
penelitian.dan data yang di peroleh akan valid,reliabel dan obyektif. Validitas merupakan
derajat ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang dapat di
laporkan oleh peneliti.dalam hal Reliabilitas Susan stainback (1988), menyatakan bahwa
reabilitas berkenaan dengan data konsistensi dan stabilitas data atau temuan.
A. PENGERTIAN DAN KEGUNAAN
a) Analisis Data
Kata analysis berasal dari bahasa Greek (Yunani), terdiri dari kata ana dan
lysis. Ana artinya atas (above), lysis artinya memecahkan atau menghancurkan.
Secara difinitif ialah: Analysis is a process of resolving data into its constituent
components to reveal its characteristic elements and structure Ian Dey (1995: 30).
Agar data bisa dianalisis maka data tersebut harus dipecah dahulu menjadi bagianbagian kecil (menurut element atau struktur), kemudian menggabungkannya
bersama untuk memperoleh pemahaman yang baru. Analisa data merupakan proses
paling vital dalam sebuah penelitian. Hal ini berdasarkan argumentasi bahwa dalam
analisa inilah data yang diperoleh peneliti bisa diterjemahkan menjadi hasil yang
sesuai dengan kaidah ilmiah. Maka dari itu, perlu kerja keras, daya kreatifitas dan
kemampuan intelektual yang tinggi agar mendapat hasil yang memuaskan. Analisis
data berasal dari hasil pengumpulan data. Sebab data yang telah terkumpul, bila
tidak dianalisis hanya menjadi barang yang tidak bermakna, tidak berarti, menjadi
data yang mati, data yang tidak berbunyi. Oleh karena itu, analisis data di sini
berfungsi untuk mamberi arti, makna dan nilai yang terkandung dalam data itu (M.
Kasiram, 2006: 274).
Analisis data disebut juga pengolahan data dan penafsiran data. Analisi data
adalah rangkaian kegiatan penelaahan, pengelompokan, sistematisasi, penafsiran
dan verivikasi data agar sebuah fenomena memiliki nilai social, akademis dan
ilmiah. Kegiatan dalam analisis data adalah : mengelompokan data berdasarkan
variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dan seluruh
responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan
untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji
hipotesis, langkah terakhir tidak dilakukan. Tujuan analisa menurut Sofian Effendi
dalam bukunya Metode Penelitian Survai (1987 : 231) adalah menyederhanakan
data dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan diinterpretasi. Dalam penelitian
strukturalistik, data yang berupa kualitatif (kata-kata) dikuantifikasikan terlebih
dahulu kemudian dianalisis secara statistikan bertujuan untuk menjelaskan
fenomena, menguji hipotesis kerja dan mengangkat sebagai temuan berupa
verifikasi terhadap teori lama dan teori baru. Sedangkan dalam penelitian
naturalistik data bisa berupa kata-kata maupun angka. Data yang bersifat kuantitatif
(angka) tidak perlu dikualitatifkan terlebih dahulu dan tidak menguji
hipotesis/teori, melainkan untuk mendukung pemahaman yang dilakukan oleh data
kualitatif dan menghasilkan teori baru
Menurut beberapa ahli, analisis data dapat didefinisikan sebagai berikut:

1.
2.

3.

Menurut Patton (1980), analisis data adalah proses mengatur ukuran data,
mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar.
Menurut Bogdan dan taylor (1975), analisis data adalah proses yang merinci
usaha formal untuk menemukan tema dan merumuskan hipotesis (ide) seperti
yang disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada
tema dan hipotesis itu.
Menurut Lexy J. Moleong (2000), analisis data adalah proses
mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori, dan satuan
uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis
kerja seperti yang disarankan oleh data

b) Validitas dan Reliabilitas Data


Uji keabsahan data dalam penelitian, sering hanya ditekankan pada uji
validitas dan reliabilitas. Dalam penelitian kuantitatif, kriteria utama terhadap data
hasil penelitian adalah, valid, reliabel, dan obyektif. Validitas merupakan derajat
ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan daya yang
dapatdilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adlah data yang
tidak berbeda antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang
sesunguhnya terjadi pada obyek penelitian. Kalau dalam obyek penelitian terdapat
warna merah, maka peneliti akan melaporkan warna merah. Kalau dalam obyek
penelitian pegawai bekerja dengan keras, maka peneliti melaporkan bahwa
pegawai bekerja dengan keras. Bila peneliti membuat laporan yang tidak sesuai
dengan apa yang terjadi pada obyek, maka data tersebut dapat dinyatakan tidak
valid.
Terdapat dua macam validitas penelitian, yaitu validitas internal dan validitas
eksternal. Validitas internal berkenaan dengan derajad akurasi desain penelitian
dengan hasil yang dicapai. Kalau dalam desain penelitian dirancang untuk meneliti
etos kerja pegawai, maka data yang diperoleh seharusnya adalah data yang akurat
tentang etos kerja pegawai. Penelitian menjadi tidak valid, apabila yang ditemukan
adalah motivasi kerja pegawai.
Validitas eksternal berkenaan dengan derajad akurasi apakah hasil penelitian
dapat digeneralisasikan atau diterapkan pada populasi dimana sampel tersebut
diambil. Bila sampel penelitian representatif, instrumen penelitian valid dan
reliabel, cara mengumpulkan dan analisis data benar, maka penelitian akan
memiliki validitas eksternal yang tinggi.
Dalam hal reabilitas, Susan Stainback (1998) menyatakan bahwa reability is
often defined as the consistency and stability of data or findings. From a
positivistic perspective, reability tipically is considered to be synonymous with the
consistency of data by observations made by different researchers (e.g interrater
reability), by the same researcher at different times (e.g test retest), or by splitting
a data set in two parts (split half) reabilitas berkenaan dengan derajad konsistensi
dan stabilitas data atau temuan. Dalam pandangan positivistik (kuantitatif), suatu
data dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam obyek yang sama
menghasilkan data yang sama, atau peneliti sama dalam waktu berbeda
menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua
menunjukkan data yang tidak berbeda.
Obyektivitas berkenaan dengan :derajad kesepakatan atau interpersonal
agreement antar banyak orang terhadap suatu data. Bila dari 100 orang, terdapat
99 orang menyatakan bahwa terdapat warna merah dalam obyek penelitian itu,
sedangkan yang satu orang menyatakan warna lain, maka data tersebut adalah data
2

yang obyektif. Obyektif disini lawannya subyektif. Data yang obyektif akan
cenderung valid, walaupun belum tentu valid. Dapat terjadi suatu data disepakati
banyak orang belum tentu valid, tetapi yang disepakati sedikit orang malah lebih
valid.
Dalam penelitian kuantitatif, untuk mendapatkan data yang valid, reliabel dan
obyektif, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan instrumen yang valid
dan reliabel, dilakukan pda sampel yang mendekati jumlah populasi dan
pengumpulan serta analisis data dilakukan dengan cara yang benar. Dalam
penelitian kuantitatif, untuk mendapatkan data yang valid dan reliabel yang diuji
validitas dan reliabilitasnya adalah instrumen penelitiannya, sedangkan dalam
penelitian kualitatif yang diuji adalah datanya. Oleh karena itu Susan Stainback
(1988) menyatakan bahwa penelitian kuantitatif lebih menekankan pada aspek
reliabilitas, sedangkan penelitian kualitatif lebih pada aspek validitas. Dalam
penelitian kualitatif, temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak ada
perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi
pada obyek yang diteliti. Tetapi perlu diketahui bahwa kebenaran realitas data
menurut penelitian kualitatif tiak bersifat tunggal, tetapi jamak dan tergantung pada
konstruksi manusia, dibentuk dalam diri seorang sebagai hasil proses mental tiap
individu dengan berbagai latr belakangnya.
Pengertian reliabilitas dalam penelitian kuantitatif, sanagat berbeda dengan
reliabilitas dalam penelitian kuslitstif. Hal ini terjadi karena terdapat perbedaan
paradigma dalam melihat realitas. Menurut penelitian kualitatif, suatu realitas itu
bersifat majemuk/ganda, dinamid/selalu berubah, sehingga tidak ada yang
konsisten, dan berulang seperti semula. Heraclites dalam nasution (1988)
menyatakan bahwa kita tidak bisa dua kali masuk sungai yang sama air mengalir
terus, waktu terus berubah, situasi senantiasa sosial. Dengan demikian tidak ada
suatu data yang tepat/konsisten/stabil.
B. LANGKAH-LANGKAH DALAM ANALISIS DATA
Secara garis besar analisis data meliputi 3 langkah yaitu:
a) Persiapan.
Kegiatan dalam langkah persiapan ini antara lain:
1. Mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisi. Apalagi, instrumennya
anonim, perlu sekali dicek sejauh mana atau identitas apa saja yang sangat
diperlukan bagi pengolahan data lebih lanjut.
2. Mengecek kelengkapan data, artinya memeriksa isis instrumen pengumpulan
data (termasuk kelengkapan lembaran instrumen barangkali ada yang terlepas
atau sobek).
Apabila ada kekurangan isi atau halaman, maka perlu dikembalikan. Bagi
instrumen yang anonim dan tidak mungkin dikembalikan kepada pengisi akan
merepotkan karena menyebabkan kekurangan responden. Untuk memperoleh
responden yang cukup, peneliti mengumpulkan data lagi dengan mencari
responden baru yang masih dalam wilayah populasi.
3. Mengecek macam isian data. Jika dalam instrumen termuat sebuah atau
beberapa item yang diisi tidak tahu atau isian lain bukan yang dikehendaki
peneliti, padahal isian yang diharapkan tersebut merupakan variabel pokok,
maka perlu didrop.
Dalam langkah persiapan ini adalah memilih/menyortir data sedemikian rupa
sehingga hanya data yang terpakai saja yang tinggal. Langkah persiapan
bermaksud merapikan data agar bersih, rapi dan tinggal mengadakan
3

pengolahan lanjutan atau menganalisis. Bagi peneliti yang tidak berkecipung


dalam dunia pendidikan dapat menggunakan penjelasan sebagai contoh dan
kasus atau variabelnya dapat diganti sesuai dengan judul atau masalah
penelitiannya.
b) Tabulasi
G.E.R. Burroughas mengemukakan klasifikasi analidi data sebagai berikut:
1) Tabulasi data (the tabulation of the data).
2) Penyimpulan data (the summarizing of the data).
3) Analisis data untuk tujuan testing hipotesis.
4) Analisis data untuk tujuan penarikan kesimpulan.
Termasuk kedalam kegiatan tabulasi ini antar lain:
1) Memberikan skor (scoring) terhadap item-item yang perlu diberi skor. Misalnya
tes, angket bentuk pilihan ganda, rating scale, dan sebagainya.
2) Memberikan kode terhadap item-item yang tidak diberi skor.
a. Jenis kelamin:
- laki-laki diberi kode 1.
- Perempuan diberi kode 0.
b. Tingkat pendidikan
- Sekolah dasar diberi kode 1.
- Sekolah menengah pertama diberi kode 2.
- Sekolah menengah atas diberi kode 3.
- Perguruan tinggi diberi kode 4.
c. Banyaknya penataran yang pernah diikuti dikelompokkan dan diberi kode
atas:
- Mengikuti lebih dari 10 kali, diberi kode 1.
- Mengikuti antara 1-9 kali, diberi kode 2.
- Tidak pernah mengikuti penataram diberi kode 0.
3) Mengubah jenis data, disesuaikan atau dimodifikasikan dengan teknik analisis
yang digunakan.
Misalnya:
- Data interval diubah menjadi dua data ordinal dengan membuat
tingkatan.
- Data ordinal atau data interval diubah menjadi data diskrit.
4) Memberikan kode (coding) dalam hubungan dengan pengolahan data jika akan
menggunakan komputer. Dalam hal ini pengolah data memberikan kode pada
semua variabel, kemudian mencoba menentukan tempatnya didalam coding
sheet (coding form), dalam beberapa baris ke beberapa. Apabila akan
dilanjutkan, sampai kepada petunjuk penempatan setiap varaibel pada kartu
kolom (punc cord).
c) Penerapan Data Sesuai Dengan Pendekata Penelitian.
Maksud rumusam ini adalah pengolahan data yang diperoleh dengan
menggunakan rumus-rumus atau aturan-aturan yang ada, sesuai dengan pendekatan
penelitian atau desain yang diambil. Untuk mempermudah cara mengikuti uraian
pengolahan data, akan disajikan dengan sistematika yang telah disajikan dengan
sistematika yang telah dikemukakan. Ada 4 jenis problematika atau permasalahan
yang telah diajukan:
1. Problema untuk mengetahui status dan mendeskripsikan fenomena.

2. Problema komparasi, yitu proiblema yang bertujuan untuk membandingkan dua


fenomena atau lebih.
3. Problema untuk mencari hubungan antara dua fenomena yang kedudukannya
sejajar (bukan merupakan sebab akibat).
4. Problema untuk melihat pengaruh sesuatu treatment atau ingin melihat
hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.
Data yang diterapkan dalam perhitungan adalah data yang disesuaikan dengan jenis
data, yakni diskrit, ordinal, interval, dan ratio. Pemilihan terhadap rumus yang
digunakan kedang disesuaikan dengan jenis data, tetapi ada kalanya peneliti
menentukan pendekatan/rumus, kemudian data yang ada diubah, disesuaikan
dengan rumus yang sudah dipilih.
C. ANALISIS DATA DALAM PENELITIAN KUALITATIF
Analisis adalah proses menyusun data agar dapat ditafsirkan. Menyusun data
berarti menggolongkannya dalam pola, tema atau kateori. Melakukan analisis adalah
pakerjaan yang sulit, memerlukan kerja keras. Analisis memerlukan daya kreatif serta
kemampuan intelektual tinggi, sehinggatiap peneliti harusmencari sendiri metode
yang dirasanya sama dengan sifat penelitinya. Tugas peneliti adalah mengadakan
analisis tentang datayang diperolehnya agar diketahiu maknanya. Namun ada
kemungkinan peneliti tidak dapat menemukan implikasi penelitiannya karena masih
terlampau dekat dan masih terlampau terlibat dalam kerja lapangan.
Dalam penelitian biasanya banyak dilakukan cara berfikir konvergen, yakni
mengikuti prosedur atau jalan pikiran tertentu. Namun untuk mengadakan interpretasi
diperlukan cara berpikir yang lain, yaitu yang divergen, yang kreatif, jadi
mengandung spekulasi dan risiko. Interpretasi sebenarnya bukan hanya dilakukan
pada taraf akhir, melainkan telah dilakukan sepanjang penelitian.
Analisis data kualitatif terdiri atas kata-kata bukan angka-angka. Kata-kata sering
hanya mengandung makna dalam konteks kata itu diginakan. Angka-anhka tidak
ambigus seperti kata-kata dan lebih mudah diolah. Banyak peneliti lebih senang
menggunakan angka-angka atau mengunah pernyataan dalam bentuk angak-angka.
Dengan mengubahnya menjadi angka-angka, perhatian beralih dari isi dan makna
kebidang hitung-menghitung. Dalam penelitian kualitatif sebaiknya angka-angka, bila
digunakan jangan dipisahkan dari kata-kata yang bermakna. Ada peneliti yang
menganggap bahwa kata-kata, deskripsi, uraian, penjelasan verbal lebih menarik dan
bermakna.
Data yang terkumpul dalam penelitian kualitatif biasanya meliputi ratusan bahkan
ribuan halaman. Maka timbul masalah yang pelik, bagaiman mengolah, menganalisis
data yang banyak itu. Selain itu cara demikian tidak efektif dan tidak akan
menghasilkan data yang karena tidak didasarkan atas analisis laporan kerja lapangan
sebelumnya. Data yang diporeleh dalam lapangan segera harus dituangkan dalam
bentuk yulisan dan analisis. Cara-cara yang dapat diikuti yaitu reduksi data, display
data dan mengambil kesimpulan dan verifikasi.
1) Reduksi data
Data yang diperolah dalam lapangan ditulis/diketik dalam bentuk uraian atau
laporan yang terinci. Laporan-laporan itu perlu direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal
yang pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema atau polanya, jadi
laporan lapangan senagai bahan mentah disingkatkan, direduksi, disusun lebih
sistematis, ditonjolkan pokok-pokok yang penting, diberi susunan yang lebih
sistematis, sehingga lebih mudah dikendalikan. Data yang direduksi memberi

gambaran yang lebih tajam. Reduksi data dapat pula membantu dalam memberikan
kode kepada aspek-aspek tertentu.
2) Display data
Agar dapat melihat gambaran yang keseluruhannya atau bagian-bagian tertentu
dari penelitian itu, harus diusahakan membuat berbagai macam matriks, grafik,
networks dan charts. Dengan demikian peneliti dapat menguasai data dan tidak
tenggelam dalam tumpukan detail. Membuat display ini juga merupaka analisis.
3) Mengambil kesimpulan dan verifikasi
Kesimpulan itu mula-mula masih sangat tentatif, kabur, diragukan, akan tetapi
dengan bertambahnya data, maka kesimpulan itu lebih grounded. Jadi kesimpulan
senantiasa harus diverifikasi selama penelitian berlangsung. Verifikasi dapat singkat
dengan mencari data baru, dapat pula lebih mendalam bila penelitian dilakukan oleh
suatu teme untun mencapai inter-subjective consensus yakni persetujuan bersama
agar lebih menjamin validitas atau confirmability.
Ketiga macam kegiatan analisis yang disebut dimuka saling berhubungan dan
berlangsung terus selama penelitian dilakukan. Jadi analisis adalah kegiatan yang
kontinu dari awal sampai akhir penelitian.
D. ANALISIS DATA DALAM PENELITIAN KUANTITATIF
1) Pengertian analisis data
Analisis data disebut juga pengolahan data dan penafsiran data. Analisi data
adalah rangkaian kegiatan penelaahan, pengelompokan, sistematisasi, penafsiran dan
verivikasi data agar sebuah fenomena memiliki nilai social, akademis dan ilmiah.
Tujuan analisa menurut Sofian Effendi dalam bukunya Metode Penelitian Survai
(1987 : 231) adalah menyederhanakan data dalam bentuk yang lebih mudah dibaca
dan diinterpretasi
2) Tujuan Analisis Data Kuantitatif
Analisis data dimaksudkan untuk memahami apa yang terdapat di balik semua
data tersebut, mengelompokannya, meringkasnya menjadi suatu yang kompak dan
mudah dimengerti, serta menemukan pola umum yang timbul dari data tersebut
3) Metode Analisis Data Penelitian Kuantitatif
Ada perbedaan analisa data dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dalam
penelitian kuantitatif, analisa data yang dilakukan secara kronologis setelah data
selesai dikumpulkan semua dan biasanya diolah dan dianalisis dengan secara
computerized berdasarkan metode analisi data yang telah ditetapkan dalam desain
penelitian. Dalam proses menganalisa data seringkali menggunakan statistika karena
memang salah satu fungsi statistika adalah menyederhanakan data. Setelah data
dianalisa dan diperoleh informasi yang lebih sederhana, hasil analisa terus harus
diinterpetasi untuk mencari makna yang lebih luas dan impilkasi hasil-hasil analisa.
Dalam penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari
seluruh responden atau sumber data lain terkumpul.
Terdapat dua macam statistic yang digunakan untuk menganalisis data dalam
penelitian, yaitu statistic deskriptif dan statistic inferensial. Statistic inferensial
meliputi statistic parametris dan non parametris.
a) Statistic deskriptif
Statistic deskriptif adalah statistic yang digunakan untuk menganalisis data
dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
sebagaiamana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk
umum atau generalisasi. Tetapi bila penelitian dilakukan pada sampel, maka
analisisnya dapat menggunakan statistic despkriptif maupun inferensial. Statistic
6

deskriptif dapat digunakan bila peneliti hanya ingin mendeskripsikan data sampel.
Dengan statistik deskriptif peneliti perlu memperhatikan terlebih dahulu jenis datanya.
Sesuai dengan namanya, deskriptif hanya akan mendeskripsikan keadaan suatu gejala
yang telah direkam melalui alat ukur kemudian diolah sesuai dengan fungsinya. Hasil
pengolahan tersebut selanjutnya dipaparkan dalam bentuk angka-angka sehingga
memberikan suatu kesan lebih mudah ditangkap maknanya oleh siapapun yang
membutuhkan informasi tentang keberadaan gejala tersebut. Fungsi statistik deskriptif
antara lain mengklasifikasikan suatu data variabel berdasarkan kelompoknya masingmasing dari semula belum teratur dan mudah diinterpretasikan maksudnya oleh orang
yang membutuhkan informasi tentang keadaan variabel tersebut.
Analisi statistic deskriptif dapat dibedakan menjadi : (1) analisis potret data
(frekuansi dan presentasi), (2) analisis kecenderungan sentral data (nilai rata-rata,
median, dan modus) serta (3) analisis variasi nilai (kisaran dan simpangan baku atau
varian).
 Analisis potret data.
Potret data adalah perhitungan frekuensi suatu nilai dalam suatu variabel.
Nilai dapat disajikan sebagai jumlah absolute atau presentase dari
keseluruhan.
 Analisis kecenderungan sentral data.
- Nilai rata-rata atau mean biasa diberi symbol X, merupakan nilai rata-rata
secraa aritmatika dari semua nilai dari variabel yang diukur.
- Median adalah nilai tengah dari sekumpulan nilai suatu variabel yang
telah diurutkan dari nilai terkecil kepada nilai yang tetinggi.
- Modus (modu) adalah nilai yang paling sering muncul pada suatu
distribusi nilai variabel.
 Analisis variasi nilai.
Analisis ini dilakukan untuk melihat sebaran nilai dalam distribusi
keseluruhan nilai suatu variabel dari nilai tengahnya. Analisis ini untuk
melihat seberapa besar nilai-nilai suatu variabel berbeda dari nilainya.
Pengukuran variasi nilai biasanya dilakukan dengan melihat kisaran data
(range) atau simpangan baku (standar devinatioan).
b) Statistik Inferensial
Pemakaian analisis inferensial bertujuan untuk menghasilkan suatu temuan yang
dapat digeneralisasikan secara lebih luas ke dalam wilayah populasi. Di sini seorang
peneliti akan selalu berhadapan dengan hipotesis nihil (Ho) sebagai dasar
penelitiannya untuk diuji secara empirik dengan statistik inferensial. Statistik
inferensial cukup banyak ragamnya. Secara garis besar jenis analisis ini dibagi
menjadi dua bagian. Pertama untuk jenis penelitian korelasional dan kedua untuk
komparasi dan/atau eksperimen. Kesimpulan yang diharapkan dapat dibuat biasanya
dinayatakan dalam suatu hipotesis. Oleh karena itu, analisis statistik inferensial juga
bisa disebut analisis uji hipotesis. Selisih nilai tengah ataupun nilai
koefisien (correlation coeficient) yang dihasilkan kemudian diuji secara statistic.
Statistic inferensial, sering juga disebut statistic induktif atau statistic probabilitas,
adalah teknik statistic yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya
diberlakukan utuk populasi. Statistik inferensial fungsinya lebih luas lagi, sebab
dilihat dari analisisnya, hasil yang diperoleh tidak sekedar menggambarkan keadaan
atau fenomena yang dijadikan obyek penelitian, melainkan dapat pula
digeneralisasikan secara lebih luas kedalam wilayah populasi.
Statistic inferensial meliputi statistic parametris dan non parametris. Statistic
parametris digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistic, atau
7

menguji ukuran populasi melalui data sampel. Parameter populasi itu meliputi : ratarata dengan notasi (mu), simpangan baku (sigma) dan varians 2. Oleh karena itu
penelitian yang berhipotesis statistic adalah penelitian yang menggunakan sampel.
Statistic non parameter tidak menguji parameter populasi, tetapi menguji distribusi.
Penggunaan statistic parametris dan non parameter tergantung pada asumsi dan jenis
data yang akan dianalisis. Statistic parametris kebanyakan digunakan untuk
menganalisis data interval dan rasio, sedangkan statistic non parametris kebanyakan
digunakan untuk menganalisis data nominal, ordinal. Jadi untuk menguji hipotesis
dalam penelitian kuantitatif yang menggunakan statistic, ada dua hal utama yang
harus diperhatikan yaitu, macam data dan bentuk hipotesi yang diajukan. Dalam
statistik parametris menggunakan analisis data yang berupa:
 Data Interval.
Data interval tergolong data kontinum yang mempunyai tingkatan yang lebih
tinggi lagi dibandingkan dengan data ordinal karena mempunyai tingkatan
yang lebih banyak lagi.
Contoh data interval misalnya hasil ujian, hasil pengukuran berat badan, hasil
pengukuran tinggi badan, dan lainnya.
 Data Rasio.
Data rasio merupakan data yang tergolong ke dalam data kontinum juga
tetapi yang mempunyai ciri atau sifat tertentu. Data ini memiliki sifat interval
atau jarak yang sama seperti halnya dalam skala interval.
Contohnya : berat badan Rudi 70 kg, sedangkan Saifullah 35 kg. Keadaan
ini dapat dirasiokan bahwa berat badan Rudi dua kali berat badan Saifullah.
Atau berat badan Saifullah separuh dari berat badan Rudi.
Data rasio dalam ilmu-ilmu sosial jarang dipergunakan, bahkan hampir tidak
pernah dipergunakan.
Sedangkan dalam statistik non parametris analisi data dibagi menjadi:
 Data Nominal.
Data ini juga sering disebut data diskrit, kategorik, atau dikhotomi. Disebut
diskrit karena ini data ini memiliki sifat terpisah antara satu sama lainnya,
baik pemisahan itu terdiri dari dua bagian atau lebih; dan di dalam pemisahan
itu tidak terdapat hubungan sama sekali.
 Data Ordinal.
Data ordinal adalah data yang menunjuk pada tingkatan atau penjenjangan
pada sesuatu keadaan. Berbeda dengan data nominal yang menunjukkan
adanya perbedaan secara kategorik, data ordinal juga memiliki sifat adanya
perbedaan di antara obyek yang dijenjangkan
4) Jenis-jenis Analisis Data Kuantitatif
 Analisis Univariat
Jenis analisis ini digunakan untuk penelitian satu variabel. Analisis ini
dilakukan terhadap penelitian deskriptif, dengan menggunakan statistik
deskriptif.
 Analisis Bivariat
Jenis analisis ini digunakan untuk melihat hubungan dua variabel. Kedua
variabel tersebut merupakan variabel pokok, yaitu variabel pengaruh (bebas)
dan variabel terpengaruh (tidak bebas).
 Analisis Multivariat
Sama dengan analisis bivariat, tetapi pada mutivariat yang dianalisis variabelnya lebih
dari dua. Tetap mempunyai dua variabel pokok (bebas dan tidak bebas), variabel
bebasnya memliki sub-sub variabel.
8

KESIMPULAN
Dalam menganalisis data maka data dibagi menjadi bagian-bagian kecil menurut
elemen atau struktur. Analisis data disebut juga pengolahan data dan penafsiran
data,kegiatan analisis data yakni mengelompokkan databerdasarkan variabel dan seluruh
responden, menyajikan dalam setiap variabel yang di teleti, melakukan perhitungan untuk
menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis.Dalam
penelitian kualitatif di analisis secara statistik bertujuan untuk menjelaskan fenomena,
menguji hipotesis, dan mengangkat sebagai temuan verivikasiterhadap teori lama dan
teori baru. Sedangkan penelitian kuantitatif berupa kata-kata dan angka.yang bersifat
kuantitatif.dan mendukung kuantitatif oleh data kualitatif dan menghasilkan teori baru.
DAFTAR PUSTAKA
Anggoro, Toha. 2008. Metode Penelitian. Jakarta : Universita Terbuka 2008
Singarimbun, Sofian Effendi. 1987. Metode Penelitian Survai. Jakarta : PT New Aqua
Press
Sudijono, Anas. 2006. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada
Sugiono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan r & d . Bandung : Alfabeta

____________
Oleh: Nanang Supriyono
(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian dengan dosen Pengampu
Afid Burhanuddin, M.Pd.)

Vous aimerez peut-être aussi