Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PERNYATAAN
Dengan ini kami selaku mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit
Mojokerto :
Nama
NIM
: 201001029
Dosen Pembimbing II
HALAMAN PENGESAHAN
JURNAL SKRIPSI
PENGARUH TERAPI JUS SIRSAK TERHADAP PENURUNAN KADAR ASAM
URAT LANSIA WANITA DI DESA GAYAMAN KECAMATAN MOJOANYAR
KABUPATEN MOJOKERTO
TAHUN 2015
Dosen pembimbing I
Dosen Pembimbing II
aims to determine the effect of soursop juice therapy to decrease uric acid levels in
elderly women in the village of the District Gayaman Mojoanyar Mojokerto. This study
used a pre-experimental design with the approach of a one-group pre-post test design,
using purposive sampling techniques for sample collection. Respondents who become
research subjects were 15 elderly women who suffer from gout. The study was
conducted on October 7 - 19 April 2014 for 2 weeks. Data collection tools such as
questionnaires and observation respondent characteristics uric acid levels before and
after therapy soursop juice. Analysis of test data using Wilcoxon signed rank test
statistic. The results showed that prior therapy soursop juice obtained a majority
(100%) of the respondents had uric acid levels > 6 mg / dl by 15 respondents and the
results of the study also showed that after administration of soursop juice therapy
obtained a large part (73.3%) of respondents experienced reduction in uric acid levels
by 11 respondents, a minority (26.7%) of respondents had increased levels of uric acid
by 4 respondents. From the analysis of the statistical test Wilcoxon signed rank test
showed that there was the influence of soursop juice therapy to decrease uric acid
levels in elderly women in the village of the District Gayaman Mojoanyar Mojokerto (p
= 0.001 < = 0.05) with a decrease in the average - average of 1.37 mg / dl. Soursop
juice therapy for elderly women influence the decrease in uric acid levels by helping the
excretion of uric acid through urine. If therapy is routinely drink soursop juice 1 a day
in 2 weeks, supported by adjusting the diet the uric acid levels in elderly women will be
controlled within normal limits.
Keywords: Elderly, Uric Acid, Soursop Juice
PENDAHULUAN
Lanjut usia dipandang sebagai masa degenerasi biologis yang disertai oleh
berbagai penderitaan akibat berbagai macam penyakit yang menyertai proses menua.
Namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang di tandai dengan
penurunan kemampuan untuk tubuh beradaptasi dengan stres lingkungan. Penurunan
kemampuan berbagai organ, fungsi, dan sistem tubuh itu bersifat alamiah atau
fisiologis. Penurunan tersebut disebabkan berkurangnya jumlah dan kemampuan sel
tubuh. Pada umumnya tanda proses menua mulai tampak sejak usia 45 tahun dan akan
menimbulkan masalah pada usia sekitar 60 tahun (Maryam, 2008). Perjalanan penyakit
asam urat biasanya mulai dengan suatu serangan atau seseorang memiliki riwayat
pernah memeriksakan kadar asam uratnya yang nilai kadar asam urat darahnya lebih
dari 7 mg/dl, dan makin lama makin tinggi (Noorkasiani, 2009). Asam urat bisa menjadi
momok yang menakutkan jika mengalami komplikasi seperti radang sendi yang bisa
menyebabkan kecacatan pada sendi. Komplikasi lain dari asam urat ini adalah
komplikasi yang terjadi pada ginjal yang bisa menyebabkan gagal ginjal dan batu ginjal,
sedangkan pada jantung bisa mengalami hal yang menyebabkan penyakit jantung
koroner (Aminah, 2013). Pada lansia dengan asam urat menimbulkan masalah fisik
sehari-hari ; seperti gangguan aktivitas, gangguan pola tidur, gangguan rasa nyaman
nyeri, dan sebagainya sehingga pemeliharaan kesehatan lansia dengan asam urat harus
ditingkatkan
agar
tidak
mengancam
jiwa
penderitanya
dan
menimbulkan
tahun 2013 lansia penderita asam urat di Jawa timur sebanyak 4.027 jiwa.
penumpukan kristal asam urat pada persendian, kristal asam urat ini terbentuk karena
kadar protein purin yang tinggi (Aminah, 2013). Gangguan asam urat ditandai dengan
suatu serangan tiba-tiba di daerah persendian. Nyeri yang timbul pada umumnya
muncul secara tiba-tiba. Kemunculan secara tiba-tiba ini sering menyebabkan penderita
asam urat sulit bergerak. Saat bangun tidur, misalnya, ibu jari kaki dan pergelangan kaki
akan terasa terbakar, sakit dan membengkak (Sibella, 2010). Oleh karena itu, pada
umumnya penderita asam urat kesulitan dalam gerakan-gerakan yang terlalu energik
atau terlalu melelahkan, seperti berolahraga atau bergerak terlalu cepat (Aminah, 2013).
Penyakit asam urat bukan hanya di sebabkan karena faktor genetik, dan faktor
usia bahkan sebagian besar disebabkan karena makanan. Bukan hanya masalah
higienitas melainkan juga adalah pola hidup atau gaya hidup menentukan kadar asam
urat dalam tubuh. Untuk mencegah penyakit itu, lansia harus memiliki kemauan yang
tinggi untuk menjaga kadar asam urat darah pada posisi normal yakni dengan
menghindari merokok, olahraga teratur, banyak minum air mineral, diet rendah purin
dan makan buah-buahan, vitamin, dan mengkonsumsi karbohidrat kompleks dan
sederhana. Bagi lansia yang mengalami asam urat tahap awal, yang ditandai dengan
gejala yang timbul tidak sering, pengobatan secara tradisional adalah pilihan terbaik.
Selain diet, pengobatan tradisional juga bisa dilakukan dengan meminum jus sirsak juga
bisa jadi obat asam urat alami yang baik. Selain kandungan serat dan anti-oksidan,
sirsak juga memiliki senyawa aktif alkoid isquinolin yang berfungsi sebagai analgetik
kuat. Sifat anti-oksidan dapat mengurangi terbentuknya asam urat melalui
penghambatan produksi enzim xantin oksidase. Sedangkan kombinasi sifat analgetik
(mengurangi rasa sakit) dan anti inflamasi (anti-radang) mampu mengobati asam urat.
Memang secara empiris sirsak banyak dipakai untuk mengobati asam urat, pegal, dan
sakit pinggang. Peneliti tertarik untuk membuktikan efektifitas jus sirsak terhadap
penurunan kadar asam urat lansia wanita sebagai pengganti hormon estrogen yang
membantu ekskresi asam urat lewat urin yang mengalami penurunan saat menopause, di
karenakan sisak memiliki efek diuretic (peluruh kencing), sehingga sekresi asam urat
melalui urine dapat berjalan lancar untuk mengurangi kadar asam urat darah. Selain itu,
zat asam pada sirsak diduga bereaksi dengan asam urat darah membentuk senyawa lain
yang tidak berbahaya (Damayanti, 2013).
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan desain pra-eksperimental dengan pendekatan the onegroup pra-post test design, menggunakan teknik purposive sampling untuk
pengambilan sampelnya. Responden yang menjadi subyek penelitian adalah 15 lansia
wanita yang menderita asam urat. Penelitian dilakukan pada tanggal 7 19 April 2014
selama 2 minggu. Alat pengumpulan data berupa kuesioner karakteristik responden dan
observasi kadar asam urat sebelum dan sesudah dilakukan pemberian terapi jus sirsak.
Analisa data menggunakan uji statistik wilcoxon signed rank test.
HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Kadar asam urat sebelum dilakukan pemberian terapi jus sirsak
Tabel 4.1 Distribusi frekuensi berdasarkan pengukuran kadar asam urat sebelum
dilakukan pemberian terapi jus sirsak
No.
1
2
Frekuensi (f)
Prosentase (%)
0
15
0
100
15
100
Jumlah
Frekuensi (f)
Prosentase (%)
11
4
15
73,3
26,3
100
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebagian besar kadar asam urat
responden sesudah dilakukan pemberian terapi jus sirsak berada pada rentang 2 - 6
mg/dl sebesar 11 orang (73,3%).
c. Pengaruh terapi jus sirsak terhadap penurunan kadar asam urat lansia wanita di Desa
Gayaman Kecamatan Mojoanyar Kabupaten
Tabel 4.3 Pengukuran kadar asam urat lansia wanita
Sebelum
Sesudah
Terapi Jus
Terapi Jus
Sirsak
Sirsak
(mg/dl)
( mg/dl)
1.
7,5
5,9
2.
7,0
6,0
3.
7,0
5,8
4.
8,9
9,2
5.
8,6
5,1
6.
6,2
5,8
7.
6,5
5,0
8.
8,2
5,0
9.
7,6
8,0
10.
8,1
5,8
11.
7,0
7,2
12.
6,8
5,1
13.
6,6
5,9
14.
7,0
7,2
15.
8,2
5,8
Mean
7,41
6,18
P = 0,001 < = 0,05
No.
Respon
den
Selisih
Keterangan
1,6
1
1,2
0,3
3,5
0,4
1,5
3,2
0,4
2,3
0,2
1,7
0,7
0,2
2,4
1,37
Menurun
Menurun
Menurun
Meningkat
Menurun
Menurun
Menurun
Menurun
Meningkat
Menurun
Meningkat
Menurun
Menurun
Meningkat
Menurun
Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa rata-rata kadar asam urat
responden sebelum meminum jus sirsak adalah 7,41mg/dl dan setelah meminum jus
sirsak selama 2 minggu sebanyak 1 kali sehari rata-rata kadar asam urat responden
menurun menjadi 6,18 mg/dl. Dapat dilihat perbedaan nilai rata-rata kadar asam urat
responden antara pengukuran sebelum dan sesudah pemberian terapi jus sirsak yaitu
1,37 mg/dl.
Tabel 4.4 Distribusi frekuensi berdasarkan pengaruh terapi jus sirsak terhadap
penurunan kadar asam urat lansia wanita di Desa Gayaman Kecamatan
Mojoanyar Kabupaten Mojokerto
No.
1
2
Frekuensi Prosentase
(f)
(%)
11
73,3
4
26,7
15
100
sebelum dilakukan
pemberian terapi jus sirsak adalah 7,41 mg/dl dan sesudah dilakukan pemberian terapi
jus sirsak selama 2 minggu sebanyak 1 kali sehari rata-rata kadar asam urat responden
menjadi 6,18 mg/dl. Disini dapat dilihat terjadi penurunan kadar asam urat responden
yakni sebesar 1,37 mg/dl dimana terdapat 11 orang mengalami penurunan kadar asam
urat dan
penurunan disini adalah responden mengalami peningkatan kadar asam urat. Jika dilihat
secara individual penurunan kadar asam urat responden berkisar antara 0,4 3,5 mg/dl
dan peningkatan kadar asam urat berkisar antara 0,2 0,4 mg/dl.
Hasil uji statistik didapatkan p = 0,001 dengan 0,05 sehingga dapat
dikatakan terdapat pengaruh terapi jus sirsak terhadap penurunan kadar asam urat pada
lansia wanita, hal ini sesuai dengan pendapat Damayanti (2013) bahwa pada saat lansia
wanita mengkonsumsi jus sirsak sebagai pengganti hormon estrogen yang membantu
ekskresi asam urat lewat urin yang mengalami penurunan saat menopause, di karenakan
sisak memiliki efek diuretic (peluruh kencing), sehingga sekresi asam urat melalui urine
dapat berjalan lancar untuk mengurangi kadar asam urat darah.
Responden pada penelitian ini seluruhnya lansia wanita berusia 45 - 60 tahun
dan dalam usia inilah seseorang rentan terkena asam urat. Responden juga telah
menderita asam urat antara 1-10 tahun dan dalam rentang waktu ini biasanya seseorang
masih patuh terhadap terapi yang diberikan sehingga kadar asam urat masih bisa
terkontrol dalam batas-batas normal yakni 2 - 6 mg/dl. Berdasarkan keterangan yang
diberikan oleh responden selama ini responden yang mengalami penurunan kadar asam
urat telah menjalankan program penatalaksaan asam urat dengan baik, responden
mengatur pola makan (diet rendah purin) dan meminum terapi jus sirsak dengan rutin
satu hari sekali selama dua minggu.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Kadar asam urat responden sebelum dilakukan pemberian terapi jus sirsak 2
6 mg/dl sebanyak 0 orang dan > 6 mg/dl sebanyak 15 orang.
2.
Kadar asam urat responden sesudah dilakukan pemberian terapi jus sirsak 2 - 6
mg/dl sebanyak 11 orang dan > 6 mg/dl sebanyak 4 orang
3.
Ada pengaruh terapi jus sirsak terhadap penurunan kadar asam urat lansia
wanita dengan p = 0,001 = 0,05.
B. Saran
1. Responden
Terapi jus sirsak hendaknya diminum 1 kali sehari sehingga dapat
membantu lansia wanita penderita asam urat dalam menurunkan dan
mengontrol kadar asam urat darah.
2. Peneliti
Penelitian yang diadakan merupakan hasil pemberdayaan daya upaya
mencari manfaat bagi diri dan masyarakat pada umumnya, peneliti berharap
suatu saat akan ada penelitian tentang terapi jus sirsak dengan metode yang
lebih baik lagi dimana dari segi sample diharapkan dapat lebih besar lagi dan
waktu yang digunakan juga diharapkan lebih lama agar hasilnya dapat lebih
maksimal.
3. Bagi Institusi Pelayanan Kesehatan
Pemberian terapi jus sirsak diharapkan sebagai masukan bagi pelayanan
kesehatan sebagai peningkatan mutu pelayanan kesehatan bagi lansia penderita
asam urat.
4. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian yang diadakan hendaknya menjadi referensi tambahan
untuk pengembangan pengetahuan dalam pendidikan dan perlengkapan bahan
pustaka tentang pengaruh terapi jus sirsak terhadap penurunan kadar asam urat
lansia wanita.
DAFTAR PUSTAKA
Abikusno. 2013. www.depkes.go.id. Buletin Jendela Data Dan Informasi Kesehatan.
Diakses Tanggal 2 Februari 2013
Aminah, Mia Siti. 2013. Khasiat Sakti Tanaman Obat Untuk Asam Urat. Jakarta: Dunia
Sehat
Bandiyah, Siti. 2009. Lanjut Usia Dan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta: Muha
Medika
Dalimantara, Setiawan,. 2008. Herbal Untuk Reumatik. Jakarta : Penebar Swadaya
Damayanti, D. 2013. Sembuh Total Diabetes, Asam Urat, Hipertensi Tanpa Obat.
Yogyakarta: Pinang Merah
Depkes. 2010. Kejadian Asam Urat Di Jawa Timur. www.depkesri.co.id. Diakses
Tanggal 20 Oktober 2011
Dinkes. 2010. Profil Kesehatan Jawa Timur. www.dinkesjatim.go.id.Diakses Tanggal
04 April 2011
Diantari, Ervi,Kk. 2013. http://ejournal-s1.undip.ac.id/indek.php/jx. Pengaruh Asupan
Purin Dan Cairan Terhadap Kadar Asam Urat Wanita Usia 50 60 Tahun Di
Kecamatan Gajah Mungkur Semarang.Journal Of Nutrition College Volume 2,
No. 1 Tahun 2013 Halaman 44-49. Diakses Tanggal 22 Februari 2013
Herawati, Farah. 2011. 131 Terapi Jus Sejuta Khasiatnya. Jakarta : Sujura Media
Utama
Hidayat, A. Alimul. 2008. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta.
Salemba Medika.
Listi, Tirza. 2013. Cara Instan Sehat Dengan Minum Jus. Jakarta: New Agogos
Maryam, Siti. 2008. Mengenal Usia Lanjut Dan Perawatannya. Jakarta: Salemba
Medika
Noorkasiani, Tamhher. 2009. Kesehatan Usia Lanjut Dengan Pendekatan Asuhan
Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Nursalam. 2008. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan
Pedoman Skripsi, Tesis, Dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta:
Salemba Medika
10
11