Vous êtes sur la page 1sur 15

APOTEK PANEL

APOTEK PANEL
Apotek panel adalah apotek yang bekerjasama dengan PBF
dalam mendistribusikan obat keras kepada pihak-pihak yang
diinginkan oleh PBF yaitu : Dokter, Rumah sakit tanpa
apoteker, poliklinik tanpa apoteker, paramedik, toko obat, dan
perorangan/freelancer.
Dengan praktek apotek panel ini, praktek
dokter/bidan/perawat (yang tidak pernah diakui memiliki
kompetensi melakukan pekerjaan kefarmasian) mendapatkan
obat dan memberikan obat kepada pasien (dispensing) tanpa
pengawasan dari seorang yang berkompetensi dibidang
layanan kefarmasian.
Hal ini melanggar aturan karena obat seharusnya keluar dari
apotek berdasarkan permintaan dari resep. Resep sesuai
definisi adalah diperuntukkan bagi pasien tertentu sebagai
terapi dan dengan jumlah tertentu pula.

Jalur Distribusi Obat Keras


Pabrik
Obat

PBF

Dari PBF langsung ke dokter


tanpa lewat Apotek menyalahi
peraturan tentang jalur distribusi,
maka terjalinlah kerjasama antara
PBF dan Apotek untuk
mendistribusikan obat-obatan
kepada Dokter, apotek menjadi
perpanjangan tangan PBF yang
disebut apotek panel.

APOTEK

Dokter

Apotek panel terjadi karena apoteker melupakan


tanggung jawab profesinya demi mendapatkan keuntungan
dari adanya Apotek panel.
Dampak dari apotek panel tersebut antara lain :
Profesi lain akan tetap dispensing karena kebutuhan
obatnya selalu terpenuhi.
Peran apoteker dalam pharmaceutical care tidak ada.
Apotek tidak dapat melakukan pelayanan kefarmasian
yang semestinya (hanya bisa menjual obat-obat
bebas/otc dan tidak mendapatkan resep dari dokter),
merugikan apotek lain terutama apotek kecil yang
terkadang pemiliknya adalah teman sejawat.
Masyarakat tidak mendapatkan KIE dengan benar terkait
obat yang di dapatkan dari profesi lain, DRP tidak dapat
ditelusuri oleh dokter.

Edaran Larangan Praktek Panel


(Terhitung mulai tanggal 19 Juni 2011)

Macam-macam Apotek Panel


1. Apotek Panel Tipe 1

Macam-macam Apotek Panel


2. Apotek Panel Tipe 2

Macam-macam Apotek Panel


3. Apotek Panel Tipe 3

Macam-macam Apotek Panel


4. Apotek Panel Tipe 4

1. Dispensing
Dokter dan
Bidan

ETIKA DAN
PERUNDANGUNDANGAN

2. Fee dari PBF


untuk Apotek
3.
Penandatangan
an Surat
Pesanan yang
masih kosong
4. Distribusi
Obat

Etika dan Perundang-undangan


1. Dispensing dokter dan bidan
PP No. 51 tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian
Pasal 21 ayat 2 seharusnya penyerahan dan pelayanan obat
berdasarkan resep dokter dilaksanakan oleh apoteker.
Pasal 22 dokter dan bidan melakukan peracikan dan
penyerahan obat kepada pasien, padahal tempat praktek mereka
tidak berada di daerah terpencil yang tidak ada apoteknya.
Pasal 25 ayat 2 PSA mencampuri pekerjaan kefarmasian yang
seharusnya dilakukan oleh apoteker tanpa campur tangan PSA.
Kode Etik Kedokteran
Pasal 2
Dokter melakukan praktek yang tidak sesuai dengan standar
profesinya.
Pasal 7c
Dokter tidak menghargai hak apoteker yang merupakan sesama
tenaga kesehatan.

Etika dan Perundang-undangan


2. Fee dari PBF untuk apotek
Kode Etik Apoteker Indonesia Bab I
tentang Kewajiban Umum Pasal 5
Apoteker menghalalkan segala cara
untuk mencari keuntungan yang sebesarbesarnya dengan cara menjadi apotek
panel.

Etika dan Perundang-undangan


3. Penandatanganan Surat
Pesanan yang masih kosong
PP No. 51 tahun 2009 tentang Pekerjaan
Kefarmasian Pasal 1 ayat 1 - definisi
pekerjaan kefarmasian
Apoteker tidak bertanggung jawab dalam
melaksanakan tugasnya mengenai
pengadaan obat, karena apoteker mau
menandatangani surat pesanan yang masih
kosong sehingga dapat disalahgunakan.

Etika dan Perundang-undangan


4. Distribusi obat
Permenkes No. 918 tahun 1993 tentang PBF
Pasal 16
Seharusnya PBF hanya melaksanakan
penyaluran obat keras kepada PBF, apotek dan
rumah sakit serta institusi yang diijinkan
berdasarkan surat pesanan yang ditandatangani
APA atau apoteker penanggung jawab PBF atau
apoteker penanggung jawab unit yang diijinkan
oleh menteri.

Daftar Pustaka
Anonim, 1999, Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8
Tahun 1999, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
Anonim, 2006, Kode Etik Kedokteran Indonesia dan
Pedoman Pelaksanaan Kode Etik Kedokteran
Indonesia, Majelis Kehormatan Etik Kedokteran
Indonesia dan Ikatan Dokter Indonesia, Jakarta.
Anonim, 2009, Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009,
Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
Hartini, Y.S., Sulasmono, 2007, Apotek Ulasan Beserta
Naskah Peraturan Perundang-undangan Terkait
Apotek Termasuk Naskah dan Ulasan Permenkes
tentang Apotek Rakyat, Penerbit USD, Yogyakarta.

Vous aimerez peut-être aussi