Vous êtes sur la page 1sur 1
Permainan Tradisional Anak (Ernawati Purwaningsih) 9. Untuk menentukan urutan yang bermain terlebih dahulu misalnya dengan sut, kacen, hompimpah; 10. Tempat bermain bermacam-macam tergantung jenis permainannya. Selain penggolongan permainan anak tradisional di atas, ada juga yang berpendapat bahwa aneka ragam dan bentuk permainan dapat digolongkan menjadi tiga kategori yaitu permainan strategi, permainan yang lebih mengutamakan kemampuan fisik, dan yang ketiga permainan yang dilakukan secara bermain sambil belajar. Menurut Ki Hadisukatno, permainan tradisional anak dapat dikelompokkan dalam lima macam, yaitu: 1. Permainan yang bersifat menirukan perbuatan orang dewasa, misalnya pasaran, manten-mantenan, dhayoh- dhayohan; Permainan untuk mencoba kekuatan dan. kecakapan, misalnya gobag sodor, gobag bunder, benthik uncal, genukan, bengkat; 3. Permainan untuk melatih panca indera, misalnya gatheng, dakon, macanan, sumbar suru, pathon, dhekepan; 4. Permainan dengan latihan bahasa, misalnya permainan anak dengan percakapan/cerita, permainan tebak- tebakan; dan 5. Permainan dengan lagu dan irama, misalnya: jamuran, cublak-cublak suweng, ancak-ancak alis, tokung- tokung, blarak-blarak sempal; nv Nilai-nilai Budaya dan Manfaat Permainan Tradisional Anak Pada dasarnya permainan tradisional lebih banyak bersifat mengelompok yang dimainkan minimal dua orang anak, menggunakan alat permainan yang relatif sederhana serta mudah dicari, serta mencerminkan kepribadian bangsa sendiri. | © Loc.cit. ” Ibid. Permainan tradisional merupakan hasil penggalian dari budaya kita sendiri® Apabila dikaji lebih mendalam lagi, sebenarnya dalam permainan tradisional terdapat atau mengandung unsur-unsur nilai budaya, Kadang unsur-unsur nilai budaya itu tidak terpikirkan oleh kita. Namun sebenarnya apabila kita amati dan rasakan, ternyata dalam permainan tradisional banyak unsur-unsur nilai budaya yang umumnya bersifat positif, sehingga dapat untuk membentuk kepribadian anak untuk menjadi generasi bangsa yang berbudi luhur. Menurut Dharmamulya’, unsur-unsur nilai budaya yang terkandung dalam permainan tradional yaitu: - Nilai kesenangan atau kegembiraan, dunia anak adalah dunia bermain dan anak akan merasakan senang apabila diajak bermain. Rasa senang yang ada pada si anak mewujudkan pula suatu fase menuju pada kemajuan. - Nilai kebebasan, seseorang yang mempunyai kesempatan untuk bermain tentunya merasa bebas dari tekanan, sehingga ia akan merasa senang dan gembira. Dalam keadaan yang gembira dan hati yang senang, tentunya lebih mudah untuk memasukkan hal-hal baru yang positif dan bersifat mendidik. - Rasa berteman, seorang anak yang mempunyai teman bermain tentunya akan merasa senang, bebas, tidak bosan dan dapat saling bertukar pikiran dengan sesama teman. Selain itu, dengan mempunyai teman berarti anak akan belajar untuk saling mengerti pribadi ‘masing-masing teman, menghargai teman dan belajar bersosialisasi. - Nilai demokrasi, artinya dalam suatu permainan setiap pemain mempunyai kedudukan yang sama, tidak memandang apakah anak orang kaya atau anak orang miskin, tidak memandang anak pandai 43

Vous aimerez peut-être aussi