Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PEMUDA PANCASILA
BAB I
NAMA, WAKTU DAN KEDUDUKAN
PASAL 1
Organisasi ini bernama Pemuda Pancasila
PASAL 2
Didirikan pada 28 Oktober 1959
PASAL 3
Berkedudukan di wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia
BAB II
AZAS, DASAR DAN TUJUAN
PASAL 4
Organisasi Pemuda Pancasila berazaskan Pancasila
PASAL 5
Organisasi Pemuda Pancasila berdasarkan UUD 1945
PASAL 6
Bertujuan untuk melestarikan NKRI dan mewujudkan
masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera materiil
dan spirituil berazaskan Pancasila dan berdasarkan
UUD 1945
BAB III
STATUS DAN SIFAT
PASAL 7
Status organisasi Pemuda Pancasila adalah
Organisasi Sosial Kemasyarakatan
PASAL 8
Organisasi Pemuda Pancasila bersifat independen,
patriotik, militan, inovatif, mandiri, persaudaraan,
kreatif, dan terbuka tanpa mempermasalahkan
perbedaan ras, suku, agama, golongan, profesi,
dan status sosial
BAB IV
POKOK-POKOK PERJUANGAN
PASAL 9
Pokok-pokok perjuangan Organisasi Pemuda Pancasila :
1) Mengamalkan dan mengamankan Pancasila sebagai
Falsafah hidup Bangsa dan Ideologi Negara
2) Melaksanakan UUD 1945 sebagai konstitusi negara
3) Mempertahankan Keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia
4) Menjaga dan menjunjung tinggi semangat Bhineka
Tunggal Ika
5) Melahirkan kader Pemuda Pancasila sebagai kader
Bangsa dengan semangat gotong royong
BAB V
IKRAR, TEKAD, SEMBOYAN
SALAM PERJUANGAN DAN LAGU PERJUANGAN
PASAL 10
Organisasi Pemuda Pancasila memiliki ikrar,
tekad, semboyan salam perjuangan, dan lagu
perjuangan yang diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga
BAB VI
LAMBANG, ATRIBUT, DAN KARTU ANGGOTA
PASAL 11
Organisasi Pemuda Pancasila mempunyai lambang yang diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga
PASAL 12
Organisasi Pemuda Pancasila memiliki atribut yang merupakan
identitas organsiasi berupa : pataka, panji-panji, pakaian seragam,
papan nama, kop surat, stempel, dan kelengkapan lainnya yang
diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
PASAL 13
Anggota Organisasi Pemuda Pancasila memiliki legalitas diri berupa
Kartu Tanda Anggota (KTA), yang diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga.
BAB VII
KEANGGOTAAN
PASAL 14
1) Keanggotaan Organisasi Pemuda Pancasila
terdiri dari :
a. Anggota Biasa
b. Anggota Kader
c. Anggota Kehormatan
d. Anggota Luar Biasa
2) Ketentuan keanggotaan diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga
BAB VIII
KEDAULATAN
PASAL 15
Kedaulatan tertinggi Organisasi Pemuda
Pancasila berada di tangan anggota yang
dilaksanakan sepenuhnya melalui perwakilan
di dalam musyawarah-musyawarah pada
tingkatannya
BAB IX
SUSUNAN DAN KEDUDUKAN
PASAL 16
Susunan dan kedudukan Organisasi Pemuda Pancasila di setiap jenjang dan tingkatan
sebagai berikut :
1) Tingkat nasional berkedudukan di ibukota Negara Republik Indonesia dipimpin
oleh majelis pimpinan nasional
2) Tingkat Provinsi berkedudukan di ibukota Provinsi dipimpin oleh majelis
pimpinan wilayah
3) Tingkat Kabupaten / Kota berkedudukan di ibukota Kabupaten / Kota dipimpin
oleh majelis pimpinan cabang
4) Tingkat Kecamatan atau nama lain setingkat dengan itu, berkedudukan di daerah
Kecamatan atau nama lain setingkat dengan itu dipimpin oleh pimpinan anak
cabang
5) Tingkat Kelurahan / Desa atau nama lain yang setingkat dengan itu
berkedudukan di daerah Kelurahan / Desa atau nama lain yang setingkat dengan
itu dipimpin oleh pimpinan ranting
6) Tingkat Rukun Warga atau nama lain yang setingkat dengan itu berkedudukan di
daerah Rukun Warga atau namalain yangs etingkat dengan itu dipimpin olrh
pimpinanak ranting
PASAL 17
1) Organisasi Pemuda Pancasila di tingkat Nasional, di
tingkat Provinsi, dan di tingkat Kabupaten/Kota
mempunyai Majelis Pertimbangan Organisasi
2) Di tingkat Kecamatan, Kelurahan/Desa, dan Rukun
Warga mempunyai penasehat
3) Susunan dan komposisi pengurus, tugas, dan
wewenang majelis pimpinan, pimpinan anak cabang,
pimpinan ranting, pimpinan anak ranting, majelis
pertimbangan, dan penasehat diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga
BAB X
LEMBAGA, BADAN, YAYASAN, DAN
KOPERASI
PASAL 18
1) Lembaga, Badan, Yayasan, dan Koperasi
adalah kelengkapan / pelaksana program
Majelis Pimpinan sesuai dengan tingkatannya
2) Hubungan Lembaga dan Badan dengan
Majelis Pimpinan diatur dalam Anggaran
Rumah Tangga
BAB XI
PERWAKILAN PEMUDA PANCASILA DI LUAR
NEGERI
PASAL 19
Kedudukan Pemuda Pancasila di Luar Negeri
diwadahi dalam perwakilan khusus
BAB XII
MUSYAWARAH DAN RAPAT-RAPAT
PASAL 20
Musyawarah dan rapat-rapat organisasi Pemuda
Pancasila di tingkat nasional terdiri dari :
1) Musyawarah Besar (MUBES)
2) Musyawarah Besar Luar Biasa(MUBESLUB)
3) Musyawarah Pimpinan Paripurna (MPP)
4) Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS)
5) Rapat Pleno
6) Rapat Koordinasi
PASAL 21
Musyawarah dan rapat-rapat Organsisasi Pemuda Pancasiladi tingkat
Wilayah terdiri dari :
1) Musyawarah Wilayah (MUSWIL)
2) Musyawarah Wilayah Luar Biasa (MUSWILLUB)
3) Rapat Kerja Wilayah (RAKERWIL)
4) Rapat Pleno
5) Rapat Koordinasi
PASAL 22
Musyawarah dan rapat-rapat Organsisasi Pemuda Pancasiladi tingkat
Cabang terdiri dari :
1) Musyawarah Cabang (MUSCAB)
2) Musyawarah Cabang Luar Biasa (MUSCABLUB)
3) Rapat Kerja Cabang (RAKERCAB)
4) Rapat Pleno
5) Rapat Koordinasi
PASAL 23
Rapat-rapat Organisasi Pemuda Pancasila di Tingkat Pimpinan Anak Cabang terdiri dari
:
1) Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Cabang
2) Rapat Pleno
3) Rapat Koordinasi
PASAL 24
Rapat-rapat Organisasi Pemuda Pancasila di Tingkat Pimpinan Ranting terdiri dari :
1) Rapat Pemilihan Pengurus Ranting
2) Rapat Anggota
PASAL 25
Rapat-rapat Organisasi Pemuda Pancasila di Tingkat Pimpinan Anak Ranting terdiri dari
:
1) Rapat Pemilihan Pengurus Anak Ranting
2) Rapat Anggota
1)
2)
PASAL 26
Kekuasaan tertinggi dalam Organisasi Pemuda Pancasila adalah Musyawarah
Besar (MUBES)
Kekuasaan, wewenang musyawarah-musyawarah, dan rapat-rapat diatur dalam
Anggaran Rumah Tangga
BAB XIII
QUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1)
2)
3)
4)
5)
6)
PASAL 27
Quorum musyawarah dan rapat-rapat dinyatakan sah apabila dihadiri oleh 2/3
(dua pertiga) dari jumlah unsur utusan
Pengambilan keputusan dalam musyawarah dan rapat-rapat pada azasnya
dilakukan secara musyawarah untuk mufakat
Apabila pengambilan keputusan dalam musyawarah atau dalam rapat-rapat tidak
dapat tercapai mufakat, maka keputusan diambil melalui pemungutan suara
berdasarkan suara terbanyak
Pengambilan keputusan dalam musyawarah dan rapat-rapat diambil dengan
persetujuan sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah sumber utusan yang hadir
Sistem dan mekanisme pengambilan keputusan diatur dalam peraturan
Organisasi
Khusus Quorum tentang perubhan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga dan
pembubaran organisasi harus dihadiri oleh 2/3 dari jumlah sumber utusan yakni
Majelis Pimpinan Wilayan dan Majelis Pimpinan Cabang yang definitif. Dan
pengambilan keputusan untuk hal ini diambil dengan persetujuan dekurangkurangnya 2/3 dari jumlah unsur utusan atau anggota musyawarah yang hadir.
BAB XIV
KEUANGAN DAN KEKAYAAN ORGANISASI
1)
2)
1)
2)
PASAL 28
Keuangan Organisasi Pemuda Pancasila diperoleh dari :
a) Uang Pangkal Anggota
b) Sumbangan Sukarela Pengurus dan Anggota
c) Sumbangan yang tidak mengikat
d) Usaha-usaha yang sah
Keuangan Organisasi diatur dalam Anggaran Rumah Tangga
PASAL 29
Kekayaan Organisasi Pemuda Pancasila adalah semua barang yang bergerak dan
tidak bergerak, yang tercatat dan terdaftar sebagai aset dan inventaris
Apabila terjadi pembubaran atau pembubaran diri dari Organisasi Pemuda
Pancasila, maka kekayaan organisasi akan ditentukan dalam Musyawarah Besar
Luar Biasa yang mengatur hal tersebut (Anggaran Dasar, BAB XIII, Pasal 27 ayat 6)
BAB XV
KETENTUAN KHUSUS
PASAL 30
1) Khusus tentang perubahan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga, hanya dapat dilakukan
melalui Musyawarah Besar atau Musyawarah
Besar Luar Biasa.
2) Pembubaran organisasi hanya dapat dilakukan
melalui Musyawarah Besar Luar Biasa yang
khusus diadakan untuk itu, dan atas permintaan
sekurang-kurangnya 3/4 dari jumlah MPW atau
2/3 dari jumlah MPC
BAB XVI
PERATURAN PERLALIHAN
PASAL 31
1) hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar
ini akan diatur lebih lanjut dalam Anggaran
Rumah Tangga dan Peratutan Organisasi yang
tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar ini
2) Apabila timbul perbedaan penafsiran dalam
Anggaran Dasar ini, dapat dievaluasi dalam
musyawarah Pimpinan Paripurna untuk
dijadikan rekomendasi ke Musyawarah Besar.
BAB XVII
PENUTUP
PASAL 32
1) Dengan ditetapkannya Anggaran dasar ini,
maka Anggaran Dasar sebelumnya
dinyatakan tidak berlaku lagi.
BAB I
IKRAR, TEKAD, SEMBOYAN, SALAM PERJUANGAN,
DAN LAGU PERJUANGAN
PASAL 1
IKRAR
Pemuda Pancasila sebagai generasi penerus perjuangan
cita-cita bangsa yang bersemangatkan Kebangkitan
Bangsa / Nasional 1908, Sumpah Pemuda 28 Oktober
1928, Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945,
mempunyai ikrar :
- Bertanah Air satu, Tanah Air Indonesia
- Berbangsa satu, Bangsa Indonesia
- Berbahasa satu, Bahasa Indonesia
- Ber-ideologi satu, Ideologi Pancasila
PASAL 2
TEKAD
Organisasi Pemuda Pancasila bertekad
mempertahankan Pancasila sebagai ideologi
bangsa, sebagai harga mati (abadi).
PASAL3
SEMBOYAN
Semboyan Organisasi Pemuda Pancasila Sekali
Layar Terkembang Surut Kita Berpantang, yang
menegaskan Pemuda Pancasila pantang menyerah
dalam memperjuangkan cita-cita bangsa.
PASAL 4
SALAM PERJUANGAN
Pekik perjuangan Organisasi Pemuda Pancasila terdiri dari
; Salam Nasional dan Salam Organisasi :
1) Pada pembukaan acara,dimulai dengan :
MERDEKA 1x dijawab MERDEKA 1x, dilanjutkan
dengan Pancasila 3x, dijawab ABADI 3x.
1) 2) Pada penutupan acara,dimulai dengan :
Pancasila 3x, dijawab ABADI 3x, dilanjutkan
dengan MERDEKA 1x dijawab MERDEKA 1x.
PASAL 5
LAGU PERJUANGAN
Lagu perjuangan Organisasi Pemuda Pancasila adalah
Mars Pemuda Pancasila dan hymne Putra Putri
Indonesia yang sudah dibakukan Notasi dan Liriknya.
BAB II
LAMBANG, ATRIBUT, DAN KARTU TANDA ANGGOTA
PASAL 6
LAMBANG
1) Lambang Organisasi Pemuda Pancasila, ialah
lambang Pancasila di dalam perisai dan di bagian
atas bertuliskan Pemuda Pancasila
2) Warna dasar lambang adalah merah darah yang
mengandung arti gagah perkasa dan ksatria
3) Perisai Pancasila sesuai denganmakna pertahanan
dan perlindungan terhadap ideologi dan dasar
negara
4)
PASAL 7
ATRIBUT
1)
Stempel
a) Bentuk bulat, didalamnya terdapat lambang Pemuda Pancasila
dengan diameter 4,5 cm.
b) Tinta stempel berwarna merah
2)
3)
PASAL 8
KARTU TANDA ANGGOTA
1) Kartu tanda anggota berwarna dasar loreng
Pemuda Pancasila dengan mencantumkan lambang
Pemuda Pancasila.
2) Dicetak dan diterbitkan oleh Majelis Pimpinan
Wilayah.
3) Ditandatangani oleh ketua dan sekretaris MPW,
bersama ketua umum dan sekretariat jendral MPW
4) Diterbitkan setelah memenuhi persyaratan
administrasi sesuai peraturan organisasi.
BAB III
KEANGGOTAAN
1.
2.
3.
4.
PASAL 9
Anggota Biasa
Anggota Kader
Anggota Luar Biasa
Anggota Kehormatan
PASAL 10
Anggota Biasa ialah :
1)
2)
3)
4)
5)
PASAL 11
Anggota Kader ialah :
Anggota biasa yang telah mengikuti
pendidikan dan pelatihan kaderisasi serta
mendapatkan Sertifikat Kader
PASAL 12
1)
2)
3)
PASAL 13
Anggota Kehormatan adalah setiap orang
yang
karena
jabatannya,
dedikasinya,
kontribusinya atau ketokohannya yang dinilai
layak
mendapatkan
kehormatan
dari
Organisasi.
PASAL 14
1) Setiap Pengurus Lembaga dan Pengurus
Badan harus Anggota Pemuda Pancasila.
2) Keanggotaan Lembaga dan Badan diatur
dalam Peraturan organisasi.
BAB IV
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA
PASAL 15
HAK ANGGOTA
1)
PASAL 16
KEWAJIBAN ANGGOTA
1)
2)
3)
4)
BAB V
BERHENTINYA KEANGOTAAN
PASAL 17
Anggota dinyatakan berhenti apabila :
1) Meninggal Dunia
2) Berhenti atas permintaan sendiri secara tertulis
3) Dipecat oleh Majelis Pimpinan Nasional atas usul jenjang organisasi
karena yang bersangkutan melanggar ketentuan-ketentuan Anggaran
Dasar / Anggaran Rumah Tangga, peraturan-peraturan organisasi
dan/atau beberapa kali membuat kesalahan yang merugikan nama baik
organisasi
4) Berkhianat kepada Bangsa, Negara dan Organisasi
5) Menjadi Anggota organisasi lain yang sejenis, kecuali organisasi historis
dan keagamaan yang diakui negara
BAB VI
SANKSI SANKSI DAN REHABILITASI
PASAL 18
Sanksi Terhadap Anggota
1)
Bentuk Sanksi-Sanksi
a) Pemberhentian Sementara (Skorsing).
b) Pemecatan.
c) Pencabutan keanggotaan Luar Biasa dan Kehormatan.
2)
3)
4)
Rehabilitasi
Rehabilitasi terhadap anggota yang dipecat sebagaimana dimaksud BAB VI
pasal 18 diatas, dilakukan melalui prosedur :
a)
Anggota yang dipecat dapat mengajukan keberatan/pembelaan diri
untuk memperoleh rehabilitasi kepada MPN.
b)
Jika rehabilitasi oleh yang bersangkutan tidak mendapatkan
persetujuan MPN maka anggota yang dipecat tersebut diberi
kesempatan membela diri dalam forum musyawarah besar.
5)
PASAL 19
SANKSI TERHADAP KEPENGURUSAN KOLEKTIF
1)
Bentuk Sanksi-Sanksi :
Sanksi terhadap kepengurusan kolektif terdiri dari :
a) Teguran tertulis
b) Pembekuan
2)
PASAL 20
SANKSI TERHADAP INDIVIDU PENGURUS
1)
Bentuk Sanksi-Sanksi
Sanksi terhadap individu pengurus terdiri dari :
a) Teguran Tertulis
b) Diberhentikan sementara sebagai pengurus
c) Diberhentikan tetap sebagai pengurus
d) Dipecat dari keanggotaan.
2)
3)
4)
BAB VII
KADER
PASAL 21
1) Pemuda Pancasila adalah sumber kader bangsa yang
melahirkan pejuang-pejuang penerus cita-cita Pendiri bangsa
untuk melindungi NKRI, Pancasila dan UUD 45
2) Kader adalah kekuatan organisasi, selaku penggerak, pemikir,
pengagas, dan pelaksana tugas orgnaisasi yang siap menjadi
kader bangsa dan pemimpin dalam kehidupan organisasi,
masyarakat, bangsa dan negara.
3) Kader Organisasi Pemuda Pancasila ialah anggota Pemuda
Pancasila yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan
kaderisasi formal Indonesia Pancasila.
BAB VIII
PERSYARATAN DASAR ORGANISASI
PASAL 22
1) Tingkat nasional sekurang-kurangnya telah mempunyai dari jumlah
tingkat provinsi se-Indonesia.
2) Tingkat wilayah sekurang-kurangnya telah mempunyai dari jumlah
tingkat kabupaten atau kota di provinsi
3) Tingkat cabang sekurang-kurangnya telah mempunyai dari jumlah
kecamatan yang ada dikabupaten atau kota
4) Tingkat anak cabang sekurang-kurangnya telah mempunyai dari jumlah
kelurahan / desa atau sebutan lain yang setingkat dengan itu.
5) Tingkat ranting sekurang-kurangnya telah mempunyai 100 orang anggota.
6) Tingkat anak ranting (rukun warga/dusun atau nama lain yang setingkat
dengan itu) harus ada minimal 10 (sepuluh) orang anggota, apabila tidak
memenuhi syarat minimal, maka dapat mengabungkan 2(dua) ranting
dengan anggota minimal 15 orang.
BAB IX
MASA BAKTI
PASAL 23
Masa bakti kepengurusan secara berjenjang sesuai
dengan tingkatannya sebagai berikut :
1) Majelis Pimpinan Nasional : 5 (lima) tahun
2) Majelis Pimpinan Wilayah : 5 (lima) tahun
3) Majelis Pimpinan Cabang : 4 (empat) tahun
4) Pimpinan Anak Cabang
: 3 (tiga) tahun
5) Pimpinan Ranting
: 2 (dua) tahun
6) Pimpinan Anak Ranting
: 2 (dua) tahun
BAB X
BIDANG-BIDANG
PASAL 24
1) Bidang-bidang terdiri dari :
a)
Organisasi dan Keanggotaan
b)
Litbang dan Kaderisasi
c)
Hukum dan Ham
d)
Ideologi dan Politik
e)
Agama, Sosial dan Budaya
f)
Pemuda, Mahasiswa, Pelajar dan Olahraga
g)
Peranan Wanita
h)
Informasi dan Komunikasi
i)
Ketahanan Nasional
j)
Alam dan Lingkungan hidup
k)
Ekonomi dan Pengembangan Usaha
l)
Hubungan Internasional dan Antar Lembaga Negara
m) Dana
n)
Sarana dan Prasarana
Dan bidang-bidang lainnya sesuai kebutuhan
BAB XI
SUSUNAN DAN KOMPOSISI PENGURUS
PASAL 25
Susunan dan komposisi pengurus Majelis Pimpinan, adalah sebgai berikut :
Majelis Pimpinan Nasional :
1 (satu) orang Ketua Umum
4 (empat) orang Wakil Ketua Umum
14(empat belas) orang Ketua Bidang
1 (satu) orang Sekretaris Jenderal
14 (empat belas) wakil Sekretaris Jenderal
1 (satu) orang Bendahara Umum
4 (empat) orang wakil Bendahara Umum
3 (tiga) anggota masing-masing bidang dan/atau dapat disesuaikan
dengan kebutuhan
PASAL 26
Majelis Pimpinan Wilayah:
PASAL 27
Majelis Pimpinan Cabang:
1 (satu) orang ketua
2 (dua) orang wakil ketua
13(tiga belas) orang ketua bidang
1 (satu) orang Sekretaris
13 (tiga belas) wakil Sekretaris
1 (satu) orang Bendahara
2 (dua) orang wakil bendahara
3 (tiga) anggota masing-masing bidang dan/atau dapat disesuaikan
dengan kebutuhan
PASAL 28
Pimpinan Anak Cabang :
1 (satu) orang Ketua
1 (satu) orang wakil Ketua
4 (empat) orang Ketua bidang
1 (satu) orang Sekretaris
2 (dua) wakil Sekretaris
1 (satu) orang Bendahara
2 (dua) orang wakil Bendahara
3 (tiga) anggota masing-masing bidang dan/atau dapat disesuaikan
dengan kebutuhan
PASAL 29
Pimpinan Ranting :
1 (satu) orang Ketua
1 (satu) orang wakil Ketua
1 (satu) orang Sekretaris
1 (satu) orang wakil Sekretaris
1 (satu) orang Bendahara
PASAL 30
Pimpinan Anak Ranting
1 (satu) orang Ketua
1 (satu) orang wakil Ketua
1 (satu) orang Sekretaris
1 (satu) orang wakil Sekretaris
1 (satu) orang Bendahara
PASAL 31
Pembentukan MPW, MPC, PAC, Pimpinan Ranting,
Pimpinan Anak Ranting di suatu daerah pemekaran
akan diatur melalui peraturan organisasi.
PASAL 32
Jabatan lowong, rangkap kepengurusan dan
pergantian pengurus antar waktu di semua tingkatan
diatur dalam peraturan organisasi
BAB XII
SUSUNAN DAN KOMPOSISI MAJELIS PERTIMBANGAN
DAN PENASEHAT ORGANISASI
PASAL 33
Majelis Pertimbangan Organisasi berada di tingkat Majelis Pimpinan
Penasehat Organisasi berada di tingkat pimpinan anak cabang, pimpinan
ranting dan pimpinan anak ranting.
PASAL 34
Majelis pertimbangan dan penasehat organisasi terdiri dari :
PASAL 35
Komposisi majelis pertimbangan organisasi terdiri dari :
PASAL 36
Penentuan dan pengangkatan anggota majelis
pertimbangan dan penasehat organisasi Pemuda
Pancasila dilakukan oleh dan merupakan wewenang
ketua MPO atau penasehat organisasi yang terpilih
dalam musyawarah atau rapat pemilihan pengurus di
tingkatnya.
BAB XIII
LEMBAGA, BADAN, YAYASAN, DAN
KOPERASI
PASAL 37
5)
BAB XIV
PERWAKILAN PEMUDA PANCASILA DI
LUAR NEGERI
PASAL 38
1) Pemuda Pancasila perwakilan luar negeri
berkedudukan setingkat Majelis Pimpinan
Wilayah.
2) Pembentukan, susunan dan komposisi
pengurus, serta wewenang dan tugas pokok
perwakilan Pemuda Pancasila di luar negeri
diatur dalam peraturan organisasi.
BAB XV
TUGAS DAN WEWENANG
PASAL 39
Tugas dan wewenang Majelis Pimpinan Nasional ialah :
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)
12)
13)
14)
15)
PASAL 40
Tugas dan wewenang Majelis Pimpinan Wilayah ialah :
PASAL 41
Tugas dan wewenang Majelis Pimpinan Cabang adalah :
PASAL 42
Tugas dan wewenang pimpinan anak cabang :
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
PASAL 43
Tugas dan wewenang pimpinan ranting :
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
PASAL 44
Tugas dan wewenang pimpinan anak ranting :
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
PASAL 45
Tugas dan wewenang Majelis pertimbangan dan
penasehat organisasi :
1) Memberi pertimbangan, saran dan nasehat sekaligus
mengingatkan yang bersifat konstruktif, positif, baik
diminta ,maupun tidak diminta di jenjang
tingkatannya.
2) Meminta penjelasan terhadap setiap permasalahan
organisasi dalam mengemban tugas-tugasnya.
3) Mendampingi jenjang organisasi sesuai tingkatannya.
4) Mengadakan rapat sesuai dengan ruang lingkup
kebutuhannya.
BAB XVI
KEKUASAAN, WEWENANG MUSYAWARAH DAN
RAPAT-RAPAT
PASAL 46
MUSYAWARAH BESAR
1) Musyawarah besar Pemuda Pancasila adalah pemegang kekuasaan tertinggi
organisasi yang diadakan sekali dalam waktu 5 (lima) tahun dan berwenang :
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
PASAL 47
MUSYAWARAH BESAR LUAR BIASA
1)
2)
b)
c)
PASAL 48
MUSYAWARAH WILAYAH
1) Musyawarah Wilayah Pemuda pancasila adalah pemegang
kekuasaan tertinggi organisasi yang diadakan sekali dalam
waktu 5 (lima) tahun dan berwenang :
a)
b)
c)
d)
e)
f)
4) Majelis
pimpinan
Wilayah
memberikan
pertanggungjawabannya kepada Musyawarah Wilayah dan
disampaikan oleh Ketua Umum Majelis Pimpinan Wilayah
5) Musyawarah Wilayah dilaksanakan oleh Majelis Pimpinan
Wilayah.
6) Musyawarah Wilayah dipimpin oleh Majelis Pimpinan
Wilayah.
7) Tempat Musyawarah Wilayah ditentukan oleh Majelis
Pimpinan Wilayah
PASAL 50
MUSYAWARAH CABANG
1) Musyawarah Cabang Pemuda Pancasila adalah pemegang
kekuasaan tertinggi organisasi di tingkat cabang yang diadakan
sekali dalam waktu 4 (empat) tahun dan berwenang :
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
4) Majelis
pimpinan
Cabang
memberikan
pertanggungjawabannya kepada Musyawarah Cabang dan
disampaikan oleh Ketua Umum Majelis Pimpinan Cabang
5) Musyawarah Cabang dilaksanakan oleh Majelis Pimpinan
Cabang.
6) Musyawarah Cabang dipimpin oleh Majelis Pimpinan
Cabang.
7) Tempat Musyawarah Cabang ditentukan oleh Majelis
Pimpinan Cabang
PASAL 51
MUSYAWARAH CABANG LUAR BIASA
1) Musyawarah Cabang Luar Biasa mempunyai kekuasaan
dan wewenang sama dengan Musyawarah Cabang.
2) Musyawarah Cabang Luar Biasa dapat diselenggarakan
atas keputusan/instruksi Majelis Pimpinan Wilayah,
apabila :
a)
b)
PASAL 52
RAPAT PEMILIHAN PENGURUS PAC
1) Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Anak Cabang adalah
pemegang kekuasaan tertinggi organisasi di tingkat
kecamatan yang diadakan sekali dalam waktu 3 (tiga)
tahun dan berwenang :
a)
b)
c)
d)
4) Pimpinan
Anak
Cabang
memberikan
pertanggungjawabannya kepada Rapat Pemilihan Pengurus
Anak Cabang dan disampaikan oleh Ketua Pimpinan Anak
Cabang
5) Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Anak Cabang
dilaksanakan oleh Pimpinan Anak Cabang
6) Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Anak Cabang dipimpin
oleh Pimpinan Anak Cabang
7) Tempat Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Anak Cabang
ditentukan oleh Pimpinan Anak Cabang.
PASAL 53
RAPAT PEMILIHAN PENGURUS PIMPINAN RANTING
1) Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Ranting adalah
pemegang kekuasaan tertinggi di tingkat kelurahan yang
diadakan sekali dalam waktu 2 (dua) tahun dan berwenang :
a) Memberikan
penilaian
atas
laporan
pertanggungjawaban Pimpinan ranting
b) Menetapkan program kerja masa bakti dua tahun
kedepan.
c) Memilih dan menetapkan Ketua Ranting masa bakti dua
tahun kedepan.
Pimpinan Ranting
Pimpinan Anak Cabang
Pimpinan Anak Ranting / Anggota Ranting
Penasehat Pimpinan Ranting
Undangan-undangan lainnya yang ditentukan oleh
Pimpinan Ranting
PASAL 54
RAPAT PEMILIHAN PENGURUS PIMPINAN ANAK RANTING
1) Rapat Pemilihan Pengurus Pimpinan Anak Ranting
adalah pemegang kekuasaan tertinggi organisasi di
tingkat anak ranting / rukun warga / dusun atau yang
sederajat dengan itu, yang diadakan sekali dalam waktu
2 (dua) tahun dan berwenang untuk:
a) Memilih Ketua dan Personalia kepengurusan pimpinan
Anak Ranting untuk periode masa bakti 2 (dua) tahun
kedepan.
b) Menetapkan personalia Penasehat Pimpinan Anak
Ranting
PASAL 55
MUSYAWARAH PIMPINAN PARIPURNA
1) Musyawarah Pimpinan Paripurna Pemuda Pancasila adalah
instansi musyawarah setingkat dibawah MUBES dan
Mubeslub yang dapat diadakan sewaktu-waktu oleh Majelis
Pimpinan Nasional apabila diperlukan dan/atau organisasi
mengalami keadaan genting yang memaksa.
2) Musyawarah pimpinan paripurna hanya mempunyai
wewenang mengevaluasi dan menetapkan rekomendasi
serta keputusan-keputusan lainnya yang tidak bertentangan
dengan wewenang Musyawarah Besar atau Musyawarah
Besar Luar Biasa
3)
PASAL 56
RAPAT KERJA NASIONAL
1) Rapat kerja Nasional Pemuda Pancasila adalah
instansi Rapat Kerja di tingkat Nasional yang
diadakan minimal sekali dalam satu periode masa
bakti dan berwenang untuk mengevaluasi dan
membuat prioritas program kerja jangka pendek,
menengah dan jangka panjang.
PASAL 57
RAPAT KERJA WILAYAH
1) Rapat kerja Wilayah Pemuda Pancasila adalah instansi Rapat Kerja
di tingkat Wilayah yang diadakan minimal 1 (satu) dalam satu
periode masa bakti majelis pimpinan wilayah, dan berwenang
untuk mengevaluasi dan membuat prioritas program kerja jangka
pendek, menengah dan jangka panjang.
2)
PASAL 58
RAPAT KERJA CABANG
1) Rapat kerja Cabang Pemuda Pancasila adalah
instansi Rapat Kerja di tingkat Cabang yang
diadakan minimal 1 (satu) dalam satu periode masa
bakti majelis pimpinan cabang, dan berwenang
untuk mengevaluasi dan membuat prioritas
program kerja jangka pendek, menengah dan jangka
panjang.
2) Rapat
kerja
Cabang
Pemuda
Pancasila
diselenggarakan oleh Majelis Pimpinan Cabang
PASAL 59
RAPAT PLENO
Rapat pleno Majelis Pimpinan terdiri dari :
1) Majelis Pimpinan Nasional :
a) Rapat Pleno Pimpinan Harian, dihadiri oleh ; Ketua
Umum, Wakil-wakil Ketua Umum, Ketua-ketua Bidang,
Sekretaris Jendral dan Bendahara Umum.
b) Rapat Pleno pengurus lengkap dihadiri oleh seluruh
fungsionaris Majelis Pimpinan
2) MPW dan MPC :
a) Rapat Pleno Pimpinan Harian, dihadiri oleh ; Ketua,
Wakil-wakil ketua, Ketua-ketua bidang, Sekretarid dan
Bendahara.
b) Rapat Pleno pengurus lengkap dihadiri oleh seluruh
fungsionaris majelis pimpinan
PASAL 60
Rapat Pleno Pimpinan Anak Cabang ialah rapat pengurus lengkap
yang dihadiri oleh pengurus kolektif Pimpinan Anak Cabang dan
dapat mengundang Penasehat Organisasi
PASAL 61
Rapat Pleno Pimpinan Ranting ialah rapat pengurus lengkap yang
dihadiri oelh pengurus kolektif Pimpinan Ranting, dan dapat
mengundang Penasehat Organisasi
PASAL 62
Rapat Pleno Pimpinan Anak Ranting ialah Rapat pengurus lengkap
yang dihadiri oelh pengurus kolektif pimpinan Anak Ranting, dan
dapat mengundang Penasehat Organisasi dan Anggota.
PASAL 63
Kekuasaan dan wewenang rapat Pleno di masing-masing
tingkatan organisasi diatur dalam Peraturan Organisasi.
PASAL 64
Jumlah peserta musyawarah-musyawarah Rapat Kerja
ditentukan oleh penyelenggara
PASAL 65
Hal-hal lain yang belum diatur dalam musyawarahmusyawarah dan rapat-rapat sebagaimana dimaksud dalam
Anggaran Rumah Tangga, BAB XVI pasal 46 s/d pasal 64 di
atas, diatur lebih lanjut dalam peraturan Organisasi.
BAB XVII
HUBUNGAN LEMBAGA DAN BADAN
DENGAN MAJELIS PIMPINAN PEMUDA
PANCASILA
PASAL 66
1) Hubungan lembaga dan Badan dengan Majelis Pimpinan
Organisasi Pemuda Pancasila diatur dalam Peraturan
Organisasi
2) Pelaksanaan program internal Lembaga dan Badan dilakukan
melalui koordinasi dan kemitraan dengan Lembaga dan
Badan setingkat di bawahnya.
BAB XVIII
PERATURAN PERALIHAN
PASAL 67
1) Hal-hal yang belum diatur didalam Anggaran Rumah
Tangga ini akan diatur kemudian didalam peraturan
organisasi, petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis dan
pertauran lainnya yang tidak bertentangan dengan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Organisasi
Pemuda Pancasila, dan dapat dievaluasi dalam
Musyawarah Pimpinan Paripurna
2) Semua peraturan Organisasi yang diterbitkan sebelumnya
dan tidak sesuai dengan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah
Tangga ini, dinyatakan tidak berlaku lagi
BAB XIX
PENUTUP
PASAL 68
1) Dengan ditetapkannya anggaran Rumah Tangga ini,
maka Anggaran Rumah Tangga sebelumnya
dinyatakan tidak berlaku lagi.
2) Anggaran Rumah Tangga ini mulai berlaku sejak
tanggal ditetapkan.
PEMUDA PANCASILA
KOTA DEPOK
MENGUCAPKAN
TERIMA KASIH