Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Glukokortikoid
efek utamanya terhadap
penyimpanan
glikogen
hepar dan anti-inflamasi.
Pengaruh
pada
keseimbangan air dan
elektrolit kecil. Contoh :
prednisolon,
triamsinolon,
dan
betametason
Mineralokortikoid
efek utamanya terhadap
keseimbangan air dan
elektrolit menimbulkan
efek retensi Na dan
deplesi K. pengaruhnya
terhadap penyimpanan
glikogen hepar sangat
kecil. jarang digunakan
dalam terapi
Keterangan:
* hanya berlaku untuk pemberian oral atau IV.
S = kerja singkat (t1/2 biologik 8-12 jam)
I = intermediate, kerja sedang (t1/2 biologik 12-36 jam)
L = kerja lama (t1/2 biologik 36-72 jam)
FARMAKOKINETIK KORTIKOSTEROID
FARKAMODINAMIK KORTIKOSTEROID
Klasifikasi
KORTIKOSTEROID
SISTEMIK
KORTIKOSTEROID SISTEMIK
Macam Kortikosteroid
Potensi
Dosis ekuivalen
Potensi
glukokortikoid
(mg)
mineralokortikoi
1. Kerja singkat
a. Hidrokortison
20,0
2+
0,8
25,0
2+
4-5
4,0
b. Metilprednisolon
4,0
c. Prednisolon
5,0
1+
d. Prednison
5,0
1+
e. Triamsinolon
4,0
3.
a. Betametason
20-30
0,60
b. Deksametason
20-30
0,75
10
2,0
b. Kortison
2.
Kerja sedang
a. Meprednison
Kerja lama
c. Parametason
Efek Samping
Monitor
N
o.
1.
2.
3.
4.
Efek samping
Hipertensi
Berat badan meningkat
Reaktivasi infeksi
Abnormalitas metabolik
5. Osteoporosis
6. Mata
- Katarak
- Glaukoma
7.
Ulkus peptik
Monitor
Tekanan darah
Berat badan
PPD, (12 hari setelah pemakaian prednison)
Elektrolit, lipid, glukosa (t.u penderita diabetes dan
hiperlipidemia)
Densitas tulang
Pemeriksaan slit lamp (setiap 6 sampai 12 bulan)
Tekanan intraokular (saat bulan pertama dan ke
enam)
Pertimbangkan pengunaan antagonis H2 atau proton
pump inhibitor
Dosis tunggal di pagi hari, periksa serum kortisol
pada jam 8 pagi sebelum tapering off.
KORTIKOSTEROID
TOPIKAL
Penggolongan
Kortikosteroid topikal dibagi menjadi 7 golongan besar,
diantaranya berdasarkan anti inflamasi dan antimitotik.
Potensi rendah-medium :
Gigitan serangga
Dermatitis atopik atau kontak
Disidrosis
- Intertrigo
- Diskoid lupus eritematosus
- Pruritus anogenital atau senilis
- Luka bakar
- Xerosis pada fase inflamasi
- Eksema
- Liken planus
- Otitis eksterna (alergi)
- Psoriasis
Potensi medium-kuat :
- Dermatitis eksfoliatif atau numular
- Granuloma anulare
- Liken planus
- Alopesia areata
- Keloid
- Liken straitus
- Nekrobiasis lipoidika diabetikum
- Pemfigus
- Lupus eritematosus
- Pemfigoid
- Ptiriasis rosea
- Sarkoidosis
Psoriasis :
psoriasis dengan skuama tebal berupa plakat,
memerlukan steroid yang poten (golongan I) dengan
vehikulum salep atau krim.
Dermatitis atopiks
Pada anak diperlukan steroid topikal yang lemah
mengingat umur anak, lokalisasi penyakit dan kulit
pada anak masih halus dan tipis. Dipilih bentuk
krim. Pada dewasa diperlukan kortikosteroid yang
poten dalam bentuk salep.
Dermatitis kontak alergi
Pemakaian steroid dengan potensi sedang biasanya
cukup untuk mengatasi penyakit ini. Zat penyebab
harus dihindari.
Peggunaan Klinik
EFEK SAMPING
EFEK EPIDERMAL
Penipisan epidermal yang disertai dengan peningkatan
aktivitas kinetik dermal, penurunan ketebalan rata-rata
lapisan keratosit, dengan pendataran dari konvulsi
dermo-epidermal.
Efek ini bisa dicegah dengan penggunaan tretinoin
topikal secara konkomitan.
EFEK DERMAL
Terjadi penurunan sintesis kolagen dan pengurangan
pada substansi dasar menyebabkan terbentuknya
striae.
EFEK VASKULAR
Vasodilatasi yang terfiksasi. Kortikosteroid pada awalnya
menyebabkan vasokontriksi pada pembuluh darah yang
kecil di superfisial.
Komplikasi Kortikosteroid
terimakasih