Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
PRAKTIK 1
JUDUL
GRUP
2
S1-TERAPAN
PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
NAMA PRAKTIKAN
1. ASRIMAYANTI PANGGABEAN
2. DICKY PUTRA PRATAMA
3. FULLY OKTRIVIANI
4. GENA PRADITA
: 08 SEPTEMBER 2015
N I L A I
KETERANGAN
: ..........
: .................................................
..................................................
..................................................
TUJUAN
-
II.
DIAGRAM RANGKAIAN
III.
No.
Alat
Jumlah
1. DC Power Supply 1 5V
SO3538-8D
2. CF Transmitter, 16 KHz
SO3537-8H
GW-INSTEK GFG-9210
3. Function Generator
4. Oscilloscope
5. Universal Counter
GW-INSTEK
GOS-653G
HP-5314 A
15
IV.
DASAR TEORI
MODULASI AMPLITUDO
Pengertian Modulasi
Modulasi merupakan proses mengubah-ubah parameter suatu sinyal (sinyal
pembawa atau carrier) dengan menggunakan sinyal yang lain (yaitu sinyal
pemodulasi yang berupa sinyal informasi). Sinyal informasi dapat berbentuk sinyal
audio, sinyal video, atau sinyal yang lain
Hubungan antara frekuensi sinyal dalam Hertz dengan frekuensi sudut dinyatakan
sebagai : = 2 f
Gambar 3.1
a) Sinyal Pemodulasi
b) Sinyal Pembawa
c) Sinyal Termodulasi AM
d)
Pada sub bab ini akan dibahas tentang persamaan yang menyatakan amplitudo
gelombang termodulasi AM. Ini juga dikenal sebagai sampul gelombang termodulasi
AM. Sampul ini merupakan garis imaginer yang digambar antara nilai-nilai puncak
pada setiap siklus, memberikan bentuk yang ekivalen dengan bentuk tegangan
pemodulasi.
esampul = Vc + em
= Vc+ Vmsin m t
Oleh karena itu Vc = m Vc, maka persamaan tersebut dapat dinyatakan sebagai:
esampul = Vc + m Vc sin m t
= Vc (1 + msin m t)
Sampul Positif
= -Vc (1 + msin m t)
Sampul Negatif
Gambar 3.3 memperlihatkan contoh sampul positif dan negatif, jika Vc = 2 Volt, Vm
= 1,06 Volt, dan m = 0,53.
3. Indeks Modulasi AM
Derajat modulasi merupakan parameter penting dan juga sering disebut indeks
modulasi AM, dinotasikan dengan m. Parameter ini merupakan perbandingan antara
amplitudo puncak sinyal pemodulasi (Vm) dengan maplitudo puncak sinyal
pembawa (Vc). Besarnya indeks modulasi mempunyai rentang antara 0 dan 1.Indeks
modulasi sebesar nol, berarti tidak ada pemodulasian, sedangkan indeks modulasi
sebesar satu merupakan pemodulasian maksimal yang dimungkinkan.
Besarnya indeks modulasi AM dinyatakan dengan persamaan:
Vm
m=
Vc
Indeks modulasi juga dapat dinyatakan dalam persen dan dinotasikan dengan M:
Vm
M=
100
Vc
a) Penggambaran Y/t
V.
DATA PERCOBAAN
Percobaan 1
Dari Function Generator masukkan ke input mixer (2)
Gelombang sinus =1 KHz
VLF = 2 Vpp (Voltage Low Frequency)
Bentuk gelombang yang dihasilkan dari input mixer (2) dan output mixer (3)
TP
TP
Volt/Div = 1 (Channel 2)
A = 2 Vpp
F = 1 KHz
20
100
2+ 0
= 100%
TP 2 adalah gelombang LF
TP 3 adalah gelombang LF yang termodulasi
Ketika gelombang LF didekatkan ke gelombang LF termodulasi, maka sinyal
LF akan persis seperti bentuk upper envelope pada gelombang LF termodulasi
Percobaan 2
Dari Function Generator masukkan ke input filter (1)
Gelombang sinus =1 KHz
VLF = 2 Vpp (Voltage Low Frequency)
Bentuk gelombang yang dihasilkan dari input filter (1) dan output mixer (3)
TP
TP
Volt/Div = 1 (Channel 2)
A = 2 Vpp
F = 1 KHz
Volt/Div = 0,5 (Channel 1)
Vmax = 4 x 0,5 = 2 Vpp
Vmin = 0 x 0,5 = 0 Vpp
Percobaan 3
Dari Function Generator masukkan ke input filter (1)
Input mixer (2) ke kanal 1 osiloskop
Output mixer (3) ke kanal 2 osiloskop
Osiloskop mode X-Y
Amplitudo Function Generator diubah dari 2 Vpp ke 6 Vpp kemudian 8 Vpp
Bentuk gelombang yang dihasilkan dari input mixer (2) dan output mixer (3)
saat Amplitudo sebesar 6 Vpp
TP
TP
VLF
= 6 Vpp
Volt/Div = 2
Vmax
= 4 Vpp
Vmin
= 2 Vpp
4+ 2
100
42
= 300%
Bentuk gelombang yang dihasilkan dari input mixer (2) dan output mixer (3)
saat Amplitudo sebesar 8 Vpp
TP
TP
VLF
= 8 Vpp
Volt/Div
=2
Vmax
= 5 Vpp
Vmin
= 2,8 Vpp
5+ 2,8
100
52,8
= 354,5%
Bagian kiri dari bentuk trapesium diatas adalah Vmin,. Karena bentuk trapesium
diatas termasuk over modulasi (m > 100%), maka sisi samping trapesium
(Vmin) memiliki ukuran sebesar 2 Vpp untuk Amplitudo 6 Vpp dan 2,8 Vpp
untuk Amplitudo 8 Vpp.
Semakin besar nilai amplitudonya maka semakin besar pula V min yang
terbentuk, ini dikarenakan modulasi AM menggunakan amplitudo sebagai
modulasinya, sehingga jika besaran amplitudonya diubah maka hasil dari
modulasinya pun akan berubah.
VI.
jelaskan.
Jawab: Saat sinyal LF didekatkan ke upper envelope, maka bentuk
gelombang LF akan menyerupai bentuk gelombang upper
envelope .
iii. Apa yang terlihat jika LF berubah, jelaskan.
Jawab: Saat sinyal LF dirubah, maka sinyal LF termodulasi akan ikut
berubah, karena sinyal LF termodulasi dimodulasi
menggunakan sinyal LF.
b. Tabel 2
i. Berikan penjelasan tentang kedua gambar diatas.
Jawab: Bentuk gelombang LF dan bentuk upper envelope dari
gelombang LF termodulasi tampak tidak sesuai dikarenakan
sinyal dari LF telah melewati blok filter sehingga terjadi
pergeseran pada gelombang LF.
c. Tabel 3
i. Amati sisi samping trapesium, jelaskan.
Jawab: Sisi samping trapesium merupakan nilai dari Vmin, sisi samping
trapesium memiliki nilai dikarenakan over modulasi.
VII.
ANALISA
Tabel 1
Pada Tabel 1 output dari function generator dimasukkan ke input mixer, dan
output mixer dimasukkan ke input kanal 2 osiloskop. Nilai LF didapat dari input
function generator dan nilai termodulasi didapatkan dari output mixer. Untuk
mendapatkan gelombang termodulasi yang sempurna, maka parameter amplitudo
pada function generator dapat disesuaikan.Ini membuktikan bahwa besaran
amplitudo mempengaruhi bentuk gelombang yang dihasilkan.
Pada pembacaan osiloskop didapatkan hasil gelombang termodulasi yang
didapat dari sinyal LF. Setelah mendapatkan gelombang termodulasi, jika
gelombang LF dan upper envelope dari gelombang termodulasi didekatkan, maka
akan terlihat pola gelombang yang sama, ini disebabkannilai dari sinyal
gelombang termodulasi dipengaruhi oleh sinyal LF karena sinyal LF bertindak
sebagai sinyal pemodulasi.
Tabel 2
Pada Tabel 2 output dari function generator dimasukkan ke input filter, dan
output mixer dimasukkan ke kanal 2 osiloskop. Pada pembacaan osiloskop, posisi
gelombang LF dan gelombang termodulasi sedikit tidak sesuai, ini dikarenakan
sinyal LF telah melalui blok filter yang menyebabkan terjadinya pergeseran
bentuk gelombang sehingga posisi gelombang LF dan upper envelope tidak sama.
Tabel 3
Pada Tabel 3 input dari mixer dimasukkan ke kanal 1 osiloskop dan output
mixer 3 dimasukkan ke kanal 2 osiloskop. Pada percobaan ini, besaran amplitudo
pada fuction generator diubah dari 2 Vpp menjadi 6 Vpp kemudian 8 Vpp. Saat
melihat hasil output dari sinyal LF, terjadi kecacatan over modulasi pada
gelombang termodulasi yang disebabkan perubahan parameter amplitudo pada
function generator, dan pada saat mengubah nilai amplitudo dari 6 Vpp menjadi 8
Vpp, bentuk gelombang yang terbaca pada osiloskop menjadi semakin cacat, ini
membuktikan bahwa parameter amplitudo berpengaruh pada bentuk gelombang
termodulasi.
VIII. KESIMPULAN
IX.
REFERENSI
Modulasi amplitudo adalah proses memodulasi isyarat frekuensi rendah
pada gelombang frekuensi tinggi dengan mengubah-ubah amplitudo gelombang
frekuensi tinggi tanpa mengubah frekuensinya. Frekuensi rendah ini disebut
isyarat pemodulasi dan frekuensi tinggi adalah pembawa.
Dalam sistem modulasi amplitudo sinyal suara ditumpangkan pada
frekuensi pembawa yang berupa gelombang radio, sehingga pada sistem ini
amplitudonya yang berubah-ubah. Kelemahan sistem modulasi amplitudo adalah
mudah terganggu oleh derau cuaca, akan tetapi modulasi amplitudo ini dapat
menjangkau jarak jauh dan dapat dipantulkan oleh lapisan ionosfer.
Index modulasi merupakan ukuran seberapa dalam sinyal informasi
memodulasi sinyal pembawa. Apabila index modulasi terlalu besar (m>1) maka
hasil sinyal termodulasi AM akan cacat dan apabila index modulasi terlalu rendah
(m<1) maka daya sinyal termodulasi tidak maksimal.Untuk menghindari keadaan
overmodulasi yaitu keadaan dimana gelombang pembawa termodulasi lebih dari
100 %, maka kita harus dapat membatasi besar-kecilnya modulasi yang terjadi.
Hal ini dapat diatasi dengan cara menentukan nilai index modulasi (m). lebar pita
frekuensi (bandwidth) dalam sebuah proses modulasi amplitudo (AM) adalah dua
kali frekuensi sinyal informasi.
Untuk mengukur indeks modulasi menggunakan rumus:
m=
Uc
Uc
atau