Vous êtes sur la page 1sur 20

Aspek Hukum, Etika, dan

Disiplin Kedokteran
dalam Hubungan Antar Dokter
Pasien

Identifikasi istilah
Tidak ada

Rumusan masalah
Seorang wanita muda datang dengan ibunya dengan
keluhan pendarahan pervaginam dan sangat nyeri. Ibu
pasien hanya datng umtuk mengantar lalu pulang. Setelah
diperiksa, dokter menduga bahwa pasien mengalami
keguguran atau melakukan aborsi. Dokter langsung
mengambil tindakan untuk dilatasi dan kuretase.
Kemudian meminta suster untuk menanyakan keluarganya
untuk diopname sampe keadaanya membaik. Kemudian
dokter Q datang menggantikan dokter P yg langsung
pulang tan bicara ke pasien

Analisis Masalah
Pembahas
an abortus
Hub DokPas
Informed
Consent

Aspek
hukum
Tindakan
dokter

Aspek
disiplin
Aspek
etika

Hipotesis
Dokter P melakukan pelanggaran hukum, etika, dan
disiplin medis kedokteran

Pembahasan

Abortus
Definisi
Jenis ada 2
Spontan
Provokantus
Indikasi medis

Resiko kesehatan wanita yang melakukan aborsi

Hubungan dokter-pasien
Bersifat paternalistik
Kepercayaan pasien kepada dokterpersetujuan pasien
(hubungan hukum)
Pasien terdesak untuk meminta pertolonganzaakwaarneming
( pasal 1354 KUHP)kewajiban dokter dan pasien
4 syarat transaksi terapeutik:

Sepakat merka yang mengikatkan dirinya


Kecakapan untuk membuat perikatan
Suatu hal tertentu
Suatu sebab yang halal

Informed consent
Definisi
Ruang lingkup dan materi informasi

Keberhasilan, alternatif tindakan medis,dll


Bahasa yang mudah dimengerti
Tujuan
Perlindungan pasien dari tindakan medik
Perlindungan tenaga kesehatan

Bentuk informed consent


Implied constructive consent
Implied emergency consent
Expressed consent
Menyelamatkan nyawaprioritas!

Tanpa informed consenttindakan malpraktek

Aspek hukum
Aspek etik tidak dapt dipisahkan dengan aspek
hukumpelanggaran standard profesi
Praktik kedok berpegang pada prinsip kemoralan namun
dapat terjadi kelalaian seperti salah diagnosis,
dllkerugian pasienmalpraktek
Abortus provokantus terapeutik pasal 15 UU No.23 tahum
1992 tentang kesehatan2 dokter kompetensi sama +
persetujuan dari ibu yang hamil, suami atau keluarga.

Faktor kejadian aborsi

Ekonomi
Penyakit herediter
Psikologis
Usia
Penyakit ibu
lain

pasal 15 UU No.23 tahum 1992 tentang kesehatan


Keadaan darurat dalam upaya menyelamatkan ibu dapat dilakukan
tindakan medis tertentu

Indikasi medis, tenaga kesehatan yang dpt melakukan tindakan medis


tsbt, persetujuan pasien kecuali jika tak sadar, sarana kes tertentu

3 aturan aborsi di Indonesia


UU RI No.1 thn 1946 ttg KUHP
UU RI No.7 thn 1984
UU RI No.23 thn 1992

Aspek etika
Peraturan yang mengatur tanggung jawab etis dari dokter
ialah kode etik kedokteran indonesia dan lafal sumpah
dokter
Pelanggaran KODEKI bab II butir 7d

Aspek disiplin medis


Bentuk pelanggaran

Melakukan praktik kedok dengan tidak kompeten


Tidak merujuk pasien
Mendelegasikan pasien ke tenaga medik yang bukan kompetensinya
Menyediakan dkter pengganti yang tidak memiliki kompetensi dan
kewenangan yang sesuai atau tidak memberitahukan penggantian tersebut

Menjalani praktek kedokteran dalam kondisi tidak sehat


Dalam penatalaksanaan, melakukan yang seharusnya tidak dilakukan atau
tidak melakukan yang seharusnya dilakukan sesuai dengan tanggung
jawab profesional

Melakukan pemeriksaan maupun pengobatan berlebihan


Tidak memberikan penjelasan yang jujur, etis dan memadai kepada pasien
Melakukan tindakan medik tanpa persetujuan pasien ataupun
keluarganya
Dengan sengaja, tidak membuat atau menyimpan rekam medik
Menjalankan praktek kedokteran dengan menerapkan pengetahuan atau
teknologi yang belum diterima
Melakukan penelitian dengan manusia sebagai subjek peneliti tanpa
persetujuan etik

Tidak melakukan pertolongan darurat atas dasar

perikemanusian
Menolak atau menghentikan pengobatan terhadap pasien
tanpa alasan yang layak
Membuka rahasia kedokteran
Membuat keterangan medih yang tidak berdasakan pada
hasil pemeriksaan yang diketahuinya
Turut serta dalam tindakan penyiksaan dan eksekusi
hukuman mati

Meresepkan obat gol NAPZA yang tidak sesuai dengan

peraturan UU dan etik profesi


Melakukan pelecehan seksual dan intimidasi terhadap pasien
Menggunakan gelar akademik yang bukan haknya
Menerima imbalan dari hasil rujukan
Mengiklankan diri
Ketergantungan NAPZA

berpraktek dengan STR atau SIP atau sertifikat


kompetensi yang tidak sah
Ketidakjujuran dalam bertransaksi dengan pasien dalam
memberikan pelayanan medik
Dikenai hukuman pidana yang telah berkekuatan tetap
atas perbuatan pidana yang berkaitan dengan keluhuran
profesi kedokteran atau disiplin profesi atau etika profesi

kesimpulan

Vous aimerez peut-être aussi