Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
DEFINISI
Anemia adalah penurunan jumlah eritrosit, kuantitas Hemoglobin
(Hb), atau Volume Packed Red Cells dalam darah di bawah normal
(Kamus Kedokteran Dorland, Ed: 28). Dikatakan sebagai anemia
apabila (Mansjoer, 2000)
Pria
Wanita
:
: Hb
Ht
: Hb
Ht
= <14 gr/dL
= <41 %
= <12 gr/dL
= <37 %
*Ht : Hematocrit
Anemia juga mempunyai pengertian pengenceran darah akibat
kenaikan plasma yang lebih tinggi dari kenaikan eritrosit dan
hemoglobin (hemodilusi) (Edi, 2006).
Pengertian lain Anemia yaitu berkurangnya produksi sel darah
merah oleh sumsum tulang atau tingginya penghancuran sel darah
merah dalam sirkulasi karena kekurangan kofaktur untuk eritropoesis
(seperti asam folat, Vit B12, dan zat besi) dan apabila sumsum tulang
tertekan (oleh tumor atau obat) atau rangsangan tidak memadai
karena kekurangan eritropoetin.
Pematangan
RBC
2.3 Anemia karena Pendarahan (Hemorragic)
atau
Wasir
Tumor ginjal/kandung kemih
c. Pembentukan sel darah merah terlalu sedikit
Kanker
Toxin
Radiasi dan kemoterapi
Ulcers
d. Penghancuran sel darah
e. Tambahan beban akibat kehilangan darah karena parasit seperti
cacing tambang menjadikan defisiensi zat besi suatu masalah
dengan proporsi yang mengejutkan (Mansjoer, 1999:547)
4. TANDA DAN GEJALA
Gejala umum penderita anemia adalah :
di sudut mulut
Koilonikia ; kuku berbentuk sendok, karena pertumbuham
defisiensi besi
Satu gejala aneh yang cukup karakteristik untuk defisiensi
Conjunctiva pucat
Tampak lesu, letih, dan lemas
Rambut tipis dan halus
Telapak tangan putih dan pucat
Wajah pucat pasi
Elastisitas kulit menurun
Mudah pingsan sementara tensi
Gejala lain yaitu :
normal
dikendalikan
untuk
memakan
makanan
yang
5. PATOFISIOLOGI
Perdaraha
n
Sel darah merah
mengandung Hb
Penyakit Kronis
Organ Retikulo Endotel
System mengalami
reaktivitas secara terus
menerus untuk menetralisir
kuman
fungsi utama untuk
memproduksi sel darah
Kelainan
Genetik
RBC abnormal
Sel sabit,
aplastik
merah
Eritrosit/ Hb
menurun
Kapasitas
mengangkut O2
menurun menurun
Anoksia organ target
Gejala anemia
tergantung organ yang
terkena
Mekanisme konpensasi
tubuh
Redistribus
i
aliran
Tekanan
O2 vena
Gangguan metabolisme
protein dan lemak
Afinitas Hb
terhadap
O2
Sistem
Kardiovaskul
err
Volume
darah
Kegiatan
memompa
Otot
jantung
menebal
Jantung
lelah
Sistem
Urogenital
Sistem
saraf
Epitel
Elastisita
s kulit
Supply O2
Konsentrasi
pusing
6. FAKTOR RESIKO
muda
umur
ibu
Anoreksia
(sensasi selera
makan )
MK:
Ketidakseimbangan
Nutrisi: Kurang dari
kebutuhan normal
MK:
Keletihan
Penderita malnutrisi
(terutama besi, vit B12,
dan Asam folat)
Penerima transfusi
Keturunan (sel sabit,
thalassemia)
Penderita gagal ginjal
Terpapar radiasi
Orang terinfeksi cacing
(masjoer,
tambang2000)
Peminum Alkohol
Faktor
resiko yang
lain yaitu
Penderita
pendarahan
saluran pencernan
Umur
Semakin
Pemecahan
lemak
5L
(Letih,lesu,lemah
lunglai,lemas)
Gagal
jantung
Gejala
Anemia
Menstruasi
Ibu hamil
Penghentian pemberian
ASI terlalu dini
Terlalu banyak minum
susu sapi
Terlambat pemberian
makanan pendamping
ASI yang mengandung
(reeves, 2001)
Fe
Pendarahan & HIV
Obat-obatan yang dapat
mensupressi sumsum
tulang
yang
hamil
maka
dapat
Tingkat pengetahuan
Tingkat
pendidikan
dan
pengetahuan
yang
rendah
Pekerjaan
Pendapatan
Jika
pendapatan
minimal
atau
kurang,
maka
akan
yang
dibutuhkan
selama
kehamilan, hal
ini
7. KOMPLIKASI
a. Pada kehamilan dan persalinan
:
Kanker reproduktif
Stress emosional yang semakin meningkat
Infeksi/bayi yang terlalu kecil/terlalu awal lahir
(E. Susanto, 2007)
b. Gagal Jantung
c. Kejang dan parestesia (perasaan yang menyimpang seperti
rasa terbakar, kesemutan (PPNI Kab Klaten, 2009)
d. Imunitas menurun, akibatnya penderita akan mudah terkena
e.
f.
g.
h.
infeksi
Perkembangan otot buruk (dalam jangka panjang)
Daya konsentrasi menurun
Kerusakan saraf dan gangguan pada otak
Stroke menyebabkan kelemahan, atau ketidakmampuan
8. CARA PENCEGAHAN
a. Pendidikan
9. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
a. Pemeriksaan CBC : test yang menyediakan perhitungan sel darah
merah, sel darah putih dan platelet dalam darah
b. WBC differential: mengidentifikasi 5 tipe dari White Blood Cell
dalam darah
c. Test Hemoglobin: mengukur jumlah protein pembawa O2 dalam
darah
d. Hematocrit
darah
e. Mean corpuscular Hb: mengukur ukuran rata-rata Hb yang
membawa O2 dalam RBC
f. Red Cell distribution width: menghitung ukuran yang berbeda pada
RBC
g. Biopsi sumsum tulang: satu-satunya cara untuk mengukur anemia
aplastik
h. Pemeriksaan feses: untuk mencari darah yang mungkin menjadi
tanda pendarahan saluran cerna
i. Tes schilling : untuk mendeterminasi anemia pernisiosa
j. Transfusi tukar: suatu rangkaian tindakan mengeluarkan darah
pasien dan memasukkan darah donor untuk mengurangi kadar
serum bilirubin atau kadar hematokrit yang tinggi atau mengurangi
konsentrasi toksin-toksin dalam aliran darah pasien.
k. Terapi sinar : terapi untuk mengatasi keadaan hiperbilirubunemia
dengan menggunakan sinar berenergi tinggi yang mendekati
kemampuan maksimal untuk menyerap bilirubin.
l. LED
: Peningkatan menunjukkan adanya reaksi
inflamasi, misal: peningkatankerusakan sel darah merah: atau penyakit
malignasi.
m. Masa hidup sel darah merah: berguna dalam membedakan diagnosa
anemia, misal: pada tipe anemia tertentu, sel darah merah
mempunyai waktu hidup lebih pendek.
n. SDP
: jumlah sel total sama dengan sel darah
merah
(diferensial)
(aplastik).
o. Hemoglobin elektroforesis: mengidentifikasi tipe struktur hemoglobin.Bilirubin
serum (tak terkonjugasi): meningkat (AP, hemolitik).
p. Pemeriksaan
andoskopik
dan
radiografik:
perdarahan: perdarahan GI
q. Guaiak
; mungkin
memeriksa
sisi
RBC
Obati penyebab pendarahan abnormal jika ada
Diet kaya zat besi
Menghindari situasi kekurangan O 2 (seperti olahraga
teratur, dll)
b. Tindakan khusus
:
Pada anemia defisiensi besi :
Mengatur makanan yang kaya zat besi.
Ferrosulfat 3x200mg/hari per oral sehabis makan.
Ferroglukanat 3x200mg/hari per oral sehabis makan.
Iron dekstran mengandung Fe 50mg/ml diberikan secara
IM mula-mula 50mg, kemudian 100-125mg/hari dampai
1mg/hari IM
Pada anemia aplastik
Asam
folat
10
:R
: 19 Tahun
: Perempuan
: Mahasiswi
Analisis Data
Data
Etiologi
Masalah
11
Ds :
-Mengeluh
mudah
lelah
dan
sering
pusing.
-kebiasaan
makan
yang tidak teratur
-Tidak
Memperhatikan
asupan gizi.
Do :
-Hb = 8 gram/dl
Ds :
-Mengeluh
mudah
lelah
dan
sering
pusing.
Do :
-Hb = 8 gram/dl
Ketidakseimbangan
Nutrisi: Kurang dari
kebutuhan tubuh
Kekurangan Asupan
Gizi
(Zat besi, vit. B12,
asam folat)
Ketidakseimbangan
Nutrisi: kurang dr
kebutuhan tubuh
Pola Makan tidak
Teratur
Keletihan
Kekurangan Asupan
Gizi
(Zat besi, vit. B12,
asam folat)
Eritrosit/Hb menurun
Kapasitas angkut O2
menurun
Mekanisme
Kompensasi tubuh
Gejala Anemia
Keletihan
12
Hb 8 gram/dl
2. Keletihan berhubungan dengan anemia yang ditandai dengan :
Mudah lelah
Sering pusing
Hb b gram/dl
Rencana Keperawatan
1. Setelah perawat melakukan intervensi selama 3 x 24 jam klien
diharapkan mengalami peningkatan status nutrisi: jumlah biokimia
dengan kriteria hasil :
- Hemoglobin tidak kurang dari normal (Hb 12 gram/dl)
Intervensi (Terapi Nutrisi)
1. Monitor jumlah asupan gizi yang
didapatka klien
2. Berkolaborasi dengan ahli gizi
Rasional
1. Dengan asupan gizi yang sesuai
diet anemia, Hb klien dapat
kembali normal
2. Ahli gizi dapat menyusun diet yang
sesuai dengan kebutuhan nutrisi
klien
3. Zat besi adalah salah satu
penyusun Hemoglobin.
Rasional
1. Dalam keadaan letih dan lemas
kecenderungan klien untuk
berkomunikasi sangat sedikit.
2. Dengan tau apa penyebab
keletihan yang dirasakan klien,
dapat menspesifikan asuhan
3. Dengan klien tahu bagaimana cara
mengorganize keletihan yang
13
dirasakan.
DAFTAR PUSTAKA
Bakta, I Made, dkk. Anemia Defisiensi Besi dalam Sudoyo, Aru W, et al.
2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Pusat Penerbitan
Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI.
Bulechek, G.M, dkk. Nursing Intervention Classification. 2008. USA:
Mosby
Chorlene, J Reeves, dkk. 2001. Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:
Salemba Medika
Corwin, Elizabeth J. 2009. Buku saku Patofisiologi. Jakarta: 560
Dorland. 1996. Kamus Saku Kedokteran Dorland. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran (EGC)
Masrizal.
2007.
Anemia
defisiensi
Besi.
http://jurnalkesmos.com/index.php/kesmos/article/view/67/56.
Diakses 5 Sept 2012
Purnamasari,
Diah.
2005.Anemia
[elektronik
version].
http://doktersehat.com/pengobatan-penyakitanemia/#xzz25727BTMF. Diakses tanggal 5 Sept 2012
From
14