Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Pengadaan adalah kegiatan untuk memperoleh atau mengadakan barang dan jasa yang akan
dikonsumsi dalam kegiatan produksi, dapat dikelompokkan menjadi:
a. Pembelian, penerimaan, dan penyimpanan bahan baku, bahan penolong, supplies pabrik, dan
elemen lainnya yang akan dikonsumsi dalam kegiatan produksi
b. Perolehan jasa dari tenaga kerja langsung, tenaga kerja tak langsung dan jasa lainnya yang
akan dikonsumsi dalam kegiatan produksi.
2. Produksi
Produksi adalah kegiatan pengolah bahan baku menjadi produk selesai. Pada kegiatan tersebut
akan dikonsumsi bahan baku, tenaga kerja langsung, barang dan jasa lainnya yang
dikelompokkan dalam overhead pabrik.
3. Penyimpanan produk selesai
Produk yang telah selesai diproduksi dari pabrik akan dipindahkan ke dalam gudang produk
selesai menunggu saat dijual atau diserahkan kepada pemesan.
4. Penjualan produk selesai.
Produk yang sudah laku dijual akan dikeluarkan dari gudang produk selesai untuk dikirim
kepada pembeli, dan perusahaan dapat membebani rekening langganan atau pembeli.
D. Prosedur Akuntansi Biaya pada metode Harga Pokok Pesanan
Prosedur akuntansi biaya pada metode harga pokok pesanan dapat dikelompokkan
menjadi:
1. Prosedur akuntansi biaya bahan dan supplies.
2. Prosedur akuntansi biaya tenaga kerja.
3. Prosedur akuntansi biaya overhead pabrik.
4. Prosedur akuntansi produk selesai dan produk dalam proses akhir periode
5. Prosedur akuntansi penjualan dan penyerahan produk kepada pemesan.
Berikut ini akan dibahas per prosedur, sesuai dengan urutan yang telah disebutkan diatas.
1. Prosedur akuntansi biaya bahan dan supplies
Prosedur akuntansi biaya bahan dan supplies meliputi prosedur pembelian sampai dengan
pemakaian bahan dan supplies di dalam pabrik. Secara ringkas prosedur akuntansi bahan dan
supplies dapat digambarkan sebagai berikut:.
Transaksi dan Dokumen Dasar
Pembelian Bahan dan
Supplies:
Faktur Pembelian
BuktiPenerimaan Barang
Pesanan Pembelian
Jurnal Transaksi
Persediaan Bahan Baku
xx
Persediaan Bahan Penolong xx
Persediaan Supplies Pabrik xx
Hutang Dagang
xx
Buku Besar P
Kartu Persedia
Bahan Baku
Bahan Peno
Supplies Pab
Pengembalian Pembelian:
Debit Memorandum
Laporan Pengiriman
Pengembalian Pembelian
Hutang Dagang
xx
Persediaan Bahan Baku
xx
Persediaan Bahan Penolong xx
Persediaan Supplies Pabrik xx
Kartu Persedia
Bahan Baku
Bahan Peno
Supplies Pab
Hutang Dagang
xx
Persediaan Bahan Baku
Persediaan Bahan Penolong
Persediaan Supplies Pabrik
Kas
Atau:
Hutang Dagang
xx
Penghasilan Lain-Lain
Kas
Kartu Persedia
Bahan Baku
Bahan Peno
Supplies Pab
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
Kartu Persedia
Bahan Baku
Kartu Harga
Pesanan
Kartu Persedia
Bahan Peno
Kartu Biaya:
Overhead P
Kartu Persedia
Supplies Pa
Kartu Biaya:
Overhead P
Kartu Persedia
Bahan Baku
Kartu Harga P
Pesanan
Jurnal Transaksi
Biaya Gaji dan Upah
xx
Hutang Pajak Pendapatan
Hutang Dana Pensiun
Hutang Astek
Hutang Asuransi Hari Tua
Piutang Karyawan
Hutang Gaji dan Upah
Hutang Gaji dan Upah
xx
Buku Besar P
xx
xx
xx
xx
xx
xx
Kas
Barang Dalam Proses- B TKL xx
BOP Sesungguhnya
xx
Biaya Pemasaran
xx
Biaya Administrasi dan Umum xx
Biaya Gaji dan Upah
BOP Sesungguhnya
xx
Biaya Pemasaran
xx
Biaya Administrasi dan Umum xx
Hutang Pajak Pendapatan
Hutang Dana Pensiun
Hutang Astek
Hutang Asuransi Hari Tua
Hutang Pajak Pendapatan
Hutang Dana Pensiun
Hutang Astek
Hutang Asuransi Hari Tua
Kas
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
Kartu Harga P
Pesanan dan K
Biaya Overhea
Pemasaran
Administrasi d
Umum
Karu Biaya:
Overhead Pa
Pemasaran
Administras
Umum
(2) Biaya tenaga Kerja Tak Langsung (secara detail telah dibahas di prosedur akuntansi biaya
tenaga kerja). Atas dasar Daftar Gaji dan Upah, maka jurnal untuk biaya tenaga kerja tak
langsung sbb:
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya
Biaya Gaji dan Upah
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
Jika terjadi pembayaran jasa atas servis yang diterima perusahaan, maka jurnalnya adalah:
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya
Kas
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
(2) Jurnal untuk menutup biaya overhead pabrik sesungguhnya dan menghitung selisih
Apabila BOP sesungguhnya lebih besar dibandingkan BOP dibebankan, maka jurnalnya sbb:
Selisih Biaya Overhead Pabrik
BOP Sesungguhnya
xx
xx
Apabila BOP sesungguhnya lebih kecil dibandingkan BOP dibebankan, maka jurnalnya sbb:
BOP Sesungguhnya
Selisih Biaya Overhead Pabrik
xx
xx
xx
xx
xx
xx
4. Prosedur akuntansi produk selesai dan produk dalam proses akhir periode
Jika pesanan telah selesai di produksi, maka jurnal yang dibuat sbb:
xx
xx
xx
Jika pada akhir periode masih ada pesanan yang belum selesai, maka jurnalnya adalah:
Persediaan Produk dalam Proses
xx
Barang Dalam Proses- Biaya Bahan Baku
Barang Dalam Proses- Biaya Tenaga Kerja Langsung
Barang Dalam Proses- Biaya Overhead Pabrik
xx
xx
xx
xx
xx
xx
xx
E. Perlakuan Sisa Bahan, Produk Rusak, Produk cacat pada Metode Harga Pokok
Pesanan
Dalam pengolahan produk untuk melayani pesanan, kemungkinan timbul sisa bahan,
produk rusak, maupun produk cacat.Bagi manajemen masalahnya adalah bagaimana dapat
menekan timbulnya sisa bahan, produk cacat dan produk rusak serendah mungkin. Berkut ini
dibahas tentang masalah perlakuan akuntansi untuk masing-masing:
1. Sisa Bahan
Dalam perusahaan manufaktur dapat timbul sisa bahan dari proses pengolahan produk, yang
disebut sisa bahan. Sisa bahan adalah bahan yang tersisa atau bahan yang rusak di dalam proses
pengolahan produk atau penyimpanan dan tidak dapat digunakan kembali dalam perusahaan.
Sisa bahan dapat dikelompokkan menjadi dua:
a. Sisa bahan yang tidak laku dijual
(1) Apabila sisa bahan terjadinya karena pengerjaan pesanan tertentu, biaya pembuangan atau
pemusnahan sisa bahan dapat digunakan untuk menambah elemen biaya bahan baku pesanan
yang bersangkutan. Jurnal yang digunakan untuk mencatat biaya pemusnahan sisa bahan adalah:
Barang Dalam Proses Biaya Bahan
Kas
xx
xx
(2) Apabila sisa bahan secara normal terjadinya dalam perusahaan, biaya tersebut dapat
diperlakukan sebagai biaya overhead pabrik sesungguhnya.Jurnal yang digunakan untuk
mencatat biaya pemusnahan sisa bahan adalah:
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya
xx
Kas
xx
xx
Barang Dalam Proses Biaya Bahan
xx
(2) Apabila timbulnya sisa bahan sifanya normal di dalam suatu perusahaan, perlakuan hasil
penjualan dapat digunakan cara sbb:
(a) Hasil penjualan sisa bahan diperlakukan sebagai pengurang biaya overhead pabrik yang
sesungguhnya. Jurnal yang digunakan untuk mencatat penjualan sisa bahan adalah:
Kas
xx
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya
xx
(b) Hasil penjualan sisa bahan diperlakukan sebagai penghasilan lain-lain.Jurnal yang digunakan
untuk mencatat penjualan sisa bahan adalah:
Kas
xx
Penghasilan Lain Lain
xx
2. Produk Rusak
Produk rusak adalah produk dihasilkan dalam kondisi rusak atau tidak memenuhi ukuran mutu
yang sudah ditentukan dan tidak ekonomis untuk diperbaiki menjadi produk yang baik,
meskipun mungkin secara tehnik dapat diperbaiki menjadi produk yang baik. Produk yang rusak
dapat digolongkan menjadi dua:
a. Produk rusak yang tidak laku dijual
Perlakuan produk yang rusak tergantung penyebab timbulnya produk rusak:
(1) Apabila produk rusak disebabkan sulitnya pengerjaan pesanan tertentu, maka harga pokok
produk yang rusak dibebankan pada pesanan yang menimbulkan produk rusak, sehingga harga
pokok produksi per unit produk menjadi lebih besar. Akan tetapi tidak ada tambahan jurnal yang
harus dicatat.
(2) Apabila produk yang rusak terjadinya bersifat normal dalam suatu perusahaan,maka harga
pokok produk rusak diperlakukan sebagai elemen biaya overhead sesungguhnya. Jurnal yang
harus dicatat adalah:
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya
xx
Barang Dalam Proses Biaya Bahan
xx
Barang Dalam Proses B. Tenaga Kerja Langsung xx
Barang dalam Proses BOP
xx
(3) Apabila produk rusak karena kesalahan atau kurangnya pengawasan, maka harga pokok
produk yang rusak diperlakukan sebagai Rugi produk yang rusak. Jurnal yang harus dicacat
adalah:
Rugi Produk Rusak
xx
Barang Dalam Proses Biaya Bahan
xx
Barang Dalam Proses B. Tenaga Kerja Langsung xx
Barang dalam Proses BOP
xx
b. Produk rusak yang laku dijual
Perlakuan akuntansi untuk produk rusak yang laku dijual:
(1) Apabila produk rusak yang disebabkan sulitnya pengerjaan pesanan tertentu, rugi atas
penjualan produk yang rusak akan dibebankan pada pesanan yang bersangkutan. Karena
sebagian pesanan akan mengalami rusak, dalam pengolahan pesanan harus dimasukkan jumlah
yang lebih besar dibanding dengan jumlah yang dipesan. Jurnal yang dicatat pada saat penjualan
produk rusak:
Kas
xx
Barang Dalam Proses Biaya Bahan
xx
Barang Dalam Proses B. Tenaga Kerja Langsung xx
Barang dalam Proses BOP
xx
(2) Apabila timbulnya produk rusak bersifat normal di dalam suatu perusahaan, rugi produk
yang rusak diperlakukan sebagai elemen biaya overhead pabrik sesungguhnya.Jurnal yang
dicatat pada saat penjualan produk rusak:
Kas
xx
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya
xx
Barang Dalam Proses Biaya Bahan
xx
Barang Dalam Proses B. Tenaga Kerja Langsung xx
Barang dalam Proses BOP
xx
(3) Apabila timbulnya produk yang rusak karena kesalahan atau kurangnya pengawasan
produksi, rugi produk yang rusak diperlakukan sebagai Rugi produk yang rusak. Jurnal yang
dicatat pada saat penjualan produk rusak:
Kas
xx
Rugi Produk Rusak
xx
Barang Dalam Proses Biaya Bahan
xx
Barang Dalam Proses B. Tenaga Kerja Langsung xx
Barang dalam Proses BOP
xx
3. Produk cacat
Produk cacat adalah produk dihasilkan yang kondisinya rusak atau tidak memenuhi ukuran mutu
yang sudah ditentukan, akan tetapi produk tersebut masih dapat diperbaiki secara ekonomis
menjadi produk yang baik. Perlakuan akuntansi untuk produk yang cacat:
(1) biaya perbaikan produk cacat diperlakukan sebagai penambah harga pokok pesanan tertentu.
Metode ini digunakan apabila penyebab produk cacat karena sulitnya pengerjaan produk. Jurnal
yang digunakan untuk mencatat biaya perbaikan produk cacat adalah:
Barang Dalam Proses Biaya bahan Baku
Barang Dalam Proses Biaya Tenaga Kerja Langsung
Barang Dalam Proses Biaya Overhead pabrik
Persediaan Bahan
Gaji dan Upah
Biaya Overhead Pabrik yang Dibebankan
xx
xx
xx
xx
xx
xx
(2) Biaya perbaikan produk yang cacat diperlakukan sebagai penambah biaya overhead
sesungguhnya. Metode ini digunakan apabila produk cacat sifatnya normal terjadi dalam
perusahaan. Jurnal yang digunakan untuk mencatat biaya perbaikan produk cacat adalah:
Biaya Overhead Sesungguhnya
Persediaan Bahan
Gaji dan Upah
Biaya Overhead Pabrik yang Dibebankan
xx
xx
xx
xx
(3) Biaya perbaikan produk cacat diperlakukan sebagai elemen Rugi produk cacat. Metode ini
digunakan jika produk cacat disebabkan karena lemahnya pengawasan. Jurnal yang digunakan
untuk mencatat biaya perbaikan produk cacat adalah:
Rugi Produk cacat
Persediaan Bahan
Gaji dan Upah
Biaya Overhead Pabrik yang Dibebankan
xx
xx
xx