Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
OLEH : KELOMPOK IV
DWI ARISKA
ELVIANI
RAFITA MARDIAN
RAHMI SYARIFUDDIN
KELAS : II/B
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN SYARIF KASIM RIAU
2014
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Penulis
v
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR__________________________________________v
DAFTAR ISI _________________________________________________ vi
BAB I PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
Latar Belakang________________________________________ 1
Rumusan Masalah _____________________________________ 2
Tujuan Pembahasan ___________________________________ 3
Manfaat Pembahasan __________________________________ 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kalimat Efektif ______________________________ 4
B. Syarat Kalimat Efektif
1. Kesatuan Gagasan__________________________________ 4
2. Koherensi yang Baik dan Kompak_____________________ 5
3. Variasi___________________________________________ 6
4. Penekanan________________________________________ 8
5. Paralelisme_______________________________________ 10
6. Penalaran ________________________________________ 11
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan _________________________________________ 12
B. Saran ______________________________________________ 12
DAFTAR PUSTAKA__________________________________________ 13
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tujuan tulis menulis atau karang mengarang adalah mengungkapkan fakta
fakta, sikap, dan isi pikiran secara jelas dan efektif, kepada para pembaca. Sebab
itu, ada beberapa persoalan yang harus diperhatikan untuk mencapai penulisan
yang efektif, misalnya penulis harus mempunyai ide penulisan yang akan ditulis.
Selanjutnya penulis harus memikirkan gagasan atau ide secara jelas, kemudian
mengembangkan gagasan secara jelas dan terperinci.
Langkah kedua, penulis harus menuangkan dalam bentuk kalimat, yaitu
dalam kalimat yang baik sehingga pembaca sanggup mengadakan penghayatan
kembali sejelas seperti waktu gagasan itu muncul dalam pikiran penulis.
Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang digunakan manusia dengan
sesama anggota masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa itu berisi pikiran,
keinginan, atau perasaan yang ada pada diri si pembicara atau penulis. Bahasa
yang digunakan itu hendaklah dapat mendukung maksud secara jelas agar apa
yang dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan itu dapat diterima oleh pendengar atau
pembaca. Kalimat yang dapat mencapai sasarannya secara baik disebut dengan
kalimat efektif.
Kalimat merupakan suatu bentuk bahasa yang didalamnya terdapat
susunan gagasan yang dituangkan penulis secara terbuka untuk dikomunikasikan
kepada orang lain. Dalam komunikasi sehari hari kita memerlukan kita
memerlukan bahasa sebagai medium, karena memberikan kemungkinan yang
sangat luas bila dibanding dengan cara yang lain. Bahasa sebagai medium
berkomunikasi hanya akan bermanfaat dengan sebaik-baiknya bila ia dikuasai
oleh mereka yang masuk kedalam lingkaran komunikasi tersebut. Dengan
demikian, penguasa bahasa tidak hanya mencakup persoalan kaidah atau pola
sintaksis bahasa itu, tetapi juga mencakup beberapa aspek lainnya.
1
Aspek-aspek penguasa bahasa meliputi :
a) Penguasaan secara aktif sejumlah besar perbendaharaan kata
( kosakata ) bahasa tersebut.
b) Penguasaan kaidah-kaidah sintaksis bahasa itu secara benar.
c) Kemampuan menemukan gaya yang paling cocok untuk
menyampaikan gagasan gagasan.
d) Tingkat penalaran ( logika ) yang dimiliki seseorang.
C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Agar tidak terjadi kesalahan dalam penggunakan bahasa Indonesia
sehingga menjadi baik dan benar
2. Mengetahui apa dan bagaimana penggunaan kalimat efektif dalam
berbahasa
3. Menjaga kemurnian bahasa Indonesia
D. MANFAAT PEMBAHASAN
3
BAB II
PEMBAHASAN
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili secara tepat isi
pikiran atau perasaan penulis secara segar, dan sanggup menarik perhatian
pambaca atau pendengar terhadap pokok persoalan yang dibicarakan. Kalimat
yang efektif memiliki kemampuan atau tenaga untuk menimbulkan kembali
gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca, identik dengan apa yang
dipikirkan pembicara atau penulis. Kalimat efektif selalu menonjolkan gagasan
pokok dalam pikiran pembaca atau pendengar.
4
Kesatuan gagasan menjadi kabur karena kedudukan subjek atau
predikatnya tidak jelas, terutama dikarenakan kesalahan dalam penggunaan kata
depan. Kesalahan itu terjadi karena kalimatnya terlalu panjang sehingga penulis
atau pembicara sendiri tidak jelas maksud gagasan yang sebenarnya yang
disampaikan.
2. Koherensi yang Baik dan Kompak
Koherensi yang baik dan kompak adalah hubungan timbal balik yang
baik dan jelas antara ( unsur kata atau kelompok kata ) yang membentuk kalimat
itu. Koherensi yang baik dan kompak juga menunjukan hubungan antara subjek
dan predikat, hubungan antara predikat dengan objek, serta keterangan lain yang
menjelaskan tiap-tiap unsur tadi.
Kesalahan yang sering merusak koherensi adalah menempatkan kata
depan, kata penghubung yang tidak pada tempatnya, penempatan keterangan
aspek yang tidak sesuai, dan sebagainya.
tidak sesuai
yang
disampaikan.
Contoh;
Disebuah desa yang terpencil tinggalah seorang gadis bernama
azizah.Seperti layaknya gadis desa lainya,kembang desa ini sering
menyapu dan menanam bunga dihalaman rumahnya.Apaligi disaat
mekar,banyak kumbang yang datang untuk menghisap madunya.Seperti
halnya primadona desa ini,selalu diidam-idam kan parapemuda desa
tersebut.
6
b. Variasi panjang pendeknya kalimat
Variasi kalimat dapat pula diushakan
hidupnya
tidak
pernah
menyenangkan.Masa
yang
hebat.Ia
melihat
kehidupan
sebagai
pengalaman
yang
dari
sudut
variasi.Paragraf
yang
bervariasi
biasanya
lebih
Inti fikiran yang terkandung dalam tiap kalimat haruslah dibedakan dari
sebuah kata yang dipentingkan.Gagasan utama kalimat tetap didukung oleh subjek
an predikat.Sedangkan unsur yang dipentingkan dapat bergeser darisatu kata ke
kata yang lain.Kata yang dipentingkan harus mendapat tekanan atau harus lebih
ditonjolkan dari unsur-unsur yang lain.Dalam bahasa lisan kita dapat
mempergunakan tekanan,gerak-gerik dan sebagainya untuk memberi tekananpada
sebuah kata.Dalam bahsa tulisan hal ini tidak mungkin dilakukan,namun masih
terdapat beberapa cara yang dapat dipergunakan untuk memberi penekanan
itu,baik dalam bahasa lisan maupun dalam bahasa tulisan.Cara-cara tersebut
adalah:
8
a) Menggunakan Repetisi
Repetisi adalah pengulangan sebuah kata yang dianggap penting dalam
sebuah kalimat.
Contoh:
Bahasa Indonesia merupakan alat,yaitu alat untuk komunikasi.Dalam
hubungan antara suami dan istri,orang tua dan anak,antara komandan dan
anak
buah,antara
dosen
dan
mahasiswa,antara
pemerintah
dan
bahwa
kalimat
diata
bisa
mengalami
perubahan
juga
dengan
istilah
imbuhan.
Contoh :
d)
10
Contoh :
Apabila pelaksanaan pembangunan lima tahun kita jadikan titik tolak,
maka menonjolah beberapa masalah pokok yang meminta perhatian dan
pemecahan. Yang pertama reorganisasi departemen-departemen. Yang
kedua masalah pemborosan dan penyelewengan. Ketiga karena masalah
pembangunan ekonomi yang kita jadikan titik tolak, maka kita juga ingin
mengemukakan faktor lain, yaitu bagaimana memobilisir potensi nasional
secara maksimal dalam partisipasi pembangunan ini.
Bila kita perhatikan kutipan diatas maka tampak bahwa organisasi,
pemborosan dan penyelewengan serta mobilitas potensi nasinal merupakan
masalah pokok yang mempunyai hubungan satu sama lain. Dengan menggunakan
konstruksi yang paralel, ketiganya dapat dihubungkan secra mesra, serta akan
memberi tekanan yang jelas pada ketiganya.
6. Penalaran
Penalaran sering diidentikan dengan jalan pikiran. Jalan pikiran pembicara
turut menentukan baik tidaknya kalimat seseorang, mudah tidaknya pikirannya
dapat dipahami. Penalaran adalah salah satu proses berfikir yang berusaha untuk
menghubungkan evidensi menuju kepada suatu simpulan yang masuk akal.
Contoh : Mayat wanita yang di temukan itu sebelumnya sering mondarmandir di daerah tersebut.
Jika kita bertanya, Siapa yang mondar mandir?, tentu jawabannya
mayat wanita. Jelaslah bahwa kalimat tersebut salah nalar. Kalimat itu berasal dari
dua pernyataan, yaitu (1) Mayat wanita ditemukan di kompleks itu dan (2)
sebelum menjadi mayat, wanita iyu sering mondar mandir. Penulis
11
BAB III
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran penulis atau
12
DAFTAR PUSTAKA
Nursalim, A.R.2011.Pengantar Kemampuan Berbahasa Indonesia.Pekanbaru:
Zanafa Publishing
http://mahessaangga.blogspot.com/2010/11/kalimat-efektif.html?m=1
http://kalimatefektif2013.blogspot.com.
13