Vous êtes sur la page 1sur 11

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR

DENGAN ORAL TRUSH

Disusun oleh :
Merry Natalia
Nurfitri Handayani
Tuty Yuliani
Yulaeka

AKADEMI KEBIDANAN PERMATA HUSADA SAMARINDA


TAHUN AKADEMIK 2011/2012S

BAB I
ORAL TRUSH/STOMATITIS PADA BAYI

A. Pengertian
Sebagian besar bayi baru lahir dilahirkan dalam kondisi sehat, namun beberapa bayi
dapat mengalami keadaan-keadaan yang membutuhkan pemeriksaan. Bayi baru lahir rentan
terhadap beberapa penyakit dari pada anak atau orang dewasa. Sistem kekebalan tubuhnya belum
terbentuk sempurna untuk melawan bakteri, virus dan parasit.
Berdasarkan lokasinya, stomatitis/sariawan pada anak, baik itu bayi maupun balita, lebih sering
terjadi pada bibir, lidah, pipi bagian dalam (mukosa), dan tenggorokan. Jarang sekali terjadi
sariawan di gusi. Munculnya pun hanya satu, paling banyak dua. Tidak pernah berjejer seperti
yang terjadi pada orang dewasa.
Ada beberapa jenis sariawan yang kerap terjadi pada anak. Di antaranya stomatitis
apthosa, yaitu sariawan karena trauma, misalnya tergigit atau terkena sikat gigi sehingga luka
atau lecet. Lalu, sariawan oral thrush/moniliasis, yang disebabkan jamur candida albican.
Biasanya sariawan ini banyak dijumpai di lidah. Ada pula stomatitis herpetik yang disebabkan
virus herpes simplek. Sariawan jenis ini berlokasi di bagian belakang tenggorokan.
Stomatitis / sariawan mulut (oral trush)sering dijumpai pada bayi dan anak kecil yang
minum susu dengan botol atau dot, atau anak kecil yang mengisap dot empong(fopspeen) yang
tidak diperhatikan kebersihannya.
Oral Thrush adalah kandidiasis selaput, lendir mulut, biasanya mukosa dan lidah, dan
kadang-kadang palatum, gusi serta lantai mulut. Penyakit ini ditandai dengan plak-plak putih dari
bahan lembut menyerupai gumpalan susu yang dapat dikelupas, yang meninggalkan permukaan
perdarahan.

Penyakit ini biasanya menyerang bayi yang sakit atau lemah, individu dengan kondisi kesehatan
buruk, pasien dengan tanggap imun lemah, serta kurang sering, pasien yang telah menjalani
pengobatan dengan antibiotik. Trush (suatu infeksi jamur di mulut) disertai luka di mulut dan
peradangan gusi, bisa merupakan pertanda awal dari adanya gangguan sistem kekebalan.

B. Etiologi /penyebab
Biasanya merupakan infeksi yang disebabkan sejenis jamur (candida albican) yang
merupakan organism penghuni kulit dan mukosa mulut, vagina, dan saluran cerna.
Pada umunya penyebab sariawan adalah jamur yang biasa disebut Candida albicans yang
sering dijumpai pada neonatus dan bersifat saprofit. Tetapi bila jamur tersebut berkembang
melebihi daya tahan tubuh bayi akan menimbulkan penyakit(misalnya dot tersebut tidak pernah
direbus sehingga bakteri berkembang biak).
Sariawan dapat mengenai beberapa bayi serentak misanya dibangsal bayi baru lahir bila
tidak cukup dot (beberapa dot untuk banyak bayi) atau walaupun cukup tetapi kurang
diperhatikan kesterilannya setiap akan dipakai. Sariawan dimulai dengan bercak putih pada bibir,
lidah dan mukosa mulut. Keadaan putih tersebut dapat dibedakan dengan sisa susu karena putih
pada sariawan sukar diangkat bahkan dapat timbul perdarahan.

C. Manifestasi Klinik / Tanda dan Gejala


Pada bayi, gejala sariawan berupa suhu badan meninggi hingga 40 derajat Celcius, mengeluarkan
air liur lebih dari biasa, rewel, tak mau makan atau makanan dimuntahkan, tak mau susu botol
bahkan ASI, dan gelisah terus. Biasanya disertai dengan bau mulut yang kurang sedap, akibat
kuman atau jamur. Sedangkan pada balita, kadang suhu yang naik tak terlalu tinggi dan nafsu
makannya berkurang.

Tanda
Bentuk sariawan akan terlihat seperti vesikel atau bulatan kecil. Warnanya putih atau
kekuningan. Mula-mula berdiameter 1-3 mm. Kemudian berkembang berbentuk selaput.
Jika selaputnya mengikis, maka akan terlihat berbentuk seperti lubang/ulkus. Besarnya
sariawan tetap, tidak membesar, melebar, atau menjalar seperti halnya bisul.
Biasanya

pemunculan

vesikel

ini

bersamaan

dengan

timbulnya

panas.

Adakalanya vesikel baru muncul 1-2 hari setelah panas. Kadang malah tanpa disertai
panas, jika vesikel yang muncul cuma satu. Yang membuat panas umumnya sariawan
karena jamur candida atau virus herpes.
Sebetulnya sariawan bisa sembuh sendiri seperti sariawan herpetik. Namun sariawan
karena jamur harus diobati dengan obat anti-jamur. Biasanya memakan waktu
penyembuhan sekitar seminggu. Jika sariawan tidak diobati akan bisa berkelanjutan.
Memang tak sampai menyebar ke seluruh tubuh, paling hanya di sekitar mulut. Tetapi,
sangat memungkinkan terjadinya diare, apabila jamurnya tertelan, mengalir lewat
pembuluh darah.

Gejala
Gejala yang mudah dikenali, adalah lidah yang menjadi agak licin, berwarna kemerahmerahan, timbul luka dibagian bawah dan pinggir atau pada belahan bagian tengah lidah.
Pada pipi bagian dalam tampak bintik-bintik putih, terkadang terdapat benjolan kecil
yang dapat pecah sehingga mulut terasa perih.
Secara keseluruhan tanda dan gejala oraltrush yaitu :
1. Tampak bercak keputihan pada mulut, seperti bekas susu yang sulit dihilangkan.
2. Bayi kadang-kadang menolak untuk minum atau menyusu
3. Mukosa mulut mengelupas

4. Lesi multiple (luka-luka banyak) pada selaput lendir mulut sampai bibir memutih
menyerupai bekuan susu yang melekat, bila dihilangkan dan kemudian berdarah.
5. Bila terjadi kronis maka terjadi granulomatosa (lesi berbenjol kecil) menyerang sejak
bayi sampai anak-anak yang berlangsung lama hingga beberapa tahun akan
menyerang kulit anak.
6. Gejala yang muncul adalah suhu badan meninggi sampai 40 derajat Celcius
7. Tak mau makan atau makan dimuntahkan, tak mau susu botol bahkan ASI, dan gelisah
terus
8. Bayi banyak mengeluarkan air liur lebih dari biasanya. Secara psikis, dia akan rewel

D. Patofisiologi
Jamur candida
albicans
terbawa pada bayi karena

Penyebab :

Infeksi masa persalinan


Candida albicans menempel
pada mulut bayi
Kurang menjaga(hygene)
kebersihan mulut
Immunologi/daya tahan
tubuh bayi menurun

Tanda dan gejala

Tampak bercak putih pada


mulut bayi seperti bekuan susu
Bayi
susah
untuk
menyusu/minum
Mukosa mulut mengelupas dan
menimbulkan perdarahan

Dapat menimbulkan

Dx :
Oral
Trush/Stomatiti
s

E. Penatalaksanaan
a. bayi
Jaga daerah ini agar tetap
Pada

Masalah I
Demam pada bayi
Bayi rewel
Beerat badan
menurun karen
sekering
mungkin
susah
makan

Masala
h II
Dermatitis
Diare

b. Gunakan nystatin secara topikal, oral nystatin dapat mengurangi jamur


Infeksi
Kecemasan
orang
c. Memberitahu pada ibu bahwa
oral trush merupakan
hal yang lazim terjadi pada bayi.
tua

d.

Memberitahu pada ibu bahwa oral trush (warna putih pada bagian mulut bayi)

disebabkan karena hygene yang kurang.


e. Menjelaskan pada ibu cara mengatasi oral trush, yaitu dengan gentian violet 5%
dengan teratur dan jaga kebersihan mulut bayi.
f.
g.
h.
i.

Cuci tangan sebelum dan sesudah merawat bayi.


Ibu yang terinfeksi candida harus diobati untuk mencegah infeksi berulang.
Jaga kebersihan putting susu.
Gunakan krem anti fungal pada putting untuk mencegah penyebaran infeksi antara ibu
dengan anak.

j. Bersihkan putting susu dengan air hangat setelah menetekkan bayi


k. Botol : jaga kebersihan botol.

BAB II
ASUHAN KEBIDANAN BAYI DENGAN ORAL TRUSH
A. Pengumpulan Data
Ny M mengatakan bahwa bayinya rewel sejak 2 hari yang lalu karena dimulut,langitlangit dan lidah bayinya terdapat bekuan putih sisa susu yang tidak mau hilang setelah
dibersihkan dengan air, dan saat sisa susu tersebut hendak dibersihkan debgan cotton buds,

bayi pasti akan selalu menangis saat cotton buds menyentuh mulutnya. Saat ada sedikit
bagian bekuan susu yang bisa diangkat malah menimbulkan bekas merah dan sedikit
berdarah, kemudian membuat bayi susah untuk menyusu dan diberi minum. Serta suhu
badan bayinya hangat.

B. Identifikasi Masalah Potensial


Dx : Oral Trush
Ds :
Ibu mengatakan terdapat bekuan putih susu pada mulut, rahang, dan lidah bayi yang

tidak mau hilang setelah dibersihkan dengan air dan cotton buds.
Saat dibersihkan, bayi pasti akan selalu menangis ketika cotton buds menyentuh

mulutnya.
Saat bekuan susu diangkat malah menibulkan bekas merah dan sedikit berdarah
Bayi susah diberi makan dan minum

Do :
Terdapat bercak-bercak putih seperti bekuan susu pada mulut, rahang, dan lidah bayi.
Suhu 37,80 C
Mx : Ibu merasa cemas dan cemas terhadap keadaan bayinya.

C. Antisipasi Masalah Potensial

Dermatitis
Diare
Infeksi Parenteral

D. Evaluasi Kebutuhan Segera

Mandiri
Kolaborasi
Rujukan

: komunikasi, informasi dan edukasi mengenai oral trush


: pemberian obat gentian violet pada mulut/bibir bayi
:-

E. Perencanaan/Intervensi
Dx : Oral trush
Tujuan : untuk mencegah infeksi oral trush agar tidak menjadi lebih parah dari sebelumnya.
Kriteria : kecemaan ibu terhadap infeksi oral trush berkurang

1. Jelaskan dan beri tahu ibu bahwa bekuan butih yang berada pada mulut, rongga mulut
dan lidah bayinya disebabkan oleh kurangnya menjaga kebersihan pada mulut bayinya.
Rasional: ibu mengetahui apa yang menyebabkan timbulnya bekuan putih pada mulut
bayinya.
2. Beritahu ibu untuk selalu membersihkan putting susunya sebelum dan sesudah
menyusui, dan juga menjaga kebersihan dirinya.
Rasional : agar ibu selalu menjaga kebersihan puting susu sebelum dan sesidah
menyusui dan dirinya
3. Beritahu ibu untuk mencuci botol dan dot susu, setelah itu merebus/menyeduh dengan
air panas/direbus hingga mendidih (jika botol tahan panas) sebelum dipakai.
Rasional : untuk membunuh kuman yang menempel pada botol dan dot susu, serte
mencegah kuman dan bakteri menempel/masuk kedalam mulut bayi
4. Beritahu ibu jika selesai menyusui berikan minum bayi 1-2 sendok the air matang untuk
membilas sisa susu yang menempel pada mulut bayi.
Rasional : agar mencegah terbentuknya bekuan susu yang bias mengakibatkan
timbulnya bercak-bercak putih/oral trush dan menjaga kebersihan mulut
bayi.
5. Jelaskan dan beritahu ibu bagaimana cara memberikan makan dan minum pada bayinya.
Rasional : agar nutrisi bayi tetap terpenuhi karena bayi susah menyusu dan minum, dan
cara/teknik memberi minum/makan yang benar untuk menghindari kontak
langsung dengan sariawan/oral trush serta trauma lebih lanjut.
6. Beritahu ibu agar bayinya diberikan vitamin C.
Rasional : vitamin C digunakan untuk mempercepat proses penyembuhan dan dapat
meningkatkan daya tahan tubuh bayi tersebut.
Mx : kecemasan pada ibu
1. Jelaskan pada ibu bahwa bekuan putih tersebut adalah oral trush serta infeksi yang
lazim terjadi pada bayi.
Rasional : agar ibu mengerti apa yang sebenarnya terjadi pada bayinya.

F. Pelaksanaan/Implementasi
Dx : Oral trush
1. Menjelaskan dan memberitahu ibu bahwa bekuan butih yang berada pada mulut,
rongga mulut dan lidah bayinya disebabkan oleh kurangnya menjaga kebersihan pada
mulut bayinya.
2. Memeritahu ibu untuk selalu membersihkan putting susunya sebelum dan sesudah
menyusui, dan juga menjaga kebersihan dirinya.

3. Memeritahu ibu untuk mencuci botol dan dot susu, setelah itu merebus/menyeduh
dengan air panas/direbus hingga mendidih (jika botol tahan panas) sebelum dipakai.
4. Memeritahu ibu jika selesai menyusui berikan minum bayi 1-2 sendok the air matang
untuk membilas sisa susu yang menempel pada mulut bayi.
5. Menjelaskan dan memberitahu ibu bagaimana cara memberikan makan dan minum
pada bayinya.
6. Memberitahu ibu agar bayinya diberikan vitamin C.
Mx : kecemasan pada ibu
1. Menjelaskan pada ibu bahwa bekuan putih tersebut adalah oral trush serta infeksi
yang lazim terjadi pada bayi.

G. Evaluasi

Dx : Oral Trush
S : Ibu mengeri tentang konseling yang telah diberikan dan dapat melakukannya
dirumah, dan ibu dapat mengulang penjelasan yang telah diberikan serta bertanya
apabila kurang paham.
O : Bayi NyM dengan Oral Trush
A : Rencana dilanjutkan
P : Kontrol bila ada keluhan lebih lanjut

Mx : kecemasan ibu
S : kecemasan dan kekhawatiran ibu sudah mulai berkurang
O : Ekspresi wajah ibu sudah lebih baik dari pada sebelumnya
A : kecemasan sedikit teratasi
P:-

DAFTAR PUSTAKA

FKUI.2007:Buku Kuliah 3 ILMU KESEHATAN ANAK. INFOMEDIKA JAKARTA. Jakarta


Ladewig.han W.Patricia. 2006: Asuhan Keperawatan Ibu-Bayi Baru Lahir. EGC. Jakarta
Ngastiyah .2005 : PERAWATAN ANAK SAKIT EDISI 2. EGC. Jakarta
Haws.S,Paulette : 2003. ASUHAN NEONATUS Rujukan Cepat. ECG. Jakarta
Penyakit Yang Lazim Pada Anak. Arcan. Jakart
Syafriadi, Mei. 2003. Patologi Mulut Pada Anak. Gramedia. Yogyakarta
Prof.DR. Subigdo, Sastroasmoro. 2003. Diagnosis Fisis Pada Anak. CV AgungSet. Jakarta
John, O. Forrest . 1989. Pencegahan Penyakit Mulut. Hipokrates
Robert, dkk. 1994. Kelainan Rongga Mulut Yang Lazim. Hipokrates
Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir

Vous aimerez peut-être aussi