Vous êtes sur la page 1sur 20

ANALISIS AKUSTIK

DAVID CHRISTIAN / 1305003137

PENDAHULUAN

PENGERTIAN DASAR
Akustik merupakan kata yang berasal dari bahasa Yunani
akoustikos, yang berarti untuk pendengaran, akoustos yang berarti
dengar atau terdengar. Makaka dari itu, akustik secara dasar
berhubungan dengan pendengaran. Akustik sendiri merupakan salah
satu cabang ilmu fisika yang mempelajari suara getaran dan sifatsifatnya serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Maka, dapat
diartikan bahwa akustik adalah ilmu yang mempelajari tentang
suara.

PENDAHULUAN
Ilmu akustik sering dipakai dalam kehidupan sehari hari. Bagaimana sebuah suara
diproduksi, bagaimana suara tersebut merambat, apa dampak dan efek yang terjadi akibat
suara tersebut, dan apa respon telinga kita terhadap suara tersebut. Akustik juga
mempelajari getaran dan gelombang, seperti jenis jenis suara, USG, dan infrasonic. Akustik
juga dapat diolah lebih luas, dan penerapannya bisa ke bidang arsitektur, Animal
Bioacoustics, Acoustics Oceanografi, Biomedical Ultrasound, Engineering Acoustics,
Musical Acoustics, Physical Acoustic, Speech Comunication, dan lainnya.
Analasis ini akan membahas akustik yang diolah pada bidang diarsitektur. Tujuan dari
analisis ini adalah untuk memahami bagaimana suatu ruang dapat merespon suara dan
karateristik, sehingga ruangan itu memiliki sebuah pengalaman unik bagi yang
mengalaminya. Dengan demikian, arsitek arsitek dapat mengetahui cara untuk mendesain
sebuah struktur yang sesuai, memahami pemakaian material dan finishing pada sebuah
gedung, dapat menentukan bidang pantul, serap, dll, sesuai dengan fungsi ruangan.

AKUSTIK ARSITEKTUR
Seorang arsitek yang handal, tidak hanya dapat mendesain sebuah
bangunan yang bagus secara fisik, tapi juga dapat mendesain ruang ruang
di dalam bangunan tersebut, sehingga orang orang yang menggunakan
bangunan tersebut dapat menikmati dan merasa nyaman. Untuk mencapai
tujuan itu, seorang arsitek juga harus memahami akustik bangunan
tersebut.
Pada dasarnya, akustik berhubungan dengan suara suara yang ada.
Untuk membuat sebuah ruang yang nyaman, akustik ruangan tersebut
harus diperhatikan juga. Karena suara, baik dari alam maupun buatan,
tidak dapat dikontrol secara langsung, arsitek tersebut harus dapat
memanipulasi suara itu, dengan cara mengontrol bagaimana ruangan itu
dibentuk. Hal yang paling umum untuk diperhatikan adalah tingkat
kebisingan.

MASALAH AKUSTIK
Berikut adalah contoh contoh masalah yang harus
diperhatikan dalam membuat sebuah ruangan
Pemusatan suara (untuk ruangan yang cembung/cekung)
Gema
Gaung
Resonansi
Kebisingan
Dengung

STUDI KASUS

TEATER JAKARTA
TAMAN ISMAIL MARZUKI

SEJARAH
Taman Ismail Marzuki, atau TIM, merupakan sebuah
taman yang difokuskan untuk kesenian dan kebudayaan. TIM
terletak di jalan Cikini Raya 73, Jakarta Pusat. TIM mulai
dibangun pada tahun 1968, dimulai dari usul seniman
seniman yang menginginkan sebuah tempat untuk seniman
seniman untuk berkumpul dan berseni. TIM sendiri diolah
oleh Badan Pengelola Pusat Kesenian Jakarta, atau BP PKJ,
dibawah Pemda DKI. Hingga saat ini, TIM masih menjadi
sebuah aset kota Jakarta yang sering dikunjungi oleh para
seniman. Salah satu bangunan yang ada di dalam TIM ini
sendiri adalah Teater Jakarta. Teater ini mampu menampung
hingga 1200 pengunjung. Teater ini dapat memenuhi segala
keperluan untuk melaksanakan sebuah pertunjukan, dari
ruang latihan, ruang rias, hingga tata suara dan cahaya.
Banyak pertunjukan yang telah dilaksanakan disini, mulai
dari seni musik hingga seni tari.

SEJARAH
Taman Ismail Marzuki, atau TIM, merupakan sebuah taman
yang difokuskan untuk kesenian dan kebudayaan. TIM terletak
di jalan Cikini Raya 73, Jakarta Pusat. TIM mulai dibangun
pada tahun 1968, dimulai dari usul seniman seniman yang
menginginkan sebuah tempat untuk seniman seniman untuk
berkumpul dan berseni. TIM sendiri diolah oleh Badan
Pengelola Pusat Kesenian Jakarta, atau BP PKJ, dibawah Pemda
DKI. Hingga saat ini, TIM masih menjadi sebuah aset kota
Jakarta yang sering dikunjungi oleh para seniman. Salah satu
bangunan yang ada di dalam TIM ini sendiri adalah Teater
Jakarta. Teater ini mampu menampung hingga 1200
pengunjung. Teater ini dapat memenuhi segala keperluan
untuk melaksanakan sebuah pertunjukan, dari ruang latihan,
ruang rias, hingga tata suara dan cahaya. Banyak pertunjukan
yang telah dilaksanakan disini, mulai dari seni musik hingga
seni tari.

ALIRAN SUARA
Dari denah yang ada ini, posisi
panggung itu sendiri mencapai
hampir satu ruangan, dengan posisi
tempat duduk yang berbentuk
seperti tapal kuda. Dengan bentuk
ini, suara akan mengikuti bentuk
ruang, dan seluruh penonton akan
menerima suara tersebut dengan
cukup jelas. Bentuk tapal kuda ini
juga memudahkan seluruh penonton
untuk melihat panggung dengan
cukup jelas.

ALIRAN SUARA
Karena ratio antar panjang dan lebar ruangan, aliran suara yang
terjadi di bagian belakang tidak akan sebagus dengan aliran suara
yang di bagian depan. Tinggi ruangan itu, serta jarak penonton dari
pangguing itu sendiri, membuat distorsi suara sangat mungkin,
membuat penonton yang posisinya jauh dari panggung tidak dapat
mendengar pertunjukan sejelas dibanding penonton yang di depan.
Untuk mengatasi masalah ini, dibutuhkan pemasangan reflector di
beberapa bagian ruangan sehingga penonton yang terletak di
belakang dapat mendengar dengan jelas juga.

PEMANTULAN

Contoh Denah Pemantulan Suara

Banyak hal yang mempengaruhi kualitas suara


yang terjadi. Bentuk ruang dan pembatas dinding luar
mempengaruhi pantulan suara yang terjadi, dan lebar
ruang mempengaruhi pantulan suara dari samping.
Pantulan pantulan tersebut tidaklah merugikan,
namun berguna untuk memperkaya karakteristik
akustik ruang. Karena bentuk ruang teater ini simetris
horizontalnya, maka pantulan yang terjadi sama rata.
Jika area panggung lebih kecil dibanding dengan area
penonton, pantulan suara yang dihasilkan menjadi
lebih besar, sehingga suara mengalir lebih jauh dan
memungkinkan penonton di bagian yang belakang

CEKUNGAN
Adanya cekungan pada ruangan teater ini, yang terletak
dibagian belakang, atau bagian terjauh dari panggung,
dapat membantu dalam aliran suara. Seperti yang dapat
dilihat di gambar, cekungan itu dapat memantulkan suara
ke suatu titik, sehingga suara yang sebelumnya tersebar
dapat disatukan lagi, sehingga penonton yang berada di
bagian belakang dapat mendengar lebih jelas dibanding
bila tidak ada cekungan.

DIFUSI
Dengan prinsip yang sama dengan cekungan,
plafon, atau langit langit, dari teater ini juga dibentuk
cekung. Tujuannya agar suara yang tersebar itu dapat
menyatu, tapi juga agar suara yang terpantul di
plafon dapat disebarkan lagi ke segala arah. Dengan
membuat permukaan langit langit tidak teratur, langit
langit tersebut dapat menyerap dan memantulkan
secara bergantian, sehingga aliran suara menjadi
lebih lancar dan jelas

POSISI TEMPAT DUDUK


Selain dari dinding dan langit langit, penempatan tempat duduk juga
cukup berpengaruh dalam mengatur aliran suara. Jika bangku penonton
tersebut menyebar dan menjauh dari panggung, maka suara yang didapat
tidak akan jelas. Dengan prinsip tersebut, bangku penonton dibuat
menanjak, bukan menjauh, sehingga suara dapat mencapai seluruh sudut.
Namun bukan berarti reflector tidak dibutuhkan. Semakin tinggi dan jauh
posisi tempat duduk, suara tetap menjadi semakin tidak jelas, sehingga
diperlukan reflector untuk memperjelas suara tersebut.

MATERI
Material material yang digunakan dalam ruangan juga mempengaruhi
penyebaran suara. Material yang dipakai dapat memantulkan suara, dan
juga cahaya, serta dapat menyerap suara dan cahaya. Dengan
memanfaatkan kedua sifat material itu, aliran suara dapat dikontrol lebih
jauh lagi.
Dengan menggunakan lantai kayu pada bagian panggung, suara yang
dihasilkan dapat dipantulkan dengan keras dan juga menimbulkan gema.
Agar suara dapat mencapai seluruh penonton, lantai dan dinding area
penonton juga tidak dilapisi karpet atau bahan yang dapat menyerap suara
lainnya, sehingga suara dapat dipantulkan hingga ke bagian belakang.

PEREDAM
Namun, tidak semua bagian dari sebuah teater harus
memantulkan suara. Ada beberapa bagian yang harus
meredam suara, dan salah satu bagian ini adalah pembatas
antara area teater dengan area luar. Untuk menjaga
kenyamanan teater, maka area di luar teater tidak
seharusnya mendengar apa yang terjadi di dalam teater.
Dengan begitu, modul modul seperti gambar disamping ini
digunakan di area area yang berhubungan dengan area luar
teater. Dasarnya, bagian bagian ini berfungsi sebagai
peredam suara. Namun cara bagian ini meredam bukan
dengan menyerap suara itu, namun memantulkan suara yang
datang sepenuhnya, sehingga tidak ada suara yang tembus.

KESIMPULAN
Akustik merupakan sebuah hal yang penting dalam arsitektur. Tanpa akustik yang
baik, maka ruang yang dibangun tidak akan memperlihatkan fungsinya dengan jelas
dan tingkat kenyamanan akan turun. Maka dari itu, tanpa sebuah akustik yang baik,
maka sebuah aristektur tidak dapat dibilang baik juga.
Terdapat banyak cara untuk menganalisis keadaan agar ruang mempunyai akustik
yang baik. Mengatur konstruksi dan denah bangunan merupakan salah satu cara yang
dapat digunakan. Material yang digunakan mempengaruhi langsung kualitas akustik
yang dihasilkan, bukaan bukaan yang ada di ruang juga secara langsung
mempengaruhi kemana arah suara menuju.
Semakin luas sebuah ruangan, semakin sulit untuk suara untuk merambah seluruh
ruangan, sehingga membutuhkan tambahan reflektor. Material dari interior juga dapat
membantu memantulkan suara ataupun meredamya, tergantung kebutuhan.

DAFTAR PUSTAKA
Akustik bab 1-5
http://
akoestische.blogspot.com/2011/11/berbicara-sedikit-tentang-akustik.html
http://www.acousticrt60.com/pengenalan%20akustik.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Teknik_akustik
http://
arsitekistn.blogspot.com/2011/06/masalah-pada-akustik-bangunan.html
http://www.tamanismailmarzuki.co.id/teater-jakarta.php
http://destinasian.co.id/wajah-pentas-teater-di-jakarta/

Vous aimerez peut-être aussi