Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Belum Siap
Sementara Wakil Ketua Kadin Aceh Mansurdin SH mengaku berbagai kalangan
termasuk para pelaku usaha di Aceh merasa belum siap untuk bersaing secara bebas
sehingga pemerintah dan para pengusaha Aceh merasa gamang di kalangan negaranegara ASEAN.
"Meski provinsi ini memiliki potensi yang luar biasa untuk dikembangkan, seperti di
sektor perkebunan seperti kopi, nilam dan kakao, tapi kita belum siap menghadapi
MEA," ujarnya.
Kemudian ada juga sektor lain seperti pertanian, pariwisata dan sebagainya. Namun,
jika semua potensi tersebut tidak dikelola dengan baik, akan sia-sia karena
pendapatannya tidak masuk ke kas daerah, melainkan dikuasai orang asing.
Menurut Mansurdin, rasa gamang para pengusaha memasuki pasar bebas MEA cukup
berdasar. Sebab, fakta dan data tentang kemampuan serta kekuatan yang dimiliki Aceh
bahkan Indonesia pada banyak sektor nyaris tertinggal alias kalah dibanding negaranegara anggota ASEAN.
Namun di balik kekhawatiran mengenai siapkah menghadapi MEA, menurut Mansurdin,
masih ada pengusaha Aceh yang optimis Aceh bisa menyongsong MEA. Sebab
sejumlah produk asal Aceh disebut mampu bersaing pada MEA 2015 dengan produk
sejenis dari negara ASEAN lain.
Mansurdin juga mengapresiasi Disperindag Aceh yang telah menyiapkan diri
menyambut MEA ini. Walaupun kesiapan yang dimaksud belum 100% maksimal,
karena masih terkendala soal sumber daya manusia (SDM).
"Jadi Aceh berbeda dengan Medan, Sumutera Utara, produk asal Medan seperti
industri konvensional yakni sepatu dan konveksi, sudah masuk ke pasar Malaysia,
Singapura dan Thailand," kata Mansurdin. (ht anwar ibr riwat)