Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
1. Erma Sofia
2. Rudiansyah
3. Rohdiana Dwi I
4. Siti Wijiati
5. Titik Supriyanti
6. Eliyani
7. Siti Imraatun
: Mbah K
b. Jenis kelamin
: Perempuan
c. Agama
: Islam
d. Usia
: 75 tahun
e. Status perkawinan
: Pedagang sembako
h. Alamat
tidurnya serta beribadah. Klien juga rajin mengikuti kegiatankegiatannya panti seperti : senam pagi, acara bimbingan dan
penyuluhan yang diadakan oleh pihak panti maupun dari mahasiswa
praktikum. Klien selalu sholat berjamaah 5 waktu di Masjid. Namun
bila kondisinya kurang enak / sakit, klien menghabiskan waktunya
dengan istirahat di tempat tidur.
6. Rekresi
Klien mengatakan tidak pernah nonton TV, klien pernah diajak
mengunjungi Masjid Agung Demak oleh pihak panti. Hal yang
menghiburnya adalah : pergi ke masjid panti, duduk-duduk di teras
ruangan, ngobrol sama teman sekitar.
b. Psikologis
-
Keadaan emosi
Klien mengatakan jika sedang marah, ia hanya diam saja atau
kadang-kadang jika suasana hatinya sedang tidak enak klien lebih
mudah
tersinggung
dan
jika
ditanya
oleh
teman-temannya
d. Spiritual / kultur
1. Pelaksanaan ibadah
Klien sangat rajin ke masjid untuk sholat 5 waktu atau mengikuti
pengajian-pengajian yang diselenggarakan oleh pihak panti. Klien
mengatakan sudah tua harus banyak berbuat amal ibadah untuk
bekalnya nanti.
2. Keyakinan terhadap kesehatan
Klien menganggap bahwa sehat adalah sangat berharga. Dengan sehat
maka lien bisa melakukan kegiatan sehari-harinya dengan baik. Jika
klien merasa sakit, klien langsung datang ke pihak klinik panti untuk
minta obat mengenai penyakit yang dideritanya.
6. Pemeriksaan Fisik
a. Tingkat kesadaran : composmentis
b. TTV:
TD : 180/100 mmHg
N : 72 x/mnt
RR : 23 x/mnt
c. Pengukuran
BB : 60 kg
TB : 154 cm
d. Pemeriksaan dan kebersihan perorangan
1. Periksa pandang
Klien terlihat rapi dan bersih, gigi bersih, kuku kaki dan tangan
pendek dan bersih, tempat tidur klien rapi dan bersih. Klien mandi
teratur 2 x/hari, setiap pakaian kotor klien tempatkan pada ember dan
dicuci barengan waktu mandi, klien tidak suka menumpuk pakaian
kotor dengan alasan nanti malah kecapekan jika cuciannya banyak.
Setiap sehabis makan klien langsung mencuci peralatan makan.
2. Hasil dari pemeriksaan yang didapat
e. Pemeriksaan Fisk
1. Kepala
a. Mata : konjungtiva tidak anemis, sclera tidak ikterik, pengelihatan
cukup jelas, katarak tidak ditemukan, alis simetris.
b. Rambut
Rambut memutih / beruban, rambut bersih, tidak ada kuku /
ketombe, Rambut sedikit rontok, kulit kepala lembab.
c. Telinga
Kedua telinga simetris, tidak ada serumen, fungsi pendengaran
baik.
d. Hidung
Simetris, bersih, tidak ada rinorea, tidak terdapat pernafasan
cuping hidung.
e. Mulut
Gigi depan tidak utuh (gigi ada tapi pendek), beberapa gigi
garaham atas dan bawah ompong, bibir agak kering kurang dapat
mengunyah makan yang keras.
2. Dada
a. Paru
Simetris, tidak ada nyeri tekan, bunyi nafas normal vesikuler,
tidak ada bunyi wheezing. Pola nafas teratur tidak bermasalah,
klien mengatakan tidak ada keluhan pada pernafasannya,
iramanya teratur.
b. Sistem vaskularisasi / jantung
Irama teratur, tekanan darah tinggi 180/100 mmHg, tidak ada
pembesaran vena jugularis, S1-S2 tidak ada kelainan S3-S4 tidak
terdengar.
3. Abdomen
Bersih, tidak terdapat nyeri tekan, bising usus normal, elastisitas kulit
kurang.
4. Genetalia
Kulit area paha hingga pelvis bersih, tidak terhadap tanda-tanda
kemurahan, tidak ada kelainan bentuk, periksa dalam tidak dilakukan.
5. Ekstremitas
-
2) Analisa Data
Rabu, 10 Januari 2007
No
1.
Data Maladaptif
DS: Klien mbah K mengatakan pusing,
Etiologi
Gangguan sirkulasi
Problem
Perubahan perfusi
jaringan serebral
skala nyeri 5.
DO: TD: 180/100 mmHg, N : 23 x/mnt,
2.
RR : 72 x/mnt
DS: Klien mbah K mengatakan pusing,
(pingsan)
param
oleh
klien,
saat
tekanan pembuluh
meningkat
melakukan
aktivitas
dan
memijat
tengkuk.
area
Peningkatan
leher
dan
Nyeri kepala
3) Diagnosa Keperawatan
7. Perubahan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan gangguan sirkulasi
DS: Klien mbah K mengatakan pusing, kuku leher, nyeri pada tengkuk,
skala nyeri 5.
DO: TD: 180/100 mmHg, N : 23 x/mnt, RR : 72 x/mnt
8. Nyeri kepala berhubungan dengan tekanan pembuluh darah otak
DS: Klien mengatakan pusing, kaku leher, nyeri pada tengkuk
P: nyeri meningkat apabila melakukan aktivitas dan berkurang bila
istirahat.
Q: nyeri menetap
R: nyeri di area tengkuk
S: skala nyeri 5
T: nyeri berlangsung saat banyak aktivitas.
DO: TD: 180/100 mmHg
Klien tampak memijat keningnya serta memijat area leher dan tengkuk.
9. Risiko injury (pingsan) berhubungan dengan penurunan suplay O2 ke otak
DS: Klien mbah K mengatakan pusing, kakinya kesemutan, bengkak, kaku
keras, klien juga mengatakan kalau kakinya susah untuk dibuat berjalan
dalam melakukan aktivitasnya.
DO: Kaki tampak bengkak dan di kasih bedak param oleh klien, saat
dipalpasi kaki kaku keras.
1) Rencana Keperawatan
No
1.
Dx.Keperawatan
Tinjauan Umum
Perubahan
perfusi Tidak terjadi
TUK
SH dilakukan tindakan
jaringan
keperawatan selama 3
pengisian
hari diharapkan :
kapilaryrevile
gangguan sirkulasi
normal
- Skala nyeri
berkurang
Intervensi
- Monitor TTV dan
- Auskultasi bunyi
nafas
- Lakukan tindakan
yang nyaman seperti:
pijatan punggung dan
leher, meninggikan
kepala tempat tidur
- Anjurkan teknik
relaksasi, aktivitas
2.
Nyeri
kepala Nyeri
pembuluh sampai
hilang.
Pengalihan
- Pertahankan tirah
baring selama fase
akut
- Kolaborasi pemberian
diit lunak
- Meminimalkan
- Expresi wajah
meningkatkan sakit
rileks
kepala
- Memonitor TTV
- Kolaborasi pemberian
analgetik
- Anjurkan teknik
relaksasi untuk
mengatasi nyeri
- Kaji ulang skala nyeri
No
3.
Dx.Keperawatan
Tinjauan Umum
Risiko
injury Tidak ada injury.
TUK
SH dilakukan tindakan
(pingsan)
keperawatan selama 3
terhadap sekeliling
berhubungan dengan
x 24 jam diharapkan :
penurunan suplay O2
ke otak
- Klien dalam
keadaan aman
Intervensi
- Orientasi individu
ketat
- Gunakan lampu
malam
- Anjurkan individu
untuk meminta
bantuan selama
serangan
- Mintalah teman
sekamar, jika mampu
untuk mengingatkan
petugas tentang
adanya masalah
- Ciptakan suasana
lingkungan yang
tenang, nyaman dan
tidak berbahaya ex:
lantai tidak licin
- Pertahankan tempat
tidur pada ketinggian
paling rendah.
2) Implementasi
No
1.
No
Jam
Rabu
08.20
No.
Dx.Keperawatan
Dx
1,2,3 Membina hubungan saling DS: klien
10 Jan
08.05
menjelaskan
dan
ex:
menyapu
dan
mengepel
08.30
ttd
menjawab
salam,
menyetujui kontrak.
memperkenalkan
maksud
TUK
kooperatif
dalam
08.50
tampak
menirukan
Menganjurkan
klien
leher.
untuk DS: klien
istirahat
09.10
mengatakan
akan
mencobanya
mencobanya
dengan tujuan supaya posisi DO: klien tidur dengan satu bantal
kepala agak tinggi sehingga
tapi
di
menggunakan
ganjal
dengan
selimutnya
No
No
Jam
Rabu
10.00
No.
Dx
1
Dx.Keperawatan
Melakukan
ttd
aktivitas DS: -
pengelihatan
10 Jan
2007
TUK
dengan
cara
DO: klien
bercerita
tentang
keluarganya
09.00
masa lalunya.
Menganjurkan bed rest selama
pusing
11 Jan
2007
09.15
09.30
pada
paling rendah
Menganjurkan
mecobanya.
klien
akan
melakukannya
DO: Klien tiduran dengan miring ke
11.00
11.10
mandi
Menganjurkan
klien
saat tidur.
Menganjurkan
meminta
12.15
klien
bantuan
kepada
akan
melakukannya
teman.
Mengajarkan teknik relaksasi
dan nafas dalam.
mengatakan
akan
mencobanya
DO: Klien kooperatif
DS: Klien
mengatakan
akan
mencobanya
DO: Klien
menarik
nafas
dan
mengeluarkannya pelan-pelan.
3) Evaluasi
No.
Dx
1
Evaluasi
S : Klien mbah K mengatakan sudah tidak pusing, kaku pada leher
berkurang nyeri.
O : TD: 150/100 mmHg, N : 72 x/mnt, RR : 23 x/mnt
A : Masalah taratasi sebagian.