Vous êtes sur la page 1sur 23

LAPORAN KEGIATAN

STUDY TOUR BANDUNG JAKARTA

Laporan ini disusun sebagai tugas akhir untuk melengkapi kegiatan study tour
Siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Karangawen
Tahun Ajaran 2014/2015

Disusun Oleh :
1. ADELIA INDAH P.
2. LAILATUL HUSNAH
3. KRISDAYANTI
4. NATALIA VERA A.

(8D)
(8D)
(8D)
(8D)

SMP NEGERI 2 KARANGAWEN DEMAK


TAHUN AJARAN 2014/2015

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan ini telah disetujui dan disyahkan pada :


Hari

: ..............................

Tanggal

: ..............................

Mengetahui
PP. Ur. Kesiswaan

Wali Kelas/Pembimbing

Hanraedy, S.Pd
NIP. 19651204 198902 1 001

Kustiningsih, S.Pd
NIP.

Menyetujui dan Mengesahkan,


Kepala SMPN 2 Karangawen

H. Sri Raharjo, S.Pd


NIP.19570928 198403 1 001

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan YME berkah limpahan rahmat dan
HidayahNya sehingga karya tulis yang berjudul LAPORAN STUDY WISATA JAKARTABANDUNG 2015 dapat kami selesaikan..
Semoga Tuhan YME memberi rahmat dan hidayahNya kepada semua pihak yang telah
membantu kami. Kami menyadari bahwa Laporan yang kami susun ini jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
kesempurnaan Laporan ini.
Dalam kesempatan ini, kami megucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang memberikan dukungan dan bantuan secara moral maupun material dalam
proses penyelesaian karya tulis.
Ucapan terima kasih tersebut kami tunjukan kepada yang terhormat

1. Bapak H. Sri Raharjo, S.Pd, Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Karangawen yang telah
bertanggung jawab terhadap segala urusan karya wisata baik bertanggung jawab keluar
maupun ke dalam.
2. Bapak Hanraedy,S.Pd PP Kesiswaan SMP Negeri 2 Karangawen yang telah mengkoordinasi
seluruh program kegiatan dan pelaksanaannya serta melaporkan kepada penanggung jawab.
3. Ibu Kustiningsih, S.Pd, selaku wali kelas VIII.D dan pembimbing kami.
4. Bapak/Ibu Guru pendamping selama dalam perjalanan.
5. Bapak/Ibu Guru yang lain yang telah membantu dalam pembuatan karya tulis.
6. Orang Tua yang telah memberi doa restu.
7. Dan banyak lagi pihak-pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu.
Akhirnya kami berharap semoga LAPORAN STUDY WISATA JAKARTABANDUNG 2015 ini dapat memenuhi harapan kita semua. Amin...

Karangawen, Oktober 2015


Penulis,
iii

DAFTAR ISI

HALAMAN KULIT MUKA. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ......... . . ......... . . . . . . . . . . . . . .


HALAMAN JUDUL LAPORAN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ............... . . . . . . . . . . . . .
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING DAN PENGESAHAN. . . . . . . . . . . . .
HALAMAN KATA PENGANTAR. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .............. . . . . . .
DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .................... . . . .
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . .................................. . .
B. Tujuan Karya Wisata . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ................................... .
C. Fungsi Karya Wisata . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .................................. . . . . . . . . .
D. Ruang Lingkup Kunjungan. . . . . . . . . . . . . . . . . ................................ . . . . . . . . . . .

BAB II PELAKSANAAN
A. Laporan Perjalanan..................... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... . . . . . . . . . . . .
B. Obyek Wisata Ciater............................................... . . . . . ............. . . . . . . . . . . . . .
C. Gunung Tangkuban Perahu.................................................... . . . . . . . . . . . . . . . .
D. Museum Geologi.................... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... . . . . . . . . . . .
E. Cibaduyut................................................. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
F. Obyek Wisata TMII........................... . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
G. Museum IPTEK .................................................. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
H. Monumen Nasional (MONAS) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
I. Taman Impian Jaya Ancol ..........................................................................................
BAB III Penutup

Kesimpulan dan Saran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .


Daftar Pustaka . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

BAB I . PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kunjungan
Dalam rangka menjalankan program OSIS tahunan. Siswa kelas VIII selalu melakukan
kegiatan karya wisata yang diadakan sekolah.kali ini kelas VIII tahun ajaran 2015/2016 karya
wisata dilaksanakan pada tanggal 22 25 Mei 2015 dengan tujuan Jakarta Bandung . Setiap
siswa diberikan surat pernyataan yang berisikan salah satu program OSIS , yaitu setelah
pelaksanaan karya wisata setiap anak wajib membuat dan mengumpulkan laporan perjalanan,
dan diserahkan pada wali murid. Selain utuk menjalankan program dari OSIS, kami berwisata
untuk belajar juga, memahami dan mempelajari secara langsung beberapa tempat wisata yang
mengandung unsur sejarah yang dapat menunjang proses pembelajaran kami di sekolah.
Selain unsur sejarah yang dapat dipelajari dalam beberapa objek wisata kami juga dapat
mempelajari beberapa ilmu-ilmu pengetahuan yang lain yang sangat menunjang proses
pembelajaran kami disekolah.
B. Ruang Lingkup Kunjungan
Dalam Kunjungan kami ada bebeberapa oyek-obyek yang terdapat di kota JakartaBandung dan kami mengunjungi beberapa obyek itu yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Gunung Tangkuban Perahu


Taman Pemandian Ciater
Museum Geologi
Cibaduyut
TMII (Taman Mini Indonesia Indah)
Museum IPTEK (Ilmu Pungetahuan danTeknologi)
Monumen Nasional (Monas)
Pantai Marina Ancol

C. Tujuan Kunjungan
Sesuai dengan latar belang yang tertulis diatas,tujuan untuk melaksanakan karya wisata
ini adalah untuk :
1. Memenuhi atau menjalankan Program Tahunan OSIS.
2. Untuk dapat melengkapi dan mengisi Laporan Karya Wisata.
3. Untuk Mengetahui Beberapa obyek-obyek wisata yang mengandung beberapa unsur
unsur yang sangat mendukung proses pembelajaran disekolah.(para siswa tidak hanya
melihat atau belajar sejarah lewat buku)
4. Untuk lebih mengenal dan mengetahui beberapa Tempat pembelajaran yang berbentuk
tempat wisata.
5. Sebagai inspirasi dan semangat jiwa para siswa.
6. Menambah wawasan para siswa .
7. Untuk merileksasikan diri atau Refresing sebelum melaksanakan ujian kenaikan kelas.
D. Manfaat dan Fungsi Karya Wisata

Menurut saya manfaat atau fungsi dari diadakannnya kunjungan wisata ini adalah
sebagai berikut ini :
1. Fungsi atau Manfaat umum
a. Untuk melatih keadaan dan kekebalan tubuh murid .
b. Sebagai pelajaran diluar sekolah .
c. Melatih kemandirian siswa sewaktu jauh dari orang tuanya.
d. Melatih kedisiplinan siswa disaat pelaksanaan karya wisata sedang berlangsung.
2. Fungsi atau Manfaat khusus
a. Untuk dapat mengisi atau membuat karya tulis.
b. Sebagai sarana refreshing supaya tidak stres.
c. Untuk hiburan dan rekreasi.

BAB. PELAKSANAAN KARYA WISATA


A. Laporan Perjalanan

Pada tanggal 22 Mei 2015, siswa siswi SMPN 2 Karangawen berkumpul di bangsal
SMPN 2 Karangawen untuk persiapan keberangkatan menuju ke Jakarta dalam rangka
Study Tour. Sebelum berangkat kami semua diberi pengarahan oleh Bapak/Ibu Guru
selaku pendamping. Setelah kami meneima pengarahan, kami semua melakukan doa
bersama-sama semoga perjalanan kami baik berangkat maupun pulang nanti selamat
sampai tujuan tanpa ada aral maupun halangan. Sesudah itu kami semua berangkat
meninggalkan kota tercinta untuk menuju kota Bandung dan Jakarta.
B. Obyek Wisata Ciater.
Ciater atau Sari Ater merupakan salah satu tempat tujuan wisata andalan Kabupaten
Subang, Jawa Barat. Dalam satu bulan, tempat pemandian air panas alami Ciater mampu
menyedot pengunjung rata-rata sebanyak 60.000 orang. Mereka tidak hanya wisatawan
dari lingkup lokal Jawa Barat dan sekitarnya saja, melainkan juga datang dari kota-kota
besar di Indonesia, bahkan tidak sedikit pula wisatawan dari mancanegara, seperti turis
yang berasal dari negara-negara di kawasan Timur Tengah
Pemandian air panas Ciater terletak tidak jauh dari Gunung Tangkuban Perahu. Air
panas yang dihasilkan pun bersumber dari kawah aktif gunung yang menjadi legenda
tanah Pasundan itu. Selain dialirkan ke pemandian Ciater, air yang mengaliri sungai
sepanjang 2000 meter itu juga digunakan untuk kepentingan pengairan lahan persawahan.
Menurut pengakuan para petani setempat, air yang bersumber dari Gunung Tangkuban
Perahu itu lebih berdampak positif terhadap mutu hasil panen daripada jika menggunakan
air biasa untuk mengairi sawah
Sumber mata air panas yang terdapat di beberapa lokasi di Ciater disajikan dalam
bentuk kolam dan kamar rendam dengan desain yang unik. Dengan luas areal 30 hektare
dan pesona alam khas pegunungan, obyek wisata terbesar di Jawa Barat ini menjanjikan
berbagai fasilitas wisata bagi Anda dan keluarga untuk bersantai dengan berendam di
hangatnya air panas yang menyehatkan sembari menikmati keindahan alam yang tersaji
di sekitarnya.
Semula, kawasan yang terletak di kaki Gunung Tangkuban Perahu ini masih berupa
areal hutan yang oleh sebagian warga sekitar dianggap angker. Di rimba tersebut, banyak
terdapat pepohonan yang dikenal dengan nama pohon ater. Menurut cerita yang beredar
di masyarakat tempatan, suatu ketika ada seseorang yang mencoba memotong pohon ater
itu, dan ternyata dari cabang pohon yang dipotong tersebut keluarlah air yang cukup
deras.
Fenomena ini tentu saja menjadi anugerah bagi masyarakat sekitar yang waktu itu
sedang mengalami kesusahan akan air bersih. Pancaran air yang keluar dari pohon ater
tersebut diyakini oleh warga berkhasiat untuk mengobati penyakit, terutama penyakit
kulit. Kebenaran atas keyakinan warga itu dibuktikan oleh seorang peneliti dari Belanda,
Hack Bessel, setelah melakukan pengujian terhadap air yang ternyata memang mujarab
itu

Pada sekitar tahun 1960-an, seorang bernama Embah Ebos yang dikenal sebagai
orang sakti, memulai usaha pembukaan hutan di kawasan tersebut. Daerah yang semula
dianggap angker itu diubah menjadi lahan perkampungan dan diberi nama Ciater yang
artinya air yang memancar. Dari sinilah nama Ciater bermula dan kemudian populer
sebagai obyek wisata pemandian air panas. Sejak tahun 1968, potensi air panas di Ciater
mulai dimanfaatkan Pemerintah Kabupaten Subang dengan menunjuk Dinas Pekerjaan
Umum dan Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) untuk mengembangkan wisata air panas
di Ciater.
Cukup beragam keistimewaan yang ditawarkan pemandian air panas di Ciater,
bahkan sebelum Anda tiba di lokasi pemandian. Di sepanjang perjalanan menuju lokasi
wisata, Anda akan disuguhi pemandangan yang sangat indah dan asri. Hamparan kebun
teh yang menghijau di kanan dan kiri jalan akan menyegarkan pandangan serta
menentramkan hati siapa saja yang melihatnya. Udara khas pegunungan yang sejuk akan
menambah nyaman perjalanan Anda menuju lokasi pemandian air panas Ciater.

Sesampainya di Ciater, Anda dapat memilih lokasi mana yang ingin Anda datangi
karena di tempat wisata ini ada beberapa pihak yang mengelola sejumlah tempat
pemandian air panas. Selain menyajikan pemandian air panas alami, di Ciater juga
terdapat kolam umum yang menyediakan fasilitas kamar-kamar yang disewakan. Di
dalam kamar-kamar ini, Anda akan mendapatkan privacy dan kenyamanan berendam
untuk menikmati sensasi air hangat sepuasnya. Selain itu, di obyek wisata ini juga
disediakan fasilitas bungalo bagi pengunjung yang ingin menginap.
C. Gunung Tangkuban Perahu
Kota Bandung tak hanya tentang fashion dan kuliner, ada hal menarik lain dari kota
ini. Jika Anda bosan dengan suasana perkotaan Bandung, maka coba nikmati wisata
alamnya. Anda bisa datang ke salah satu tempat wisata yang paling ramai dikunjungi di
Bandung yaitu Gunung Tangkuban Perahu.
Gunung Tangkuban Perahu merupakan sebuah gunung aktif di Bandung Utara, tepatnya
di Cikole, Lembang, atau sekitar 20 km dari pusat kota Bandung. Letusan terakhir
gunung ini tercatat pada tahun 2013 namun meski begitu, gunung ini masih relatif aman
untuk dikunjungi.

Kawah Gunung Tangkuban Perahu


Beberapa tanda aktifnya gunung ini adalah adanya gas belerang dan juga sumber air
panas yang mengalir di kaki gunung, misalnya di Ciater. Jika berkunjung ke gunung ini,
Anda sangat disarankan membawa masker penutup mulut untuk menghindari bau gas
belerang yang tajam.
Gunung Tangkuban Perahu memiliki ketinggian 2.084 di atas permukaan laut atau
sekitar 6.873 kaki. Suhu di gunung ini adalah 17 derajat Celcius pada siang hari dan dapat
mencapai 2 derajat Celcius pada malam hari. Karena suhunya yang dingin, pada saat
berkunjung ke tempat wisata ini jangan lupa untuk membawa sweater dan jaket Anda.
Tak seperti gunung berapi lainnya, puncak Gunung Tangkuban Perahu ini berbentuk
memanjang dan mirip sebuah perahu yang terbalik. Pada lereng gunung juga terdapat
hamparan perkebunan teh yang membuat Anda ingin berlama-lama menikmati
keindahannya.
Tempat wisata yang satu ini juga seringkali dijadikan lokasi pemotretan untuk foto
prewedding, iklan komersil dan juga pengambilan gambar untuk film.
Jika Anda belum puas menikmati keindahan Gunung Tangkuban Perahu dalam satu
hari, Anda juga bisa bermalam dan melanjutkan keesokan harinya. Di sekitar gunung ini
banyak terdapat hotel yang bisa Anda gunakan untuk menginap, mulai dari yang
mengenakan tarif terjangkau sampai hotel mahal dengan kualitas pelayanan terbaik.
D. Museum Geologi
Museum Geologi Bandung adalah sebuah museum yang sudah menjadi bangunan bersejarah
di kota Bandung, sehingga menarik minat banyak wisatawan. Museum yang dilindungi dan
dirawat oleh pemerintah ini dibangun pada tanggal 16 Mei 1928 dan sempat direnovasi

dengan dana bantuan dari Jepang sehingga saat ini tetap dalam kondiri baik sebagai tempat
wisata yang layak dikunjungi di Bandung. Setelah renovasi, Museum Geologi Bandung
dibuka kembali oleh Megawati Soekarnoputri pada tanggal 23 Agustus 2000.
Selain sering mendapatkan kunjungan wisata, Museum Geologi Bandung juga sering kali
menjadi tempat tujuan study tour sekolah-sekolah yang berlokasi di kota Bandung dan
sekitarnya. Hal ini dikarenakan koleksi yang dimiliki Museum Geologi Bandung sangat
berguna untuk pendidikan serta mempunyai nilai-nilai sejarah kehidupan dan pelestarian alam
yang sangat mendidik. Koleksi yang dimiliki oleh Museum Geologi Bandung yaitu bebatuan,
fosil, dan mineral. Di tempat ini pengunjung juga dapat mempelajari banyak hal yang
berhubungan dengan bencana alam, bumi, pemanfaatan sumber daya dengan benar, cara
mengolah energi, dan lain-lain.

Museum Geologi Bandung dari luar terlihat seperti gedung pada umumnya, namun di
dalamnya menyimpan banyak sekali benda menarik yang tidak dapat ditemukan di tempat
wisata lain. Museum ini dibagi menjadi 2 lantai dengan fungsi dan koleksi yang berbeda-beda
pada setiap lantai dan ruangannya. Ada apa saja di museum yang dirancang oleh arsitek
Belanda ini?
Lantai 1 Museum Geologi Bandung
Lantai 1 Museum Geologi Bandung terbagi menjadi 3 ruangan yang berbeda, yaitu ruangan
tengah, barat, dan timur.
Isi ruang tengah:

Animasi kegiatan geologi dan kegiatan museum dalam layar lebar

Pelayanan informasi museum

Pelayanan pendidikan dan penelitian

bebatuan Museum Geologi Bandung

Isi ruang barat:

Hipotesis terjadinya bumi

Sistem tata surya

Tatanan tektonik regional

Maket pergerakan lempeng-lempeng aktif kulit bumi

Keadaan geologi Indonesia

Fosil manusia purba

Sejarah evolusi manusia menurut teori evolusi Darwin

Berbagai jenis bebatuan: batuan beku, sedimen, dan malihan

Pemetaan sumber daya mineral di Indonesia

Berbagai jenis peralatan dan perlengkapan lapangan

Sarana pemetaan dan penelitian

Hasil akhir kegiatan, misalnya peta geologi, geofisika, geomorfologi, gunung api,
seismotektonik dan lain-lain

Pertunjukkan keadaan gunung berapi aktif di Indonesia, misalnya: Gunung Tangkuban


Perahu, Gunung Krakatau, Gunung Merapi, dan lain-lain.

Bebatuan hasil kegiatan gunung api

fosil dinosaurus Museum Geologi Bandung

Isi ruang timur:

Sejarah perkembangan dan pertumbuhan makhluk hidup yang mendiami planet bumi
dari masa primitif sampai dengan masa modern

Fosil dinosaurus Tyrannosaurus Rex Osborn

Kumpulan tengkorak manusia purba yang pernah ditemukan di Indonesia

Artefak yang digunakan manusia purba, mencerminkan perkembangan kebudayaan


dari waktu ke waktu

Sejarah pembentukan Danau Bandung

Fosil ikan dan ular yang ditemukan dalam lapisan tanah Danau Bandung

Artefak yang ditemukan di pinggir Danau Bandung

Informasi proses pembentukan fosil

Informasi proses pembentukan batubara dan minyak bumi

Informasi keadaan lingkungan purba

Lantai 2 Museum Geologi Bandung


Lantai 2 Museum Geologi Bandung terbagi menjadi 3 bagian utama, yaitu bagian
tengah, barat, dan timur.
Isi ruang tengah:

Maket tambang emas paling besar di dunia yang berlokasi di Irian Jaya

Bebatuan asal Papua (Irian Jaya)

Miniatur pengeboran minyak bumi

Miniatur pengeboran gas bumi

Isi ruang barat:


Ruangan untuk staf Museum Geologi Bandung
Isi ruang timur:

Informasi manfaat dan kegunaan batu mineral bagi manusia

Gambar penyebaran sumber daya mineral di Indonesia

Rekaman kegiatan eksplorasi sumber daya mineral

Rekaman kegiatan eksploitasi sumber daya mineral

Informasi penggunaan mineral dalam aktifitas sehari-hari secara tradisional

Informasi penggunaan mineral dalam aktifitas sehari-hari secara modern

Cara mengolah mineral dan energi

Informasi berbagai jenis bahaya geologi misalnya tanah longsor, letusan gunung api,
dan lain-lain

Informasi aspek positif geologi yang berkaitan dengan gunung api

Penjelasan cara memanfaatkan sumber daya air

Penjelasan pengaruh lingkungan terhadap kelestarian sumber daya alam

Harga tiket masuk dan jam buka Museum Geologi Bandung


Harga tiket masuk Museum Geologi Bandung adalah 2.000 Rupiah untuk pelajar,
3.000 Rupiah untuk wisatawan lokal, dan 10.000 Rupiah untuk wisatawan asing.
Museum Geologi Bandung buka dari jam 9 pagi sampai dengan 15.30 sore pada hari Senin
sampai Kamis, dan jam 9 pagi sampai dengan jam 13.30 siang pada hari Sabtu dan Minggu.
Museum ini tutup setiap hari Jumat dan hari libur nasional.
E. Cibaduyut

Cibaduyut adalah sebuah daerah di sekiar kota Bandung bagian selatan. Daerah ini
terkenal dengan kerajinan sepatunya. Hasil produksi sepatunya biasanya dipasarkan langsung
di pinggiran jalan Cibaduyut Raya dengan banyaknya kios dan toko sepatu. Sedangkan
produksinya ada di gang-gang belakang jalan Cibaduyut.
Untuk mencapai kawasan industri sepatu Cibaduyut, bisa dilakukan dengan banyak cara.
Kalau dari Stasiun bisa langsung naik angkot ke Cibaduyut. Demikian juga jika dari terminal
Cicaheum maupun dapat ditempuh dengan angkut jurusan Leuwi Panjang.
Sebenarnya, Cibaduyut dekat dengan terminal Leuwi Panjang, jika dari sana tinggal
jalan kaki saja sekitar 300 meter sudah sampai kawasan Cibaduyut.
Kualitas sepatu Cibaduyut lumayan bagus, namun ada juga produk yang dijual murah di
Cibaduyut, namun produk berasal dari luar kota semisal sandal dan sepatu murah dari Tasik
maupun Ciomas Bogor.

Kawasan Cibaduyut ini lumayan padat dan parkir relative sulit serta kondisi jalan yang tidak
begitu lebar. Jadi anda mesti ekstra sabar untuk mendapatkan parkir. Oiya, jika anda mau beli
sepatu, gunakan penawaran terbaik. Sepatu yang dijual di Cibaduyut sistemnya tawar
menawar, meskipun kadang sudah di bandrol.
Mengenai puncak kunjungan, biasanya terjadi saat liburan sekolah atau hari SabtuMinggu dimana orang banyak berlibur ke Bandung. Jadi pada kondisi tersebut, jelas
Cibaduyut biasanya macet.
F. Obyek Wisata TMII
Taman Mini Indonesia Indah (TMII) merupakan suatu kawasan taman wisata bertema
budaya Indonesia di Jakarta Timur. Area seluas kurang lebih 150 hektare atau 1,5 kilometer
persegi ini terletak pada koordinat 6186.8LS,1065347.2BT. Taman ini merupakan
rangkuman kebudayaan bangsa Indonesia, yang mencakup berbagai aspek kehidupan seharihari masyarakat 26 provinsi Indonesia (pada tahun 1975) yang ditampilkan dalam anjungan
daerah berarsitektur tradisional, seta menampilkan aneka busana, tarian, dan tradisi daerah. Di
samping itu, di tengah-tengah TMII terdapat sebuah danau yang menggambarkan miniatur

kepulauan Indonesia di tengahnya, kereta gantung, berbagai museum, dan Teater IMAX
Keong Mas dan Teater Tanah Airku), berbagai sarana rekreasi ini menjadikan TMIII sebagai
salah satu kawasan wisata terkemuka di ibu kota.
a.

Sejarah
Gagasan pembangunan suatu miniatur yang memuat kelengkapan Indonesia dengan

segala isinya ini dicetuskan oleh Ibu Negara, Siti Hartinah, yang lebih dikenal dengan sebutan
Ibu Tien Soeharto. Gagasan ini tercetus pada suatu pertemuan di Jalan Cendana no. 8 Jakarta
pada tanggal 13 Maret 1970. Melalui miniatur ini diharapkan dapat membangkitkan rasa
bangga dan rasa cinta tanah air pada seluruh bangsa Indonesia. [2] Maka dimulailah suatu
proyek yang disebut Proyek Miniatur Indonesia "Indonesia Indah", yang dilaksanakan oleh
Yayasan Harapan Kita.
TMII mulai dibangun tahun 1972 dan diresmikan pada tanggal 20 April 1975. Berbagai
aspek kekayaan alam dan budaya Indonesia sampai pemanfaatan teknologi modern
diperagakan di areal seluas 150 hektare. Aslinya topografi TMII agak berbukit, tetapi ini
sesuai dengan keinginan perancangnya. Tim perancang memanfaatkan ketinggian tanah yang
tidak rata ini untuk menciptakan bentang alam dan lansekap yang kaya, menggambarkan
berbagai jenis lingkungan hidup di Indonesia.
b. Logo dan maskot
TMII memiliki logo yang pada intinya terdiri atas huruf TMII, Singkatan dari "Taman
Mini Indonesia Indah". Sedangkan maskotnya berupa tokoh wayang Hanoman yang
dinamakan NITRA (Anjani Putra). Maskot Taman Mini "Indonesia Indah" ini diresmikan
penggunaannya oleh Ibu Tien Soeharto, bertepatan dengan dwi windu usia TMII, pada tahun
1991.
c. Bagian-bagian TMII
Di Indonesia, hampir setiap suku bangsa memiliki bentuk dan corak bangunan yang
berbeda, bahkan tidak jarang satu suku bangsa memiliki lebih dari satu jenis bangunan
tradisional. Bangunan atau arsitektur tradisional yang mereka buat selalu dilatarbetakangi
oleh kondisi lingkungan dan kebudayaan yang dimiliki. Di TMII, gambaran tersebut
diwujudkan melalui Anjungan Daerah, yang mewakili suku-suku bangsa yang berada di 33
Provinsi Indonesia. Anjungan provinsi ini dibangun di sekitar danau dengan miniatur
Kepulauan Indonesia, secara tematik dibagi atas enam zona; Jawa, Sumatera, Kalimantan,
Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara, Maluku dan Papua. Tiap anjungan menampilkan bangunan
khas setempat. Anjungan ini juga menampilkan baju dan pakaian adat, busana pernikahan,
baju tari, serta artefak etnografi seperti senjata khas dan perabot sehari-hari, model bangunan,
dan kerajinan tangan. Semuanya ini dimaksudkan untuk memberi informasi lengkap
mengenai cara hidup tradisional berbagai suku bangsa di Indonesia. Setiap anjungan provinsi
juga dilengkapi panggung, amfiteater atau auditorium untuk menampilkan berbagai tarian
tradisional, pertunjukan musik daerah, dan berbagai upacara adat yang biasanya digelar pada

hari Minggu. beberapa anjungan juga dilengkapi kafetaria atau warung kecil yang menyajikan
berbagai Masakan Indonesia khas provinsi tersebut, serta dilengkapi toko cenderamata yang
menjual berbagai kerajinan tangan, kaus, dan berbagai cenderamata.
Sejak tahun 1975 hingga tahun 2000 rancangan asli TMII terdiri atas anjungan rumah adat
dari 27 provinsi di Indonesia, termasuk Timor Timur. Akan tetapi setelah Timor Leste
merdeka dan memisahkan diri dari Indonesia pada tahun 2002, status anjungan Timor Timur
berubah menjadi Museum Timor Timur. Selain itu karena kini Indonesia terdiri atas 33
provinsi, anjungan-anjungan provinsi baru seperti Bangka Belitung, Banten, Sulawesi Barat,
Maluku Utara, Gorontalo, Kepulauan Riau, dan Papua Barat telah dibangun di sudut Timur
Laut TMII, walaupun ukuran dan luas anjungan provinsi baru ini jauh lebih kecil dari
anjungan provinsi yang telah dibangun sebelumnya.
d. Taman
Di TMII terdapat sepuluh macam taman yang menunjukkan keindahan flora dan fauna
Indonesia

Taman Anggrek

Taman Apotek Hidup

Taman Kaktus

Taman Melati

Taman Bunga Keong Emas

Akuarium Ikan Air Tawar

Taman Bekisar

Taman Burung

Taman Ria Atmaja Park, panggung pagelaran musik

Taman Budaya Tionghoa Indonesia

e. Museum
Museum yang ada diperuntukkan untuk memamerkan sejarah, budaya, flora dan fauna, serta
teknologi di Indonesia. Terdapat 16 museum di TMII:

Museum Indonesia

Museum Purna Bhakti Pertiwi

Museum Keprajuritan Indonesia

Museum Perangko Indonesia

Museum Pusaka

Museum Transportasi

Museum Listrik dan Energi Baru

Museum Telekomunikasi

Museum Penerangan

Museum Olahraga

f. Teater atau bioskop


Teater IMAX Keong Emas yaitu teater dengan layar berukuran raksasa, jauh lebih
besar daripada layar bioskop ukuran normal. Di Teater IMAX Keong Mas diputar berbagai
film mulai dari film bertemakan lingkungan dan kebudayaan nusantara sampai film-film
box office yang resolusinya diubah menjadi khusus untuk teater IMAX. Film IMAX yang
diputar antara lain Indonesia Indah II, Force of Nature, T-Rex, Blue Planet, Arabia,
Journey to Mecca, dll. Beberapa film box office yang pernah diputar di sini di antaranya
adalah:
o

Final Destination 1 (17 Maret 2000)

Final Destination 2 (31 Januari 2003)

Final Destination 3 (10 Februari 2006)

Final Destination 4 (28 Agustus 2009)

Final Destination 5 (12 Agustus 2011)

Teater Tanah Airku

Teater 4D

G. Museum IPTEK
Museum IPTEK ( Pusat Peragaan Ilmu Pengetahuan & Teknologi ) yang berda di wilayah
Timur TMII ini merupakan Science Center pertama di Indonesia, serta salah satu sarana
pendidikan luar sekolah yqang didalam nnya terdapat perpaduan antara pengetahuan dengan
unsur hiburan untuk mrmerkenalkaniptek kepada masyarakat segala usia dengan mudah,
menarik dan berkesan melalui berbagai kegiatan peragaan interaktif yang dapat disentuh dan
juga dapat dimainkan. Dengan adanya kegiatan peragaan interaktif ini, dapat menumbuhkan
suatu pemikiran tentang APA, MENGAPA dan BAGAIMANA iptek digali dan dimanfaatkan
untuk kesejahteraan manusia.
Dalam hal ini PP-IPTEK memiliki Visai dan Misi yang dapat m,enunjang daam hal iptek :
Visi PP-IPEK adalah untuk mencerdaskan masyarakat indonesia melalui pemahaman
iptek
Misi PP-IPTEK adalah memupuk para generasi penerus bangsa agar memiliki rasa
syukur dan senang dalam mengamati dan mempelajari fenomrna alam dilingkungan sekitar

dan perkembangan iptek yang mengiringinya, sehingga tumbuh rasa cinta terhadap iptek
dalam diri generasi penerus.
C. Kegiatan dan Alat Peraga di PP-IPTEK
Peragaan Iptek berlokasi di wilayah timur kompleks TMII, tepatnya di sebelah selatan
Taman burung / sebelah barat Monumen KTT Gerakan Non Blok TMII. Keberadaan
peragaan Iptek yang menempati areal tanah seluas 42.300 meter2 dengan luas lantai
bangunan 24.000 meter2 yang mudah di temukan oleh pengunjung TMII karena wujud
bangunannya yang khas dan memberi kesan berbeda dengan bangunan sekitarnya. Selain
itu PP IPTEK ini juga terkenal dengan kegiatan-kegiatan dan alat-alat peragaan Iptek
yang dapat dimainkan, yaitu sbb:
Kegiatan Peragaan PP IPTEK
Kegiatan utama dari pusat peragaan ilmu pengetahuan dan teknologi ini adalah menyajikan
berbagai peragaan Iptek yang dapat di indera pengunjung, interaktif dan dapat di sentuh
serta dimainkan. Selain itu PP IPTEK ini dilengkapi kegiatan penunjang yaitu
menyelenggarakan berbagai kegiatan khusus ditujukan bagi siswa-siswi dari tingkat SDSMA / SMU, seperti: Kegiatan sanggar kerja, Demontrasi Iptek, Sains fair, Kegiatan
ilmiah, Sabtu-Minggu, Lokakarya Iptek siswa dan kegiatan ilmiah lainnya yang
berhubungan dengan Iptek.
Kegiatan lain yang dilakukan peragaan Iptek diluar lingkungan Gedung Peragaan Iptek,
yakni kegiatan sains keliling (Outeach Program). Sains keliling adalah kegiatan membawa
1 paket peragaan interaktif beukuran mini kesekolah-sekolah lengkap dengan Kegiatan
sanggar kerja dan Demontrasi ilmiah
Alat Peragaan PP-IPTEK
Seluruh benda koleksi di peragaan Iptek meupakan alat-alat peraga interaktif yang
sebagian besar bersifat dapat disentuh dan dimainkan. Berbeda dengan moseum yang
hampir seluruh benda koleksinya merupakan barang-barang yang memiliki nilai historis
atau replikanya dan hanya sebagai objek penglihatan saja. Dengan ini pengunjung dapat
merasakan manfaat dan mendapatkan pengetahuan dari sebuah alat peraga. Alat peraga
Iptek yang interaktif ini ada yang berbentuk artifak seperti diaroma dan ada yang
berbentuk alat peraga sentuh dan dimainkan. Alat interaktif yang dapat disentuh dan
dimainkan ini adalah alat peraga yang mekanisme opeasinya memerlukan interaksi fisik
antara pengunjung dengan alat peraga. Pada saat ini alat-alat peraga di peragaan Iptek
berjumlah 250 buah. Dari 250 buah alat peraga itu hampir seluruhnya merupakan alat
peraga interaktif yang dapat disentuh dan dimainkan, alat peraga ini terbagi dalam 13 (tiga
belas) wahana yaitu:

Wahana Ilmu Dasar


Wahana Transportasi Darat
Wahana Transportasi Laut
Wahana Transportasi Udara

Wahana Antariksa
Wahana Fluida
Wahana Optika
Wahana Galileo
Wahana Mekanika
Wahana Matematika
Wahana Lingkungan dan Energi
Wahana Telekomunikasi, dan
Arena Cilik
Seluruh alat peraga ini akan terus dikembangkan baik dari jenis peragaannya maupun
jumlahnya. Keseluruhan alat tersebut tersebar di tiga lantai galeri dan bangunan pusat.

H. Monumen Nasional (Monas)


Monumen Nasional atau yang populer disingkat dengan Monas atau Tugu Monas
adalah monumen peringatan setinggi 132 meter (433 kaki) yang didirikan untuk mengenang
perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia untuk merebut kemerdekaan dari pemerintahan
kolonial Hindia Belanda. Pembangunan monumen ini dimulai pada tanggal 17 Agustus 1961
di bawah perintah presiden Sukarno, dan dibuka untuk umum pada tanggal 12 Juli 1975. Tugu
ini dimahkotai lidah api yang dilapisi lembaran emas yang melambangkan semangat
perjuangan yang menyala-nyala. Monumen Nasional terletak tepat di tengah Lapangan
Medan Merdeka, Jakarta Pusat. Monumen dan museum ini dibuka setiap hari mulai pukul
08.00 - 15.00 WIB. Pada hari Senin pekan terakhir setiap bulannya ditutup untuk umum.
Sejarah
Setelah pusat pemerintahan Republik Indonesia kembali ke Jakarta setelah
sebelumnya berkedudukan di Yogyakarta pada tahun 1950 menyusul pengakuan kedaulatan
Republik Indonesia oleh pemerintah Belanda pada tahun 1949, Presiden Sukarno mulai
memikirkan pembangunan sebuah monumen nasional yang setara dengan Menara Eiffel di
lapangan tepat di depan Istana Merdeka. Pembangunan tugu Monas bertujuan mengenang dan
melestarikan perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan 1945, agar terus
membangkitkan inspirasi dan semangat patriotisme generasi saat ini dan mendatang.
Pada tanggal 17 Agustus 1954 sebuah komite nasional dibentuk dan sayembara perancangan
monumen nasional digelar pada tahun 1955. Terdapat 51 karya yang masuk, akan tetapi hanya
satu karya yang dibuat oleh Frederich Silaban yang memenuhi kriteria yang ditentukan
komite, antara lain menggambarkan karakter bangsa Indonesia dan dapat bertahan selama
berabad-abad. Sayembara kedua digelar pada tahun 1960 tapi sekali lagi tak satupun dari 136
peserta yang memenuhi kriteria. Ketua juri kemudian meminta Silaban untuk menunjukkan
rancangannya kepada Sukarno. Akan tetapi Sukarno kurang menyukai rancangan itu dan ia
menginginkan monumen itu berbentuk lingga dan yoni. Silaban kemudian diminta merancang
monumen dengan tema seperti itu, akan tetapi rancangan yang diajukan Silaban terlalu luar
biasa sehingga biayanya sangat besar dan tidak mampu ditanggung oleh anggaran negara,

terlebih kondisi ekonomi saat itu cukup buruk. Silaban menolak merancang bangunan yang
lebih kecil, dan menyarankan pembangunan ditunda hingga ekonomi Indonesia membaik.
Sukarno kemudian meminta arsitek R.M. Soedarsono untuk melanjutkan rancangan itu.
Soedarsono memasukkan angka 17, 8 dan 45, melambangkan 17 Agustus 1945 memulai
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, ke dalam rancangan monumen itu. Tugu Peringatan
Nasional ini kemudian dibangun di areal seluas 80 hektar. Tugu ini diarsiteki oleh Friedrich
Silaban dan R. M. Soedarsono, mulai dibangun 17 Agustus 1961.
Pembangunan terdiri atas tiga tahap. Tahap pertama, kurun 1961/1962 - 1964/1965
dimulai dengan dimulainya secara resmi pembangunan pada tanggal 17 Agustus 1961 dengan
Sukarno secara seremonial menancapkan pasak beton pertama. Total 284 pasak beton
digunakan sebagai fondasi bangunan. Sebanyak 360 pasak bumi ditanamkan untuk fondasi
museum sejarah nasional. Keseluruhan pemancangan fondasi rampung pada bulan Maret
1962. Dinding museum di dasar bangunan selesai pada bulan Oktober. Pembangunan obelisk
kemudian dimulai dan akhirnya rampung pada bulan Agustus 1963. Pembangunan tahap
kedua berlangsung pada kurun 1966 hingga 1968 akibat terjadinya Gerakan 30 September
1965 (G-30-S/PKI) dan upaya kudeta, tahap ini sempat tertunda. Tahap akhir berlangsung
pada tahun 1969-1976 dengan menambahkan diorama pada museum sejarah. Meskipun
pembangunan telah rampung, masalah masih saja terjadi, antara lain kebocoran air yang
menggenangi museum. Monumen secara resmi dibuka untuk umum dan diresmikan pada
tanggal 12 Juli 1975 oleh Presiden Republik Indonesia Soeharto.[4][5] Lokasi pembangunan
monumen ini dikenal dengan nama Medan Merdeka. Lapangan Monas mengalami lima kali
penggantian nama yaitu Lapangan Gambir, Lapangan Ikada, Lapangan Merdeka, Lapangan
Monas, dan Taman Monas. Di sekeliling tugu terdapat taman, dua buah kolam dan beberapa
lapangan terbuka tempat berolahraga. Pada hari-hari libur Medan Merdeka dipenuhi
pengunjung yang berekreasi menikmati pemandangan Tugu Monas dan melakukan berbagai
aktivitas dalam taman.
Museum Sejarah Nasional
Di bagian dasar monumen pada kedalaman 3 meter di bawah permukaan tanah,
terdapat Museum Sejarah Nasional Indonesia. Ruang besar museum sejarah perjuangan
nasional dengan ukuran luas 80 x 80 meter, dapat menampung pengunjung sekitar 500 orang.
Ruangan besar berlapis marmer ini terdapat 48 diorama pada keempat sisinya dan 3 diorama
di tengah, sehingga menjadi total 51 diorama. Diorama ini menampilkan sejarah Indonesia
sejak masa pra sejarah hingga masa Orde Baru. Diorama ini dimula dari sudut timur laut
bergerak searah jarum jam menelusuri perjalanan sejarah Indonesia; mulai masa pra sejarah,
masa kemaharajaan kuno seperti Sriwijaya dan Majapahit, disusul masa penjajahan bangsa
Eropa yang disusul perlawanan para pahlawan nasional pra kemerdekaan melawan VOC dan
pemerintah Hindia Belanda. Diorama berlangsung terus hingga masa pergerakan nasional

Indonesia awal abad ke-20, pendudukan Jepang, perang kemerdekaan dan masa revolusi,
hingga masa Orde Baru pada masa pemerintahan Suharto.
Ruang Kemerdekaan
Di bagian dalam cawan monumen terdapat Ruang Kemerdekaan berbentuk amphitheater.
Ruangan ini dapat dicapai melalui tangga berputar di dari pintu sisi utara dan selatan.
Ruangan ini menyimpan simbol kenegaraan dan kemerdekaan Republik Indonesia.
Diantaranya naskah asli Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang disimpan dalam kotak kaca
di dalam gerbang berlapis emas, lambang negara Indonesia, peta kepulauan Negara Kesatuan
Republik Indonesia berlapis emas, dan bendera merah putih, dan dinding yang bertulis naskah
Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia.[1][8]. Di dalam Ruang Kemerdekaan Monumen
Nasional ini digunakan sebagai ruang tenang untuk mengheningkan cipta dan bermeditasi
mengenang hakikat kemerdekaan dan perjuangan bangsa Indonesia. Naskah asli proklamasi
kemerdekaan Indonesia disimpan dalam kotak kaca dalam pintu gerbang berlapis emas. Pintu
mekanis ini terbuat dari perunggu seberat 4 ton berlapis emas dihiasi ukiran bunga Wijaya
Kusuma yang melambangkan keabadian, serta bunga Teratai yang melambangkan kesucian.
Pintu ini terletak pada dinding sisi barat tepat di tengah ruangan dan berlapis marmer hitam.
Pintu ini dikenal dengan nama Gerbang Kemerdekaan yang secara mekanis akan membuka
seraya memperdengarkan lagu "Padamu Negeri" diikuti kemudian oleh rekaman suara
Sukarno tengah membacakan naskah proklamasi pada 17 Agustus 1945. Pada sisi selatan
terdapat patung Garuda Pancasila, lambang negara Indonesia terbuat dari perunggu seberat
3,5 ton dan berlapis emas. Pada sisi timur terdapat tulisan naskah proklamasi berhuruf
perunggu, seharusnya sisi ini menampilkan bendera yang paling suci dan dimuliakan Sang
Saka Merah Putih, yang aslinya dikibarkan pada tanggal 17 Agustus 1945. Akan tetapi karena
kondisinya sudah semakin tua dan rapuh, bendera suci ini tidak dipamerkan. Sisi utara diding
marmer hitam ini menampilkan kepulauan Nusantara berlapis emas, melambangkan lokasi
Negara Kesatuan Republik Indonesia.Semua itu sangat indah.
I.

Taman Impian Jaya Ancol


Taman Impian Jaya Ancol merupakan sebuah objek wisata di Jakarta Utara. Sebagai

komunitas pembaharuan kehidupan masyarakat yang menjadi kebanggaan bangsa. Senantiasa


menciptakan lingkungan sosial yang lebih baik melalui sajian hiburan berkualitas yang
berunsur seni, budaya dan pengetahuan, dalam rangka mewujudkan komunitas 'Life ReCreation' yang menjadi kebanggaan bangsa.
Sejarah
Sejak awal berdirinya pada tahun 1966, Ancol Taman Impian atau biasa disebut Ancol sudah
ditujukan sebagai sebuah kawasan wisata terpadu oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Pemda DKI menunjuk PT Pembangunan Jaya sebagai

Badan Pelaksana Pembangunan (BPP) Proyek Ancol yang dilakukan secara bertahap sesuai
dengan peningkatan perekonomian nasional serta daya beli masyarakat.
Sejalan dengan perkembangan perusahaan yang semakin meningkat pada tahun 1992 status
Badan Pelaksana Pembangunan (BPP) Proyek Ancol diubah menjadi PT Pembangunan Jaya
Ancol sesuai dengan akta perubahan No. 33 tanggal 10 Juli 1992 sehingga terjadi perubahan
kepemilikan dan prosentase kepemilikan saham, yakni 20% dimiliki oleh PT Pembangunan
Jaya dan 80% dimiliki oleh Pemda DKI Jakarta.
Pada 2 Juli 2004 Ancol melakukan go public dan mengganti statusnya menjadi PT
Pembangunan Jaya Ancol Tbk., dengan kepemilikan saham 72% oleh Pemda DKI Jakarta dan
18% oleh PT Pembangunan Jaya dan 10% oleh masyarakat. Langkah go public ini
dilakukan untuk lebih meningkatkan kinerja perusahaan, karena akan lebih terkontrol, terukur,
efisien dan efektif dengan tingkat profesionalisme yang tinggi serta menciptakan sebuah
Good & Clean Governance. Kinerja dan citra yang positif ini akan menjadikan perusahaan
terus tumbuh dan berkembang secara sehat pada masa depan. PT Pembangunan Jaya Ancol,
Tbk juga melakukan upaya repositioning dengan diluncurkannya logo Ancol yang baru pada
10 Juli 2005. Perubahan tersebut tidak semaBadan Pelaksana Pembangunan (BPP) Proyek
Ancol yang dilakukan secara bertahap sesuai dengan peningkatan perekonomian nasional
serta daya beli masyarakat.
Sejalan dengan peningkatan kinerja, pada tahun 1992 status Badan Pelaksana Pembangunan
(BPP) Proyek Ancol diubah menjadi PT Pembangunan Jaya Ancol sesuai dengan akta
perubahan No. 33 tanggal 10 Juli 1992, sehingga terjadi perubahan kepemilikan dan
prosentase kepemilikan saham, yakni 20% dimiliki oleh PT Pembangunan Jaya dan 80%
dimiliki oleh Pemda DKI Jakarta.
Pada 2 Juli 2004, Ancol melakukan go public dan mengganti statusnya menjadi PT
Pembangunan Jaya Ancol, Tbk. dengan status kepemilikan saham 72% oleh Pemda DKI
Jakarta dan 18% oleh PT Pembangunan Jaya dan 10% oleh masyarakat. Langkah go public
ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan serta menciptakan sebuah Good
& Clean Governance. Kinerja dan citra yang positif ini akan memacu perusahaan untuk terus
tumbuh dan berkembang secara sehat pada masa depan.
PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk. juga melakukan upaya repositioning dengan
diluncurkannya logo baru Ancol pada 10 Juli 2005. Perubahan tersebut tidak semata
mengganti logo perusahaan, tetapi juga untuk memacu semangat dan budaya perusahaan
secara keseluruhan.

BAB. III PENUTUP


A. Kesimpulan
Dari penulisan laporan ini,penulis dapat menyimpulkan bahwa obyek-obyek wisata di
Indonesia beraneka ragam. Sebagai warga Negara yang baik, sudah sepantasnya kita
menjaganya agar tetap lestari dan wisatawan domestic maupun mancanegara betah di
Indonesia.Sehingga bias meningkatkan devisa Negara. Bukan itu saja dari hasil observasi
kami memperoleh ilmu pengetahuan yang mendalam mngenai objek wisata di BandungJakarta.
B. Saran
Penyusun dengan segala keterbatasan yang ada, menyadari bahwa laporan ini masih
sangat jauh dari sempurna.Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat kami
harapkan. Akhirnya, penyusun berharap, mudah-mudahan laporan ini bermanfaat bagi
pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

1. http://id.wikipedia.org/wiki/Monumen_Nasional
2. http://id.wikipedia.org/wiki/Museum_IPTEK
3. http://id.wikipedia.org/wiki/Ancol
4. Brosur wisata Gunung Tangkuban Perahu
5. Buku pandun wisata Museum Geologi
6. Brosur wisata Museum Geologi
7. Buku panduan wisata TMII
8. Brosur wisata TMII
9. Buku panduan wisata Museum IPTEK
10. Brosur wisata Museum IPTEK

Vous aimerez peut-être aussi