Vous êtes sur la page 1sur 46

Kata Pengantar

KATA PENGANTAR

, cita-cita, etos, nilai, norma dan lain-lain. Kedua aspek ini tidak dapat dipisahkan.
Benda-benda material yang diciptakan merupakan cerminan atau pantulan konkret dari pandangan, etos
atau cita-cita hidup suatu bangsa. Dengan kata lain, apa yang dihasilkan merupakan wujud dari apa yang
dipikirkan. Setiap bangsa mempunyai cara sendiri-sendiri untuk membuat dua aspek kebudayaan ini tidak
dilupakan. Istilah yang sering digunakan untuk menjelaskan pewarisan kebudayaan dari satu generasi ke
generasi disebut sosialisasi.
Perkembangan teknologi cetak, computer dan komunikasi dewasa ini memungkinkan untuk mengarsip
peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk bisa diolah kembali oleh generasi yang akan dating. Dengan demikian,
yang diwariskan tidak hanya benda-benda material, tetapi juga benda-benda nonmaterial. Namun,
perkembangan ini tidak terjadi pada masyarakat sebelum mengenal tulisan. Kebudayaan mereka hanya
diwariskan secara lisan dan melalui benda-benda kebudayaan. Ada beberapa cara untuk mewariskan masa
lalu pada masyarakat ini diantaranya:
1. Melalui Keluarga
2. Melalui Masyarakat
a. Melalui Keluarga
Keluarga merupakan dunia social yang pertama sekaligus yang paling berkesinambungan bagi seseorang.
Pewarisan oleh keluarga dilakukan bertahap, mulai dari yang sederhana dan mudah dipahami menuju ke
sesuatu yang kompleks atau rumit. Yang diwariskan adalah kebudayaan material dan kebudayaan
nonmaterial. Namun yang sering menjadi pokok perhatian keluarga adalah kebudayaan nonmaterial seperti
pengetahuan dan kepercayaan, nilai, norma, bahasa dan cerita dongeng.
Nilai mengacu pada gagasan abstrak mengenai apa yang dianggap masyarakat baik, benar dan diinginkan.
Norma adalah perwujudan konkret dari nilai-nilai. Ada dua cara bersosialisasi dalam keluarga pada
masyarakat sebelum mengenal tulisan, yaitu:
- Adat-istiadat setiap keluarga memiliki adat-istiadat atau kebiasaan. Tradisi dan kebiasaan tersebut
diwariskan kepada seorang anak melalui sosialisasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
- Cerita dongeng cerita dongeng juga salah satu cara untuk mewariskan masa lalu. Pada cerita dongeng
disisipkan pesan-pesan mengenai sesuatu yang dipandang baik untuk dilakukan maupun mengenai sesuatu
dipandang tidak baik dan tidak boleh dilakukan.
b. Melalui Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan budaya, wilayah, identitas dan berinteraksi
dalam suatu hubungan social yang terstruktur. Hal ini disebabkan karena tidak ada manusia yang bisa hidup
tanpa orang lain. Masing-masing masyarakat memiliki adat-istiadat yang berbeda satu sama lain.
Penyimpangan akan membuat seseorang disisihkan dari lingkungan masyarakat. Sementara itu, masyarakat
tidak pernah lepas dari masa lalunya.
Unsur-unsur Peradaban Masyarakat Indonesia
Berdasarkan penelitian seorang sarjana Perancis yang bernama Coedes dalam bidang peradaban
masyarakat Indonesia sebelum pengaruh Hindu-Buddha terdapat 10 unsur peradaban yang dimiliki di
antaranya:
1. Memelihara ternak (sapi, unggas, dan lain-lain)
2. Mengenal keterampilan teknik undagi (perundagian)
3. Mengenal pengetahuan pelayaran di samudera luas

Kata Pengantar

, cita-cita, etos, nilai, norma dan lain-lain. Kedua aspek ini tidak dapat dipisahkan.
Benda-benda material yang diciptakan merupakan cerminan atau pantulan konkret dari pandangan, etos
atau cita-cita hidup suatu bangsa. Dengan kata lain, apa yang dihasilkan merupakan wujud dari apa yang
dipikirkan. Setiap bangsa mempunyai cara sendiri-sendiri untuk membuat dua aspek kebudayaan ini tidak
dilupakan. Istilah yang sering digunakan untuk menjelaskan pewarisan kebudayaan dari satu generasi ke
generasi disebut sosialisasi.
Perkembangan teknologi cetak, computer dan komunikasi dewasa ini memungkinkan untuk mengarsip
peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk bisa diolah kembali oleh generasi yang akan dating. Dengan demikian,
yang diwariskan tidak hanya benda-benda material, tetapi juga benda-benda nonmaterial. Namun,
perkembangan ini tidak terjadi pada masyarakat sebelum mengenal tulisan. Kebudayaan mereka hanya
diwariskan secara lisan dan melalui benda-benda kebudayaan. Ada beberapa cara untuk mewariskan masa
lalu pada masyarakat ini diantaranya:
1. Melalui Keluarga
2. Melalui Masyarakat
a. Melalui Keluarga
Keluarga merupakan dunia social yang pertama sekaligus yang paling berkesinambungan bagi seseorang.
Pewarisan oleh keluarga dilakukan bertahap, mulai dari yang sederhana dan mudah dipahami menuju ke
sesuatu yang kompleks atau rumit. Yang diwariskan adalah kebudayaan material dan kebudayaan
nonmaterial. Namun yang sering menjadi pokok perhatian keluarga adalah kebudayaan nonmaterial seperti
pengetahuan dan kepercayaan, nilai, norma, bahasa dan cerita dongeng.
Nilai mengacu pada gagasan abstrak mengenai apa yang dianggap masyarakat baik, benar dan diinginkan.
Norma adalah perwujudan konkret dari nilai-nilai. Ada dua cara bersosialisasi dalam keluarga pada
masyarakat sebelum mengenal tulisan, yaitu:
- Adat-istiadat setiap keluarga memiliki adat-istiadat atau kebiasaan. Tradisi dan kebiasaan tersebut
diwariskan kepada seorang anak melalui sosialisasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
- Cerita dongeng cerita dongeng juga salah satu cara untuk mewariskan masa lalu. Pada cerita dongeng
disisipkan pesan-pesan mengenai sesuatu yang dipandang baik untuk dilakukan maupun mengenai sesuatu
dipandang tidak baik dan tidak boleh dilakukan.
b. Melalui Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan budaya, wilayah, identitas dan berinteraksi
dalam suatu hubungan social yang terstruktur. Hal ini disebabkan karena tidak ada manusia yang bisa hidup
tanpa orang lain. Masing-masing masyarakat memiliki adat-istiadat yang berbeda satu sama lain.
Penyimpangan akan membuat seseorang disisihkan dari lingkungan masyarakat. Sementara itu, masyarakat
tidak pernah lepas dari masa lalunya.
Unsur-unsur Peradaban Masyarakat Indonesia
Berdasarkan penelitian seorang sarjana Perancis yang bernama Coedes dalam bidang peradaban
masyarakat Indonesia sebelum pengaruh Hindu-Buddha terdapat 10 unsur peradaban yang dimiliki di
antaranya:
1. Memelihara ternak (sapi, unggas, dan lain-lain)
2. Mengenal keterampilan teknik undagi (perundagian)
3. Mengenal pengetahuan pelayaran di samudera luas

Kata Pengantar

, cita-cita, etos, nilai, norma dan lain-lain. Kedua aspek ini tidak dapat dipisahkan.
Benda-benda material yang diciptakan merupakan cerminan atau pantulan konkret dari pandangan, etos
atau cita-cita hidup suatu bangsa. Dengan kata lain, apa yang dihasilkan merupakan wujud dari apa yang
dipikirkan. Setiap bangsa mempunyai cara sendiri-sendiri untuk membuat dua aspek kebudayaan ini tidak
dilupakan. Istilah yang sering digunakan untuk menjelaskan pewarisan kebudayaan dari satu generasi ke
generasi disebut sosialisasi.
Perkembangan teknologi cetak, computer dan komunikasi dewasa ini memungkinkan untuk mengarsip
peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk bisa diolah kembali oleh generasi yang akan dating. Dengan demikian,
yang diwariskan tidak hanya benda-benda material, tetapi juga benda-benda nonmaterial. Namun,
perkembangan ini tidak terjadi pada masyarakat sebelum mengenal tulisan. Kebudayaan mereka hanya
diwariskan secara lisan dan melalui benda-benda kebudayaan. Ada beberapa cara untuk mewariskan masa
lalu pada masyarakat ini diantaranya:
1. Melalui Keluarga
2. Melalui Masyarakat
a. Melalui Keluarga
Keluarga merupakan dunia social yang pertama sekaligus yang paling berkesinambungan bagi seseorang.
Pewarisan oleh keluarga dilakukan bertahap, mulai dari yang sederhana dan mudah dipahami menuju ke
sesuatu yang kompleks atau rumit. Yang diwariskan adalah kebudayaan material dan kebudayaan
nonmaterial. Namun yang sering menjadi pokok perhatian keluarga adalah kebudayaan nonmaterial seperti
pengetahuan dan kepercayaan, nilai, norma, bahasa dan cerita dongeng.
Nilai mengacu pada gagasan abstrak mengenai apa yang dianggap masyarakat baik, benar dan diinginkan.
Norma adalah perwujudan konkret dari nilai-nilai. Ada dua cara bersosialisasi dalam keluarga pada
masyarakat sebelum mengenal tulisan, yaitu:
- Adat-istiadat setiap keluarga memiliki adat-istiadat atau kebiasaan. Tradisi dan kebiasaan tersebut
diwariskan kepada seorang anak melalui sosialisasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
- Cerita dongeng cerita dongeng juga salah satu cara untuk mewariskan masa lalu. Pada cerita dongeng
disisipkan pesan-pesan mengenai sesuatu yang dipandang baik untuk dilakukan maupun mengenai sesuatu
dipandang tidak baik dan tidak boleh dilakukan.
b. Melalui Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan budaya, wilayah, identitas dan berinteraksi
dalam suatu hubungan social yang terstruktur. Hal ini disebabkan karena tidak ada manusia yang bisa hidup
tanpa orang lain. Masing-masing masyarakat memiliki adat-istiadat yang berbeda satu sama lain.
Penyimpangan akan membuat seseorang disisihkan dari lingkungan masyarakat. Sementara itu, masyarakat
tidak pernah lepas dari masa lalunya.
Unsur-unsur Peradaban Masyarakat Indonesia
Berdasarkan penelitian seorang sarjana Perancis yang bernama Coedes dalam bidang peradaban
masyarakat Indonesia sebelum pengaruh Hindu-Buddha terdapat 10 unsur peradaban yang dimiliki di
antaranya:
1. Memelihara ternak (sapi, unggas, dan lain-lain)
2. Mengenal keterampilan teknik undagi (perundagian)
3. Mengenal pengetahuan pelayaran di samudera luas

Kata Pengantar
Tradisi Sejarah Dalam Masyarakat Pra Aksara dan Masa Aksara
Salah satu fungsi sejarah adalah untuk memberikan identitas pada masyarakatnya.
Kisah sejarah di anggap perlu untuk menunjukkan jati diri, untuk membedakan dengan
masyarakat lain. Kisah sejarah juga di anggap perlu sebagai pengalaman kolektif
bersama di masa lampau, bahkan sering kali garis keturunan yang sama sehingga dapat
mempererat rasa solidaritas diantara anggota masyarakat secara turun-temurun.
Oleh karena itu, suatu kisah masyarakat dapat menjelaskan keberadaan suatu kolektif
baik pada masyarakat sebelum maupun sesudah mengenal tulisan. Tradisi sejarah
, cita-cita, etos, nilai, norma dan lain-lain. Kedua aspek ini tidak dapat dipisahkan.
Benda-benda material yang diciptakan merupakan cerminan atau pantulan konkret dari pandangan, etos
atau cita-cita hidup suatu bangsa. Dengan kata lain, apa yang dihasilkan merupakan wujud dari apa yang
dipikirkan. Setiap bangsa mempunyai cara sendiri-sendiri untuk membuat dua aspek kebudayaan ini tidak
dilupakan. Istilah yang sering digunakan untuk menjelaskan pewarisan kebudayaan dari satu generasi ke
generasi disebut sosialisasi.
Perkembangan teknologi cetak, computer dan komunikasi dewasa ini memungkinkan untuk mengarsip
peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk bisa diolah kembali oleh generasi yang akan dating. Dengan demikian,
yang diwariskan tidak hanya benda-benda material, tetapi juga benda-benda nonmaterial. Namun,
perkembangan ini tidak terjadi pada masyarakat sebelum mengenal tulisan. Kebudayaan mereka hanya
diwariskan secara lisan dan melalui benda-benda kebudayaan. Ada beberapa cara untuk mewariskan masa
lalu pada masyarakat ini diantaranya:
1. Melalui Keluarga
2. Melalui Masyarakat
a. Melalui Keluarga
Keluarga merupakan dunia social yang pertama sekaligus yang paling berkesinambungan bagi seseorang.
Pewarisan oleh keluarga dilakukan bertahap, mulai dari yang sederhana dan mudah dipahami menuju ke
sesuatu yang kompleks atau rumit. Yang diwariskan adalah kebudayaan material dan kebudayaan
nonmaterial. Namun yang sering menjadi pokok perhatian keluarga adalah kebudayaan nonmaterial seperti
pengetahuan dan kepercayaan, nilai, norma, bahasa dan cerita dongeng.
Nilai mengacu pada gagasan abstrak mengenai apa yang dianggap masyarakat baik, benar dan diinginkan.
Norma adalah perwujudan konkret dari nilai-nilai. Ada dua cara bersosialisasi dalam keluarga pada
masyarakat sebelum mengenal tulisan, yaitu:
- Adat-istiadat setiap keluarga memiliki adat-istiadat atau kebiasaan. Tradisi dan kebiasaan tersebut
diwariskan kepada seorang anak melalui sosialisasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
- Cerita dongeng cerita dongeng juga salah satu cara untuk mewariskan masa lalu. Pada cerita dongeng
disisipkan pesan-pesan mengenai sesuatu yang dipandang baik untuk dilakukan maupun mengenai sesuatu
dipandang tidak baik dan tidak boleh dilakukan.
b. Melalui Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan budaya, wilayah, identitas dan berinteraksi
dalam suatu hubungan social yang terstruktur. Hal ini disebabkan karena tidak ada manusia yang bisa hidup
tanpa orang lain. Masing-masing masyarakat memiliki adat-istiadat yang berbeda satu sama lain.
Penyimpangan akan membuat seseorang disisihkan dari lingkungan masyarakat. Sementara itu, masyarakat
tidak pernah lepas dari masa lalunya.
Unsur-unsur Peradaban Masyarakat Indonesia
Berdasarkan penelitian seorang sarjana Perancis yang bernama Coedes dalam bidang peradaban
masyarakat Indonesia sebelum pengaruh Hindu-Buddha terdapat 10 unsur peradaban yang dimiliki di
antaranya:
1. Memelihara ternak (sapi, unggas, dan lain-lain)
2. Mengenal keterampilan teknik undagi (perundagian)
3. Mengenal pengetahuan pelayaran di samudera luas

Kata Pengantar
terbagi dalam 2 masa, yaitu Masa Praaksara dan Masa Aksara. Kehidupan masyarakat
manusia sebelum mengenal tulisan disebut dengan kehidupan masyarakat Indonesia
zaman prasejarah. Manusia yang hidup pada zaman prasejarah belum mengenal tulisan.
Akibatnya, generasi selanjutnya serta para peneliti tidak mungkin menemukan adanya
bukti-bukti tertulis mengenai kehidupan mereka. Para ahli, misalnya mencoba
mengamati secara seksama benda-benda itu dengan cara merekontruksinya.
Namun, bukan berarti para ahli tidak memberi sumbangan apa-apa. Bagaimanapun juga
mereka telah berusaha agar hasil penelitian mereka bisa sedekat mungkin
menggambarkan kehidupan manusia pada masa itu. Dan memang, benda-benda itu
, cita-cita, etos, nilai, norma dan lain-lain. Kedua aspek ini tidak dapat dipisahkan.
Benda-benda material yang diciptakan merupakan cerminan atau pantulan konkret dari pandangan, etos
atau cita-cita hidup suatu bangsa. Dengan kata lain, apa yang dihasilkan merupakan wujud dari apa yang
dipikirkan. Setiap bangsa mempunyai cara sendiri-sendiri untuk membuat dua aspek kebudayaan ini tidak
dilupakan. Istilah yang sering digunakan untuk menjelaskan pewarisan kebudayaan dari satu generasi ke
generasi disebut sosialisasi.
Perkembangan teknologi cetak, computer dan komunikasi dewasa ini memungkinkan untuk mengarsip
peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk bisa diolah kembali oleh generasi yang akan dating. Dengan demikian,
yang diwariskan tidak hanya benda-benda material, tetapi juga benda-benda nonmaterial. Namun,
perkembangan ini tidak terjadi pada masyarakat sebelum mengenal tulisan. Kebudayaan mereka hanya
diwariskan secara lisan dan melalui benda-benda kebudayaan. Ada beberapa cara untuk mewariskan masa
lalu pada masyarakat ini diantaranya:
1. Melalui Keluarga
2. Melalui Masyarakat
a. Melalui Keluarga
Keluarga merupakan dunia social yang pertama sekaligus yang paling berkesinambungan bagi seseorang.
Pewarisan oleh keluarga dilakukan bertahap, mulai dari yang sederhana dan mudah dipahami menuju ke
sesuatu yang kompleks atau rumit. Yang diwariskan adalah kebudayaan material dan kebudayaan
nonmaterial. Namun yang sering menjadi pokok perhatian keluarga adalah kebudayaan nonmaterial seperti
pengetahuan dan kepercayaan, nilai, norma, bahasa dan cerita dongeng.
Nilai mengacu pada gagasan abstrak mengenai apa yang dianggap masyarakat baik, benar dan diinginkan.
Norma adalah perwujudan konkret dari nilai-nilai. Ada dua cara bersosialisasi dalam keluarga pada
masyarakat sebelum mengenal tulisan, yaitu:
- Adat-istiadat setiap keluarga memiliki adat-istiadat atau kebiasaan. Tradisi dan kebiasaan tersebut
diwariskan kepada seorang anak melalui sosialisasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
- Cerita dongeng cerita dongeng juga salah satu cara untuk mewariskan masa lalu. Pada cerita dongeng
disisipkan pesan-pesan mengenai sesuatu yang dipandang baik untuk dilakukan maupun mengenai sesuatu
dipandang tidak baik dan tidak boleh dilakukan.
b. Melalui Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan budaya, wilayah, identitas dan berinteraksi
dalam suatu hubungan social yang terstruktur. Hal ini disebabkan karena tidak ada manusia yang bisa hidup
tanpa orang lain. Masing-masing masyarakat memiliki adat-istiadat yang berbeda satu sama lain.
Penyimpangan akan membuat seseorang disisihkan dari lingkungan masyarakat. Sementara itu, masyarakat
tidak pernah lepas dari masa lalunya.
Unsur-unsur Peradaban Masyarakat Indonesia
Berdasarkan penelitian seorang sarjana Perancis yang bernama Coedes dalam bidang peradaban
masyarakat Indonesia sebelum pengaruh Hindu-Buddha terdapat 10 unsur peradaban yang dimiliki di
antaranya:
1. Memelihara ternak (sapi, unggas, dan lain-lain)
2. Mengenal keterampilan teknik undagi (perundagian)
3. Mengenal pengetahuan pelayaran di samudera luas

Kata Pengantar
yang merupakan satu-satunya bukti yang bisa diteliti. Secara khusus dalam kehidupan
bersama sebagai bangsa, ada dua aspek utama dari peninggalan masa lalu yang tidak
boleh dilupakan. Pertama, peninggalan masa lalu yang bersifat material yaitu segala
benda buatan manusia sebagai perwujudan dari akalnya. Kedua, peninggalan masa lalu
yang bersifat nonmaterial yaitu terdiri atas alam pikiran dan kumpulan perasaan yang
tersusun teratur, misalnya pandangan falsafah hidup, cita-cita, etos, nilai, norma dan
lain-lain. Kedua aspek ini tidak dapat dipisahkan.
Benda-benda material yang diciptakan merupakan cerminan atau pantulan konkret dari
pandangan, etos atau cita-cita hidup suatu bangsa. Dengan kata lain, apa yang
, cita-cita, etos, nilai, norma dan lain-lain. Kedua aspek ini tidak dapat dipisahkan.
Benda-benda material yang diciptakan merupakan cerminan atau pantulan konkret dari pandangan, etos
atau cita-cita hidup suatu bangsa. Dengan kata lain, apa yang dihasilkan merupakan wujud dari apa yang
dipikirkan. Setiap bangsa mempunyai cara sendiri-sendiri untuk membuat dua aspek kebudayaan ini tidak
dilupakan. Istilah yang sering digunakan untuk menjelaskan pewarisan kebudayaan dari satu generasi ke
generasi disebut sosialisasi.
Perkembangan teknologi cetak, computer dan komunikasi dewasa ini memungkinkan untuk mengarsip
peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk bisa diolah kembali oleh generasi yang akan dating. Dengan demikian,
yang diwariskan tidak hanya benda-benda material, tetapi juga benda-benda nonmaterial. Namun,
perkembangan ini tidak terjadi pada masyarakat sebelum mengenal tulisan. Kebudayaan mereka hanya
diwariskan secara lisan dan melalui benda-benda kebudayaan. Ada beberapa cara untuk mewariskan masa
lalu pada masyarakat ini diantaranya:
1. Melalui Keluarga
2. Melalui Masyarakat
a. Melalui Keluarga
Keluarga merupakan dunia social yang pertama sekaligus yang paling berkesinambungan bagi seseorang.
Pewarisan oleh keluarga dilakukan bertahap, mulai dari yang sederhana dan mudah dipahami menuju ke
sesuatu yang kompleks atau rumit. Yang diwariskan adalah kebudayaan material dan kebudayaan
nonmaterial. Namun yang sering menjadi pokok perhatian keluarga adalah kebudayaan nonmaterial seperti
pengetahuan dan kepercayaan, nilai, norma, bahasa dan cerita dongeng.
Nilai mengacu pada gagasan abstrak mengenai apa yang dianggap masyarakat baik, benar dan diinginkan.
Norma adalah perwujudan konkret dari nilai-nilai. Ada dua cara bersosialisasi dalam keluarga pada
masyarakat sebelum mengenal tulisan, yaitu:
- Adat-istiadat setiap keluarga memiliki adat-istiadat atau kebiasaan. Tradisi dan kebiasaan tersebut
diwariskan kepada seorang anak melalui sosialisasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
- Cerita dongeng cerita dongeng juga salah satu cara untuk mewariskan masa lalu. Pada cerita dongeng
disisipkan pesan-pesan mengenai sesuatu yang dipandang baik untuk dilakukan maupun mengenai sesuatu
dipandang tidak baik dan tidak boleh dilakukan.
b. Melalui Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan budaya, wilayah, identitas dan berinteraksi
dalam suatu hubungan social yang terstruktur. Hal ini disebabkan karena tidak ada manusia yang bisa hidup
tanpa orang lain. Masing-masing masyarakat memiliki adat-istiadat yang berbeda satu sama lain.
Penyimpangan akan membuat seseorang disisihkan dari lingkungan masyarakat. Sementara itu, masyarakat
tidak pernah lepas dari masa lalunya.
Unsur-unsur Peradaban Masyarakat Indonesia
Berdasarkan penelitian seorang sarjana Perancis yang bernama Coedes dalam bidang peradaban
masyarakat Indonesia sebelum pengaruh Hindu-Buddha terdapat 10 unsur peradaban yang dimiliki di
antaranya:
1. Memelihara ternak (sapi, unggas, dan lain-lain)
2. Mengenal keterampilan teknik undagi (perundagian)
3. Mengenal pengetahuan pelayaran di samudera luas

Kata Pengantar
dihasilkan merupakan wujud dari apa yang dipikirkan. Setiap bangsa mempunyai cara
sendiri-sendiri untuk membuat dua aspek kebudayaan ini tidak dilupakan. Istilah yang
sering digunakan untuk menjelaskan pewarisan kebudayaan dari satu generasi ke
generasi disebut sosialisasi.
Perkembangan teknologi cetak, computer dan komunikasi dewasa ini memungkinkan
untuk mengarsip peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk bisa diolah kembali oleh generasi
yang akan dating. Dengan demikian, yang diwariskan tidak hanya benda-benda material,
tetapi juga benda-benda nonmaterial. Namun, perkembangan ini tidak terjadi pada
masyarakat sebelum mengenal tulisan. Kebudayaan mereka hanya diwariskan secara
lisan dan melalui benda-benda kebudayaan. Ada beberapa cara untuk mewariskan masa
, cita-cita, etos, nilai, norma dan lain-lain. Kedua aspek ini tidak dapat dipisahkan.
Benda-benda material yang diciptakan merupakan cerminan atau pantulan konkret dari pandangan, etos
atau cita-cita hidup suatu bangsa. Dengan kata lain, apa yang dihasilkan merupakan wujud dari apa yang
dipikirkan. Setiap bangsa mempunyai cara sendiri-sendiri untuk membuat dua aspek kebudayaan ini tidak
dilupakan. Istilah yang sering digunakan untuk menjelaskan pewarisan kebudayaan dari satu generasi ke
generasi disebut sosialisasi.
Perkembangan teknologi cetak, computer dan komunikasi dewasa ini memungkinkan untuk mengarsip
peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk bisa diolah kembali oleh generasi yang akan dating. Dengan demikian,
yang diwariskan tidak hanya benda-benda material, tetapi juga benda-benda nonmaterial. Namun,
perkembangan ini tidak terjadi pada masyarakat sebelum mengenal tulisan. Kebudayaan mereka hanya
diwariskan secara lisan dan melalui benda-benda kebudayaan. Ada beberapa cara untuk mewariskan masa
lalu pada masyarakat ini diantaranya:
1. Melalui Keluarga
2. Melalui Masyarakat
a. Melalui Keluarga
Keluarga merupakan dunia social yang pertama sekaligus yang paling berkesinambungan bagi seseorang.
Pewarisan oleh keluarga dilakukan bertahap, mulai dari yang sederhana dan mudah dipahami menuju ke
sesuatu yang kompleks atau rumit. Yang diwariskan adalah kebudayaan material dan kebudayaan
nonmaterial. Namun yang sering menjadi pokok perhatian keluarga adalah kebudayaan nonmaterial seperti
pengetahuan dan kepercayaan, nilai, norma, bahasa dan cerita dongeng.
Nilai mengacu pada gagasan abstrak mengenai apa yang dianggap masyarakat baik, benar dan diinginkan.
Norma adalah perwujudan konkret dari nilai-nilai. Ada dua cara bersosialisasi dalam keluarga pada
masyarakat sebelum mengenal tulisan, yaitu:
- Adat-istiadat setiap keluarga memiliki adat-istiadat atau kebiasaan. Tradisi dan kebiasaan tersebut
diwariskan kepada seorang anak melalui sosialisasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
- Cerita dongeng cerita dongeng juga salah satu cara untuk mewariskan masa lalu. Pada cerita dongeng
disisipkan pesan-pesan mengenai sesuatu yang dipandang baik untuk dilakukan maupun mengenai sesuatu
dipandang tidak baik dan tidak boleh dilakukan.
b. Melalui Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan budaya, wilayah, identitas dan berinteraksi
dalam suatu hubungan social yang terstruktur. Hal ini disebabkan karena tidak ada manusia yang bisa hidup
tanpa orang lain. Masing-masing masyarakat memiliki adat-istiadat yang berbeda satu sama lain.
Penyimpangan akan membuat seseorang disisihkan dari lingkungan masyarakat. Sementara itu, masyarakat
tidak pernah lepas dari masa lalunya.
Unsur-unsur Peradaban Masyarakat Indonesia
Berdasarkan penelitian seorang sarjana Perancis yang bernama Coedes dalam bidang peradaban
masyarakat Indonesia sebelum pengaruh Hindu-Buddha terdapat 10 unsur peradaban yang dimiliki di
antaranya:
1. Memelihara ternak (sapi, unggas, dan lain-lain)
2. Mengenal keterampilan teknik undagi (perundagian)
3. Mengenal pengetahuan pelayaran di samudera luas

Kata Pengantar
lalu pada masyarakat ini diantaranya:
1. Melalui Keluarga
2. Melalui Masyarakat
a. Melalui Keluarga
Keluarga merupakan dunia social yang pertama sekaligus yang paling
berkesinambungan bagi seseorang. Pewarisan oleh keluarga dilakukan bertahap, mulai
dari yang sederhana dan mudah dipahami menuju ke sesuatu yang kompleks atau rumit.
Yang diwariskan adalah kebudayaan material dan kebudayaan nonmaterial. Namun yang
, cita-cita, etos, nilai, norma dan lain-lain. Kedua aspek ini tidak dapat dipisahkan.
Benda-benda material yang diciptakan merupakan cerminan atau pantulan konkret dari pandangan, etos
atau cita-cita hidup suatu bangsa. Dengan kata lain, apa yang dihasilkan merupakan wujud dari apa yang
dipikirkan. Setiap bangsa mempunyai cara sendiri-sendiri untuk membuat dua aspek kebudayaan ini tidak
dilupakan. Istilah yang sering digunakan untuk menjelaskan pewarisan kebudayaan dari satu generasi ke
generasi disebut sosialisasi.
Perkembangan teknologi cetak, computer dan komunikasi dewasa ini memungkinkan untuk mengarsip
peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk bisa diolah kembali oleh generasi yang akan dating. Dengan demikian,
yang diwariskan tidak hanya benda-benda material, tetapi juga benda-benda nonmaterial. Namun,
perkembangan ini tidak terjadi pada masyarakat sebelum mengenal tulisan. Kebudayaan mereka hanya
diwariskan secara lisan dan melalui benda-benda kebudayaan. Ada beberapa cara untuk mewariskan masa
lalu pada masyarakat ini diantaranya:
1. Melalui Keluarga
2. Melalui Masyarakat
a. Melalui Keluarga
Keluarga merupakan dunia social yang pertama sekaligus yang paling berkesinambungan bagi seseorang.
Pewarisan oleh keluarga dilakukan bertahap, mulai dari yang sederhana dan mudah dipahami menuju ke
sesuatu yang kompleks atau rumit. Yang diwariskan adalah kebudayaan material dan kebudayaan
nonmaterial. Namun yang sering menjadi pokok perhatian keluarga adalah kebudayaan nonmaterial seperti
pengetahuan dan kepercayaan, nilai, norma, bahasa dan cerita dongeng.
Nilai mengacu pada gagasan abstrak mengenai apa yang dianggap masyarakat baik, benar dan diinginkan.
Norma adalah perwujudan konkret dari nilai-nilai. Ada dua cara bersosialisasi dalam keluarga pada
masyarakat sebelum mengenal tulisan, yaitu:
- Adat-istiadat setiap keluarga memiliki adat-istiadat atau kebiasaan. Tradisi dan kebiasaan tersebut
diwariskan kepada seorang anak melalui sosialisasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
- Cerita dongeng cerita dongeng juga salah satu cara untuk mewariskan masa lalu. Pada cerita dongeng
disisipkan pesan-pesan mengenai sesuatu yang dipandang baik untuk dilakukan maupun mengenai sesuatu
dipandang tidak baik dan tidak boleh dilakukan.
b. Melalui Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan budaya, wilayah, identitas dan berinteraksi
dalam suatu hubungan social yang terstruktur. Hal ini disebabkan karena tidak ada manusia yang bisa hidup
tanpa orang lain. Masing-masing masyarakat memiliki adat-istiadat yang berbeda satu sama lain.
Penyimpangan akan membuat seseorang disisihkan dari lingkungan masyarakat. Sementara itu, masyarakat
tidak pernah lepas dari masa lalunya.
Unsur-unsur Peradaban Masyarakat Indonesia
Berdasarkan penelitian seorang sarjana Perancis yang bernama Coedes dalam bidang peradaban
masyarakat Indonesia sebelum pengaruh Hindu-Buddha terdapat 10 unsur peradaban yang dimiliki di
antaranya:
1. Memelihara ternak (sapi, unggas, dan lain-lain)
2. Mengenal keterampilan teknik undagi (perundagian)
3. Mengenal pengetahuan pelayaran di samudera luas

Kata Pengantar
sering menjadi pokok perhatian keluarga adalah kebudayaan nonmaterial seperti
pengetahuan dan kepercayaan, nilai, norma, bahasa dan cerita dongeng.
Nilai mengacu pada gagasan abstrak mengenai apa yang dianggap masyarakat baik,
benar dan diinginkan. Norma adalah perwujudan konkret dari nilai-nilai. Ada dua cara
bersosialisasi dalam keluarga pada masyarakat sebelum mengenal tulisan, yaitu:
- Adat-istiadat setiap keluarga memiliki adat-istiadat atau kebiasaan. Tradisi dan
kebiasaan tersebut diwariskan kepada seorang anak melalui sosialisasi baik secara
langsung maupun tidak langsung.
- Cerita dongeng cerita dongeng juga salah satu cara untuk mewariskan masa lalu. Pada
, cita-cita, etos, nilai, norma dan lain-lain. Kedua aspek ini tidak dapat dipisahkan.
Benda-benda material yang diciptakan merupakan cerminan atau pantulan konkret dari pandangan, etos
atau cita-cita hidup suatu bangsa. Dengan kata lain, apa yang dihasilkan merupakan wujud dari apa yang
dipikirkan. Setiap bangsa mempunyai cara sendiri-sendiri untuk membuat dua aspek kebudayaan ini tidak
dilupakan. Istilah yang sering digunakan untuk menjelaskan pewarisan kebudayaan dari satu generasi ke
generasi disebut sosialisasi.
Perkembangan teknologi cetak, computer dan komunikasi dewasa ini memungkinkan untuk mengarsip
peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk bisa diolah kembali oleh generasi yang akan dating. Dengan demikian,
yang diwariskan tidak hanya benda-benda material, tetapi juga benda-benda nonmaterial. Namun,
perkembangan ini tidak terjadi pada masyarakat sebelum mengenal tulisan. Kebudayaan mereka hanya
diwariskan secara lisan dan melalui benda-benda kebudayaan. Ada beberapa cara untuk mewariskan masa
lalu pada masyarakat ini diantaranya:
1. Melalui Keluarga
2. Melalui Masyarakat
a. Melalui Keluarga
Keluarga merupakan dunia social yang pertama sekaligus yang paling berkesinambungan bagi seseorang.
Pewarisan oleh keluarga dilakukan bertahap, mulai dari yang sederhana dan mudah dipahami menuju ke
sesuatu yang kompleks atau rumit. Yang diwariskan adalah kebudayaan material dan kebudayaan
nonmaterial. Namun yang sering menjadi pokok perhatian keluarga adalah kebudayaan nonmaterial seperti
pengetahuan dan kepercayaan, nilai, norma, bahasa dan cerita dongeng.
Nilai mengacu pada gagasan abstrak mengenai apa yang dianggap masyarakat baik, benar dan diinginkan.
Norma adalah perwujudan konkret dari nilai-nilai. Ada dua cara bersosialisasi dalam keluarga pada
masyarakat sebelum mengenal tulisan, yaitu:
- Adat-istiadat setiap keluarga memiliki adat-istiadat atau kebiasaan. Tradisi dan kebiasaan tersebut
diwariskan kepada seorang anak melalui sosialisasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
- Cerita dongeng cerita dongeng juga salah satu cara untuk mewariskan masa lalu. Pada cerita dongeng
disisipkan pesan-pesan mengenai sesuatu yang dipandang baik untuk dilakukan maupun mengenai sesuatu
dipandang tidak baik dan tidak boleh dilakukan.
b. Melalui Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan budaya, wilayah, identitas dan berinteraksi
dalam suatu hubungan social yang terstruktur. Hal ini disebabkan karena tidak ada manusia yang bisa hidup
tanpa orang lain. Masing-masing masyarakat memiliki adat-istiadat yang berbeda satu sama lain.
Penyimpangan akan membuat seseorang disisihkan dari lingkungan masyarakat. Sementara itu, masyarakat
tidak pernah lepas dari masa lalunya.
Unsur-unsur Peradaban Masyarakat Indonesia
Berdasarkan penelitian seorang sarjana Perancis yang bernama Coedes dalam bidang peradaban
masyarakat Indonesia sebelum pengaruh Hindu-Buddha terdapat 10 unsur peradaban yang dimiliki di
antaranya:
1. Memelihara ternak (sapi, unggas, dan lain-lain)
2. Mengenal keterampilan teknik undagi (perundagian)
3. Mengenal pengetahuan pelayaran di samudera luas

Kata Pengantar
cerita dongeng disisipkan pesan-pesan mengenai sesuatu yang dipandang baik untuk
dilakukan maupun mengenai sesuatu dipandang tidak baik dan tidak boleh dilakukan.
b. Melalui Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan budaya, wilayah,
identitas dan berinteraksi dalam suatu hubungan social yang terstruktur. Hal ini
disebabkan karena tidak ada manusia yang bisa hidup tanpa orang lain. Masing-masing
masyarakat memiliki adat-istiadat yang berbeda satu sama lain. Penyimpangan akan
membuat seseorang disisihkan dari lingkungan masyarakat. Sementara itu, masyarakat
, cita-cita, etos, nilai, norma dan lain-lain. Kedua aspek ini tidak dapat dipisahkan.
Benda-benda material yang diciptakan merupakan cerminan atau pantulan konkret dari pandangan, etos
atau cita-cita hidup suatu bangsa. Dengan kata lain, apa yang dihasilkan merupakan wujud dari apa yang
dipikirkan. Setiap bangsa mempunyai cara sendiri-sendiri untuk membuat dua aspek kebudayaan ini tidak
dilupakan. Istilah yang sering digunakan untuk menjelaskan pewarisan kebudayaan dari satu generasi ke
generasi disebut sosialisasi.
Perkembangan teknologi cetak, computer dan komunikasi dewasa ini memungkinkan untuk mengarsip
peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk bisa diolah kembali oleh generasi yang akan dating. Dengan demikian,
yang diwariskan tidak hanya benda-benda material, tetapi juga benda-benda nonmaterial. Namun,
perkembangan ini tidak terjadi pada masyarakat sebelum mengenal tulisan. Kebudayaan mereka hanya
diwariskan secara lisan dan melalui benda-benda kebudayaan. Ada beberapa cara untuk mewariskan masa
lalu pada masyarakat ini diantaranya:
1. Melalui Keluarga
2. Melalui Masyarakat
a. Melalui Keluarga
Keluarga merupakan dunia social yang pertama sekaligus yang paling berkesinambungan bagi seseorang.
Pewarisan oleh keluarga dilakukan bertahap, mulai dari yang sederhana dan mudah dipahami menuju ke
sesuatu yang kompleks atau rumit. Yang diwariskan adalah kebudayaan material dan kebudayaan
nonmaterial. Namun yang sering menjadi pokok perhatian keluarga adalah kebudayaan nonmaterial seperti
pengetahuan dan kepercayaan, nilai, norma, bahasa dan cerita dongeng.
Nilai mengacu pada gagasan abstrak mengenai apa yang dianggap masyarakat baik, benar dan diinginkan.
Norma adalah perwujudan konkret dari nilai-nilai. Ada dua cara bersosialisasi dalam keluarga pada
masyarakat sebelum mengenal tulisan, yaitu:
- Adat-istiadat setiap keluarga memiliki adat-istiadat atau kebiasaan. Tradisi dan kebiasaan tersebut
diwariskan kepada seorang anak melalui sosialisasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
- Cerita dongeng cerita dongeng juga salah satu cara untuk mewariskan masa lalu. Pada cerita dongeng
disisipkan pesan-pesan mengenai sesuatu yang dipandang baik untuk dilakukan maupun mengenai sesuatu
dipandang tidak baik dan tidak boleh dilakukan.
b. Melalui Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan budaya, wilayah, identitas dan berinteraksi
dalam suatu hubungan social yang terstruktur. Hal ini disebabkan karena tidak ada manusia yang bisa hidup
tanpa orang lain. Masing-masing masyarakat memiliki adat-istiadat yang berbeda satu sama lain.
Penyimpangan akan membuat seseorang disisihkan dari lingkungan masyarakat. Sementara itu, masyarakat
tidak pernah lepas dari masa lalunya.
Unsur-unsur Peradaban Masyarakat Indonesia
Berdasarkan penelitian seorang sarjana Perancis yang bernama Coedes dalam bidang peradaban
masyarakat Indonesia sebelum pengaruh Hindu-Buddha terdapat 10 unsur peradaban yang dimiliki di
antaranya:
1. Memelihara ternak (sapi, unggas, dan lain-lain)
2. Mengenal keterampilan teknik undagi (perundagian)
3. Mengenal pengetahuan pelayaran di samudera luas

Kata Pengantar
tidak pernah lepas dari masa lalunya.
Unsur-unsur Peradaban Masyarakat Indonesia
Berdasarkan penelitian seorang sarjana Perancis yang bernama Coedes dalam bidang
peradaban masyarakat Indonesia sebelum pengaruh Hindu-Buddha terdapat 10 unsur
peradaban yang dimiliki di antaranya:
1. Memelihara ternak (sapi, unggas, dan lain-lain)
2. Mengenal keterampilan teknik undagi (perundagian)
3. Mengenal pengetahuan pelayaran di samudera luas
, cita-cita, etos, nilai, norma dan lain-lain. Kedua aspek ini tidak dapat dipisahkan.
Benda-benda material yang diciptakan merupakan cerminan atau pantulan konkret dari pandangan, etos
atau cita-cita hidup suatu bangsa. Dengan kata lain, apa yang dihasilkan merupakan wujud dari apa yang
dipikirkan. Setiap bangsa mempunyai cara sendiri-sendiri untuk membuat dua aspek kebudayaan ini tidak
dilupakan. Istilah yang sering digunakan untuk menjelaskan pewarisan kebudayaan dari satu generasi ke
generasi disebut sosialisasi.
Perkembangan teknologi cetak, computer dan komunikasi dewasa ini memungkinkan untuk mengarsip
peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk bisa diolah kembali oleh generasi yang akan dating. Dengan demikian,
yang diwariskan tidak hanya benda-benda material, tetapi juga benda-benda nonmaterial. Namun,
perkembangan ini tidak terjadi pada masyarakat sebelum mengenal tulisan. Kebudayaan mereka hanya
diwariskan secara lisan dan melalui benda-benda kebudayaan. Ada beberapa cara untuk mewariskan masa
lalu pada masyarakat ini diantaranya:
1. Melalui Keluarga
2. Melalui Masyarakat
a. Melalui Keluarga
Keluarga merupakan dunia social yang pertama sekaligus yang paling berkesinambungan bagi seseorang.
Pewarisan oleh keluarga dilakukan bertahap, mulai dari yang sederhana dan mudah dipahami menuju ke
sesuatu yang kompleks atau rumit. Yang diwariskan adalah kebudayaan material dan kebudayaan
nonmaterial. Namun yang sering menjadi pokok perhatian keluarga adalah kebudayaan nonmaterial seperti
pengetahuan dan kepercayaan, nilai, norma, bahasa dan cerita dongeng.
Nilai mengacu pada gagasan abstrak mengenai apa yang dianggap masyarakat baik, benar dan diinginkan.
Norma adalah perwujudan konkret dari nilai-nilai. Ada dua cara bersosialisasi dalam keluarga pada
masyarakat sebelum mengenal tulisan, yaitu:
- Adat-istiadat setiap keluarga memiliki adat-istiadat atau kebiasaan. Tradisi dan kebiasaan tersebut
diwariskan kepada seorang anak melalui sosialisasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
- Cerita dongeng cerita dongeng juga salah satu cara untuk mewariskan masa lalu. Pada cerita dongeng
disisipkan pesan-pesan mengenai sesuatu yang dipandang baik untuk dilakukan maupun mengenai sesuatu
dipandang tidak baik dan tidak boleh dilakukan.
b. Melalui Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan budaya, wilayah, identitas dan berinteraksi
dalam suatu hubungan social yang terstruktur. Hal ini disebabkan karena tidak ada manusia yang bisa hidup
tanpa orang lain. Masing-masing masyarakat memiliki adat-istiadat yang berbeda satu sama lain.
Penyimpangan akan membuat seseorang disisihkan dari lingkungan masyarakat. Sementara itu, masyarakat
tidak pernah lepas dari masa lalunya.
Unsur-unsur Peradaban Masyarakat Indonesia
Berdasarkan penelitian seorang sarjana Perancis yang bernama Coedes dalam bidang peradaban
masyarakat Indonesia sebelum pengaruh Hindu-Buddha terdapat 10 unsur peradaban yang dimiliki di
antaranya:
1. Memelihara ternak (sapi, unggas, dan lain-lain)
2. Mengenal keterampilan teknik undagi (perundagian)
3. Mengenal pengetahuan pelayaran di samudera luas

Kata Pengantar
4. Sistem kekerabatan matrilineal
5. Kepercayaan animisme, dinamisme, dan pemujaan roh leluhur
6. Mengenal organisasi pembagian air untuk pertanian (irigasi)
7. Kepandaian membuat barang-barang dari tanah liat seperti gerabah atau tembikar
8. Kepercayaan kepada penguasa gunung
9. Cara pemakaman pada dolmen atau kubur batu
10. Mitologi pertentangan antara dua unsur kosmo
Sedangkan sarjana purbakala Dr. Brandes menyatakan bahwa menjelang masuknya
pengaruh
, cita-cita, etos, nilai, norma dan lain-lain. Kedua aspek ini tidak dapat dipisahkan.
Benda-benda material yang diciptakan merupakan cerminan atau pantulan konkret dari pandangan, etos
atau cita-cita hidup suatu bangsa. Dengan kata lain, apa yang dihasilkan merupakan wujud dari apa yang
dipikirkan. Setiap bangsa mempunyai cara sendiri-sendiri untuk membuat dua aspek kebudayaan ini tidak
dilupakan. Istilah yang sering digunakan untuk menjelaskan pewarisan kebudayaan dari satu generasi ke
generasi disebut sosialisasi.
Perkembangan teknologi cetak, computer dan komunikasi dewasa ini memungkinkan untuk mengarsip
peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk bisa diolah kembali oleh generasi yang akan dating. Dengan demikian,
yang diwariskan tidak hanya benda-benda material, tetapi juga benda-benda nonmaterial. Namun,
perkembangan ini tidak terjadi pada masyarakat sebelum mengenal tulisan. Kebudayaan mereka hanya
diwariskan secara lisan dan melalui benda-benda kebudayaan. Ada beberapa cara untuk mewariskan masa
lalu pada masyarakat ini diantaranya:
1. Melalui Keluarga
2. Melalui Masyarakat
a. Melalui Keluarga
Keluarga merupakan dunia social yang pertama sekaligus yang paling berkesinambungan bagi seseorang.
Pewarisan oleh keluarga dilakukan bertahap, mulai dari yang sederhana dan mudah dipahami menuju ke
sesuatu yang kompleks atau rumit. Yang diwariskan adalah kebudayaan material dan kebudayaan
nonmaterial. Namun yang sering menjadi pokok perhatian keluarga adalah kebudayaan nonmaterial seperti
pengetahuan dan kepercayaan, nilai, norma, bahasa dan cerita dongeng.
Nilai mengacu pada gagasan abstrak mengenai apa yang dianggap masyarakat baik, benar dan diinginkan.
Norma adalah perwujudan konkret dari nilai-nilai. Ada dua cara bersosialisasi dalam keluarga pada
masyarakat sebelum mengenal tulisan, yaitu:
- Adat-istiadat setiap keluarga memiliki adat-istiadat atau kebiasaan. Tradisi dan kebiasaan tersebut
diwariskan kepada seorang anak melalui sosialisasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
- Cerita dongeng cerita dongeng juga salah satu cara untuk mewariskan masa lalu. Pada cerita dongeng
disisipkan pesan-pesan mengenai sesuatu yang dipandang baik untuk dilakukan maupun mengenai sesuatu
dipandang tidak baik dan tidak boleh dilakukan.
b. Melalui Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan budaya, wilayah, identitas dan berinteraksi
dalam suatu hubungan social yang terstruktur. Hal ini disebabkan karena tidak ada manusia yang bisa hidup
tanpa orang lain. Masing-masing masyarakat memiliki adat-istiadat yang berbeda satu sama lain.
Penyimpangan akan membuat seseorang disisihkan dari lingkungan masyarakat. Sementara itu, masyarakat
tidak pernah lepas dari masa lalunya.
Unsur-unsur Peradaban Masyarakat Indonesia
Berdasarkan penelitian seorang sarjana Perancis yang bernama Coedes dalam bidang peradaban
masyarakat Indonesia sebelum pengaruh Hindu-Buddha terdapat 10 unsur peradaban yang dimiliki di
antaranya:
1. Memelihara ternak (sapi, unggas, dan lain-lain)
2. Mengenal keterampilan teknik undagi (perundagian)
3. Mengenal pengetahuan pelayaran di samudera luas

Kata Pengantar
Hindu-Budha atau menjelang kehidupan masyarakat Indonesia mengenal tulisan, telah
memiliki 10 unsur pokok kebudayaan asli Indonesia, yaitu :
1. Bercocok tanam padi( bersawah)
2. Mengenal prinsip dasar permainan wayang, dengan maksud untuk mendatangkan
roh nenek moyang.
3. Mengenal seni gamelan yang terbuat dari perunggu
4. Pandai membatik (tulisan hias)
5. Pola susunan masyarakat macapat, susunan suatu ibukota selalu terdapat tanah
lapang atau alun-alun yang dikelilingi oleh istana (keraton), bangunan tempat
pemujaan atau upacara agama. Sebuah pasar dan sebuah rumah penjara
, cita-cita, etos, nilai, norma dan lain-lain. Kedua aspek ini tidak dapat dipisahkan.
Benda-benda material yang diciptakan merupakan cerminan atau pantulan konkret dari pandangan, etos
atau cita-cita hidup suatu bangsa. Dengan kata lain, apa yang dihasilkan merupakan wujud dari apa yang
dipikirkan. Setiap bangsa mempunyai cara sendiri-sendiri untuk membuat dua aspek kebudayaan ini tidak
dilupakan. Istilah yang sering digunakan untuk menjelaskan pewarisan kebudayaan dari satu generasi ke
generasi disebut sosialisasi.
Perkembangan teknologi cetak, computer dan komunikasi dewasa ini memungkinkan untuk mengarsip
peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk bisa diolah kembali oleh generasi yang akan dating. Dengan demikian,
yang diwariskan tidak hanya benda-benda material, tetapi juga benda-benda nonmaterial. Namun,
perkembangan ini tidak terjadi pada masyarakat sebelum mengenal tulisan. Kebudayaan mereka hanya
diwariskan secara lisan dan melalui benda-benda kebudayaan. Ada beberapa cara untuk mewariskan masa
lalu pada masyarakat ini diantaranya:
1. Melalui Keluarga
2. Melalui Masyarakat
a. Melalui Keluarga
Keluarga merupakan dunia social yang pertama sekaligus yang paling berkesinambungan bagi seseorang.
Pewarisan oleh keluarga dilakukan bertahap, mulai dari yang sederhana dan mudah dipahami menuju ke
sesuatu yang kompleks atau rumit. Yang diwariskan adalah kebudayaan material dan kebudayaan
nonmaterial. Namun yang sering menjadi pokok perhatian keluarga adalah kebudayaan nonmaterial seperti
pengetahuan dan kepercayaan, nilai, norma, bahasa dan cerita dongeng.
Nilai mengacu pada gagasan abstrak mengenai apa yang dianggap masyarakat baik, benar dan diinginkan.
Norma adalah perwujudan konkret dari nilai-nilai. Ada dua cara bersosialisasi dalam keluarga pada
masyarakat sebelum mengenal tulisan, yaitu:
- Adat-istiadat setiap keluarga memiliki adat-istiadat atau kebiasaan. Tradisi dan kebiasaan tersebut
diwariskan kepada seorang anak melalui sosialisasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
- Cerita dongeng cerita dongeng juga salah satu cara untuk mewariskan masa lalu. Pada cerita dongeng
disisipkan pesan-pesan mengenai sesuatu yang dipandang baik untuk dilakukan maupun mengenai sesuatu
dipandang tidak baik dan tidak boleh dilakukan.
b. Melalui Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan budaya, wilayah, identitas dan berinteraksi
dalam suatu hubungan social yang terstruktur. Hal ini disebabkan karena tidak ada manusia yang bisa hidup
tanpa orang lain. Masing-masing masyarakat memiliki adat-istiadat yang berbeda satu sama lain.
Penyimpangan akan membuat seseorang disisihkan dari lingkungan masyarakat. Sementara itu, masyarakat
tidak pernah lepas dari masa lalunya.
Unsur-unsur Peradaban Masyarakat Indonesia
Berdasarkan penelitian seorang sarjana Perancis yang bernama Coedes dalam bidang peradaban
masyarakat Indonesia sebelum pengaruh Hindu-Buddha terdapat 10 unsur peradaban yang dimiliki di
antaranya:
1. Memelihara ternak (sapi, unggas, dan lain-lain)
2. Mengenal keterampilan teknik undagi (perundagian)
3. Mengenal pengetahuan pelayaran di samudera luas

Kata Pengantar
6. Telah mengenal alat tukar dalam perdagangan
7. Membuat barang-barang dari logam, terutama perunggu
8. Memiliki kemampuan yang tinggi dalam pelayaran (sebagai bangsa bahari)
9. Mengenal pengetahuan astronomi
10.Susunan masyarakat yang teratur
Jadi, berdasarkan sisa-sisa peninggalan yang ditemukan maka dapat diungkapkan bahwa
kehidupan masyarakat nenek moyang Indonesia pada zaman sebelum masuknya
pengaruh
Hindu-Budha telah memiliki tingkat kebudayaan yang tinggi.
, cita-cita, etos, nilai, norma dan lain-lain. Kedua aspek ini tidak dapat dipisahkan.
Benda-benda material yang diciptakan merupakan cerminan atau pantulan konkret dari pandangan, etos
atau cita-cita hidup suatu bangsa. Dengan kata lain, apa yang dihasilkan merupakan wujud dari apa yang
dipikirkan. Setiap bangsa mempunyai cara sendiri-sendiri untuk membuat dua aspek kebudayaan ini tidak
dilupakan. Istilah yang sering digunakan untuk menjelaskan pewarisan kebudayaan dari satu generasi ke
generasi disebut sosialisasi.
Perkembangan teknologi cetak, computer dan komunikasi dewasa ini memungkinkan untuk mengarsip
peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk bisa diolah kembali oleh generasi yang akan dating. Dengan demikian,
yang diwariskan tidak hanya benda-benda material, tetapi juga benda-benda nonmaterial. Namun,
perkembangan ini tidak terjadi pada masyarakat sebelum mengenal tulisan. Kebudayaan mereka hanya
diwariskan secara lisan dan melalui benda-benda kebudayaan. Ada beberapa cara untuk mewariskan masa
lalu pada masyarakat ini diantaranya:
1. Melalui Keluarga
2. Melalui Masyarakat
a. Melalui Keluarga
Keluarga merupakan dunia social yang pertama sekaligus yang paling berkesinambungan bagi seseorang.
Pewarisan oleh keluarga dilakukan bertahap, mulai dari yang sederhana dan mudah dipahami menuju ke
sesuatu yang kompleks atau rumit. Yang diwariskan adalah kebudayaan material dan kebudayaan
nonmaterial. Namun yang sering menjadi pokok perhatian keluarga adalah kebudayaan nonmaterial seperti
pengetahuan dan kepercayaan, nilai, norma, bahasa dan cerita dongeng.
Nilai mengacu pada gagasan abstrak mengenai apa yang dianggap masyarakat baik, benar dan diinginkan.
Norma adalah perwujudan konkret dari nilai-nilai. Ada dua cara bersosialisasi dalam keluarga pada
masyarakat sebelum mengenal tulisan, yaitu:
- Adat-istiadat setiap keluarga memiliki adat-istiadat atau kebiasaan. Tradisi dan kebiasaan tersebut
diwariskan kepada seorang anak melalui sosialisasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
- Cerita dongeng cerita dongeng juga salah satu cara untuk mewariskan masa lalu. Pada cerita dongeng
disisipkan pesan-pesan mengenai sesuatu yang dipandang baik untuk dilakukan maupun mengenai sesuatu
dipandang tidak baik dan tidak boleh dilakukan.
b. Melalui Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan budaya, wilayah, identitas dan berinteraksi
dalam suatu hubungan social yang terstruktur. Hal ini disebabkan karena tidak ada manusia yang bisa hidup
tanpa orang lain. Masing-masing masyarakat memiliki adat-istiadat yang berbeda satu sama lain.
Penyimpangan akan membuat seseorang disisihkan dari lingkungan masyarakat. Sementara itu, masyarakat
tidak pernah lepas dari masa lalunya.
Unsur-unsur Peradaban Masyarakat Indonesia
Berdasarkan penelitian seorang sarjana Perancis yang bernama Coedes dalam bidang peradaban
masyarakat Indonesia sebelum pengaruh Hindu-Buddha terdapat 10 unsur peradaban yang dimiliki di
antaranya:
1. Memelihara ternak (sapi, unggas, dan lain-lain)
2. Mengenal keterampilan teknik undagi (perundagian)
3. Mengenal pengetahuan pelayaran di samudera luas

Kata Pengantar
Tradisi Sejarah Masyarakat Indonesia Sebelum Mengenal Tulisan
Beberapa unsur-unsur kebudayaan masyarakat Indonesia sebelum mengenal tulisan
atau
sebelum pengaruh Hindu-Budha, antara lain :
a. Sistem Kepercayaan
Sistem kepercayaan dalam masyarakat Indonesia diperkirakan mulai tumbuh pada masa
berburu dan mengumpulkan makanan. Hal ini dibuktikan dengan penemuan lukisanlukisan pada dinding-dinding goa di Sulawesi Selatan. Lukisan itu berbentuk cap tangan
merah dengan jari-jari yang direntangkan. Lukisan itu diartikan sebagai sumber kekuatan
, cita-cita, etos, nilai, norma dan lain-lain. Kedua aspek ini tidak dapat dipisahkan.
Benda-benda material yang diciptakan merupakan cerminan atau pantulan konkret dari pandangan, etos
atau cita-cita hidup suatu bangsa. Dengan kata lain, apa yang dihasilkan merupakan wujud dari apa yang
dipikirkan. Setiap bangsa mempunyai cara sendiri-sendiri untuk membuat dua aspek kebudayaan ini tidak
dilupakan. Istilah yang sering digunakan untuk menjelaskan pewarisan kebudayaan dari satu generasi ke
generasi disebut sosialisasi.
Perkembangan teknologi cetak, computer dan komunikasi dewasa ini memungkinkan untuk mengarsip
peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk bisa diolah kembali oleh generasi yang akan dating. Dengan demikian,
yang diwariskan tidak hanya benda-benda material, tetapi juga benda-benda nonmaterial. Namun,
perkembangan ini tidak terjadi pada masyarakat sebelum mengenal tulisan. Kebudayaan mereka hanya
diwariskan secara lisan dan melalui benda-benda kebudayaan. Ada beberapa cara untuk mewariskan masa
lalu pada masyarakat ini diantaranya:
1. Melalui Keluarga
2. Melalui Masyarakat
a. Melalui Keluarga
Keluarga merupakan dunia social yang pertama sekaligus yang paling berkesinambungan bagi seseorang.
Pewarisan oleh keluarga dilakukan bertahap, mulai dari yang sederhana dan mudah dipahami menuju ke
sesuatu yang kompleks atau rumit. Yang diwariskan adalah kebudayaan material dan kebudayaan
nonmaterial. Namun yang sering menjadi pokok perhatian keluarga adalah kebudayaan nonmaterial seperti
pengetahuan dan kepercayaan, nilai, norma, bahasa dan cerita dongeng.
Nilai mengacu pada gagasan abstrak mengenai apa yang dianggap masyarakat baik, benar dan diinginkan.
Norma adalah perwujudan konkret dari nilai-nilai. Ada dua cara bersosialisasi dalam keluarga pada
masyarakat sebelum mengenal tulisan, yaitu:
- Adat-istiadat setiap keluarga memiliki adat-istiadat atau kebiasaan. Tradisi dan kebiasaan tersebut
diwariskan kepada seorang anak melalui sosialisasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
- Cerita dongeng cerita dongeng juga salah satu cara untuk mewariskan masa lalu. Pada cerita dongeng
disisipkan pesan-pesan mengenai sesuatu yang dipandang baik untuk dilakukan maupun mengenai sesuatu
dipandang tidak baik dan tidak boleh dilakukan.
b. Melalui Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan budaya, wilayah, identitas dan berinteraksi
dalam suatu hubungan social yang terstruktur. Hal ini disebabkan karena tidak ada manusia yang bisa hidup
tanpa orang lain. Masing-masing masyarakat memiliki adat-istiadat yang berbeda satu sama lain.
Penyimpangan akan membuat seseorang disisihkan dari lingkungan masyarakat. Sementara itu, masyarakat
tidak pernah lepas dari masa lalunya.
Unsur-unsur Peradaban Masyarakat Indonesia
Berdasarkan penelitian seorang sarjana Perancis yang bernama Coedes dalam bidang peradaban
masyarakat Indonesia sebelum pengaruh Hindu-Buddha terdapat 10 unsur peradaban yang dimiliki di
antaranya:
1. Memelihara ternak (sapi, unggas, dan lain-lain)
2. Mengenal keterampilan teknik undagi (perundagian)
3. Mengenal pengetahuan pelayaran di samudera luas

Kata Pengantar
atau symbol jari tidak lengkap yang merupakan tanda berkabung dan
penghormatan terhadap roh nenek moyang. Kepercayaan terhadap roh nenek moyang
ini terus berkembang pada masa bercocok tanam hingga masa perundagian. Hal ini
tampak dari makin kompleksnya bentuk upacara-upacara penghormatan, sesaji, dan
penguburan.selain penghormatan terhadap roh nenek moyang, ada juga kepercayaan
terhadap kekuatan alam,.Adanya kepercayaan semacam ini antara lain terungkap
dengan adanya bangunan megalithikum yang dianggap memiliki kekuatan, misalnya
sarkofagus. Corak kepercayaan seperti ini dinamakan dinamisme. Corak kepercayaan ini
mengakibatkan adanya kepercayaan yang bercorak animisme, yang dianggap
unsur-unsur utama alam menyerupai roh.
, cita-cita, etos, nilai, norma dan lain-lain. Kedua aspek ini tidak dapat dipisahkan.
Benda-benda material yang diciptakan merupakan cerminan atau pantulan konkret dari pandangan, etos
atau cita-cita hidup suatu bangsa. Dengan kata lain, apa yang dihasilkan merupakan wujud dari apa yang
dipikirkan. Setiap bangsa mempunyai cara sendiri-sendiri untuk membuat dua aspek kebudayaan ini tidak
dilupakan. Istilah yang sering digunakan untuk menjelaskan pewarisan kebudayaan dari satu generasi ke
generasi disebut sosialisasi.
Perkembangan teknologi cetak, computer dan komunikasi dewasa ini memungkinkan untuk mengarsip
peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk bisa diolah kembali oleh generasi yang akan dating. Dengan demikian,
yang diwariskan tidak hanya benda-benda material, tetapi juga benda-benda nonmaterial. Namun,
perkembangan ini tidak terjadi pada masyarakat sebelum mengenal tulisan. Kebudayaan mereka hanya
diwariskan secara lisan dan melalui benda-benda kebudayaan. Ada beberapa cara untuk mewariskan masa
lalu pada masyarakat ini diantaranya:
1. Melalui Keluarga
2. Melalui Masyarakat
a. Melalui Keluarga
Keluarga merupakan dunia social yang pertama sekaligus yang paling berkesinambungan bagi seseorang.
Pewarisan oleh keluarga dilakukan bertahap, mulai dari yang sederhana dan mudah dipahami menuju ke
sesuatu yang kompleks atau rumit. Yang diwariskan adalah kebudayaan material dan kebudayaan
nonmaterial. Namun yang sering menjadi pokok perhatian keluarga adalah kebudayaan nonmaterial seperti
pengetahuan dan kepercayaan, nilai, norma, bahasa dan cerita dongeng.
Nilai mengacu pada gagasan abstrak mengenai apa yang dianggap masyarakat baik, benar dan diinginkan.
Norma adalah perwujudan konkret dari nilai-nilai. Ada dua cara bersosialisasi dalam keluarga pada
masyarakat sebelum mengenal tulisan, yaitu:
- Adat-istiadat setiap keluarga memiliki adat-istiadat atau kebiasaan. Tradisi dan kebiasaan tersebut
diwariskan kepada seorang anak melalui sosialisasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
- Cerita dongeng cerita dongeng juga salah satu cara untuk mewariskan masa lalu. Pada cerita dongeng
disisipkan pesan-pesan mengenai sesuatu yang dipandang baik untuk dilakukan maupun mengenai sesuatu
dipandang tidak baik dan tidak boleh dilakukan.
b. Melalui Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan budaya, wilayah, identitas dan berinteraksi
dalam suatu hubungan social yang terstruktur. Hal ini disebabkan karena tidak ada manusia yang bisa hidup
tanpa orang lain. Masing-masing masyarakat memiliki adat-istiadat yang berbeda satu sama lain.
Penyimpangan akan membuat seseorang disisihkan dari lingkungan masyarakat. Sementara itu, masyarakat
tidak pernah lepas dari masa lalunya.
Unsur-unsur Peradaban Masyarakat Indonesia
Berdasarkan penelitian seorang sarjana Perancis yang bernama Coedes dalam bidang peradaban
masyarakat Indonesia sebelum pengaruh Hindu-Buddha terdapat 10 unsur peradaban yang dimiliki di
antaranya:
1. Memelihara ternak (sapi, unggas, dan lain-lain)
2. Mengenal keterampilan teknik undagi (perundagian)
3. Mengenal pengetahuan pelayaran di samudera luas

Kata Pengantar

b. Sistem Kemasyarakatan
Ketika manusia hidup bercocok tanam dan jumlahnya bertambah besar, system
kemasyarakatan mulai tumbuh. Gotong royong dirasakan sebagai kewajiban yang
mendasar dalam menjalani kegiatan hidup, seperti menebang hutan, menangkap ikan,
menebar benih, dan lain-lain. Demi menjaga hidup bersama yang harmonis, manusia
menyadari perlunya aturan-aturan yang perlu disepakati bersama. Agar aturan ini
ditaati, ditentukan seorang pemimpin yang bertugas menjamin terlaksananya
kepentingan bersama. Sistem kemasyarakatan terus berkembang khususnya pada masa
perundagian. Pada masa ini sistem kemasyarakatan menjadi lebih kompleks. Masyarakat
, cita-cita, etos, nilai, norma dan lain-lain. Kedua aspek ini tidak dapat dipisahkan.
Benda-benda material yang diciptakan merupakan cerminan atau pantulan konkret dari pandangan, etos
atau cita-cita hidup suatu bangsa. Dengan kata lain, apa yang dihasilkan merupakan wujud dari apa yang
dipikirkan. Setiap bangsa mempunyai cara sendiri-sendiri untuk membuat dua aspek kebudayaan ini tidak
dilupakan. Istilah yang sering digunakan untuk menjelaskan pewarisan kebudayaan dari satu generasi ke
generasi disebut sosialisasi.
Perkembangan teknologi cetak, computer dan komunikasi dewasa ini memungkinkan untuk mengarsip
peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk bisa diolah kembali oleh generasi yang akan dating. Dengan demikian,
yang diwariskan tidak hanya benda-benda material, tetapi juga benda-benda nonmaterial. Namun,
perkembangan ini tidak terjadi pada masyarakat sebelum mengenal tulisan. Kebudayaan mereka hanya
diwariskan secara lisan dan melalui benda-benda kebudayaan. Ada beberapa cara untuk mewariskan masa
lalu pada masyarakat ini diantaranya:
1. Melalui Keluarga
2. Melalui Masyarakat
a. Melalui Keluarga
Keluarga merupakan dunia social yang pertama sekaligus yang paling berkesinambungan bagi seseorang.
Pewarisan oleh keluarga dilakukan bertahap, mulai dari yang sederhana dan mudah dipahami menuju ke
sesuatu yang kompleks atau rumit. Yang diwariskan adalah kebudayaan material dan kebudayaan
nonmaterial. Namun yang sering menjadi pokok perhatian keluarga adalah kebudayaan nonmaterial seperti
pengetahuan dan kepercayaan, nilai, norma, bahasa dan cerita dongeng.
Nilai mengacu pada gagasan abstrak mengenai apa yang dianggap masyarakat baik, benar dan diinginkan.
Norma adalah perwujudan konkret dari nilai-nilai. Ada dua cara bersosialisasi dalam keluarga pada
masyarakat sebelum mengenal tulisan, yaitu:
- Adat-istiadat setiap keluarga memiliki adat-istiadat atau kebiasaan. Tradisi dan kebiasaan tersebut
diwariskan kepada seorang anak melalui sosialisasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
- Cerita dongeng cerita dongeng juga salah satu cara untuk mewariskan masa lalu. Pada cerita dongeng
disisipkan pesan-pesan mengenai sesuatu yang dipandang baik untuk dilakukan maupun mengenai sesuatu
dipandang tidak baik dan tidak boleh dilakukan.
b. Melalui Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan budaya, wilayah, identitas dan berinteraksi
dalam suatu hubungan social yang terstruktur. Hal ini disebabkan karena tidak ada manusia yang bisa hidup
tanpa orang lain. Masing-masing masyarakat memiliki adat-istiadat yang berbeda satu sama lain.
Penyimpangan akan membuat seseorang disisihkan dari lingkungan masyarakat. Sementara itu, masyarakat
tidak pernah lepas dari masa lalunya.
Unsur-unsur Peradaban Masyarakat Indonesia
Berdasarkan penelitian seorang sarjana Perancis yang bernama Coedes dalam bidang peradaban
masyarakat Indonesia sebelum pengaruh Hindu-Buddha terdapat 10 unsur peradaban yang dimiliki di
antaranya:
1. Memelihara ternak (sapi, unggas, dan lain-lain)
2. Mengenal keterampilan teknik undagi (perundagian)
3. Mengenal pengetahuan pelayaran di samudera luas

Kata Pengantar
terbagi menjadi kelompok-kelompok tertentu sesuai dengan bidang keahliannya.
Uniknya tugas yang ditangani membuat masing-masing kelompok memiliki aturan
sendiri. Meskipun demikian, tetap ada aturan umum yang menjamin keharmonisan
hubungan masing-masing kelompok.
c. Pertanian
Sistem persawahan mulai dikenal bangsa Indonesia sejak zaman neoltikum, yakni sejak
manusia menetap secara permanen. Perkiraan ini sangat logis mengingat proses
bersawah yang cukup lama mengharuskan manusia menetap di suatu tempat dengan
waktu relatif lama. Kehidupan gotong royong teraktualisasikan dalam system
, cita-cita, etos, nilai, norma dan lain-lain. Kedua aspek ini tidak dapat dipisahkan.
Benda-benda material yang diciptakan merupakan cerminan atau pantulan konkret dari pandangan, etos
atau cita-cita hidup suatu bangsa. Dengan kata lain, apa yang dihasilkan merupakan wujud dari apa yang
dipikirkan. Setiap bangsa mempunyai cara sendiri-sendiri untuk membuat dua aspek kebudayaan ini tidak
dilupakan. Istilah yang sering digunakan untuk menjelaskan pewarisan kebudayaan dari satu generasi ke
generasi disebut sosialisasi.
Perkembangan teknologi cetak, computer dan komunikasi dewasa ini memungkinkan untuk mengarsip
peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk bisa diolah kembali oleh generasi yang akan dating. Dengan demikian,
yang diwariskan tidak hanya benda-benda material, tetapi juga benda-benda nonmaterial. Namun,
perkembangan ini tidak terjadi pada masyarakat sebelum mengenal tulisan. Kebudayaan mereka hanya
diwariskan secara lisan dan melalui benda-benda kebudayaan. Ada beberapa cara untuk mewariskan masa
lalu pada masyarakat ini diantaranya:
1. Melalui Keluarga
2. Melalui Masyarakat
a. Melalui Keluarga
Keluarga merupakan dunia social yang pertama sekaligus yang paling berkesinambungan bagi seseorang.
Pewarisan oleh keluarga dilakukan bertahap, mulai dari yang sederhana dan mudah dipahami menuju ke
sesuatu yang kompleks atau rumit. Yang diwariskan adalah kebudayaan material dan kebudayaan
nonmaterial. Namun yang sering menjadi pokok perhatian keluarga adalah kebudayaan nonmaterial seperti
pengetahuan dan kepercayaan, nilai, norma, bahasa dan cerita dongeng.
Nilai mengacu pada gagasan abstrak mengenai apa yang dianggap masyarakat baik, benar dan diinginkan.
Norma adalah perwujudan konkret dari nilai-nilai. Ada dua cara bersosialisasi dalam keluarga pada
masyarakat sebelum mengenal tulisan, yaitu:
- Adat-istiadat setiap keluarga memiliki adat-istiadat atau kebiasaan. Tradisi dan kebiasaan tersebut
diwariskan kepada seorang anak melalui sosialisasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
- Cerita dongeng cerita dongeng juga salah satu cara untuk mewariskan masa lalu. Pada cerita dongeng
disisipkan pesan-pesan mengenai sesuatu yang dipandang baik untuk dilakukan maupun mengenai sesuatu
dipandang tidak baik dan tidak boleh dilakukan.
b. Melalui Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan budaya, wilayah, identitas dan berinteraksi
dalam suatu hubungan social yang terstruktur. Hal ini disebabkan karena tidak ada manusia yang bisa hidup
tanpa orang lain. Masing-masing masyarakat memiliki adat-istiadat yang berbeda satu sama lain.
Penyimpangan akan membuat seseorang disisihkan dari lingkungan masyarakat. Sementara itu, masyarakat
tidak pernah lepas dari masa lalunya.
Unsur-unsur Peradaban Masyarakat Indonesia
Berdasarkan penelitian seorang sarjana Perancis yang bernama Coedes dalam bidang peradaban
masyarakat Indonesia sebelum pengaruh Hindu-Buddha terdapat 10 unsur peradaban yang dimiliki di
antaranya:
1. Memelihara ternak (sapi, unggas, dan lain-lain)
2. Mengenal keterampilan teknik undagi (perundagian)
3. Mengenal pengetahuan pelayaran di samudera luas

Kata Pengantar
persawahan ini. Semangat gotong royong dalam sistem persawahan terlihat dalam tata
pengaturan air dan tanggul. Pada masa perundagian, kemampuan bersawah semakin
berkembang mengingat sudah adanya spesialisasi pekerjaan dalam masyarakat.
d. Kemampuan Berlayar
Kemampuan berlayar sudah dialami cukup lama oleh bangsa Indonesia. Kemamapuan
berlayar ini terus berkembang di tanah yang baru, mengingat kondisi geografis
Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau. Kemampuan berlayar ini selanjutnya menjadi
dasar dari kemampuan berdagang, itulah sebabnya, sejak awal masehi, bangsa
Indonesia sudah mulai berkiprah dalam jalur pelayaran perdagangan internasional.
, cita-cita, etos, nilai, norma dan lain-lain. Kedua aspek ini tidak dapat dipisahkan.
Benda-benda material yang diciptakan merupakan cerminan atau pantulan konkret dari pandangan, etos
atau cita-cita hidup suatu bangsa. Dengan kata lain, apa yang dihasilkan merupakan wujud dari apa yang
dipikirkan. Setiap bangsa mempunyai cara sendiri-sendiri untuk membuat dua aspek kebudayaan ini tidak
dilupakan. Istilah yang sering digunakan untuk menjelaskan pewarisan kebudayaan dari satu generasi ke
generasi disebut sosialisasi.
Perkembangan teknologi cetak, computer dan komunikasi dewasa ini memungkinkan untuk mengarsip
peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk bisa diolah kembali oleh generasi yang akan dating. Dengan demikian,
yang diwariskan tidak hanya benda-benda material, tetapi juga benda-benda nonmaterial. Namun,
perkembangan ini tidak terjadi pada masyarakat sebelum mengenal tulisan. Kebudayaan mereka hanya
diwariskan secara lisan dan melalui benda-benda kebudayaan. Ada beberapa cara untuk mewariskan masa
lalu pada masyarakat ini diantaranya:
1. Melalui Keluarga
2. Melalui Masyarakat
a. Melalui Keluarga
Keluarga merupakan dunia social yang pertama sekaligus yang paling berkesinambungan bagi seseorang.
Pewarisan oleh keluarga dilakukan bertahap, mulai dari yang sederhana dan mudah dipahami menuju ke
sesuatu yang kompleks atau rumit. Yang diwariskan adalah kebudayaan material dan kebudayaan
nonmaterial. Namun yang sering menjadi pokok perhatian keluarga adalah kebudayaan nonmaterial seperti
pengetahuan dan kepercayaan, nilai, norma, bahasa dan cerita dongeng.
Nilai mengacu pada gagasan abstrak mengenai apa yang dianggap masyarakat baik, benar dan diinginkan.
Norma adalah perwujudan konkret dari nilai-nilai. Ada dua cara bersosialisasi dalam keluarga pada
masyarakat sebelum mengenal tulisan, yaitu:
- Adat-istiadat setiap keluarga memiliki adat-istiadat atau kebiasaan. Tradisi dan kebiasaan tersebut
diwariskan kepada seorang anak melalui sosialisasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
- Cerita dongeng cerita dongeng juga salah satu cara untuk mewariskan masa lalu. Pada cerita dongeng
disisipkan pesan-pesan mengenai sesuatu yang dipandang baik untuk dilakukan maupun mengenai sesuatu
dipandang tidak baik dan tidak boleh dilakukan.
b. Melalui Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan budaya, wilayah, identitas dan berinteraksi
dalam suatu hubungan social yang terstruktur. Hal ini disebabkan karena tidak ada manusia yang bisa hidup
tanpa orang lain. Masing-masing masyarakat memiliki adat-istiadat yang berbeda satu sama lain.
Penyimpangan akan membuat seseorang disisihkan dari lingkungan masyarakat. Sementara itu, masyarakat
tidak pernah lepas dari masa lalunya.
Unsur-unsur Peradaban Masyarakat Indonesia
Berdasarkan penelitian seorang sarjana Perancis yang bernama Coedes dalam bidang peradaban
masyarakat Indonesia sebelum pengaruh Hindu-Buddha terdapat 10 unsur peradaban yang dimiliki di
antaranya:
1. Memelihara ternak (sapi, unggas, dan lain-lain)
2. Mengenal keterampilan teknik undagi (perundagian)
3. Mengenal pengetahuan pelayaran di samudera luas

Kata Pengantar

e. Ilmu Pengetahuan
Sebelum pengaruh Hindu-Budha, masyarakat Indonesia telah mengenal ilmu
pengetahuan dan teknologi. Juga mengenal ilmu astronomi (ilmu perbintangan) sebagai
petunjuk arah dalam pelayaran atau sebagai petunjuk waktu dalam bidang pertanian.
Oleh karena itu, mereka telah dapat mengetahui secara teratur waktu bercocok tanam,
panen, atau saat yang tepat untuk berlayar dan menangkap ikan.
f. Organisasi Sosial
Sebagai makhluk sosial, manusia tidak akan dapat hidup sendiri tanpa kelompok
, cita-cita, etos, nilai, norma dan lain-lain. Kedua aspek ini tidak dapat dipisahkan.
Benda-benda material yang diciptakan merupakan cerminan atau pantulan konkret dari pandangan, etos
atau cita-cita hidup suatu bangsa. Dengan kata lain, apa yang dihasilkan merupakan wujud dari apa yang
dipikirkan. Setiap bangsa mempunyai cara sendiri-sendiri untuk membuat dua aspek kebudayaan ini tidak
dilupakan. Istilah yang sering digunakan untuk menjelaskan pewarisan kebudayaan dari satu generasi ke
generasi disebut sosialisasi.
Perkembangan teknologi cetak, computer dan komunikasi dewasa ini memungkinkan untuk mengarsip
peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk bisa diolah kembali oleh generasi yang akan dating. Dengan demikian,
yang diwariskan tidak hanya benda-benda material, tetapi juga benda-benda nonmaterial. Namun,
perkembangan ini tidak terjadi pada masyarakat sebelum mengenal tulisan. Kebudayaan mereka hanya
diwariskan secara lisan dan melalui benda-benda kebudayaan. Ada beberapa cara untuk mewariskan masa
lalu pada masyarakat ini diantaranya:
1. Melalui Keluarga
2. Melalui Masyarakat
a. Melalui Keluarga
Keluarga merupakan dunia social yang pertama sekaligus yang paling berkesinambungan bagi seseorang.
Pewarisan oleh keluarga dilakukan bertahap, mulai dari yang sederhana dan mudah dipahami menuju ke
sesuatu yang kompleks atau rumit. Yang diwariskan adalah kebudayaan material dan kebudayaan
nonmaterial. Namun yang sering menjadi pokok perhatian keluarga adalah kebudayaan nonmaterial seperti
pengetahuan dan kepercayaan, nilai, norma, bahasa dan cerita dongeng.
Nilai mengacu pada gagasan abstrak mengenai apa yang dianggap masyarakat baik, benar dan diinginkan.
Norma adalah perwujudan konkret dari nilai-nilai. Ada dua cara bersosialisasi dalam keluarga pada
masyarakat sebelum mengenal tulisan, yaitu:
- Adat-istiadat setiap keluarga memiliki adat-istiadat atau kebiasaan. Tradisi dan kebiasaan tersebut
diwariskan kepada seorang anak melalui sosialisasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
- Cerita dongeng cerita dongeng juga salah satu cara untuk mewariskan masa lalu. Pada cerita dongeng
disisipkan pesan-pesan mengenai sesuatu yang dipandang baik untuk dilakukan maupun mengenai sesuatu
dipandang tidak baik dan tidak boleh dilakukan.
b. Melalui Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan budaya, wilayah, identitas dan berinteraksi
dalam suatu hubungan social yang terstruktur. Hal ini disebabkan karena tidak ada manusia yang bisa hidup
tanpa orang lain. Masing-masing masyarakat memiliki adat-istiadat yang berbeda satu sama lain.
Penyimpangan akan membuat seseorang disisihkan dari lingkungan masyarakat. Sementara itu, masyarakat
tidak pernah lepas dari masa lalunya.
Unsur-unsur Peradaban Masyarakat Indonesia
Berdasarkan penelitian seorang sarjana Perancis yang bernama Coedes dalam bidang peradaban
masyarakat Indonesia sebelum pengaruh Hindu-Buddha terdapat 10 unsur peradaban yang dimiliki di
antaranya:
1. Memelihara ternak (sapi, unggas, dan lain-lain)
2. Mengenal keterampilan teknik undagi (perundagian)
3. Mengenal pengetahuan pelayaran di samudera luas

Kata Pengantar
masyarakatnya. Hubungan masyarakat dalam suatu kelompok sukunya sangat erat. Pola
kerjasama dalam hidup bergotong royong dalam suatu kelompok suku sudah terjalin
dengan baik.
g. Teknologi
Sejak masa prasejarah, masyarakat Indonesia telah mengenal teknik pengecoran logam.
Masyarakat juga telah mengenal teknik pembuatan perahu bercadik. Pembuatan perahu
bercadik ini sesuai dengan kondisi alam Indonesia yang terdiri dari berbagai pulau besar
dan kecil yang dihubungkan oleh lautan. Perahu bercadik itu dapat digunakan sebagai
sarana transportasi dan sarana dalam perdagangan.
, cita-cita, etos, nilai, norma dan lain-lain. Kedua aspek ini tidak dapat dipisahkan.
Benda-benda material yang diciptakan merupakan cerminan atau pantulan konkret dari pandangan, etos
atau cita-cita hidup suatu bangsa. Dengan kata lain, apa yang dihasilkan merupakan wujud dari apa yang
dipikirkan. Setiap bangsa mempunyai cara sendiri-sendiri untuk membuat dua aspek kebudayaan ini tidak
dilupakan. Istilah yang sering digunakan untuk menjelaskan pewarisan kebudayaan dari satu generasi ke
generasi disebut sosialisasi.
Perkembangan teknologi cetak, computer dan komunikasi dewasa ini memungkinkan untuk mengarsip
peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk bisa diolah kembali oleh generasi yang akan dating. Dengan demikian,
yang diwariskan tidak hanya benda-benda material, tetapi juga benda-benda nonmaterial. Namun,
perkembangan ini tidak terjadi pada masyarakat sebelum mengenal tulisan. Kebudayaan mereka hanya
diwariskan secara lisan dan melalui benda-benda kebudayaan. Ada beberapa cara untuk mewariskan masa
lalu pada masyarakat ini diantaranya:
1. Melalui Keluarga
2. Melalui Masyarakat
a. Melalui Keluarga
Keluarga merupakan dunia social yang pertama sekaligus yang paling berkesinambungan bagi seseorang.
Pewarisan oleh keluarga dilakukan bertahap, mulai dari yang sederhana dan mudah dipahami menuju ke
sesuatu yang kompleks atau rumit. Yang diwariskan adalah kebudayaan material dan kebudayaan
nonmaterial. Namun yang sering menjadi pokok perhatian keluarga adalah kebudayaan nonmaterial seperti
pengetahuan dan kepercayaan, nilai, norma, bahasa dan cerita dongeng.
Nilai mengacu pada gagasan abstrak mengenai apa yang dianggap masyarakat baik, benar dan diinginkan.
Norma adalah perwujudan konkret dari nilai-nilai. Ada dua cara bersosialisasi dalam keluarga pada
masyarakat sebelum mengenal tulisan, yaitu:
- Adat-istiadat setiap keluarga memiliki adat-istiadat atau kebiasaan. Tradisi dan kebiasaan tersebut
diwariskan kepada seorang anak melalui sosialisasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
- Cerita dongeng cerita dongeng juga salah satu cara untuk mewariskan masa lalu. Pada cerita dongeng
disisipkan pesan-pesan mengenai sesuatu yang dipandang baik untuk dilakukan maupun mengenai sesuatu
dipandang tidak baik dan tidak boleh dilakukan.
b. Melalui Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan budaya, wilayah, identitas dan berinteraksi
dalam suatu hubungan social yang terstruktur. Hal ini disebabkan karena tidak ada manusia yang bisa hidup
tanpa orang lain. Masing-masing masyarakat memiliki adat-istiadat yang berbeda satu sama lain.
Penyimpangan akan membuat seseorang disisihkan dari lingkungan masyarakat. Sementara itu, masyarakat
tidak pernah lepas dari masa lalunya.
Unsur-unsur Peradaban Masyarakat Indonesia
Berdasarkan penelitian seorang sarjana Perancis yang bernama Coedes dalam bidang peradaban
masyarakat Indonesia sebelum pengaruh Hindu-Buddha terdapat 10 unsur peradaban yang dimiliki di
antaranya:
1. Memelihara ternak (sapi, unggas, dan lain-lain)
2. Mengenal keterampilan teknik undagi (perundagian)
3. Mengenal pengetahuan pelayaran di samudera luas

Kata Pengantar

h. Sistem Ekonomi
Masyarakat pada setiap daerah tidak dapat memenuhi seluruh kebutuhan hidupnya.
Untuk itu, mereka menjadi hubungan perdagangan dengan daerah-daerah lainnya.
Hubungan perdagangan yang mereka kenal pada saat itu adalah sistem barter, yaitu
pertukaran barang dengan barang.
i. Kesenian
Masyarakat prasejarah telah mengenal kesenian sebagai hiburan untuk mengisi waktu
senggang. Waktu senggang itulah yang mereka pergunakan untuk mewujudkan dan
, cita-cita, etos, nilai, norma dan lain-lain. Kedua aspek ini tidak dapat dipisahkan.
Benda-benda material yang diciptakan merupakan cerminan atau pantulan konkret dari pandangan, etos
atau cita-cita hidup suatu bangsa. Dengan kata lain, apa yang dihasilkan merupakan wujud dari apa yang
dipikirkan. Setiap bangsa mempunyai cara sendiri-sendiri untuk membuat dua aspek kebudayaan ini tidak
dilupakan. Istilah yang sering digunakan untuk menjelaskan pewarisan kebudayaan dari satu generasi ke
generasi disebut sosialisasi.
Perkembangan teknologi cetak, computer dan komunikasi dewasa ini memungkinkan untuk mengarsip
peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk bisa diolah kembali oleh generasi yang akan dating. Dengan demikian,
yang diwariskan tidak hanya benda-benda material, tetapi juga benda-benda nonmaterial. Namun,
perkembangan ini tidak terjadi pada masyarakat sebelum mengenal tulisan. Kebudayaan mereka hanya
diwariskan secara lisan dan melalui benda-benda kebudayaan. Ada beberapa cara untuk mewariskan masa
lalu pada masyarakat ini diantaranya:
1. Melalui Keluarga
2. Melalui Masyarakat
a. Melalui Keluarga
Keluarga merupakan dunia social yang pertama sekaligus yang paling berkesinambungan bagi seseorang.
Pewarisan oleh keluarga dilakukan bertahap, mulai dari yang sederhana dan mudah dipahami menuju ke
sesuatu yang kompleks atau rumit. Yang diwariskan adalah kebudayaan material dan kebudayaan
nonmaterial. Namun yang sering menjadi pokok perhatian keluarga adalah kebudayaan nonmaterial seperti
pengetahuan dan kepercayaan, nilai, norma, bahasa dan cerita dongeng.
Nilai mengacu pada gagasan abstrak mengenai apa yang dianggap masyarakat baik, benar dan diinginkan.
Norma adalah perwujudan konkret dari nilai-nilai. Ada dua cara bersosialisasi dalam keluarga pada
masyarakat sebelum mengenal tulisan, yaitu:
- Adat-istiadat setiap keluarga memiliki adat-istiadat atau kebiasaan. Tradisi dan kebiasaan tersebut
diwariskan kepada seorang anak melalui sosialisasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
- Cerita dongeng cerita dongeng juga salah satu cara untuk mewariskan masa lalu. Pada cerita dongeng
disisipkan pesan-pesan mengenai sesuatu yang dipandang baik untuk dilakukan maupun mengenai sesuatu
dipandang tidak baik dan tidak boleh dilakukan.
b. Melalui Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan budaya, wilayah, identitas dan berinteraksi
dalam suatu hubungan social yang terstruktur. Hal ini disebabkan karena tidak ada manusia yang bisa hidup
tanpa orang lain. Masing-masing masyarakat memiliki adat-istiadat yang berbeda satu sama lain.
Penyimpangan akan membuat seseorang disisihkan dari lingkungan masyarakat. Sementara itu, masyarakat
tidak pernah lepas dari masa lalunya.
Unsur-unsur Peradaban Masyarakat Indonesia
Berdasarkan penelitian seorang sarjana Perancis yang bernama Coedes dalam bidang peradaban
masyarakat Indonesia sebelum pengaruh Hindu-Buddha terdapat 10 unsur peradaban yang dimiliki di
antaranya:
1. Memelihara ternak (sapi, unggas, dan lain-lain)
2. Mengenal keterampilan teknik undagi (perundagian)
3. Mengenal pengetahuan pelayaran di samudera luas

Kata Pengantar
menyalurkan jiwa seni mereka seperti seni membuat batik, seni membuat gamelan, seni
wayang dan lain-lain. Namun, seni wayang biasanya dipertunjukan setelah panen
dengan lakon cerita tentang kehidupan alam sekitar mereka.
A. Masa Pra Aksara
Pada masyarakat yang belum mengenal tulisan (illiterate), pewarisan ingatan tentang
peristiwa masa lampau dilakukan melalui tradisi lisan dari generasi ke generasi. Setiap
generasi biasanya, selain mewarisi ingatan masa lampau dari generasi sebelumnya, juga
mewariskan pengetahuan tersebut kepada generasi berikutnya. Tradisi lisan dapat
, cita-cita, etos, nilai, norma dan lain-lain. Kedua aspek ini tidak dapat dipisahkan.
Benda-benda material yang diciptakan merupakan cerminan atau pantulan konkret dari pandangan, etos
atau cita-cita hidup suatu bangsa. Dengan kata lain, apa yang dihasilkan merupakan wujud dari apa yang
dipikirkan. Setiap bangsa mempunyai cara sendiri-sendiri untuk membuat dua aspek kebudayaan ini tidak
dilupakan. Istilah yang sering digunakan untuk menjelaskan pewarisan kebudayaan dari satu generasi ke
generasi disebut sosialisasi.
Perkembangan teknologi cetak, computer dan komunikasi dewasa ini memungkinkan untuk mengarsip
peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk bisa diolah kembali oleh generasi yang akan dating. Dengan demikian,
yang diwariskan tidak hanya benda-benda material, tetapi juga benda-benda nonmaterial. Namun,
perkembangan ini tidak terjadi pada masyarakat sebelum mengenal tulisan. Kebudayaan mereka hanya
diwariskan secara lisan dan melalui benda-benda kebudayaan. Ada beberapa cara untuk mewariskan masa
lalu pada masyarakat ini diantaranya:
1. Melalui Keluarga
2. Melalui Masyarakat
a. Melalui Keluarga
Keluarga merupakan dunia social yang pertama sekaligus yang paling berkesinambungan bagi seseorang.
Pewarisan oleh keluarga dilakukan bertahap, mulai dari yang sederhana dan mudah dipahami menuju ke
sesuatu yang kompleks atau rumit. Yang diwariskan adalah kebudayaan material dan kebudayaan
nonmaterial. Namun yang sering menjadi pokok perhatian keluarga adalah kebudayaan nonmaterial seperti
pengetahuan dan kepercayaan, nilai, norma, bahasa dan cerita dongeng.
Nilai mengacu pada gagasan abstrak mengenai apa yang dianggap masyarakat baik, benar dan diinginkan.
Norma adalah perwujudan konkret dari nilai-nilai. Ada dua cara bersosialisasi dalam keluarga pada
masyarakat sebelum mengenal tulisan, yaitu:
- Adat-istiadat setiap keluarga memiliki adat-istiadat atau kebiasaan. Tradisi dan kebiasaan tersebut
diwariskan kepada seorang anak melalui sosialisasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
- Cerita dongeng cerita dongeng juga salah satu cara untuk mewariskan masa lalu. Pada cerita dongeng
disisipkan pesan-pesan mengenai sesuatu yang dipandang baik untuk dilakukan maupun mengenai sesuatu
dipandang tidak baik dan tidak boleh dilakukan.
b. Melalui Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan budaya, wilayah, identitas dan berinteraksi
dalam suatu hubungan social yang terstruktur. Hal ini disebabkan karena tidak ada manusia yang bisa hidup
tanpa orang lain. Masing-masing masyarakat memiliki adat-istiadat yang berbeda satu sama lain.
Penyimpangan akan membuat seseorang disisihkan dari lingkungan masyarakat. Sementara itu, masyarakat
tidak pernah lepas dari masa lalunya.
Unsur-unsur Peradaban Masyarakat Indonesia
Berdasarkan penelitian seorang sarjana Perancis yang bernama Coedes dalam bidang peradaban
masyarakat Indonesia sebelum pengaruh Hindu-Buddha terdapat 10 unsur peradaban yang dimiliki di
antaranya:
1. Memelihara ternak (sapi, unggas, dan lain-lain)
2. Mengenal keterampilan teknik undagi (perundagian)
3. Mengenal pengetahuan pelayaran di samudera luas

Kata Pengantar
dianggap sebagai sebuah kesaksian sejarah yang sangat berguna bagi penulisan
sejarah. Sering kali sebuah tradisi lisan mengisahkan pengalaman masa lampau jauh ke
belakang di mulai sejak adanya manusia pertama sampai terciptanya suatu kolektif yang
di kenal sebagai masyarakat ataupun suku bangsa. Tradisi lisan merupakan sumber
sejarah yang merekam masa lampau. Tradisi lisan juga mengandung kejadian nilai-nilai,
moral, keagamaan, adat-istiadat, cerita-cerita khayal, peribahasa, nyanyian, mantra dan
sebagainya.
Karya dalam tradisi lisan biasanya dikenal sebagai bagian folklor. Pengungkapan tradisi
lisan sering kali digunakan secara lugas dalam bentuk pepatah, tembang, mitos,
, cita-cita, etos, nilai, norma dan lain-lain. Kedua aspek ini tidak dapat dipisahkan.
Benda-benda material yang diciptakan merupakan cerminan atau pantulan konkret dari pandangan, etos
atau cita-cita hidup suatu bangsa. Dengan kata lain, apa yang dihasilkan merupakan wujud dari apa yang
dipikirkan. Setiap bangsa mempunyai cara sendiri-sendiri untuk membuat dua aspek kebudayaan ini tidak
dilupakan. Istilah yang sering digunakan untuk menjelaskan pewarisan kebudayaan dari satu generasi ke
generasi disebut sosialisasi.
Perkembangan teknologi cetak, computer dan komunikasi dewasa ini memungkinkan untuk mengarsip
peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk bisa diolah kembali oleh generasi yang akan dating. Dengan demikian,
yang diwariskan tidak hanya benda-benda material, tetapi juga benda-benda nonmaterial. Namun,
perkembangan ini tidak terjadi pada masyarakat sebelum mengenal tulisan. Kebudayaan mereka hanya
diwariskan secara lisan dan melalui benda-benda kebudayaan. Ada beberapa cara untuk mewariskan masa
lalu pada masyarakat ini diantaranya:
1. Melalui Keluarga
2. Melalui Masyarakat
a. Melalui Keluarga
Keluarga merupakan dunia social yang pertama sekaligus yang paling berkesinambungan bagi seseorang.
Pewarisan oleh keluarga dilakukan bertahap, mulai dari yang sederhana dan mudah dipahami menuju ke
sesuatu yang kompleks atau rumit. Yang diwariskan adalah kebudayaan material dan kebudayaan
nonmaterial. Namun yang sering menjadi pokok perhatian keluarga adalah kebudayaan nonmaterial seperti
pengetahuan dan kepercayaan, nilai, norma, bahasa dan cerita dongeng.
Nilai mengacu pada gagasan abstrak mengenai apa yang dianggap masyarakat baik, benar dan diinginkan.
Norma adalah perwujudan konkret dari nilai-nilai. Ada dua cara bersosialisasi dalam keluarga pada
masyarakat sebelum mengenal tulisan, yaitu:
- Adat-istiadat setiap keluarga memiliki adat-istiadat atau kebiasaan. Tradisi dan kebiasaan tersebut
diwariskan kepada seorang anak melalui sosialisasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
- Cerita dongeng cerita dongeng juga salah satu cara untuk mewariskan masa lalu. Pada cerita dongeng
disisipkan pesan-pesan mengenai sesuatu yang dipandang baik untuk dilakukan maupun mengenai sesuatu
dipandang tidak baik dan tidak boleh dilakukan.
b. Melalui Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan budaya, wilayah, identitas dan berinteraksi
dalam suatu hubungan social yang terstruktur. Hal ini disebabkan karena tidak ada manusia yang bisa hidup
tanpa orang lain. Masing-masing masyarakat memiliki adat-istiadat yang berbeda satu sama lain.
Penyimpangan akan membuat seseorang disisihkan dari lingkungan masyarakat. Sementara itu, masyarakat
tidak pernah lepas dari masa lalunya.
Unsur-unsur Peradaban Masyarakat Indonesia
Berdasarkan penelitian seorang sarjana Perancis yang bernama Coedes dalam bidang peradaban
masyarakat Indonesia sebelum pengaruh Hindu-Buddha terdapat 10 unsur peradaban yang dimiliki di
antaranya:
1. Memelihara ternak (sapi, unggas, dan lain-lain)
2. Mengenal keterampilan teknik undagi (perundagian)
3. Mengenal pengetahuan pelayaran di samudera luas

Kata Pengantar
legenda, dongeng dan diwariskan sebagai milik bersama serta sebagai simbol identitas
bersama.Tradisi lisan dalam bentuk mitos, legenda atau dongeng melukiskan kondisi
fakta mental (mentifact) dari masyarakat pendukungnya. Tradisi lisan sebagai ingatan
kolektif sering kali disalin dalam bentuk tulisan. Selanjutnya kalian dapat memahami
tradisi masyarakat sebelum mengenal tulisan (pra aksara) hingga mengenal aksara
(masa aksara) melalui tulisan berikut ini yang dimulai dari Folklor.
b. Masa Aksara.
a. Munculnya Tradisi Tulisan di Indonesia
, cita-cita, etos, nilai, norma dan lain-lain. Kedua aspek ini tidak dapat dipisahkan.
Benda-benda material yang diciptakan merupakan cerminan atau pantulan konkret dari pandangan, etos
atau cita-cita hidup suatu bangsa. Dengan kata lain, apa yang dihasilkan merupakan wujud dari apa yang
dipikirkan. Setiap bangsa mempunyai cara sendiri-sendiri untuk membuat dua aspek kebudayaan ini tidak
dilupakan. Istilah yang sering digunakan untuk menjelaskan pewarisan kebudayaan dari satu generasi ke
generasi disebut sosialisasi.
Perkembangan teknologi cetak, computer dan komunikasi dewasa ini memungkinkan untuk mengarsip
peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk bisa diolah kembali oleh generasi yang akan dating. Dengan demikian,
yang diwariskan tidak hanya benda-benda material, tetapi juga benda-benda nonmaterial. Namun,
perkembangan ini tidak terjadi pada masyarakat sebelum mengenal tulisan. Kebudayaan mereka hanya
diwariskan secara lisan dan melalui benda-benda kebudayaan. Ada beberapa cara untuk mewariskan masa
lalu pada masyarakat ini diantaranya:
1. Melalui Keluarga
2. Melalui Masyarakat
a. Melalui Keluarga
Keluarga merupakan dunia social yang pertama sekaligus yang paling berkesinambungan bagi seseorang.
Pewarisan oleh keluarga dilakukan bertahap, mulai dari yang sederhana dan mudah dipahami menuju ke
sesuatu yang kompleks atau rumit. Yang diwariskan adalah kebudayaan material dan kebudayaan
nonmaterial. Namun yang sering menjadi pokok perhatian keluarga adalah kebudayaan nonmaterial seperti
pengetahuan dan kepercayaan, nilai, norma, bahasa dan cerita dongeng.
Nilai mengacu pada gagasan abstrak mengenai apa yang dianggap masyarakat baik, benar dan diinginkan.
Norma adalah perwujudan konkret dari nilai-nilai. Ada dua cara bersosialisasi dalam keluarga pada
masyarakat sebelum mengenal tulisan, yaitu:
- Adat-istiadat setiap keluarga memiliki adat-istiadat atau kebiasaan. Tradisi dan kebiasaan tersebut
diwariskan kepada seorang anak melalui sosialisasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
- Cerita dongeng cerita dongeng juga salah satu cara untuk mewariskan masa lalu. Pada cerita dongeng
disisipkan pesan-pesan mengenai sesuatu yang dipandang baik untuk dilakukan maupun mengenai sesuatu
dipandang tidak baik dan tidak boleh dilakukan.
b. Melalui Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan budaya, wilayah, identitas dan berinteraksi
dalam suatu hubungan social yang terstruktur. Hal ini disebabkan karena tidak ada manusia yang bisa hidup
tanpa orang lain. Masing-masing masyarakat memiliki adat-istiadat yang berbeda satu sama lain.
Penyimpangan akan membuat seseorang disisihkan dari lingkungan masyarakat. Sementara itu, masyarakat
tidak pernah lepas dari masa lalunya.
Unsur-unsur Peradaban Masyarakat Indonesia
Berdasarkan penelitian seorang sarjana Perancis yang bernama Coedes dalam bidang peradaban
masyarakat Indonesia sebelum pengaruh Hindu-Buddha terdapat 10 unsur peradaban yang dimiliki di
antaranya:
1. Memelihara ternak (sapi, unggas, dan lain-lain)
2. Mengenal keterampilan teknik undagi (perundagian)
3. Mengenal pengetahuan pelayaran di samudera luas

Kata Pengantar
Sebuah naskah kuno yang dapat menghubungkan antara tradisi lisan dengan tradisi
tulisan adalah tentang asal-usul abjad Jawa yang lebih dikenal dengan Legenda Aji Saka.
Beberapa ahli memiliki kesimpulan yang hampir sama, bahwa legenda Aji Saka ini
memiliki hubungan dengan penggunaan kalender Saka yang digunakan di Jawa sebelum
kalender Islam dan kalender Jawa diperkenalkan oleh Sultan Agung pada tahun 1633 M.
Prasasti tertua yang ditemukan di Nusantara berasal dari abad ke -5 masehi,
tarumanegara. Namun, keduanya masih menggunakan bahasa sansakerta dan huruf
pallawa. Prasasti dinoyo dari Malang Jawa Timur yang berangka tahun 760 masehi.
Sedangkan kitab sastra kakawin Ramayana yang merupakan epos tertua menurut
Stutterheim baru ditulis akhir abad ke-9 Masehi.
, cita-cita, etos, nilai, norma dan lain-lain. Kedua aspek ini tidak dapat dipisahkan.
Benda-benda material yang diciptakan merupakan cerminan atau pantulan konkret dari pandangan, etos
atau cita-cita hidup suatu bangsa. Dengan kata lain, apa yang dihasilkan merupakan wujud dari apa yang
dipikirkan. Setiap bangsa mempunyai cara sendiri-sendiri untuk membuat dua aspek kebudayaan ini tidak
dilupakan. Istilah yang sering digunakan untuk menjelaskan pewarisan kebudayaan dari satu generasi ke
generasi disebut sosialisasi.
Perkembangan teknologi cetak, computer dan komunikasi dewasa ini memungkinkan untuk mengarsip
peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk bisa diolah kembali oleh generasi yang akan dating. Dengan demikian,
yang diwariskan tidak hanya benda-benda material, tetapi juga benda-benda nonmaterial. Namun,
perkembangan ini tidak terjadi pada masyarakat sebelum mengenal tulisan. Kebudayaan mereka hanya
diwariskan secara lisan dan melalui benda-benda kebudayaan. Ada beberapa cara untuk mewariskan masa
lalu pada masyarakat ini diantaranya:
1. Melalui Keluarga
2. Melalui Masyarakat
a. Melalui Keluarga
Keluarga merupakan dunia social yang pertama sekaligus yang paling berkesinambungan bagi seseorang.
Pewarisan oleh keluarga dilakukan bertahap, mulai dari yang sederhana dan mudah dipahami menuju ke
sesuatu yang kompleks atau rumit. Yang diwariskan adalah kebudayaan material dan kebudayaan
nonmaterial. Namun yang sering menjadi pokok perhatian keluarga adalah kebudayaan nonmaterial seperti
pengetahuan dan kepercayaan, nilai, norma, bahasa dan cerita dongeng.
Nilai mengacu pada gagasan abstrak mengenai apa yang dianggap masyarakat baik, benar dan diinginkan.
Norma adalah perwujudan konkret dari nilai-nilai. Ada dua cara bersosialisasi dalam keluarga pada
masyarakat sebelum mengenal tulisan, yaitu:
- Adat-istiadat setiap keluarga memiliki adat-istiadat atau kebiasaan. Tradisi dan kebiasaan tersebut
diwariskan kepada seorang anak melalui sosialisasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
- Cerita dongeng cerita dongeng juga salah satu cara untuk mewariskan masa lalu. Pada cerita dongeng
disisipkan pesan-pesan mengenai sesuatu yang dipandang baik untuk dilakukan maupun mengenai sesuatu
dipandang tidak baik dan tidak boleh dilakukan.
b. Melalui Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan budaya, wilayah, identitas dan berinteraksi
dalam suatu hubungan social yang terstruktur. Hal ini disebabkan karena tidak ada manusia yang bisa hidup
tanpa orang lain. Masing-masing masyarakat memiliki adat-istiadat yang berbeda satu sama lain.
Penyimpangan akan membuat seseorang disisihkan dari lingkungan masyarakat. Sementara itu, masyarakat
tidak pernah lepas dari masa lalunya.
Unsur-unsur Peradaban Masyarakat Indonesia
Berdasarkan penelitian seorang sarjana Perancis yang bernama Coedes dalam bidang peradaban
masyarakat Indonesia sebelum pengaruh Hindu-Buddha terdapat 10 unsur peradaban yang dimiliki di
antaranya:
1. Memelihara ternak (sapi, unggas, dan lain-lain)
2. Mengenal keterampilan teknik undagi (perundagian)
3. Mengenal pengetahuan pelayaran di samudera luas

Kata Pengantar

b. Rekaman Tertulis Dalam Tradisi Sejarah Masyarakat Berbagai Daerah di


Indonesia.
Cerita-cerita dari berbagai daerah dapat memberi petunjuk ke arah fakta-fakta sejarah
dari suatu suku bangsa. Setelah suku bangsa yang bersangkutan mengenal tulisan
tradisional dan mempunyai suatu kesusastraan tradisional, maka petunjuk ke arah faktafakta sejarah itu semakin banyak dan semakin jelas. Terdapat ribuan naskah-naskah
hasil karya kesusastraan tradisional yang sampai pada kita sekarang. Naskah naskah
yang banyak dikenal dalam tradisi tulis berupa : kakawin, serat, babad, piwulang,
, cita-cita, etos, nilai, norma dan lain-lain. Kedua aspek ini tidak dapat dipisahkan.
Benda-benda material yang diciptakan merupakan cerminan atau pantulan konkret dari pandangan, etos
atau cita-cita hidup suatu bangsa. Dengan kata lain, apa yang dihasilkan merupakan wujud dari apa yang
dipikirkan. Setiap bangsa mempunyai cara sendiri-sendiri untuk membuat dua aspek kebudayaan ini tidak
dilupakan. Istilah yang sering digunakan untuk menjelaskan pewarisan kebudayaan dari satu generasi ke
generasi disebut sosialisasi.
Perkembangan teknologi cetak, computer dan komunikasi dewasa ini memungkinkan untuk mengarsip
peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk bisa diolah kembali oleh generasi yang akan dating. Dengan demikian,
yang diwariskan tidak hanya benda-benda material, tetapi juga benda-benda nonmaterial. Namun,
perkembangan ini tidak terjadi pada masyarakat sebelum mengenal tulisan. Kebudayaan mereka hanya
diwariskan secara lisan dan melalui benda-benda kebudayaan. Ada beberapa cara untuk mewariskan masa
lalu pada masyarakat ini diantaranya:
1. Melalui Keluarga
2. Melalui Masyarakat
a. Melalui Keluarga
Keluarga merupakan dunia social yang pertama sekaligus yang paling berkesinambungan bagi seseorang.
Pewarisan oleh keluarga dilakukan bertahap, mulai dari yang sederhana dan mudah dipahami menuju ke
sesuatu yang kompleks atau rumit. Yang diwariskan adalah kebudayaan material dan kebudayaan
nonmaterial. Namun yang sering menjadi pokok perhatian keluarga adalah kebudayaan nonmaterial seperti
pengetahuan dan kepercayaan, nilai, norma, bahasa dan cerita dongeng.
Nilai mengacu pada gagasan abstrak mengenai apa yang dianggap masyarakat baik, benar dan diinginkan.
Norma adalah perwujudan konkret dari nilai-nilai. Ada dua cara bersosialisasi dalam keluarga pada
masyarakat sebelum mengenal tulisan, yaitu:
- Adat-istiadat setiap keluarga memiliki adat-istiadat atau kebiasaan. Tradisi dan kebiasaan tersebut
diwariskan kepada seorang anak melalui sosialisasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
- Cerita dongeng cerita dongeng juga salah satu cara untuk mewariskan masa lalu. Pada cerita dongeng
disisipkan pesan-pesan mengenai sesuatu yang dipandang baik untuk dilakukan maupun mengenai sesuatu
dipandang tidak baik dan tidak boleh dilakukan.
b. Melalui Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan budaya, wilayah, identitas dan berinteraksi
dalam suatu hubungan social yang terstruktur. Hal ini disebabkan karena tidak ada manusia yang bisa hidup
tanpa orang lain. Masing-masing masyarakat memiliki adat-istiadat yang berbeda satu sama lain.
Penyimpangan akan membuat seseorang disisihkan dari lingkungan masyarakat. Sementara itu, masyarakat
tidak pernah lepas dari masa lalunya.
Unsur-unsur Peradaban Masyarakat Indonesia
Berdasarkan penelitian seorang sarjana Perancis yang bernama Coedes dalam bidang peradaban
masyarakat Indonesia sebelum pengaruh Hindu-Buddha terdapat 10 unsur peradaban yang dimiliki di
antaranya:
1. Memelihara ternak (sapi, unggas, dan lain-lain)
2. Mengenal keterampilan teknik undagi (perundagian)
3. Mengenal pengetahuan pelayaran di samudera luas

Kata Pengantar
primbon, suluk, tembang, dongeng, dan sebagainya. Karya-karya itu menurut James
Dananjaya dapat digolongkan sebagai folklor yang dapat digunakan sebagai sumber
penulisan sejarah.
1. Prasasti.
Prasasti merupakan peninggalan tertulis yang dipahatkan pada batu atau
logam. Ada sekitar 3000 prasasti telah ditemukan yang berasal dari zaman Indonesia
klasik. Prasasti merupakan dokumen resmi yang dikeluarkan oleh raja atau pejabat tinggi
kerajaan. Prasasti-prasasti ini pada umumnya mempunyai bentuk dan susunan yang
, cita-cita, etos, nilai, norma dan lain-lain. Kedua aspek ini tidak dapat dipisahkan.
Benda-benda material yang diciptakan merupakan cerminan atau pantulan konkret dari pandangan, etos
atau cita-cita hidup suatu bangsa. Dengan kata lain, apa yang dihasilkan merupakan wujud dari apa yang
dipikirkan. Setiap bangsa mempunyai cara sendiri-sendiri untuk membuat dua aspek kebudayaan ini tidak
dilupakan. Istilah yang sering digunakan untuk menjelaskan pewarisan kebudayaan dari satu generasi ke
generasi disebut sosialisasi.
Perkembangan teknologi cetak, computer dan komunikasi dewasa ini memungkinkan untuk mengarsip
peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk bisa diolah kembali oleh generasi yang akan dating. Dengan demikian,
yang diwariskan tidak hanya benda-benda material, tetapi juga benda-benda nonmaterial. Namun,
perkembangan ini tidak terjadi pada masyarakat sebelum mengenal tulisan. Kebudayaan mereka hanya
diwariskan secara lisan dan melalui benda-benda kebudayaan. Ada beberapa cara untuk mewariskan masa
lalu pada masyarakat ini diantaranya:
1. Melalui Keluarga
2. Melalui Masyarakat
a. Melalui Keluarga
Keluarga merupakan dunia social yang pertama sekaligus yang paling berkesinambungan bagi seseorang.
Pewarisan oleh keluarga dilakukan bertahap, mulai dari yang sederhana dan mudah dipahami menuju ke
sesuatu yang kompleks atau rumit. Yang diwariskan adalah kebudayaan material dan kebudayaan
nonmaterial. Namun yang sering menjadi pokok perhatian keluarga adalah kebudayaan nonmaterial seperti
pengetahuan dan kepercayaan, nilai, norma, bahasa dan cerita dongeng.
Nilai mengacu pada gagasan abstrak mengenai apa yang dianggap masyarakat baik, benar dan diinginkan.
Norma adalah perwujudan konkret dari nilai-nilai. Ada dua cara bersosialisasi dalam keluarga pada
masyarakat sebelum mengenal tulisan, yaitu:
- Adat-istiadat setiap keluarga memiliki adat-istiadat atau kebiasaan. Tradisi dan kebiasaan tersebut
diwariskan kepada seorang anak melalui sosialisasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
- Cerita dongeng cerita dongeng juga salah satu cara untuk mewariskan masa lalu. Pada cerita dongeng
disisipkan pesan-pesan mengenai sesuatu yang dipandang baik untuk dilakukan maupun mengenai sesuatu
dipandang tidak baik dan tidak boleh dilakukan.
b. Melalui Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan budaya, wilayah, identitas dan berinteraksi
dalam suatu hubungan social yang terstruktur. Hal ini disebabkan karena tidak ada manusia yang bisa hidup
tanpa orang lain. Masing-masing masyarakat memiliki adat-istiadat yang berbeda satu sama lain.
Penyimpangan akan membuat seseorang disisihkan dari lingkungan masyarakat. Sementara itu, masyarakat
tidak pernah lepas dari masa lalunya.
Unsur-unsur Peradaban Masyarakat Indonesia
Berdasarkan penelitian seorang sarjana Perancis yang bernama Coedes dalam bidang peradaban
masyarakat Indonesia sebelum pengaruh Hindu-Buddha terdapat 10 unsur peradaban yang dimiliki di
antaranya:
1. Memelihara ternak (sapi, unggas, dan lain-lain)
2. Mengenal keterampilan teknik undagi (perundagian)
3. Mengenal pengetahuan pelayaran di samudera luas

Kata Pengantar
hampir serupa, yaitu :diawali dengan uraian pembebasan tanah disertai dengan angka
tahun, batas serta ukuran tanah yang dibebaskan, daftar orang-orang yang diserahi
melaksanakan tugas, hadiah-hadiah yang disediakan untuk keselamatan, selanjutnya
upacara-upacara yang dilakukan dan akhirnya kutukan-kutukan terhadap mereka yang
tidak mentaati apa yang ditetapkan oleh raja. Pada abad ke-4 sampai dengan ke-8
prasasti di Nusantara menggunakan huruf pallawa dan bahasa sansakerta, prasastiprasasti tersebut biasa ditulis dalam bentuk syair dengan menggunakan kaidah-kaidah
dari India. Prasasti-prasasti yupa yang dikeluarkan oleh raja mulawarman di Kutai,
kalimantan timur, menunjukan proses penghinduan. Akan tetapi, di Sumatra prasastiprasasti Sriwijaya sudah ditulis dengan bahasa melayu kuno. Huruf pallawa di Indonesia
, cita-cita, etos, nilai, norma dan lain-lain. Kedua aspek ini tidak dapat dipisahkan.
Benda-benda material yang diciptakan merupakan cerminan atau pantulan konkret dari pandangan, etos
atau cita-cita hidup suatu bangsa. Dengan kata lain, apa yang dihasilkan merupakan wujud dari apa yang
dipikirkan. Setiap bangsa mempunyai cara sendiri-sendiri untuk membuat dua aspek kebudayaan ini tidak
dilupakan. Istilah yang sering digunakan untuk menjelaskan pewarisan kebudayaan dari satu generasi ke
generasi disebut sosialisasi.
Perkembangan teknologi cetak, computer dan komunikasi dewasa ini memungkinkan untuk mengarsip
peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk bisa diolah kembali oleh generasi yang akan dating. Dengan demikian,
yang diwariskan tidak hanya benda-benda material, tetapi juga benda-benda nonmaterial. Namun,
perkembangan ini tidak terjadi pada masyarakat sebelum mengenal tulisan. Kebudayaan mereka hanya
diwariskan secara lisan dan melalui benda-benda kebudayaan. Ada beberapa cara untuk mewariskan masa
lalu pada masyarakat ini diantaranya:
1. Melalui Keluarga
2. Melalui Masyarakat
a. Melalui Keluarga
Keluarga merupakan dunia social yang pertama sekaligus yang paling berkesinambungan bagi seseorang.
Pewarisan oleh keluarga dilakukan bertahap, mulai dari yang sederhana dan mudah dipahami menuju ke
sesuatu yang kompleks atau rumit. Yang diwariskan adalah kebudayaan material dan kebudayaan
nonmaterial. Namun yang sering menjadi pokok perhatian keluarga adalah kebudayaan nonmaterial seperti
pengetahuan dan kepercayaan, nilai, norma, bahasa dan cerita dongeng.
Nilai mengacu pada gagasan abstrak mengenai apa yang dianggap masyarakat baik, benar dan diinginkan.
Norma adalah perwujudan konkret dari nilai-nilai. Ada dua cara bersosialisasi dalam keluarga pada
masyarakat sebelum mengenal tulisan, yaitu:
- Adat-istiadat setiap keluarga memiliki adat-istiadat atau kebiasaan. Tradisi dan kebiasaan tersebut
diwariskan kepada seorang anak melalui sosialisasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
- Cerita dongeng cerita dongeng juga salah satu cara untuk mewariskan masa lalu. Pada cerita dongeng
disisipkan pesan-pesan mengenai sesuatu yang dipandang baik untuk dilakukan maupun mengenai sesuatu
dipandang tidak baik dan tidak boleh dilakukan.
b. Melalui Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan budaya, wilayah, identitas dan berinteraksi
dalam suatu hubungan social yang terstruktur. Hal ini disebabkan karena tidak ada manusia yang bisa hidup
tanpa orang lain. Masing-masing masyarakat memiliki adat-istiadat yang berbeda satu sama lain.
Penyimpangan akan membuat seseorang disisihkan dari lingkungan masyarakat. Sementara itu, masyarakat
tidak pernah lepas dari masa lalunya.
Unsur-unsur Peradaban Masyarakat Indonesia
Berdasarkan penelitian seorang sarjana Perancis yang bernama Coedes dalam bidang peradaban
masyarakat Indonesia sebelum pengaruh Hindu-Buddha terdapat 10 unsur peradaban yang dimiliki di
antaranya:
1. Memelihara ternak (sapi, unggas, dan lain-lain)
2. Mengenal keterampilan teknik undagi (perundagian)
3. Mengenal pengetahuan pelayaran di samudera luas

Kata Pengantar
berubah menjadi huruf Kawi (Jawa kuno).bentuk huruf atau simbol-simbol yang
digunakan dalam huruf Kawi merupakan bentuk khas Jawa.
Pada umumnya prasasti berisi tentang :
- Penghormatan kepada dewa.
- Angka tahun dan penanggalan.
- Menyebut nama raja.
- Perintah kepada pegawai tinggi.
- Penetapan daerah sima (daerah bebas pajak).
- Sambhada (sebab musabab suatu daerah dijadikan daerah sima).
, cita-cita, etos, nilai, norma dan lain-lain. Kedua aspek ini tidak dapat dipisahkan.
Benda-benda material yang diciptakan merupakan cerminan atau pantulan konkret dari pandangan, etos
atau cita-cita hidup suatu bangsa. Dengan kata lain, apa yang dihasilkan merupakan wujud dari apa yang
dipikirkan. Setiap bangsa mempunyai cara sendiri-sendiri untuk membuat dua aspek kebudayaan ini tidak
dilupakan. Istilah yang sering digunakan untuk menjelaskan pewarisan kebudayaan dari satu generasi ke
generasi disebut sosialisasi.
Perkembangan teknologi cetak, computer dan komunikasi dewasa ini memungkinkan untuk mengarsip
peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk bisa diolah kembali oleh generasi yang akan dating. Dengan demikian,
yang diwariskan tidak hanya benda-benda material, tetapi juga benda-benda nonmaterial. Namun,
perkembangan ini tidak terjadi pada masyarakat sebelum mengenal tulisan. Kebudayaan mereka hanya
diwariskan secara lisan dan melalui benda-benda kebudayaan. Ada beberapa cara untuk mewariskan masa
lalu pada masyarakat ini diantaranya:
1. Melalui Keluarga
2. Melalui Masyarakat
a. Melalui Keluarga
Keluarga merupakan dunia social yang pertama sekaligus yang paling berkesinambungan bagi seseorang.
Pewarisan oleh keluarga dilakukan bertahap, mulai dari yang sederhana dan mudah dipahami menuju ke
sesuatu yang kompleks atau rumit. Yang diwariskan adalah kebudayaan material dan kebudayaan
nonmaterial. Namun yang sering menjadi pokok perhatian keluarga adalah kebudayaan nonmaterial seperti
pengetahuan dan kepercayaan, nilai, norma, bahasa dan cerita dongeng.
Nilai mengacu pada gagasan abstrak mengenai apa yang dianggap masyarakat baik, benar dan diinginkan.
Norma adalah perwujudan konkret dari nilai-nilai. Ada dua cara bersosialisasi dalam keluarga pada
masyarakat sebelum mengenal tulisan, yaitu:
- Adat-istiadat setiap keluarga memiliki adat-istiadat atau kebiasaan. Tradisi dan kebiasaan tersebut
diwariskan kepada seorang anak melalui sosialisasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
- Cerita dongeng cerita dongeng juga salah satu cara untuk mewariskan masa lalu. Pada cerita dongeng
disisipkan pesan-pesan mengenai sesuatu yang dipandang baik untuk dilakukan maupun mengenai sesuatu
dipandang tidak baik dan tidak boleh dilakukan.
b. Melalui Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan budaya, wilayah, identitas dan berinteraksi
dalam suatu hubungan social yang terstruktur. Hal ini disebabkan karena tidak ada manusia yang bisa hidup
tanpa orang lain. Masing-masing masyarakat memiliki adat-istiadat yang berbeda satu sama lain.
Penyimpangan akan membuat seseorang disisihkan dari lingkungan masyarakat. Sementara itu, masyarakat
tidak pernah lepas dari masa lalunya.
Unsur-unsur Peradaban Masyarakat Indonesia
Berdasarkan penelitian seorang sarjana Perancis yang bernama Coedes dalam bidang peradaban
masyarakat Indonesia sebelum pengaruh Hindu-Buddha terdapat 10 unsur peradaban yang dimiliki di
antaranya:
1. Memelihara ternak (sapi, unggas, dan lain-lain)
2. Mengenal keterampilan teknik undagi (perundagian)
3. Mengenal pengetahuan pelayaran di samudera luas

Kata Pengantar
-

Para saksi.
Desa perbatasan daerah sima (wanua tpisring)
Hadiah yang diberikan dari daerah sima kepada raja, pendeta, dan para saksi.
Jalannya upacara.
Tontonan yang diadakan.
Kutukan atau sumpah serapah kepada yang melanggar peraturan.

Berdasarkan bahasa dan tulisan yang dipergunakan, prasasti di Indonesia dapat


dibagi sebagai berikut:
, cita-cita, etos, nilai, norma dan lain-lain. Kedua aspek ini tidak dapat dipisahkan.
Benda-benda material yang diciptakan merupakan cerminan atau pantulan konkret dari pandangan, etos
atau cita-cita hidup suatu bangsa. Dengan kata lain, apa yang dihasilkan merupakan wujud dari apa yang
dipikirkan. Setiap bangsa mempunyai cara sendiri-sendiri untuk membuat dua aspek kebudayaan ini tidak
dilupakan. Istilah yang sering digunakan untuk menjelaskan pewarisan kebudayaan dari satu generasi ke
generasi disebut sosialisasi.
Perkembangan teknologi cetak, computer dan komunikasi dewasa ini memungkinkan untuk mengarsip
peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk bisa diolah kembali oleh generasi yang akan dating. Dengan demikian,
yang diwariskan tidak hanya benda-benda material, tetapi juga benda-benda nonmaterial. Namun,
perkembangan ini tidak terjadi pada masyarakat sebelum mengenal tulisan. Kebudayaan mereka hanya
diwariskan secara lisan dan melalui benda-benda kebudayaan. Ada beberapa cara untuk mewariskan masa
lalu pada masyarakat ini diantaranya:
1. Melalui Keluarga
2. Melalui Masyarakat
a. Melalui Keluarga
Keluarga merupakan dunia social yang pertama sekaligus yang paling berkesinambungan bagi seseorang.
Pewarisan oleh keluarga dilakukan bertahap, mulai dari yang sederhana dan mudah dipahami menuju ke
sesuatu yang kompleks atau rumit. Yang diwariskan adalah kebudayaan material dan kebudayaan
nonmaterial. Namun yang sering menjadi pokok perhatian keluarga adalah kebudayaan nonmaterial seperti
pengetahuan dan kepercayaan, nilai, norma, bahasa dan cerita dongeng.
Nilai mengacu pada gagasan abstrak mengenai apa yang dianggap masyarakat baik, benar dan diinginkan.
Norma adalah perwujudan konkret dari nilai-nilai. Ada dua cara bersosialisasi dalam keluarga pada
masyarakat sebelum mengenal tulisan, yaitu:
- Adat-istiadat setiap keluarga memiliki adat-istiadat atau kebiasaan. Tradisi dan kebiasaan tersebut
diwariskan kepada seorang anak melalui sosialisasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
- Cerita dongeng cerita dongeng juga salah satu cara untuk mewariskan masa lalu. Pada cerita dongeng
disisipkan pesan-pesan mengenai sesuatu yang dipandang baik untuk dilakukan maupun mengenai sesuatu
dipandang tidak baik dan tidak boleh dilakukan.
b. Melalui Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan budaya, wilayah, identitas dan berinteraksi
dalam suatu hubungan social yang terstruktur. Hal ini disebabkan karena tidak ada manusia yang bisa hidup
tanpa orang lain. Masing-masing masyarakat memiliki adat-istiadat yang berbeda satu sama lain.
Penyimpangan akan membuat seseorang disisihkan dari lingkungan masyarakat. Sementara itu, masyarakat
tidak pernah lepas dari masa lalunya.
Unsur-unsur Peradaban Masyarakat Indonesia
Berdasarkan penelitian seorang sarjana Perancis yang bernama Coedes dalam bidang peradaban
masyarakat Indonesia sebelum pengaruh Hindu-Buddha terdapat 10 unsur peradaban yang dimiliki di
antaranya:
1. Memelihara ternak (sapi, unggas, dan lain-lain)
2. Mengenal keterampilan teknik undagi (perundagian)
3. Mengenal pengetahuan pelayaran di samudera luas

Kata Pengantar
a. Prasasti berbahasa Sansekerta.
Prasasti yang menggunkan bahasa sansekerta. Digunakan oleh kerjaan dari
abad ke-5 sampai ke-9.
Menggunakan tiga jenis huruf, yaitu:
1) Huruf Pallawa.
2) Huruf Pra Nagari atau huruf Siddham.
3) Huruf Jawa kuno (kawi)
b. Prasasti berbahasa Jawa Kuno.
Prasasti yang menggunakan bahasa Jawa Kuno. Dipakai pada abad ke 10.
Menggunakan dua jenis huruf, yaitu:
, cita-cita, etos, nilai, norma dan lain-lain. Kedua aspek ini tidak dapat dipisahkan.
Benda-benda material yang diciptakan merupakan cerminan atau pantulan konkret dari pandangan, etos
atau cita-cita hidup suatu bangsa. Dengan kata lain, apa yang dihasilkan merupakan wujud dari apa yang
dipikirkan. Setiap bangsa mempunyai cara sendiri-sendiri untuk membuat dua aspek kebudayaan ini tidak
dilupakan. Istilah yang sering digunakan untuk menjelaskan pewarisan kebudayaan dari satu generasi ke
generasi disebut sosialisasi.
Perkembangan teknologi cetak, computer dan komunikasi dewasa ini memungkinkan untuk mengarsip
peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk bisa diolah kembali oleh generasi yang akan dating. Dengan demikian,
yang diwariskan tidak hanya benda-benda material, tetapi juga benda-benda nonmaterial. Namun,
perkembangan ini tidak terjadi pada masyarakat sebelum mengenal tulisan. Kebudayaan mereka hanya
diwariskan secara lisan dan melalui benda-benda kebudayaan. Ada beberapa cara untuk mewariskan masa
lalu pada masyarakat ini diantaranya:
1. Melalui Keluarga
2. Melalui Masyarakat
a. Melalui Keluarga
Keluarga merupakan dunia social yang pertama sekaligus yang paling berkesinambungan bagi seseorang.
Pewarisan oleh keluarga dilakukan bertahap, mulai dari yang sederhana dan mudah dipahami menuju ke
sesuatu yang kompleks atau rumit. Yang diwariskan adalah kebudayaan material dan kebudayaan
nonmaterial. Namun yang sering menjadi pokok perhatian keluarga adalah kebudayaan nonmaterial seperti
pengetahuan dan kepercayaan, nilai, norma, bahasa dan cerita dongeng.
Nilai mengacu pada gagasan abstrak mengenai apa yang dianggap masyarakat baik, benar dan diinginkan.
Norma adalah perwujudan konkret dari nilai-nilai. Ada dua cara bersosialisasi dalam keluarga pada
masyarakat sebelum mengenal tulisan, yaitu:
- Adat-istiadat setiap keluarga memiliki adat-istiadat atau kebiasaan. Tradisi dan kebiasaan tersebut
diwariskan kepada seorang anak melalui sosialisasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
- Cerita dongeng cerita dongeng juga salah satu cara untuk mewariskan masa lalu. Pada cerita dongeng
disisipkan pesan-pesan mengenai sesuatu yang dipandang baik untuk dilakukan maupun mengenai sesuatu
dipandang tidak baik dan tidak boleh dilakukan.
b. Melalui Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan budaya, wilayah, identitas dan berinteraksi
dalam suatu hubungan social yang terstruktur. Hal ini disebabkan karena tidak ada manusia yang bisa hidup
tanpa orang lain. Masing-masing masyarakat memiliki adat-istiadat yang berbeda satu sama lain.
Penyimpangan akan membuat seseorang disisihkan dari lingkungan masyarakat. Sementara itu, masyarakat
tidak pernah lepas dari masa lalunya.
Unsur-unsur Peradaban Masyarakat Indonesia
Berdasarkan penelitian seorang sarjana Perancis yang bernama Coedes dalam bidang peradaban
masyarakat Indonesia sebelum pengaruh Hindu-Buddha terdapat 10 unsur peradaban yang dimiliki di
antaranya:
1. Memelihara ternak (sapi, unggas, dan lain-lain)
2. Mengenal keterampilan teknik undagi (perundagian)
3. Mengenal pengetahuan pelayaran di samudera luas

Kata Pengantar
1) Huruf Jawa kuno.
2) Huruf Pra Nagari (Siddham).
c. Prasasti berbahasa Melayu Kuno.
Prasasti yang menggunakan bahasa Melayu Kuno.
d. Prasasti berbahasa Bali Kuno.
Prasasti yang menggunakan bahasa Bali Kuno, merupakan peninggalan.
2. Kitab Kuno
Kitab merupakan sebuah karya sastra para pujangga pada masa lampau yang dapat
, cita-cita, etos, nilai, norma dan lain-lain. Kedua aspek ini tidak dapat dipisahkan.
Benda-benda material yang diciptakan merupakan cerminan atau pantulan konkret dari pandangan, etos
atau cita-cita hidup suatu bangsa. Dengan kata lain, apa yang dihasilkan merupakan wujud dari apa yang
dipikirkan. Setiap bangsa mempunyai cara sendiri-sendiri untuk membuat dua aspek kebudayaan ini tidak
dilupakan. Istilah yang sering digunakan untuk menjelaskan pewarisan kebudayaan dari satu generasi ke
generasi disebut sosialisasi.
Perkembangan teknologi cetak, computer dan komunikasi dewasa ini memungkinkan untuk mengarsip
peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk bisa diolah kembali oleh generasi yang akan dating. Dengan demikian,
yang diwariskan tidak hanya benda-benda material, tetapi juga benda-benda nonmaterial. Namun,
perkembangan ini tidak terjadi pada masyarakat sebelum mengenal tulisan. Kebudayaan mereka hanya
diwariskan secara lisan dan melalui benda-benda kebudayaan. Ada beberapa cara untuk mewariskan masa
lalu pada masyarakat ini diantaranya:
1. Melalui Keluarga
2. Melalui Masyarakat
a. Melalui Keluarga
Keluarga merupakan dunia social yang pertama sekaligus yang paling berkesinambungan bagi seseorang.
Pewarisan oleh keluarga dilakukan bertahap, mulai dari yang sederhana dan mudah dipahami menuju ke
sesuatu yang kompleks atau rumit. Yang diwariskan adalah kebudayaan material dan kebudayaan
nonmaterial. Namun yang sering menjadi pokok perhatian keluarga adalah kebudayaan nonmaterial seperti
pengetahuan dan kepercayaan, nilai, norma, bahasa dan cerita dongeng.
Nilai mengacu pada gagasan abstrak mengenai apa yang dianggap masyarakat baik, benar dan diinginkan.
Norma adalah perwujudan konkret dari nilai-nilai. Ada dua cara bersosialisasi dalam keluarga pada
masyarakat sebelum mengenal tulisan, yaitu:
- Adat-istiadat setiap keluarga memiliki adat-istiadat atau kebiasaan. Tradisi dan kebiasaan tersebut
diwariskan kepada seorang anak melalui sosialisasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
- Cerita dongeng cerita dongeng juga salah satu cara untuk mewariskan masa lalu. Pada cerita dongeng
disisipkan pesan-pesan mengenai sesuatu yang dipandang baik untuk dilakukan maupun mengenai sesuatu
dipandang tidak baik dan tidak boleh dilakukan.
b. Melalui Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan budaya, wilayah, identitas dan berinteraksi
dalam suatu hubungan social yang terstruktur. Hal ini disebabkan karena tidak ada manusia yang bisa hidup
tanpa orang lain. Masing-masing masyarakat memiliki adat-istiadat yang berbeda satu sama lain.
Penyimpangan akan membuat seseorang disisihkan dari lingkungan masyarakat. Sementara itu, masyarakat
tidak pernah lepas dari masa lalunya.
Unsur-unsur Peradaban Masyarakat Indonesia
Berdasarkan penelitian seorang sarjana Perancis yang bernama Coedes dalam bidang peradaban
masyarakat Indonesia sebelum pengaruh Hindu-Buddha terdapat 10 unsur peradaban yang dimiliki di
antaranya:
1. Memelihara ternak (sapi, unggas, dan lain-lain)
2. Mengenal keterampilan teknik undagi (perundagian)
3. Mengenal pengetahuan pelayaran di samudera luas

Kata Pengantar
dijadikan petunjuk untuk menyingkap suatu peristiwa sejarah. Kerajaan-kerajaan besar di
masa lampau memberikan kedudukan yang istimewa kepada para pujangga. Namun
tulisan-tulisan para pujangga itu tidak terlepas dari pengaruh kekuasaan, sehingga
tulisan itu seringkali tidak netral. Kitab Kuno di Indonesia dapat dibedakan menjadi 2
yaitu Zaman Hindu-Budha dan Zaman Islam
1) Zaman Hindu Budha.
Pada zaman kerajaan Hindu Budha berkembang di Indonesia, kesusastraan
di bagi menjadi:
- Zaman Mataram (abad ke 9 dan ke 10).
, cita-cita, etos, nilai, norma dan lain-lain. Kedua aspek ini tidak dapat dipisahkan.
Benda-benda material yang diciptakan merupakan cerminan atau pantulan konkret dari pandangan, etos
atau cita-cita hidup suatu bangsa. Dengan kata lain, apa yang dihasilkan merupakan wujud dari apa yang
dipikirkan. Setiap bangsa mempunyai cara sendiri-sendiri untuk membuat dua aspek kebudayaan ini tidak
dilupakan. Istilah yang sering digunakan untuk menjelaskan pewarisan kebudayaan dari satu generasi ke
generasi disebut sosialisasi.
Perkembangan teknologi cetak, computer dan komunikasi dewasa ini memungkinkan untuk mengarsip
peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk bisa diolah kembali oleh generasi yang akan dating. Dengan demikian,
yang diwariskan tidak hanya benda-benda material, tetapi juga benda-benda nonmaterial. Namun,
perkembangan ini tidak terjadi pada masyarakat sebelum mengenal tulisan. Kebudayaan mereka hanya
diwariskan secara lisan dan melalui benda-benda kebudayaan. Ada beberapa cara untuk mewariskan masa
lalu pada masyarakat ini diantaranya:
1. Melalui Keluarga
2. Melalui Masyarakat
a. Melalui Keluarga
Keluarga merupakan dunia social yang pertama sekaligus yang paling berkesinambungan bagi seseorang.
Pewarisan oleh keluarga dilakukan bertahap, mulai dari yang sederhana dan mudah dipahami menuju ke
sesuatu yang kompleks atau rumit. Yang diwariskan adalah kebudayaan material dan kebudayaan
nonmaterial. Namun yang sering menjadi pokok perhatian keluarga adalah kebudayaan nonmaterial seperti
pengetahuan dan kepercayaan, nilai, norma, bahasa dan cerita dongeng.
Nilai mengacu pada gagasan abstrak mengenai apa yang dianggap masyarakat baik, benar dan diinginkan.
Norma adalah perwujudan konkret dari nilai-nilai. Ada dua cara bersosialisasi dalam keluarga pada
masyarakat sebelum mengenal tulisan, yaitu:
- Adat-istiadat setiap keluarga memiliki adat-istiadat atau kebiasaan. Tradisi dan kebiasaan tersebut
diwariskan kepada seorang anak melalui sosialisasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
- Cerita dongeng cerita dongeng juga salah satu cara untuk mewariskan masa lalu. Pada cerita dongeng
disisipkan pesan-pesan mengenai sesuatu yang dipandang baik untuk dilakukan maupun mengenai sesuatu
dipandang tidak baik dan tidak boleh dilakukan.
b. Melalui Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan budaya, wilayah, identitas dan berinteraksi
dalam suatu hubungan social yang terstruktur. Hal ini disebabkan karena tidak ada manusia yang bisa hidup
tanpa orang lain. Masing-masing masyarakat memiliki adat-istiadat yang berbeda satu sama lain.
Penyimpangan akan membuat seseorang disisihkan dari lingkungan masyarakat. Sementara itu, masyarakat
tidak pernah lepas dari masa lalunya.
Unsur-unsur Peradaban Masyarakat Indonesia
Berdasarkan penelitian seorang sarjana Perancis yang bernama Coedes dalam bidang peradaban
masyarakat Indonesia sebelum pengaruh Hindu-Buddha terdapat 10 unsur peradaban yang dimiliki di
antaranya:
1. Memelihara ternak (sapi, unggas, dan lain-lain)
2. Mengenal keterampilan teknik undagi (perundagian)
3. Mengenal pengetahuan pelayaran di samudera luas

Kata Pengantar
- Zaman Kediri (abad ke 11 dan ke 12).
- Zaman Majapahit I (abad ke 14), dengan bahasa jawa kuno.
- Zaman Majapahit II (abad ke 15 dan ke 16), dengan bahasa Jawa Tengahan.
Sebagian berkembang di Bali.
Hasil hasil kesustraan zaman Indonesia klasik ditulis dalam bentuk gancaran
(prosa) dan tembang (syair).
2) Zaman Islam
Kesusastran zaman Islam banyak berkembang di daerah Selat Malaka dan
Jawa. Beberapa contoh Kitab Kuno Zaman Islam diantaranya, yaitu :
, cita-cita, etos, nilai, norma dan lain-lain. Kedua aspek ini tidak dapat dipisahkan.
Benda-benda material yang diciptakan merupakan cerminan atau pantulan konkret dari pandangan, etos
atau cita-cita hidup suatu bangsa. Dengan kata lain, apa yang dihasilkan merupakan wujud dari apa yang
dipikirkan. Setiap bangsa mempunyai cara sendiri-sendiri untuk membuat dua aspek kebudayaan ini tidak
dilupakan. Istilah yang sering digunakan untuk menjelaskan pewarisan kebudayaan dari satu generasi ke
generasi disebut sosialisasi.
Perkembangan teknologi cetak, computer dan komunikasi dewasa ini memungkinkan untuk mengarsip
peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk bisa diolah kembali oleh generasi yang akan dating. Dengan demikian,
yang diwariskan tidak hanya benda-benda material, tetapi juga benda-benda nonmaterial. Namun,
perkembangan ini tidak terjadi pada masyarakat sebelum mengenal tulisan. Kebudayaan mereka hanya
diwariskan secara lisan dan melalui benda-benda kebudayaan. Ada beberapa cara untuk mewariskan masa
lalu pada masyarakat ini diantaranya:
1. Melalui Keluarga
2. Melalui Masyarakat
a. Melalui Keluarga
Keluarga merupakan dunia social yang pertama sekaligus yang paling berkesinambungan bagi seseorang.
Pewarisan oleh keluarga dilakukan bertahap, mulai dari yang sederhana dan mudah dipahami menuju ke
sesuatu yang kompleks atau rumit. Yang diwariskan adalah kebudayaan material dan kebudayaan
nonmaterial. Namun yang sering menjadi pokok perhatian keluarga adalah kebudayaan nonmaterial seperti
pengetahuan dan kepercayaan, nilai, norma, bahasa dan cerita dongeng.
Nilai mengacu pada gagasan abstrak mengenai apa yang dianggap masyarakat baik, benar dan diinginkan.
Norma adalah perwujudan konkret dari nilai-nilai. Ada dua cara bersosialisasi dalam keluarga pada
masyarakat sebelum mengenal tulisan, yaitu:
- Adat-istiadat setiap keluarga memiliki adat-istiadat atau kebiasaan. Tradisi dan kebiasaan tersebut
diwariskan kepada seorang anak melalui sosialisasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
- Cerita dongeng cerita dongeng juga salah satu cara untuk mewariskan masa lalu. Pada cerita dongeng
disisipkan pesan-pesan mengenai sesuatu yang dipandang baik untuk dilakukan maupun mengenai sesuatu
dipandang tidak baik dan tidak boleh dilakukan.
b. Melalui Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan budaya, wilayah, identitas dan berinteraksi
dalam suatu hubungan social yang terstruktur. Hal ini disebabkan karena tidak ada manusia yang bisa hidup
tanpa orang lain. Masing-masing masyarakat memiliki adat-istiadat yang berbeda satu sama lain.
Penyimpangan akan membuat seseorang disisihkan dari lingkungan masyarakat. Sementara itu, masyarakat
tidak pernah lepas dari masa lalunya.
Unsur-unsur Peradaban Masyarakat Indonesia
Berdasarkan penelitian seorang sarjana Perancis yang bernama Coedes dalam bidang peradaban
masyarakat Indonesia sebelum pengaruh Hindu-Buddha terdapat 10 unsur peradaban yang dimiliki di
antaranya:
1. Memelihara ternak (sapi, unggas, dan lain-lain)
2. Mengenal keterampilan teknik undagi (perundagian)
3. Mengenal pengetahuan pelayaran di samudera luas

Kata Pengantar
Hikayat. Karya sastra yang isinya beraneka ragam. Pada hakekatnya Hikayat adalah
cerita dongeng belaka. Banyak bersifat supranatural, seperti : Hikayat Raja Pasai dan
Hikayat Silsilah Perak.
Babad, diantara beberapa Kitab Kuno yang dapat dikatakan sebagai Babad
yaitu :
- Hikayat Raja Pasai
Melihat isinya kitab ini digolongkan sebagai Babad karena kitab ini
dimaksudkan sebagai sejarah tradisional. Kitab ini berisi tentang sejarah
Kerajaan Pasai dari awal berdiri hingga ditaklukkan Kerajaan Majapahit.
, cita-cita, etos, nilai, norma dan lain-lain. Kedua aspek ini tidak dapat dipisahkan.
Benda-benda material yang diciptakan merupakan cerminan atau pantulan konkret dari pandangan, etos
atau cita-cita hidup suatu bangsa. Dengan kata lain, apa yang dihasilkan merupakan wujud dari apa yang
dipikirkan. Setiap bangsa mempunyai cara sendiri-sendiri untuk membuat dua aspek kebudayaan ini tidak
dilupakan. Istilah yang sering digunakan untuk menjelaskan pewarisan kebudayaan dari satu generasi ke
generasi disebut sosialisasi.
Perkembangan teknologi cetak, computer dan komunikasi dewasa ini memungkinkan untuk mengarsip
peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk bisa diolah kembali oleh generasi yang akan dating. Dengan demikian,
yang diwariskan tidak hanya benda-benda material, tetapi juga benda-benda nonmaterial. Namun,
perkembangan ini tidak terjadi pada masyarakat sebelum mengenal tulisan. Kebudayaan mereka hanya
diwariskan secara lisan dan melalui benda-benda kebudayaan. Ada beberapa cara untuk mewariskan masa
lalu pada masyarakat ini diantaranya:
1. Melalui Keluarga
2. Melalui Masyarakat
a. Melalui Keluarga
Keluarga merupakan dunia social yang pertama sekaligus yang paling berkesinambungan bagi seseorang.
Pewarisan oleh keluarga dilakukan bertahap, mulai dari yang sederhana dan mudah dipahami menuju ke
sesuatu yang kompleks atau rumit. Yang diwariskan adalah kebudayaan material dan kebudayaan
nonmaterial. Namun yang sering menjadi pokok perhatian keluarga adalah kebudayaan nonmaterial seperti
pengetahuan dan kepercayaan, nilai, norma, bahasa dan cerita dongeng.
Nilai mengacu pada gagasan abstrak mengenai apa yang dianggap masyarakat baik, benar dan diinginkan.
Norma adalah perwujudan konkret dari nilai-nilai. Ada dua cara bersosialisasi dalam keluarga pada
masyarakat sebelum mengenal tulisan, yaitu:
- Adat-istiadat setiap keluarga memiliki adat-istiadat atau kebiasaan. Tradisi dan kebiasaan tersebut
diwariskan kepada seorang anak melalui sosialisasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
- Cerita dongeng cerita dongeng juga salah satu cara untuk mewariskan masa lalu. Pada cerita dongeng
disisipkan pesan-pesan mengenai sesuatu yang dipandang baik untuk dilakukan maupun mengenai sesuatu
dipandang tidak baik dan tidak boleh dilakukan.
b. Melalui Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan budaya, wilayah, identitas dan berinteraksi
dalam suatu hubungan social yang terstruktur. Hal ini disebabkan karena tidak ada manusia yang bisa hidup
tanpa orang lain. Masing-masing masyarakat memiliki adat-istiadat yang berbeda satu sama lain.
Penyimpangan akan membuat seseorang disisihkan dari lingkungan masyarakat. Sementara itu, masyarakat
tidak pernah lepas dari masa lalunya.
Unsur-unsur Peradaban Masyarakat Indonesia
Berdasarkan penelitian seorang sarjana Perancis yang bernama Coedes dalam bidang peradaban
masyarakat Indonesia sebelum pengaruh Hindu-Buddha terdapat 10 unsur peradaban yang dimiliki di
antaranya:
1. Memelihara ternak (sapi, unggas, dan lain-lain)
2. Mengenal keterampilan teknik undagi (perundagian)
3. Mengenal pengetahuan pelayaran di samudera luas

Kata Pengantar

- Sejarah Melayu.
Kitab ini ditulis Bendhara Tun Muhammad, Patih Kerajaan Johar, atas perintah dari Raja
Abdullah. Kitab ini dimaksudkan untuk sejarah.
- Hikayat Hasanuddin.
Hikayat ini disebut juga Daftar Sejarah Cirebon dan Kitab Silsilah Segala
Maulana di tanah Jawa. Kitab ini merupakan saduran dari Kitab Banten
Rante-rante mengisahkan Parawali di Jawa serta keturunan mereka.
, cita-cita, etos, nilai, norma dan lain-lain. Kedua aspek ini tidak dapat dipisahkan.
Benda-benda material yang diciptakan merupakan cerminan atau pantulan konkret dari pandangan, etos
atau cita-cita hidup suatu bangsa. Dengan kata lain, apa yang dihasilkan merupakan wujud dari apa yang
dipikirkan. Setiap bangsa mempunyai cara sendiri-sendiri untuk membuat dua aspek kebudayaan ini tidak
dilupakan. Istilah yang sering digunakan untuk menjelaskan pewarisan kebudayaan dari satu generasi ke
generasi disebut sosialisasi.
Perkembangan teknologi cetak, computer dan komunikasi dewasa ini memungkinkan untuk mengarsip
peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk bisa diolah kembali oleh generasi yang akan dating. Dengan demikian,
yang diwariskan tidak hanya benda-benda material, tetapi juga benda-benda nonmaterial. Namun,
perkembangan ini tidak terjadi pada masyarakat sebelum mengenal tulisan. Kebudayaan mereka hanya
diwariskan secara lisan dan melalui benda-benda kebudayaan. Ada beberapa cara untuk mewariskan masa
lalu pada masyarakat ini diantaranya:
1. Melalui Keluarga
2. Melalui Masyarakat
a. Melalui Keluarga
Keluarga merupakan dunia social yang pertama sekaligus yang paling berkesinambungan bagi seseorang.
Pewarisan oleh keluarga dilakukan bertahap, mulai dari yang sederhana dan mudah dipahami menuju ke
sesuatu yang kompleks atau rumit. Yang diwariskan adalah kebudayaan material dan kebudayaan
nonmaterial. Namun yang sering menjadi pokok perhatian keluarga adalah kebudayaan nonmaterial seperti
pengetahuan dan kepercayaan, nilai, norma, bahasa dan cerita dongeng.
Nilai mengacu pada gagasan abstrak mengenai apa yang dianggap masyarakat baik, benar dan diinginkan.
Norma adalah perwujudan konkret dari nilai-nilai. Ada dua cara bersosialisasi dalam keluarga pada
masyarakat sebelum mengenal tulisan, yaitu:
- Adat-istiadat setiap keluarga memiliki adat-istiadat atau kebiasaan. Tradisi dan kebiasaan tersebut
diwariskan kepada seorang anak melalui sosialisasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
- Cerita dongeng cerita dongeng juga salah satu cara untuk mewariskan masa lalu. Pada cerita dongeng
disisipkan pesan-pesan mengenai sesuatu yang dipandang baik untuk dilakukan maupun mengenai sesuatu
dipandang tidak baik dan tidak boleh dilakukan.
b. Melalui Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan budaya, wilayah, identitas dan berinteraksi
dalam suatu hubungan social yang terstruktur. Hal ini disebabkan karena tidak ada manusia yang bisa hidup
tanpa orang lain. Masing-masing masyarakat memiliki adat-istiadat yang berbeda satu sama lain.
Penyimpangan akan membuat seseorang disisihkan dari lingkungan masyarakat. Sementara itu, masyarakat
tidak pernah lepas dari masa lalunya.
Unsur-unsur Peradaban Masyarakat Indonesia
Berdasarkan penelitian seorang sarjana Perancis yang bernama Coedes dalam bidang peradaban
masyarakat Indonesia sebelum pengaruh Hindu-Buddha terdapat 10 unsur peradaban yang dimiliki di
antaranya:
1. Memelihara ternak (sapi, unggas, dan lain-lain)
2. Mengenal keterampilan teknik undagi (perundagian)
3. Mengenal pengetahuan pelayaran di samudera luas

Kata Pengantar
c. Perkembangan Penulisan Sejarah di Indonesia.
Historiografi (penulisan sejarah) Indonesia dibagi dalam tiga jenis, antara lain sebagai
berikut.
Historiografi Tradisional
1) Historiografi Tradisional Kuno
Historiografi tradisional kuno mempunyai cirri-ciri sebagai berikut
a) Merupakan hasil terjemahan kebudayaan Hindu
b) Bersifat religiomagis
c) Bersifat keraton sentries
, cita-cita, etos, nilai, norma dan lain-lain. Kedua aspek ini tidak dapat dipisahkan.
Benda-benda material yang diciptakan merupakan cerminan atau pantulan konkret dari pandangan, etos
atau cita-cita hidup suatu bangsa. Dengan kata lain, apa yang dihasilkan merupakan wujud dari apa yang
dipikirkan. Setiap bangsa mempunyai cara sendiri-sendiri untuk membuat dua aspek kebudayaan ini tidak
dilupakan. Istilah yang sering digunakan untuk menjelaskan pewarisan kebudayaan dari satu generasi ke
generasi disebut sosialisasi.
Perkembangan teknologi cetak, computer dan komunikasi dewasa ini memungkinkan untuk mengarsip
peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk bisa diolah kembali oleh generasi yang akan dating. Dengan demikian,
yang diwariskan tidak hanya benda-benda material, tetapi juga benda-benda nonmaterial. Namun,
perkembangan ini tidak terjadi pada masyarakat sebelum mengenal tulisan. Kebudayaan mereka hanya
diwariskan secara lisan dan melalui benda-benda kebudayaan. Ada beberapa cara untuk mewariskan masa
lalu pada masyarakat ini diantaranya:
1. Melalui Keluarga
2. Melalui Masyarakat
a. Melalui Keluarga
Keluarga merupakan dunia social yang pertama sekaligus yang paling berkesinambungan bagi seseorang.
Pewarisan oleh keluarga dilakukan bertahap, mulai dari yang sederhana dan mudah dipahami menuju ke
sesuatu yang kompleks atau rumit. Yang diwariskan adalah kebudayaan material dan kebudayaan
nonmaterial. Namun yang sering menjadi pokok perhatian keluarga adalah kebudayaan nonmaterial seperti
pengetahuan dan kepercayaan, nilai, norma, bahasa dan cerita dongeng.
Nilai mengacu pada gagasan abstrak mengenai apa yang dianggap masyarakat baik, benar dan diinginkan.
Norma adalah perwujudan konkret dari nilai-nilai. Ada dua cara bersosialisasi dalam keluarga pada
masyarakat sebelum mengenal tulisan, yaitu:
- Adat-istiadat setiap keluarga memiliki adat-istiadat atau kebiasaan. Tradisi dan kebiasaan tersebut
diwariskan kepada seorang anak melalui sosialisasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
- Cerita dongeng cerita dongeng juga salah satu cara untuk mewariskan masa lalu. Pada cerita dongeng
disisipkan pesan-pesan mengenai sesuatu yang dipandang baik untuk dilakukan maupun mengenai sesuatu
dipandang tidak baik dan tidak boleh dilakukan.
b. Melalui Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan budaya, wilayah, identitas dan berinteraksi
dalam suatu hubungan social yang terstruktur. Hal ini disebabkan karena tidak ada manusia yang bisa hidup
tanpa orang lain. Masing-masing masyarakat memiliki adat-istiadat yang berbeda satu sama lain.
Penyimpangan akan membuat seseorang disisihkan dari lingkungan masyarakat. Sementara itu, masyarakat
tidak pernah lepas dari masa lalunya.
Unsur-unsur Peradaban Masyarakat Indonesia
Berdasarkan penelitian seorang sarjana Perancis yang bernama Coedes dalam bidang peradaban
masyarakat Indonesia sebelum pengaruh Hindu-Buddha terdapat 10 unsur peradaban yang dimiliki di
antaranya:
1. Memelihara ternak (sapi, unggas, dan lain-lain)
2. Mengenal keterampilan teknik undagi (perundagian)
3. Mengenal pengetahuan pelayaran di samudera luas

Kata Pengantar
d) Untuk menaikkan martabat kasta brahmana
2) Historiografi Tradisional Tengah
Histiriografi tradisional tengah mempunyai cirri-ciri sebagai berikut.
a) Peristiwa terjadi di luar keraton
b) Bersifat etnosentris, berbentuk khas Jawa
c) Bersifat naratif konsepsional
d) Bersifat nonofficial
3) Historiografi Tradisional Baru
Historiografi tradisional baru mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
a) Unsur-unsurnya bergaya Islam Jawa (mitologis)
, cita-cita, etos, nilai, norma dan lain-lain. Kedua aspek ini tidak dapat dipisahkan.
Benda-benda material yang diciptakan merupakan cerminan atau pantulan konkret dari pandangan, etos
atau cita-cita hidup suatu bangsa. Dengan kata lain, apa yang dihasilkan merupakan wujud dari apa yang
dipikirkan. Setiap bangsa mempunyai cara sendiri-sendiri untuk membuat dua aspek kebudayaan ini tidak
dilupakan. Istilah yang sering digunakan untuk menjelaskan pewarisan kebudayaan dari satu generasi ke
generasi disebut sosialisasi.
Perkembangan teknologi cetak, computer dan komunikasi dewasa ini memungkinkan untuk mengarsip
peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk bisa diolah kembali oleh generasi yang akan dating. Dengan demikian,
yang diwariskan tidak hanya benda-benda material, tetapi juga benda-benda nonmaterial. Namun,
perkembangan ini tidak terjadi pada masyarakat sebelum mengenal tulisan. Kebudayaan mereka hanya
diwariskan secara lisan dan melalui benda-benda kebudayaan. Ada beberapa cara untuk mewariskan masa
lalu pada masyarakat ini diantaranya:
1. Melalui Keluarga
2. Melalui Masyarakat
a. Melalui Keluarga
Keluarga merupakan dunia social yang pertama sekaligus yang paling berkesinambungan bagi seseorang.
Pewarisan oleh keluarga dilakukan bertahap, mulai dari yang sederhana dan mudah dipahami menuju ke
sesuatu yang kompleks atau rumit. Yang diwariskan adalah kebudayaan material dan kebudayaan
nonmaterial. Namun yang sering menjadi pokok perhatian keluarga adalah kebudayaan nonmaterial seperti
pengetahuan dan kepercayaan, nilai, norma, bahasa dan cerita dongeng.
Nilai mengacu pada gagasan abstrak mengenai apa yang dianggap masyarakat baik, benar dan diinginkan.
Norma adalah perwujudan konkret dari nilai-nilai. Ada dua cara bersosialisasi dalam keluarga pada
masyarakat sebelum mengenal tulisan, yaitu:
- Adat-istiadat setiap keluarga memiliki adat-istiadat atau kebiasaan. Tradisi dan kebiasaan tersebut
diwariskan kepada seorang anak melalui sosialisasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
- Cerita dongeng cerita dongeng juga salah satu cara untuk mewariskan masa lalu. Pada cerita dongeng
disisipkan pesan-pesan mengenai sesuatu yang dipandang baik untuk dilakukan maupun mengenai sesuatu
dipandang tidak baik dan tidak boleh dilakukan.
b. Melalui Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan budaya, wilayah, identitas dan berinteraksi
dalam suatu hubungan social yang terstruktur. Hal ini disebabkan karena tidak ada manusia yang bisa hidup
tanpa orang lain. Masing-masing masyarakat memiliki adat-istiadat yang berbeda satu sama lain.
Penyimpangan akan membuat seseorang disisihkan dari lingkungan masyarakat. Sementara itu, masyarakat
tidak pernah lepas dari masa lalunya.
Unsur-unsur Peradaban Masyarakat Indonesia
Berdasarkan penelitian seorang sarjana Perancis yang bernama Coedes dalam bidang peradaban
masyarakat Indonesia sebelum pengaruh Hindu-Buddha terdapat 10 unsur peradaban yang dimiliki di
antaranya:
1. Memelihara ternak (sapi, unggas, dan lain-lain)
2. Mengenal keterampilan teknik undagi (perundagian)
3. Mengenal pengetahuan pelayaran di samudera luas

Kata Pengantar
b) Bersifat kronologi
c) Bersifat etnosentris
d) Bersifat feodalistik
Historiografi Kolonial
Historiografi kolonial mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1) Sudut pandangnya Eropasentris atau Nerlandosentris
2) Isinya tentang kejadian-kejadian di Belanda
3) Tokoh-tokoh sejarahnya merupakan orang-orang Belanda
4) Orang-orang Indonesia hanya dianggap sebagai objek sejarah
, cita-cita, etos, nilai, norma dan lain-lain. Kedua aspek ini tidak dapat dipisahkan.
Benda-benda material yang diciptakan merupakan cerminan atau pantulan konkret dari pandangan, etos
atau cita-cita hidup suatu bangsa. Dengan kata lain, apa yang dihasilkan merupakan wujud dari apa yang
dipikirkan. Setiap bangsa mempunyai cara sendiri-sendiri untuk membuat dua aspek kebudayaan ini tidak
dilupakan. Istilah yang sering digunakan untuk menjelaskan pewarisan kebudayaan dari satu generasi ke
generasi disebut sosialisasi.
Perkembangan teknologi cetak, computer dan komunikasi dewasa ini memungkinkan untuk mengarsip
peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk bisa diolah kembali oleh generasi yang akan dating. Dengan demikian,
yang diwariskan tidak hanya benda-benda material, tetapi juga benda-benda nonmaterial. Namun,
perkembangan ini tidak terjadi pada masyarakat sebelum mengenal tulisan. Kebudayaan mereka hanya
diwariskan secara lisan dan melalui benda-benda kebudayaan. Ada beberapa cara untuk mewariskan masa
lalu pada masyarakat ini diantaranya:
1. Melalui Keluarga
2. Melalui Masyarakat
a. Melalui Keluarga
Keluarga merupakan dunia social yang pertama sekaligus yang paling berkesinambungan bagi seseorang.
Pewarisan oleh keluarga dilakukan bertahap, mulai dari yang sederhana dan mudah dipahami menuju ke
sesuatu yang kompleks atau rumit. Yang diwariskan adalah kebudayaan material dan kebudayaan
nonmaterial. Namun yang sering menjadi pokok perhatian keluarga adalah kebudayaan nonmaterial seperti
pengetahuan dan kepercayaan, nilai, norma, bahasa dan cerita dongeng.
Nilai mengacu pada gagasan abstrak mengenai apa yang dianggap masyarakat baik, benar dan diinginkan.
Norma adalah perwujudan konkret dari nilai-nilai. Ada dua cara bersosialisasi dalam keluarga pada
masyarakat sebelum mengenal tulisan, yaitu:
- Adat-istiadat setiap keluarga memiliki adat-istiadat atau kebiasaan. Tradisi dan kebiasaan tersebut
diwariskan kepada seorang anak melalui sosialisasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
- Cerita dongeng cerita dongeng juga salah satu cara untuk mewariskan masa lalu. Pada cerita dongeng
disisipkan pesan-pesan mengenai sesuatu yang dipandang baik untuk dilakukan maupun mengenai sesuatu
dipandang tidak baik dan tidak boleh dilakukan.
b. Melalui Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan budaya, wilayah, identitas dan berinteraksi
dalam suatu hubungan social yang terstruktur. Hal ini disebabkan karena tidak ada manusia yang bisa hidup
tanpa orang lain. Masing-masing masyarakat memiliki adat-istiadat yang berbeda satu sama lain.
Penyimpangan akan membuat seseorang disisihkan dari lingkungan masyarakat. Sementara itu, masyarakat
tidak pernah lepas dari masa lalunya.
Unsur-unsur Peradaban Masyarakat Indonesia
Berdasarkan penelitian seorang sarjana Perancis yang bernama Coedes dalam bidang peradaban
masyarakat Indonesia sebelum pengaruh Hindu-Buddha terdapat 10 unsur peradaban yang dimiliki di
antaranya:
1. Memelihara ternak (sapi, unggas, dan lain-lain)
2. Mengenal keterampilan teknik undagi (perundagian)
3. Mengenal pengetahuan pelayaran di samudera luas

Kata Pengantar
Historiografi ini pada saat Indonesia berada di bawah pemerintahan colonial
sehingga penulisan sejarah digunakan untuk kepentingan penjajah. Tokoh-tokoh penulis
Belanda tentang sejarah Indonesia antara lain J.J. Meinsma, A. Pompe, Stepel, dan De
Graaf.
Historiografi Nasional
1) Seminar Sejarah Nasional I
Seminar ini diselenggarakan pada tahun 1957 di Yogyakarta, karena
melihat pentingnya penyusunan Sejarah Nasional Indonesia. Muhammad
Yamin dan Soedjatmiko mengemukakan perlu adanya penggantian sudut
pandang sejarah. Hal tersebut diperjelas oleh Sartono Kartodirdjo tentang
, cita-cita, etos, nilai, norma dan lain-lain. Kedua aspek ini tidak dapat dipisahkan.
Benda-benda material yang diciptakan merupakan cerminan atau pantulan konkret dari pandangan, etos
atau cita-cita hidup suatu bangsa. Dengan kata lain, apa yang dihasilkan merupakan wujud dari apa yang
dipikirkan. Setiap bangsa mempunyai cara sendiri-sendiri untuk membuat dua aspek kebudayaan ini tidak
dilupakan. Istilah yang sering digunakan untuk menjelaskan pewarisan kebudayaan dari satu generasi ke
generasi disebut sosialisasi.
Perkembangan teknologi cetak, computer dan komunikasi dewasa ini memungkinkan untuk mengarsip
peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk bisa diolah kembali oleh generasi yang akan dating. Dengan demikian,
yang diwariskan tidak hanya benda-benda material, tetapi juga benda-benda nonmaterial. Namun,
perkembangan ini tidak terjadi pada masyarakat sebelum mengenal tulisan. Kebudayaan mereka hanya
diwariskan secara lisan dan melalui benda-benda kebudayaan. Ada beberapa cara untuk mewariskan masa
lalu pada masyarakat ini diantaranya:
1. Melalui Keluarga
2. Melalui Masyarakat
a. Melalui Keluarga
Keluarga merupakan dunia social yang pertama sekaligus yang paling berkesinambungan bagi seseorang.
Pewarisan oleh keluarga dilakukan bertahap, mulai dari yang sederhana dan mudah dipahami menuju ke
sesuatu yang kompleks atau rumit. Yang diwariskan adalah kebudayaan material dan kebudayaan
nonmaterial. Namun yang sering menjadi pokok perhatian keluarga adalah kebudayaan nonmaterial seperti
pengetahuan dan kepercayaan, nilai, norma, bahasa dan cerita dongeng.
Nilai mengacu pada gagasan abstrak mengenai apa yang dianggap masyarakat baik, benar dan diinginkan.
Norma adalah perwujudan konkret dari nilai-nilai. Ada dua cara bersosialisasi dalam keluarga pada
masyarakat sebelum mengenal tulisan, yaitu:
- Adat-istiadat setiap keluarga memiliki adat-istiadat atau kebiasaan. Tradisi dan kebiasaan tersebut
diwariskan kepada seorang anak melalui sosialisasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
- Cerita dongeng cerita dongeng juga salah satu cara untuk mewariskan masa lalu. Pada cerita dongeng
disisipkan pesan-pesan mengenai sesuatu yang dipandang baik untuk dilakukan maupun mengenai sesuatu
dipandang tidak baik dan tidak boleh dilakukan.
b. Melalui Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan budaya, wilayah, identitas dan berinteraksi
dalam suatu hubungan social yang terstruktur. Hal ini disebabkan karena tidak ada manusia yang bisa hidup
tanpa orang lain. Masing-masing masyarakat memiliki adat-istiadat yang berbeda satu sama lain.
Penyimpangan akan membuat seseorang disisihkan dari lingkungan masyarakat. Sementara itu, masyarakat
tidak pernah lepas dari masa lalunya.
Unsur-unsur Peradaban Masyarakat Indonesia
Berdasarkan penelitian seorang sarjana Perancis yang bernama Coedes dalam bidang peradaban
masyarakat Indonesia sebelum pengaruh Hindu-Buddha terdapat 10 unsur peradaban yang dimiliki di
antaranya:
1. Memelihara ternak (sapi, unggas, dan lain-lain)
2. Mengenal keterampilan teknik undagi (perundagian)
3. Mengenal pengetahuan pelayaran di samudera luas

Kata Pengantar
metodologi penulisan Sejarah Nasional Indonesia.
2) Seminar Sejarah Nasional II
Seminar ini juga diselenggarakan di Yogyakarta pada tahun 1970. pada
waktu itu Sartono Kartodirdjo kembali memberikan pendapatnya tentang
ciri-ciri historiografi nasional Indonesia.
Ciri-ciri historiografi nasional Indonesia menurut Sartono Kartodirdjo
antara lain sebagai berikut.
a) Memperhatikan berbagai aspek kehidupan masyarakat di Indonesia
b) Menggunakan pendekatan dari berbagai ilmu
c) Menerapkan sejarah analitis
, cita-cita, etos, nilai, norma dan lain-lain. Kedua aspek ini tidak dapat dipisahkan.
Benda-benda material yang diciptakan merupakan cerminan atau pantulan konkret dari pandangan, etos
atau cita-cita hidup suatu bangsa. Dengan kata lain, apa yang dihasilkan merupakan wujud dari apa yang
dipikirkan. Setiap bangsa mempunyai cara sendiri-sendiri untuk membuat dua aspek kebudayaan ini tidak
dilupakan. Istilah yang sering digunakan untuk menjelaskan pewarisan kebudayaan dari satu generasi ke
generasi disebut sosialisasi.
Perkembangan teknologi cetak, computer dan komunikasi dewasa ini memungkinkan untuk mengarsip
peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk bisa diolah kembali oleh generasi yang akan dating. Dengan demikian,
yang diwariskan tidak hanya benda-benda material, tetapi juga benda-benda nonmaterial. Namun,
perkembangan ini tidak terjadi pada masyarakat sebelum mengenal tulisan. Kebudayaan mereka hanya
diwariskan secara lisan dan melalui benda-benda kebudayaan. Ada beberapa cara untuk mewariskan masa
lalu pada masyarakat ini diantaranya:
1. Melalui Keluarga
2. Melalui Masyarakat
a. Melalui Keluarga
Keluarga merupakan dunia social yang pertama sekaligus yang paling berkesinambungan bagi seseorang.
Pewarisan oleh keluarga dilakukan bertahap, mulai dari yang sederhana dan mudah dipahami menuju ke
sesuatu yang kompleks atau rumit. Yang diwariskan adalah kebudayaan material dan kebudayaan
nonmaterial. Namun yang sering menjadi pokok perhatian keluarga adalah kebudayaan nonmaterial seperti
pengetahuan dan kepercayaan, nilai, norma, bahasa dan cerita dongeng.
Nilai mengacu pada gagasan abstrak mengenai apa yang dianggap masyarakat baik, benar dan diinginkan.
Norma adalah perwujudan konkret dari nilai-nilai. Ada dua cara bersosialisasi dalam keluarga pada
masyarakat sebelum mengenal tulisan, yaitu:
- Adat-istiadat setiap keluarga memiliki adat-istiadat atau kebiasaan. Tradisi dan kebiasaan tersebut
diwariskan kepada seorang anak melalui sosialisasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
- Cerita dongeng cerita dongeng juga salah satu cara untuk mewariskan masa lalu. Pada cerita dongeng
disisipkan pesan-pesan mengenai sesuatu yang dipandang baik untuk dilakukan maupun mengenai sesuatu
dipandang tidak baik dan tidak boleh dilakukan.
b. Melalui Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan budaya, wilayah, identitas dan berinteraksi
dalam suatu hubungan social yang terstruktur. Hal ini disebabkan karena tidak ada manusia yang bisa hidup
tanpa orang lain. Masing-masing masyarakat memiliki adat-istiadat yang berbeda satu sama lain.
Penyimpangan akan membuat seseorang disisihkan dari lingkungan masyarakat. Sementara itu, masyarakat
tidak pernah lepas dari masa lalunya.
Unsur-unsur Peradaban Masyarakat Indonesia
Berdasarkan penelitian seorang sarjana Perancis yang bernama Coedes dalam bidang peradaban
masyarakat Indonesia sebelum pengaruh Hindu-Buddha terdapat 10 unsur peradaban yang dimiliki di
antaranya:
1. Memelihara ternak (sapi, unggas, dan lain-lain)
2. Mengenal keterampilan teknik undagi (perundagian)
3. Mengenal pengetahuan pelayaran di samudera luas

Kata Pengantar
d) Tidak mengabaikan sejarah local

Segala puji bagi allah yang telah menberi kami kemudahan sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini.Tanpa perpotongan Nya mungkin penyusun tidak akan
sanggup menyelesai kannya dengan baik.Sholawat dan salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta yakni Nabi Muhammad Saw.
maklah ini di susun agar pembaca dapat menperluas ilmu tentang kehidupan dan
, cita-cita, etos, nilai, norma dan lain-lain. Kedua aspek ini tidak dapat dipisahkan.
Benda-benda material yang diciptakan merupakan cerminan atau pantulan konkret dari pandangan, etos
atau cita-cita hidup suatu bangsa. Dengan kata lain, apa yang dihasilkan merupakan wujud dari apa yang
dipikirkan. Setiap bangsa mempunyai cara sendiri-sendiri untuk membuat dua aspek kebudayaan ini tidak
dilupakan. Istilah yang sering digunakan untuk menjelaskan pewarisan kebudayaan dari satu generasi ke
generasi disebut sosialisasi.
Perkembangan teknologi cetak, computer dan komunikasi dewasa ini memungkinkan untuk mengarsip
peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk bisa diolah kembali oleh generasi yang akan dating. Dengan demikian,
yang diwariskan tidak hanya benda-benda material, tetapi juga benda-benda nonmaterial. Namun,
perkembangan ini tidak terjadi pada masyarakat sebelum mengenal tulisan. Kebudayaan mereka hanya
diwariskan secara lisan dan melalui benda-benda kebudayaan. Ada beberapa cara untuk mewariskan masa
lalu pada masyarakat ini diantaranya:
1. Melalui Keluarga
2. Melalui Masyarakat
a. Melalui Keluarga
Keluarga merupakan dunia social yang pertama sekaligus yang paling berkesinambungan bagi seseorang.
Pewarisan oleh keluarga dilakukan bertahap, mulai dari yang sederhana dan mudah dipahami menuju ke
sesuatu yang kompleks atau rumit. Yang diwariskan adalah kebudayaan material dan kebudayaan
nonmaterial. Namun yang sering menjadi pokok perhatian keluarga adalah kebudayaan nonmaterial seperti
pengetahuan dan kepercayaan, nilai, norma, bahasa dan cerita dongeng.
Nilai mengacu pada gagasan abstrak mengenai apa yang dianggap masyarakat baik, benar dan diinginkan.
Norma adalah perwujudan konkret dari nilai-nilai. Ada dua cara bersosialisasi dalam keluarga pada
masyarakat sebelum mengenal tulisan, yaitu:
- Adat-istiadat setiap keluarga memiliki adat-istiadat atau kebiasaan. Tradisi dan kebiasaan tersebut
diwariskan kepada seorang anak melalui sosialisasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
- Cerita dongeng cerita dongeng juga salah satu cara untuk mewariskan masa lalu. Pada cerita dongeng
disisipkan pesan-pesan mengenai sesuatu yang dipandang baik untuk dilakukan maupun mengenai sesuatu
dipandang tidak baik dan tidak boleh dilakukan.
b. Melalui Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan budaya, wilayah, identitas dan berinteraksi
dalam suatu hubungan social yang terstruktur. Hal ini disebabkan karena tidak ada manusia yang bisa hidup
tanpa orang lain. Masing-masing masyarakat memiliki adat-istiadat yang berbeda satu sama lain.
Penyimpangan akan membuat seseorang disisihkan dari lingkungan masyarakat. Sementara itu, masyarakat
tidak pernah lepas dari masa lalunya.
Unsur-unsur Peradaban Masyarakat Indonesia
Berdasarkan penelitian seorang sarjana Perancis yang bernama Coedes dalam bidang peradaban
masyarakat Indonesia sebelum pengaruh Hindu-Buddha terdapat 10 unsur peradaban yang dimiliki di
antaranya:
1. Memelihara ternak (sapi, unggas, dan lain-lain)
2. Mengenal keterampilan teknik undagi (perundagian)
3. Mengenal pengetahuan pelayaran di samudera luas

Kata Pengantar
tradisi di zaman pra aksarayang saya sajikan berdasar kan pengamatan dari berbagai
sumber.Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan .baik itu datang
dari luar.Namun dengan penuh hati kesabaran dan terutama pertolongan dari tuhan
akhirnya makalah ini dapat di selesai kan
Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada guru pembimbing yaitu Bapak
Amir sepagai guru Sejarah yang telah mengajar kami dengan sepenuh hati
Semoga ,makalah ini dapat menberikan pengetahuan yang lebih luas kepada
pembaca
, cita-cita, etos, nilai, norma dan lain-lain. Kedua aspek ini tidak dapat dipisahkan.
Benda-benda material yang diciptakan merupakan cerminan atau pantulan konkret dari pandangan, etos
atau cita-cita hidup suatu bangsa. Dengan kata lain, apa yang dihasilkan merupakan wujud dari apa yang
dipikirkan. Setiap bangsa mempunyai cara sendiri-sendiri untuk membuat dua aspek kebudayaan ini tidak
dilupakan. Istilah yang sering digunakan untuk menjelaskan pewarisan kebudayaan dari satu generasi ke
generasi disebut sosialisasi.
Perkembangan teknologi cetak, computer dan komunikasi dewasa ini memungkinkan untuk mengarsip
peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk bisa diolah kembali oleh generasi yang akan dating. Dengan demikian,
yang diwariskan tidak hanya benda-benda material, tetapi juga benda-benda nonmaterial. Namun,
perkembangan ini tidak terjadi pada masyarakat sebelum mengenal tulisan. Kebudayaan mereka hanya
diwariskan secara lisan dan melalui benda-benda kebudayaan. Ada beberapa cara untuk mewariskan masa
lalu pada masyarakat ini diantaranya:
1. Melalui Keluarga
2. Melalui Masyarakat
a. Melalui Keluarga
Keluarga merupakan dunia social yang pertama sekaligus yang paling berkesinambungan bagi seseorang.
Pewarisan oleh keluarga dilakukan bertahap, mulai dari yang sederhana dan mudah dipahami menuju ke
sesuatu yang kompleks atau rumit. Yang diwariskan adalah kebudayaan material dan kebudayaan
nonmaterial. Namun yang sering menjadi pokok perhatian keluarga adalah kebudayaan nonmaterial seperti
pengetahuan dan kepercayaan, nilai, norma, bahasa dan cerita dongeng.
Nilai mengacu pada gagasan abstrak mengenai apa yang dianggap masyarakat baik, benar dan diinginkan.
Norma adalah perwujudan konkret dari nilai-nilai. Ada dua cara bersosialisasi dalam keluarga pada
masyarakat sebelum mengenal tulisan, yaitu:
- Adat-istiadat setiap keluarga memiliki adat-istiadat atau kebiasaan. Tradisi dan kebiasaan tersebut
diwariskan kepada seorang anak melalui sosialisasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
- Cerita dongeng cerita dongeng juga salah satu cara untuk mewariskan masa lalu. Pada cerita dongeng
disisipkan pesan-pesan mengenai sesuatu yang dipandang baik untuk dilakukan maupun mengenai sesuatu
dipandang tidak baik dan tidak boleh dilakukan.
b. Melalui Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan budaya, wilayah, identitas dan berinteraksi
dalam suatu hubungan social yang terstruktur. Hal ini disebabkan karena tidak ada manusia yang bisa hidup
tanpa orang lain. Masing-masing masyarakat memiliki adat-istiadat yang berbeda satu sama lain.
Penyimpangan akan membuat seseorang disisihkan dari lingkungan masyarakat. Sementara itu, masyarakat
tidak pernah lepas dari masa lalunya.
Unsur-unsur Peradaban Masyarakat Indonesia
Berdasarkan penelitian seorang sarjana Perancis yang bernama Coedes dalam bidang peradaban
masyarakat Indonesia sebelum pengaruh Hindu-Buddha terdapat 10 unsur peradaban yang dimiliki di
antaranya:
1. Memelihara ternak (sapi, unggas, dan lain-lain)
2. Mengenal keterampilan teknik undagi (perundagian)
3. Mengenal pengetahuan pelayaran di samudera luas

Kata Pengantar
Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan Kekurangan.Penyusun membutuhkan kritik
dan saran dari pembaca yang menbangun.

, cita-cita, etos, nilai, norma dan lain-lain. Kedua aspek ini tidak dapat dipisahkan.
Benda-benda material yang diciptakan merupakan cerminan atau pantulan konkret dari pandangan, etos
atau cita-cita hidup suatu bangsa. Dengan kata lain, apa yang dihasilkan merupakan wujud dari apa yang
dipikirkan. Setiap bangsa mempunyai cara sendiri-sendiri untuk membuat dua aspek kebudayaan ini tidak
dilupakan. Istilah yang sering digunakan untuk menjelaskan pewarisan kebudayaan dari satu generasi ke
generasi disebut sosialisasi.
Perkembangan teknologi cetak, computer dan komunikasi dewasa ini memungkinkan untuk mengarsip
peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk bisa diolah kembali oleh generasi yang akan dating. Dengan demikian,
yang diwariskan tidak hanya benda-benda material, tetapi juga benda-benda nonmaterial. Namun,
perkembangan ini tidak terjadi pada masyarakat sebelum mengenal tulisan. Kebudayaan mereka hanya
diwariskan secara lisan dan melalui benda-benda kebudayaan. Ada beberapa cara untuk mewariskan masa
lalu pada masyarakat ini diantaranya:
1. Melalui Keluarga
2. Melalui Masyarakat
a. Melalui Keluarga
Keluarga merupakan dunia social yang pertama sekaligus yang paling berkesinambungan bagi seseorang.
Pewarisan oleh keluarga dilakukan bertahap, mulai dari yang sederhana dan mudah dipahami menuju ke
sesuatu yang kompleks atau rumit. Yang diwariskan adalah kebudayaan material dan kebudayaan
nonmaterial. Namun yang sering menjadi pokok perhatian keluarga adalah kebudayaan nonmaterial seperti
pengetahuan dan kepercayaan, nilai, norma, bahasa dan cerita dongeng.
Nilai mengacu pada gagasan abstrak mengenai apa yang dianggap masyarakat baik, benar dan diinginkan.
Norma adalah perwujudan konkret dari nilai-nilai. Ada dua cara bersosialisasi dalam keluarga pada
masyarakat sebelum mengenal tulisan, yaitu:
- Adat-istiadat setiap keluarga memiliki adat-istiadat atau kebiasaan. Tradisi dan kebiasaan tersebut
diwariskan kepada seorang anak melalui sosialisasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
- Cerita dongeng cerita dongeng juga salah satu cara untuk mewariskan masa lalu. Pada cerita dongeng
disisipkan pesan-pesan mengenai sesuatu yang dipandang baik untuk dilakukan maupun mengenai sesuatu
dipandang tidak baik dan tidak boleh dilakukan.
b. Melalui Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan budaya, wilayah, identitas dan berinteraksi
dalam suatu hubungan social yang terstruktur. Hal ini disebabkan karena tidak ada manusia yang bisa hidup
tanpa orang lain. Masing-masing masyarakat memiliki adat-istiadat yang berbeda satu sama lain.
Penyimpangan akan membuat seseorang disisihkan dari lingkungan masyarakat. Sementara itu, masyarakat
tidak pernah lepas dari masa lalunya.
Unsur-unsur Peradaban Masyarakat Indonesia
Berdasarkan penelitian seorang sarjana Perancis yang bernama Coedes dalam bidang peradaban
masyarakat Indonesia sebelum pengaruh Hindu-Buddha terdapat 10 unsur peradaban yang dimiliki di
antaranya:
1. Memelihara ternak (sapi, unggas, dan lain-lain)
2. Mengenal keterampilan teknik undagi (perundagian)
3. Mengenal pengetahuan pelayaran di samudera luas

Kata Pengantar
Pontianak ,oktober 2015

Penyusun

, cita-cita, etos, nilai, norma dan lain-lain. Kedua aspek ini tidak dapat dipisahkan.
Benda-benda material yang diciptakan merupakan cerminan atau pantulan konkret dari pandangan, etos
atau cita-cita hidup suatu bangsa. Dengan kata lain, apa yang dihasilkan merupakan wujud dari apa yang
dipikirkan. Setiap bangsa mempunyai cara sendiri-sendiri untuk membuat dua aspek kebudayaan ini tidak
dilupakan. Istilah yang sering digunakan untuk menjelaskan pewarisan kebudayaan dari satu generasi ke
generasi disebut sosialisasi.
Perkembangan teknologi cetak, computer dan komunikasi dewasa ini memungkinkan untuk mengarsip
peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk bisa diolah kembali oleh generasi yang akan dating. Dengan demikian,
yang diwariskan tidak hanya benda-benda material, tetapi juga benda-benda nonmaterial. Namun,
perkembangan ini tidak terjadi pada masyarakat sebelum mengenal tulisan. Kebudayaan mereka hanya
diwariskan secara lisan dan melalui benda-benda kebudayaan. Ada beberapa cara untuk mewariskan masa
lalu pada masyarakat ini diantaranya:
1. Melalui Keluarga
2. Melalui Masyarakat
a. Melalui Keluarga
Keluarga merupakan dunia social yang pertama sekaligus yang paling berkesinambungan bagi seseorang.
Pewarisan oleh keluarga dilakukan bertahap, mulai dari yang sederhana dan mudah dipahami menuju ke
sesuatu yang kompleks atau rumit. Yang diwariskan adalah kebudayaan material dan kebudayaan
nonmaterial. Namun yang sering menjadi pokok perhatian keluarga adalah kebudayaan nonmaterial seperti
pengetahuan dan kepercayaan, nilai, norma, bahasa dan cerita dongeng.
Nilai mengacu pada gagasan abstrak mengenai apa yang dianggap masyarakat baik, benar dan diinginkan.
Norma adalah perwujudan konkret dari nilai-nilai. Ada dua cara bersosialisasi dalam keluarga pada
masyarakat sebelum mengenal tulisan, yaitu:
- Adat-istiadat setiap keluarga memiliki adat-istiadat atau kebiasaan. Tradisi dan kebiasaan tersebut
diwariskan kepada seorang anak melalui sosialisasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
- Cerita dongeng cerita dongeng juga salah satu cara untuk mewariskan masa lalu. Pada cerita dongeng
disisipkan pesan-pesan mengenai sesuatu yang dipandang baik untuk dilakukan maupun mengenai sesuatu
dipandang tidak baik dan tidak boleh dilakukan.
b. Melalui Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan budaya, wilayah, identitas dan berinteraksi
dalam suatu hubungan social yang terstruktur. Hal ini disebabkan karena tidak ada manusia yang bisa hidup
tanpa orang lain. Masing-masing masyarakat memiliki adat-istiadat yang berbeda satu sama lain.
Penyimpangan akan membuat seseorang disisihkan dari lingkungan masyarakat. Sementara itu, masyarakat
tidak pernah lepas dari masa lalunya.
Unsur-unsur Peradaban Masyarakat Indonesia
Berdasarkan penelitian seorang sarjana Perancis yang bernama Coedes dalam bidang peradaban
masyarakat Indonesia sebelum pengaruh Hindu-Buddha terdapat 10 unsur peradaban yang dimiliki di
antaranya:
1. Memelihara ternak (sapi, unggas, dan lain-lain)
2. Mengenal keterampilan teknik undagi (perundagian)
3. Mengenal pengetahuan pelayaran di samudera luas

Vous aimerez peut-être aussi

  • ABSTRACK
    ABSTRACK
    Document2 pages
    ABSTRACK
    Artis Pontianak
    Pas encore d'évaluation
  • Berita Fasilitas Kampus
    Berita Fasilitas Kampus
    Document1 page
    Berita Fasilitas Kampus
    Artis Pontianak
    Pas encore d'évaluation
  • Form Perlombaan
    Form Perlombaan
    Document1 page
    Form Perlombaan
    Artis Pontianak
    Pas encore d'évaluation
  • Bab 123
    Bab 123
    Document41 pages
    Bab 123
    Rizky Rahmad
    Pas encore d'évaluation
  • Kamal
    Kamal
    Document42 pages
    Kamal
    Artis Pontianak
    Pas encore d'évaluation
  • Silabus Viii
    Silabus Viii
    Document14 pages
    Silabus Viii
    Artis Pontianak
    Pas encore d'évaluation
  • Ring Kasan
    Ring Kasan
    Document2 pages
    Ring Kasan
    Artis Pontianak
    Pas encore d'évaluation
  • Ring Kasan
    Ring Kasan
    Document1 page
    Ring Kasan
    Artis Pontianak
    Pas encore d'évaluation
  • Contoh Penerapan Sistem Informasi
    Contoh Penerapan Sistem Informasi
    Document5 pages
    Contoh Penerapan Sistem Informasi
    C'aiehyaraema Ceienthaaryewcielalue
    Pas encore d'évaluation
  • Bab V Kamal
    Bab V Kamal
    Document2 pages
    Bab V Kamal
    Artis Pontianak
    Pas encore d'évaluation
  • Surat Perjanjian Jual Beli Cangkang Kelapa Sawit
    Surat Perjanjian Jual Beli Cangkang Kelapa Sawit
    Document2 pages
    Surat Perjanjian Jual Beli Cangkang Kelapa Sawit
    Artis Pontianak
    100% (5)
  • Agama
    Agama
    Document12 pages
    Agama
    Artis Pontianak
    Pas encore d'évaluation
  • Ring Kasan
    Ring Kasan
    Document1 page
    Ring Kasan
    Artis Pontianak
    Pas encore d'évaluation
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Document1 page
    Kata Pengantar
    Artis Pontianak
    Pas encore d'évaluation
  • 2007-3-00338-MN Bab 4
    2007-3-00338-MN Bab 4
    Document36 pages
    2007-3-00338-MN Bab 4
    sampahia
    Pas encore d'évaluation
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Document2 pages
    Daftar Pustaka
    Artis Pontianak
    Pas encore d'évaluation
  • Bab 1
    Bab 1
    Document12 pages
    Bab 1
    Artis Pontianak
    Pas encore d'évaluation
  • BABIrevisi 20151223 200727
    BABIrevisi 20151223 200727
    Document19 pages
    BABIrevisi 20151223 200727
    Artis Pontianak
    Pas encore d'évaluation
  • Pola Makan
    Pola Makan
    Document14 pages
    Pola Makan
    Artis Pontianak
    Pas encore d'évaluation
  • Bab II. Tinjauan Pustaka
    Bab II. Tinjauan Pustaka
    Document18 pages
    Bab II. Tinjauan Pustaka
    Artis Pontianak
    Pas encore d'évaluation
  • Judul Kma
    Judul Kma
    Document1 page
    Judul Kma
    Artis Pontianak
    Pas encore d'évaluation
  • Edo 3
    Edo 3
    Document1 page
    Edo 3
    Artis Pontianak
    Pas encore d'évaluation
  • Lampiran 1
    Lampiran 1
    Document4 pages
    Lampiran 1
    Artis Pontianak
    Pas encore d'évaluation
  • 32 60 1 PBkamal PDF
    32 60 1 PBkamal PDF
    Document11 pages
    32 60 1 PBkamal PDF
    Artis Pontianak
    Pas encore d'évaluation
  • Job Discription
    Job Discription
    Document2 pages
    Job Discription
    Artis Pontianak
    Pas encore d'évaluation
  • Jesika
    Jesika
    Document2 pages
    Jesika
    Artis Pontianak
    Pas encore d'évaluation
  • Kekerasan Anak
    Kekerasan Anak
    Document2 pages
    Kekerasan Anak
    Artis Pontianak
    Pas encore d'évaluation
  • Tugas Geografi Sabti
    Tugas Geografi Sabti
    Document28 pages
    Tugas Geografi Sabti
    Artis Pontianak
    Pas encore d'évaluation
  • Cerita Hewan Fabel
    Cerita Hewan Fabel
    Document2 pages
    Cerita Hewan Fabel
    Dyo Renaldy
    Pas encore d'évaluation