Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan hal tersebut merupakan salah
satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 .
Untuk mewujudkan hal tersebut, diselenggarakan upaya kesehatan yang terpadu
dan menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan perseorangan dan upaya
kesehatan masyarakat, dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif,
rehabilitatif
yang
dilaksanakan
secara
terpadu,
menyeluruh,
dan
berkesinambungan, sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-undang
Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Untuk mendukung upaya kesehatan
maka diperlukan Tenaga Kesehatan yang bertugas melakukan kegiatan
pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai dengan bidang keahlian dan atau
kewenangannya. Bidan adalah salah satu kategori tenaga kesehatan yang dapat
berperan serta dalam upaya mewujudkan pencapaian derajat kesehatan
masyarakat yang optimal khususnya kesejahteraan ibu dan anak, hal ini sejalan
dengan pencapaian Millennium Development Goals (MDGs).
Tenaga bidan yang berkualitas dihasilkan oleh institusi pendidikan kebidanan
yang dikelola dengan memperhatikan perkembangan Ilmu
pengetahuan,
teknologi dan regulasi. Pendidikan Bidan di Indonesia saat ini mayoritas berada
pada jenjang D-III Kebidanan dengan kualifikasi sebagai bidan pelaksana, yang
memiliki kompetensi untuk melaksanakan praktiknya baik di institusi pelayanan
maupun praktik perorangan (Kepmenkes Nomor 369/Menkes/SK/III/2007 Tentang
Standar Profesi Bidan).
Saat ini Penyelenggaraan Pendidikan D-III Kebidanan menggunakan kurikulum
Pendidikan D-III Kebidanan yang ditetapkan oleh Keputusan Menteri Kesehatan
RI Nomor : HK. 00.06.2.4.1.1583 tentang Kurikulum Pendidikan D-III Kebidanan
Tahun 2002. Kurikulum tersebut disusun berdasarkan IPTEK dengan mengacu
pada kompetensi Inti Bidan indonesia yang ditetapkan oleh IBI dan Pusat
Pendidikan Tenaga Kesehatan tahun 2000, yang dikelompokkan menjadi 5 (lima)
Kurikulum Pendidikan D-III Kebidanan
BAB II
KURIKULUM INTI PENDIDIKAN D III KEBIDANAN
A. Karakteristik Program Studi
Pendidikan Diploma III Kebidanan merupakan Pendidikan Vokasional yang
menghasilkan Bidan Pelaksana dengan gelar Ahli Madya Kebidanan (A. Md.
Keb), dengan Beban studi sekurang-kurangnya 110 (seratus sepuluh) SKS dan
sebanyak-banyaknya 120 (seratus dua puluh) SKS yang dijadwalkan untuk 6
(enam) semester dan dapat ditempuh dalam waktu sekurang-kurangnya 6 (enam)
semester dan selama-lamanya 10 (sepuluh) semester setelah pendidikan
menengah (Kepmendiknas 232/U/2000).
Kurikulum inti Pendidikan Diploma III Kebidanan merupakan penciri dari
kompetensi utama yang berlaku secara nasional dan disepakati bersama antara
penyelenggara pendidikan kebidanan, organisasi profesi dan masyarakat
pengguna, dengan beban dalam bentuk satuan kredit semester 40%-80%
(Kepmendiknas 045 /U/ 2002). Dengan demikian maka ditetapkan bahwa
kurikulum Pendidikan D-III Kebidanan tahun 2011 sejumlah 96 SKS yang terdiri
dari Teori (T) = 39 SKS, Praktikum (P) = 34 dan Klinik (K)= 23 SKS, dengan
pembelajaran teori sebanyak 40 % dan pembelajaran praktek sebanyak 60 %.
Kompetensi pendukung dan kompetensi lain yang bersifat khusus dan gayut
dengan kompetensi utama bidan, ditetapkan oleh institusi penyelenggara
pendidikan kebidanan sampai dengan sekurang-kurangnya 110 (seratus sepuluh)
SKS dan sebanyak-banyaknya 120 (seratus dua puluh) SKS .
1.
BAB II
KURIKULUM PENDIDIKAN D-III KEBIDANAN
B. Profil lulusan
Pendidikan Diploma III Kebidanan merupakan bagian dari jenjang pendidikan
tinggi tenaga kesehatan yang menghasilkan tenaga bidan profesional pada tingkat
Ahli Madya yang lulusannya mendapat gelar Ahli Madya Kebidanan yang mampu
berperan sebagai:
1. Care Provider (Pemberi asuhan kebidanan)
Seseorang yang mempunyai kemampuan memberikan asuhan kebidanan
secara efektif, aman dan holistik dengan memperhatikan aspek budaya
terhadap ibu hamil, bersalin, nifas dan menyusui, bayi baru lahir, balita dan
kesehatan reproduksi pada kondisi normal berdasarkan standar praktik
kebidanan dan kode etik profesi
2. Community Leader (Penggerak mesyarakat) dalam kesehatan ibu dan anak.
Seseorang yang mempunyai kemampuan menjadi penggerak dan pengelola
masyarakat dalam upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak dengan
menggunakan prinsip partnership dan pemberdayaan masyarakat sesuai
dengan kewenangan dan lingkup praktik bidan.
3. Communicator (Komunikator)
Seseorang yang mempunyai kemampuan berkomunikasi secara efektif
dengan perampuan, keluarga,masyarakat, sejawat dan profesi lain dalam
upaya peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak.
4. Decision Maker (pengambilan keputusan dalam asuhan kebidanan)
Seseorang yang mempunyai kemapuan mengambil keputusan klinik dalam
asuhan kebidanan kepada individu,keluarga dan masyarakat dengan
menggunakan prinsip partnership.
5. Manager (pengelola)
Seseorang yang mempunyai kemampuan mengelola klien dalam asuhan
kebidanan dalam tugas secara mandiri, kolaborasi (team) dan rujukan dalam
kontek asuhan kepada individu, keluarga dan masyarakat.
Kode
MK
2.
Bd. 01
Bd.102
3.
Bd.103
MPK
Pendidikan Agama
Pendidikan
Kewarganegaraan
Bahasa Indonesia
Jumlah
10
Bobot
SKS
3
No.
1.
Kode
MK
Bd.201
Bd.202
3
4
5
Bd.203
Bd.204
Bd.205
No.
1.
2.
Kode
MK
Bd.301
Bd.302
3.
Bd.303
4.
Bd.304
5.
Bd.305
6
7
Bd.306
Bd.307
Bd.308
Bd.309
No.
1.
2
3
4
Kode
MK
Bd.401
Bd.402
Bd.403
Bd.404
MKK
Biologi Dasar dan biologi
perkembangan
Komunikasi dalam praktik
Kebidanan
Keterampilan Dasar Kebidanan I
Keterampilan Dasar Kebidanan II
Kesehatan Reproduksi dan
Keluarga Berencana
Jumlah
MKB
Asuhan kebidanan Kehamilan
Asuhan kebidanan Persalinan dan
BBL
Asuhan kebidanan Nifas dan
menyusui
Asuhan kebidanan Neonatus, bayi,
balita dan anak pra sekolah
Asuhan kebidanan kegawat
daruratan Maternal neonatal
Asuhan kebidanan Komunitas
Praktik Kebidanan I (Hamil, bersalin,
nifas, KB, Neonatus, bayi, balita dan
anak pra sekolah Normal)
Praktik Kebidanan II (Asuhan
kebidanan komunitas, Kesehatan
Reproduksi dan kegawat daruratan
Maternal neonatal)
Praktik Kebidanan III (Praktik
Komprehensif)
JUMLAH
MPB
Konsep Kebidanan
Etikolegal dalam Praktik Kebidanan
Kesehatan Masyarakat
Riset Terapan
Jumlah
11
Bobot
SKS
4
3
3
4
1
1
2
2
2
2
17
10
Bobot
SKS
5
5
3
3
2
2
4
6
2
-
2
-
6
6
46
15
11
20
Bobot
SKS
4
4
4
3
15
2
2
2
1
7
2
2
2
2
8
No.
Kode
1.
2.
Bd.501
Bd.502
3.
Bd.503
MBB
Ilmu Sosial dan Budaya Dasar
Mutu layanan Kebidanan dan
kebijakan kesehatan
Laporan Tugas Akhir
Jumlah
Keterangan:
Total SKS
Total Teori
Total Praktikum (34) dan klinik (23)
MPK = 9 SKS (9%)
MKK = 17 SKS (18 %)
MKB = 46 SKS (48%)
MPB = 15 SKS (16%)
MBB = 9 SKS (9%)
Bobot
SKS
3
3
2
2
1
1
3
9
3
3
: 96 SKS
: 39 SKS = 40%
: 57 SKS = 60%
12
Bobot
SKS
3
3
3
4
2
2
2
2
1
1
1
2
3
4
1
2
2
2
3
23
2
13
1
10
Bobot
SKS
3
3
4
1
1
2
2
2
2
2
4
3
1
2
2
1
2
1
19
10
Bobot
SKS
5
5
3
3
2
2
18
11
Bobot
SKS
4
4
3
11
2
1
5
2
2
6
Bobot
SKS
TAHUN II
Semester III
Kode
MK
Bd.301
Bd.302
Bd.303
Bd.304
Mata Kuliah
Asuhan kebidanan Kehamilan
Asuhan kebidanan Persalinan dan
Bayi Baru Lahir
Asuhan kebidanan Nifas dan
menyusui
Asuhan kebidanan Neonatus, bayi,
balita dan anak pra sekolah
Jumlah
Semester IV
Kode
Mata Kuliah
MK
Bd.305 Asuhan kebidanan kegawat daruratan
Maternal neonatal
Bd.306 Asuhan kebidanan Komunitas
Bd.404 Riset Terapan
JUMLAH
TAHUN III
Semester V
Kode
MK
Mata Kuliah
13
14
12
12
Semester VI
Kode
Mata Kuliah
MK
Bd.309 Praktik Kebidanan III (Praktik
Komprehensif)
Bd.503 Laporan Tugas Akhir
Jumlah
15
Bobot
SKS
8
3
11
3
11
BAB III
IMPLEMENTASI KURIKULUM
A. Beban dan Masa Studi
Sesuai dengan Kepmendiknas Nomor 232/U/2000 beban studi program diploma
III sekurang-kurangnya adalah 110 (seratus sepuluh) SKS dan sebanyakbanyaknya 120 (seratus dua puluh) SKS yang dijadwalkan untuk 6 (enam)
semester dan dapat ditempuh dalam waktu sekurang-kurangnya 6 (enam)
semester dan selama-lamanya 10 (sepuluh) semester setelah pendidikan
menengah.
Dalam kurikulum Diploma III Kebidanan ini, pendidikan diselenggarakan selama 6
semester dengan beban studi sebanyak 96 SKS, yang terdiri dari Teori 39 SKS
(40%), Praktikum dan Klinik 57 SKS (60%). Untuk memenuhi 110 SKS seperti
yang dipersyaratkan, maka 14 SKS lainnya diberikan untuk dikembangkan
Jurusan/Program Studi sesuai dengan kebutuhan.
Pengertian 1 SKS bagi peserta didik pada masing-masing proses pembelajaran
adalah sebagai berikut :
1. Teori (T) : 1 SKS = 1 Jam pertemuan/minggu
1 (satu) satuan kredit semester (SKS) untuk pembelajaran teori setara dengan
1 jam kegiatan perkuliahan disertai dengan 1 2 jam kegiatan terstruktur dan 1
2 jam tugas mandiri.
2. Praktikum (P) : 1 SKS = 2 jam pertemuan/minggu
Untuk pembelajaran praktik laboratorium 1 (satu) SKS setara dengan 2 jam
praktikum disertai dengan 1 2 jam kegiatan terstruktur dan 1 2 jam tugas
mandiri.
3. Klinik (K) : 1 SKS = 4 Jam pertemuan/minggu
Sedangkan 1 (satu) SKS untuk pembelajaran praktik klinik/ lapangan setara
dengan 4 jam praktik klinik/lapangan disertai 1 - 2 jam kegiatan terstruktur dan
1 - 2 jam tugas mandiri.
Pembelajaran Teori adalah kegiatan proses pembelajaran yang dilaksanakan di
kelas dalam upaya transformasi kompetensi.
Pembelajaran Praktikum adalah kegiatan proses pembelajaran yang
dilaksanakan di kelas, laboratorium, baik di kampus maupun di lahan praktik
untuk melatih keterampilan yang berfokus kepada integritas ilmu dan teknologi
dalam melakukan praktik klinik.
Pembelajaran Klinik adalah kegiatan proses pembelajaran di lahan praktik dalam
konteks praktikum maupun klinik, baik di pelayanan institusi (RS, BPS, RB,
Kurikulum Pendidikan D-III Kebidanan
16
17
18
D. Penilaian Pembelajaran
Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi terdiri atas penilaian hasil
belajar oleh pendidik dan penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan tinggi.
Penilaian dalam pembelajaran adalah serangkaian kegiatan untuk memperoleh,
menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar yang
dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi
yang barmakna dalam pengambilan keputusan hasil pembelajaran.
Penilaian oleh Pendidik meliputi aspek Pengetahuan, keterampilan dan Sikap,
dilakukan secara berkala dalam bentuk ujian, penugasan, dan penilaian kinerja
klinis.
Penilaian digunakan untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik, bahan
penyusunan laporan kemajuan hasil belajar; dan memperbaiki proses
pembelajaran. Penilaian hasil belajar dilakukan secara menyeluruh dan
berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil
dalam bentuk evaluasi pencapaian kompetensi. Untuk menetapkan seseorang
dinyatakan kompeten, harus dilakukan melalui proses penilaian yang obyektif dan
dapat dipertanggungjawabkan.
Pada penyelenggaran pedidikan dengan kurikulum berbasisi kompetensi,
keputusan penilaian pencapaian kiompetensi mengacu pada kompeten atau tidak
kompeten yang disesuaikan dengan tahapan pencapaian kompetensi masingmasing tahap pendidikan. Dalam system penilaian pencapaian kompetensi,
pelaksanaan penilaian harus senantiasa merujuk pada kompetensi yang harus
dikuasai oleh mahasiswa, serta disesuaikan dengan level kompetensi yang
diharapkan sebagaimana tertuang dalam kurikulum, syllabus dan rencana
pelaksanaan pengajaran pada studi yang bersangkutan.
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan bertujuan menilai pencapaian
standar kompetensi lulusan untuk semua mata kuliah dalam bentuk uji tahap I, uji
tahap II dan uji tahap III, yaitu:
1. Uji tahap I meliputi kompentensi penguasaan ilmu ilmu dasar dan
keterampilan dasar yang terkait dengan praktik kebidanan.
2. Uji tahap II meliputi kompentensi asuhan kebidanan, yang meliputi
kehamilan, persalinan dan bayi baru lahir, nifas, neonatus, bayi, balita dan
pra sekolah, komunitas, kesehatan reproduksi dan keluarga berencana,
serta kegawatdaruratan maternal dan neonatal.
3. Uji tahap III meliputi kompetensi komprehensif melalui uji penampilan klinik
sebagai kandidat bidan dan uji Laporan Tugas Akhir
19
20
BAB IV
GARIS BESAR MATA KULIAH
SEMESTER I
MATA KULIAH
KODE MATA KULIAH
BEBAN STUDI
PENEMPATAN
:
:
:
:
Pendidikan Agama
Bd. 101
3 SKS (T=2 P=1)
Semester I
21
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
E. METODE PEMBELAJARAN
Menggunakan Problem Based Learning, diskusi, Ceramah
F.
PENILAIAN
Penilaian dapat dilakukan dalam bentuk penugasan, ujian tulis, lisan dan
penampilan (role play).
G . BUKU SUMBER
1. Abdul Majid, Filsafat Islam Majelis Tarqih, PPN
2. Dasar dasar agama Islam , buku pendidikan Agama Islam pada Perguruan
Tinggi oleh tim PT. Bulan Bintang
3. Fatudin H. (2002). The Moeslem Ummah and Family Panning Movement in
Indonesia. BKKBN
4. Kepmendiknas No. 043/DIKTI/Kep/2006 tentang rambu rambu pelaksanaan
kelompok Mata Kuliah pengembangan kepribadian di Perguruan Tinggi.
5. Wiknjosastro. G., (2004). Islam dan Hak Hak Kesehatan Reproduksi
Perempuan. Modul I YPKP
6. Wiknjosastro. G., (2004). Perempuan dan Agama.YPKP
7. Manawa Dharma sastra : Gede Pundja dan Tjokorda Rai Sudharta
8. Sumber-sumber lain yang mendukung
22
MATA KULIAH
KODE MATA KULIAH
BEBAN STUDI
PENEMPATAN
:
:
:
:
Pendidikan Kewarganegaraan
Bd. 102
3 SKS (T=2 , P= 1)
Semester I
dalam
D. MATERI
1. Filsafat Pancasila
2. Identitas Nasional
3. Politik dan strategi
4. Demokrasi Indonesia
5. Hak asasi Manusia dan Rule of Law
6. Hak dan kewajiban Warga Negara
7. Geopolitik Indonesia
8. Geostrategi Indonesia
9. Nilai-nilai Pancasila dan penerapannya dalam praktik kebidanan
E. METODE PEMBELAJARAN
Menggunakan Problem Based Learning, diskusi, Ceramah
Kurikulum Pendidikan D-III Kebidanan
23
menjaga
F. PENILAIAN
Penilaian dapat dilakukan dalam bentuk penugasan, ujian tulis, lisan dan
penampilan (role play).
G. BUKU SUMBER
24
MATA KULIAH
KODE MATA KULIAH
BEBAN STUDI
PENEMPATAN
:
:
:
:
Bahasa Indonesia
Bd. 103
3 SKS (T=2 ;P= 1)
Semester I
25
MATA KULIAH
KODE MATA KULIAH
BEBAN STUDI
PENEMPATAN
:
:
:
:
Konsep Kebidanan
Bd. 401
4 SKS (T=2 ;P= 2)
Semester I
26
27
MATA KULIAH
KODE MATA KULIAH
BEBAN STUDI
PENEMPATAN
A.
B.
C.
D. MATERI
1. Anatomi dan fisiologi sistem tubuh manusia yang berkaitan dengan proses
reproduksi
2. Perkembangan siklus kehidupan manusia (Proses konsepsi s.d. menoupause)
3. Struktur dan Metebolisme protein karbohidrat, lipid dan enzim
4. Prinsipprinsip fisika kesehatan dalam praktik kebidanan
5. Prinsip-prinsip mikrobiologi dalam praktik kebidanan
6. Dasar-dasar biologi reproduksi dan penerapannya
E.
METODE PEMBELAJARAN
Menggunakan Problem Based Learning, diskusi, tutorial, diskusi, Ceramah,
praktikum
F.
PENILAIAN
Penilaian dapat dilakukan dalam bentuk penugasan, ujian tulis, lisan dan praktikum
G.
BUKU SUMBER
Wijaya (1996). Anatomi dan alat-alat rongga panggul. FKUI, Jakarta
1. Anderson PD (1999). Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia. Jones and Bartlet
Publisher. Boston. Edisi Bahasa Indonesia EGC Jakarta.
28
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
29
MATA KULIAH
KODE MATA KULIAH
BEBAN STUDI
PENEMPATAN
:
:
:
:
E. METODE PEMBELAJARAN
Kurikulum Pendidikan D-III Kebidanan
30
31
G. BUKU SUMBER
1. Johnson, R and Tylor W (2001). Skill of Midwifery Practice, Churchill
Livingstone, Edinburg
2. Tappero, EP and Honeyfield, ME (1993). Physical Assessment of Newborn: A
Comprehensive Approach to the Art of Physical Examination. Library of
Congress cataloging in Publication Data, NICU Link, Petalum CA, USA.
3. Hobbs, L (1993). The Independen5t Midwife: A Guide to Independent
Midwifery Practice. UK by RAP Ltd, Rockdale.
4. Bryn, RM (1995). Theory for Midwifery Practice. MacMillan Press, Ltd,
London.
5. World Health Organization 1996 Learning Materials on Nursing: Chapter 7:
Healthy
6. Parenthood WHO, Copenhagen
7. World Health Organization Safe Motherhood Resource List lists all WHO
publications on Safe Motherhood all free of charge. WHO, Geneva
8. WHO SEARO (2000) Standards of Midwifery Practice for Safe Motherhood
9. WHO EURO (2000) Essential antenatal, perinatal and postpartum care
10. Sumber lain yang mendukung
32
MATA KULIAH
KODE MATA KULIAH
BEBAN STUDI
PENEMPATAN
:
:
:
:
33
14. Norma dan praktik budaya dalam kehidupan seksualitas dan kemampuan
reproduksi
E. METODE PEMBELAJARAN
Menggunakan Problem Based Learning, tutorial, diskusi, Ceramah, Praktikum,
role play
F.
PENILAIAN
Penilaian dapat dilakukan dalam bentuk penugasan, ujian tulis, lisan dan
penampilan (role play).
G. BUKU SUMBER
1. Kepmendiknas No. 044/DIKTI/Kep/2006 tentang rambu rambu pelaksanaan
kelompok Mata Kuliah pengembangan kepribadian di Perguruan Tinggi.
2. Symonds,A and Hunt, SC (1995). The Social Meaning of Midwifery. Macmillan
Press LTD, London.
3. Symonds,A and Hunt, SC (1996). The Midwife and Society, Perspective,
Policies and Practice. Macmillan Press LTD, London.
4. Hepsimstall, T (1997). Mayes Modwifery: A Textbook for midwives; Sociology
and Social Content of Childbearing, - 12 th Edition. WB. Saunders Company
LTD, London.
5. Nasikun (2000). System Sosial Indonesia. PT. Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
6. Soerjono Soekanto (2006) Sosiologi suatu Pengantar. Jakarta
7. GM Foster & Barbara G Naderson. (1986) Medical Antropology
8. Sumber lain yang mendukung
34
SEMESTER II
MATA KULIAH
KODE MK
BEBAN STUDY
PENEMPATAN
D.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
MATERI
Konsep dan bentuk Komunikasi dan konseling
Prinsip-prinsip hubungan antara manusia
Komunikasi efektif
Komunikasi interpersonal/konseling
Strategi membantu dalam pengambilan keputusan klien
Keterampilan inti KIP/K
Keterampilan komunikasi dalam kegiatan kelompok
35
E. METODE PEMBELAJARAN
Menggunakan Problem Based Learning, tutorial, diskusi, Ceramah, Praktikum,
role play
F.
PENILAIAN
Penilaian dapat dilakukan dalam bentuk penugasan, ujian tulis, lisan, role play
dan praktikum.
G. BUKU SUMBER
1. MNH. (2002). Modul Pelatihan Keterampilan KIP/K
2. Corey G. Teori dan Praktek konseling dan Psikoterapi
3. Tannes D. Seni Komunikasi efektif (Membangun Relasi dengan Gaya
Percakapan)
4. Jalaludin Rahman, Psikologi Komunikasi 1986
5. Gunarsih S. Konseling dan Psikoterapi
6. Anwar A. Ilmu Komunikasi
7. Flint C. Sensitive Midwifery
8. Komunikasi Terapeutik
9. Patricia Web, Health promotion and patient Education;
10. A Profesional Guide, Chapman and Hall, 1994
11. Sumber lain yang mendukung
MATA KULIAH
KODE MATA KULIAH
BEBAN STUDI
36
PENEMPATAN
: Semester II
37
G. BUKU SUMBER
1.
Johnson, R and Tylor W (2001). Skill
of Midwifery Practice, Churchill Livingstone, Edinburg
2.
Tappero, EP and Honeyfield, ME (1993). Physical Assessment of
Newborn: A Comprehensive Approach to the Art of Physical Examination.
Library of Congress cataloging in Publication Data, NICU Link, Petalum CA,
USA.
3.
Hobbs, L (1993). The Independen5t Midwife: A Guide to Independent
Midwifery Practice. UK by RAP Ltd, Rockdale.
4.
Bryn, RM (1995). Theory for Midwifery Practice. MacMillan Press, Ltd,
London.
5.
World Health Organization 1996 Learning Materials on Nursing: Chapter
7: Healthy
6.
Parenthood WHO, Copenhagen
7.
World Health Organization Safe Motherhood Resource List lists all
WHO publications on Safe Motherhood all free of charge. WHO, Geneva
8.
WHO SEARO (2000) Standards of Midwifery Practice for Safe
Motherhood
9.
WHO EURO (2000) Essential antenatal, perinatal and postpartum care
10.
Sumber lain yang mendukung
38
MATA KULIAH
KODE MATA KULIAH
BEBAN STUDI
PENEMPATAN
:
:
:
:
39
40
MATA KULIAH
KODE MATA KULIAH
BEBAN STUDI
PENEMPATAN
:
:
:
:
41
B. BUKU SUMBER
1. IBI. 2005. Etika dan Kode Etik Kebidanan. IBI.
2. Jones, shirly.2000. Ethics in Midwifery. Mosby.
3. Frith, L. 1996. Ethics and Midwifery. Butterworth Heinemann.
4. Dimond , B. 1994. The legal aspects of midwifery. Ethics and Midwifery. Books
for Midwives Press.
5. Jenkins R. 1995. The law and midwife. Blackwell Science
6. Ethics and Midwifery
7. Sumber lain yang mendukung
42
MATA KULIAH
KODE MATA KULIAH
BEBAN STUDI
PENEMPATAN
:
:
:
:
Kesehatan Masyarakat
Bd. 403
4 SKS (T : 2; P : 2)
Semester II
43
E. METODE PEMBELAJARAN
Menggunakan Problem Based Learning, tutorial, role play, ceramah, diskusi dan
praktikum
F. PENILAIAN
Penilaian dapat dilakukan dalam bentuk penugasan, ujian tulis, lisan dan role play
dan praktikum.
G. BUKU SUMBER
1. Arias, F (1993). Practical Guide to High Risk Pregnancy and Delivery. MosbyYear Book Inc, USA.
2. Bernett, VR and Brown, LK (1993). Milles Text Book for midwives, Twelfth
Edition. Churchill Livingstone.
3. Cronk,M and Flint, C (1992). Community Midwifery: A Practical Guide.
Butterwood-Heinemann Ltd, Linacre House, Jordan Hill, Oxford.
4. Dunkey, J (2000). Health Promotion in Midwifery Practice: A Resource for
Health Professionals. An Imprint of Harcourt Publishers Ltd, Bailiere Tindall,
London.
5. Kitzinger, S (1995). Homebirthand other Alternatives to Hospital. Darling
Kindersley Ltd, London.
6. Klien, S (1998). A Book for Midwives: A Manual for Traditional Birth Attendants
and Community Midwives. The Hesperian Foundation, Berkley, California,
USA
7. Prawiro Hardjo, S (1997). Ilmu Kebidanan. YBPSP, UI
8. Saifuddin, A.B. dkk (2002) Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan
Maternal Neonatal, YBPSP Jakarta.
9. Saifuddin, A.B. et.al (2000). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan
YBPSP, Jakarta.
10. Silverton, L ( 1997). The Art and Science of Midwifery. Precentice Hall
International (UK) Ltd, Maryland Ave, Hemel Hempstead.
11. Walsh, Lv (2001). Midwifery: Community Based Care During The
Childbearing Year. WB Sanders Company, USA.
12. Sumber lain yang mendukung
44
MATA KULIAH
KODE MATA KULIAH
BEBAN STUDI
PENEMPATAN
A.
:
:
:
:
B.
C.
MATERI
1. Konsep dasar mutu pelayanan kesehatan
2. Standar mutu pelayanan kebidanan
3. Indikator mutu pelayanan kebidanan
4. Pencapaian mutu pelayanan kebidanan berdasarkan standar prosedur
operasional
5. Metode peningkatan mutu pelayanan kebidanan (aquality assurance)
6. Masalah pelayanan kebidanan ditingkat pelayanan kesehatan primer
7. Kebijakan pemerintah dalam pelayanan kebidanan
E.
METODE PEMBELAJARAN
Menggunakan Problem Based Learning, tutorial, role play, ceramah, diskusi,
praktikum
F.
PENILAIAN
45
Penilaian dapat dilakukan dalam bentuk penugasan, ujian tulis, kuis, dan
penampilan (role play), praktikum
G.
DAFTAR PUSTAKA
1. Depkes, 2001, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Material dan
Neonatal, Yayasan Bina Pustaka, Jakarta
2. Azrul Azwar, 1996, Pengantar Administrasi Kesehatan, Edisi Ketiga, Binarupa
Aksara, Jakarta, halaman; 44-74
3. Sweet R. Betty, 2000, Mayes Midwifery. A Text book for Midwives, Bailliere
Tindal London Philadelphie Toronto Sydney TokyoFandy Tjiptono, 1998,
4. Total Quality Manajemen
5. Depkes RI 1999, Program Jaminan Mutu, Dirjen Binkesmas Jakarta.
6. Wiyono, Dj (1999) Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan : Teori,
Strategi dan Aplikasi, Universitas Airlangga, Surabaya.
7. Depkes RI, 2001, Buku Standar Pelayanan Kebidanan, Jakarta
8. Depkes, Quality Assurance
9. Standar for the practice of Midwifery
10. Sumber lain yang mendukung
46
47
SEMESTER III
MATA KULIAH
KODE MATA KULIAH
BEBAN STUDI
PENEMPATAN
48
49
T=48 jam
P= 64
=
P: 64 jam
50
E.
METODE PEMBELAJARAN
Menggunakan ceramah ilustratif, diskusi, Problem Based Learning, tutorial, role
paly, praktikum dan praktik klinik
F.
PENILAIAN
Penilaian dapat dilakukan dalam bentuk penugasan, 20% ujian tulis, lisan dan
keterampilan klinik.
G.
BUKU SUMBER
Seller, P.Mc (1993). Midwifery, Vol 1-2, edisi 1. Juta & Co Ltd, Cape
1.
Town.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
51
MATA KULIAH
KODE MATA KULIAH
BEBAN STUDI
PENEMPATAN
52
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
D. METODE PEMBELAJARAN
Menggunakan ceramah, diskusi, Problem Based Learning, tutorial, praktik klinik
E. PENILAIAN
Penilaian dapat dilakukan dalam bentuk penugasan, ujian tulis, lisan dan
penampilan klinik.
F. BUKU SUMBER
1. Varneys Midwifery, 1997
2. Panduan Praktis Maternal dan Noenatal, WHO, 2001
3. Betty R Sweet, Mayes Midwifelry, 1997
4. Pauline M. Seller, Midwifery Vol. I, 1993
5. Ruth Benner, Myles Text Book for Midwives, Edisi 12, 1993
6. Klein, A Book for Midwife, 1995
7. Myles, Text Book for Midwifery, 2000
8. JNPK, Buku Acuan Persalinan Normal 2002
9. Sue Moore, Understanding Pain Relief, 1997
10. Penny Simkin, Pregnancy Childbirth and the Newborn The Complete Guide,
1991
11. Ilmu Kebidanan dan Kandungan, Sarwono Prawiroharjo, 1997
12. Bobak, Jansen. Essenstial of Maternity Nursing, mosby Company 1984.
13. Saifudin Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal,
2000.
14. William Obstetri 2010
15. Sumber lain yang mendukung
53
MATA KULIAH
KODE MATA KULIAH
BEBAN STUDI
PENEMPATAN
54
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
V Ruth Bennet Dan Linda, (1999) Myles Textbook for Midwifery. UK London
Varney, 1997, Varneys Midwifery
Sweet B.R. (1997), Mayes Midwifery, Bailliere Tindall, London
WHO, 2001; Panduan Praktis Maternal dan Neonatal
Linda V Walsh, (2001) Midwifery, Saunders Company, NY
Saifudin A.B et al (2000) Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan, Jakarta
William Obstetri, 2010
Sumber lain yang mendukung
55
MATA KULIAH
KODE MATA KULIAH
BEBAN STUDI
PENEMPATAN
D.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
MATERI
Adaptasi fisiologi neonatus.
Konsep tumbuh kembang bayi, balita dan anak pra sekolah.
Kebutuhan dasar neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah.
Konsep dasar asuhan pada neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah.
Penyulit dan komplikasi neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah.
Asyhan pada neonatus, bayi, balita dan anak pra sekolah
Pedokumentasian asuhan neonates, bayi, balita dan anak pra sekolah.
E. METODE PEMBELAJARAN
Menggunakan ceramah, diskusi, Problem based Learning, tutorial, praktik klinik
Kurikulum Pendidikan D-III Kebidanan
56
F. PENILAIAN
Penilaian dapat dilakukan dalam bentuk penugasan, ujian tulis, lisan dan
penampilan keterampilan.
G. BUKU SUMBER
1. Varneys, Midwifery, 1997
2. Wolli and Wong, 2003
3. FK-UI, Ilmu Kesehatan Anak 1 dan 3
4. Immunisasi
5.
Penny Stanway, Pregnancy dan Baby Care, 1997
6.
Mirriamstoppard, Complete Baby and Child Care, 1995
7. Modul MTBS
8.
Mayes, Midwifery, 1999
9.
Tumbuh kembang Anak
10. Program-program yang terkait
11. Sumber lain yang mendukung
57
MATA KULIAH
KODE MATA KULIAH
BEBAN STUDI
PENEMPATAN
PENILAIAN
Penilaian dapat dilakukan dalam bentuk penugasan, ujian tulis, lisan dan
penampilan keterampilan
G. BUKU SUMBER
Kurikulum Pendidikan D-III Kebidanan
58
59
MATA KULIAH
KODE MATA KULIAH
BEBAN STUDI
PENEMPATAN
:
:
:
:
Kebidanan Komunitas
Bd. 306
4 SKS (T : 2; P : 2)
Semester IV
60
61
MATA KULIAH
KODE MATA KULIAH
BEBAN STUDI
PENEMPATAN
:
:
:
:
62
63
SEMESTER V
`MATA KULIAH
KODE MATA KULIAH
BEBAN STUDI
PENEMPATAN
C.
D.
MATERI
1. Asuhan kebidanan pada kehamilan yang berdasarkan evidence
1.1...............................
1.2. ............................
1..3...................................
2.
3.
4.
5.
6.
7.
64
PENILAIAN
Penilaian pada mata kuliah Praktik Kebidanan I meliputi penilaian potopolio dalam bentuk
laporan asuhan kebijakan dan penampilan klinik secara menyeluruh meliputi aspek
pengetahuan, ketrampilan dan sikap secara berkesinambungan dengan menggunakan
pendekatan langsung pada kasus atau pendekatan metode uji untuk penilaian kompetensi
yang dilakukan tidak hanya sekali waktu penilaian. Pembobotan potfolio sebesar 20% dan
penampilan klinik sebesar 80%.
Peserta didik dinyatakan lulus apabila memiliki minimal nilai 68 yang terdiri dari aspek
pengetahuan, keterampilan dan sikap, Bila peserta didik belum mencapai nilai batas lulus
maka dapat dilakukan ujian ulang.
G.
BUKU SUMBER
1. Benneth and Brown. (1999). Myles: A textbook for Midwives. London: Churchill
Livingstone
2. Bobak (2000). Maternity Nursing. Mosby
3. Cunningham. F.G. (1995). Obstetri Williams. Jakarta: EGC
4. Cunningham. F.G. (2006). Obstetri Williams Vol 1 edisi 21. Jakarta: EGC
5. Panduan Buku Klinis Program Pelayanan Keluarga Berencana.
6. Diane. M.T (2003). Myles: A textbook for Midwives. London: Churchill Livingstone
7. Dimond, B (1994). The Legal Aspect of Midwives, Book for Midwives Press, Cheshire
London
8. Enkin. K, et.al (2000). A Guide to Effective care in Pregnancy, Childbirth adn Early
Parenting. Oxford: University Press
9. Handerson. C. (2004). Mayes Midiwfery, 13ed. UK: Bailliere Tindal
10. Hall. J. (2001). Midwifery, Mind and Spirit: Emerging Issues of Care. Book for
Midwives
11. Jenkins, R (1995). The Law and the Midwife. Blackwell Science Ltd, Oxford.
12. Lawrence. R.A (1999). Breastfeeding: A Guide for Medical Profession. Mosby
13. Nolan. M. (2000). Antenatal Education: A Dynamic Approach. London: Baillure
Tindal
14. Odriscoll. K. (2004). Active Management of Labour. Mosby
15. Page A. (2000). The New Midwifery. London: Churchill Livingstone
16. PP IBI (2005). Etika dan Kode Etik Kebidanan. Penerbit PP IBI Jakarta.
17. PP IBI (2000). Standar Pelayanan Kebidanan, DepKes RI, Jakarta.
18. Sullivan. A. (2005). Midwifes Guide to Antenatal Investigations. London: Churchill
Livingstone
65
19. Stuart.C. (2006). Assessment Supervision and Support in Clinical Practice. London:
Churchill Livingstone
20. Sweet. B. 91998). Mayes: A textbook for Midwives. London: Churchill Livingstone
21. Treen. P.S. (1999) Assessment and Care of The well Newton, Elsevier Saunders
22. Varney. H. (2000). Asuhan Kebidanan 1. Jakarta: EGC
23. Varney. H. (2000). Asuhan Kebidanan 2. Jakarta: EGC
24. Varney. H. (2000). Asuhan Kebidanan 3. Jakarta: EGC
25. Varney. H. (2000). Asuhan Kebidanan 4. Jakarta: EGC
26. Walsh. L.V. (2001). Midwifery Community-Based Care During the Childbearing Year.
WB Saunders
27. Wickham. S. (2005). Midwifery Best Practice 1. Elsevier
28. Ilmu Kesehatan Anak
29. Sumber lain yang mendukung
66
MATA KULIAH
KODE MATA KULIAH
BEBAN STUDI
PENEMPATAN
67
68
19. Stuart.C. (2006). Assessment Supervision and Support in Clinical Practice. London:
Churchill Livingstone
20. Sweet. B. (1998). Mayes: A textbook for Midwives. London: Churchill Livingstone
21. Tureen. P.S. (1999). Assessment and Care of The Well Newborn. Elsevier Saunders
22. Varney. H. (2000). Asuhan Kebidanan 1. Jakarta: EGC
23. Varney. H. (2000). Asuhan Kebidanan 2. Jakarta: EGC
24. Varney. H. (2000). Asuhan Kebidanan 3. Jakarta: EGC
25. Varney. H. (2000). Asuhan Kebidanan 4. Jakarta: EGC
26. Walsh. L.V. (2001). Midwifery Community-Based Care During the Childbearing Year.
WB Saunders
27. Wickham. S. (2005). Midwifery Best Practice 1. Elsevier
28. Ilmu Kesehatan Anak
29. Community Midwifery
30. Kesehatan reproduksi
31. Sumber lain yang mendukung
69
SEMESTER VI
MATA KULIAH
KODE MATA KULIAH
BEBAN STUDI
PENEMPATAN
70
71
6. Depkes Ri. (2001). Panduan Buku Klinis Program Pelayanan Keluarga Berencana.
Jakarta: Depkes RI
7. Diane. M.T (2003). Myles: A textbook for Midwives. London: Churchill Livingstone
8. Dimond, B (1994). The Legal Aspect of Midwifery. Book for Midwives Press,
Cheshire London.
9. Enkin. K, et.al (2000). A Guide to Effective care in Pregnancy, Childbirth adn Early
Parenting. Oxford: University Press
10. Handerson. C. (2004). Mayes Midiwfery, 13ed. UK: Bailliere Tindal
11. Hall. J. (2001). Midwifery, Mind and Spirit: Emerging Issues of Care. Book for
Midwives
12. Jenkins, R (1995). The Law and the Midwife. Blackwell Science Ltd, Oxford.
13. Lawrence. R.A (1999). Breastfeeding: A Guide for Medical Profession. Mosby
14. Lowdermilk. (2000). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC
15. Nolan. M. (2000). Antenatal Education: A Dynamic Approach. London: Baillure
Tindal
16. Odriscoll. K. (2004). Active Management of Labour. Mosby
17. Page A. (2000). The New Midwifery. London: Churchill Livingstone
18. PP IBI (2005). Etika dan Kode Etik Kebidanan. Penerbit PP IBI Jakarta.
19. PP IBI (2000). Standar Pelayanan Kebidanan, DepKes RI, Jakarta.
20. Sullivan. A. (2005). Midwifes Guide to Antenatal Investigations. London: Churchill
Livingstone
21. Stuart.C. (2006). Assessment Supervision and Support in Clinical Practice. London:
Churchill Livingstone
22. Sweet. B. (1998). Mayes: A textbook for Midwives. London: Churchill Livingstone
23. Tureen. P.S. (1999). Assessment and Care of The Well Newborn. Elsevier Saunders
24. Varney. H. (2000). Asuhan Kebidanan 1. Jakarta: EGC
25. Varney. H. (2000). Asuhan Kebidanan 2. Jakarta: EGC
26. Varney. H. (2000). Asuhan Kebidanan 3. Jakarta: EGC
27. Varney. H. (2000). Asuhan Kebidanan 4. Jakarta: EGC
28. Walsh. L.V. (2001). Midwifery Community-Based Care During the Childbearing Year.
WB Saunders
29. Wickham. S. (2005). Midwifery Best Practice 1. Elsevier
30. Ilmu Kesehatan Anak
31. Community Midwifery
32. Kesehatan Reproduksi
33. Sumber lain yang mendukung
72
MATA KULIAH
KODE MK
BEBAN STUDI
PENEMPATAN
73
6. Enkin. K, et.al (2000). A Guide to Effective care in Pregnancy, Childbirth adn Early
Parenting. Oxford: University Press
7. Handerson. C. (2004). Mayes Midiwfery, 13ed. UK: Bailliere Tindal
8. Diane. M.T (2003). Myles: A textbook for Midwives. London: Churchill Livingstone
9. Arjatmo Tjokronogoro, 1999, Metodologi Penelitian Bidang Kedokteran, Jakarta, FK
UI
10. Collin Rees, (1997), An Introduction to research for midwives, England, chapter 4.
11. Elizabeth R. Cluett and Rosalind Bluff, 2000, Principle and practice of Research in
Midwifery, Baillere Jindall, Harcourt publishers Limited
12. Felicia Mc Carmick and Mary refren, 1997, The Midwives Research Database,
Miried, Third edition, Ashley Road, Hochland & Hochland Limited.
13. Manajemen Sumber Daya Manusia
14. Pam Smith, 1997, Research Mindedness for Practice, An Interactive Approach for
Nursing and Health Care, London, Churchill Livingstone
15. Pedoman penyusunan Laporan Kasus
16. Praktiknya. Dasar-dasar Metodelogi Penelitian Kedokteran dan Kesehatan, Jakarta,
Raja Grapindo Presada, 2000
17. Sumber lain yang mendukung
BAB V
PENUTUP
Keberhasilan penyelenggaraan proses pembelajaran dengan menggunakan Kurikulum
Pendidikan Diploma III Kebidanan yang telah ditetapkan dengan Nomor :
HK.02.05/I/III/2/08794/2011 bergantung kepada perencanaan program yang akurat,
pelaksanaan yang berkualitas dan penilaian yang berkesinambungan secara periodik.
Implementasi kurikulum ini diperlukan penjabaran lebih rinci dengan mengacu kepada tujuan
pendidikan dan kompetensi tahap yang telah ditetapkan. Untuk mendapatkan lulusan yang
berkualitas maka perlu pengatuan pengajaran yang sesuai dengan tuntutan kompetensi yang
didukung oleh dosen berdasarkan keahlian dalam bidang masing-masing.
Pendekatan proses pembelajaran menggunakan Student Centred Learning (SCL)
Akhirnya keberhasilan penerapan kurikulum ini banyak bergantung kepada pengelolaan
pendidikan secara profesional, pendidik/dosen yang berkualitas serta peserta didik yang
bermotivasi tinggi untuk mencapai tingkat kompetensi yang ditetapkan.
74