Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
Pretest Astronomi untuk SMA 8 Jakarta
Level Provinsi – 120 menit
Jawab persoalan‐persoalan di bawah ini dengan singkat, padat, dan jelas. Diperkenankan
menggunakan alat hitung dan ukur yang dibawa. Waktu pengerjaan: 180 menit
1. Fase Planet. Di suatu sistem keplanetan imajiner, terdapat sebuah bintang yang
disebut RP 1537 (sebutlah Surya) dan planet mirip bumi (sebutlah Argo) yang dihuni
makhluk cerdas. Suatu ketika, makhluk tersebut melihat ke arah timur pada saat Surya
tenggelam. Terpisah sejauh 30° dari Surya terdapat objek terang (planet) yang terlihat
sabit jika dilihat dengan teleskop. Permukaan planet yang terlihat terang pada saat itu
hanya 20%. Hitung jarak planet tersebut dari planet Argo dalam satuan astronomi yang
didefinisikan sebagai jarak rata‐rata planet Argo ke Surya! Gambarkan konfigurasinya
saat itu beserta petunjuk arahnya! (20 poin)
2. Peledakan Komet. Sebuah asteroid yang telah diketahui orbitnya, mengancam Bumi
karena orbitnya berpotongan dengan orbit Bumi dan diperkirakan akan menumbuk
Bumi pada tahun 2039. Berikut ini adalah karakter fisis dan orbit asteroid tersebut.
Untuk menyelamatkan Bumi, dikirimlah sebuah wahana tanpa awak yang
direncanakan akan meledakkan dan memecah komet menjadi dua bagian sama besar
ketika komet masih berjarak 0,2 SA dari Bumi. Energi yang diperlukan untuk memecah
komet adalah sebesar 450 Terra Joule (TJ). Jika 50 kg bom atom dapat membangkitkan
1500 TJ, hitung bom atom yang diperlukan untuk meledakkan komet hingga lintasan
masing‐masing pecahan menyimpang hingga 1.000.000 km (perhatikan ilustrasi)!
Sebutkan pula asumsi yang dipakai! (20 poin)
3. Empat menit yang hilang. Dalam sebuah buku IPA, disebutkan bahwa Bumi
memerlukan waktu selama 23 jam 56 menit untuk berotasi penuh. Jika yang dikenal
orang awam adalah 24 jam sehari, kemanakah 4 menit sisanya? Jelaskan! (10 poin)
4. Miring. Jelaskan bagaimana ilmuwan dapat menyimpulkan bahwa poros Bumi miring
23,5° terhadap bidang ekliptika! (5 poin)
5. Sinkronisasi. Semua satelit reguler planet jovian memiliki periode rotasi yang telah
tersinkronisasi (sama dengan periode revolusinya seperti Bulan). Jelaskan mekanisme
yang menyebabkan kondisi ini! (10 poin)
6. Kesalahan Copernicus. Copernicus pernah mengemukakan pernyataan yang
revolusioner, yakni bahwa Bumi bukanlah pusat alam semesta, Matahari tidak
mengorbit Bumi, melainkan sebaliknya, Bumi mengorbit Matahari. Sebenarnya,
pernyataan ini juga dapat disalahkan. Lalu, bagaiama pernyataan yang benar? (5 poin)
7. Spacecraft. Sebuah wahana ruang angkasa memiliki enam buah roket pendorong.
Setiap roket tersebut memiliki peluang untuk bekerja dengan baik sebesar 0,6.
Wahana tersebut dapat melakukan misinya untuk mencapai sabuk asteroid setidaknya
hanya dengan dua buah roket pendorong. Hitung peluang misi tersebut berhasil! (15
poin)
8. Cacah Foton. Berikut ini adalah grafik cacah foton beberapa bintang yang diambil
citranya dengan waktu tertentu ,enggunakan instrumen yang sama.
Jika bintang A memiliki magnitudo semu 2,47, berapakah magnitudo semu bintang B
dan C? (15 poin)
2
JAWABAN PROBLEM SET 1
1. Ilustrasi dari kondisi tersebut kira‐kira adalah sbb:
2.
Sudut β adalah 30°
Bagian planet yang teramati dari Argo (f) memenuhi persamaan:
Sehingga diperoleh bahwa θ = 53,12°
Dengan hubungan akan didapat bahwa α adalah 23,13°
Selanjutnya, dengan menggunakan formula sinus akan diperoleh jarak Argo – Planet =
0,625 SA
3. Perhitungan sesuai ilustrasi berikut:
3
Asumsi: lintasan asteroid dari titik peledakan hingga titik tabrak dianggap lurus, dan
pada lintasan ini, asteroid tidak mengalami percepatan oleh gravitasi Matahari
Supaya lintasan asteroid menyimpang, harus ada tambahan kecepatan pada arah yang
tegak lurus terhadap arah kecepatan alami asteroid. Adapun nilai kecepatannya adalah
kecepatan asteroid semula (perhatikan vektor gerak asteroid).
Dengan demikian, energi yang diperlukan (Etotal) adalah:
Dan massa minimal bom atom yang diperlukan adalah 785,4 kg
4. Karena arah rotasi bumi searah dengan arah revolusinya, maka panjang hari sideris
bumi (23jam 56menit) lebih singkat dari lama hari surya (24jam). Yang dimaksudkan
dalam buku IPA tersebut adalah hari sideris bumi, yakni waktu yang diperlukan bumi
untuk berotasi penuh.
5. Dengan adanya variasi deklinasi matahari sepanjang tahun, ilmuwan dapat
menyimpulkan bahwa poros bumi miring 23,6° terhadap bidang orbit bumi (ekliptika)
4
6. Gaya pasang surut planet induk dapat berfungsi sebagai rem (gesekan) terhadap
satelit yang (awalnya) berotasi lebih cepat dari revolusinya. Ini menyebabkan adanya
sinkronisasi rotasi dan revolusi satelit – sateli Jovian dan juga Bulan.
7. Keduanya tidak saling mengorbit satu sama lain, melainkan mengorbit pusat massa
sistem.
8. Peluang n mesin menyala: 6Cn x 0,6n x (1‐0,6)(6‐n)
Peluang 0 mesin menyala: 0,0041
Peluang 1 mesin menyala: 0,0369
Peluang 2 mesin menyala: 0,1382
Peluang 3 mesin menyala: 0,2765
Peluang 4 mesin menyala: 0,3110
Peluang 5 mesin menyala: 0,1866
Peluang 6 mesin menyala: 0,0467
Jadi, peluang keberhasilan misi (min 2 roket menyala): 0,5900
9. Kemiringan grafik menyatakan jumlah foton bintang yang masuk detector tiap waktu
(n) yang sebanding dengan energi bintang yang diterima detector (E). Dengan formula
pogson,
akan diperoleh magnitudo bintang B adalah 3,18 dan magnitudo bintang C adalah 3,46
5