Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
1. LAPORAN KASUS
1. IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny. M
Umur
: 39 tahun
: 719973
MRS
Pekerjaan
HPHT
: 12 Desember 2014
TP
: 19 September 2015
2. ANAMNESIS
Keluhan Utama
Anamnesis Terpimpin
Sakit Islam Faisal dengan G3P1A1 gravid 37 minggu 5 hari belum inpartu +
asma bronchial eksaserbasi akut + Diabetes Melitus tipe II (ontreatment) +
post seksio sesarea 1 kali + preeklamsia berat. Riwayat nyeri perut tembus
belakang disertai pelepasan darah (-), air (-) nyeri kepala (+) mual (-).
1. Riwayat ANC lebih dari 4 kali. Injeksi TT 2 kali. Riwayat Diabetes
Mellitus ada, Asma ada, Hipertensi tidak ada, alergi tidak ada.
2. Riwayat suntik insulin 10 IU.
3. Riwayat operasi seksio sesarea 1 kali.
4. Riwayat Obstetri :
I.
2010 / Abortus dikuret
II.
2011 / / 4018gram / Seksio Sesarea (Asma + Diabetes)
III.
2015 / Kehamilan Sekarang
3. PEMERIKSAAN FISIS
Status Generalis
Status Vitalis
Tensi
:
: 150/100 mmHg
Nadi
: 90x/menit
Pernafasan
: 22 x/menit
Suhu axilla
: 36,6C
Status Regional
1
Kepala
Rambut
Wajah
: simetris
Mata
Telinga
Hidung
Bibir
Leher :
JVP R+2 cmH2O
Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
Thoraks
I
Jantung
I
Abdomen
I
: timpani (+)
Ekstremitas
punggung kanan.
Leopold III
Situs
: memanjang
HIS
: tidak ada
DJJ
: 140x/menit
Anak
: kesan tunggal
Gerakan anak
: 40 cm
Lingkar perut
: 100 cm
Portio
: lunak,tebal
Pembukaan
: tidak ada
Ketuban
: sulit dinilai
Bagian terdepan
: kepala
Ubun-ubun kecil
: sulit dinilai
Penurunan
: Hodge 1
Panggul dalam
: kesan cukup
Pelepasan
: lendir (+)
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1
Laboratorium 02/09/2015
HEMATOLOGI
HASIL
NILAI RUJUKAN
UNIT
WBC
10,5
4.00 10.0
[103/uL]
RBC
4,32
4.00 6.00
[106/uL]
HGB
12,3
12.0 16.0
[g/dL]
HCT
37,2
37.0 48.0
[%]
PLT
279
150 400
[103/uL]
Ureum
10-50
mg/dl
Kreatinin
0,40
<1,3
mg/dl
SGOT
28
<41
U/L
SGPT
12
<38
U/L
CT
4 10
detik
BT
17
detik
PT
8,9
10-14
detik
APTT
25,3
22-30
detik
GDS
109
140
mg/dl
Asam Urat
4,8
2,4-5,7
U/L
LDH
259
210-425
U/L
HBsAg
Non-reactive
Non-reactive
----
URINALISA
HASIL
NILAI RUJUKAN
UNIT
Protein
++/ 100
Negatif
mg/dl
Ultrasonografi
Gravid tunggal hidup, intrauterine, presentasi kepala, punggung
kiri, plasenta implantasi di corpus anterior (grade III), cairan
ketuban kesan cukup (AFI : 14.05cm), biometric 38w6d, EFW
3528gram.
RESUME
DIAGNOSIS KERJA
GRAVID 3 PARTUS 1 ABORTUS 1 GRAVID 37 MINGGU 5 HARI
BELUM INPARTU + ASMA BRONKIAL EKSASERBASI AKUT +
DIABETES MELITUS TIPE II + PREEKLAMSIA BERAT
PENATALAKSANAAN
1
Observasi keadaan umum dan tanda-tanda vital
2
Rencana terapi :
- Dexamethasone 6 mg/12 jam/intramuskular
- Drips MgSO4 40% 15 cc dalam 500 cc Ringer Laktat 28
3
tetes/menit
Konsul divisi Fetomaternal
5
1
4
Seksio sesarea
5
Rawat ruang HCU
PROGNOSIS
Ad vitam
: Dubia
Ad Fungsionam
: Dubia
Ad Sanasionam
: Dubia
PEMBAHASAN
Anamnesis
Pasien dengan diabetes dalam kehamilan memiliki kemungkinan 33%
hingga 50% kemungkinan untuk berulang pada kehamilan selanjutnya. Dari hasil
anamnesis didapatkan bahwa pasien memiliki riwayat kehamilan dengan Diabetes
Melitus gestasional pada kehamilan sebelumnya. Sehingga pada kehamilan yang
sekarang, pasien sedang mendapatkan pengobatan berupa Insulin 10 IU untuk
terapi Diabetes Melitus tipe II yang diderita. Tujuan dari penatalaksanaan adalah
untuk mengembalikan keadaan glukosa serum pada nilai normal semaksimal
mungkin melalui kombinasi antara diet, latihan, agen hipoglikemik oral, dan
insulin.(1)
2
Pemeriksaan Fisis
Pemeriksaan klinis didapatkan pengukuran TFU 40 cm dan LP 100 cm
sehingga taksiran berat janin adalah 4000gram. Komplikasi yang paling sering
adalah terjadinya makrosomia, hal ini mungkin karena pada umumnya DMG
didiagnosis agak terlambat terutama di negara kita. Makrosomia didefinisikan
oleh ACOG sebagai bayi yang berat lahir > 4500 gram dan menurut Federation of
International Gynecologist Obstetrition (FIGO) bayi yang berat lahir > 4000
gram.
40% ibu dengan DMG akan melahirkan bayi dengan berat badan berlebih
pada semua usia kehamilan. Hal ini disebabkan karena janin yang menerima
pasokan glukosa darah yang berlebih akan memproduksi insulin sehingga terjadi
hiperinsulinemia.
Glukosa
dibakar
oleh
oksigen
menjadi
adenosine-
tripospat(ATP) dan diubah menjadi protein dan lemak. Insulin merubah glukosa
menjadi cadangan lemak dan glikogen. (2)
Pemeriksaan Laboratorium
Nilai GDS pada pasien ini adalah 109 mg/dl. Hal ini terjadi karena pasien
telah mendapatkan terapi insulin 10 IU. Pasien dengan faktor risiko DMG perlu
diperiksa lebih lanjut sesuai standar diagnosis DM dikunjungan antenatal care
(ANC) pertama. Diagnosis DMG ditegakkan bila kadar Gula Darah Sewaktu
(GDS) >200
mg/dL
(disertai
gejala
klasik
hiperglikemia)
atau
kadar
Glukosa Darah Puasa (GDP) >126 mg/dL atau kadar glukosa 2 jam setelah Tes
Toleransi Glukosa Oral (TTGO) >200 mg/dL atau pemeriksaan hemoglobin
terglikosilasi (HbA1c)>6,5%. Hasil yang lebih rendah perlu dikonfirmasi dengan
melakukan pemeriksaan TTGO di usia kehamilan antara 24-28 minggu.(3)
4
Pemeriksaan Ultrasonografi
Memantau pertumbuhan janin secara berkala dan terus-menerus (misalnya
Etiopatogenesis
Human Placental lactogen, di produksai dalam jumlah besar selama
pertumbuhan placenta. Menyebabkan lipolisis dan penurunan ambilan glukosa
dan glukoneogenesis. Efek anti-insulin ini cukup untuk membuat pasien
memasuki ambang diabetes atau menyebabkan perlunya dilakukan pnyesuaian
segera pada dosis insulin yang digunakan pasien dengan DM yang bergantung
pada pemberian insulin. Estrogen, progesteron, dan plasenta insulinase
menyulitkan kontrol dari manajemen diabetes, meningkatkan kemungkinan terjadi
ketoasidosis. Peningkatan aliran plasma pada ginjal dan laju difusi yang melebihi
reabsorbsi pada tubulus menyebabkan terjadinya glikosuria fisiologis, kurang
lebih 300 mg/hari. Glukosuria fisiologis ini, tidak menggambarkan keadaan
glukosa plasma, sehingga tidak dapat dijadikan bahan penapisan untuk diagnosa
diabetes dalam kehamilan.(6)
mellitus
gestasional
Diagnosis
4 Pasien dengan DMG yang dalam terapi insulin disertai diet untuk mengendalikan
kadar glukosa direncanakan program pemantauan/evaluasi janin antenatal
(antenatal fetal surveillance) seperti pada DMpG.
Perawatan Pascapersalinan(9):
1
-
jam
Bila TTGO diatas menunjukkan kadar yang normal, evaluasi lagi setelah 3
tahun dengan kadar glukosa puasa. Dianjurkan untuk berolah raga teratur