Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
ANALISA KASUS
Pada kasus ini pasien bernama Tn. Sam, umur 39 tahun dengan keluhan
bintil-bintil kecil yang disertai nanah pada wajah, dada, dan punggung sejak 3
bulan yang lalu. Pasien ini didiagnosis acne vulgaris berdasarkan hasil dari
anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Dari anamnesis 3 bulan yang lalu timbul bintil- bintil kecil diwajah,
dada, dan punggung pasien dan jumlahnya semakin hari semakin bertambah. Ini
sesuai dengan penjelasan pada acne vulgaris yang merupakan penyakit
peradangan menahun folikel pilosebasea. Predileksi akne yaitu pada muka, bahu,
dada bagian atas, dan punggung bagian atas, dan kadang-kadang glutea juga
terkena.1-4
Lesi yang muncul pada pasien ini berbagai macam lesi, berupa sikatrik,
komedo, papul, pustul dan nodul. Ini sesuai dengan gambaran klinis akne vulgaris
berupa lesi yang polimorfik seperti komedo, papul,pustul, nodus, dan jaringan
parut.1-5,8
Lesi yang muncul dapat berupa lesi noninflamasi berupa komedo tertutup
maupun komedo terbuka. Dan lesi inflamatori berupa papul, pustul, nodul, dan
kista. Lesi tersebut biasanya sering muncul di wajah dan tubuh bagian atas
walaupun pada keadaan normal hal tersebut merupakan hal yang biasa tetapi pada
akne terjadi produksi sebum yang berlebihan.2,3,5,6Pada pasien ini
lesi yang
ditemukan ada lesi inflamasi berupa papul dan pustul dan lesi noninflamatori
berupa komedo terbuka dan tertutup.
Meskipun etiologi dari penyakit ini masih belum diketahui, namun
terdapat berbagai faktor yang berkaitan dengan patogenesis penyakit akne
vulgaris1,2,7,8:
1
19
20
penyakit.
Peningkatan jumlah flora folikel (P.Acne) yang berperan pada proses
kemotaktik inflamasi serta pembentukan enzim lipolitik pengubah fraksi
lipid sebum.
Terjadinya respon hospes berupa pembentukan circulating antibodies yang
memperberat akne.
Peningkatan kadar hormon androgen, anabolik, kortikosteroid, gonadotropin
serta ACTH yang mungkin menjadi faktor pending pada kegiatan kelenjar
sebasea.
Terjadinya stress psikis yang dapat memicu kegiatan kelenjar sebasea, baik
Selain itu pasien juga mengkonsumsi makanan yang pedas dan berminyak
seperti gorengan.
Seringnya wajah terpapar dengan debu yang dapat meningkatan jumlah
flora pada folikel pilosebasea.
Menurut FKUI/RSUPN Dr. Cipto mangunkusumo membuat gradasi akne
21
22
dikarenakan
propionibacterium
acnes
merupakan
bakteri
gram
gatal.1-3
Akne venenata dan akne akibat rangsangan fisis. Umumnya lesi monomorfi,
tidak gatal, bisa berupa komedo atau papul, dengan tempat predileksinya di
tempat kontak zat kimia atau rangsangan fisinya.
Penatalaksanaan akne vulgaris meliputi pencegahan terjadinya erupsi dan
Pengobatan :
tentang
23
lesi.
Pengobatan sistemik dilakukan untuk menekan aktifitas jasad renik
disamping itu dapat juga untuk mengurangi reaksi radang,
menekan
produksi
sebum
dan
mempengaruhikeseimbangan
hormonal.
Pengobatan yang diterapkan pada pasien ini bertujuan untuk mengurangi
gejala klinis yang ada dan mencegah penyebaran dari akne. Karena pada wajah
pada bagian pipi pasien terdapat pustul dan pupul maka diberikan Benzoil
peroksida 2,5%, merupakan bahan iritan yang diharapakan dapat mengelupas kulit
(peeling) sehingga dengan pemberian benzoil peroksida diharapkan kulit dapat
terkelupas dan pori-pori kulit dapat terbuka.1,2 Dengan demikian oksigen dapat
masuk dan dapat menghilangkan bakteri porpionibacter acne yang merupakan
bakteri anaerob. Benzoil peroksida juga dapat bekerja sebagai antiseptik yang
dapat mengurangi bakteri yang merupakan salah satu faktor dari acne. Benzoil
peroksida juga merupakan komedolitik, yang dapat mengurangi jumlah komedo di
permukaan kulit.8Benzoil peroksida 2,5% digunakan2 kali sehari dioles secara
tipis dan merata pada jerawat setelah muka dicuci dengan air atau sabun.
Terapi sistemik yang diberikan pada pasien ini adalah antibiotik Tetrasiklin
3x250mg/hari. Pemberian obat ini bertujuan untuk menghambat sintesis protein
pada ribosomnya sehingga menghalangi perkembang biakan mikroba. Selain itu
tetrasiklin merupakan anti mikroba yang bersifat bakteriotoksik dan memiliki
kerja spektrum luas.1,2,5,6,8 Dengan demikian dengan pemberian tetrasiklin dapat
bermanfaat untuk pasien ini, karena salah satu penyebab dari akne adalah karena
peningkatan flora folikel seperti S. Epidermidis dan corynebacterium acnes
pityrosporum ovale. Diberikan antihistamin cetirizin 1x10mg/hari selama 7 hari
untuk mengurangi keluhan gatal pada pasien.
Prognosis umumnya baik dan akne vulgaris biasanya sembuh sebelum
mencapai usia 30-40 tahun. Jarang akne vulgaris yang menetap sampai tua atau
mencapai gradasi yang sangat berat sehingga perlu dirawat inap di rumah sakit.
24
organ-organ tubuh
Quo ad sanationam: dubia ad bonam karena penyakit ini dapat sembuh