Académique Documents
Professionnel Documents
Culture Documents
MATERI
I. Pendahuluan
II.Tinjauan Pustaka
III.Laporan Kasus
IV.Analisa Kasus
BAB I
PENDAHULUAN
I. PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
ACNE VULGARIS
DEFINISI
EPIDEMIOLOGI
Umumnya insiden terjadi pasa umur 14-17 tahun pada wanita, 16-19 tahun
pada pria dan masa itu lesi yang pradominan adalah komedo dan papul dan jarang
terlihat lesi beradang. Namun kadang-kadang, terutama pada wanita , akne
vulgaris menetap sampai decade umur 30-an atau bahkan lebih.
ETIOPATOGENESIS
KLASIFIKASI
GEJALA KLINIS
Predileksi akne vulgaris adalah muka, bahu, dada bagian atas, dan
punggung bagian atas. Lokasi lain misalnya leher, lengan atas, dan
glutea kadang terkena.
GRADASI
Ringan, bila :
Beberapa lesi tak beradang pada 1 predileksi
Sedikit lesi tak beradang pada beberapa tempat predileksi
Sedikit lesi tak beradang pada 1 predileksi
Sedang, bila :
Banyak lesi tak beradang pada 1 predileksi
Beberapa lesi tak beradang pada lebih dari 1 predileksi
Beberapa lesi beradang pada 1 predileksi
Sedikit lesi beradang pada lebih dari 1 predileksi
Berat, bila :
Banyak lesi tak beradang pada lebih dari 1 predileksi
Banyak lebih beradang pada 1 atau lebih predileksi
Catatan : sedikit < 5, beberapa 5 10, banyak > 10 lesi
tak beradang
: komedo putih, komedo hitam, papul
beradang : pustul, nodus, kista
DIAGNOSIS BANDING
PENATALAKSANAAN
Pencegahan
Menghindari terjadinya jumlah lipid sebum dan perubahan isi
sebum dengan :
Diet rendah lemak dan karbohidrat
Perawatan kulit
Hindari faktor pemicu :
Hidup teratur dan sehat, cukup istirahat, olahraga sesuai
kondisi tubuh, hindari stress.
Penggunaan kosmetika secukupnya,
Menjauhi terpacunya kelenjar minyak
Menghindari polusi debu,
Memberikan informasi yang cukup pada penderita mengenai
penyebab penyakit, pencegahan dan cara maupun lama
pengobatannya, serta prognosisnya.
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
PROGNOSIS
BAB III
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Sam
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Umur
: 39 tahun
Alamat
: Dusun Mulan Batun
Agama
: Islam
Tanggal Pemeriksaan
: 19 Oktober 2015
ANAMNESIS
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS DERMATOLOGIKUS
STATUS DERMATOLOGIKUS
Regio frontalis, regio buccaliss dextra et sinistra, regio nasalis, regio mentalis tampak
sikatrik, papul, pustul dan nodul, multiple, ukuran 0,1-0,2 x 0,1-0,2 cm, diskret
dengan komedo diatasnya.
Regio pectoralis, regio scapularis, regio lumbaris, regio sacralis, tampakpapul eritem,
multiple, ukuran0,2 cm-0,5cmx0,2cm-0,5cm, diskret
DIAGNOSIS BANDING
1.Acne Vulgaris
2.Erupsi Acneiformis
3.Acne Venenata
DIAGNOSIS KERJA
ACNE VULGARIS
PENATALAKSANAAN
PROGNOSIS
quo ad vitam
: bonam
quo ad functionam
: bonam
quo ad sanationam
: dubia ad bonam
quo ad cosmetica
: dubia ad bonam
BAB IV
ANALISA KASUS
PEMBAHASAN
Pada kasus ini pasien bernama Tn. Sam, umur 39 tahun dengan keluhan
bintil-bintil kecil yang disertai nanah pada wajah, dada, dan punggung sejak 3
bulan yang lalu. Pasien ini didiagnosis acne vulgaris berdasarkan hasil dari
anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Dari anamnesis 3 bulan yang lalu timbul bintil- bintil kecil diwajah,
dada, dan punggung pasien dan jumlahnya semakin hari semakin bertambah. Ini
sesuai dengan penjelasan pada acne vulgaris yang merupakan penyakit
peradangan menahun folikel pilosebasea. Predileksi akne yaitu pada muka, bahu,
dada bagian atas, dan punggung bagian atas, dan kadang-kadang glutea juga
terkena.1-4
PEMBAHASAN
Lesi yang muncul pada pasien ini berbagai macam lesi, berupa
sikatrik, komedo, papul, pustul dan nodul. Ini sesuai dengan gambaran
klinis akne vulgaris berupa lesi yang polimorfik seperti komedo,
papul,pustul, nodus, dan jaringan parut. 1-5,8
Lesi yang muncul dapat berupa lesi noninflamasi berupa komedo
tertutup maupun komedo terbuka. Dan lesi inflamatori berupa papul,
pustul, nodul, dan kista. Lesi tersebut biasanya sering muncul di wajah
dan tubuh bagian atas walaupun pada keadaan normal hal tersebut
merupakan hal yang biasa tetapi pada akne terjadi produksi sebum yang
berlebihan.2,3,5,6Pada pasien ini lesi yang ditemukan ada lesi inflamasi
berupa papul dan pustul dan lesi noninflamatori berupa komedo terbuka
dan tertutup.
PEMBAHASAN
Pengobatan yang diterapkan pada pasien ini bertujuan untuk mengurangi
gejala klinis yang ada dan mencegah penyebaran dari akne. Karena pada wajah
pada bagian pipi pasien terdapat pustul dan pupul maka diberikan Benzoil
peroksida 2,5%, merupakan bahan iritan yang diharapakan dapat mengelupas kulit
(peeling) sehingga dengan pemberian benzoil peroksida diharapkan kulit dapat
terkelupas dan pori-pori kulit dapat terbuka. 1,2 Dengan demikian oksigen dapat
masuk dan dapat menghilangkan bakteri porpionibacter acne yang merupakan
bakteri anaerob. Benzoil peroksida juga dapat bekerja sebagai antiseptik yang
dapat mengurangi bakteri yang merupakan salah satu faktor dari acne. Benzoil
peroksida juga merupakan komedolitik, yang dapat mengurangi jumlah komedo di
permukaan kulit.8Benzoil peroksida 2,5% digunakan2 kali sehari dioles secara
tipis dan merata pada jerawat setelah muka dicuci dengan air atau sabun.
PEMBAHASAN
Terapi sistemik yang diberikan pada pasien ini adalah antibiotik
Tetrasiklin 3x250mg/hari. Pemberian obat ini bertujuan untuk menghambat
sintesis protein pada ribosomnya sehingga menghalangi perkembang biakan
mikroba. Selain itu tetrasiklin merupakan anti mikroba yang bersifat
bakteriotoksik dan memiliki kerja spektrum luas. 1,2,5,6,8 Dengan demikian dengan
pemberian tetrasiklin dapat bermanfaat untuk pasien ini, karena salah satu
penyebab dari akne adalah karena peningkatan flora folikel seperti S. Epidermidis
dan corynebacterium acnes pityrosporum ovale. Diberikan antihistamin cetirizin
1x10mg/hari selama 7 hari untuk mengurangi keluhan gatal pada pasien.
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
5.
Tjekyan RMS. Kejadian dan Faktor Resiko Akne Vulgaris. Media Medika
Indonesiana. 2008. Vol 43.
6.
7.
Wood MJ. Acne. In: Farar WE, Wood MJ, Innes JA, Hugh T. Infectious Disease.
Times Mirror International Publisher Ltd. Copyright 1995. On CD-ROM.
8.
TERIMA KASIH